Anda di halaman 1dari 118

KARBOHIDRAT

Kelompok 3
Sifat

Tata Klasifikasi
Nama

Karbohidrat

Reaksi Siklisasi
SIFAT KARBOHIDRAT
SIFAT FISIKA

• Berupa serbuk putih


• Sukar larut dalam pelarut non polar
• Mudah larut dalam air kecuali
polisakarida
• Karbohidrat berbentuk padat pada suhu
ruang
• Memiliki rasa manis (jenis monosakarida
dan disakarida)
SIFAT KIMIA

1. Sifat Mereduksi
• Monosakarida dan beberapa
disakarida mempunyai sifat
mereduksi pada keadaan basa
• Sifat ini digunakan untuk
mengidentifikasi karbohidrat
maupun analisis kuantitatif
• Sifat mereduksi disebabkan karena
adanya gugus keton atau aldehid.
2. Pembentukan Furfural
• Menghasilkan Furfural atau derivatnya jika
dipanaskan dengan asam kuat.
• Reaksi embentukan furfural adalah reaksi
dehidrasi atau pelepasan air dari suatu
senyawa

3. Pembentukan Osazon
• Karbohidrat akan membentuk osazon jika
dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih
• Osazon yang terjadi mempunyai bentuk kristal
dan titik lebur yang khas bagi masing-masing
karbohidrat.
• Reaksi ini penting, karena dapat membedakan
beberapa monosakharida, misalnya antara
glukosa dan galaktosa.
4. Pembentukan ester
• Adanya gugus hidroksil
memungkinkan terjadinya ester
apabila direaksikan dengan asam.
• Monosakharida mempunyai
beberapa gugus -OH dan dengan
asam asetat dapat menghasilkan
ester asam asetat.
STEREOKIMIA

1. Proyeksi Fischer
• Proyeksi Fischer adalah penggambaran struktur 3-D
dalam bentuk 2-D (dua dimensi).
• Pada proyeksi Fischer rantai karbon ditulis dari atas
kebawah, dimana gugus yang paling tinggi
prioritasnya diletakkan pada bagian atas.
• Setiap persilangan garis mengandung satu atom
karbon.
• Atom atau gugus atom disebelah kiri dan kanan dari
rantai karbon berarti berada dibagian depan
bidang (mengarah kedepan kearah pembaca) dan
yang bagian atas atau bawah dari atom karbon yang
manjadi perhatian berada di belakang bidang
(menjauhi pembaca).
2. Proyeksi Haworth
• Pada molekul glukosa, kelima atom karbon yang pertama dengan atom oksigen
dapat membentuk cincin segienam.
• Terdapat penulisan rumus struktur karbohidrat sebagai bentuk furan dan pyran
• Rumus proyeksi Haworth biasanya digunakan untuk memperlihatkan bentuk cincin
monosakarida
3. Rumus Konformasi dan Penentuan α-β
• Rumus Konformasi memiliki keterkaitan dengan
struktur Haworth dan proyeksi Fischer. Struktur
Haworth digambarkan sebagai rantai siklis yang
menyatu satu sama lain.

• Gugus apa saja yang berada di sebelah kanan dalam


proyeksi fischer berada di sebelah bawah dalam
proyeksi Haworth.

• Gugus apa saja yang berada di sebelah kiri dalam


proyeksi fischer berada di sebelah atas dalam
proyeksi Haworth.
• Posisi alfa didefinisikan dengan keadaan –OH yang berada pada sisi yang
berlawanan dengan atom karbon anomeric dan memiliki konfigurasi cis dengan
gugus CH2OH. Hal ini menyebabkan proyeksi ke bawah

• Posisi beta didefinisikan dengan keadaan –OH yang berada pada sisi yang
sama dengan atom karbon anomeric dan memiliki konfigurasi trans dengan
gugus CH2OH. Hal tersebut menyebabkan proyeksi ke atas
4. Struktur Kursi
• Posisi alfa didefinisikan dengan keadaan –OH yang berada pada sisi yang berlawanan
dengan atom karbon anomeric dan memiliki konfigurasi cis dengan gugus CH2OH. Pada
struktur kursi dinamakan dengan proyeksi axial

• Posisi beta didefinisikan dengan keadaan –OH yang berada pada sisi yang sama dengan
atom karbon anomeric dan memiliki konfigurasi trans dengan gugus CH2OH. Pada
struktur kursi dinamakan proyeksi equatorial
5. Anomer dan Epimer
• Anomer adalah karbohidrat yang berbeda
stereokimianya hanya pada satu atom C kiral
no 1
• Epimer adalah dua jenis monosakarida
dengan jumlah atom C yang sama dan hanya
berbeda konfigurasi pada 1 atom karbon
asimetrik.
TATA NAMA KARBOHIDRAT
• Konfigurasi D-L
• Alpha dan Beta
SIKLISASI

• D-Glukosa
• Dalam larutan, glukosa rantai terbuka berada
dalam kesetimbangan dengan beberapa
isomer siklis
• Siklisasi diakibatkan adanya reaksi antara
gugus aldehida pada C1 dengan gugus
hidroksi pada C4 atau C5 membentuk
hemiasetal
• 4 isomer siklis glukosa : α-D glukopiranosa, α-
D glukofuranosa, β -D glukopiranosa, β -D
glukofuranosa
• D-Fruktosa
• Furonase adalah suatu monosakarida dalam bentuk hemiasetal cincin
lima
• Furonase bereaksi dengan fruktosa menghasilkan D-fruktofuronase
REAKSI

