Anda di halaman 1dari 6

KULWAP

Tanggal 04 November 2017

ABSENSI KELAS AI

1. Nunun Novelinda 21171034


2. Aliya Nurfadilah 21171004
3. Lea Aulia Agustina 21171024
4. Desi Natalia 21171013
5. Agnes fani Kasih H 21171002
6. Syifani Nurainun 21171044
7. Noranisa 21171033
8. Yulia Rosalina Indah 21171101
9. Ghani Rusman Ramdani 21171019
10. Ghina Gracia N 21171020
11. Maryzka Dhona A 21171026
12. Astri Yustica P 21171008
13. Baiq Erma Asmayati 21171010
14. Siti Halimatussa’diah 21171042
15. Annisa Zahrotu Sholehah 21171007
16. Yeti 21171051
17. Tri Faoziah P 21171046
18. Nabila Pandu Dinilah 21171030
19. Yuli Herawati 21171052
20. Ayu Alfa Fadhila 21171009
21. Bimbim Trimaswara 21171011
22. Theodorik Erik Nara 21171045
23. Siti Rachmadhani 21171043
24. Virginia Karusha 21171048
25. Alfi Dzul Fahmi 21171003
26. Natalia Anggraeni 21171031
27. Diah Rakhmawati 21171014
28. Poppy Angraini 21171036
29. Deki Rifa Elvano 21171012
30. Intan Siti Nurwasilah 21171023
31. Yeni Maryani DP 21171050
32. Sindi Dwi Putri 21171041
33. Muhamad Yazid Bustomi 21171029
34. Ida laili Hasanah 21171022
35. Nur Annisa 21171035
36. Marsha Budi C 21171025
37. Dian Budiarti 21171015
38. Adila Awaludin 21171001
39. Restu Awaliddin Sujana 21171038
40. Moch. Luvi Noor M 21171028
41. Sartika Nur Utami 21171040
42. Ressa Mahendra 21171037
43. Melinda Afriliyana 21171027
44. Annisa Restiani 21171006
45. Tri Puji Astuti 21171047
46. Anita Pramudya RS 21171005
47. Dila Anggraeni 21171016
48. I Wayan Eka P 21171021
49. Widy Meisya 21171049
50. Risna R 21171039
51. Linda Yudhi A 21171046
52. Noor Fadilah 21171032
53. Fatimah Qona’ah 21171018
54. Erix Priando 21171017
MATERI : RESEP DAN SKRINING RESEP

1. Apa yang dimaksud dengan pelayanan kefarmasian ?


Jawab : Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan
bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi
dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan
pasien (PP No 51 tahun 2009).
- Awalnya pelayanan kefarmasian berfokus pada obat (pengembangan,
produksi, distribusi) kini berfokus pada kebutuhan pasien.

2. Standar Pelayanan kefarmasian terdiri dari klinik dan non klinik


- Non-klinik terdiri dari : perencanaan, pengadaan, penerimaan,
penyimpanan, pemusnahan, pengendalian, pencatatan dan pelaporan.
- klinik terdiri dari ; pengkajian resep, dispensing, pelayanan informasi
obat, konseeling, pelayanan kefarmasian di rumah, pemantauan terapi
obat, monitoring efek samping obat.

Apa yang dimaksud dengan visite ?


Jawab : visite adalah kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap yang dilakukan
apoteker secara mandiri atau bersama tim tenaga kesehatan untuk mengamati
kondisi klinis pasien secara langsung dan mengkaji masalah terkait obat,
memantau terapi obat dan reaksi obat yang tidak dikehendaki, meningkatkan
terapi obat yang rasional dan menyajikan informasi obat kepada dokter, pasien,
serta profesional kesehatan lainnya.

3. Resep adalah permintaan tertulis seorang dokter, dokter gigi atau dokter
hewan yang diberi izin berdasarkan peraturan perundanga-undangan yang
berlaku kepada apoteker, pengelola apotek untuk menyediakan dan
menyerahkan obat-obatan bagi penderita.
- Suatu resep yang lengkap harus memuat :
1. nama, alamat, dan no izin praktek dokter, dokter gigi, atau dokter
hewan
2. tanggal penulisan resep, nama setiap obat atau komposisi obat
3. tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep
4. tanda tangan atau paraf dokter penulis resep sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
5. nama pasien, jenis hewan, umur, serta alamat pasien atau pemilik
hewan
6. tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung obat dan
jumlah obat melebihi dosis maksimal.

- Pembagian suatu resep yang lengkap :


1. tanggal dan tempat ditulisnya resep (inscriptio)
2. aturan pakai dari obat yang tertulis (signatura)
3. paraf atau tanda tangan dokter yang menulis resep (subcriptio)
4. tanda buka penulisan resep dengan R/ (invecatio)
5. nama obat, jumlah, dan cara emmbuat (praescriptio atau ordinatio)

Apa biasanya tanda yang digunakan untuk resep pengobatan segera ?


