Kelompok 3
Sifat
Tata Klasifikasi
Nama
Karbohidrat
Reaksi Siklisasi
SIFAT KARBOHIDRAT
SIFAT FISIKA
1. Sifat Mereduksi
• Monosakarida dan beberapa
disakarida mempunyai sifat
mereduksi pada keadaan basa
• Sifat ini digunakan untuk
mengidentifikasi karbohidrat
maupun analisis kuantitatif
• Sifat mereduksi disebabkan karena
adanya gugus keton atau aldehid.
2. Pembentukan Furfural
• Menghasilkan Furfural atau derivatnya jika
dipanaskan dengan asam kuat.
• Reaksi embentukan furfural adalah reaksi
dehidrasi atau pelepasan air dari suatu
senyawa
3. Pembentukan Osazon
• Karbohidrat akan membentuk osazon jika
dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih
• Osazon yang terjadi mempunyai bentuk kristal
dan titik lebur yang khas bagi masing-masing
karbohidrat.
• Reaksi ini penting, karena dapat membedakan
beberapa monosakharida, misalnya antara
glukosa dan galaktosa.
4. Pembentukan ester
• Adanya gugus hidroksil
memungkinkan terjadinya ester
apabila direaksikan dengan asam.
• Monosakharida mempunyai
beberapa gugus -OH dan dengan
asam asetat dapat menghasilkan
ester asam asetat.
STEREOKIMIA
1. Proyeksi Fischer
• Proyeksi Fischer adalah penggambaran struktur 3-D
dalam bentuk 2-D (dua dimensi).
• Pada proyeksi Fischer rantai karbon ditulis dari atas
kebawah, dimana gugus yang paling tinggi
prioritasnya diletakkan pada bagian atas.
• Setiap persilangan garis mengandung satu atom
karbon.
• Atom atau gugus atom disebelah kiri dan kanan dari
rantai karbon berarti berada dibagian depan
bidang (mengarah kedepan kearah pembaca) dan
yang bagian atas atau bawah dari atom karbon yang
manjadi perhatian berada di belakang bidang
(menjauhi pembaca).
2. Proyeksi Haworth
• Pada molekul glukosa, kelima atom karbon yang pertama dengan atom oksigen
dapat membentuk cincin segienam.
• Terdapat penulisan rumus struktur karbohidrat sebagai bentuk furan dan pyran
• Rumus proyeksi Haworth biasanya digunakan untuk memperlihatkan bentuk cincin
monosakarida
3. Rumus Konformasi dan Penentuan α-β
• Rumus Konformasi memiliki keterkaitan dengan
struktur Haworth dan proyeksi Fischer. Struktur
Haworth digambarkan sebagai rantai siklis yang
menyatu satu sama lain.
• Posisi beta didefinisikan dengan keadaan –OH yang berada pada sisi yang
sama dengan atom karbon anomeric dan memiliki konfigurasi trans dengan
gugus CH2OH. Hal tersebut menyebabkan proyeksi ke atas
4. Struktur Kursi
• Posisi alfa didefinisikan dengan keadaan –OH yang berada pada sisi yang berlawanan
dengan atom karbon anomeric dan memiliki konfigurasi cis dengan gugus CH2OH. Pada
struktur kursi dinamakan dengan proyeksi axial
• Posisi beta didefinisikan dengan keadaan –OH yang berada pada sisi yang sama dengan
atom karbon anomeric dan memiliki konfigurasi trans dengan gugus CH2OH. Pada
struktur kursi dinamakan proyeksi equatorial
5. Anomer dan Epimer
• Anomer adalah karbohidrat yang berbeda
stereokimianya hanya pada satu atom C kiral
no 1
• Epimer adalah dua jenis monosakarida
dengan jumlah atom C yang sama dan hanya
berbeda konfigurasi pada 1 atom karbon
asimetrik.
