Penguji :
dr. Eva Musdalifah, Sp.A, M.Kes
dr. Isna Nurhayati, Sp.A, M.Kes
dr. Elvia Maryani, Sp.A, MS.c
Identitas Pasien
Nama : An. SRN Ruang : Anggrek
ANAMNESIS
Umur : 15 Tahun Kelas : 4.1
KELUHAN TAMBAHAN
• Pasien pada bulan November 2017 dibawa oleh keluarga ke RS Indriyati karena
mengeluh nyeri perut dan muntah darah, hal tersebut diakui oleh pasien karena
kebiasaan makan yang kurang baik yakni sering mengkonsumsi makanan-makanan
yang pedas serta melakukan diet ketat,
kemudian pasien mendapatkan obat jalan dari RS yakni :obat sucralfate sirup,
lansoprazol 30 mg, omeprazole (gen), cefixim 100 mg, vit k tablet, domperidon 10
mg, rebamax 100mg, salbutamol 2mg, kalnex. Kemudian keluhan membaik,
namun pasien mengatakan saat setelah membaik pasien masih melakukan dietnya
dan sering mengkonsumsi makanan yang pedas-pedas.
1BSMRS(AWAL MUNCUL GEJALA)
• Pada bulan Desember 2017 pasien masih mengeluh muntah darah tetapi sudah mulai
jarang, namun perutnya masih terasa sakit, dalam sebulan pasien mengatakan
kadang muntah sebanyak 2 kali saja, dan masih control ke RS Indriyati :obat
sucralfate sirup, lansoprazol 30 mg, omeprazole (gen), cefixim 100 mg, curcuma
tablet, domperidon 10 mg, rebamax 100mg, salbutamol 2mg, kalnex. Pasien
mengatakan gejalanya mulai muncul kembali karena tau bahwa kedua orang tuanya
ingin bercerai dan akan melangsungkan perceraian pada bulan Januari 2018
16HSMRS (RANAP PERTAMA)
• Pada tanggal 15 Januari 2018, pasien mengeluh ampeg dan muntah darahsebanyak
@ 2-3 sendok makan setelah pingsan, memberat jika kelelahan, hal itu terjadi ketika
pasien ngemil bubuk cabai instan di rumah dan diet ketat dengan makan hanya 1 kali
sehari dan selebihnya minum air putih saja agar berat badannya berkurang, namun
pasien mengatakan bahwa dirinya tidak menggunakan obat-obatan untuk melakukan
diet.
Kemudian pasien dibawa ke RSUD IR. Soekarno. Pasien mondok selama 5 hari, Mual
(-), pusing (+), sesak(+), BAB(+) normal, BAK(+) normal. Selama mondok nafsu makan
dan minum pasien masih baik. Saat di rawat pasien dilakukan pemeriksaan
Endoscopy dan hasilnya pasien mengalami duodenitis erosive dan pangastritis.
Kemudian kondisi pasien berangsur-angsur membaik, tidak lagi muntah darah dan
akhirnya di pulangkan. Pasien mendapat terapi pulang dari RS berupa : Omeprazole
2x 1, Ranitidin 3x1, antasida DOEN 3x1
11 HSMRS:
3HSMRS:
• Pasien kontrol ke poli, pasien tidak mengeluhkan muntah
darah (-), pusing (-), nafsu makan dan minum normal (+),
BAK normal seperti biasa (+), BAB (-), keluhan disertai nyeri
perut bagian atas, dan diberi resep sukralfat syr 4 × C.
1HSMRS:
• Pasien mengeluh muntah darah (+), 1 kali sebanyak 2 sendok
makan, nafsu makan menurun, minum normal, BAK normal
seperti biasa (+), BAB (-), kulit pucat(-), mudah lelah(-), keluhan
disertai nyeri perut bagian atas.
