Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS PSIKIATRI

RICHARD HENDERSON

1. Sosok Richard Henderson


a. Identitas

Nama : Richard Henderson

Tempat, Tanggal lahir : Edinburgh, 19 Juli 1945, Skotlandia.

Usia : 72 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Edinburgh, Skotlandia, United Kingdom


b. Data Keluarga

Richard Henderson lahir di Edinburgh, Skotlandia pada tanggal 19 Juli 1945.


Beliau adalah anak dari Henderson.

c. Perjalanan hidup, Pendidikan dan Karir


1) Perjalanan hidup dan Pendidikan

Henderson dibesarkan di Edinburgh, di mana dia mengikuti Sekolah Menengah


Boroughmuir dan kemudian belajar fisika di Universitas Edinburgh, menyelesaikan gelar
sarjana pada tahun 1966. Dia kemudian belajar di Laboratorium Penelitian Biologi
Molekular (MRC) di University of Cambridge , di mana ia menyelidiki struktur enzim
yang dikenal sebagai chymotrypsin. Dia lulus dengan gelar Ph.D. pada tahun 1969. Pada
tahun 1973, setelah masa jabatan singkat sebagai rekan postdoctoral di Yale University,
Henderson kembali ke Laboratorium Biologi Molekuler MRC, bergabung dengan staf
penelitian di sana. Ia tinggal di laboratorium MRC selama karirnya, akhirnya menjabat
sebagai Kepala Divisi Studi Struktural (1986-2000) dan Direktur (1996-2006).

Pada 1970-an, setelah bergabung dengan staf penelitian di Laboratorium MRC


Biologi Molekuler, Henderson bekerja untuk memperbaiki mikroskop elektron,
membuatnya sesuai untuk penentuan struktur protein. Pada saat itu, kegunaan mikroskop
elektron untuk bahan biologis dibatasi oleh beberapa faktor, termasuk kontaminan bahan
biologis yang sangat rendah, yang menghasilkan hamburan elektron yang sangat kecil.
Ketika resolusi meningkat, pemboman elektron yang diperlukan untuk menghasilkan
gambar menghancurkan spesimen biologis. Peneliti lain telah mengembangkan metode
persiapan baru, seperti pewarnaan negatif, untuk mencoba mengatasi masalah ini,
walaupun gambar yang dihasilkan hanya menawarkan informasi struktural dengan
resolusi rendah.

Pada tahun 1975, bersama rekan MRC Nigel Unwin, Henderson menggambarkan
metode preparasi dengan menggunakan larutan glukosa untuk pelestarian sampel di
lingkungan vakum, yang memungkinkan lembaran tipis membran sel, yang mengandung
ribuan protein, untuk disebarkan di seluruh kisi mikroskop, karena ukurannya yang relatif
besar, meningkatkan kesempatan untuk mengumpulkan informasi visual (pola difraksi)
sebelum sampel dihancurkan. Sebagai tambahan, dengan memiringkan spesimen ke arah
yang berbeda dan kemudian menghitung transformasi Fourier, struktur tiga dimensi
protein dalam sampel dapat ditentukan. Dengan cara ini, Henderson dan Unwin
menghasilkan gambar tiga dimensi protein bakteri yang dikenal sebagai
bacteriorhodopsin.

Pada tahun 1990, ia melakukan terobosan besar, menunjukkan bahwa gambar


semacam itu dapat diperoleh dengan mikroskop cryo-electron. Dengan merata-raba
banyak salinan gambar spesimen, Henderson berhasil memperoleh struktur atom dari
bacteriorhodopsin, struktur atom pertama dari protein membran integral. Temuan ini
memungkinkan para periset untuk mendapatkan wawasan baru tentang mekanisme
dimana protein rhodopsin berfungsi. Penelitiannya kemudian difokuskan pada mikroskop
elektron partikel tunggal dan penentuan struktur atom dari rakitan protein nonkristalin
yang besar. Karyanya pada partikel tunggal menghasilkan penemuan baru mengenai
aspek struktural biomolekul, struktur dasar dari banyak di antaranya telah lama berada di
luar jangkauan metode mikroskop tradisional.