TATA NAMA KARBOHIDRAT
• Konfigurasi D-L
• Alpha dan Beta
SIKLISASI
• D-Glukosa
• Dalam larutan, glukosa rantai terbuka berada
dalam kesetimbangan dengan beberapa
isomer siklis
• Siklisasi diakibatkan adanya reaksi antara
gugus aldehida pada C1 dengan gugus
hidroksi pada C4 atau C5 membentuk
hemiasetal
• 4 isomer siklis glukosa : α-D glukopiranosa, α-
D glukofuranosa, β -D glukopiranosa, β -D
glukofuranosa
• D-Fruktosa
• Furonase adalah suatu monosakarida dalam bentuk hemiasetal cincin
lima
• Furonase bereaksi dengan fruktosa menghasilkan D-fruktofuronase
REAKSI
1. Reaksi reduksi
• Aldosa dan ketosa yang direaksikan dengan
NaBH4 akan mereduksi menjadi polialkohol
yang disebut alditol.
• Reduksi ini akan menyebabkan pemutusan
bentuk siklik dan membuatnya menjadi
rangkaian terbuka.
2. Reaksi Oksidasi
• Aldosa mudah teroksidasi karena
sifat asam karboksilat yang
dimiliki yang disebut asam
aldonik
• Sifat sebagai reduktor ini
digunakan untuk keperluan
identifikasi karbohidrat analisi
kuantitatif
3. Reaksi Hidrolisis
• Reaksi hidrolisis adalahreaksi penguraian polisakarida oleh air atau asam menjadi
karbohidrat dalam bentuk yang lebih sederhana
KLASIFIKASI KARBOHIDRAT
1. Monosakarida
• Karbohidrat paling sederhana yang mempunyai rumus kimia (CH2O)n dengan n=3 atau
lebih.
• Biasanya terdiri dari 3-7 atom C
• Klasifikasi Monosakarida
• Berdasarkan jumlah atom C : triosa (C3), tetrosa (C4), pentose (C5)
• Berdasarkan gugus aktif
• Aldosa : Jika gugus karbonil pada ujung rantai monosakarida adalah turunan aldehida.
Monosakarida aldosa yang paling sederhana adalah gliseraldehida
• Ketosa : Jika gugus pada monosakarida merupakan turunan keton. Monosakarida ketosa yang
paling sederhana adalah dihidroksiaseton
• Gabungan kedua klasifikasi : aldopentosa, ketopentosa
CONTOH MONOSAKARIDA
1. D-glukosa
• Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena mempunyai sifat
dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan.
• Monosakarida ini mengandung lima gugus hidroksil dan sebuah gugus aldehida yang
dilekatkan pada rantai enam karbon.
• Fungsi utama glukosa adalah sumber energi dalam sel hidup.
• Glukosa merupakan monomer dari polisakarida terpenting yaitu amilum, selulosa dan
glikogen.
• Glukosa merupakan senyawa organik terbanyak terdapat pada hidrolisis amilum, sukrosa,
maltosa, dan laktosa.
2. D-fruktosa (termanis dari semua gula)
• Fruktosa adalah suatu ketohektosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke
kiri dan karenanya disebut juga levulosa.
• Fruktosa mengandung lima gugus hidroksil dan gugus karbonil keton pada C-2 dari rantai
enam-karbon. Molekul ini kebanyakan berada dalam bentuk siklik.
• Fruktosa terdapat dalam buah-buahan, merupakan gula yang paling manis. Bersama
dengan glukosa merupakan komponen utama dari madu.
2. Disakarida
• Disakarida terbentuk dari 2 molekul monosakarida yg sejenis atau tidak dan dapat
dihidrolisis menjadi monosakarida penyusunnya.
• Disakarida terdiri atas unit sukrosa, maltosa, laktosa dan selobiosa.
• Keempat disakarida ini mempunyai rumus molekul sama (C12H22O11) tetapi struktur
molekulnya berbeda.
• Disakarida disusun oleh dua unit gula, seperti sukrosa disusun oleh glukosa dan fruktosa,
maltosa dibangun oleh dua unit glukosa, dan laktosa dibangun oleh glukosa dan
galaktosa.
CONTOH DISAKARIDA
1. Sukrosa
• Sukrosa ialah gula yang kita kenal sehari-hari, baik yang berasal dari tebu maupun dari
bit.
