Anda di halaman 1dari 84

Duodenitis Erosif

dan Pan Gastritis

Penguji :
dr. Eva Musdalifah, Sp.A, M.Kes
dr. Isna Nurhayati, Sp.A, M.Kes
dr. Elvia Maryani, Sp.A, MS.c
Identitas Pasien
Nama : An. SRN Ruang : Anggrek
ANAMNESIS
Umur : 15 Tahun Kelas : 4.1

Nama Lengkap : An. SRN Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Sukoharjo, 03 Mei 2002 Umur : 15 tahun

Nama Ayah : Tn. I Umur : SMA

Pekerjaan Ayah : PNS Pendidikan Ayah : 46

Nama Ibu : Ny. S Umur : S1 FIAI

Pekerjaan Ibu : Guru TK Pendidikan Ibu : 38

: Sonayan 2/7 Jetis Baki-


Alamat
Sukoharjo Diagnosis Masuk
: Hematemesis ec Duodenitis
erosive dan pangastritis
Masuk RS tanggal : 30 Januari 2018
KELUHAN UTAMA

• Muntah darah 2 kali

KELUHAN TAMBAHAN

• Mual (+), Sesak Nafas(+)


RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

2BSMRS(AWAL MUNCUL GEJALA)

• Pasien pada bulan November 2017 dibawa oleh keluarga ke RS Indriyati karena
mengeluh nyeri perut dan muntah darah, hal tersebut diakui oleh pasien karena
kebiasaan makan yang kurang baik yakni sering mengkonsumsi makanan-makanan
yang pedas serta melakukan diet ketat,
kemudian pasien mendapatkan obat jalan dari RS yakni :obat sucralfate sirup,
lansoprazol 30 mg, omeprazole (gen), cefixim 100 mg, vit k tablet, domperidon 10
mg, rebamax 100mg, salbutamol 2mg, kalnex. Kemudian keluhan membaik,
namun pasien mengatakan saat setelah membaik pasien masih melakukan dietnya
dan sering mengkonsumsi makanan yang pedas-pedas.
1BSMRS(AWAL MUNCUL GEJALA)
• Pada bulan Desember 2017 pasien masih mengeluh muntah darah tetapi sudah mulai
jarang, namun perutnya masih terasa sakit, dalam sebulan pasien mengatakan
kadang muntah sebanyak 2 kali saja, dan masih control ke RS Indriyati :obat
sucralfate sirup, lansoprazol 30 mg, omeprazole (gen), cefixim 100 mg, curcuma
tablet, domperidon 10 mg, rebamax 100mg, salbutamol 2mg, kalnex. Pasien
mengatakan gejalanya mulai muncul kembali karena tau bahwa kedua orang tuanya
ingin bercerai dan akan melangsungkan perceraian pada bulan Januari 2018
16HSMRS (RANAP PERTAMA)

• Pada tanggal 15 Januari 2018, pasien mengeluh ampeg dan muntah darahsebanyak
@ 2-3 sendok makan setelah pingsan, memberat jika kelelahan, hal itu terjadi ketika
pasien ngemil bubuk cabai instan di rumah dan diet ketat dengan makan hanya 1 kali
sehari dan selebihnya minum air putih saja agar berat badannya berkurang, namun
pasien mengatakan bahwa dirinya tidak menggunakan obat-obatan untuk melakukan
diet.
Kemudian pasien dibawa ke RSUD IR. Soekarno. Pasien mondok selama 5 hari, Mual

(-), pusing (+), sesak(+), BAB(+) normal, BAK(+) normal. Selama mondok nafsu makan
dan minum pasien masih baik. Saat di rawat pasien dilakukan pemeriksaan
Endoscopy dan hasilnya pasien mengalami duodenitis erosive dan pangastritis.
Kemudian kondisi pasien berangsur-angsur membaik, tidak lagi muntah darah dan
akhirnya di pulangkan. Pasien mendapat terapi pulang dari RS berupa : Omeprazole
2x 1, Ranitidin 3x1, antasida DOEN 3x1
11 HSMRS:

• Pasien tidak mengeluhkan muntah darah (-); pusing (-),


nafsu makan dan minum normal (+), Pola makan teratur
sehari 3 x dan sudah tidak makan makanan yang pedas
lagi, Batuk(-), Pilek(-) , BAK normal seperti biasa (+),BAB
(+)normal tidak hitam, nyeri perut (+) di kiri tengah
kadang-kadang
10 HSMRS:

• Pasien tidak mengeluhkan muntah darah (-); pusing (-),


nafsu makan dan minum normal (+), Pola makan teratur
sehari 3 x dan sudah tidak makan makanan yang pedas
lagi, Batuk(-), Pilek(-) , BAK normal seperti biasa (+),BAB
(+)normal tidak hitam, nyeri perut (+)kadang-kadang
9 HSMRS (RANAP KEDUA)
• Pada tanggal 21 Januari 2018, pasien muntah darah segar,4 kali dalam
sehari sebanyak kurang lebih 3 sendok makan tiap kali muntah, sisa
makanan (-), lendir (-). Selain itu pasien mengeluhkan demam (-),pusing
(+) mual (+), nyeri perut (+),BAK (+) normal, BAB (+) hitam 1 kali sehari
dengan konsistensi lunak.
Siang harinya, pasien merasa sangat lemas dan terlihat
sesak nafas lalu ibu membawanya ke IGD RS Ir. Soekarno
kembali sekitar pukul 14:00 lalu pasien dirawat inapkan
selama 4 hari. Kemudian kondisi pasien sudah membaik
muntah darah (-), BAB hitam (-).Pasien mendapat obat
pulang asam tranexamat 3x1, omeprazole 2x1, dan
ranitidine 2x1.
5HSMRS:
• Pasien tidak mengeluhkan muntah darah (-); pusing (-),
nafsu makan dan minum normal (+), BAK normal seperti
biasa (+),BAB (-) sejak 3 hari yang lalu

3HSMRS:
• Pasien kontrol ke poli, pasien tidak mengeluhkan muntah
darah (-), pusing (-), nafsu makan dan minum normal (+),
BAK normal seperti biasa (+), BAB (-), keluhan disertai nyeri
perut bagian atas, dan diberi resep sukralfat syr 4 × C.
1HSMRS:
• Pasien mengeluh muntah darah (+), 1 kali sebanyak 2 sendok
makan, nafsu makan menurun, minum normal, BAK normal
seperti biasa (+), BAB (-), kulit pucat(-), mudah lelah(-), keluhan
disertai nyeri perut bagian atas.
HMRS