HMRS
Riwayat alergi obat :diakui (Vitamin K saat mendapatkan obat rawat jalan
dari RS Indriyati, pasien terasa panas dan gatal-gatal
saat minum vit K sejam sebelum berangkat sekolah)
Riwayat alergi makanan : disangkal
Riwayat kejang : disangkal
Riwayat mondok sebelumnya : disangkal
Riwayat Pengobatan sebelumnya : diakui (Pasien sebelumnya berobat rawat jalan di RS
Indriyati dan mendapatkan obat sucralfate sirup,
lansoprazol 30 mg, omeprazole (gen), cefixim 100 mg,
vit k tablet, domperidon 10 mg, rebamax 100mg,
salbutamol 2mg, kalnex )
Kesan: Pasien pernah mengalami keluhan sebelumnya yang sama dengan keluhan pasien saat ini
yaitu muntah darah. Pasien juga pernah terkena demam typhoid dan memiliki alergi Vitamin K
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
* Ditularkan
Riwayat demam berdarah : disangkal
Riwayat Kehamilan Ibu pusing namun tidak sampai menggangu aktivitas sehari-hari pada
Pasien trimester 1. Selama hamil ibu pasien mengatakan sering mondok di
Persalianan Ibu bantuan vaccum. Umur kehamilan 9 bulan 10 hari, ibu mengatakan bayi
Pasien lahir dengan berat badan 3500 gram, panjang 50 cm. Pada saat lahir bayi
langsung menangis, tidak ditemukan cacat bawaan saat lahir dan
mendapatkan injeksi vitamin K dan Hb0.
Riwayat Paska • Bayi perempuan lahir langsung menangis, gerak aktif, warna kulit merah,
Lahir Pasien tidak biru dan tidak kuning, mendapat ASI pada hari pertama, BAK danBAB
kurang dari 24 jam.
Umur 6 - 8 bulan : Susu formula semau bayi + bubur susu 1x sehari 1 mangkuk kecil
Umur 8 bulan - 10 bulan : Susu formula + Nasi tim saring 3x sehari 1 mangkuk kecil selalu
dihabiskan
Umur 10 - 12 bulan : Susu formula +Nasi tim 3x sehari 1 mangkuk kecil dan selalu dihabiskan
Umur 12 bulan – 2 :Teh manis + Nasi putih, telur, ikan, ayam, sayur sehari 2 kali satu piring ke
tahun cil makan selaluhabis.
Umur 2 - 4 tahun :Teh Manis + Nasi putih, telur, ikan, sayur sehari 3 kali satu piring kecil
makan selalu habis.
Umur 4 - 6 tahun :Teh Manis + Nasi putih, telur, daging, ikan, sayur sehari 3 kali satu
Piring kecil makan selalu habis.
Umur 6 tahun – 11 tahun : Teh Manis 4-5 gelas sehari + Nasi putih, telur, daging, ikan, sayur sehari 3
kali satu piring besar makan selalu habis. Suka jajan di sekolah minuman
bubuk instan, bakso, sosis bakar.
Umur 11 tahun – : Teh Manis 4-5 gelas sehari + Nasi putih, telur, daging, ikan, sayur sehari 3
sekarang kali satu piring besar makan selalu habis. Suka jajan disekolah terutama ma
kanan yang pedas bubuk cabai instan, bakso, sosis bakar, seblak, dan min
um minuman bersoda. Sejak SMP pasien sudah mulai diet tanpa program d
an
kadang-kadang makan sehari sekali serta tidak makan karbohidrat dan
hanya minum air putih saja.
Kesan: ASI ekslusif, kualitas dan kuantitas makanan kurang baik, makanan tidak sesuai dengan usianya.
Perkembangan dan Kepandaian
Motorik Halus Motorik kasar Bahasa Sosial
Mencorat-coret Berjalan Berbicara kalimat belum jelas Dah dah dengan tangan
(14 bulan) (12 bulan) (12 bulan) (10 bulan)
Mencontoh gambar Melompat Berbicara kalimat jelas Bisa menggunakan sendok
( 18 bulan) (18 bulan) (18 bulan) (14 bulan)
Kesan : Perkembangan (Motorik kasar, motorik halus, bahasa, personal sosial) dan kepandaian sesuai usia
Vaksinasi
Jenis Usia Tempat Ulangan Tempat
Sosial ekonomi
Ayah bekerja sebagai polisi yang penghasilannya
Rp 5.000.0000 dan ibu bekerja sebagai guru dengan
penghasilan ± Rp 3000.000,-/bulan untuk kebutuhan
sehari-hari dirasakan cukup.
