Anda di halaman 1dari 58

Laporan Kasus

Nyeri Pinggang Bawah


dengan Ischialgia

Oleh : Mita Apriyanti, S. Ked


NIM : J510170074
Pembimbing : dr. Listyo Asist P, M.Sc, Sp. S
Identitas

Nama : Ny. W

Umur : 59 tahun

Alamat : Derman 1/3 Tasikmadu, Karanganyar

Agama : Islam

Pekerjaan : Buruh Pabrik Tekstil

MRS : 22 September 2017


Keluhan utama: Nyeri
pinggang bawah

Keluhan tambahan:
ischialgia
Keluhan Utama

Nyeri pinggang bawah

Keluhan nyeri pinggang bawah dirasakan sejak 1 minggu terakhir, keluhan dimulai saat
pasien pulang bekerja dari pabrik tekstil tempat ia bekerja. Saat pasien berjalan ia
merasakan nyeri pinggang bawah. Rasa nyeri digambarkan seperti nyeri tajam yang
menjalar dari pantat hingga dibawah lutut. Pasien menunjukan skala nyeri 7-8 saat
dilakukan pemeriksaan menggunakan visual analog scale. Pasien mengatakan rasa
nyeri berkurang saat pasien berbaring, dan rasa nyeri deperberat saat pasien berjalan
maupun dalam posisi jongkok. Pasien megatakan bahwa ia tidak betah untuk duduk
dalam waktu yang lama karena rasa pegal dan nyeri di sekitar pantat. Pasien
mengatakan bahwa nyeri tidak sampai menganggu tidur namun rasa nyeri menganggu
pekerjaan pasien sebagai operator mesin tenun. Pasien mengatakan bahwa saat batuk
ataupun bersin rasa nyeri di pinggang bawah terasa semakin hebat
Keluhan Tambahan

Ischialgia, nyeri
Pasien
dirasakan
mengeluhkan
menjalar
rasa
dimulai dari
kesemutan di
pantat hingga
kaki kanan
di bawah lutut
Penurunan berat badan
Nyeri terlokalisir di Penggunaan kontrasepsi Demam yang
Trauma vertebra yanpa sebab yang
pinggang bawah berkepanjangan berlangsung lama
diketahui

Batuk lama Nyeri saat berkemih Retensi urin inkontenesia Konstipasi


Riwayat penyakit dahulu
Trauma Vertebrae : Disangkal
Riwayat penggunaan steroid : Disangkal
Diabetes Melitus : Disangkal
Riwayat Infeksi saluran kemih : Disangkal
Keputihan lama : Disangkal
Appendiksitis : Disangkal

Riwayat kebiasaan
Mengangkat berat : disangkal
Berdiri dalam waktu yang lama : diakui
Konsumsi air putih : cukup
Sering menahan miksi : disangkal
Penggunaan kontrasepsi : disangkal

Riwayat Penggunaan Obat


Riwayat pengobatan ke klinik dokter umum : diakui
Anamnesis Sistem
Sistem serebrospinal :Penurunan kesadaran (-), demam (-), kejang (-), pusing(-) sulit
berbicara (+)

Sistem kardiovaskuler : akral hangat (+), nyeri dada (-)

Sistem respirasi : sesak nafas (-),batuk (-)

Sistem gastrointestinal : mual (-), muntah (-), BAB (+)

Sistem muskuloskeletal : nyeri pinggang bawah (+/-), ischialgia (+/-), otot mengecil (-),
tungkai bengkak (-), baal (+/-)

Sistem integumentum : ruam (-), gatal (-)

Sistem urogenital : BAK (+) lancar


Resume Anamnesis

Seorang pasien perempuan berusia 59 tahun datang ke IGD RSUD


Karanganyar dengan keluhan nyeri pinggang bawah yang
menjalar, rasa nyeri berkurang saat pasien berbaring, dan rasa nyeri
deperberat saat pasien berjalan maupun dalam posisi jongkok.
Pasien megatakan bahwa ia tidak betah untuk duduk dalam waktu
yang lama karena rasa pegal dan nyeri di sekitar pantat. Pasien
mengatakan bahwa nyeri tidak sampai menganggu tidur namun
rasa nyeri menganggu pekerjaan pasien sebagai operator mesin
tenun. Pasien mengatakan bahwa saat batuk ataupun bersin rasa
nyeri di pinggang bawah terasa semakin hebat
Pemeriksaan Fisik
TD : 160/100mmHg

N : 92x/menit

R : 18x/menit

Status generalis S : 36,5 C

Keadaan umum : Cukup

Kesadaran : Compos mentis

Tekanan Darah : 160/100mmHg

Nadi : 92x/menit

Frekuensi pernafasan : 18 x/menit

Suhu : 36,5 C
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis

Kepala: Normosefali, rambut hitam, tidak mudah dicabut.

Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), udem palpebra (-/-
) refleks cahaya (+/+), diameter pupil (3mm/3mm)

Telinga: Simetris, sekret(-/-), otorrhea (-/-), tinitus(-/-)

Hidung: Sekret (-/-), rinorrhea (-/-), pernafasan cuping hidung (-)

Mulut : Bibir kering/sianosis (-/-), gigi karies (-), gusi hiperemis (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Leher

Inspeksi : Pembesaran dan pulsasi vena terlihat, pembesaran kelenjar (-)

Palpasi: Kaku kuduk (-), pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid (-)

Pulmo

Inspeksi : Pergerakan dinding dada simertris, retraksi iga (-)

Palpasi: Stem fremitus (-),

Perkusi : Sonor/Sonor

Auskultasi :Vesikuler (-/-), Rh (-/-) Wh (-/-)


Pemeriksaan Fisik
Jantung

Inspeksi : Ictus cordis tidak nampak

Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V linea midclavicularis sinistra

Perkusi : Redup, batas jantung normal

Auskultasi : Regular, Murmur (-), Gallop (-)

Abdomen

Inspeksi : Supel

Palpasi : Hati Tidak Teraba, Nyeri Tekan Abdomen (-),

Perkusi : timpani (+)

Auskultasi : Peristatltik Usus Normal

Ekstremitas

Edema (-/-), sianosis (-/-), tanda radang (-/-), scar (-)


Status Psikis

Cara berpikir : normal

Perasaan hati : normal

Orientasi : normal (tempat,waktu,orang sekitar)

Tingkah laku : normal

Daya ingat : normal


Status Neurologis

GCS: E4V2M6
Tanda rangsang menings :
Compos Mentis
Kaku kuduk = Negatif
SENSORIK Lasegue sign = Negatif
Kernig Sign = Negatif
Eksteroseptif Proprioseptif
Brudzinski 1 = Negatif
Nyeri: Normal Gerak: Normal
Brudzinski 2 = Negatif
Taktil : Normal
Sikap : Normal
Suhu : Normal
N. Cranialis

N I (olfaktorius)

Kanan Kiri
Subyektif normal normal
Dengan Bahan normal normal

N II (Optikus)

Kanan Kiri
Daya penglihatan normal normal
Pengenalan warna normal normal
Medan penglihatan normal normal
Papil Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Arteri / vena Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Perdarahan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N III (occulomotorius)
Kanan Kiri
Ptosis (-) (-)
Gerak mata N N

(atas, medial, bawah)


Ukuran pupil 3 mm 3 mm
Bentuk pupil Bulat, isokor, Bulat, isokor

Reflek cahaya Langsung (+) (+)

Reflek cahaya tidak langsung (+) (+)

Strabismus divergen (-) (-)


Diplopia (-) (-)
N IV (Troklearis)

Kanan Kiri
Gerak mata ke lateral bawah N N
Strabismus konvergen (-) (-)
Diplopia (-) (-)

N V (Trigeminus)

Kanan Kiri
Menggigit N N
Membuka mulut N N
Sensibilitas muka N N
Reflek kornea (+) (+)
Reflek bersin (+) (+)
Reflek maseter N N
N VI (Abdusen)

Kanan Kiri
Gerak mata lateral N N
Strabismus konvergen (-) (-)
Diplopia (-) (-)
N VII (Facialis)

Kanan Kiri
Kerutan kulit dahi normal normal
Kedipan mata normal normal
Lipatan naso-labial normal normal

Sudut mulut normal normal


Mengerutkan dahi normal normal
Mengerutkan alis normal normal
Menutup mata normal normal
Meringis normal normal
Mengembungkan pipi normal normal

