Anda di halaman 1dari 1

Latu sakonang angasataken samodra; bara api setungku membuat surut air samodra.

Menggambarkan keluarnya nafsu yang bersinggasana di dalam pancaindra, dapat membuat


sirna segala kebaikan.

Peksi miber angungkuli langit; burung terbang melampaui langit. Menggambarkan kekuatan
akal budi kita yang bersemayam di dalam penguasaan nafsu, namun sesungguhnya akal budi
mampu mengalahkan nafsu.

Baita amot samodra; perahu memuat samodra; baita atau perahu kiasan untuk badan kita,
sedangkan samodra merupakan kiasan untuk hati kita. Secara fisik hati berada di dalam jasad.
Tetapi secara substansi jasad lah yang lebih kecil dari hati.

Angin katarik ing baita ; angin ditarik oleh perahu. Menggambarkan pemberhentian nafas
kita dalam jasad, sedangkan keluarnya nafas dari dalam jasad kita pula. Dalam jagad besar,
prinsip fisika merumuskan angin lah yang menarik atau mendorong perahu. Sebaliknya
dalam jagad kecil, rumus biologis maka badan lan yang menarik angin. Ini menggambarkan
prinsip imbal balik jagad besar dan jagad kecil.

Susuhing angin ; sarangnya angin. Menggambarkan terminal sirkulasi nafas kita berada
dalam jantung.

Bumi kapethak ing salebeting siti; bumi ditanam di dalam tanah. Menggambarkan asal
muasal jasad kita berasal dari tanah, kelak pasti akan kembali (terkubur) menjadi tanah.

Mendhet latu adadamar (mengambil bara sambil membawa api); ataulatu wonten salebeting
latu (bara di dalam bara); atau latu binesmi ing latu (bara terbakar oleh bara);
menggambarkan badan kita berasal dari bara api, selalu mengeluarkan api, keadaan untuk
menggambarkan sumber dan keluarnya hawa nafsu kita.

Barat katiup angin; atau angin anginte prahara; angin tertiup angin. menggambarkan wahana
yang menghidupkan badan kita berasal dari udara, selalu mengeluarkan udara, yakni nafas
kita.

Tirta kinum ing toya (air tertelan oleh air), atau ngangsu rembatan toya(menimba dengan air);
atau toya salebeting toya (air di dalam air); menggambarkan badan kita berasal dari air, selalu
dialiri dan mengalirkan air, maksudnya darah kita.

Srengenge pinepe, atau kaca angemu srengenge; matahari terjemur, kaca mengandung
matahari; artinya bahwa adanya cahaya karena sinar dari sang surya. Surya itu sendiri berada
di dalam cahaya. Hal ini menggambarkan keadaan indera mata atau netra kita ; mata itu
seperti matahari, namun mata dapat melihat karena selalu disinari oleh sang surya.

Wiji wonten salabeting wit (biji berada dalam pohon); dan wit wonten salebeting wiji (pohon
berada di dalam biji) ; dinamakan pula “peleburan papan tulis”. Menggambarkan keadaan
bahwa ZAT Tuhan berada dalam wahana makhluk, dan makhluk berada dalam wahana
Tuhan (Jumbuhing kawula-Gusti).

Anda mungkin juga menyukai