1. Reaksi reduksi
• Aldosa dan ketosa yang direaksikan dengan
NaBH4 akan mereduksi menjadi polialkohol
yang disebut alditol.
• Reduksi ini akan menyebabkan pemutusan
bentuk siklik dan membuatnya menjadi
rangkaian terbuka.
2. Reaksi Oksidasi
• Aldosa mudah teroksidasi karena
sifat asam karboksilat yang
dimiliki yang disebut asam
aldonik
• Sifat sebagai reduktor ini
digunakan untuk keperluan
identifikasi karbohidrat analisi
kuantitatif
3. Reaksi Hidrolisis
• Reaksi hidrolisis adalahreaksi penguraian polisakarida oleh air atau asam menjadi
karbohidrat dalam bentuk yang lebih sederhana
KLASIFIKASI KARBOHIDRAT

1. Monosakarida
• Karbohidrat paling sederhana yang mempunyai rumus kimia (CH2O)n dengan n=3 atau
lebih.
• Biasanya terdiri dari 3-7 atom C
• Klasifikasi Monosakarida
• Berdasarkan jumlah atom C : triosa (C3), tetrosa (C4), pentose (C5)
• Berdasarkan gugus aktif
• Aldosa : Jika gugus karbonil pada ujung rantai monosakarida adalah turunan aldehida.
Monosakarida aldosa yang paling sederhana adalah gliseraldehida
• Ketosa : Jika gugus pada monosakarida merupakan turunan keton. Monosakarida ketosa yang
paling sederhana adalah dihidroksiaseton
• Gabungan kedua klasifikasi : aldopentosa, ketopentosa
CONTOH MONOSAKARIDA

1. D-glukosa
• Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena mempunyai sifat
dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan.
• Monosakarida ini mengandung lima gugus hidroksil dan sebuah gugus aldehida yang
dilekatkan pada rantai enam karbon.
• Fungsi utama glukosa adalah sumber energi dalam sel hidup.
• Glukosa merupakan monomer dari polisakarida terpenting yaitu amilum, selulosa dan
glikogen.
• Glukosa merupakan senyawa organik terbanyak terdapat pada hidrolisis amilum, sukrosa,
maltosa, dan laktosa.
2. D-fruktosa (termanis dari semua gula)
• Fruktosa adalah suatu ketohektosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke
kiri dan karenanya disebut juga levulosa.
• Fruktosa mengandung lima gugus hidroksil dan gugus karbonil keton pada C-2 dari rantai
enam-karbon. Molekul ini kebanyakan berada dalam bentuk siklik.
• Fruktosa terdapat dalam buah-buahan, merupakan gula yang paling manis. Bersama
dengan glukosa merupakan komponen utama dari madu.
2. Disakarida
• Disakarida terbentuk dari 2 molekul monosakarida yg sejenis atau tidak dan dapat
dihidrolisis menjadi monosakarida penyusunnya.
• Disakarida terdiri atas unit sukrosa, maltosa, laktosa dan selobiosa.
• Keempat disakarida ini mempunyai rumus molekul sama (C12H22O11) tetapi struktur
molekulnya berbeda.
• Disakarida disusun oleh dua unit gula, seperti sukrosa disusun oleh glukosa dan fruktosa,
maltosa dibangun oleh dua unit glukosa, dan laktosa dibangun oleh glukosa dan
galaktosa.
CONTOH DISAKARIDA
1. Sukrosa
• Sukrosa ialah gula yang kita kenal sehari-hari, baik yang berasal dari tebu maupun dari
bit.
• Dengan hidrolisis sukrosa akan terpecah dan menghasilkan glukosa dan fruktosa
• Sukrosa terbentuk dari ikatan glikosida antara karbon nomor 1 pada glukosa dengan
karbon nomor 2 pada fruktosa
2. Laktosa
• Laktosa merupakan hidrat utama dalam air susu hewan.
• Laktosa bila dihidrolisis akan menghasilkan D-galaktosa dan D-glukosa,
• Ikatan galaktosa dan glukosa terjadi antara atom karbon nomor 1 pada galaktosa dan
atom karbon nomor 4 pada glukosa.
.
3. Oligosakarida
• senyawa yang terdiri dari gabungan molekul2 monosakarida yang banyak gabungan dari
2 – 11 monosakarida,misalnya maltotriosa
CONTOH OLIGOSAKARIDA

Rafinosa
• Rafinosa adalah suatu trisakarida yang penting, terdiri atas tiga molekul
monosakarida yang berikatan, yaitu galaktosa-glukosa-fruktosa.
• Atom karbon 1 pada galaktosa berikatan dengan atom karbon 6 pada glukosa,
selanjutnya atom karbon 1 pada glukosa berikatan dengan atom karbon 2 pada
fruktosa.
• Rafinosa tidak bersifat reduktif karena tidak mempunyai gugus hidroksil bebas.
4. Polisakarida
• senyawa yang terdiri dari gabungan molekul- molekul monosakarida yang banyak
jumlahnya.
• Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang terdiri dari lebih 11 monosakarida
dengan rantai lurus/cabang.
• Umumnya polisakarida berupa senyawa berwarna putih dan tidak berbentuk kristal, tidak
mempunyai rasa manis dan tidak mempunyai sifat mereduksi. antaranya ialah amilum,
glikogen, dekstrin dan selulosa.
• Klasifikasi polisakarida
• Homopolisakarida
Hanya mengandung satu tipe unit monomer. Contohnya : amilum,
glikogen, kitin
• Heteropolisakarida
Mengandung dua atau lebih monosakarida yang berbeda.
Contohnya : Heparin, asam hyaluronik
CONTOH POLISAKARIDA