Bersiul s.d.e s.d.e


N VIII (Akustikus)

Kanan Kiri
Mendengar suara berbisik N N
Mendengar detik arloji N N
Tes Rinne N N
Tes Swabach N N
Tes Weber N N

N IX (Glossofaringeus)
Interpretasi
Arkus Farings +/+
Daya kecap lidah 1/3 belakang +/+
Reflek muntah (+)
Tersedak (-)
N X (Vagus)

Interpretasi
Arkus faring N
Nadi N
Bersuara N
Gangguan menelan (-)

N XI (Aksesorius)

Kanan Kiri
Memalingkan kepala (+) (+)
Sikap bahu N (simetris) N ( simetris)
Mengangkat bahu N N
Trofi otot bahu Eutrofi Eutrofi
N XII (Hipoglosus)

Interpretasi
Sikap lidah normal
Artikulasi Jelas/jelas
Tremor lidah -/-
Menjulurkan lidah Normal

Kekuatan lidah normal


Trofi otot lidah normal
PEMERIKSAAN MOTORIK

Badan

Interpretasi
Trofi otot punggung Eutrofi
Nyeri membungkukkan badan (-)
Kolumna vertebralis Normal
Trofi otot dada Eutrofi
Palpasi dinding perut Supel, distensi (-), nyeri tekan (-)
Gerakan Terbatas
Reflek dinding perut Normal
Anggota gerak atas

Biceps Triceps
Reflek fisiologi (+) (+)
Reflek patologis (-) (-)
Reflek silang (-) (-)

Lengan atas Lengan bawah Tangan


gerakan Normal/normal Normal/normal Normal/normal
Kekuatan 5/5 5/5 5/5
Tonus Normal Normal Normal
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Anggota gerak bawah

Patella Achilles
Reflek fisiologik (+/+) (+/+)
Perluasan reflek (-/-) (-/-)
Reflek silang (-/-) (-/-)

Tungkai atas Tungkai bawah Kaki


Gerakan Normal Normal Normal
Kekuatan 5/5 5/5 5/5
Tonus N N N
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
SENSIBILITAS

Lengan atas Lengan Lengan bawah Lengan Tangan Tangan


kanan atas kiri kanan bawah kiri kanan kiri

Nyeri (-/+) (-/+) (-/+) (-/+) (-/+) (-/+)

Termis (-/+) (-/+) (-/+) (-/+) (-/+) (-/+)

Taktil (-/+) (-/+) (-/+) (-/+) (-/+) (-/+)

Diskriminasi (-/+) (-/+) (-/+) (-/+) (-/+) (-/+)


Kanan Kiri
Babinski (-) (-)
Chaddock (-) (-)
Oppenheim (-) (-)
Gordon (-) (-)
Schaeffer (-) (-)

Kanan Kiri
Tes laseque (+) (-)
Tes Kernique (+) (-)
Tes Patrick (+) (-)
Tes Kontra patrick (+) (-)
SENSIBILITAS

Lengan atas Lengan Lengan bawah Lengan Tangan Tangan


kanan atas kiri kanan bawah kiri kanan kiri

Nyeri (+/+) (+/+) (+/+) (+/+) (+/+) (+/+)

Termis (+/+) (+/+) (+/+) (+/+) (+/+) (+/+)

Taktitl (+/+) (+/+) (+/+) (+/+) (+/+) (+/+)

diskriminasi (+/+) (+/+) (+/+) (+/+) (+/+) (+/+)


Koordinasi, langkah dan keseimbangan

Gerakan Abnormal :
Tremor : (-)
Atetosis : (-) Cara berjalan : miring
kesisi tubuh yang sakit
Tes Romberg : tidak
dikerjakan
Fungsi Otonom Ataksia :-
Miksi : Normal Dismetri : Normal
Defekasi : Normal Nistagmus : Normal
Keringat berlebihan : (-)
Pemeriksaan khusus low back pain

Visual analog Posisi telungkup

scale (VAS) Posisi telungkup sulit dikakukan

Nyeri tekan otot paravertebra


Skala nyeri : 7-8 VL4-VL5

Gibbus : (-)
Posisi Terlentang
: Spasme otot (+)

