Anda di halaman 1dari 2

PENGARUH SISTEM UPAH, GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN

LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus


pada BOB PT. Bumi Siak Pusako – Pertamina Hulu)

BADAN OPERASI BERSAMA PT. BUMI SIAK PUSAKO - PERTAMINA HULU merupakan
Badan Kerjasama Operasi untuk mengelola Blok CPP (Coastal Plain Pekanbaru) yang
dibentuk antara PT. BUMI SIAK PUSAKO selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
dan PT. PERTAMINA selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Kewenangan pengelolaan Blok CPP ini diserahkan kepada BOB PT. Bumi Siak Pusako
- Pertamina Hulu oleh pemerintah Republik Indonesia melalui BPMIGAS, selaku
badan resmi Pemerintah dalam pelaksanaan kegiatan hulu MIGAS di Indonesia.

Pertama, agar BOB PT BSP pertamina Hulu meninjau kenaikan upah pekerja/buruhh perusahaan
kontraktor jasa penunjang sekurang-kurangnya sekali dalam setahun, sesuai undang-undang
nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.
 
Kedua, agar BOB menyesuaikan pembayaran upah pekerja/buruh sesuai dengan SK Gubernur
Riau nomor 44/11/2015 tentang upah minimum sub sektor Migas Provinsi tahun 2015.
 
Ketiga, agar merapelkan pembayaran pesangon semua pekerja/buruh karyawan perusahaan jasa
penunjang sejak tahun 2009 sampai sekarang.
 
Keempat, agar memberikan pesangon setiap pergantian perusahaan kontraktor jasa penunjang.
 
Kelima, menerapkan waktu kerja dan waktu  istirahat, sesuai dengan kepmenakertrans, tentang
waktu kerja dan istirahat pada sektor energy jalan sumber daya mineral pada daerah tertentu.
 
Keenam, mengembalikan waktu kerja dan istirahat pekerja/buruh karyawan perusahaan jasa
penunjang seperti semula yaitu 10 hari bekerja terus menerus dan istirahat 5 hari dengan bekerja
2 jam. Mengacu kepada poin-poin diatas, BOB PT BSP-Pertamina Hulu meminta penyelesaian
masalah-masalah ketenagakerjaan antara pekerja atau buruh dari perusahaan pihak ketiga yaitu
mitra kerja BOB dapat diselesaikan secara internal di perusahaan.

http://www.riau24.com/berita/baca/62831-adermi-mogok-kerja-buruh-bob-pt-bumi-siak-pusako-ini-6-
poin-akan-dituntut/

Kinerja dan produksi  PT BSP benar-benar anjlok.


Produksi minyak bumi yang menjadi tolak ukur utama kinerja PT BSP telah merosot drastis lebih dari
72%. Produksi awalnya  40.000 barrel per hari sekarang tinggal  11.300 barrel per hari (BOPD).
http://m.tirastimes.com/read-445-2017-11-16-produksi-dan-kinerja-bsp-anjlok-manajemen-tenang-
saja-dua-tokoh-riau-gugat-cpp-blok.html#sthash.2fXhYCLp.dpbs

Ketua DPP Serikat Buruh Cahaya Indonesia (SBCI) Provinsi Riau Adermi mengatakan, serikat
buruh menolak rencana perusahan melakukan pengurangan jumlah pekerja oleh perusahaan.

“Kami juga menuntut perusahaan membayar upah dengan mengacu pada upah minimum
provinsi. Kami minta perusahaan jug meninjau upah sekali setahun, dan memberikan pesangon
pada setiap pergantian perusahaan subkontraktor,” kata dia Siak, belum lama ini.

Adermi mengungkapkan, para karyawan selama ini hanya menerima upah sebesar Rp 2.290.000
per bulan, dan itu sudah berlangsung selama tiga tahun. Sementara, upah minimum sektor migas
di Riau kini mencapai Rp 2.465.000 per bulan.

http://eksplorasi.id/ratusan-pekerja-subkon-bob-pertamina-hulu-bsp-lakukan-aksi-mogok-kerja/

Anda mungkin juga menyukai