1. Amilum
• Amilum terdiri dari dua macama polisakarida, yaitu amilosa dan amilopektin.
• Kedua-duanya merupakan polimer glukosa.
• Amilosa terdiri atas 250-3000 unit D-glukosa. Sedangkan amilopektin terdiri atas lebih
dari 1000-1500 unit glukosa.
• Unit glukosa amilosa dirangkaikan dalam bentuk linier oleh ikatan glikosida α (1 4).
Amilosa mempunyai ujung non reduksi dan ujung reduksi
• Amilopektin adalah polisakarida bercabang. Dalam molekul ini, rantai pendek dari
rangkaian glikosida α (1 4) unit glukosa digabungkan dengan rangkaian glikosida lain
melalui ikatan glikosida α (1 6).
2. Kitin dan Kitosan
• Kitin adalah polisakarida alami seperti selulosa, dekstran, alginat, dan sebagainya yang
dapat terdegradasi secara alami dan non-toksik.
• Kitin merupakan polisakarida rantai linier dengan rumus β (1-4)-2-asetamido-2-deoksi-D-
glucopyranosa
• Kitosan adalah deasetilasi kitin.
• Kitin ditemukan pada fungi dan arthropoda, merupakan komponen utama penyusun
eksoskeleton
3. Gum Xanthan
• Gum xanthan adalah polisakarida dengan bobot molekul tinggi hasil fermentasi
karbohidrat oleh xanthomonas campestris yang dimurnikan, dikeringkan dan digiling
untuk pemanfaatannya lebih lanjut
• Bahan baku yang diperlukan untuk pembuatan gum secara microbial (gum xanthan)
terdiri dari D-glukosa, sukrosa dan beberapa bentuk karbohidrat yang dapat digunakan
sebagai substrat dan tergantung dari tingkat hasil yang diinginkan.
• Gum xanthan difungsikan ialah sebagai pengental, pengemulsi serta jugaperedam
gesekan untuk masing-masing pada setiap makanan, farmasi dan juga industri minyak
bumi.
FUNGSI KARBOHIDRAT
FUNGSI
Materi Materi
Energi Fungsi Lain
Penyusun Sel Pembangun Sel
Sumber dan Pengelompok
Penyusun selulosa cadangan
membran sel an golongan
kitin darah
pati
proteoglik Pemberi rasa
an peptidoglikan dextran manis
glikoprotei
n glikogen Penyerapan
glikolipid kalsium
Pengatur khusus
Penyusun metabolisme Pencernaan
dinding sel lemak dan makanan
protein
Penyusun
asam nukleat katabolisme
MATERI PENYUSUN MEMBRAN SEL

proteoglikan

glikoprotein

glikolipid
MATERI PENYUSUN MEMBRAN SEL
PROTEOGLIKAN DAN GLIKOPROTEIN
• Gabungan antara karbohidrat
polisakarida dengan protein, yaitu
proteoglikan dan glikoprotein
• Proteoglikan terdiri lebih ke
karbohidrat, sedangkan glikoprotein
lebih ke protein.
MATERI PENYUSUN MEMBRAN SEL
PROTEOGLIKAN

Proteoglikan ditemukan pada perekat


antar sel pada jaringan, tulang rawan,
dan cairan synovial yang melicinkan
sendi otot.
MATERI PENYUSUN MEMBRAN SEL
GLIKOPROTEIN

Karbohidrat pada glikoprotein


umumnya berupa oligosakarida
dan dapat berfungsi sebagai
penanda sel
MATERI PENYUSUN MEMBRAN SEL
GLIKOLIPID

• Glikolipid merupakan kumpulan berbagai jenis unit-unit monosakarida yang


berbeda seperti gula-gula sederhana D-glukosa, D-galaktosa, D-manosa, L-
fruktosa, L-arabinosa, D-xylosa, dan sebagainya
• Karbohidrat ini memegang peranan penting dalam berbagai aktivitas sel,
antara lain dalam sistem kekebalan.
MATERI PENYUSUN DINDING SEL

• Pada tumbuhan, sel tumbuhan


dikelilingi oleh stuktur polisakarida
yang kaku.
• Kerangka dinding sel tumbuhan terdiri
dari lapisan serat selulosa yang
panjang, melebar, saling
bersimpangan dengan diameter yang
sama.
MATERI PENYUSUN DINDING SEL
Pektin merupakan polisakarida yang tersusun
atas galaktosa, arabinosa, dan asam galakturonat.

Hemiselulosa
merupakan
polisakarida yang
tersusun atas glukosa,
xilosa, manosa dan
asam glukoronat. Di
dalam dinding sel,
hemiselulosa berfungsi
sebagai perekat antar
mikrofibril selulosa.