• Pada tanggal 30 Januari 2018, Pasien kembali mengeluh muntah darah


(+),1 kali sebanyak 3 sendok makan,dada terasa ampeg(+), nafsu
makan menurun, minum normal, BAK normal seperti biasa (+), BAB (-),
kulit pucat (-), mudah lelah (-), pasien juga masih mengeluhkan nyeri
perut bagian atas. Pasien muntah darah saat di sekolah dan dibawa ke
IGD Ir Soekarno pukul 10.00
• Mual
• Muntah darah > 10 kali 2-3 sendok tiap
muntah sejak mondok pertama hingga
• mondok ketiga
Kesan: • Tidak terdapat tanda anemia
• Tidak terdapat tanda perdarahan lain
• Nyeri perut bagian atas
• Lemas
• BAB hitam 2 kali sejak mondok yang
kedua
• Sebelum pulang dari mondok kedua sampai
mondok ke tiga pasien belum BAB sama sekali
• Pusing
• Ampeg
Kesan: • Endoscopy pada saat mondok pertama
dengan diagnosis duodenitis erosive dan
pangastritis.
• Pasien memiliki kebiasaan makan dan diet
yang kurang baik
• Muntah darah di picu akibat adanya stressor
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat keluhan serupa : diakui saat awal muntah darah bulan
November 2017-Desember 2017
Riwayat demam tifoid : diakui saat kelas 3 SMP
Riwayat demam berdarah : disangkal
Riwayat batuk lama : disangkal
Riwayat asma : disangkal
Riwayat alergi dingin : disangkal
Riwayat mengkonsumsi obat-obatan : disangkal
Riwayat terkena penyakit herpes : disangkal
Riwayat terpapar bahan kimia / pestisida : disangkal

Riwayat alergi obat :diakui (Vitamin K saat mendapatkan obat rawat jalan
dari RS Indriyati, pasien terasa panas dan gatal-gatal
saat minum vit K sejam sebelum berangkat sekolah)
Riwayat alergi makanan : disangkal
Riwayat kejang : disangkal
Riwayat mondok sebelumnya : disangkal
Riwayat Pengobatan sebelumnya : diakui (Pasien sebelumnya berobat rawat jalan di RS
Indriyati dan mendapatkan obat sucralfate sirup,
lansoprazol 30 mg, omeprazole (gen), cefixim 100 mg,
vit k tablet, domperidon 10 mg, rebamax 100mg,
salbutamol 2mg, kalnex )

Kesan: Pasien pernah mengalami keluhan sebelumnya yang sama dengan keluhan pasien saat ini
yaitu muntah darah. Pasien juga pernah terkena demam typhoid dan memiliki alergi Vitamin K
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

* Ditularkan
Riwayat demam berdarah : disangkal

Riwayat demam tifoid : disangkal

Riwayat batuk lama : disangkal


RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
* Diturunkan
Riwayat asma : diakui (Bibi pasien)
Riwayat alergi obat dan : disangkal
makanan
Riwayat kejang : disangkal
Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal
Riwayat kencing manis : diakui (Nenek, Paman dan Ayah pasien)
Riwayat penyakit jantung : diakui (Paman pasien)
Riwayat penyakit paru : disangkal
Riwayat penyakit tumor : diakui (Nenek)
Kesan: terdapat riwayat penyakit keluarga yang diturunkan namun tidak
berhubungan dengan penyakit pasien sekarang.
Keterangan :

Kesan : terdapat riwayat penyakit keluarga


yang diturunkan namun tidak berhubungan
dengan penyakit pasien sekarang.
RIWAYAT PRIBADI

• Ibu G1P0A0 hamilsaat usia 22 tahun. Ibu mulai memeriksakan

kehamilan ketika usia kehamilan 2 bulan kemudian kontrol rutin

kebidan 1 bulan sekali. Saat kontrol ibu mendapat vitamin yang

selalu dihabiskan. Selama hamil ibu kadang merasakan mual dan

Riwayat Kehamilan Ibu pusing namun tidak sampai menggangu aktivitas sehari-hari pada
Pasien trimester 1. Selama hamil ibu pasien mengatakan sering mondok di

Rumah Sakit karena kelelahan namun tidak mempengaruhi

kehamilan. Selama kehamilan tidak ada riwayat trauma, perdarahan

maupun infeksi selama kehamilan. Berat badan ibu ditimbang

dinyatakan normal dan perkembangan kehamilan dinyatakan normal.


• Ibu melahirkan anaknya dibantu oleh dokter spesialis kandungan dan

Riwayat bidan di RS Dr. Moewardi dengan persalinan secara normal dengan

Persalianan Ibu bantuan vaccum. Umur kehamilan 9 bulan 10 hari, ibu mengatakan bayi

Pasien lahir dengan berat badan 3500 gram, panjang 50 cm. Pada saat lahir bayi
langsung menangis, tidak ditemukan cacat bawaan saat lahir dan
mendapatkan injeksi vitamin K dan Hb0.

Riwayat Paska • Bayi perempuan lahir langsung menangis, gerak aktif, warna kulit merah,

Lahir Pasien tidak biru dan tidak kuning, mendapat ASI pada hari pertama, BAK danBAB
kurang dari 24 jam.

Kesan: • Riwayat ANC, persalinan dan PNC baik.


Riwayat Makan

Umur 0 - 6 bulan : ASI semau bayi

Umur 6 - 8 bulan : Susu formula semau bayi + bubur susu 1x sehari 1 mangkuk kecil

Umur 8 bulan - 10 bulan : Susu formula + Nasi tim saring 3x sehari 1 mangkuk kecil selalu
dihabiskan

Umur 10 - 12 bulan : Susu formula +Nasi tim 3x sehari 1 mangkuk kecil dan selalu dihabiskan

Umur 12 bulan – 2 :Teh manis + Nasi putih, telur, ikan, ayam, sayur sehari 2 kali satu piring ke
tahun cil makan selaluhabis.
Umur 2 - 4 tahun :Teh Manis + Nasi putih, telur, ikan, sayur sehari 3 kali satu piring kecil
makan selalu habis.
Umur 4 - 6 tahun :Teh Manis + Nasi putih, telur, daging, ikan, sayur sehari 3 kali satu
Piring kecil makan selalu habis.
Umur 6 tahun – 11 tahun : Teh Manis 4-5 gelas sehari + Nasi putih, telur, daging, ikan, sayur sehari 3

kali satu piring besar makan selalu habis. Suka jajan di sekolah minuman
bubuk instan, bakso, sosis bakar.

Umur 11 tahun – : Teh Manis 4-5 gelas sehari + Nasi putih, telur, daging, ikan, sayur sehari 3
sekarang kali satu piring besar makan selalu habis. Suka jajan disekolah terutama ma
kanan yang pedas bubuk cabai instan, bakso, sosis bakar, seblak, dan min
um minuman bersoda. Sejak SMP pasien sudah mulai diet tanpa program d
an
kadang-kadang makan sehari sekali serta tidak makan karbohidrat dan
hanya minum air putih saja.