Nyeri ketok : (-)


Kernique: (+/-)
Posisi Tegak

Deformitas : -
Laseque : (+/-)
Pelvis : dalam batas normal

Patrick : (+/-) Atrofi gluteal, paha, betis : -

Jongkok berdiri : +
Kontra patrick
(+/-) Berjalan jinjit atau tumit : +
Pemeriksaan Laboratorium

Darah Rutin Nilai Nilai normal satuan


Hb 13,6 12.00 16.00 g/dL
Ht 40,4 37 47 Vol%
Leukosit 9,57 5,0 10,0 10^3/uL
Trombosit 272 150 300 mm3
Eritrosit 5,45 4,50 5,50 10^6/uL
MCV 82,6 82 92 fL
MCH 27,7 27 31 Pg
MCHC 33,5 32-37 g/dL
MPV 9,7 6,5-12,0 fL
GDS 162 70-150 Mg/100ml
RESUME PEMERIKSAAN FISIK

Kesadaran : compos mentis, GCS E4V2M6


Tekanan darah pasien : 160/70 mmHg
N.Craniales : dalam batas normal
Meningeal sign : (-)
Skala nyeri : 7-8
Pada pemeriksaan khusus low back pain, pada posisi terlentang didapatkan
laseque (+), patrick (+), kontra patrick (+), pada posisi telungkup didapatkan
nyeri tekan otot paravertebra VL4-VL5, pada posisi tegak didapatkan pada
jongkok berdiri (+), dan pada berjalan jinjit atau tumit (+).

Kekuatan otot Reflek fisiologi Reflek patologis

Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri


5 5 Atas (+) (+) Atas (-) (-)
5 5 Bawah (+) (+) Bawah (-) (-)
Tonus
Reflek Patologis Kanan Kiri
Babinsky (-/-)
Atas (+) (+)
Chaddock (-/-)
Oppenheim (-/-) Bawah (+) (+)
Gordon (-/-)
Schaeffer (-/-) Klonus

Sensibilitas Kanan Kiri


Diskriminasi : -/- (-) (-)

Test Nystagmus
Test lirikan (-) Trofi otot

Test keseimbangan
Finger to nose test : (-) Kanan Kiri
Nose finger to nose test : (-) Atas Eutrofi Eutrofi
Dismetri : (-) Bawah Eutrofi Eutrofi
DIAGNOSA
Diagnosa Klinis