Lignin hanya dijumpai pada dinding sel yang dewasa


dan berfungsi untuk melindungi sel tumbuhan terhadap
lingkungan yang tidak menguntungkan.
PENYUSUN ASAM NUKLEAT

• Pada stuktur asam nukleat,


pentose merupakan
penyusunnya. Akan tetapi, tidak
semua pentosa menjadi unit atau
komponen penyusun sel.
• Dalam struktur kimia asam
nukleat, kedua pentosa tersebut
terdapat dalam bentuk lingkar
furonosa.
• Ribosa merupakan penyusun RNA
dan 2- deoksiribosa merupakan
unit penyusun DNA.
MATERI PEMBANGUN SEL

selulosa peptidoglikan kitin


MATERI PEMBANGUN SEL
TUMBUHAN
• Selulosa adalah komponen struktural
dari dinding sel utama tanaman hijau
(35-50% dari berat kering tanaman)
dan serat tumbuhan.
• Selulosa memiliki rumus C6H10O5
• Molekul-molekul glukosa dalam
selulosa terikat oleh ikatan glikosidik
‘β’, yang berbeda dengan memiliki
ikatan hidrogen lebih antara setiap
unit glukosa. Hal ini membuat ikatan
jauh lebih kuat dibandingkan dengan
glikogen atau pati, hal ini menjelaskan
mengapa kayu merupakan bahan yang
kuat.
MATERI PEMBANGUN SEL
BAKTERI
• Peptidoglikan merupakan komponen
penyusun dinding sel bakteri
• Gabungan antara polisakarida dan
peptida
• Tersusun atas gula asam-N-asetil
glukosamin dan asam-N-asetil muramat
• Terdapat pada bakteri gram-positif
(peptidoglikan tebal dominan
polisakarida) dan gram-negatif
(peptidolikan tipis dominan protein)
• Bertanggung jawab untuk menjaga
integritas sel serta menentukan bentuknya
MATERI PEMBANGUN SEL
ANTROPODA DAN FUNGI
• Memiliki rumus C8H13O5N)n
• Kitin merupakan polisakarida yang
secara struktural mirip dengan
selulosa, namun memiliki gugus N-
asetilamino yang menggantikan
gugus OH pada posisi C-2.
• Komponen utama penyusun
eksoskeleton.
• Kulit/cangkang terikat pada
protein, CaCO3, pigmen, dan
lemak.
ENERGI

sumber dan
cadangan
energi

katabolisme

pengatur
metabolisme
lemak dan
protein
ENERGI
KATABOLISME

• Pemecahan molekul-molekul menjadi lebih sederhana, dengan cara respirasi

Respirasi aerob

Respirasi
anaerob
ENERGI
SUMBER ENERGI
• Karbohidrat merupakan sumber energi utama
bagi manusia, menyediakan 50 – 65% dari
total energi yang dibutuhkan.
• Satu gram karbohidrat sebanding dengan ±
4,1 kalori
• Karbohidrat dapat menghasilkan energi
melalui proses metabolisme karbohidrat.
• Metabolisme terdiri dari dua yaitu
katabolisme dan anabolisme. Katabolisme
merupakan proses yang menghasilkan
energi, sedangkan anabolisme adalah proses
yang memerlukan energi.
RESPIRASI AEROB
• Glikolisis: Pemecahan molekul
glukosa (C6) menjadi senyawa asam
piruvat (C3)
• Dekarboksilase oksidatif,
pengubahan asam piruvat menjadi
asetil KoA
• Siklus krebs: reaksi reduksi molekul
asetil CoA menghasilkan asam sitrat
dan oksaloasetat
• Transpor elektron: reaksi reduksi-
oksidasi molekul-moelkul NADH2
dan FADH2 menghasilkan H2O dan
sejumlah ATP
RESPIRASI AEROB

• Glikolisis: Pemecahan molekul


glukosa (C6) menjadi senyawa
asam piruvat (C3)
• Dekarboksilase oksidatif,
pengubahan asam piruvat menjadi
asetil KoA
• Siklus krebs: reaksi reduksi
molekul asetil CoA menghasilkan
asam sitrat dan oksaloasetat
• Transpor elektron: reaksi reduksi-
oksidasi molekul-moelkul NADH2
dan FADH2 menghasilkan H2O dan
sejumlah ATP
RESPIRASI ANAEROB
• Fermentasi asam laktat
Molekul asam piruvat hasil glikolisis
menerima elektron dan hydrogen dari
NADH. Transfer elektron dan hydrogen
menghasilkan NAD+, pada saat yang
sama asam piruvat diubah menjadi asam
laktat menghasilkan 2 ATP

• Fermentasi alkohol
Molekul asam piruvat hasil
glikolisis difermentasi menjadi
asetaldehid. NADH memberikan
elektron dan hidrogen
kepada asetaldehid, sehingga terbentuk
etanol dengan dihasilkan 2 ATP.
ENERGI
CADANGAN ENERGI

pati glikogen dextran


PATI
• Polisakarida yang tersusun dari ratusan glukosa yang terhubung dengan ikatan glikosidik.
• Mengandung 20% molekul amilosa: polimer rantai lurus dengan 200 molekul glukosa per
unit dan 80% amilopektin polimer rantai becabang dengan 1000 molekul glukosa per unit
• Banyak ditemukan pada bahan pangan dari tanaman dan berfungsi sebagai tempat
penyimpanan seperti pada umbi-umbian
• Tumbuhan menumpuk pati menjadi granul atau butiran di dalam organel plastid, termasuk
kloroplas.

amilosa
amilopektin
GLIKOGEN
• Kumpulan glukosa yang berfungsi sebagai
penyimpanan pada hewan vertebrata.
• Sangat mirip dengan amilopektin namun lebih
bercabang.
• Disimpan dalam hati untuk mengatur kadar gula darah
dan otot untuk sumber energi, digunakan ketika
kebutuhan konsumsi gula meningkat dengan cara
dihidrolisis.
• Habis pada jangka waktu tertentu dan bisa dipulihkan
jika mengkonsumsi makanan.
• Menghasilkan 4 kalori per 1 gram.
DEXTRAN
• Memiliki rumus H(C6H10O5)xOH
• Polisakarida yang dihasilkan oleh bakteri tertentu, seperti
Leuconostoc mesenteroides sebagai penyimpanan.