Kesan: ASI ekslusif, kualitas dan kuantitas makanan kurang baik, makanan tidak sesuai dengan usianya.
Perkembangan dan Kepandaian
Motorik Halus Motorik kasar Bahasa Sosial

Melihat sekitar Mengangkat kepala (2 Berkata “Aaah Uuuh” Tersenyum


(1 bulan) bulan) (3 bulan) (1 bulan)

Meraih benda yang


Berguling Membalas senyum
ada disekitarnya Mengoceh ( 6 bulan )
( 4 bulan) (3 bulan)
(6 bulan )

Meraih benda sebesar


Duduk Mengucap pak buk (10 Tepuk tangan
kacang
(9 bulan ) bulan) ( 6 bulan)
( 8 bulan)

Mencorat-coret Berjalan Berbicara kalimat belum jelas Dah dah dengan tangan
(14 bulan) (12 bulan) (12 bulan) (10 bulan)
Mencontoh gambar Melompat Berbicara kalimat jelas Bisa menggunakan sendok
( 18 bulan) (18 bulan) (18 bulan) (14 bulan)

Menggambar 3-4 objek Berlari Menyebut gambar Memakai baju


(2 tahun) (2 tahun) (2 tahun) (2 tahun)

Menggoyangkan Berjalan dengan tumit Mengenal warna Gosok gigi sendiri


ibu jari (3 tahun) (3 tahun )
(3 tahun)
(3 tahun)

Menggambar orang Berdiri 1 kaki


Kegunaan 3 benda Berpakaian tanpa batuan
3 bagian 3 detik
(4 tahun) (4 tahun)
( 4 tahun) (4 tahun)

Memilih garis yang lebih


Berjalan tumit kearah kaki Mengartikan 5 kata Mengambil makanan
panjang
(5tahun) (5 tahun) (5 tahun)
(5 tahun)
Kepandaian
• 4,5 tahun : Sekolah TK 0 kecil dan bisa mengikuti pelajaran seperti teman
sebayanya
• 5,5 tahun : Sekolah TK 0 kecil dan bisa mengikuti pelajaran seperti teman
sebayanya
• 6,5-12,5 tahun : Masuk SD dan bisa mengikuti pelajaran seperti teman sebayanya,
tidak pernah tinggal kelas dan selalu mendapat peringkat 1 dikelas.
• 13-15 tahun : Masuk SMP dan bisa mengikuti pelajaran seperti teman sebayanya,
tidak pernah tinggal kelas dan selalu mendapat peringkat 1 dikelas.
• 15,5 tahun : Masuk SMK dan bisa mengikuti pelajaran seperti teman sebayanya.

Kesan : Perkembangan (Motorik kasar, motorik halus, bahasa, personal sosial) dan kepandaian sesuai usia
Vaksinasi
Jenis Usia Tempat Ulangan Tempat

Hepatitis B 4 kali 0, 2, 3, 4 bulan Posyandu - -

BCG 1 kali 1 bulan Posyandu - -

DPT 4 kali 2, 3, 4 bulan Posyandu 6 tahun (DT) Sekolah

Polio 4 kali 0, 2, 3, 4, bulan Posyandu - -

Campak 1 kali 9 bulan Posyandu 6 tahun Sekolah

Kesan : Berdasarkan anamnesis vaksinasi dasar dinyatakan lengkap berdasakan


PPI dan sudah mendapatkan ulangan
Sosial ekonomi lingkungan

Sosial ekonomi
Ayah bekerja sebagai polisi yang penghasilannya
Rp 5.000.0000 dan ibu bekerja sebagai guru dengan
penghasilan ± Rp 3000.000,-/bulan untuk kebutuhan
sehari-hari dirasakan cukup.
Lingkungan
Pasien tinggal dirumah bersama ibu, 3 adiknya, nenek,adik ibu pasien, Ayah pasien merupakan
seorang perokok aktif yang dapat menghabiskan 2 bungkus rokok dalam sehari. Pasien
tinggal di rumah ukuran 20 x 17 meter di pedesaan, Rumah terdiri dari 3 kamar tidur, satu
dapur, ruang berkumpul, ruang tamu dan satu kamar mandi. Kamar mandi menyatu dengan
toilet, kamar mandi biasanya dikuras sehari sekali. Pakaian selalu dicuci setiap hari. Rumah
memiliki atap yang terbuat dari genteng, dinding dari tembok, lantai rumah dari keramik.
Ventilasi udara dan penerangan cukup. Dirumah tidak ada saptic tank, semua kotoran dan
limbah rumah tangga dibuang ke sungai didepan rumah. Sumber air yang digunakan adalah
air sumur yang dekat dengan rumah. Air sumur yang digunakan untuk minum, memasak,
mandi dan mencuci pakaian. Air sumur yang digunakan jernih dan tidak berbau. Sampah
dibuang disungai di depan rumah, Disekitar rumah tidak terdapat tertangga yang terkena
peyakit seperti pasien.
Personal hygiene
Hygiene pasien kurang baik karena jarang membersihkan tangannya saat
dan setelah makan, kuku pasien panjang dan terdapat kotoran, pasien
mengganti baju sehari dua kali, mandi sehari dua kali, pasien
membersihkan kemaluannya dengan arah depan kebelakang.

Kesan: Keadaan sosial ekonomi menengah


kebawah, lingkungan dan personal hygine
kurangbaik.
Anamesis sistem

Serebrospinal : Nyeri kepala (-),demam (-), kejang (-), Penurunan kesadaran


(-)
Kardiopulmoner : Kulit kebiruan (-),Kuku-kuku jari berwarna biru (-)
Respiratorius : Batuk(+) berdahak, pilek (-),sesak(-),
Tarikan dinding dada(-),hidung kembang kempis (-)
Gastrointestinal :Nyeri perut(-),mual (-), muntah(+) darah,kembung (-),
ampeg(+),BAB (+) normal, diare (-), kontipasi (+)
Urogenital : BAK (+) normal, Nyeri saat BAK (-)
Integumentum : Pucat (-),Bintik Merah (-), Kuning ( -), gatal-gatal dan
kemerahan (+)
Muskuloskeletal : Nyeri otot (-),Nyeri saat Berjalan/bergerak (-),Lemas (-),Nyeri
sendi (-)

Kesan: Didapatkan gangguan serebrospinal dan Gastrointestinal.