Pada tahun 2017 Richard Henderson dari Universitas Cambridge bersama Jacques
Dubochet dari Universitas Lausanne, Joachim Frank dari Universitas Columbia diberikan
penghargaan atas jasa dalam mengembangkan mikroskop krio-elektron (cryo-EM).
Dengan menggunakan teknik mikroskop krio-elektron, para peneliti bisa mempelajari
molekul biologi dalam resolusi atom, sebuah ketajaman yang belum pernah dicapai
sebelumnya. Teknik ini tidak hanya membantu para peneliti untuk mempelajari struktur
biomolekul, tetapi juga mengeksplorasi berbagai proses biologi. Sebagai contoh adalah
untuk menvisualisasikan cara antibodi melawan virus.

Sebelum mikroskop krio-elektron, para peneliti harus menggunakan teknik


mikroskop elektron transmisi (TEM) atau kristalografi sinar-X untuk melihat struktur
yang terlalu kecil bagi mikroskop cahaya. Namun, kedua teknik tersebut bukan tanpa
masalah. Kristalografi sinar-X yang menembakkan sinar X melalui sampel untuk
menciptakan pola struktur molekul hanya dapat digunakan bila biomolekul membentuk
struktur yang diminta. Teknik ini juga tidak bisa digunakan untuk melihat bagaimana
molekul bergerak. Sementara itu, teknik TEM dapat merusak sampel. Elektronnya sendiri
dapat membakar biomolekul yang sedang dipelajari, sedangkan penggunaan vakum
dalam teknik dapat membuat biomolekul kering dan runtuh. Beginiah fungsi dari teknik
mikroskop krio-elektron menangkal semua permasalahan di atas, para peneliti dapat
mengombinasikan TEM dengan mikroskop krio-elektron untuk menvisualisasikan
molekul biologi dengan resolusi atom.

Richard Henderson bersama timnya menggunakan larutan glukosa untuk


mencegah pengeringan molekul. Mereka juga menggabungkan elektron bertegangan
rendah dengan foto-foto yang diambil dalam berbagai sudut dan pendekatan matematika
untuk membangun foto tiga dimensi dari protein yang tertata rapi dalam membran
biologi. Sementara itu, Frank berhasil mengembangkan teknik memproses foto yang
dapat memecah data TEM dan membangun foto biomolekul seakan-akan berada di dalam
larutan. Akan tetapi, teknik Henderson tidak dapat digunakan untuk biomolekul yang
dapat dilarutkan dalam air, sedangkan membekukan sampel dapat menimbulkan formasi
kristal es yang dapat menganggu hasil gambar dan sampel itu sendiri. Dubochet pun
mendapat ide untuk mendinginkan sampel dengan nitrogen cair. Pembekuan ini terjadi
dengan sangat cepat sehingga molekul air tidak memiliki waktu untuk mengadopsi
struktur normal. Hasilnya adalah biomolekul yang terbekukan dalam bentuk alaminya.

Hasil karya dari ketiga ilmuwan tersebut dan usaha lanjutan untuk
menyempurnakan mikroskop krio-elektron telah membuka banyak peluang baru di dunia
biokimia dan pengobatan. Menggunakan teknik tersebut, kini kita semakin mengerti
bagaimana DNA disalin menjadi RNA, molekul beruntai tunggal. Ke depannya, para
peneliti juga akan menggunakan teknik ini untuk mempelajari struktur target obat, serta
komponen di dalam sel yang dapat merasakan sakit, temperatur, dan tekanan.

Selain Hadiah Nobel, Henderson menerima banyak penghargaan-penghargaan


lainnya selama karirnya. Dia adalah rekan terpilih Royal Society (1983), seorang
associate asing dari Akademi Ilmu Pengetahuan A.S. (1998), dan seorang rekan dari
Academy of Medical Sciences, London (1998). Dia adalah penerima Penghargaan
Rosenstiel untuk Distinguished Work in Basic Medical Research (1991) dan Medali
Copley dari Royal Society (2016).
Riwayat Pendidikan dan pekerjaan Richard Henderson :

Tahun 1961-62 Boroughmuir Secondary School, Edinburgh


B.Sc. Hons (Physics, 1st Class), Edinburgh
Tahun 1962-66
University
Ph.D. Cambridge University (at MRC Lab of Mol.
Tahun 1966-69
Biol.)
Tahun 1969-70 Research Staff, MRC Lab of Mol. Biol., Cambridge
Tahun 1970-73 Postdoctoral Fellow, Yale University
Tahun 1973- MRC Laboratory of Molecular Biology, Cambridge
1979 Research Staff
1979 Senior Research Staff
1984 Special Appointments Grade Research Staff
1986-00 Joint Head of Division of Structural Studies
1995-96 Deputy Director
1986-06 Director
2006 Programme Leader

