Anda di halaman 1dari 9

KOMBINASI INTERVENSI INFRARED DAN CONTRACT RELAX STRETCHING

LEBIH EFEKTIF DARIPADA INFRARED DAN SLOW REVERSAL DALAM


MENINGKATKAN LINGKUP GERAK SENDI LEHER PADA PEMAIN GAME
ONLINE DI BMT NET BAJERA TABANAN

NYOMAN HARRY NUGRAHA, NI WAYAN TIANING, NILA WAHYUNI


Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar Bali

ABSTRAK
Lingkup gerak sendi adalah luasnya gerakan sendi yang terjadi pada saat sendi
bergerak dari satu posisi ke posisi lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
membuktikan kombinasi intervensi infrared dan contract relax stretching lebih efektif
daripada infrared dan slow reversal dalam meningkatkan lingkup gerak sendi leher.
Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan pretest-posttest control
group design. Sampel penelitian berjumlah 22 orang yang dibagi ke dalam dua kelompok.
Kelompok 1 diberikan infrared dan contract relax stretching sedangkan Kelompok 2
diberikan infrared dan slow reversal. Uji hipotesis dengan paired sample t-test pada
kelompok 1 didapatkan hasil p=0,000 dengan beda rerata 12.9091 ± 3.78, sedangkan pada
kelompok 2 didapatkan hasil p=0.000 dengan beda rerata 9.6364 ± 2.50. Hasil tersebut
menunjukkan adanya peningkatan lingkup gerak sendi leher yang bermakna pada setiap
kelompok. Uji perbandingan dengan independent sample t-test didapatkan beda selisih p =
0,027 (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
intervensi infrared dan contract relax stretching lebih baik daripada infrared dan slow
reversal dalam meningkatan lingkup gerak sendi leher.
Kata Kunci : lingkup gerak sendi leher, infrared dan contract relax stretching , infrared
dan slow reversal

COMBINATION INTERVENTION OF INFRARED AND CONTRACT RELAX


STRETCHING MORE EFFECTIVE THAN INFRARED AND SLOW REVERSAL
TO INCREASE RANGE OF MOTION JOINT OF THE NECK IN GAME ONLINE
PLAYERS AT BMT NET BAJERA TABANAN
ABSTRACT
Range of motion which happen when joint to move from one position to another
position The purpose of this study was to prove combination of intervention infrared and
contract relax stretching more effective than infrared and slow reversal to increase range of
motion of neck. This study is an experiment research design with pretest-posttest control
group design. These samples included 22 people that divided into two groups. Group 1 was
given intervention infrared and contract relax stretching, while Group 2 was given
intervention infrared and slow reversal. Test the hypothesis by paired sample t-test in
Group 1 showed p = 0.000 with a mean difference 12.9091 ± 3.78, while in Group 2
showed p = 0.000 with a mean difference 9.6364 ± 2.50. These results indicate a
significant increase in range of motion in joint of neck each group. Comparison test with
independent sample t-test is obtained depending difference p = 0,027 (p<0.05) Based on
these results, it can be concluded that the combination intervention of infrared and contract
relax stretching more effective than infrared and slow reversal to increase range of motion
joint of the neck.