Lingkungan
Pasien tinggal dirumah bersama ibu, 3 adiknya, nenek,adik ibu pasien, Ayah pasien merupakan
seorang perokok aktif yang dapat menghabiskan 2 bungkus rokok dalam sehari. Pasien
tinggal di rumah ukuran 20 x 17 meter di pedesaan, Rumah terdiri dari 3 kamar tidur, satu
dapur, ruang berkumpul, ruang tamu dan satu kamar mandi. Kamar mandi menyatu dengan
toilet, kamar mandi biasanya dikuras sehari sekali. Pakaian selalu dicuci setiap hari. Rumah
memiliki atap yang terbuat dari genteng, dinding dari tembok, lantai rumah dari keramik.
Ventilasi udara dan penerangan cukup. Dirumah tidak ada saptic tank, semua kotoran dan
limbah rumah tangga dibuang ke sungai didepan rumah. Sumber air yang digunakan adalah
air sumur yang dekat dengan rumah. Air sumur yang digunakan untuk minum, memasak,
mandi dan mencuci pakaian. Air sumur yang digunakan jernih dan tidak berbau. Sampah
dibuang disungai di depan rumah, Disekitar rumah tidak terdapat tertangga yang terkena
peyakit seperti pasien.
Personal hygiene
Hygiene pasien kurang baik karena jarang membersihkan tangannya saat
dan setelah makan, kuku pasien panjang dan terdapat kotoran, pasien
mengganti baju sehari dua kali, mandi sehari dua kali, pasien
membersihkan kemaluannya dengan arah depan kebelakang.
BB/U :
Kurva persentil 75
(Berat badan sesuai usia)
Status gizi menurut
WHO
TB/U
BMI/U :
+1 SD sd + 2 SD (Gizi Baik)
Indikator pertubuhan:
• Berat Badan Menurut Umur (BB//U) :berat badan normal sesuai usia
• Panjang Badan Menurut Umur (TB//U):tinggi badan normal sesuai umur
• BMI Menurut Umur (BMI//U) :gizi baik
Kulit : Warna sawo matang, pucat (-), ikterik (-), sianosis (-), petekie (-)
Kelenjar limfe : Tidak didapatkan perbesaran
Otot : Tidak didapatkan kelemahan, atrofi, maupun nyeri otot
Tulang : Tidak didapatkan deformitas tulang
Sendi : Gerakan bebas
Kesan: Pemeriksaan kulit, limfe, otot, tulang, sendi dalam batas normal
PEMERIKSAAN KHUSUS:
Leher : Tidak ada pembesaran limfonodi leher, tidak teraba massa abnormal, dan tidak ada
peningkatan vena jugularis
Thoraks : Simetris, retraksi suprasternal (-), ketinggalan gerak (-)
Jantung :
Inspeksi: Iktus kordis tak tampak
Palpasi : Tidak kuat angkat
Perkusi :
Kanan atas : SIC II Linea parasternal dekstra
Kanan bawah : SIC IV Linea parasternal dekstra
Kiri atas : SIC II Linea parasternal sinistra
Kiri bawah : SIC V Linea midclavicula sinistra
Auskultasi : Suara jantung I-II reguler, bising jantung (-).
Kesan : Pemeriksaan abdomen terdapat nyeri tekan epigastrium dan lumar sinistra
sedangkan pemeriksaan anogenital dalam batas normal.
PEMERIKSAAN
KHUSUS
Klonus - - - -
Refleks fisiologis Biceps (+) Triceps (+) Patella (+) Aschilles (+)
Meningeal sign Kaku kuduk (-), burdzinsky I & II (-), kernig (-)
5 4 3 2 1 1 1 1 2 3 4 5
5 4 3 2 1 1 11 2 3 4 5
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
• Esofagus :
Diameter lumen dan kondisi mukosa normal. Tonus
low esophageal spincter (LES) normal.