Nyeri pinggang bawah disertai rasa baal di kaki

Diagnosa Topis

Radiks Verterbrae lumbal 4-5


Diagnosa Etiologis

Hernia nukleus pulposus


Follow up
22/Sept/2017 S/ pasein mengeluhkan nyeri P/ Fisioterapi pasif
Gerak pinggang bawah, yang Infuse RL 20 tpm
Eks. Atas N/N diperberat saat berdiri, Injeksi ketorolac
Eks. Bawah N/N berjalan dan jongkok. 1amp/12jam
K. Otot Diperingan saat berbaring Injeksi mecobalamin
Eks. Atas 5/5 O/ Ku: Lemah GCS: E4V5M6 500mg/8jam
Eks. Bawah 5/5 TD: 120/80 N: 84x/menit Injeksi ranitidin
R. Fisiologis Frek. Nafas: 18x/menit S: 36,5C 1amp/12jam
Eks. Atas N/N Vas : 7-8 Alpentin 300 mg 2x1
Eks. Bawah N/N Nn. Cranialis: dalam batas
R. Patologis normal. Pemeriksaan rontgen lumbo
Eks. Atas -/- A/ dx. Klinis: nyeri pinggang sacral
Els. Bawah -/-/ bawah dengan ischialgia
Tonus dx. Topis: radiks vertebrae
Eks. Atas N/N lumbal 4-5
Eks. Bawah N/N dx. Etio: HNP
Klonus
Eks. Bawah -/-
Follow up
23/Sept/2017 S/ pasein mengeluhkan nyeri P/ Infuse RL 20 tpm
Gerak pinggang bawah, yang Injeksi ketorolac
Eks. Atas N/N diperberat saat berdiri, 1amp/12jam
Eks. Bawah N/N berjalan dan jongkok. Injeksi mecobalamin
K. Otot Diperingan saat berbaring 500mg/8jam
Eks. Atas 5/5 O/ Ku: Lemah GCS: E4V5M6 Injeksi ranitidin
Eks. Bawah 5/5 TD: 140/80 N: 84x/menit 1amp/12jam
R. Fisiologis Frek. Nafas: 18x/menit S: 36,5C Alpentin 300 mg 2x1
Eks. Atas N/N Vas : 7-8
Eks. Bawah N/N Nn. Cranialis: dalam batas
R. Patologis normal.
Eks. Atas -/- A/ dx. Klinis: nyeri pinggang
Els. Bawah -/-/ bawah dengan ischialgia
Tonus dx. Topis: radiks vertebrae
Eks. Atas N/N lumbal 4-5
Eks. Bawah N/N dx. Etio: HNP
Klonus
Eks. Bawah -/-
Follow up
24/Sept/2017 S/ pasein mengeluhkan nyeri P/ Fisioterapi pasif
Gerak pinggang bawah, yang Infuse RL 20 tpm
Eks. Atas N/N diperberat saat berdiri, Injeksi ketorolac
Eks. Bawah N/N berjalan dan jongkok. 1amp/12jam
K. Otot Diperingan saat berbaring Injeksi mecobalamin
Eks. Atas 5/5 O/ Ku: Lemah GCS: E4V5M6 500mg/8jam
Eks. Bawah 5/5 TD: 120/80 N: 84x/menit Injeksi ranitidin
R. Fisiologis Frek. Nafas: 18x/menit S: 36,5C 1amp/12jam
Eks. Atas N/N Vas : 7-8 Alpentin 300 mg 2x1
Eks. Bawah N/N Nn. Cranialis: dalam batas diazepam tab 2 mg 2x1
R. Patologis normal. tab
Eks. Atas -/- A/ dx. Klinis: nyeri pinggang
Els. Bawah -/-/ bawah dengan ischialgia
Tonus dx. Topis: radiks vertebrae
Eks. Atas N/N lumbal 4-5
Eks. Bawah N/N dx. Etio: HNP
Klonus
Eks. Bawah -/-
Follow up
25/Sept/2017 S/ pasein mengeluhkan nyeri P/ Fisioterapi pasif
Gerak pinggang bawah, yang Latihan relaksasi
Eks. Atas N/N diperberat saat berdiri, Infuse RL 20 tpm
Eks. Bawah N/N berjalan dan jongkok. Injeksi ketorolac
K. Otot Diperingan saat berbaring 1amp/12jam
Eks. Atas 5/5 O/ Ku: Lemah GCS: E4V5M6 Injeksi mecobalamin
Eks. Bawah 5/5 TD: 130/90 N: 84x/menit 500mg/8jam
R. Fisiologis Frek. Nafas: 18x/menit S: 36,7C Injeksi ranitidin
Eks. Atas N/N Vas : 6-7 1amp/12jam
Eks. Bawah N/N Nn. Cranialis: dalam batas Alpentin 300 mg 2x1
R. Patologis normal. diazepam tab 2 mg 2x1 tab
Eks. Atas -/- A/ dx. Klinis: nyeri pinggang
Els. Bawah -/-/ bawah dengan ischialgia
Tonus dx. Topis: radiks vertebrae
Eks. Atas N/N lumbal 4-5
Eks. Bawah N/N dx. Etio: HNP
Klonus
Eks. Bawah -/-
Follow up
26/Sept/2017 S/ keluhan mulai terasa P/ Fisioterapi
Gerak berkurang Latihan relaksasi
Eks. Atas N/N O/ Ku: Lemah GCS: E4V5M6 Infuse RL 20 tpm
Eks. Bawah N/N TD: 120/70N: 84x/menit Injeksi ketorolac
K. Otot Frek. Nafas: 18x/menit S: 36,5C 1amp/12jam
Eks. Atas 5/5 Vas : 5-6 Injeksi mecobalamin
Eks. Bawah 5/5 Nn. Cranialis: dalam batas 500mg/8jam
R. Fisiologis normal. Injeksi ranitidin
Eks. Atas N/N A/ dx. Klinis: nyeri pinggang 1amp/12jam
Eks. Bawah N/N bawah dengan ischialgia Alpentin 300 mg 2x1
R. Patologis dx. Topis: radiks vertebrae diazepam tab 2 mg 2x1 tab
Eks. Atas -/- lumbal 4-5
Els. Bawah -/-/ dx. Etio: HNP
Tonus
Eks. Atas N/N
Eks. Bawah N/N
Klonus
Eks. Bawah -/-
Follow up
27/Sept/2017 S/ pasein mengeluhkan nyeri P/ Fisioterapi
Gerak pinggang bawah, yang Latihan relaksasi
Eks. Atas N/N diperberat saat berdiri, Infuse RL 20 tpm
Eks. Bawah N/N berjalan dan jongkok. Injeksi ketorolac
K. Otot Diperingan saat berbaring 1amp/12jam
Eks. Atas 5/5 O/ Ku: Lemah GCS: E4V5M6 Injeksi mecobalamin
Eks. Bawah 5/5 TD: 120/60 N: 76x/menit 500mg/8jam
R. Fisiologis Frek. Nafas: 16x/menit S: 36,5C Injeksi ranitidin
Eks. Atas N/N Vas : 4-5 1amp/12jam
Eks. Bawah N/N Nn. Cranialis: dalam batas Alpentin 300 mg 2x1
R. Patologis normal. diazepam tab 2 mg 2x1 tab
Eks. Atas -/- A/ dx. Klinis: nyeri pinggang
Els. Bawah -/-/ bawah dengan ischialgia
Tonus dx. Topis: radiks vertebrae
Eks. Atas N/N lumbal 4-5
Eks. Bawah N/N dx. Etio: HNP
Klonus
Eks. Bawah -/-
DIAGNOSIS BANDING
K. PENATALAKSANAAN

