Asam Nukleat
Asam Nukleat
3 Pengaruh alkali
4 Denaturasi kimia
5 Viskositas
6 Kerapatan Apung
Sifat Spektroskopi 1
Absorpsi UV
Termal Asam Nukleat
Hipokromisitas 2
Superkoiling DNA 6
Interkalator 7
UNIT ASAM NUKLEAT
Gula
Pentosa
Nukleosida
Basa
Nukleotida
Nitrogen
Fosfat
NUKLEOTIDA
• Nukleosida adalah senyawa yang
terdiri dari satu gula pentosa
dan satu basa nitrogen
• Antara tiap nukelotida dihubungkan
oleh ikatan fosfodiester
• Gula pentose berikatan dengan basa
nitrogen diikat oleh ikatan
glikosidik
Ikatan Fosfodiester
Ikatan Glikosidik
GULA PENTOSA
• Gula pentosa adalah gula
monosakarida yang mempunyai
5 atoM karbon dan membentuk
cincin segilima
• Terdapat 2 jenis gula pentosa,
yaitu:
• Gula deoksiribosa (DNA)
• Gula ribosa (RNA)
BASA NITROGEN
• Basa nitrogen merupakan senyawa yang memiliki
struktur berupa cincin aromatik heterosilklik
yang mengandung atom karbon (C) dan nitrogen
(N)
• Dibedakan menjadi 2 jenis berdasarkan
strukturnya, yaitu basa purin dan basa pirimidin
• Basa purin memiliki struktur berupa dua buah
cincin (bisiklik)
• Basa pirimidin hanya memiliki struktur berupa
satu buah cincin (monosiklik)
• Memiliki struktur 2 sehingga
termasuk golongan basa purin
• Berpasangan dengan timin (T) pada
DNA dan dengan urasil (U) pada
RNA
• Berpasangan dengan basa pirimidin
dengan 3 ikatan hidrogen
• Berperan dalam pembuatan bagian
dari ATP (molekul energi) dan
pembawa elektron FAD dan NAD
(respirasi seluler)
• Memiliki struktur 2 sehingga
termasuk golongan basa purin
• Berpasangan dengan sitosin (C)
pada DNA maupun RNA
• Berpasangan dengan basa pirimidin
dengan 2 ikatan hidrogen
• Dapat ditemukan dalam GTP untuk
membantu proses seluler dalam hal
transduksi sinyal, transportasi
protein, serta regulasi pertumbuhan
• Memiliki struktur 1 cincin sehingga
tergolong pirimidin
• Hanya terdapat pada DNA
• Berpasangan dengan adenin (A)
pada DNA dengan 3 ikatan hidrogen
• Berikatan dengan deoksiribosa
menghasilkan thymadine nukleosida
yang terlibat dalam transfer dan
preservasi informasi genetis
• Memiliki 1 cincin sehingga termasuk
golongan pirimidin
• Berpasangan dengan guanin (G)
pada DNA maupun RNA
• Bepasangan dengan basa purin
dengan 2 ikatan hidrogen
• Bersifat tidak stabil dan dapat
berubah menjadi urasil
• Dapat mengubah ADP menjadi ATP
dengan mentransfer fosfat
• Sitosin trifosfat dapat berfungsi
sebagai ko-enzim
• Memiliki struktur 1 cincin sehingga
tergolong pirimidin
• Hanya terdapat pada RNA
• Berpasangan dengan adenin (A)
pada RNA dengan 3 ikatan hidrogen
• Bersifat lebih sederhana dan lebih
cepat dibuat daripada timin
GUGUS FOSFAT
• Fosfat (PO43-) adalah anion yang terbentuk
akibat penguraian asam anorganik yang disebut
asam fosfat (H3PO4).
• Hilangnya ion hidrogen akibat penguraian
menyebabkan fosfat bermuatan negatif. Ini
merupakan penyebab pemberian nama “asam”
pada molekul polinukleotida, walaupun
didalamnya juga terkandung juga basa nitrogen.
• Salah satu fungsi gugus fosfat adalah dalam
transfer energi di antara molekul organik.
JENIS STRUKTUR ASAM NUKLEAT
DNA
• DNA merupakan struktur yang dibangun oleh gula pentosa
(deoksiribosa), fosfat, dan suatu basa
• DNA merupakan salah satu jenis asam nukleat dengan struktur
polinukleotida rantai ganda yang berpilin (double helix).
MODEL DNA OLEH Watson dan crick
Sintesis Protein
Nukletotida
Duplikasi sel
Informasi Genetik DNA dan RNA
• DNA dan RNA berperan dalam menyimpan
Informasi materi genetik di dalam sel.
• DNA mewarisi materi genetik dari generasi
sel ke generasi berikutnya.
• Pada kebanyakan organisme, DNA adalah
asam nukleat yang paling berperan dalam
penyimpan materi genetik.
• Pada organisme yang tidak memiliki DNA
(virus), RNA yang berperan dalam
menyimpan materi genetik.