• Gaster :
Mukosa fundus, curvature mayor, minor dan
antrum tampak hiperemsi. Tidak tampak erosi/ulkus.
Dilakukan biopsy antrum untuk PA dan H.Pylori. Tonus
Pylorus normal
• Duodenum :
Tampak Erosi mukosa bulbus. Pars descendens
normal
Kesimpulan :
Pangastritis
Duodenitis Erosif (bulbus)
H.pylori Negatif
Anamnesis
• Mual
• Muntah darah 2 kali 2-3 sendok tiap muntah
• Tidak terdapat tanda anemia
• Nyeri perut bagian atas
• Lemas
• BAB hitam 2 kali
• Pusing
• Ampeg
• Endoscopy pada saat mondok pertama dengan diagnose duodenitis erosive dan
pangastritis.
• Pasien pernah mengalami keluhan sebelumnya yang sama dengan keluhan pasien
saat ini yaitu muntah darah. Pasien juga pernah terkena demam typhoid dan
memiliki alergi Vitamin K
• terdapat riwayat penyakit keluarga yang diturunkan namun tidak berhubungan
dengan penyakit pasien sekarang.
52
Lanj…
• Riwayat ANC baik,
• Riwayat Persalinan baik
• Riwayat PNC Baik
• ASI ekslusif, kualitas dan kuantitas makanan kurang baik, makanan tidak sesuai
dengan usianya.
• Perkembangan (Motorik kasar, motorik halus, bahasa, personal sosial) dan kepandaian
sesuai usia
• Berdasarkan anamnesis vaksinasi dasar dinyatakan lengkap berdasakan PPI dan
sudah mendapatkan ulangan
• Keadaan sosial ekonomi menengah kebawah,lingkungan dan personal hygine
kurangbaik.
• Didapatkan gangguan serebrospinal dan Gastrointestinal
• Keadaan umum lemah, kesadaran compos mentis dan demam, Takikardi, takipneu
• Pemeriksaan abdomen terdapat nyeri tekan epigastrium dan lumar sinistra sedangkan
pemeriksaan anogenital dalam batas normal.
• Ekstremitas superior et inferior dalam batas normal.
53
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Lab
• KU : tampak sesak , CM Pemeriksaan darah:
S : 36,5 o C
Didapatkan penurunan
HR : 128x/menit,
RR : 34x/menit PT, Neutrofilia (30 Januari
TD : 100/60 2018) serta Monositosis
SPO2: 97%
dan Eosinofilia (5
• Mata: CA (-/-), SI -/-, edema palpebrae (-/-)
Februari 2018)
• Hidung : epistaksis (-) Sekret (-/-), nafas cuping hidung (-/-)
• Mulut : mukosa bibir kering (-), stomatitis (-) sianosis (-), gigi
terdapat caries (+). Endoskopi:
• Thoraks: SDV (+/+), Rhonki -/-, Wheezing -/-, fremitus raba
Pangastritis
normal, pernafasan simetris, efusi pleura (-)
• Cor dalam batas normal Duodenitis Erosif
• Abdomen: Hepatomegali (-), splenomegaly (-), Acites (-), (bulbus)
turgor kulit baik, nyeri tekan epigastrium (+)
• Ekstremitas dalam batas normal
• Gizi baik
54
Daftar masalah aktif
Anamnesis
• Mual
• Muntah darah 2 kali 2-3 sendok tiap muntah
• Tidak terdapat tanda anemia
• Nyeri perut bagian atas
• Lemas
• BAB hitam 2 kali
• Pusing
• Ampeg
• Endoscopy pada saat mondok pertama dengan diagnose
duodenitis erosive dan pangastritis.