• Cabang dari dextran lebih banyak dibandingkan cabang


amilopektin dan glikogen
• Dextran bermanfaat sebagai stabilisator, pengental,
emulgator, pembentuk gel, dan memiliki kemampuan
mengikat air yang baik
• Bakteri yang menempel pada gigi berupa plak kaya akan
dextran

• Digunakan sebagai obat untuk mengurangi kekentalan


darah, mencegah penggumpalan darah yang menahan aliran
peredaran darah
• Digunakan juga sebagai aditif cat dan pernis
ENERGI
PENGATUR METABOLISME LEMAK DAN PROTEIN

• Glukoneogenesis merupakan sintesis


glukosa dari senyawa bukan karbohidrat,
seperti oxaloasetat, dihidroxiaseton fosfat,
asam laktat, beberapa asam amino dan
gliserol.
• Hal ini terjadi jika sumber energi dari
karbohidrat tidak tersedia lagi.
• Ketika hal tersebut terjadi, tubuh akan
menggunakan lemak sebagai sumber energi.
Jika lemak juga tidak tersedia, barulah
memecah protein.
ENERGI
PENGATUR METABOLISME LEMAK DAN PROTEIN
Sebaliknya ketika kadar glukosa darah
meningkat,
oksidasi lemak mempengaruhi
penggunaan tanpa karbohidrat keseimbangan
lemak dihemat menyebabkan natrium, pH dan
badan keton cairan tubuh

berperan sebagai
penggunaan
pembangun
protein dihemat
tubuh
FUNGSI LAIN

Pengelompokan Penyerapan
golongan darah kalsium
khusus

Pemberi rasa Pencernaan


manis makanan
FUNGSI LAIN
PENGELOMPOKAN GOLONGAN DARAH

• Golongan darah adalah hasil dari pengelompokan darah berdasarkan ada atau
tidaknya substansi antigen pada permukaan sel darah merah (eritrosit).
• Antigen tersebut dapat berupa karbohidrat, protein, glikoprotein, atau glikolipid.
• Macam molekul yang menentukan jenis golongan darah seseorang :
N-
D-galactose acetylgalactos
amine

D-galactose D-galactose
FUNGSI LAIN
PENGELOMPOKAN GOLONGAN DARAH

A
Antigen A tersusun dari 1 molekul fukosa, 2 molekul galaktosa, 1 molekul
N-asetil galaktosamin, dan 1 molekul N-asetil glukosamin.

B Antigen ini tersusun dari molekul Nasetil galaktosamin digantikan oleh 1


molekul galaktosa
A
B
AB memiliki dua macam antigen permukaan, yang merupakan kombinasi
dari antigen A dan antigen B.

O Ikatan karbohidrat pada permukaan eritrositnya yang terdiri atas 1


molekul fukosa, 1 molekul N-asetil glukosamin, dan 2 molekul galaktosa
yang tidak bersifat imunogenik
FUNGSI LAIN
PENYERAPAN KALSIUM KHUSUS

• Laktosa dapat meningkatkan absorbs


pasif kalsium dengan meningkatkan
kelarutan kalsium pada ileum
• Pada bayi, laktosa dapat meningkatkan
proposi absorbsi kalsium sebanyak 30%
• Pada orang dengan inteloreansi laktosa
maka akan mengalami kekurangan
kalsium dan vitamin D karena tidak dapat
mengonsumsi susu sebagai sumber
kalsium dan vitamin D
FUNGSI LAIN
PEMBERI RASA MANIS

• Manis disebabkan oleh enzim


ptialin yang memecah polisakarida
menjadi glukosa yang rasanya
manis.
FUNGSI LAIN
PENCERNAAN MAKANAN
• Selulosa tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia
karena adanya perbedaan stereokimia ikatan
glikosida pada atom C-1 setiap unit glukosa
• Dalam melewati saluran pencernaan, selulosa
mengikis dinding saluran pencernaan dan
merangsang pengeluaran lendir
• Membantu pengeluaran feses dengan cara
mengatur peristaltik usus
• Memberi bentuk pada feses
• Mencegah berbagai penyakit: kanker usus,
diabetes, obesitas, diabetes mellitus, dan jantung
koroner yang berkaitan dengan kolestrol tinggi
BIOSINTESIS
KARBOHIDRAT
FOTOSINTESIS

• Reaksi fotosintesis merupakan proses pembentukan


bahan organik berupa glukosa dari bahan anorganik
dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil.

• Fotosintesis terdiri atas dua tahap, yaitu:


• –1.Reaksi Terang
• –2.Reaksi Gelap (Siklus Calvin)
REAKSI TERANG

• Terjadi di membrane tilakoid.