• Materi genetik ditentukan sesuai urutan
basa nitrogen untaian DNA.
Duplikasi DNA
• Autokatalis: DNA mampu
membentuk dirinya sendiri yang
dilakukan melalui replikasi,
pengkopian rangkaian molekul bahan
genetik sehingga dihasilkan molekul
anakan yang sangat identik.
• Heterokatalis: DNA dapat melakukan
sintesis pada molekul lainnya, seperti
membentuk RNA.
Sintesis Protein
• Ada dua kelompok protein yang dibuat yaitu
protein struktural dan protein katalis.
• Protein struktural akan membentuk sel,
jaringan, dan organ hingga penampakan fisik
suatu individu
• Protein katalis membentuk enzim dan
hormon yang berpengaruh besar terhadap
proses metabolisme.
• Proses sintesis protein dapat dibedakan
menjadi dua tahap, yaitu pencetakan RNAd
oleh DNA yang berlangsung di dalam inti dan
translasi yaitu penerjemahan kode genetik.
Penyusun Kofaktor Enzim
• Penghilangan adenosin menyebabkan penurunan drastis aktivitas kofaktor.
• Bagian nukleotida pada koenzim A membantu substrat (asetoasetil KoA) tetap
terikat pada sisi aktifnya
Energi
• Adenosine 5-triphosphate, ATP, adalah
bentuk energi kimia yang paling banyak
digunakan.
• Hidrolisis tiga fosfat menyediakan energi
kimia untuk melakukan berbagai reaksi
selular.
• ATP disintesis dari ADP dan Pi (PO43-)
melalui proses fosforilasi oksidatif
(mitokondria) dan fotofosforilasi
oksidatif (kloroplas).
• Kemudian, ATP dihidrolisis untuk dapat
menghasilkan energi bagi reaksi selular.
Fungsi DNA secara umum
Mengontrol sintesis
protein
Penurunan sifat
Fungsi DNA berdasarkan sifat
• Untuk replikasi, menyimpan, dan mengekspresikan
DNA genetik informasi genetik.
• DNA mengontrol aktivitas pada sel itu sendiri dan mengatur
sintesis protein dan enzim.
Non-coding
Jenis molekul RNA yang tidak diterjemahkan.
8 sno RNA • modifikasi kimia pada RNA lainnya, terutama rRNA dan tRNA.
Fungsi RNA pada sisntesis protein
NO JENIS FUNGSI
9 RNA-P • mengtranskrip mRNA dari DNA
10 xist RNA • gen pada kromosom X yang berperan sebagai inaktivasi kromosom X
11 g RNA • memandu penyisipan atau penghapusan RNA (editing)
RNA switch • bagian pengatur mRNA yang mengikat molekul kecil untuk
meghasilkanproduk protein yang berbeda pada protein yang dikode
mRNA
• sensor RNA yang mendeteksi dan merespons terhadap lingkungan
atau metabolik
12 RNA katalitik • sebagai katalis sering disebut dengan ribozymes
• replikasi, pemrosessan mRNA, dan splicing
13 scaRNA • pemandu dalam modifikasi snRNA yang disalin oleh RNA polimerase
II
• mengarahkan modifikasi rRNA dalam nucleolus
BIOSINTESIS ASAM NUKLEAT
Sintesis Purin & Pirimidin
1. Reaksi pembentukan molekul PRPP (5-phospho ribosil pyro
EUKARIOTIK PROKARIOTIK
• Transkripsi selesai • Transkripsi belum selesai
sempurna, kemudian baru secara sempurna,
terjadi translasi dan namun proses translasi
terdapat fase pasca sudah dimulai
transkripsi (terlaksana hampir
• Proses transkripsi terjadi di serempak)
dalam inti sel, sedangkan • Proses transkripsi dan
translasi di sitoplasma, translasi terjadi di
karena adanya membran sitoplasma karena tidak
yang membatasi keduanya ada membran inti
Perbedaan Transkripsi Eukariot dan Prokariot
EUKARIOTIK PROKARIOTIK
• Tidak ada sistem operon • Gen prokariot
diorganisiasikan dalam
dan bersifat spesifik suatu sistem operon (1
promoter untuk
• Sifat ekspresi gen mRNA mengendalikan seluruh
yaitu Monosistronik : 1 gen struktural)
transkrip yang dihasilkan • Sifat ekspresi gen mRNA
hanya mengkode macam yaitu Polisistronik : dalam
produk ekspresi gen. 1 satu transkrip terkandung
mRNA membawa 1 macam >1 rangkaian kodon
(sistron) polipeptida yang
rangkaian kodok untuk 1 berbeda.
macam polipeptida.
Perbedaan Transkripsi Eukariot dan Prokariot
EUKARIOTIK PROKARIOTIK
• Terjadi splicing karena dalam • Tidak terjadi splicing
satu strand mRNA hasil karena tidak terdapat
transkripsi yang akan intron dalam satu strand
diterjemahkan, terdapat mRNA hasil transkripsi
intron dan ekson yang (kecuali pada beberapa
berselang selling Archaea tertentu)
• Karena transkripsi terjadi di
nukleus, maka perlu adanya
penambahan gugus, Methyl • Tidak terjadi proses
pada ujung 5’ (Capping) dan Capping dan Poliadenilasi.
gugus Poly-A Tail pada ujung Hasil sintesis dari RNA
3’ (Poliadenilasi), sebelm polimerase dapat langsung
berlanjut pada proses melanjutkan proses
translasi di sitoplasma.
transkripsi.
Transkripsi Balik dan Retrovirus
• Reverse transcription adalah proses yang mentranskripsikan untai
tunggal RNA menjadi DNA komplemennya (cDNA) dengan katalisator
enzim reverse transcriptase, primer dNTPs dan enzim RNAase
Inhibitor.
1. Proses Denaturasi:
Proses ini dimana DNA sampel dipisahkan sehingga menjadi rantai tunggal.
DNA biasanya dipanaskan atau dengan enzim restriksi
2. Proses Renaturasi
Proses ini dimana Probe dipasangkan dengan DNA sampel dan kemudian dia
analisis
Elektroforesis Gel
• elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul
bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya dalam sebuah
medan listrik. Kecepatan molekul yang bergerak pada medan listrik
tergantung pada muatan, bentuk dan ukuran.
• Sebelum dilakukan
electroforesis, DNA terlebih
dahulu dipotong-potong
dengan enzim restriksi sesuai
dengan recognition site yang
diinginkan
• Sampel kemudian diletakkan
dalam media agar. Media agar
yang digunakan adalah media
agarose dan poliakrilamid
• Sampel diletakkan pada
kutub negatif sumbu-sumbu
agar
• Sebelum dimasukkan sampel diberi
pemberat berupa larutan buffer
seperti polietilenglikol atau gliserin,
bromofenol biru dan aquades agar
dapat masuk ke gel dengan baik
• Gel kemudian dialiri listrik, sampel
dna akan bergerak menuju kutub
positif
• Semakin panjang rantai DNA maka
semakin banyak pula waktu yang
dibutuhkan untuk menuju kutub
positif
• Kemudian sampel diberi warna
(staining) agar dapat terlihat jelas
Gel-transfer hybridization RFLP DNA & RNA
Sequencing
Gel-transfer hybridization
DNA : Southern blotting
RNA : Northern blotting
Restriction Fragment Length Polymorphism (RFLP)
D N A M i c ro a r ray
S p e k t ro fo to m et r i
SAG E
Real-Time PCR (Quantitative PCR)
Teknik PCR untuk mengamplifikasi (memperbanyak) sekaligus menghitung
(kuantifikasi) jumlah target molekul DNA hasil amplifikasi.
Nn = N0 x (1+E)n
𝑎𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖 260 𝑛𝑚
𝐾𝑒𝑚𝑢𝑟𝑛𝑖𝑎𝑛 𝐷𝑁𝐴 =
𝑎𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖 280 𝑛𝑚
Metode In Vivo
DNA yang baru diinjeksikan kedalam sel dengan
menggunakan vektor
Vektor Pembawa Gen
• Dalam terapi gen ini kita memerlukan satu molekul yang berfungsi
sebagai karier disebut sebagai vector.
• Vektor yang sering digunakan adalah bakteri (E. Coly) dan Virus
(Adenovirus)
• Kedua vector diubah materi genetiknya sesuai dengan yang di
inginkan.
Pengobatan dengan Terapi Gen
• Imunoterapi
Menggunakan sel yang telah dimodifikasi secara genetik dari partikel virus untuk
menstimulir sistem imun tubuh sehingga mampu mengalahkan keganasan sel
kanker.
• Viro onkolitik
Menggunakan partikel sel virus yang bereplikasi didalam sel kanker dan
menyebabkan sel kanker mati.
• Transfer gen
Teknik ini relatif baru, dengan cara memperkenalkan gen 2 baru yang dimasukan
kedalam sel kanker atau mengelilingi jaringan kanker sehingga dapat
menghentikan pertumbuhan dan menghancurkan sel kanker.
Target Terapi Gen
• Terapi gen sel somatik (somatic-cell gene therapy) atau gene therapy
non hereditable.
• Pada terapi gen sel somatik, gen yang normal atau telah dimodifikasi
ditransfer ke dalam sel-sel somatik pasien. Terapi gen ini hanya dapat
mengatasi penyakit atau kelainan pada pasien yang bersangkutan.
• Terdapat tiga jenis sumber sel somatic:
• Stem sel embryo (Embryonic Stem Cells/ES)
• Adult stem cell (stem sel dari orang dewasa)
• Stem sel umbilikus (umbilical cord stem cells)
Proses Pembuatan Insulin
Skema Pembuatan Insulin