Tanda Vital Status Gizi
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Compos mentis Status Gizi
Suhu badan : 36,5o C Perhitungan
Nadi : 128x/menit,
Perhitungan
Pernapasan : 34x/menit
Tekanan Darah : 100/60 Tinggi Badan : 152 Cm
SPO2 : 98% Berat Badan : 65 Kg
BMI = BB (kg)/ TB(m)2
Kesan: Keadaan umum lemah, kesadaran =65/(1,52)2
compos mentis dan demam, = 28
Takikardi, takipneu
⊡ Kesan :
Kesan : Status gizi beresiko overweight
Status gizi menurut WHO

Berat Badan berdasarkan Umur (BB/U)

BB/U :
Kurva persentil 75
(Berat badan sesuai usia)
Status gizi menurut
WHO
TB/U

TB/U : - 2 SD s/d +2SD


(Proporsional)
Status gizi menurut
WHO
BMI/U

BMI/U :
+1 SD sd + 2 SD (Gizi Baik)
Indikator pertubuhan:

• Berat Badan Menurut Umur (BB//U) :berat badan normal sesuai usia
• Panjang Badan Menurut Umur (TB//U):tinggi badan normal sesuai umur
• BMI Menurut Umur (BMI//U) :gizi baik

Kesan: Gizi baik dengan perawakan proporsional.


PEMERIKSAAN FISIK

Kulit : Warna sawo matang, pucat (-), ikterik (-), sianosis (-), petekie (-)
Kelenjar limfe : Tidak didapatkan perbesaran
Otot : Tidak didapatkan kelemahan, atrofi, maupun nyeri otot
Tulang : Tidak didapatkan deformitas tulang
Sendi : Gerakan bebas
Kesan: Pemeriksaan kulit, limfe, otot, tulang, sendi dalam batas normal
PEMERIKSAAN KHUSUS:
Leher : Tidak ada pembesaran limfonodi leher, tidak teraba massa abnormal, dan tidak ada
peningkatan vena jugularis
Thoraks : Simetris, retraksi suprasternal (-), ketinggalan gerak (-)
Jantung :
 Inspeksi: Iktus kordis tak tampak
 Palpasi : Tidak kuat angkat
 Perkusi :
 Kanan atas : SIC II Linea parasternal dekstra
 Kanan bawah : SIC IV Linea parasternal dekstra
 Kiri atas : SIC II Linea parasternal sinistra
 Kiri bawah : SIC V Linea midclavicula sinistra
 Auskultasi : Suara jantung I-II reguler, bising jantung (-).

Kesan: Tidak terdapat limfadenopati dan kelainan jantung


PEMERIKSAAN PARU
Kanan DEPAN Kiri
Simetris (+), retraksi (--) subcosta dan Inspeksi Simetris (+), retraksi (-)
intercosa subcosta dan intercosa
Ketinggalan gerak (-), fremitus kanan Palpasi Ketinggalan gerak (-), fremitus kanan
kiri sama (+) kiri sama (+)
Sonor Perkusi Sonor
SDV (+/+) tidak menurun, Ronkhi Auskultasi SDV (+/+) tidak menurun, Ronkhi
basah halus (-/-) krepitasi (-) basah halus (-/-), krepitasi (-)
wheezing (-) wheezing (-)
Kanan BELAKANG Kiri
Simetris (+) Inspeksi Simetris (+)
Ketinggalan gerak (-), fremitus kanan Palpasi Ketinggalan gerak (-), fremitus kanan
kiri sama (+) kiri sama (+)
Sonor Perkusi Sonor
SDV (+/+) tidak menurun, Ronkhi Auskultasi SDV (+/+) tidak menurun, Ronkhi
basah halus (-),wheezing (-) basah halus (-), wheezing (-)
Kesan : Tidak didapatkan efusi pleura dan kelainan paru
Abdomen :
 Inspeksi : Distensi (-), sikatrik (-), petekie (-),
 Auskultasi : Peristaltik (+) normal
 Perkusi : Timpani (+),
 Palpasi : massa abnormal (-), nyeri tekan epigastrium (+), nyeri tekan lumbar sinistra (+), nyeri ketok
CVA (-), turgor kulit normal
Hati : Hepatomegali (-)
Limpa : Splenomegali (-)
Anogenital : warna kulit coklat, rambut mons pubis (+), Labia mayor dan minor (+) normal, anus tidak
terapat benjolan

Kesan : Pemeriksaan abdomen terdapat nyeri tekan epigastrium dan lumar sinistra
sedangkan pemeriksaan anogenital dalam batas normal.
PEMERIKSAAN
KHUSUS

Ekstremitas dan Neurologis


• Akral hangat
• Edema (-)
• CRT < 2 detik
Lengan Tungkai

Kanan Kiri Kanan Kiri

Gerakan Terbatas Bebas Terbatas Bebas

Tonus Hipertonus Normal Hipertonus Normal

Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi

Klonus - - - -

Refleks fisiologis Biceps (+) Triceps (+) Patella (+) Aschilles (+)

Babinski (-), Chaddock (-),


Refleks Patologis Hoffman (-) Tromner (-)
openheim (-), gordon (-)

Meningeal sign Kaku kuduk (-), burdzinsky I & II (-), kernig (-)

Sensibilitas Normal Normal Normal Normal


PEMERIKSAAN KEPALA
KHUSUS
Bentuk : Normocephal, rambut warna hitam
Mata : sekret mata (-/-), conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterikrik
(-/-), pupil isokor ±3mm
Kesan :
Hidung : Sekret (-/-), epistaksis (-/-), nafas cuping hidung (-/-)
Terdapat
stomatitis, Telinga : Sekret (-/-)
tidak ada
Mulut : Mukosa bibir kering (-), sianosis (-)
tanda
dehidrasi,
dan gigi Pharinx : Hiperemis (-), tonsil hiperemis (-), tonsil membesar (-)
dalam batas
normal Gigi : Calculus (-), karies (-)

5 4 3 2 1 1 1 1 2 3 4 5

5 4 3 2 1 1 11 2 3 4 5
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

PEMERIKSAAN HASIL HASIL HASIL NORMAL


17 Jan 2018 30 Jan 2018 5 Feb 2018

Leukosit - 11,5 g/dL 10,3 g/dL 4,5-13,0


Eritrosit - 5,01 106/uL 4,61 106/uL 3,80 – 5,20
Hemoglobin - 13,6 % 12,5 % 11,7 – 15,5
Hematokrit - 41.0% 37,7% 35 – 47
MCV - 81,8 fL 81,8 fL 80 – 100
MCH - 27,1 pg 27,1 pg 26 – 34
MCHC - 33,2 g/dL 33,2 g/dL 32 – 36
Trombosit - 406 . 103/uL 296.103/uL 154 – 386
Neutrofil - 51,1% (L) 61,0% 53-75