• Melibatkan fotosistem I, fotosistem II, sistempembawaelektron, enzimATP sintase.
• Fotosistem I menyerap energy cahaya dengan panjang gelombang 700 nm,
fotosistem II menyerapenergicahayadenganpanjanggelombang680 nm.
• –•Dalam reaksi terang, ada dua jalur perjalanan electron yaitu:
• –1. Jalur elekron non-siklik
• –2. Jalur electron siklik
JALUR ELEKTRON NON-SIKLIK
• – 1.Elektron yang naik menyebabkan
fotosistem II kekurangan elektron,
sehingga terjadi fotolisis.
1
• 𝐻2 𝑂 → 2𝐻 + + 𝑒 − + 2 𝑂2

• – 2.Elektron dari fotosistem II dialirkan


menuju deretan protein.
• – 3.Elektron tersebut akan mengisi
kekosongan di fotosistem I.
• – 4.Elektron dari fotosistem I naik dan akan
membentuk NADPH
JALUR ELEKTRON SIKLIK
• –1.Energi cahaya menggerakkan
electron pada fotosistem I.
• –2.Elektron ditangkap akseptor
primer dan disalurkan menuju
protein kompleks sebelum
kembali ke fotosistem I.
• –3.Saat bergerak, electron
melepaskan energy untuk
membentuk ATP
REAKSI GELAP

• Terjadi di dalam stroma.


• Reaksi ini mengubah CO2 menjadi gula
menggunakan ATP dan NADPH.
• Reaksi gelap terdiri dari tiga tahap,
yaitu:
• –1.Fiksasi
• –2.Reduksi
• –3.Regenerasi
1.Fase Fiksasi
• – Fase ini terjadi penambatan CO2 oleh Ribulose Bifosfat menjadi 3-fosfogliserat
dengan katalis enzim ribulose bifosfat karboksilase.

2.FaseReduksi
• – Terjadi reduksi PGA menjadi1,3-bifosfogliserat kemudian membentuk
fosfogliseraldehid

• 3.Fase Regenerasi
• Terjadi pembentukan RuBP dari PGAL.
SINTESIS SUKROSA
• Reaksi ini terjadidi sitosol.
• Bahan bakunya berupa glukosa dan fruktosa.
• Tahapannya adalah sebagai berikut:
• – 1.Glukosa dan fruktosa difosforilasi.
• – 2.Keduanya diubah menjadi UDP- glukosa kemudian membentuk
sukrosa-6-fosfat
• –3.Kemudian gugus fosfatnya dihilangkan dan sukrosa diedarkan
keseluruh jaringan tanaman.

• Reaksi ini terjadi di kloroplas dan hasilnya disimpan sebagai


amiloplas.
• Pati terbentuk ketika laju fotosintesis> lajurespirasi+
lajutranslokasi.
• Pembentukan patihanya berupa sambungan berulang unit glukosa
dari nukleotida yang disebut adenosine diposglukosa.
BIOSINTESIS GLIKOGEN

• Glikogen merupakan simpanan karbohidrat


sebagai cadangan energi.
• Glikogenesis merupakan pembentukan glikogen
dari glukosa.
• Proses ini terjadi di dalam sel hati dan selotot.
• Keadaan kadar glukosa yang berlebih di dalam
darah akan memicu disekresikannya hormone
insulin agar terjadi glikogenesis.
BIOSINTESIS PEPTIDOGLIKAN

• Proses sintesis pepidoglikan terjadi dalam tiga tahap


di tigalokasi yang berbeda.
• – 1.DerivateUDP pada asam N- asetil glukosamin dan
asam N-asetilmuramat disintesis di dalam sitoplasma
• – 2.Asam amino secara berurutan ditambahkan ke
UDP-NAM untuk membentuk rantai pentapeptida(dua
ujung D-alanin ditambahkan sebagai sebuah
dipeptida)
• – 3.NAM-pentapeptida ditransfer dari UDP ke sebuah
bactoprenolfosfat pada permukaan membran.
• 4. UDP-NAG menambahkan NAG ke NAM-penta peptide untuk membentuk unit
peptidoglikan yang berulang
• –5.Unit berulang Peptidoglikan NAM-NAG yang sudah lengkap kemudian
ditransportasikan melalui membrane ke permukaan sebelah luarnya dengan carrier
bactoprenol pirofosfa
• –6.Unit peptidoglikan kemudian dilekatkan pada ujung rantai peptidoglikan yang
sedang tumbuh untuk memperpanjang dengan satu unit peptidoglikan yang berulang.
• –7.Carrier bactoprenol kembali ke dalam membran. Sebuah fosfat kemudian
dilepaskan selama proses ini untuk memberikan fosfat pada bactoprenol, yang
nantinya akan mampu menerima NAM-pentapeptidayang lain.
• –8.Akhirnya, hubungan silang peptide antara dua peptidoglikan terbentuk melalui
transpeptidasi. ATP digunakan untuk membentuk ujung ikatan peptide didalam
membran
• Glikoprotein merupakan bahan utama
dalam sekresi kelenjar endokrin dan
eksokrin.
• Badan golgi sangat penting bagi sintesis
glikoprotein dalam hal menambahkan
glukosa.
BIOSINTESIS KITIN

• Kitin berasal dari residu gula yang ada


pada glikogen tubuh artropoda yang
kemudian mengalami
glikogenfosforilase.
• Dari proses itu terbentuk trehalosa yang
dilepskan kehemolymph.
• Trehalosa menjadi sumber ekstra
seluler gula bagi serangga untuk
menghasilkan glukosa intraseluler.
BIOSINTESIS SELULOSA
• Sintesis selulosa terjadidi membrane plasma, tepatnya di kompleks terminal (rosettes). Tahapan
sintesis selulosa