• Dengan hidrolisis sukrosa akan terpecah dan menghasilkan glukosa dan fruktosa
• Sukrosa terbentuk dari ikatan glikosida antara karbon nomor 1 pada glukosa dengan
karbon nomor 2 pada fruktosa
2. Laktosa
• Laktosa merupakan hidrat utama dalam air susu hewan.
• Laktosa bila dihidrolisis akan menghasilkan D-galaktosa dan D-glukosa,
• Ikatan galaktosa dan glukosa terjadi antara atom karbon nomor 1 pada galaktosa dan
atom karbon nomor 4 pada glukosa.
.
3. Oligosakarida
• senyawa yang terdiri dari gabungan molekul2 monosakarida yang banyak gabungan dari
2 – 11 monosakarida,misalnya maltotriosa
CONTOH OLIGOSAKARIDA
Rafinosa
• Rafinosa adalah suatu trisakarida yang penting, terdiri atas tiga molekul
monosakarida yang berikatan, yaitu galaktosa-glukosa-fruktosa.
• Atom karbon 1 pada galaktosa berikatan dengan atom karbon 6 pada glukosa,
selanjutnya atom karbon 1 pada glukosa berikatan dengan atom karbon 2 pada
fruktosa.
• Rafinosa tidak bersifat reduktif karena tidak mempunyai gugus hidroksil bebas.
4. Polisakarida
• senyawa yang terdiri dari gabungan molekul- molekul monosakarida yang banyak
jumlahnya.
• Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang terdiri dari lebih 11 monosakarida
dengan rantai lurus/cabang.
• Umumnya polisakarida berupa senyawa berwarna putih dan tidak berbentuk kristal, tidak
mempunyai rasa manis dan tidak mempunyai sifat mereduksi. antaranya ialah amilum,
glikogen, dekstrin dan selulosa.
• Klasifikasi polisakarida
• Homopolisakarida
Hanya mengandung satu tipe unit monomer. Contohnya : amilum,
glikogen, kitin
• Heteropolisakarida
Mengandung dua atau lebih monosakarida yang berbeda.
Contohnya : Heparin, asam hyaluronik
CONTOH POLISAKARIDA
1. Amilum
• Amilum terdiri dari dua macama polisakarida, yaitu amilosa dan amilopektin.
• Kedua-duanya merupakan polimer glukosa.
• Amilosa terdiri atas 250-3000 unit D-glukosa. Sedangkan amilopektin terdiri atas lebih
dari 1000-1500 unit glukosa.
• Unit glukosa amilosa dirangkaikan dalam bentuk linier oleh ikatan glikosida α (1 4).
Amilosa mempunyai ujung non reduksi dan ujung reduksi
• Amilopektin adalah polisakarida bercabang. Dalam molekul ini, rantai pendek dari
rangkaian glikosida α (1 4) unit glukosa digabungkan dengan rangkaian glikosida lain
melalui ikatan glikosida α (1 6).
2. Kitin dan Kitosan
• Kitin adalah polisakarida alami seperti selulosa, dekstran, alginat, dan sebagainya yang
dapat terdegradasi secara alami dan non-toksik.
• Kitin merupakan polisakarida rantai linier dengan rumus β (1-4)-2-asetamido-2-deoksi-D-
glucopyranosa
• Kitosan adalah deasetilasi kitin.
• Kitin ditemukan pada fungi dan arthropoda, merupakan komponen utama penyusun
eksoskeleton
3. Gum Xanthan
• Gum xanthan adalah polisakarida dengan bobot molekul tinggi hasil fermentasi
karbohidrat oleh xanthomonas campestris yang dimurnikan, dikeringkan dan digiling
untuk pemanfaatannya lebih lanjut
• Bahan baku yang diperlukan untuk pembuatan gum secara microbial (gum xanthan)
terdiri dari D-glukosa, sukrosa dan beberapa bentuk karbohidrat yang dapat digunakan
sebagai substrat dan tergantung dari tingkat hasil yang diinginkan.
• Gum xanthan difungsikan ialah sebagai pengental, pengemulsi serta jugaperedam
gesekan untuk masing-masing pada setiap makanan, farmasi dan juga industri minyak
bumi.