Limfosit - 39,3 % 28,9 % 25 – 40

Monosit - 6,20 % 8,60 % (H) 2–8

Eosinofil - 3,10 % 0,90 % (L) 2,00 – 4,00

Basofil - 0.30 % 0.60 % 0–1

PT (Kontrol) 10,70 - 10,50 8,80 - 12,00

PT (Pasien) 9,20 (L) - 9,40 9,40 – 11,30

INR (PT) 0,88 - 0,90 0,81 – 1,21

APTT (Kontrol) 36,40 - 35,60 28,00 – 37,80

APTT (Pasien) 31,20 - 29,90 26,40 – 37,50


• Didapatkan penurunan PT (17 Januari 2017),
Kesan Neutrofilia (30 Januari 2018) serta
Monositosis dan Eosinofilia (5 Februari 2018)
Hasil :

• Esofagus :
Diameter lumen dan kondisi mukosa normal. Tonus
low esophageal spincter (LES) normal.
• Gaster :
Mukosa fundus, curvature mayor, minor dan
antrum tampak hiperemsi. Tidak tampak erosi/ulkus.
Dilakukan biopsy antrum untuk PA dan H.Pylori. Tonus
Pylorus normal
• Duodenum :
Tampak Erosi mukosa bulbus. Pars descendens
normal

Kesimpulan :
Pangastritis
Duodenitis Erosif (bulbus)

H.pylori  Negatif
Anamnesis
• Mual
• Muntah darah 2 kali 2-3 sendok tiap muntah
• Tidak terdapat tanda anemia
• Nyeri perut bagian atas
• Lemas
• BAB hitam 2 kali
• Pusing
• Ampeg
• Endoscopy pada saat mondok pertama dengan diagnose duodenitis erosive dan
pangastritis.
• Pasien pernah mengalami keluhan sebelumnya yang sama dengan keluhan pasien
saat ini yaitu muntah darah. Pasien juga pernah terkena demam typhoid dan
memiliki alergi Vitamin K
• terdapat riwayat penyakit keluarga yang diturunkan namun tidak berhubungan
dengan penyakit pasien sekarang.

52
Lanj…
• Riwayat ANC baik,
• Riwayat Persalinan baik
• Riwayat PNC Baik
• ASI ekslusif, kualitas dan kuantitas makanan kurang baik, makanan tidak sesuai
dengan usianya.
• Perkembangan (Motorik kasar, motorik halus, bahasa, personal sosial) dan kepandaian
sesuai usia
• Berdasarkan anamnesis vaksinasi dasar dinyatakan lengkap berdasakan PPI dan
sudah mendapatkan ulangan
• Keadaan sosial ekonomi menengah kebawah,lingkungan dan personal hygine
kurangbaik.
• Didapatkan gangguan serebrospinal dan Gastrointestinal
• Keadaan umum lemah, kesadaran compos mentis dan demam, Takikardi, takipneu
• Pemeriksaan abdomen terdapat nyeri tekan epigastrium dan lumar sinistra sedangkan
pemeriksaan anogenital dalam batas normal.
• Ekstremitas superior et inferior dalam batas normal.

53
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Lab
• KU : tampak sesak , CM Pemeriksaan darah:
S : 36,5 o C
Didapatkan penurunan
HR : 128x/menit,
RR : 34x/menit PT, Neutrofilia (30 Januari
TD : 100/60 2018) serta Monositosis
SPO2: 97%
dan Eosinofilia (5
• Mata: CA (-/-), SI -/-, edema palpebrae (-/-)
Februari 2018)
• Hidung : epistaksis (-) Sekret (-/-), nafas cuping hidung (-/-)
• Mulut : mukosa bibir kering (-), stomatitis (-) sianosis (-), gigi
terdapat caries (+). Endoskopi:
• Thoraks: SDV (+/+), Rhonki -/-, Wheezing -/-, fremitus raba
Pangastritis
normal, pernafasan simetris, efusi pleura (-)
• Cor dalam batas normal Duodenitis Erosif
• Abdomen: Hepatomegali (-), splenomegaly (-), Acites (-), (bulbus)
turgor kulit baik, nyeri tekan epigastrium (+)
• Ekstremitas dalam batas normal
• Gizi baik

54
Daftar masalah aktif
Anamnesis
• Mual
• Muntah darah 2 kali 2-3 sendok tiap muntah
• Tidak terdapat tanda anemia
• Nyeri perut bagian atas
• Lemas
• BAB hitam 2 kali
• Pusing
• Ampeg
• Endoscopy pada saat mondok pertama dengan diagnose
duodenitis erosive dan pangastritis.

55
 Pemeriksaan fisik
Lanj…
• Keadaan umum tampak sesak, Kesadaran Compos mentis
• Suhu :36,5o C, HR 128x/menit, RR 34x/menit, TD : 100/60
• Thoraks : Retraksi (-) Pulmo : ronkhi -/-, wh -/- . Cor : bising
jantung (-)
• Abdomen : peristaltik (+) normal , hepatomegali (-),
splenomegali (-), acites (-), Nyeri tekan(+) lumbal sinistra
• Ekstremitas : akral hangat, ADP kuat
• Kepala : conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, sekret
hidung (-), epitaksis (-), gusi berdarah (-), gigi caries (+).
• Integumentum : Pucat (+), Ikterik (-), bintik merah (-),
gatal-gatal (+), kemerahan (+), bentol-bentol(+)
 Pemeriksan laboratorium
• Darah rutin Pemeriksaan laboratorium darah rutin (30-1-18)
menunjukkan monositosis, dan pada darah rutin pada tanggal
5/2/18 menunjukkan eosinofilia
• Endoskopi: Pangastritis Duodenitis Erosif (bulbus)
• H.pylori  Negatif

56
Daftar
-
masalah inaktif

 Kemungkinan penyebab masalah:


• Hematemesis ec gastritis erosif dd duodenitis erosive
• Konstipasi fungsional

57
Rencana Pengelolaan
Rencana Tindakan
Nilai dan perbaiki airway, breathing, circulation
-Observasi tanda-tanda vital (TD, nadi, suhu,
frekeuensi pernafasan)
-Obsevasi hematemesis
Diet Bubur

Rencana Penegekan Diagnosis


- Pemeriksaan Darah rutin ulang,
- Darah Rutin ulang
- Menunggu hasil PA

58
Rencana Terapi
• Infus Infus RL maintenence
10x100=1000
10x50=500
45x 20= 900
IVFD maintenence =
1000+500+900=2400/24/4= 25
tpm
• Inj ranitdin  1 amp/8 jam 59
Rencana Diet
Rencana Diet:
• Kebutuhan kalori
Usia 15-18 tahun 40 kkal/kg x 65 kg
= 2600 kkal/hari
• Kebutuhan protein
Usia 15-18 tahun  0,8 g/kg x 65 kg =
52 g/hari
60
 Rencana Edukasi
• Edukasi pasien dan orang tua pasien tentang penyakit pasien
• Menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri yaitu untuk bisa selalu mencuci
tangan sebelum makan, dan selalu mengonsumsi makanan yang terjamin kebersihannya.
• Mengonsumsi makanan yang bergizi dan menghindari makan-makanan pedas serta asam
dan juga minuman bersoda
• Bed rest total