• 1.Transfer sisa glukosil dari glukosa UDP ke lipid ―primer (sitosterol) pada membrane plasma
bagian dalam.
• 2.Rantai karbohidrat terelongasi oleh transfer residu glokosil dari glukosa UDP.
• 3.Panjang kritis oligosakarida tercapai.
• 4.Sitosterol dan oligosakaridanya berpindah dari bagian dalam kebagian luar membrane plasma.
• 5.endo-1,4—glucanase memisahkan rantai oligonukleotida yang masih terikat dengan lipidnya.
• 6.Polimer bebas lipid dari residu glukosil (akseptorglukan) diperpanjang oleh penambahan residu
glukosil dari glukosa UDP dan keluar sel.
• 7.Lipid dan oligo sakarida menjadi rantai selulosa utama.
BIOSINTESIS KARBOHIDRAT TERINTEGRASI

• Biosintesis karbohidrat terintegrasi merupakan proses pembentukan


karbohidrat melalui serangkaian reaksi yang terdapat pada tiga kompartemen,
yaitu:
• 1.Glioksisom
• 2.Mitokondria
• 3.Sitosol
GLIOKSISOM

• Asam lemak pada lipid dikonversi • Asetil-KoA →


Sitrat → Isositrat • Dari isositrat menghasilkan
Succinat. • Suksinat akan berpindah dari glioksisom
menuju mitokondria • Terbentuk Glioksilat setelah
terjadi pemisahan antara Suksinat dan Isositrat •
Glioksilat kemudian akan diproses kembali menjadi
oksaloasetat untuk membentuk Sitrat dengan bahan
Asetil-CoA.
MITOKONDRIA

• • Suksinat yang masuk pada mitokondria akan


membentuk
• Fumarat dengan bantuan Suksinal-
• CoA • Fumarat diubah menjadi Malat dan enzim asam
asetat. • Oksaloasetat kemudian berpindah dari
Mitokondria menuju sitosol. kembali dalam mitokondria
untuk
• selanjutnya menjadi Oksaloasetat. • Pengubahan ini
terjadi dibantu oleh
• •Sebagian Oksaloasetat dikonversi
SITOSOL

• Oksaloasetat yang masuk dikonversi


menjadi fosfoenolpiruvat dan
menghasilkan CO2. • Fosfoenol
piruvat masuk dalam proses
glukonegenesis untuk membentuk
Fruktosa-6 Fosfat dan Glukosa - 6
Fosfat yang menjadi bahan
pembentukan Sukrosa
DETEKSI KARBOHIDRAT
UJI DETEKSI

Uji Kualitatif Uji Kuantitatif


Uji Molisch Metode Fisika

Uji Seliwanoff Metode Kimia

Uji Benedict Metode Enzimatfik

Uji Barfoed Metode Kromatografi

Uji Fehling Metode Nelson- Somogyi

Uji Iodine Metode Luff-School

Uji Osazon Metode Anthrone

Uji Tollens Metode Folin

Uji Moore Metode Immunoassay


UJI MOLISCH

• Uji Molisch untuk semua jenis karbohidrat seperti monosakarida,


disakarida, dan polisakarida.
• Sampel dicampur dengan reagent Molisch yang terlarut dalam etanol
95%. Setelah itu, H2SO4 dituangkan melalui dinding tabung reaksi agar
tidak sampai bercampur dengan laurtan.
• H2SO4 berfungsi untuk menghidrolisis ikatan pada sakarida untuk
menghasilkan furfural.
UJI SELIWANOFF
• Uji Seliwanoff bertujuan untuk mengetahui adanya ketosa.
• Jika dipanaskan, ketosa akn berwarna merah dan aldose menjadi warna merah muda.
• Pada pengujian dilakukan pemanasan pada larutan karena akan mempercepat proses
hidrolisis disakarida.
• HCl dalam reagen akan bereaksi dengan fruktosa dan menghasilkan warna merah.
Sementara disakarida akan menimbulkan hasil negatif karena aldosa tidak beraksi
dengan uji Seliwanoff
UJI BENEDICT
• Uji Benedict bertujuan untuk mengetahui kandungan gula
pereduksi.
• Pereaksi akan bereaksi dengan gugus aldehid dan α
hidroksi keton, kecuali aldehid dalam gugus aromatic
• Gula yang memiliki gugus aldehid atau keton akan
mereduksi ion Cu2+ dalam suasana basa dan menghasilkan
Cu2O berwarna merah bata.
• Dapat dilakukan pada urine untuk mencek kadar glukosa
UJI BARFOED

• Uji Barfoed bertujuan untuk membedakan monosakarida dan disakarida ,


monosakarida akan tereduksi lebih cepat dibandingkan dengan disakarida.
• Uji Barfoed menggunakan reagen Barfoed yang terdiri dari tembaga asetat dan asam
asetat glacial sebagai pereduksi.
UJI FEHLING
• Prinsip reaksi uji Fehling adalah memanfaatkan gugus
aldehid pada gula untuk mereduksi senyawa Cu2SO4
menjadi Cu2O setelah sebelumnya dipanaskan pada suasana
basa atau asam dengan ditambahkan agen pengikat
(chelating agent) seperti Na-sitrat dan K-Na-tatrat.
UJI IODINE

• Karbohidrat yang tergolong dalam polisakarida akan memberikan reaksi


dengan larutan iodium.
• Uji Iodine dilakukan untuk menentukan jenis polisakarida.
• Hasil positif ditandai dengan timbulnya warna biru sementara uji negatif
menimbulkan warna merah anggur.
UJI OSAZONE

• Prinsip yang digunakan adalah


pemanaasan karbohidrat yang
memiliki aldehida dan keton
bebas dengan fenilhidrazin
berlebihan. Pemanasan ini akan
membentuk hidrazon atao
osazon.
• Larutan uji yang menunjukkan
hasil positif membentuk kristal
berwarna kuning yang disebut
osazon.
UJI TOLLENS