55
Pemeriksaan fisik
Lanj…
• Keadaan umum tampak sesak, Kesadaran Compos mentis
• Suhu :36,5o C, HR 128x/menit, RR 34x/menit, TD : 100/60
• Thoraks : Retraksi (-) Pulmo : ronkhi -/-, wh -/- . Cor : bising
jantung (-)
• Abdomen : peristaltik (+) normal , hepatomegali (-),
splenomegali (-), acites (-), Nyeri tekan(+) lumbal sinistra
• Ekstremitas : akral hangat, ADP kuat
• Kepala : conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, sekret
hidung (-), epitaksis (-), gusi berdarah (-), gigi caries (+).
• Integumentum : Pucat (+), Ikterik (-), bintik merah (-),
gatal-gatal (+), kemerahan (+), bentol-bentol(+)
Pemeriksan laboratorium
• Darah rutin Pemeriksaan laboratorium darah rutin (30-1-18)
menunjukkan monositosis, dan pada darah rutin pada tanggal
5/2/18 menunjukkan eosinofilia
• Endoskopi: Pangastritis Duodenitis Erosif (bulbus)
• H.pylori Negatif
56
Daftar
-
masalah inaktif
57
Rencana Pengelolaan
Rencana Tindakan
Nilai dan perbaiki airway, breathing, circulation
-Observasi tanda-tanda vital (TD, nadi, suhu,
frekeuensi pernafasan)
-Obsevasi hematemesis
Diet Bubur
58
Rencana Terapi
• Infus Infus RL maintenence
10x100=1000
10x50=500
45x 20= 900
IVFD maintenence =
1000+500+900=2400/24/4= 25
tpm
• Inj ranitdin 1 amp/8 jam 59
Rencana Diet
Rencana Diet:
• Kebutuhan kalori
Usia 15-18 tahun 40 kkal/kg x 65 kg
= 2600 kkal/hari
• Kebutuhan protein
Usia 15-18 tahun 0,8 g/kg x 65 kg =
52 g/hari
60
Rencana Edukasi
• Edukasi pasien dan orang tua pasien tentang penyakit pasien
• Menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri yaitu untuk bisa selalu mencuci
tangan sebelum makan, dan selalu mengonsumsi makanan yang terjamin kebersihannya.
• Mengonsumsi makanan yang bergizi dan menghindari makan-makanan pedas serta asam
dan juga minuman bersoda
• Bed rest total
61
TANGGAL SOA PLANNING
31– 01– 2018 P/
S/ pasien mengatkan pusing (+), batuk (+), pilek (-), mual (-),
muntah darah (+) satu kali setelah muntah pasien merasakan sesak - O2 1-2 Lpm k/p sesak
(+) dan Nyeri perut bagian tengah (+), nafsu makan baik, minum - Infus RA 20 tpm makro
baik, BAK (+) normal, BAB (-) sejak 9 hari. Pada malam harinya - Injeksi Ondancentrone 0,1 mg/kgBB/ kali
pukul 24.00 pasien demam (+) suhu 38.90 C 6,5 ̴̴̴ 4 mg/8 jam
- Injeksi Ranitidin 1 mg/ kgBB/ kali 1 x 65 =
65 mg 1 amp/8 jam
O/ - Injeksi Asam Traneksamat 25 mg/kgBB/kali
BAB cair (+), Nyeri perut bagian tengah (+) dan sesak (+) setiap - Infus RL 20 tpm makro
setelah muntah darah. Badan gatal-gatal dan kemerahan (+) - Injeksi Ondancentrone 0,1 mg/kgBB/ kali
- KL : CA (-/-), SI (-/-), sekret hidung (-), mukosa bibir kering (-), - L-Bio 2 x 1
- Gastritis Erosif
- Diare cair akut
63
- Alergi obat
TANGGAL SOA PLANNING
03– 02– 2018 P/
S/ Demam (-), batuk (+) berkurang, pilek (-), mual (-), muntah
- O2 1-2 Lpm k/p sesak
darah (-), nafsu makan baik, lemes (-) minum baik (+), BAK
- Infus RL 20 tpm makro
(+),BAB cair (-), Nyeri perut bagian tengah (+) berkurang dan
- Injeksi Ondancentrone 0,1 mg/kgBB/ kali
sesak (-).