61
TANGGAL SOA PLANNING
31– 01– 2018 P/
S/ pasien mengatkan pusing (+), batuk (+), pilek (-), mual (-),
muntah darah (+) satu kali setelah muntah pasien merasakan sesak - O2 1-2 Lpm k/p sesak
(+) dan Nyeri perut bagian tengah (+), nafsu makan baik, minum - Infus RA 20 tpm makro
baik, BAK (+) normal, BAB (-) sejak 9 hari. Pada malam harinya - Injeksi Ondancentrone 0,1 mg/kgBB/ kali 
pukul 24.00 pasien demam (+) suhu 38.90 C 6,5 ̴̴̴ 4 mg/8 jam
- Injeksi Ranitidin 1 mg/ kgBB/ kali  1 x 65 =
65 mg  1 amp/8 jam
O/ - Injeksi Asam Traneksamat 25 mg/kgBB/kali

- KU: sedang, Compos Mentis  25 x 65 = 1 amp/8 jam

- TD : 110/60 - Injeksi Vit K 1 amp/24 jam

- N : 110 x/menit - Sucralfat Syr 3 x CI

- RR : 22 x/menit - Ambroxol tab 3 x 1

- S : 36,4°C - Paracetamol tab 1 x 500 mg k/p demam

- BB : 75 Kg - Dulcolax supp 20 mg (extra)

- KL : CA (+/+), SI (-/-), sekret hidung (-), mukosa bibir kering (-),


PKGB (-).
- TH: BJ I.II Reguler, SDV (+/+), Ronkhi (-/-), Whezzing (-/-)
- AB: Supel (+), Peristaltik (+), Turgor Kulit Baik, hepatomegali (-
), splenomegali (-). Nyeri regio epigastrium (+)
- EK: Akral hangat (+), oedem (-), ADP kuat
A/

- Hematemesis et causa gastritis erosive


- Konstipasi fungsional
62
TANGGAL SOA PLANNING
01– 02– 2018 P/
S/ Demam turun, batuk (-), pilek (-), mual (+), muntah darah (+)
satu kali, nafsu makan baik, lemes (+) minum baik (+), BAK (+), - O2 1-2 Lpm k/p sesak

BAB cair (+), Nyeri perut bagian tengah (+) dan sesak (+) setiap - Infus RL 20 tpm makro

setelah muntah darah. Badan gatal-gatal dan kemerahan (+) - Injeksi Ondancentrone 0,1 mg/kgBB/ kali 

alaergi vit K (+) 6,5 ̴̴̴ 4 mg/8 jam


- Injeksi Ranitidin 1 mg/ kgBB/ kali  1 x 65 =
65 mg = 1 amp/8 jam
O/ - Injeksi Asam Traneksamat 25 mg/kgBB/kali 

- KU : lemah, Compos Mentis 25 x 65 = 1 amp/8 jam

- N : 90 x/menit - Injeksi Vit K 1 amp/24 jam (stop)

- RR : 24 x/menit - Sucralfat Syr 3 x CI

- S : 36,7°C - Ambroxol tab 3 x 1

- BB : 65 Kg - Paracetamol tab 1 x 500 mg k/p demam

- KL : CA (-/-), SI (-/-), sekret hidung (-), mukosa bibir kering (-), - L-Bio 2 x 1

PKGB (-). Lidah kotor (+)


- TH: BJ I.II Reguler, SDV (+/+), Ronkhi (-/-), Whezzing (-/-)
- AB: Supel (+), Peristaltik (+), Turgor Kulit Baik, Nyeri Tekan (-
), hepatomegali (-), splenomegali (-). Nyeri regio epigastrium
- EK: Akral hangat (+), oedem (-), ADP kuat
A/

- Gastritis Erosif
- Diare cair akut
63
- Alergi obat
TANGGAL SOA PLANNING
03– 02– 2018 P/
S/ Demam (-), batuk (+) berkurang, pilek (-), mual (-), muntah
- O2 1-2 Lpm k/p sesak
darah (-), nafsu makan baik, lemes (-) minum baik (+), BAK
- Infus RL 20 tpm makro
(+),BAB cair (-), Nyeri perut bagian tengah (+) berkurang dan
- Injeksi Ondancentrone 0,1 mg/kgBB/ kali 
sesak (-).
6,5 ̴̴̴ 4 mg/8 jam
- Injeksi Ranitidin 1 mg/ kgBB/ kali  1 x 65 =

O/ 65 mg = 1 amp/8 jam
- Injeksi Asam Traneksamat 25 mg/kgBB/kali 
- KU : lemah, Compos Mentis
25 x 65 = 1 amp/8 jam
- N : 83 x/menit
- Sucralfat Syr 4 x CI
- RR : 20 x/menit
- Ambroxol tab 3 x 1
- S : 36,6°C
- Paracetamol tab 1 x 500 mg k/p demam
- BB : 65 Kg
- L-Bio 2 x 1
- KL : CA (-/-), SI (-/-), sekret hidung (-), mukosa bibir kering (-),
PKGB (-). Lidah kotor (+)
- TH: BJ I.II Reguler, SDV (+/+), Ronkhi (-/-), Whezzing (-/-)
- AB: Supel(+), Peristaltik(+), Turgor Kulit Baik, Nyeri Tekan (-),
hepatomegali (-), splenomegali (-). Nyeri regio epigastrium
- EK: Akral hangat (+), oedem (-), ADP kuat
A/

- Gastritis Erosif
- Diare cair akut membaik
- Alergi obat membaik 64
TANGGAL SOA PLANNING
04– 02– 2018 P/

S/ Demam (-), batuk (-), pilek (-), mual (-), muntah darah (-), nafsu - O2 1-2 Lpm k/p sesak
makan baik, lemes (-) minum baik (+), BAK (+),BAB cair (-), Nyeri - Infus RL 20 tpm makro
perut bagian tengah (+) berkurang dan sesak (-). Rencana - Injeksi Ondancentrone 0,1 mg/kgBB/ kali 
pulang, namun pasien tiba-tiba muntah darah kembali 6,5 ̴̴̴ 4 mg/8 jam
- Injeksi Ranitidin 1 mg/ kgBB/ kali  1 x 65 =
65 mg = 1 amp/8 jam
O/ - Injeksi Asam Traneksamat 25 mg/kgBB/kali 

