Anda di halaman 1dari 1

Pada Era Modernisasi saat ini, Indonesia sedang diboomingkan oleh gerakan Ayo

Mondok. Gerakan ini berhasil merubah pola pikir orang tua, tentang masa depan
pendidikan putra-putrinya, dari yang berkiblat ke sekolah umum kemudian
berpindah 260 derajat memilih pendidikan pesantren. Faktanya bisa kita lihat
pesantren-pesantren yang ada di Indonesia, Assuniyah kencong misalnya, sidogiri-
pasuruan, Nurul Jadid Paiton, Tebuireng Jombang, dan masih banyak lagi. Pesantren-
pesantren tersebut sudah memiliki ribuan santri bahkan puluhan ribu. Fenomena
tersebut memang memiliki alasan logis, masyarakat Indonesia telah mengakui
bahwa, sejatinya/ pesantren merupakan wadah pendidikan yang paling komplek dan
komplit. Sejak dulu Pendidikan di pesantren sudah terfokus pada aspek Kognitif,
Afektif, dan Psikomotorik santri. Dari belajar dan mengaji, hingga makan dan mandi
pun tak luput dari sentuhan pendidikannya.

Objek utama pendidikan di Pesantren itu adalah seorang santri. Dan kata santri
memiliki sebuah SATLOGI, yakni : S : Sopan Santun A: Ajeg/Istiqomah, N : Nasehat,
T : Taqwallah R : ridhollah dan I : Ikhlas Lillahi taala
Sudah menjadi kewajiban kita, sebagai santri MIftahul MIdad untuk berikhiyar
semaksimal mungkin menggapai tujuan utama seorang santri, menumbukan keenam
sifat yang terkandung dalam satlogi tersebut. Namun Sayangnya, di zaman ini
kesadaran dan ghiroh seorang santri sudah mulai memudar, mungkin salah satunya
adalah kita, santri miftahul midad. kita sudah menyianyiakan kesempatan emas ini.
Dengan banyak melakukan hal-hal yang tidak sejalan dengan tujuan utama seorang
santri yakni tolabul ilmi. Hari ini, kita melihat banyak santri tak lagi malu melanggar
aturan pesantren, terlambat masuk sekolah bahkan membolos, berani pada
gurunya, atau yang lebih parlah lagi berani melanggar syariat agama. Naudzubillahi
mindzalik….

Oleh karenanya, Mari Kita renungkan kembali betapa besar harapan orang tua,
ketika menempatkan kita di pesantren ini. Dengan segenap jiwa dan raganya, daya
dan upaya diiringi doa dan harapan mereka. Hanya satu tujuan yakni demi melihat
masa depan kita yang cerah. Seperti syair berikut ini :

Anda mungkin juga menyukai