Keywords: Range of motion joint of the neck, infrared and contract relax stretching,
infrared and slow reversal
PENDAHULUAN Gerakan otot upper trapezius ada tiga
Di zaman globalisasi sekarang ini, yaitu elevasi cervical, lateral fleksi dan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) ekstensi.1 Sendi tubuh dikatakan
berkembang sangat pesat, bisa kita lihat fleksibilitasnya baik apabila ruang gerak
di dalam perkembangan ilmu dari sendi itu sendiri tidak mengalami
pengetahuan misalnya, banyak sekali hal- gangguan.2
hal baru yang ditemukan oleh para ahli Lingkup gerak sendi atau Range
dimana temuan tersebut sangat Of Motion (ROM) adalah luasnya
bermanfaat bagi masyarakat pada gerakan sendi yang terjadi pada saat sendi
umumnya. Dalam ilmu pengetahuan di bergerak dari satu posisi ke posisi lain,
bidang kesehatan ada banyak metode- baik secara pasif maupun aktif. Lingkup
metode baru yang dikembangkan guna gerak sendi dapat juga diartikan sebagai
mengefektifkan suatu proses atau suatu ruang gerak/batas-batas gerakan dari
cara penyembuhan. suatu kontraksi otot dalam melakukan
Melihat perkembangan jaman, gerakan, apakah otot tersebut dapat
sedikit banyak mempengaruhi pola memendek atau memanjang secara penuh
perilaku di dalam masyarakat itu sendiri atau tidak. Terdiri dari inner range,
oleh karena berbagai macam kecanggihan middle range, outer range dan full
serta kemajuan teknologi yang sering kali range.3 Luas gerak sendi berhubungan
membuat individu dapat melakukan dengan fleksibilitas. Fleksibilitas adalah
berbagai hal hanya dengan diam dalam kemampuan suatu jaringan atau otot
satu titik (static position) dan akan untuk memanjang semaksimal mungkin
menimbulkan kerja yang berlebihan sehingga tubuh dapat bergerak dengan
terhadap otot. Seperti posisi yang buruk, lingkup gerak sendi yang penuh, tanpa
saat seorang pemain game online yang disertai rasa nyeri.2 Gerakan leher yang
berada di depan sebuah perangkat utama adalah fleksi yaitu membawa dagu
komputer dimana mengharuskan posisi kearah dada, ekstensi yaitu menggerakan
kepala terus menunduk atau terus tegak kepala ke belakang untuk melihat langit-
yang mengharuskan otot bekerja lebih langit, dan lateral fleksi yaitu membawa
banyak dalam mejaga posisi kepala telinga kearah bahu. Stabilitas tulang
dalam waktu yang lama. Hal tersebut belakang servikal disediakan oleh
akan menyebabkan postur tubuh yang kombinasi sendi zygapophyseal, banyak
buruk seperti forward head positon, ligament dan otot. Ekstensi, fleksi,
girdle elevation dan neck deviation. gerakan lateral, dan rotasi diinduksi oleh
Kebiasaan tersebut yang dilakukan orientasi sendi zygapophyseal.1 Karena
seseorang jika dilakukan dalam berulang kebiasaan yang buruk seperti jarang
(repetitive) dan dalam waktu yang lama melakukan olahraga maupun postur yang
dapat memicu timbulnya nyeri dan statis membuat otot-otot pendukung
tegang disekitar leher dan punggung serta menjadi kurang gerak sehingga akan
penurunan fleksibilitas pada otot leher. berdampak pada penurunan fleksibilitas
Hal tersebut akan menimbulkan keluhan jaringan dan lingkup gerak sendi. Hal
yang akan menurunkan kinerja seseorang. tersebut dapat terlihat pada pola gerakan
Gangguan yang sering dialami oleh yang tidak optimal sehingga menjadi
pemain game online adalah gangguan penghalang dalam melakukan aktifitas
pada otot upper trapezius. Kelainan yang fungsional sehari-hari. Frekuensi
sering terlihat adalah bahu kanan dan kiri pemakaian kerja otot yang berlebihan
tingginya tidak rata dan sering akan mengakibatkan otot mengalami
mengalami nyeri dan lingkup gerak sendi kelelahan berupa kontraktur jaringan
tidak penuh saat gerakan lateral fleksi.
sebagai reaksi pemendekan jaringan menimbulkan reaksi pumping action
lunak.3 yang ritmis pula sehingga membantu
Dalam meningkatkan lingkup memindahkan produk sampah (Waste
gerak sendi leher perlu diberi beberapa Product) penyebab nyeri otot kembali ke
penangan yang baik. Slow reversal jantung dan meningkatkan fleksibilitas
merupakan salah satu metode dalam PNF otot. Contract relax stretching adanya
untuk menambah fleksibilitas pada otot proses relaksasi yang mengikuti ekspirasi
yang melibatkan kontraksi otot agonis maksimal akan memudahkan perolehan
dan antagonis untuk menambah lingkup pelemasan otot. Apabila dilakukan
gerak sendi. Teknik ini memberikan peregangan secara bersamaan pada saat
fleksibilitas dengan cara relaksasi dan ekspirasi maksimal maka
mengkontraksikan otot agonis kemudian diperoleh pelepasan adhesi yang optimal
tanpa berhenti dan pengurangan kontraksi pada jaringan ikat otot serta
6
dilanjutkan dengan kontraksi otot meningkatkan fleksibilitas otot.