• Uji Tollens bertujuan untuk membedakan karbohidrat pentosa dan


heksosa.
• Uji positif ditandai dengan terbentuknya cermin perak pada dinding
dalam tabung reaksi.
UJI MOORE
• Uji Moore bertujuan untuk mengetahui adanya gugus alkali.
• Uji Moore menggunakan NaOH yang berfungsi sebagai sumber ion
OH- yang akan berikatan dengan rantai aldehid dan membentuk aldol
aldehid yang berwarna kekuningan.
UJI KUANTITATIF
METODE FISIKA
1. Indeks Bias
Uji Indeks bias menggunakan refraktometer, sehingga berlaku rumus

dimana :
x = % sukrosa atau gula yang diperoleh
A = berat larutan sampel (gr)
B = berat larutan pengencer (gr)
C = % sukrosa dalam campuran A dan B dalam tabel
D = % sukrosa dalam pengencer B
Uji Optis
Prinsip metode rotasi optis digunakan berdasarkan sifat optis dari
gula yang memiliki struktur asimetris sehingga dapat diukur
menggunakan alat yang dinamakan sakarimeter.

Menurut Hukum Biot:


“besarnya rotasi optis tiap individu gula sebanding dengan konsentrasi
larutan dan tebal cairan”
Rumus :

Dimana :
= Rotasi jenis pada suhu 20oC
D = Sinar kuning pada panjang gelombang 589 nm dari lampu Na
A = Sudut putar yang diamati
C = Kadar (g/100 mL)
L = Panjang tabung
METODE KIMIA

• Metode ini didasari oleh sifat mereduksi gula,


seperti glukosa, galaktosa, dan fruktosa
• Metode kimia dibagi menjadi 2 bagian yaitu titrasi
dan spektrofotometri.
METODE KROMATOGRAFI

• Penentuan karbohidrat dengan cara kromatografi adalah dengan


mengisolasi dan mengidentifikasi karbohidrat dalam suatu campuran.
• Isolasi karbohidrat berdasarkan prinsip pemisahan suatu campuran
berdasarkan atas perbedaan distribusi rationya pada fase tetap
dengan fase bergerak.
METODE NELSON-SOMOGYI

Prinsip:
• Mengukur kadar gula reduksi dengan reagen somogy
• Reagen : Tembaga arseno molibdat
• Kupri direduksi menjadi kupro dengan pemanasan larutan gula. Kupro dilarutkan
dengan arseno molibdat menjadi molybdenum berwarna biru.
• Intensitas warna biru sebading dengan kandungan gula pada luratan , dan
kosentrasinya dapat dihitung dengan spektrofometri UV-Vis.
METODE LUFF-SCHOOL

• Modosakarida dioksidasi oleh CuO menjadi Cu2O


• Excess CuO akan bereaksi dengan KI pada suasana asam membentuk I2
• I2 akan bereaksi secara titrasi dengan Na- tiosulfat bersama indicator amilum.
METODE ANTHRONE
• Prinsip dasar metode Anthrone adalah senyawa anthrone (9,10-dihidro-9-
oksoantrasena) 0.1% akan bereaksi secara spesifik dengan karbohidrat dalam asam
sulfat pekat menghasilkan warna biru kehijauan yang khas.
• Warna yang dibentuk diukur serapannya dengan menggunakan spektrofoto meter
pada panjang gelombang 620nm
• Nilai panas pada reaksi antrhone menunjukkan bahwa pada sejumlah karbohidrat
yang diberikan , intensitas warna bervariasi dengan jumlah panas yang di hasilkan
.
• Kekurangan, antrhone yang di larutkan dalam asam sulfat tidak stabil
A
L
T
E
R Sulit Terdegradasi
N
A
T
I
F

PLASTIK BIODEGRADABLE
dari PATI
Persiapan Bahan Baku
10 gr Tepung nasi
Pembuatan Larutan
Pengeringan aking dilarutkan
tepung nasi tepung nasi
nasi aking dgn 100 ml As.
aking aking
Asetat 2%

Kitosan
Larutan kitosan
Penimbangan dilarutkan Larutan
dipanaskan dgn
kitosan dengan 50 ml kitosan
temperatur 65 C
asam Asetat 2%
Pembuatan sampel plastik
biodegradable
Larutan Tepung
Larutan Larutan plastik
nasi aking Ditambahakan
dipanaskan biodegradable
dilarutkan dengan Gliserol
dan diaduk
larutan kitosan

Pencetakan
sampel plastik Pengeringan Sampel plastik
biodegrdable sampel plastik biodegdable
1. Semakin tinggi volume gliserol yang digunakan, persen

elongasi semakin bertambah. Elongasi paling besar

didapat pada perbandingan 3 gram khitosan dengan


Hasil Penelitian
terhadap penambahan 10 ml gliserol. Tetapi penambahan volume
Karakteristik gliserol menyebabkan plastik biodegradable semakin
Plastik mudah sobek.
Biodegradable dari
Pati 2. Nilai kuat tarik paling besar didapat dengan

perbandingan 7 gram kitosan dan 2 ml gliserol.

3. Persentase degradasi paling lambat terjadi pada

bioplastik dengan kadar khitosan 7 gram. Lambatnya

degradasi disebabkan kitosan mengurangi laju

penyerapan air.

Anda mungkin juga menyukai