Pembimbing :
dr. Retno Setianing, Sp. KFR
Disusun Oleh:
Fitria Shirley Melinda, S.Ked (J 510 170103)
KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI
RUMAH SAKIT ORTHOPEDI PROF. DR. SOEHARSO SURAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
LEMBAR PENGESAHAN
CASE REPORT
SEORANG LAKI-LAKI USIA 43 TAHUN DENGAN LOW BACK PAIN ET
CAUSA LUMBAL SPINAL STENOSIS
Disusun Oleh:
Mengetahui :
Pembimbing :
dr. Retno Setianing, Sp. KFR (........................................)
Dipresentasikan di hadapan :
dr. Retno Setianing, Sp. KFR (........................................)
STATUS KASUS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Tn. H
Umur : 43 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Karanganyar
Pekerjaan : Sopir
Agama : Islam
Suku : Jawa
Tanggal Pemeriksaan : 28 Oktober 2018
II. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama
Nyeri punggung bawah menjalar sampai kedua kaki.
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Tn. H 43 tahun datang ke poli rehabilatasi medik dengan keluhan nyeri
punggung bawah hingga kedua kaki yang dirasakan sejak Maret 2017 dan
memberat pada awal tahun 2018. Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk pada
punggung bawah menjalar sampai kaki serta bersifat hilang timbul selama 1
tahun ini. Pasien mengatakan nyeri dirasakan memberat saat duduk lama,
berdiri lama, dan saat berjalan lebih dari 200 m, pasien juga mengeluhkan
nyeri saat batuk dan bersin. Pasien merasa lebih nyaman saat tidur terlentang
tanpa alas.
Pasien juga mengeluhkan adanya rasa kesemutan yang hilang timbul.
Pasien mengatakan nyeri punggung bawah tidak dirasakan saat malam hari.
Pasien menyangkal penurunan berat badan, penurunan nafsu makan,
berkeringat berlebih di malam hari, sesak nafas, batuk lama, demam,
gangguan BAB dan BAK. Pasien mengatakan pernah jatuh terpleset dengan
posisi duduk saat mandi sekitar 1 tahun yang lalu.
Sebelumnya pasien sudah pernah berobat di RSUD Karanganyar sejak
tahun 2017 dengan terapi IR, namun belum ada perbaikan sehingga dirujuk
ke RSOP Prof, dr. Soeharso untuk diterapi. Pasien rutin datang terapi di
RSOP, 2x dalam seminggu . Setelah mendapatkan terapi pasien merasa lebih
baik, walaupun masih terasa nyeri pinggang bawah dan menjalar sampai
kaki.
III.PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Generalis
a. Keadaan umum : tampak sakit ringan, VAS = 4
b. Kesadaran : GCS E4V5M6
c. Vital sign
Tekanan darah : 130/80 mmhg
Heart rate : 76x menit
Respiratory rate : 18 x menit
Suhu : 36.5C
2. Status Gizi
a. Berat Badan : 70 kg
b. Tinggi Badan : 165 cm
c. Index Massa Tubuh (IMT) : 26.4
3. Status Interna
a. Kepala : Dalam batas normal
b. Leher : Dalam batas normal
c. Jantung : Dalam batas normal
d. Paru : Dalam batas normal
e. Abdomen : Dalam batas normal
f. Extremitas :
1) Look
2) Pemeriksaan Motorik
Ekstremitas Superior Ekstremitas Inferior
Dextra Sinistra Dextra Sinistra
Gerak + + + +
Kekuatan 5 5 5 5
Tonus Normal Normal Normal Normal
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Reflek Fisiologis Normo reflek Normo reflek
Reflek Patologis - -
ROM Dalam batas normal
Hip Fleksi N N
Ekstensi N N
Abduksi N N
Adduksi N N
Knee Fleksi N N
Ekstensi N N
Ankle Dorsofleksi N N
Plantarfleksi N N
4. Status Lokalis
Pemeriksaan pada punggung bawah
a. Look
1) Cara berjalan tidak tampak membungkuk
2) Pundak tampak simetris antara kanan dan kiri
3) Bentuk tulang punggung normal tak tampak deformitas (lordosis,
kifosis, dan skoliosis)
4) Tidak tampak adanya benjolan dan sikatrik di bagian punggung
5) Tidak tampak adanya lipat lemak
b. Feel
1) Nyeri tekan (+)
2) Otot spasme (+)
c. Move
1) Fleksibilitas trunk terbatas
2) Nyeri gerak ke segala arah (+)
d. Pemeriksaan Khusus
1) Test Provokasi
TEST Dekstra Sinistra
Lassegue - -
Patrick + +
Kontra Patrick + +
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil:
MRI Spinal Thoracolumbal : tampak spinal stenosis
VI. DIAGNOSIS FUNGSIONAL
1. Impairment
Nyeri pada punggung bawah.
2. Disability
Tidak bisa beraktivitas secara maksimal. Pasien tidak bisa duduk lama,
melakukakan aktivitas berat dan melakukan kegiatan dalam waktu lama.
3. Handicap
Tidak melakukan aktivitas berat dan melakukan kegiatan dalam waktu
lama.
X. Edukasi
1. Pasien diberikan penjelasan mengenai penyakit yang dialaminya serta cara
mengatasi penyakitnya.
2. Dianjurkan pada saat beraktivitas penderita tidak mengangkat beban
3.
4. Pasien tidak mengangkat beban yang terlalu berat, bila mengambilsesuatu
di tanah, tidak membungkuk, tetapi jongkok pada lutut
5. Saat akan bangun tidur, posisi tubuh menyamping dan angkat tubuh dengan
tangan, lutut ditekuk disamping tempat tidur sehingga kaki menyentuh
lantai,bangunlah dengan menggunakan kekuatan kaki.
6. Pasien diajarkan cara memposisikan tubuh yang benar sesuai dengan proper
body mechanics.
XI. Prognosis
1. Quo ad Vitam : bonam
2. Quo ad functionam : dubia ad bonam
3. Quo ad sanationam : dubia ad bonam