Jawab :
- cito : segera,
- urgent : penting
- statim : penting
- P.I.M (periculum in mora) : berbahaya bila ditunda.

4. Apa saja aturan atau kaidah pengulangan resep ?


Jawab : iter atau iteratie

5. Apa perbedaan resep dan salinan resep ?


Jawab :
- Resep obat memiliki kop nama dokter penulis resep
- Salianan resep memiliki kop nama apotik yang telah menyerahkan obat
Salian resep memuat :
1. nama dan alamat apotek
2. nam dan no izin APA
3. tanda tangan atau paraf APA
4. tanda det (detur) untuk obat yang sudah diserahkan, tanda ne det (ne
detur) untuk obat yang belum diserahkan, pada resep dengan tanda
iter ...X diberi tanda detur orig/detur ...X
5. no resep dan tanggal pembuatan
Pada salinan resep harus tertulis judul “salinan resep/copy resep”,
terdapat dua tanggal yang tercantum yaitu tanggal peresepan dokter dan
tanggal pembuatan copy resep karena bisa terjadi pada waktu yang
berbeda.

Bagian bawah harus diparaf petugas dan di cap apotek. Pro copy confirm
artinya salinan harus sesuai dengan resep aslinya (baik obat yang telah
diserahkan maupun belum harus dicantumkan sesuai asli).

Penggantian obat generik menjadi apten harus konfirmasi kepada dokter


dan disetuji oleh pasien karena berkaitan dengan harga. Penggantian obat
paten menjadi generik adalah keputusan pasien dapat dibantu konfirmasi
dokter agar pasien yakin dengan kualitas obat yang diberikan.

Penyimpanan resep :
Resep psikotropika biasanya juga sama-sama dipisahkan bisa
menggunakan garis biru tergantung kebiasaan masing-masing apotek.
Penyimpanan resep obat di rumah sakit bisa juga hingga 5 tahun sebelum
dimusnahkan.

Skrining resep
Terdiri dari pengkajian administrasi, farmaseutik dan klinik.
- Apoteker melakukan review patient assesment seperti melengkapi
dokumen PMR (patient Medication Record) atau catatan pengobatan
pasien.
- Apotek menetapkan :
1. Jenis, jumlah dan dosis yang akan diberikan
2. harga dasar obat (HDO) yang bersangkutan
3. Biaya pelayanan farmasi (biaya skrining resep, biaya penyiapan, biaaya
jurai atau penjelasan dan uraian, biaya rencana PTO, PMO, MESO, visite
- Dengan melihat PMR, apoteker membuat rencana pelayanan tambahan :n
PTO, PMO, MESO, visite.
- Apoteker menetapkan ada atau tidaknya DRP
- Apoteker memanggil pasien dan mengkomunikasikan persetujuan atas
Rencana Pelayanan farmasi yang akan diberikan
- Paien membayar obat dan biaya pelayanan farmasi
- Apoteker mengeluarkan Perintah Penyiapan Sediaan farmasi (PPS)
- Buat form PPS sesuai resep
- Resep asli tetap dipegang oleh apoteker
Penyiapan sediaan :
- TTK menyiapkan sediaan sesuai PPS, catat nama, jenis dan jumlah
obat yang telah di ambil
- TTK meracik obat
- TTK mengemas, memberi etiket dan menyerahkan ke meja
preparasi apoteker + PPS + nomor tunggu pasien
- TTK mencatat pengeluaran obat pada kartu stok
- Selesai

Penyerahan sediaan :
- Apoteker melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan
penyerahan
- Pelayanan permintaan salinan resep diatur dalam SOP tersendiri
1. petugas apotek memanggil nama dan nomor tunggu pasien
untuk menemui apoteker
2. apoteker memeriksa ulang identitas dan alamat pasien dan
mengkonfirmasi PMR yang bersangkutan
3. apoteker menyerahkan obat disertai penjelasan dan uraian
4. apoteker meminta pasien untuk mengulang advis yang teleh
disampaikan
5. apoteker memberikan for Inform Concent untuk ditanda tangani
pasien
6. apoteker menyimpan kembali PMR
7. sediaan farmasi diserahkan kepada apsien. Ingatkan rencana
PTO, PMO, MESO, dll

Inform concent merupakan form untuk kesediaan pasien menerima


rencana-rencana pelayanan faramsi klinik tambahan yang akan
diberikan : PTO, PMO, MESO,dll.
PMO : pengawasan minum obat
PTO : pemantauan terapi obat
MESO : monitoring efek samping obat

Anda mungkin juga menyukai