2) Karir

Richard Henderson adalah Kepala Divisi Studi Struktural di Laboratorium MRC


Biologi Molekuler dari tahun 1986 sampai 2001, dan telah menjadi Direktur sejak 1996
sampai 2006. Laboratorium ini sekarang menampung sekitar 350 ilmuwan di empat
Divisi yang menangani berbagai masalah di neurobiologi, biologi sel, biologi struktural,
imunologi, biologis kanker dan bioteknologi. LMB juga terus mengembangkan teknik
dan metode sekaligus mengatasi tantangan masalah ilmiah baru. Richard Henderson juga
merupakan rekan dari Royal Society dan Associate Asing dari Akademi Ilmu
Pengetahuan Nasional AS.

Penghargaan yang telah didapatkan Richard Henderson adalah sebagai berikut :

 Tahun 1978 diberikan penghargaan sebagai William Bate Hardy Prize


 Tahun 1983 terpilih sebagai Fellow of the Royal Society
 Tahun 1984 diberikan penghargaan sebagai Sir Hans Krebs Medal oleh Federation of
European Biochemical Societies
 Tahun 1998 terpilih sebagai Foreign Associate dari US National Academy of
Sciences
 Tahun 1981 menerima penghargaan atas Ernst-Ruska Prize for Electron Microscopy
 Tahun 1991 menerima penghargaan atas Lewis S. Rosenstiel Award
 Tahun 1993 menerima penghargaan atas Louis-Jeantet Prize for Medicine
 Tahun 1998 terpilih sebagai seorang founder Fellow of the Academy of Medical
Sciences
 Tahun 1999 menerima penghargaan atas Gregori Aminoff prize (bersama dengan
Nigel Unwin)
 Tahun 2003 Hon. Fellow Corpus Christi College Cambridge
 Tahun 2003 Hon. Member British Biophysical Society
 Tahun 2005 menerima penghargaan Distinguished Scientist Award and Fellow,
Microscopy Society of America
 Tahun 2008 Hon. D.Sc. Edinburgh University
 Tahun 2016 menerima penghargaan atas Copley Medal of the Royal Society
 Tahun 2016 menerima penghargaan atas Alexander Hollaender Award in Biophysics
 Tahun 2017 menerima penghargaan atas Nobel Prize in Chemistry bersama dengan
Jacques Dubochet dan Joachim Frank "for developing cryo-electron microscopy for
the high-resolution structure determination of biomolecules in solution’’
2. Analisis Psikiatri Richard Henderson

Dari pola perilaku Richard Henderson seperti yang di bahas di atas maka dapat
disimpulkan bahwa Richard Henderson cenderung menunjukan suatu kepribadian
anankastik, hal ini dapat terlihat pada berbagai peristiwa hidupnya, di mana Richard
Henderson merupakan orang yang sepanjang karirnya secara terus menerus mencari
kegairahan (excitement), penghargaan (appreciation) dari orang lain, dan aktifitas untuk
menjadi pusat perhatian.

Menurut beberapa penelitian bahwa seorang ilmuwan seperti Richard Henderson


berpotensi mengalami gangguan bipolar dan skizofrenia. Sejumlah penelitian
menunjukkan, orang dengan kecerdasan di atas rata-rata memiliki sebuah gen yang juga
berkaitan dengan penyakit seperti skizofrenia dan gangguan bipolar.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://en.wikipedia.org/wiki/Richard_Henderson_(biologist)
2. http://www2.mrc-lmb.cam.ac.uk/group-leaders/h-to-m/richard-henderson/
3. https://www.nobelprize.org/nobel_prizes/chemistry/laureates/2017/henderson-
facts.html
4. http://www2.mrc-lmb.cam.ac.uk/groups/rh15/Biographical.html
5. http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/08/terlalu-cerdas-hati-hati-idap-
gangguan-mental
6. http://sains.kompas.com/read/2017/10/05/170700723/apa-itu-mikroskop-krio-
elektron-teknik-yang-menang-nobel-kimia-2017-
7. https://science.idntimes.com/discovery/ahmad-edi-darmawan/kenalin-pemenang-
nobel-kimia-dan-sastra-2017-c1c2/full
8. https://www.voaindonesia.com/a/dubochet-frank-dan-henderson-terima-nobel-
kimia/4055824.html
9. https://www.geni.com/people/Richard-Henderson-FRS-Nobel-Prize-in-
Chemistry-2017/6000000068436283129?through=6000000068433471309

Anda mungkin juga menyukai