6,5 ̴̴̴ 4 mg/8 jam
- Injeksi Ranitidin 1 mg/ kgBB/ kali 1 x 65 =
O/ 65 mg = 1 amp/8 jam
- Injeksi Asam Traneksamat 25 mg/kgBB/kali
- KU : lemah, Compos Mentis
25 x 65 = 1 amp/8 jam
- N : 83 x/menit
- Sucralfat Syr 4 x CI
- RR : 20 x/menit
- Ambroxol tab 3 x 1
- S : 36,6°C
- Paracetamol tab 1 x 500 mg k/p demam
- BB : 65 Kg
- L-Bio 2 x 1
- KL : CA (-/-), SI (-/-), sekret hidung (-), mukosa bibir kering (-),
PKGB (-). Lidah kotor (+)
- TH: BJ I.II Reguler, SDV (+/+), Ronkhi (-/-), Whezzing (-/-)
- AB: Supel(+), Peristaltik(+), Turgor Kulit Baik, Nyeri Tekan (-),
hepatomegali (-), splenomegali (-). Nyeri regio epigastrium
- EK: Akral hangat (+), oedem (-), ADP kuat
A/
- Gastritis Erosif
- Diare cair akut membaik
- Alergi obat membaik 64
TANGGAL SOA PLANNING
04– 02– 2018 P/
S/ Demam (-), batuk (-), pilek (-), mual (-), muntah darah (-), nafsu - O2 1-2 Lpm k/p sesak
makan baik, lemes (-) minum baik (+), BAK (+),BAB cair (-), Nyeri - Infus RL 20 tpm makro
perut bagian tengah (+) berkurang dan sesak (-). Rencana - Injeksi Ondancentrone 0,1 mg/kgBB/ kali
pulang, namun pasien tiba-tiba muntah darah kembali 6,5 ̴̴̴ 4 mg/8 jam
- Injeksi Ranitidin 1 mg/ kgBB/ kali 1 x 65 =
65 mg = 1 amp/8 jam
O/ - Injeksi Asam Traneksamat 25 mg/kgBB/kali
- BB : 65 Kg - L-Bio 2 x 1
- KL : CA (-/-), SI (-/-), sekret hidung (-), mukosa bibir kering (- - BLPL ditunda tx lanjut
- Gastritis Erosif 66
Nama Pemeriksaan 30-01-2018 05-02-2018 Nilai Normal
HEMATOLOGI
Lekosit 11.5 x 103/ul 10.3 x 103/ul 4.5 – 13.0
Eritrosit 5.01 x 106/ul (L) 4.61 x 106/ul 3.80 - 5.20
Hemoglobin 13.6 g/dl (L) 12.5 g/dl 11.7 – 15.5
Hematokrit 41.0 % (L) 37.7 % 35 – 47
Indeks Eritrosit
MCV 81.8 fL 81.8 fL 80-100 fL
MCH 27.1 pg 27.1 pg 26-34 pg
MCHC 33.2 g/dl 33.2 g/dl 32-36 g/dl
Trombosit 406 x 103/ul 296 x 103/ul 154 – 386
RDW-CV 11.7% 11.7 % 11.5-14.5 %
PDW 10.5 fl 10.3 fl
Diff Count
NRBC 0.00 % 0.00 0-1 %
68
TANGGAL SOA PLANNING
06 – 02– 2018 P/
69
TANGGAL SOA PLANNING
07 – 02– 2018 P/
S/ Demam (-), batuk (-), pilek (-), mual (-), muntah darah (+),
- O2 1-2 Lpm k/p sesak
nafsu makan baik, lemes (-) minum baik (+), BAK (+), BAB cair (-
- Infus RL 20 tpm makro
), Nyeri perut bagian kiri bawah (+) semakin kuat dan sesak (+).
- Injeksi Ondancentrone 0,1 mg/kgBB/ kali
6,5 ̴̴̴ 4 mg/8 jam
- Gastritis Erosif
- Diare cair akut membaik 70
P/