FUNGSI KARBOHIDRAT
FUNGSI
Materi Materi
Energi Fungsi Lain
Penyusun Sel Pembangun Sel
Sumber dan Pengelompok
Penyusun selulosa cadangan
membran sel an golongan
kitin darah
pati
proteoglik Pemberi rasa
an peptidoglikan dextran manis
glikoprotei
n glikogen Penyerapan
glikolipid kalsium
Pengatur khusus
Penyusun metabolisme Pencernaan
dinding sel lemak dan makanan
protein
Penyusun
asam nukleat katabolisme
MATERI PENYUSUN MEMBRAN SEL
proteoglikan
glikoprotein
glikolipid
MATERI PENYUSUN MEMBRAN SEL
PROTEOGLIKAN DAN GLIKOPROTEIN
• Gabungan antara karbohidrat
polisakarida dengan protein, yaitu
proteoglikan dan glikoprotein
• Proteoglikan terdiri lebih ke
karbohidrat, sedangkan glikoprotein
lebih ke protein.
MATERI PENYUSUN MEMBRAN SEL
PROTEOGLIKAN
Hemiselulosa
merupakan
polisakarida yang
tersusun atas glukosa,
xilosa, manosa dan
asam glukoronat. Di
dalam dinding sel,
hemiselulosa berfungsi
sebagai perekat antar
mikrofibril selulosa.
sumber dan
cadangan
energi
katabolisme
pengatur
metabolisme
lemak dan
protein
ENERGI
KATABOLISME
Respirasi aerob
Respirasi
anaerob
ENERGI
SUMBER ENERGI
• Karbohidrat merupakan sumber energi utama
bagi manusia, menyediakan 50 – 65% dari
total energi yang dibutuhkan.
• Satu gram karbohidrat sebanding dengan ±
4,1 kalori
• Karbohidrat dapat menghasilkan energi
melalui proses metabolisme karbohidrat.
• Metabolisme terdiri dari dua yaitu
katabolisme dan anabolisme. Katabolisme
merupakan proses yang menghasilkan
energi, sedangkan anabolisme adalah proses
yang memerlukan energi.
RESPIRASI AEROB
• Glikolisis: Pemecahan molekul
glukosa (C6) menjadi senyawa asam
piruvat (C3)
• Dekarboksilase oksidatif,
pengubahan asam piruvat menjadi
asetil KoA
• Siklus krebs: reaksi reduksi molekul
asetil CoA menghasilkan asam sitrat
dan oksaloasetat
• Transpor elektron: reaksi reduksi-
oksidasi molekul-moelkul NADH2
dan FADH2 menghasilkan H2O dan
sejumlah ATP
RESPIRASI AEROB
• Fermentasi alkohol
Molekul asam piruvat hasil
glikolisis difermentasi menjadi
asetaldehid. NADH memberikan
elektron dan hidrogen
kepada asetaldehid, sehingga terbentuk
etanol dengan dihasilkan 2 ATP.
ENERGI
CADANGAN ENERGI
amilosa
amilopektin
GLIKOGEN
• Kumpulan glukosa yang berfungsi sebagai
penyimpanan pada hewan vertebrata.
• Sangat mirip dengan amilopektin namun lebih
bercabang.
• Disimpan dalam hati untuk mengatur kadar gula darah
dan otot untuk sumber energi, digunakan ketika
kebutuhan konsumsi gula meningkat dengan cara
dihidrolisis.
• Habis pada jangka waktu tertentu dan bisa dipulihkan
jika mengkonsumsi makanan.
• Menghasilkan 4 kalori per 1 gram.
DEXTRAN
• Memiliki rumus H(C6H10O5)xOH
• Polisakarida yang dihasilkan oleh bakteri tertentu, seperti
Leuconostoc mesenteroides sebagai penyimpanan.
berperan sebagai
penggunaan
pembangun
protein dihemat
tubuh
FUNGSI LAIN
Pengelompokan Penyerapan
golongan darah kalsium
khusus
• Golongan darah adalah hasil dari pengelompokan darah berdasarkan ada atau
tidaknya substansi antigen pada permukaan sel darah merah (eritrosit).
• Antigen tersebut dapat berupa karbohidrat, protein, glikoprotein, atau glikolipid.