- KU : lemah, Compos Mentis 25 x 65 = 1 amp/8 jam

- N : 100 x/menit - Sucralfat Syr 4 x CI

- RR : 24 x/menit - Ambroxol tab 3 x 1

- S : 36,5°C - Paracetamol tab 1 x 500 mg k/p demam

- BB : 65 Kg - L-Bio 2 x 1

- KL : CA (-/-), SI (-/-), sekret hidung (-), mukosa bibir kering (- - BLPL  ditunda tx lanjut

), PKGB (-). Lidah kotor (+) - Omeprazole 1 amp/ 12 jam

- TH: BJ I.II Reguler, SDV (+/+), Ronkhi (-/-), Whezzing (-/-)


- AB: Supel(+), Peristaltik(+), Turgor Kulit Baik, Nyeri Tekan (- Hasil Lab PA jaringan mukosa gaster:
), hepatomegali (-), splenomegali (-). Nyeri regio epigastrium
- Tak tampak tanda keganasan
- EK: Akral hangat (+), oedem (-), ADP kuat
- Kesimpulan:
A/
- Mild chronic active gastritis without atrhopy,
- Gastritis Erosif intestine metaplasia and dysplasia.
- Diare cair akut membaik Pemerisaan helicobacter pylori (-)
65
TANGGAL SOA PLANNING
05 – 02– 2018 S/ Demam (-), batuk (-), pilek (-), mual (-), muntah darah P/
(+), nafsu makan baik, lemes (-) minum baik (+), BAK (+),
- O2 1-2 Lpm k/p sesak
BAB cair (-), Nyeri perut bagian kiri bawah (+) semakin kuat
- Infus RL 20 tpm makro
dan sesak (+).
- Injeksi Ondancentrone 0,1 mg/kgBB/ kali  6,5 ̴̴̴ 4
mg/8 jam
- Injeksi Ranitidin 1 mg/ kgBB/ kali  1 x 65 = 65 mg =
O/
1 amp/8 jam
- KU : lemah, Compos Mentis - Injeksi Asam Traneksamat 25 mg/kgBB/kali  25 x
- TD : 100/70 65 = 1 amp/8 jam
- N : 100 x/menit - Sucralfat Syr 4 x CI
- RR : 24 x/menit - Ambroxol tab 3 x 1
- S : 36,5°C - Paracetamol tab 1 x 500 mg k/p demam
- BB : 65 Kg - L-Bio 2 x 1
- KL : CA (-/-), SI (-/-), sekret hidung (-), mukosa bibir - Omeprazole 1 amp/12 jam
kering (-), PKGB (-). Lidah kotor (+) - Diet bubur 3 x 1
- TH: BJ I.II Reguler, SDV (+/+), Ronkhi (-/-), Whezzing - Injeksi Vit K 1 amp/12 jam
(-/-)
- AB: Supel (+), Peristaltik (+), Turgor Kulit Baik, Nyeri
Cek:
Tekan (-), hepatomegali (-), splenomegali (-). Nyeri
regio epigastrium DR
- EK: Akral hangat (+), oedem (-), ADP kuat
APTT, PT
A/

- Gastritis Erosif 66
Nama Pemeriksaan 30-01-2018 05-02-2018 Nilai Normal
HEMATOLOGI
Lekosit 11.5 x 103/ul 10.3 x 103/ul 4.5 – 13.0
Eritrosit 5.01 x 106/ul (L) 4.61 x 106/ul 3.80 - 5.20
Hemoglobin 13.6 g/dl (L) 12.5 g/dl 11.7 – 15.5
Hematokrit 41.0 % (L) 37.7 % 35 – 47
Indeks Eritrosit
MCV 81.8 fL 81.8 fL 80-100 fL
MCH 27.1 pg 27.1 pg 26-34 pg
MCHC 33.2 g/dl 33.2 g/dl 32-36 g/dl
Trombosit 406 x 103/ul 296 x 103/ul 154 – 386
RDW-CV 11.7% 11.7 % 11.5-14.5 %
PDW 10.5 fl 10.3 fl

MPV 9.7 fl 10.1 fl

PCT 0.39 % 0.30 %

Diff Count
NRBC 0.00 % 0.00 0-1 %

Neutrofil 51.1 % 61.0 53-75 %


Limfosit 39.3 % 28.9 25.00-40.00
Monosit 6.20 % 8.60 2.00-8.00 %

Eosinofil 3.10 % 0.90 2.00-4.00 %

Basofi 0.30 % 0.60 0-1 %


Koagulasi
PT - APTT 0-47
PT 0-29
Kontrol (PT) 8.80-12.00
10.50 detik
Pasien (PT) 9.40-11.30
9.40 detik
INR (PT) 0.81- 1.21
0.90 detik
APTT
Kontrol (APTT)
67
35.60 detik 28.00-37.80
Kesan: terjadi penurunan eritrosit, Hb, dan Hct pada pemeriksaan
darah rutin kedua

68
TANGGAL SOA PLANNING
06 – 02– 2018 P/

- O2 1-2 Lpm k/p sesak


- Infus RL 20 tpm makro
S/ Demam (-), batuk (-), pilek (-), mual (-), muntah darah (+),
- Injeksi Ondancentrone 0,1 mg/kgBB/ kali 
nafsu makan baik, lemes (-) minum baik (+), BAK (+), BAB cair (-),
6,5 ̴̴̴ 4 mg/8 jam
Nyeri perut bagian kiri bawah (+) semakin kuat dan sesak (+).
- Injeksi Ranitidin 1 mg/ kgBB/ kali  1 x 65 =
O/KU : lemah, Compos Mentis
65 mg = 1 amp/12 jam
- TD : 100/70 - Injeksi Asam Traneksamat 25 mg/kgBB/kali
- N : 100 x/menit  25 x 65 = 1 amp/8 jam
- RR : 24 x/menit - Sucralfat Syr 4 x CI
- S : 36,5°C - Ambroxol tab 3 x 1
- BB : 65 Kg - Paracetamol tab 1 x 500 mg k/p demam
- KL : CA (-/-), SI (-/-), sekret hidung (-), mukosa bibir kering (-), - L-Bio 2 x 1
PKGB (-). Lidah kotor (+) - Omeprazole 1 amp/12 jam
- TH: BJ I.II Reguler, SDV (+/+), Ronkhi (-/-), Whezzing (-/-) - Diet bubur 3 x 1
- AB: Supel (+), Peristaltik (+), Turgor Kulit Baik, Nyeri Tekan (- - Injeksi Vit K 1 amp/12 jam
), hepatomegali (-), splenomegali (-). Nyeri regio epigastrium
- EK: Akral hangat (+), oedem (-), ADP kuat
A/
- Gastritis Erosif
- Diare cair akut membaik