antagonis. Menurut penelitian yang Pemberian intervensi infrared dengan
dilakukan Sherrington tahun 2004 teknik kedalaman penetrasi sekitar 63% diserap
slow reversal dapat meningkatkan pada permukaan kulit dengan penetrasi 3
lingkup gerak sendi pada regio leher mm pada jaringan kulit sehingga akan
sebanyak 10%-20% dilakukan selama terjadi vasodilatasi dan sirkulasi menjadi
enam kali perlakuan dalam 2 minggu. lancar pada jaringan kulit yang akan
Adanya kontraksi yang terus menerus menyebabkan reabsorbsi dan terjadi
tanpa diselingi oleh jeda akan relaksasi sehingga otot menjadi elastis
memberikan relaksasi maksimal yang dan lentur yang menyebabkan
dapat membantu dalam penguluran dan peningkatan fleksibilitas otot untuk dapat
peningkatan lingkup gerak sendi. meningkatkan lingkup gerak sendi dan
Pemberian intervensi slow reversal nyeri regang hilang sehingga nyeri
dilakukan dengan memberikan berkurang. Intervensi infrared juga
penahanan kontraksi pada otot yang menjadikan otot siap untuk awal
lebih kuat kemudian setelah mencapai dilakukannya latihan.7
lingkup gerak sendi yang diinginkan Berdasarkan hal di atas yang telah
terapis memberikan instruksi untuk dipaparkan tadi bahwa gangguan pada
bergerak ke arah sebaliknya (reverse) leher akibat gerakan yang salah dan
tanpa adanya relaksasi otot sambil berulang-ulang sangat berpengaruh pada
diberikan tahanan.4 fleksibilitas leher seseorang dan perlu
diberi penanganan yang baik. Maka dari
Intervensi yang lainnya dengan itu dilakukan penelitian ini untuk
menggunakan tehnik contract relax membuktikan kombinasi intervensi
stretching. Penelitian yang telah infrared dan contract relax stretching
dilakukan 3 kali seminggu selama 3 lebih efektif dari pada infrared dan slow
minggu dengan sample 20 orang reversal terhadap peningkatan lingkup
mengahsilkan peningkatan fleksibilitas gerak sendi leher pada pemain game
leher 63,3%.5 Kontraksi otot yang lebih online.
kuat mampu melepaskan perlengketan
miofasial. Intervensi contract relax
stertching yang diawali inspirasi dalam Populasi dan Sampel
dan diakhiri ekspirasi maksimal, Populasi target pada penelitian ini
kontraksi yang optimal pada otot yang adalah pemain game online di kabupaten
memanjang maka akan diukur oleh Tabanan, Bali. Populasi terjangkau dalam
peregangan tendon, pelepasan myofacial penelitian ini adalah pemain game online
adhesion dan relaksasi dari miofibril, di BMT Net Bajera yang terindikasi
yang dilakukan dengan ritmis mengalami penurunan lingkup gerak
sendi leher berdasarkan hasil assessment Rerata umur pada kelompok 1
yang dilakukan. Besar sampel dalam adalah (22,54±3,26) tahun dan pada
penelitian ini berjumlah 22 orang yang kelompok 2 adalah (22,63±3,00) tahun.
dibagi ke dalam dua kelompok perlakuan.
Teknik pengambilan sampel yang Tabel 2. Uji Normalitas dan
digunakan adalah teknik purposive Homogenitas
sampling. Uji Normalitas
dengan Uji
Instrumen Penelitian Kelompok Shapiro Wilk Homogenitas
Pengukuran dari lingkup gerak Data Test (Levene’s
sendi leher diukur dengan alat ukur yang Klp. 1 Klp. 2 Test)
disebut goniometer dengan cara p p
menempatkan axis (fulcrum) pada Sebelum 0,221 0,637 0,926
servikal 7 (C7) kemudian lengan Intervensi
proksimal (stationary arm) pada posisi Sesudah 0,169 0,103 0,074
diam yaitu di vertebra dan lengan distal Intervensi
(moving arm) pada belakang kepala
bergerak mengikuti gerakan sendi leher
(lateral fleksi). Sudut ditunjukan dari Berdasarkan dari hasil uji
hasil pengukuran dengan goniometer normalitas menggunakan Shapiro Wilk
sebagai penilaian lingkup gerak sendi test dan uji homogenitas menggunakan
leher tersebut. Levene’s test pada Tabel 2, menghasilkan
Analisis data dilakukan dengan data berdistribusi normal dan homogen
software komputer dengan beberapa uji sehingga dilanjutkan dengan pengujian
statistik yaitu: Uji Statistik Deskriptif, Uji hipotesis menggunakan uji statistik
Normalitas menggunakan Saphiro Wilk parametrik.