• Macam molekul yang menentukan jenis golongan darah seseorang :
N-
D-galactose acetylgalactos
amine
D-galactose D-galactose
FUNGSI LAIN
PENGELOMPOKAN GOLONGAN DARAH
A
Antigen A tersusun dari 1 molekul fukosa, 2 molekul galaktosa, 1 molekul
N-asetil galaktosamin, dan 1 molekul N-asetil glukosamin.
2.FaseReduksi
• – Terjadi reduksi PGA menjadi1,3-bifosfogliserat kemudian membentuk
fosfogliseraldehid
• 3.Fase Regenerasi
• Terjadi pembentukan RuBP dari PGAL.
SINTESIS SUKROSA
• Reaksi ini terjadidi sitosol.
• Bahan bakunya berupa glukosa dan fruktosa.
• Tahapannya adalah sebagai berikut:
• – 1.Glukosa dan fruktosa difosforilasi.
• – 2.Keduanya diubah menjadi UDP- glukosa kemudian membentuk
sukrosa-6-fosfat
• –3.Kemudian gugus fosfatnya dihilangkan dan sukrosa diedarkan
keseluruh jaringan tanaman.
• 1.Transfer sisa glukosil dari glukosa UDP ke lipid ―primer (sitosterol) pada membrane plasma
bagian dalam.
• 2.Rantai karbohidrat terelongasi oleh transfer residu glokosil dari glukosa UDP.
• 3.Panjang kritis oligosakarida tercapai.
• 4.Sitosterol dan oligosakaridanya berpindah dari bagian dalam kebagian luar membrane plasma.
• 5.endo-1,4—glucanase memisahkan rantai oligonukleotida yang masih terikat dengan lipidnya.
• 6.Polimer bebas lipid dari residu glukosil (akseptorglukan) diperpanjang oleh penambahan residu
glukosil dari glukosa UDP dan keluar sel.
• 7.Lipid dan oligo sakarida menjadi rantai selulosa utama.
BIOSINTESIS KARBOHIDRAT TERINTEGRASI
dimana :
x = % sukrosa atau gula yang diperoleh
A = berat larutan sampel (gr)
B = berat larutan pengencer (gr)
C = % sukrosa dalam campuran A dan B dalam tabel
D = % sukrosa dalam pengencer B
Uji Optis
Prinsip metode rotasi optis digunakan berdasarkan sifat optis dari
gula yang memiliki struktur asimetris sehingga dapat diukur
menggunakan alat yang dinamakan sakarimeter.
Dimana :
= Rotasi jenis pada suhu 20oC
D = Sinar kuning pada panjang gelombang 589 nm dari lampu Na
A = Sudut putar yang diamati
C = Kadar (g/100 mL)
L = Panjang tabung
METODE KIMIA
Prinsip:
• Mengukur kadar gula reduksi dengan reagen somogy
• Reagen : Tembaga arseno molibdat
• Kupri direduksi menjadi kupro dengan pemanasan larutan gula. Kupro dilarutkan
dengan arseno molibdat menjadi molybdenum berwarna biru.
• Intensitas warna biru sebading dengan kandungan gula pada luratan , dan
kosentrasinya dapat dihitung dengan spektrofometri UV-Vis.
METODE LUFF-SCHOOL
PLASTIK BIODEGRADABLE
dari PATI
Persiapan Bahan Baku
10 gr Tepung nasi
Pembuatan Larutan
Pengeringan aking dilarutkan
tepung nasi tepung nasi
nasi aking dgn 100 ml As.
aking aking
Asetat 2%
Kitosan
Larutan kitosan
Penimbangan dilarutkan Larutan
dipanaskan dgn
kitosan dengan 50 ml kitosan
temperatur 65 C
asam Asetat 2%
Pembuatan sampel plastik
biodegradable
Larutan Tepung
Larutan Larutan plastik
nasi aking Ditambahakan
dipanaskan biodegradable
dilarutkan dengan Gliserol
dan diaduk
larutan kitosan
Pencetakan
sampel plastik Pengeringan Sampel plastik
biodegrdable sampel plastik biodegdable
1. Semakin tinggi volume gliserol yang digunakan, persen
penyerapan air.