69
TANGGAL SOA PLANNING
07 – 02– 2018 P/
S/ Demam (-), batuk (-), pilek (-), mual (-), muntah darah (+),
- O2 1-2 Lpm k/p sesak
nafsu makan baik, lemes (-) minum baik (+), BAK (+), BAB cair (-
- Infus RL 20 tpm makro
), Nyeri perut bagian kiri bawah (+) semakin kuat dan sesak (+).
- Injeksi Ondancentrone 0,1 mg/kgBB/ kali 
6,5 ̴̴̴ 4 mg/8 jam

O/ - Injeksi Ranitidin 1 mg/ kgBB/ kali  1 x 65 =


65 mg = 1 amp/12 jam
- KU : lemah, Compos Mentis
- Injeksi Asam Traneksamat 25 mg/kgBB/kali 
- TD : 100/70
25 x 65 = 1 amp/8 jam
- N : 98 x/menit
- Sucralfat Syr 4 x CI
- RR : 28 x/menit
- Ambroxol tab 3 x 1
- S : 36,5°C
- Paracetamol tab 1 x 500 mg k/p demam
- BB : 65 Kg
- L-Bio 2 x 1
- KL : CA (-/-), SI (-/-), sekret hidung (-), mukosa bibir kering
- Omeprazole 1 amp/12 jam
(-), PKGB (-). Lidah kotor (+)
- Diet bubur 3 x 1
- TH: BJ I.II Reguler, SDV (+/+), Ronkhi (-/-), Whezzing (-/-)
- Injeksi Vit K 1 amp/12 jam (stop)
- AB: Supel (+), Peristaltik (+), Turgor Kulit Baik, Nyeri Tekan
- Rujuk RSDM
(-), hepatomegali (-), splenomegali (-). Nyeri regio
epigastrium
- EK: Akral hangat (+), oedem (-), ADP kuat
A/

- Gastritis Erosif
- Diare cair akut membaik 70
P/

- Dipasang Selang NGT


Perkembangan Pasien ketika dirawat di RS
Dr. Moewardi. - Dilakukan endoskopi ulang

- Amoxcilin 500mg tab 2x1 (2 tab sekali minum)


S/ Demam (-), batuk (-), pilek (-), mual (-),
muntah darah (-), nafsu makan baik, lemes - Omeprazole 2x1
(-) minum baik (+), BAK (+), BAB cair (-),
Nyeri perut bagian kiri bawah (+) sedikit, - Clarithromycin 500 mg 2x1
sesak (-).
- Sucralfate syr 3 x 1 Cth
O/
Gastritis antrum dalam perbaikan
74
2 Bulan SMRS Gejala :
(Pengobatan Rawat Jalan)  nyeri perut
 muntah darah
Rajal :
 Dx : Gastritis Kronis
Terapi :
 obat sucralfate sirup,
 lansoprazol 30 mg,
 omeprazole (gen),
 cefixim 100 mg,
 vit k tablet,
 domperidon 10 mg,
 rebamax 100mg,
 salbutamol 2mg,
 kalnex.
1 Bulan SMRS Gejala :
(Pengobatan Rawat Jalan)  nyeri perut
 muntah darah
Rajal :
 Dx : Gastritis Kronis
Terapi :
 obat sucralfate sirup,
 lansoprazol 30 mg,
 omeprazole (gen),
 cefixim 100 mg,
 Curcuma tablet,
 domperidon 10 mg,
 rebamax 100mg,
 salbutamol 2mg,
 kalnex.
16 HSMRS Gejala :
(Rawat Inap Pertama)  ampeg
 muntah darahsebanyak 4x @ 2-3 sendok makan
 pingsan
Ranap 1 : (RSUD Ir. Soekarno)
 Px : Endoskopi
 Dx : Duodenitis Erosiv dan Pan Gastritis
Terapi :
 Omeprazole 2x 1,
 Ranitidin 3x1,
 Antasida DOEN 3x1
11 HSMRS Gejala :
(Rawat Jalan)  Nyeri perut
Terapi :
 Omeprazole 2x 1,
 Ranitidin 3x1,
 Antasida DOEN 3x1
10 HSMRS Gejala :
(Rawat Jalan)  Nyeri perut
Terapi :
 Omeprazole 2x 1,
 Ranitidin 3x1,
 Antasida DOEN 3x1
9 HSMRS Gejala :
(Rawat Inap Kedua)  Muntah darah segar,4 kali dalam sehari @ 3 sendok makan tiap kali
muntah,
 BAB (+) hitam 1 kali sehari dengan konsistensi lunak.
 Lemas
 Ampeg
Ranap 2 : (RSUD Ir. Soekarno)
 Dx : Duodenitis Erosiv dan Pan Gastritis
Terapi :
 Asam tranexamat 3x1,
 Omeprazole 2x1, dan
 Ranitidine 2x1.
5 HSMRS Gejala :
(Rawat Jalan)  Nyeri perut
 Belum BAB
Terapi :
 Asam tranexamat 3x1,
 Omeprazole 2x1, dan
 Ranitidine 2x1.
3 HSMRS Gejala :
(Rawat Jalan)  Nyeri perut
 Belum BAB
Terapi :
 Asam tranexamat 3x1,
 Omeprazole 2x1, dan
 Ranitidine 2x1.
 Sukralfat Syr 4x1 Cth
1 HSMRS Gejala :
(Rawat Jalan)  Muntah darah 1 kali sebanyak 2 sendok makan
 Nafsu makan menurun
 Nyeri perut
 Belum BAB
Terapi :
 Asam tranexamat 3x1,
 Omeprazole 2x1, dan
 Ranitidine 2x1.
 Sukralfat Syr 4x1 Cth
HMRS Gejala :
(Rawat Inap Ketiga)  Muntah darah segar, 1 kali dalam sehari @ 3 sendok makan tiap kali muntah,
 Nafsu makan menurun
 Nyeri Perut
 Ampeg

Ranap 3 : (RSUD Ir. Soekarno)


 Dx : Duodenitis Erosiv dan Pan Gastritis
Terapi :
 Infus RL maintenance 25 tpm
 Injeksi Ondancentrone 4 mg (1 amp)/8 jam
 Injeksi Ranitidin 50 mg (1 amp)/8 jam
 Injeksi Asam Traneksamat 1 amp/8 jam
 Injeksi Vit K 1 amp/24 jam
 Sucralfat 3x CI
 Rujuk RSDM
RSDM Gejala :
(Rawat Inap Keempat)  Muntah Darah (-)
 Nyeri Perut
Ranap 4 : (RSDM)
 Px : Endoscopi Ulang
 Dx : Gastritis Antrum
Terapi :
 Dipasang Selang NGT
 Amoxcilin 500mg tab 2x1 (2 tab sekali minum)
 Omeprazole 2x1
 Clarithromycin 500 mg 2x1
 Sucralfate syr 3 x 1 Cth

Anda mungkin juga menyukai