Test, Uji Homogenitas menggunakan
Levene’s test, dan Uji Hipotesis Tabel 3. Uji Paired Sample t-test
menggunakan uji parametrik yaitu Paired
Sample t-test dan Independent Sample t- Beda Rerata p
test.
Kelompok 1 12,909±3,78 0,000
HASIL PENELITIAN Kelompok 2 9,636±2,50 0,000
Berikut ini adalah hasil uji
statistik deskriptif untuk mendapatkan Berdasarkan dari hasil uji Paired
data karakteristik sampel yang terdiri dari Sample t-test Tabel 3, dihasilkan nilai
umur. p=0,000 (p<0,05) untuk hasil beda rerata
pada kelompok 1 dan kelompok 2. Hal
Tabel 1. Distribusi Data Sampel ini menunjukkan adanya peningkatan
Berdasarkan Umur lingkup gerak sendi leher yang bermakna
Nilai Rerata dan pada kedua kelompok perlakuan.
Simpang Baku
Karakteristik
Kel. 1 Kel. 2

Umur 22,54±3,26 22,63±3,00


Tabel 4. Uji Independent t-test cenderung statis dalam keadaan lama dan
dilakukan berulang-ulang yang akan
Klp Rerata±SB p menimbulkan kontraksi otot yang
berlebihan sehingga dapat menyebabkan
Flek. penurunan dari fleksibilitas otot dan
Klp 1 26,909±4,50
Sebelum 0,892 lingkup gerak sendi leher.
Intervensi Klp 2 27.181±4,79 Hasil uji dengan uji paired
Flek. sample t test pada kelompok perlakuan 1
Klp 1 39,818±2,52
Sesudah 0,032 didapatkan rerata sebelum intervensi
Intervensi Klp 2 36,818±3,51 sebesar 26.9091º dan setelah intervensi
sebesar 39.8182º, dengan nila p=0,000
Klp 1 12,909±3,78
Selisih 0,027 (p<0,05) yang berarti bahwa ada
Klp 2 9,636±2,50 perbedaan yang bermakna lingkup gerak
sendi leher sebelum dan sesudah
Hasil uji independent t-test pada intervensi infrared dan contract relax
Tabel 4 diperoleh nilai selisih stretching. Hal tersebut menunjukkan
peningkatan fleksibilitas yaitu p=0,027 bahwa intervensi infrared dan contract
(p<0,05). Hasil ini menunjukkan ada relax stretching dapat meningkatkan
perbedaan yang signifikan antara lingkup gerak sendi pada penurunan
intervensi infrared dan contract relax lingkup gerak sendi leher.
stretching dibandingkan dengan infrared
dan slow reversal terhadap peningkatan Kombinasi Intervensi Infrared
lingkup gerak sendi leher. dan Contract Relax Stretching dapat
Meningkatkan Lingkup Gerak Sendi
PEMBAHASAN Leher
Penelitian tentang infrared telah
Karakteristik Sampel dilakukan oleh Tulaar pada tahun 2002
Berdasarkan dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa spame otot
yang telah dilakukan, karakteristik umur sebagai gejala sekunder dari trauma otot,
dari sampel, kelompok 1 memiliki rerata sendi dan neurologis dapat dihilangkan
umur 22,54 tahun dan pada kelompok 2 dengan pemakaian panas yaitu dengan
memiliki rerata umur 22,63 tahun. Hal ini infrared. Panas dari infrared dapat
menunjukkan bahwa, usia produktif lebih meningkatkan sensitivitas gelendong otot
rentan mengalami penurunan lingkup juga meningkatkan laju letupan organ
gerak sendi leher. Hasil penelitian ini, golgi tendon yang bekerja sebagai
diperkuat oleh hasil penelitian penghambat motorneuron. Peningkatan
sebelumnya yang dilakukan oleh laju letupan itu akan menghasilkan
Wichaksono pada tahun 2005, yang pengurangan letupan motorneuron yang
menunjukkan usia 20-30 tahun terjadi selanjutnya akan mengurangi spasme otot
penurunan lingkup gerak sendi kemudian dan nyeri.
stabil sampai 60 tahun dan setelah itu Penelitian yang dilakukan oleh
terjadi penurunan lagi. dimana pada usia Azizah dan Hardjono pada tahun 2006
tersebut merupakan usia yang produktif. menyatakan bahwa tujuan dari pemberian
Pada umur tersebut seseorang pemain contract relax streching yaitu untuk
game online banyak melakukan aktifitas memanjangkan atau mengulur struktur
dan selalu aktif dalam melakukan jaringan lunak (soft tissue) seperti otot,
pekerjaannya salah satunya seperti fasia tendon dan ligamen yang
menggunakan komputer sebagai media memendek secara patologis sehingga
untuk bermain game online dan dapat meningkatkan lingkup gerak sendi
menggunakan internet. Keadaan tersebut (LGS) dan mengurangi nyeri akibat
spasme, pemendekan otot atau akibat Kombinasi Intervensi Infrared dan
fibrosis. Dengan diberikannya intervensi Slow Reversal dapat Meningkatkan
contract relax stretching, maka motor Lingkup Gerak Sendi Leher
unit yang ada pada seluruh serabut otot
akan teraktifasi akibat dari adanya Berdasarkan hasil uji paired
kontraksi isometrik yang diikuti dengan sample t-test pada Kelompok 2,
inspirasi maksimal. Kontraksi isometrik didapatkan rerata nilai peningkatan
dengan inspirasi maksimal juga akan lingkup gerak sendi leher sebelum
menstimulus golgi tendon organ yang intervensi sebesar 27.1818 dan rerata
dapat membantu terjadinya relaksasi pada setelah intervensi sebesar 36.8182. Selain
otot setelah kontraksi (reverse itu, diperoleh nilai p = 0,000 (p < 0,005)
innervation) sehingga akan terjadi yang menunjukkan adanya perbedaan
pelepasan adhesi pada otot tersebut. yang bermakna antara nilai peningkatan
Kontraksi otot yang kuat akan lingkup gerak sendi leher sebelum dan
mempermudah mekanisme pumping setelah kombinasi intervensi infrared dan
action sehingga proses metabolisme dan slow reversal.
sirkulasi lokal dapat berlangsung dengan Menurut penelitian yang
baik sebagai akibat dari vasodilatasi dan dilakukan oleh Wahyu pada tahun 2013,
relaksasi setelah kontraksi maksimal dari penyinaran yang diberikan dengan
otot. Pengangkutan sisa-sisa metabolisme modalitas infrared akan memberikan efek
(P substance) dan asetabolic yang panas pada jaringan yang akan
diproduksi melalui proses inflamasi dapat memperlancar aliran darah. Pemberian
berjalan dengan lancar. Adanya nutrisi dan oksigen yang diperlukan oleh
komponen stretching maka panjang otot jaringan akan terpenuhi dengan baik dan
dapat dikembalikan dengan mengaktifasi pembuangan hasil dari sisa-sisa
golgi tendon organ sehingga relaksasi metabolisme akan lancar sehingga nyeri
dapat dicapai karena nyeri akibat dapat berkurang.
ketegangan otot dapat diturunkan dan Menurut teori yang dijabarkan
mata rantai viscous circle dapat oleh Tsatsouline (2001) menyebutkan
diputuskan. bahwa slow reversal yang menggunakan
Penelitian yang dilakukan oleh kontraksi isotonik yang merupakan jenis
Pratama pada tahun 2013 menyatakan kontraksi yang mengakibatkan
bahwa pemberian contract relax perubahan pada tonus disertai perubahan
stretching terbukti memberikan pengaruh panjang dari otot itu sendiri. Kontraksi
terhadap penurunan nyeri otot upper isotonik yang bersifat dinamis akan
trapezius pada kondisi myofascial trigger memberikan respon peregangan dan
points. Penurunan nyeri pada daerah penambahan fleksibilitas pada otot.
tersebut akan mempengaruhi fleksibilitas Peregangan dari komponen-komponen
otot menjadi lebih baik sehingga dapat elastis seperti aktin dan miosin dalam
meningkatkan lingkup gerak sendi yang otot akan dapat melepaskan taut band
dulunya terbatas. Adanya kontraksi otot atau abnormality cross link pada otot
yang kuat akan mempermudah yang memendek. Pemberian intervensi
mekanisme pumping action sehingga slow reversal secara perlahan akan dapat
proses metabolisme dan sirkulasi lokal menghasilkan peregangan pada sarkomer
dapat berlangsung dengan baik dan sehingga peregangan akan dapat
sekaligus akan membuang sisa hasil mengembalikan elastisitas dari sarkomer
metabolisme. yang terganggu.
Hasil penelitian ini sesuai dengan
teori yang disampaikan oleh Chaitow
(2006) bahwa dalam pengaplikasian
teknik intervensi slow reversal dengan bermakna antara Kelompok 1 dan
menggunakan mekanisme reciprocal Kelompok 2. Hal ini menunjukkan bahwa
inhibition (RI) terjadi pada target muscle kombinasi intervensi infrared dan
dimana otot yang berlawanan contract relax stretching lebih efektif
berkontraksi secara volunter dalam usaha daripada infrared dan slow reversal jika
untuk menurunkan aktivitas saraf di diaplikasikan pada kasus penurunan
target muscle. Saat otot yang berlawanan lingkup gerak sendi leher.
dikontraksikan secara maksimal akan Berdasarkan hasil penelitian ini,
mengaktifkan muscle spindle sebagai maka dapat dilihat bahwa selisih
salah satu reseptor proprioseptif yang peningkatan lingkup gerak sendi leher
berfungsi untuk merespon adanya pada kelompok 1 lebih besar daripada
perubahan panjang ataupun regangan selisih peningkatan lingkup gerak sendi
pada otot. Muscle spindle pada otot yang leher kelompok 2. Apabila dilihat dalam
berlawanan akan memberikan impuls persentase peningkatan lingkup gerak
melalui serabut saraf aferen ke bagian sendi leher setelah perlakuan kelompok 1
dorsal root medula spinalis dan bertemu dan kelompok 2, persentase peningkatan
dengan inhibitory motor neuron yang lingkup gerak sendi leher pada kelompok
akan menginhibisi dari impuls saraf 1 sebesar 47,97%, sedangkan pada
eferent sehingga menyebabkan target kelompok 2 hanya 35,45% Hal ini
muscle mengalami relaksasi sekaligus menunjukkan bahwa persentase
penambahan panjang dari target muscle peningkatan lingkup gerak sendi leher
tersebut. setelah perlakuan pada kelompok 1 lebih
Pergerakan otot secara dinamis besar daripada kelompok 2 sebesar
pada intervensi slow reversal akan 12,52%. Oleh karena itu dapat dikatakan
memberikan respon stretch secara bahwa kombinasi intervensi infrared dan
fisiologis dimana menegaskan bahwa contract relax stretching lebih efektif
pemberian intervensi tersebut dapat daripada infrared dan slow reversal
mengurangi iritasi terhadap saraf Aδ dan dalam meningkatkan lingkup gerak sendi
saraf tipe C yang menimbulkan nyeri leher.
akibat adanya abnormal cross link. Hal Apabila contract relax stretching
ini dapat terjadi karena pada saat diberikan pada otot maka pengaruh
diberikan slow reversal serabut otot stretching pertama terjadi pada komponen
ditarik keluar sampai panjang sarkomer elastik (aktin dan miosin) dan tegangan
penuh. Ketika hal ini terjadi maka akan dalam otot meningkat dengan tajam,
membantu meluruskan kembali serabut sarkomer memanjang dan bila hal ini
atau abnormal cross link pada otot yang dilakukan terus-menerus otot akan
memendek.13 beradaptasi dan hal ini hanya bertahan
sementara untuk mendapatkan panjang
Kombinasi Intervensi Infrared dan otot yang.6
Contract Relax Stretching Lebih Efektif Menurut hasil kajian Sharman et
daripada Infrared dan Slow Reversal al, (2006) penggunaan intervensi slow
dalam Meningkatkan Lingkup Gerak reversal yang menggunakan mekanisme
Sendi Leher reciprocal inhibition (RI) yang dapat
mengaktivasi muscle spindle otot untuk
Berdasarkan hasil uji independent membantu merelaksasikan dan
t-test yang bertujuan untuk mengetahui meningkatkan fleksibilitas otot.
perbandingan peningkatan lingkup gerak Kontraksi volunter yang dilakukan oleh
sendi leher pada kedua kelompok, otot berlawanan akan dapat menurunkan
diperoleh nilai p=0,027 (p<0,05) yang aktivasi target muscle. Hal tersebut akan
menunjukkan bahwa ada perbedaan yang mengaktivasi motorneuron di otot
berlawanan dan memberikan impuls peningkatan lingkup gerak sendi, terbukti
inhibitor interneuron pada target muscle. dengan adanya penjelasan dari masing-
Inhibisi pada target muscle akan diikuti masing tehnik yaitu dalam teknik
oleh peningkatan impuls aferen pada otot contract relax stretching otot akan
berlawanan selama berkontraksi hingga mengalami dua macam keadaan yaitu
terjadi relaksasi pada target muscle. berkontraksi saat isometrik melawan
Contract relax stretching yang tahanan dan relaksasi saat distretching. 14
dilakukan pada serabut otot pertama kali Sedangkan tehnik slow reversal hanya
mempengaruhi sarkomer yang menggunakan satu macam gerakan yaitu
merupakan unit kontraksi dasar pada dengan isotonik yang berfungsi
serabut otot. Pada saat sarkomer mengontraksikan otot secara dinamis
berkontraksi area yang tumpang tindih dengan tahanan.15 Otot akan mudah
antara komponen miofilamen tebal dan memanjang jika ada dua gerakan yang
komponen miofilamen tipis akan saling berkaitan seperti kontraksi dan
meningkat. Apabila terjadi penguluran relaksasi dibandingkan dengan kontraksi
(stretch) area yang tumpang tindih ini saja.16
akan berkurang yang menyebabkan Berdasarkan hasil-hasil kajian dan
serabut otot memanjang. Pada saat penelitian terdahulu, maka dapat ditarik
serabut otot berada pada posisi kesimpulan bahwa peningkatan lingkup
memanjang yang maksimum maka gerak sendi leher dapat dicapai secara
seluruh sarkomer terulur secara penuh signifikan oleh kedua jenis kombinasi
dan mem-berikan dorongan kepada terapi latihan tersebut melalui komponen-
jaringan penghubung yang ada di pada komponen yang telah dijabarkan. Namun
jaringan penghubung berubah posisinya pada kombinasi intervensi infrared dan
di sepanjang diterimanya dorongan contract relax stretching berhasil lebih
tersebut. Pada saat terjadi suatu efektif dalam meningkatkan lingkup
penguluran maka serabut otot akan gerak sendi leher jika dibandingkan
terulur penuh melebihi panjang serabut dengan infrared dan slow reversal oleh
otot itu pada kondisi normal yang karena beberapa komponen penting yang
dihasilkan oleh sarkomer. Ketika terlibat dan berhasil didapatkan selama
penguluran terjadi hal ini menyebabkan pelaksanaan infrared dan contract relax
serabut yang berada pada posisi yang stretching yang sangat bermanfaat dalam
tidak teratur dirubah posisinya sehingga meningkatkan lingkup gerak sendi leher.
menjadi lurus sesuai dengan arah
ketegangan yang diterima. Perubahan dan SIMPULAN DAN SARAN
pelurusan posisi ini memulihkan jaringan
parut / scarred untuk kembali normal.6 Simpulan
Contract relax stretching ini Simpulan yang didapat dari hasil
terbukti lebih efektif daripada latihan penelitian yang telah dilakukan dan
dinamis karena memberikan kontraksi pembahasan yang dijelaskan adalah
isometrik serta stretching untuk relaksasi kedua kombinasi intervensi sama-sama
otot. Tehnik memberikan efek pada dapat meningkatkan lingkup gerak sendi
pemanjangan struktur jaringan lunak (soft leher. Kombinasi intervensi infrared dan
tissue) seperti otot, fasia tendon dan contract relax stretching lebih efektif
ligament yang memendek secara daripada infrared dan slow reversal
patalogis sehingga dapat meningkatkan dalam meningkatkan lingkup gerak sendi
lingkup gerak sendi, mengurangi spasme leher pada pemain game online di BMT
dan pemendekan otot.14 Net Bajera, Tabanan 12,52. %.