Non Medikamentosa:
Fisioterapi

Medikamentosa
Infuse RL 20 tpm
Injeksi ketorolac 1amp/12jam
Injeksi mecobalamin 500mg/8jam
Injeksi ranitidin 1amp/12jam
Alpentin 300 mg 2x1
L. PROGNOSIS

Death : ad bonam
Disease : dubia ad bonam
Disability : dubia ad bonam
Discomfort : dubia ad bonam
Dissatisfaction : dubia ad bonam
Follow up
2/Okt/2017 S/ Kelemahan anggota gerak P/ Fisioterapi pasif
Gerak sejak 1 hari yll, mual (-), Oksigen 2-3L/menit
Eks. Atas N/N muntah (-), pusing (+), pelo (- Inf RL 20 tpm
Eks. Bawah N/N ), Riw. HT (-), Riw. DM (-) Inf 100cc/8jam
K. Otot O/ Ku: Lemah GCS: E4V5M6 Inj. Citicolin 1g/12jam
Eks. Atas 5/4 TD: 120/80 N: 84x/menit Inj. Ranitidin 1A/12jam
Eks. Bawah 5/4 Frek. Nafas: 18x/menit S: 36,5C Inj. Neurobat F 1A/24jam
R. Fisiologis SGOT: 55 Inj. Ketorolac 1A/12jam
Eks. Atas N/N Nn. Cranialis: Inj. Ondansentron 1A/12jam
Eks. Bawah N/N N. II: visus > 2/60 bedside,
R. Patologis pandangan berkunang Lakukan pemeriksaan EKG
Eks. Atas -/- N.VII: facial palsy sn.
Els. Bawah -/-/ N.XII: lateralisasi sn.
Tonus A/ dx. Klinis: hemiparese
Eks. Atas N/N sn.,parese n. VII sifat
Eks. Bawah N/N dx. Topis: lobus parietal
Klonus hemisfer cerebri dx
Eks. Bawah -/- dx. Etio: stroke infark
TINJAUAN
TINJAUAN PUSATAKA

PUSTAKA
Hernia Nukleus Pulposus

Hernia nucleus pulposus (HNP) merupakan salah satu


penyakit dengan keluhan nyeri pinggang bawah
(NPB) yang paling sering dijumpai. HNP merupakan
suatu keadaan dimana sebagian atau seluruh
bagian nukleus pulposus keluar dari diskus melalui
robekan annulus fibrosus ke arah belakang/dorsal
dan menekan medulla spinalis, atau ke arah
dorsolateral dan menekan saraf spinalis sehingga
menimbulkan gangguan.
Ischialgia