Tehnik contract relax stretching Saran
lebih baik daripada slow reversal dalam
Saran yang diajukan dari hasil 7. Porter, Stuart, B. Tidy’s
penelitian ini adalah kombinasi intervensi Physiotherapy (15thed.). USA:
infrared dan contract relax stretching Elsevier. 2013.
serta infrared dan slow reversal dapat 8. Tulaar. Penatalaksanaan nyeri dan
dijadikan pilihan intervensi fisioterapis spasme otot. Dalam eds. Bunga
untuk menangani penurunan lingkup rampai rehab medic. Naskah lengkap
gerak sendi leher dan pemilihannya dapat PIT I Perdosri 2002. Jakarta: Perdosri
dilakukan sesuai dengan kondisi pasien. : 106-116. 2002.
Selain itu penelitian ini dapat dijadikan 9. Pratama, GR. Pengaruh Latihan
acuan untuk melakukan penelitian Contract Relax Stretching Terhadap
selanjutnya pada kasus-kasus lain yang Penurunan Nyeri Myofascial Trigger
menyebabkan penurunan lingkup gerak Point Syndrome Otot Upper
sendi leher. Trapezius Pada Pembatik Tulis Halus
Laweyan [Skripsi]. Program Studi
DAFTAR PUSTAKA Fisioterapi Fakultas Kedokteran
1. Fatmawati, Veni. Penurunan Nyeri Universitas Muhammadyah
dan Disabilitas dengan Integrated Surakarta. 2013.
Neuromuscular Inhibition Techniques 10. Wahyu, PY. Efektifitas Jarak Infra
(INIT) dan Massage Efflurage Pada Merah Terhadap Ambang Nyeri.
Myofacial Trigger Point Syndrome Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Otot Trapezius Bagian Atas. Sport Muhammadiyah Surakarta. 2013.
and Fitness Journal. [Tesis] 11. Tsatsouline, P. Relax into Stretch, 1 st
Denpasar: Universitas Udayana. edition, Dragon Door Publication.
2012. 2001.
2. Lutan, R. Asas - Asas Pendidikan 12. Chaitow, Leon. Muscle Energy
Jasmani. Jakarta: Depdiknas. Technique Third Edition.
Vol.7:153 Company. 2002. British:Elsevier. 2006.
3. Deuster, PA, dkk. Military Medicine, 13. Guyton, AC & Hall, JE. Buku Ajar
Vol. 172, 1133-1137. 2007. Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.
4. Azizah & Hardjono. Pengaruh Jakarta: EGC. 2008.
Penambahan Contract Relax 14. Wismanto. Pelatihan Metode Active
Stretching Pada Intervensi Isolated Stretching Lebih Efektif
Interferencial Current dan daripada Contract Relax Stretching
Ultrasound Terhadap Pengurangan dalam Meningkatkan Fleksibilitas
Nyeri Pada Sindroma Miofascial Otot Otot Hamstring. [Skripsi] Jakarta:
Supraspinatus. [Skripsi] Jakarta: Fisioterapi Universitas EsaUnggul.
Fisioterapi Universitas EsaUnggul. 2011.
2006. 15. Adler, SS, dkk. PNF in Practice.
5. Faizah, Zuriatum. Penambahan Third Edition. Germany: Springer
Contract Relax Stretching pada Medizin Verlag Heidelberg. 2007.
Intervensi IFC dan Ultrasonik Dapat 16. Neumann, Donald, A. Kinesiology Of
Mengurangi Nyeri Lebih Baik pada The Musculoskeletal System. USA:
Sindroma Miofasial Otot Mosby. 2002.
Spuraspinatus. [Skripsi] Denpasar:
Universitas Udayana. 2011.
6. Kisner, C. & Colby, LA. Therapeutic
Exercise Foundations and Technique.
Fifth Edition. USA: F.A.Davis
Company: 65-110. 2007.

Anda mungkin juga menyukai