Ischialgia adalah kondisi dimana ada rasa sakit,


rasa lemah, rasa panas, dan kesemutan di
sepanjang kaki bagian belakang (sepanjang
persyarafan Ischiadicus) yang disebabkan oleh
kompresi atau kecelakaan. Ischialgia memiliki
banyak istilah seperti Lumbosacral Radiculer
Syndrome, nyeri pada akar syaraf, dan
penjepitan akar syaraf
Etiologi

neuritis ischiadicus primer adalah ketika


nervus ischiadicus terkena proses radang

ischialgia radikulopati yang bersifat


menjerat dan terjadi radikulopati
Gejala klinis ischialgia

spasme otot vertebra, m.piriformis, m.hamstring dan


m.gastrocnemius, nyeri berasal dari daerah bokong
dan menjalar menurut perjalanan n.ischiadicus dan
selanjutnya pada n.tibialis dan n.peroneus communis.
Etiologi

Trauma (hiperfleksi dan injuri)

Spinal stenosis

Ketidakstabilan vertebra

Pembentukan osteofit

Proses degenerasi dari annulus fibrosus


Epidemiologi

Prevalensi HNP berkisar antara 1-2% dari total


populasi. HNP paling sering terjadi pada pria
dewasa, dengan insiden puncak pada dekade
ke-4 dan ke-5

HNP lumbalis paling sering terjadi (90%)


mengenai diskus intervertebralis (DIV) L5-S1
dan L4-L5. HNP jga sering terjadi di segmen
leher yaitu pada DIV C5-C6, dan paling
jarang terjadi di segmen torakal.
Patofisiologi

Peregangan annulus fibrosus

Degenerasi diskus
Faktor resiko HNP

Tidak dapat diubah Dapat diubah

Umur : semakin bertambahnya usia, Pekerjaan dan aktivitas


risiko terjadinya HNP semakin tinggi
Olahraga yang tidak teratur dan terukur
Jenis kelamin : pria lebih banyak
Merokok
daripada wanita
Berat badan berlebih
Riwayat cedera punggung atau
HNP sebelumnya. Batuk lama dan berulang.
Gejala Klinis

Nyeri dirasakan mulai dari pantat, menjalar


Ischialgia, yaitu nyeri yang bersifat tajam,
kebagian belakang lulut, kemudian ke Nyeri bersifat spontan, memberat dengan
seperti terbakar, dan berdenyut sampai
tungkai bawah (sifat nyeri radikuler), dan perubahan posisi dari berbaring ke posisi
kebawah lutut. Ischialgia merupakan nyeri
memberat bila ditekan antara daerah di duduk, dan menjadi lebih baik lagi saat
yang terasa sepanjang perjalanan nervus
sebelah L5-S1 (garis diantara dua krista berbaring.
ischiadicus sampai ke tungkai.
iliaka).

Nyeri bertambah dengan batuk, bersin,


Pada kasus berat apat timbul kelemahan
mengangkat benda berat, serta Dapat timbul gejala kesemutan atay rasa
otot dan hilnagnya refleks tendo patela
membungkuk, yang diakibatkan adanya baal
(KPR) da achilles (APR)
peningkatan tekanan intratekal.

Bila mengenai konus atau cauda equina


dapat terjadi gangguan defekasi, miksi
dan fungsi seksual. Keadaan ini merupakan
kegawatan neurologis yang memerlukan
tindakan pembedahan untuk mencegah
kerusakan fungsi permanen.
Pemeriksaan fisik dan penunjang

Tes Provokasi Khusus Tes laseque ( Straight Leg Raising Test = SLRT): tungkai Pemeriksaan Rontgen
penderita diangkat secara perlahan tanpa fleksi di lutut
sampai 90o.

MRI
Tes kernique

Tes Naffziger: penekanan vena jugularis bilateral

Tes dorsofleksi: penderita jalan diatas tumit

Tes plantarfleksi: penderita halan diatas jari kaki

Tes refleks: refleks tendon achilles menurun atau menghilang


jika radiks antara L5-S1 terkena.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai