Anda di halaman 1dari 72

DEMAM TIFOID

Pembimbing :
dr. Isna Nurhayati, Sp.A, M. Kes.

Oleh :
munafiah , S.Ked
J510170038
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK
RSUD IR. SOEKARNO SUKOHARJO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
IDENTITAS PASIEN

 Nama lengkap : An. GAS


 Nama ayah : Tn. S
 Tempat, tanggal lahir:Sukoharjo, 01/03/2011
 Umur : 24 tahun
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Pekerjaan : Supir
 Umur : 6 tahun
 Pendidikan ayah : SMP
 Alamat : Sronorejo, Sukoharjo
 Nama ibu : Ny. A
 Diagnosis masuk : Demam Tifoid
 Umur : 21 tahun
 Pekerjaan :Buruh Pabrik
 Pendidikan ibu : SMP
ANAMNESIS

Keluhan Utama

• Demam hari kelima terutama malam hari

Keluhan Tambahan

• Nyeri kepala (+), sariawan (+), nyeri saat makan (+)


RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

4HSMRS  Pada hari Sabtu, 06/01/2018, sekitar pukul 21:00 WIB, pasien mengalami demam.
Demam dirasa tidak terlalu tinggi, namun semakin lama semakin tinggi. Tidak didapatkan keluhan
lainnya seperti batuk (-), pilek (-), sesak nafas (-), mual (-), muntah (-), kejang (-), penurunan
kesadaran (-), BAK (+) normal kuning jernih, BAB (+) normal tidak cair tidak konstipasi. Nafsu makan
dan minum masih baik. Orang tua pasien belum memeriksakan pasien dan pasien belum diberi obat
apapun.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

3HSMRS  Pada hari Minggu, 07/01/2018, pasien masih demam. Demam dirasa makin tinggi pada
pagi harinya (sekitar pukul 06:00 WIB). Demam sempat turun pada siang hari (sekitar pukul 12:00
WIB) namun kembali naik pada sore harinya (sekitar pukul 17:00 WIB). Pasien juga mengalami mual
(+) dan muntah (+) sebanyak 3 kali dengan volume 100 cc tiap kali muntah yang berupa makanan
dan minuman. Keluhan lain seperti batuk (-),pilek (-), sesak nafas (-), kejang (-), penurunan
kesadaran (-), BAK (+) normal kuning jernih dan BAB (-), nafsu makan menurun. Ibu membawa
anaknya periksa ke bidan dan diberi obat berupa puyer, sirup penurun panas dengan dosis
pemberian 3x1 dan obat mual muntah.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

2HSMRS  Pada hari Senin, 08/01/2018, pasien masih demam naik turun. Demam turun setelah
minum obat penurun panas namun naik kembali beberapa jam setelah pemberian obat. Keluhan lain
seperti mual (-), muntah (-), batuk (-), pilek (-), sesak nafas (-), kejang (-), penurunan kesadaran (-),
BAK (+) normal, BAB (+) tidak cair. Nafsu makan dan minum menurun. Ibu tetap memberikan obat.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

1HSMRS  Pada hari Selasa, 09/01/2018, pasien masih demam naik turun. Selain itu pasien
mengalami sariawan, nyeri saat makan, dan nyeri kepala. Tidak ada keluhan lain seperti batuk (-),
pilek (-), sesak nafas (-), mual (-), muntah (-), kejang (-), penurunan kesadaran (-), bintik merah di
kulit (-), mimisan (-), gusi berdarah (-), ujung jari tangan dan kaki dingin (-), BAK (+) normal, BAB (-).
Nafsu makan menurun. Ibu pasien membawa anaknya berobat kembali ke bidan lain dan diberi obat
sirup dan puyer yang diminum 3x1.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

HMRS  Pada hari Rabu, 10/01/2018, pasien masih demam naik turun. Demam dirasa paling tinggi
pada saat malam hari (sekitar pukul 21:00 WIB). Keluhan lain sariawan (+), nyeri saat makan (+),
nyeri kepala (+), batuk (-), pilek (-), sesak nafas (-), mual (-), muntah (-), bintik merah di kulit (-),
mimisan (-), gusi berdarah (-), ujung jari tangan dan kaki dingin (-) BAK (+) normal, BAB (-). Anak
tidak mau makan, hanya mau minum saja. Obat tetap diberikan namun kondisi anak tidak membaik,
lalu orang tua memutuskan membawa anaknya ke RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo pukul 21:30 WIB.
Pola Demam
Kesan

1. Demam hari ke 5 yang terutama malam hari


2. Nafsu makan menurun
3. Mual (-)
4. Muntah (-)
5. Penurunan kesadaran (-)
6. Nyeri kepala (+)
7. Tanda perdarahan (-)
8. Syok (-)
9. Sariawan
10. Nyeri saat makan
11. BAB (-) sejak 1HSMRS
12. Riwayat berobat sebelumnya (mendapat pengobatan) (+)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

 Riwayat demam tifoid : disangkal


 Riwayat demam berdarah : disangkal
 Riwayat kejang dengan demam : disangkal
 Riwayat kejang tanpa demam : disangkal
 Riwayat diare : disangkal
 Riwayat batuk lama : disangkal
 Riwayat asma : disangkal
 Riwayat alergi obat dan makanan : disangkal
 Riwayat mimisan : disangkal Kesan: Tidak terdapat riwayat
penyakit sebelumnya yang
 Riwayat berpergian ke daerah endemis : disangkal berhubugan dengan keadaan pasien.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

 Riwayat demam tifoid : disangkal


 Riwayat tekanan darah tinggi : diakui
 Riwayat kejang dengan demam : disangkal
(kakek pasien)
 Riwayat kejang tanpa demam : disangkal
 Riwayat kencing manis : disangkal
 Riwayat demam berdarah : disangkal
 Riwayat penyakit jantung : disangkal
 Riwayat batuk lama : disangkal
 Riwayat Penyakit stroke : disangkal
 Riwayat asma : disangkal
 Riwayat alergi makanan dan obat
Kesan : Tidak didapatkan riwayat penyakit yang
: disangkal ditularkan namun didapatkan riwayat penyakit
tekanan darah tinggi yang tidak berhubungan
dengan gejala klinis pasien sekarang.
POHON KELUARGA

Kesan : Tidak didapatkan riwayat penyakit yang ditularkan


namun didapatkan riwayat penyakit tekanan darah tinggi yang
tidak berhubungan dengan gejala klinis pasien sekarang.
RIWAYAT PRIBADI

a. Riwayat kehamilan

Ibu G1P0A0 hamil saat usia 15 tahun. Ibu mulai memeriksakan kehamilan ketika usia kehamilan 1
bulan kemudian kontrol rutin ke bidan sebulan sekali. Saat kontrol ibu mendapat vitamin dan obat
penambah darah yang selalu dihabiskan. Selama hamil ibu tidak merasakan mual, muntah dan
pusing yang menggangu aktivitas sehari-hari pada trimester 1. Selama kehamilan tidak ada
riwayat trauma, perdarahan maupun infeksi selama kehamilan. Tekanan darah ibu selama kontrol
dalam kisaran normal yaitu sekitar 120/80 mmHg. Berat badan ibu ditimbang dinyatakan normal
dan perkembangan kehamilan dinyatakan normal.
RIWAYAT PRIBADI

b. Riwayat Persalinan Ibu Pasien

Ibu melahirkan anaknya dibantu oleh bidan dengan persalinan secara normal di praktik bidan
desa. Umur kehamilan 39 minggu, bayi lahir dengan berat badan 2600 gram dengan panjang
badan 47 cm. Pada saat lahir bayi langsung menangis, tidak ditemukan cacat bawaan saat
lahir.
RIWAYAT PRIBADI

c. Riwayat paska lahir pasien

Bayi laki-laki lahir langsung menangis, gerak aktif, warna kulit merah, tidak kebiruan dan
tidak kekuningan, mendapat ASI pada hari pertama, BAK dan BAB kurang dari 24 jam.

Kesan:
– Riwayat ANC baik
– Riwayat persalinan baik,
– Riwayat PNC baik.
RIWAYAT MAKANAN

 Umur 0 - 6 bulan : ASI semau bayi


 Umur 6 – 8 bulan : ASI + susu formula + bubur susu ½ mangkuk kecil 2-3x sehari dan
buah-buahan.
 Umur 8 - 11 bulan : ASI + susu formula + nasi tim yang dilembutkan 3x sehari 1 mangkuk
kecil dan buah-buahan
 Umur 12 – 24 bulan : ASI + susu formula + air putih/teh + nasi biasa + sayur + lauk pauk
(telur, daging, dan ikan) sebanyak 3x sehari ½-1 mangkuk kecil dan buah-buahan selalu
dihabiskan.
RIWAYAT MAKANAN

 Umur 25 bulan - 4 tahun : Nasi biasa + lauk pauk, sayur, tahu tempe 3x sehari ½ piring
dewasa + air putih/teh/susu serta buah-buahan
 Umur 5-6 tahun: Nasi biasa + lauk pauk + sayur, tahu tempe 3x sehari 1 piring dewasa +
susu/air putih/teh serta buah-buahan + sering makan jajanan di luar rumah.

Kesan: Mendapat ASI eksklusif, kuantitas makanan baik,


kualitas makanan kurang baik, dan makanan sesuai
dengan usianya.
Motorik Halus Motorik kasar Bahasa Personal Sosial
Melihat sekitar Mengangkat kepala Berkata “Aaah Uuuh” Tersenyum
(1 bulan) (2 bulan) (3 bulan) (1 bulan)

Memindahkan benda Berguling Meniru bunyi kata-kata Berusaha mencapai


PERKEMBANGAN
(7 bulan) ( 4 bulan) ( 6 bulan ) benda
(6 bulan)
Menaruh benda Duduk tanpa Berbicara kalimat Dah dah dengan
di tempat
berpegangan belum jelas tangan
14 bulan)
(6 bulan) (12 bulan) (10 bulan)
Mencorat-coret Berjalan Berbicara kalimat jelas Bisa menggunakan
( 18 bulan)
(12 bulan) (18 bulan) sendok
(14 bulan)

Menggambar Berlari Menyebut gambar Memakai baju


3-4 objek
(2-3 tahun) (24 bulan) (24 bulan)
(24 bulan)
Menggoyangkan ibu Melompat jauh Mengenal warna Gosok gigi sendiri
jari (4 tahun)
(3 tahun) (3 tahun )
(3 tahun)
Menggambar orang
(4 tahun)
Melompat 1 kaki
(5 tahun)
Bisa menghitung Bermain ular Kesan
(4 tahun) tangga (4 tahun)
Motorik kasar, motorik halus,
Mencontoh gambar Bermain gadget
(6 tahun) (6 tahun)
Mengetahui Mengambil makan
bahasa, dan personal sosial sesuai
kata sifat (6 tahun)
dengan usia
(5 tahun)
KEPANDAIAN

Usia 4 tahun: Anak masuk sekolah TK 0 kecil dan dapat mengikuti proses
pembelajaran seperti teman-temannya.

Usia 5 tahun: Anak sekolah TK 0 besar dan dapat mengikuti proses


pembelajaran sepeti teman-temannya

Usia 6 tahun: Anak masuk SD kelas 1 di SD Sonorejo, dapat mengikuti


perlajaran dengan baik dan mendapat nilai yang bagus ranking 10 besar kelas.

Kesan
Kepandaian sesuai dengan usia
VAKSINASI

Jenis Usia Tempat Ulangan


Hepatitis B 3 kali 0, 2, 3, 4 bulan Posyandu -
BCG 1 kali 1 bulan Posyandu -
DPT 3 kali 2, 3, 4 bulan Posyandu DT: 6 tahun 2 bulan
Polio 4 kali 0, 2, 3, 4 bulan Posyandu -
Campak 1 kali 9 bulan Posyandu MR: 6 tahun 10 bulan

Kesan : Vaksinasi dasar dinyatakan lengkap berdasarkan PPI, dan


sudah mendapat ulangan.
SOSIAL EKONOMI, LINGKUNGAN, DAN
PERSONAL HYGIENE

a. Sosial ekonomi
Ayah seorang supir dan ibu seorang pegawai pabrik yang tiap bulan berpenghasilan
±Rp2.000.000,- dan untuk kebutuhan sehari-hari dirasakan cukup.

b. Lingkungan
 Pasien tinggal dirumah bersama kedua orang tua, nenek, 3 paman, 1 bibi, dan 1 orang sepupu
di rumah berukuran 15 x 20 meter di pedesaan.
 Rumah pasien terdiri dari 7 ruangan yaitu 4 kamar tidur, 1 dapur, 1 ruang tamu sekaligus
sebagai ruang keluarga dan 1 kamar mandi jadi satu dengan WC.
 Rumah memiliki atap yang terbuat dari genteng, dinding dan lantai dari semen.
 Ventilasi udara dan penerangan cukup.
 Sumber air yang digunakan adalah air sumur yang dekat dengan rumah.
SOSIAL EKONOMI, LINGKUNGAN, DAN
PERSONAL HYGIENE

b. Lingkungan (lanjt…)

 Jarak sumur dengan septic tank  9 meter.

 Air sumur yang digunakan untuk mandi, minum dan mencuci pakaian.

 Air sumur yang digunakan jernih, tidak berasa, dan tidak berbau.

 Tempat pembuangan sampah jauh dari rumah.

 Banyak penjual jajanan di dekat rumah pasien dan di sekolah.

 Di sekitar rumah tidak terdapat tertangga yang terkena peyakit seperti pasien.
SOSIAL EKONOMI, LINGKUNGAN, DAN
PERSONAL HYGIENE

c. Personal hygiene

Hygiene pasien jelek dimana pasien jarang mencuci tangan sebelum makan dan sering
membeli jajan diluar. Pasien juga jarang menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur.

Kesan: Sosial ekonomi cukup dan lingkungan baik,


namun personal hygiene kurang baik.
ANAMNESIS SISTEM

- Serebrospinal : Demam (+), kejang (-), penurunan kesadaran (-), nyeri kepala (+)
- Kardiopulmoner : Kulit kebiruan (-),Kuku-kuku jari berwarna biru (-)
- Respiratorius : Batuk (-), pilek (-), sesak (-), mimisan (-)
- Gastrointestinal : Sariawan (+), nyeri saat makan (+), nyeri perut (-), mual (-), muntah (-),
kembung (-), BAB (-).
- Urogenital : BAK (+) normal, nyeri saat BAK (-)
- Integumentum : Pucat (-),bintik merah (-), kuning (-)
- Muskuloskeletal : Nyeri otot (-), nyeri saat berjalan (-), lemas (-), nyeri sendi (-), akral
dingin (-)
Kesan: Didapatkan gangguan serebrospinal dan gastrointestinal
KESAN UMUM

Keadaan umum : Tampak lemah

Kesadaran : Compos mentis

Tekanan darah : 90/60 mmHg

Suhu badan : 37,6o C

Nadi : 102x/menit,

Pernapasan : 25x/menit

Kesan : Keadaan umum tampak lemah,


kesadaran compos mentis dan demam
STATUS GIZI

Status Gizi
• Panjang Badan : 114 cm
• Berat Badan : 18 kg
• Lingkar Kepala : 51 cm
• BMI = BB (kg)/ TB (m)2 =kg/m2
=18/(1,14)2
= 13,85
BB menurut U
Berada di antara Median sampai -2SD (berat badan normal sesuai usia)
TB menurut U
Berada di antara Median sampai -2SD (tinggi badan normal sesuai usia)
BMI menurut U
Berada di antara -1SD sampai Median (gizi baik)

Kesan : Gizi baik, perawakan


normal proporsional
PEMERIKSAAN FISIK

 Kulit : Warna sawo matang, pucat (-), ikterik (-), sianosis (-).
 Kelenjar limfe : Tidak didapatkan pembesaran limfonodi
 Otot : Tidak didapatkan kelemahan, atrofi, maupun nyeri otot
 Tulang : Tidak didapatkan deformitas tulang
 Sendi : Gerakan bebas

Kesan: Pemeriksaan kulit, kelenjar limfe, otot,


tulang dan sendi dalam batas normal
PEMERIKSAAN KHUSUS

 Perkusi
 Leher :Pembesaran limfonodi leher (-),
 Kanan atas : SIC II Linea Parasternalis dekstra
massa abnormal (-) dan peningkatan vena
jugularis (-)  Kanan bawah : SIC IV Linea Parasternalis dekstra

 Thoraks : Simetris, retraksi (-), ketinggalan  Kiri atas : SIC II Linea Parasternalis sinistra
gerak (-)  Kiri bawah : SIC V Linea Midclavicularis sinistra

 Jantung :  Auskultasi : Suara jantung I-II interval reguler, bising


jantung (-).
 Inspeksi : Iktus kordis tak tampak
 Palpasi : Tidak kuat angkat
Kesan: Pemeriksaan leher, thoraks, dan jantung
dalam batas normal
Kanan DEPAN Kiri
Simetris (+), retraksi (-) Inspeksi Simetris (+), retraksi (-)
PARU-PARU
Ketinggalan gerak (-), Palpasi Ketinggalan gerak (-),
fremitus kanan kiri sama fremitus kanan kiri sama
(+) (+)
Sonor Perkusi Sonor
SDV (+) normal , Ronkhi Auskultasi SDV (+) normal, Ronkhi
(-), wheezing (-) (-), wheezing (-)
Kanan BELAKANG Kiri
Simetris (+) Inspeksi Simetris (+)
Ketinggalan gerak (-), Palpasi Ketinggalan gerak (-),
fremitus kanan kiri sama fremitus kanan kiri sama
(+) (+)
Kesan :
Sonor Perkusi Sonor
SDV (+) normal, Ronkhi Auskultasi SDV (+) normal, Ronkhi Pemeriksaan fisik paru normal
(-), wheezing (-) (-), wheezing (-)
Abdomen

- Inspeksi : Distensi (-), sikatrik (-), purpura (-), roseolae (-)


- Auskultasi : Peristaltik (+) normal
- Perkusi : Timpani (+), meteorismus (-), pekak beralih (-), ascites (-)
- Palpasi :Supel, massa abnormal (-), nyeri tekan (-), turgor kulit menurun (-), undulasi (-),
nyeri tekan (-)
Hati : Hepatomegali (-)
Limpa : Splenomegali (-)

Anogenital : warna kulit coklat, rambut mons pubis (-), penis ukuran 6 cm sudah sirkumsisi,
fimosis (-), hipospadia (-), epispadia (-), testis turun (+/+), anus tidak terdapat benjolan
Kesan : Pemeriksaan abdomen, hati, limpa, dan anogenital
dalam batas normal
Ekstremitas dan status neurologis
Edema (-/-), Sianosis (-/-), akral dingin (-/-), petekie (-/-), a. dorsalis pedis teraba kuat, capillary
refill time < 2 detik.
Lengan Tungkai
Dekstra Sinistra Dekstra Sinistra
Gerakan Bebas Bebas Bebas Bebas
Tonus Normal Normal Normal Normal
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Clonus - -
Reflek fisiologis Biseps(+), triceps (+) Patella (+), achilles (+)

Reflek patologis Hoffman (-), tronmer (-) Babinski (-), chaddock (-), gordon (-)

Meningeal sign Kaku kuduk (-),brudzinski I (-), brudzinski II (-), kernig (-)
Sensibilitas Normal
Kesan : Akral hangat, meningeal sign negatif, reflek patologis tidak didapatkan dan reflek fisiologis
normal, dan status neurologis dalam batas normal.
Pemeriksaan Kepala
• Kepala : Normocephal (51cm N : 49-53cm), rambut hitam, tidak mudah dicabut, ubun-
ubun sudah menutup
• Mata : CA (-/-), SI (-/-), edema palpebra (-/-), reflek cahaya (+/+) isokor (+/+) 2mm, mata
cowong (-/-), air mata berkurang (-)
• Hidung : Sekret (-) cair jernih, epistaksis (-), nafas cuping hidung (-/-)
• Telinga : Sekret (-), hiperemis (-)
• Mulut : Mukosa bibir kering (-), bibir sianosis (-), perdarahan gusi (-), sianosis (-),
sariawan (+), lidah kotor (+), pharynx hiperemis (-), tonsil hiperemis (-)
• Gigi : Caries (+), calculus (-)

IV III II I I I I II III IV

IV III II I I I I II III IV Kesan : Didapatkan lidah kotor, sariawan dan


caries pada gigi.
Nilai Normal
Leukosit 7,5 5.0 – 14.5 103/ uL
Eritrosit 4,94 3.70 – 5.70 106/ uL
HASIL LABORATORIUM Hemoglobin 12,6 10.7 – 14.7 g/dL
(10/01/18) Hematokrit 38,4 31 – 43 %
DI IGD Index eritrosit
MCV 77,7 72 – 88 fl
MCH 25,5 23 – 31 pg
MCHC 32,8 32 – 36 g/dL
Trombosit 259 217 – 497 103/uL
RDW – CV 12,4 11.5 – 14 .5 %
PDW 8,1 FL
MPV 8,6 FL
P-LCR 12,6 %
PCT 0,22 %
Diff Count
NRBC 0.00 0-1
Neutrofil 53,0 17-68
Limfosit 32,2 20-70
Monosit 14,60 (H) 1-11
Eosinofil 0,10 (L) 1-5
Basofil 0,10 0-1
IG 0,10
HASIL LABORATORIUM
(10/01/18)
DI IGD

Widal Nilai Normal


S. Typhi O Positif, titer 1:80 Negatif
S. Paratyphi AO Positif, titer 1:80 Negatif

S. Paratyphi BO Negatif Negatif

S. Typhi H Positif, titer 1:80 Negatif


S. Paratyphi AH Negatif Negatif

S. Paratyphi BH Positif, titer 1:320 Negatif

Kesan : Pemeriksaan laboratorium, darah rutin menunjukkan


monositosis, penurunan eosinofil disertai widal tes positif untuk S.
Typhi O, S. Paratyphi AO, S. Typhi H (1:80), dan S. Para typhi BH (1:320)
Ringkasan Anamnesis
1. Demam hari ke 5 terutama malam hari
2. Nafsu makan menurun
3. Mual (-)
4. Muntah (-)
5. Nyeri kepala
6. Penurunan kesadaran (-)
7. Tanda perdarahan (mimisan; gusi berdarah) (-)
8. Tanda syok (ujung jari tangan dan kaki dingin) (-)
9. Sariawan (+)
10. Nyeri saat makan
11. BAB (-) sejak 1HSMRS
Ringkasan Anamnesis
12. Tidak terdapat riwayat penyakit sebelumnya yang berhubungan dengan keadaan pasien

13. Tidak didapatkan riwayat penyakit yang ditularkan namun didapatkan riwayat penyakit yang

dapat diturunkan yaitu penyakit tekanan darah tinggi namun tidak berhubungan dengan gejala

klinis pasien sekarang.

14. Riwayat ANC baik

15. Riwayat persalinan baik

16. Riwayat PNC baik

17. Mendapat ASI eksklusif, kuantitas makanan baik, kualitas makanan kurang baik, dan makanan

sesuai dengan usianya


Ringkasan Anamnesis
18. Motorik kasar, motorik halus, bahasa, dan personal sosial sesuai dengan usia

19. Kepandaian sesuai usia

20. Vaksinasi dasar dinyatakan lengkap berdasarkan PPI, dan sudah mendapat ulangan.

21. Sosial ekonomi cukup dan lingkungan baik, namun personal hygiene jelek

22. Personal hygiene pasien jelek karena pasien jarang mencuci tangan sebelum makan dan

sering membeli jajan diluar. Pasien juga jarang menggosok gigi setelah makan dan sebelum

tidur

23. Didapatkan gangguan serebrospinal dan gastrointestinal.


Ringkasan Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum tampak lemah


2. Kesadaran compos mentis
3. Vital sign: TD  90/60 mmHg; ND  102x/menit; RR  25x/menit; S: 37,6oC
4. Kepala normocephal (51cm N : 49-53cm), rambut hitam, tidak mudah dicabut, ubun-ubun
sudah menutup.
5. Mata: CA (-/-), SI (-/-), reflek cahaya (+/+) normal, isokor (+/+) 2mm, mata cowong (-/-), air mata
sedikit (-)
6. Hidung : Sekret (-), epistaksis (-), nafas cuping hidung (-/-)
7. Mulut : lidah kotor (+), bibir kering (-), sariawan (+), detritus (-), caries (+)
8. Thoraks: SDV +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-, fremitus raba normal, pernafasan simetris
Ringkasan Pemeriksaan Fisik

8. Cor: bising jantung (-)

9. Abdomen: Hepatomegali (-), splenomegaly (-), roseolae (-), turgor kulit baik, meteorismus (-)

10. Anogenital warna kulit coklat, rambut mons pubis (-), penis ukuran 6 cm sudah sirkumsisi,

fimosis (-), hipospadia (-), epispadia (-), testis turun (+/+), anus tidak terdapat benjolan

11. Ekstremitas: Akral atas dan bawah hangat, ADP kuat

12. Meningeal sign (-), reflek patologis (-), reflek fisiologis normal

13. Gizi baik, perawakan proporsional


Ringkasan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium, darah rutin menunjukkan monositosis, penurunan eosinofil disertai


widal tes S. Para typhi BH positif (1:320)
Daftar Masalah

Aktif:
Anamnesis:
 Demam hari ke 5 terutama malam hari
 BAB (-) sejak 1 HSMRS
 Nyeri kepala (+)
 Nafsu makan menurun
 Mual (-)
 Higienitas jelek karena jarang mencuci tangan
 Muntah (-) sebelum makan dan sering membeli jajan diluar,
jarang menggosok gigi setelah makan dan sebelum
 Mimisan (-) tidur.
 Bintik merah di kulit (-)  Riwayat sakit serupa sebelumnya (-)
 Gusi berdarah (-)  Riwayat sakit yang ditularkan di keluarga (-)
 Ujung jari tangan dan kaki dingin (-)
Daftar Masalah

Pemeriksaan Fisik
 Nyeri tekan epigastrium (+)
 Keadaan umum lemah, compos mentis
 Suhu 37,6o C, HR 102x/menit, RR  Hepatomegali (-)
25x/menit, TD 90/60 mmHg
 Demam meningkat perlahan-lahan  Splenomegali (-)
terutama pada sore hingga malam hari.
 Lidah kotor (+)  Meteorismus (-)

 Reflek fisiologi (+)


 Roseolae (-)
 Reflek patologis (-)
 Meningeal sign (-)  Gigi terdapat caries
Daftar Masalah

Pemeriksaan laboratorium:

 Pemeriksaan laboratorium, darah rutin menunjukkan monositosis, penurunan eosinofil disertai


widal tes S. Para typhi BH positif (1:320)

Inaktif :
 -
KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH

 Febris hari ke 5 ec demam tifoid


 Stomatitis
 Caries dentis
RENCANA PENGELOLAAN
a. Rencana Tindakan
- Nilai dan perbaiki airway, breathing, circulation
- Observasi tanda-tanda vital tekanan darah, nadi, suhu, frekeuensi pernafasan/6 jam

b. Rencana penegakan diagnosis


 Cek ulang DR ulang berdasakan klinis dan hasil laboratorium sebelumnya
 Cek ulang widal dihari ke 6 demam
 TUBEX
 Typhi-dot
 Gaal culture
 Konsul ke bagian gigi
RENCANA PENGELOLAAN
c. Rencana Terapi
 Diet bubur
 Berikan infus RL 15 tpm makro
= (10x100)+(8x50)
= 1400/24/4
= 15 tpm makro
 Antipiretik : Paracetamol syr 1 ½ cth/5 jam k.p demam
= 10mg x18
= 180mg 1 ½ cth/ 5 jam jika suhu > 37,5
 Inj Cefotaxim 450 mg/12 jam
= 25mg x 18 = 450 mg/12 jam
 Candistatin 3x5 tetes
RENCANA PENGELOLAAN
d. Rencana Edukasi

 Menjelaskan tentang penyakit pasien pada orangtua

 Jika anak demam diberikan obat penurun panas dan di kompres air hangat

 Menjaga higienitas diri dan lingkungan

 Memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi

 Istirahat yang cukup

 Menjaga asupan nutrisi yang seimbang, baik kualitas, maupun kuantitasnya

 Kontrol gigi 6 bulan sekali


Tanggal SOA Tatalaksana
Kamis, S/ Demam naik turun (+) meningkat malam hari, batuk (-), pilek (-), mual (-), Planning :

11-01-2018 muntah (-), nyeri kepala (+), sariawan (+), nyeri saat makan (+), BAK (+) tidak 1. Diet bubur
nyeri, BAB (-), makan hanya mau kuah dan minum baik 2. Infus RL 15 tpm makro
3. Inj Cefotaxim 450
O/ mg/12 jam
TD : 100/70mmHg T : 38,3°C 4. Paracetamol syrup 1
HR: 105X/menit RR: 24X/menit
BB: 18 kg 2/3 Cth/5 jam k.p.
KU : Sedang, CM. demam
Kepala: CA -/-, SI -/-, PKGB -/-, lidah kotor (+), caries (+), normocephal (51cm
N : 49-53cm), faring hiperemis (-), detritus (-), sariawan (+) 5. Candistatin 3x5 tetes
Thorax: Paru : SDV +/+, Rh -/-, Wh -/- 6. Bedrest total
Cor : BJ I/II reguler
Abdomen: Nyeri tekan (+), hepatomegali (-), turgor kulit baik 7. Ulang DR
Ekstemitas: Akral dingin (-), sianosis (-)

A/
• Demam tifoid
• Stomatitis
• Caries dentis
Tanggal SOA Tatalaksana
Jumat, S/ Planning :

12-01-2018 Demam naik turun (+) meningkat malam hari, batuk (-), pilek (-), mual (-), muntah (-), 1. Diet bubur
nyeri kepala (-), sariawan (+), nyeri saat makan (+), BAK (+) tidak nyeri, BAB (-), 2. Infus RL 15 tpm makro
makan sedikit dan minum baik 3. Inj Cefotaxim 450 mg/8
jam
O/ 4. Paracetamol syrup 1 2/3
TD : 100/60mmHG T : 38,4°C Cth/5 jam k.p. demam
HR: 108X/menit RR: 24X/menit
KU : Sedang, CM. 5. Candistatin 3x5 tetes
Kepala: CA -/-, SI -/-, PKGB -/-, lidah kotor (+), sariawan (+), caries (+), normocephal 6. Bedrest total
(49cm N : 47-53cm), faring hiperemis (-), detritus (-)
Thorax: Paru : SDV +/+, Rh -/-, Wh -/- 7. Ulang DR
Cor : BJ I/II reguler
Abdomen: Nyeri tekan (+), hepatomegali (-), turgor kulit baik
Ekstemitas: Akral dingin (-), sianosis (-)
Tanggal SOA Tatalaksana
Jumat, Hasil Laboratorium Planning :

12-01-2018 - HB: 11,7 1. Diet bubur


- AL: 7,6 2. Infus RL 15 tpm makro
- AT: 225 3. Inj Cefotaxim 450 mg/8
- Hematokrit: 35,1 jam
4. Paracetamol syrup 1 2/3
A/ Cth/5 jam k.p. demam
• Febris hari ke 6 ec demam tifoid 5. Candistatin 3x5 tetes
• Stomatitis
• Caries dentis 6. Bedrest total
• Konstipasi fungsional
HASIL DARAH RUTIN
Nilai Normal
Leukosit 7,6 5.0 – 14.5 103/ uL
Eritrosit 4,59 3.70 – 5.70 106/
uL
Hemoglobin 11,7 10.7 – 14.7 g/dL
Hematokrit 35,1 31 – 43 %
Index eritrosit
MCV 76,5 72 – 88 fl
MCH 25,5 23 – 31 pg
MCHC 33,3 32 – 36 g/dL
Trombosit 225 217 – 497 103/uL
RDW – CV 11,9 11.5 – 14 .5 %
PDW 9,1 FL
MPV 9,3 FL
P-LCR 18,0 %
PCT 0,21 %
Tanggal SOA Tatalaksana
Sabtu, S/Demam naik turun (+) meningkat malam hari, batuk (-), pilek (-), mual (-), muntah (- Planning :

13-01-2018 ), nyeri kepala (-), sariawan (+) membaik, nyeri saat makan (+), BAK (+) tidak nyeri, 1. Diet bubur
BAB (-), makan sedikit dan minum baik 2. Infus RL 15 tpm makro
O/ 3. Inj Cefotaxim 450 mg/8
TD : 100/70mmHG S : 38,1°C jam
HR: 108X/menit RR: 24X/menit
KU : Sedang, CM. 4. Inj. Chloramphenicol
Kepala: CA -/-, SI -/-, PKGB -/-, lidah kotor (+), caries (+), normocephal (51cm N : 49-
53cm), faring hiperemis (-), detritus (-) 300 mg/8 jam
Thorax: Paru : SDV +/+, Rh -/-, Wh -/- 5. Paracetamol syrup 1 2/3
Cor : BJ I/II reguler
Abdomen: Nyeri tekan (+), hepatomegali (-), turgor kulit baik Cth/5 jam k.p. demam
Ekstemitas: Akral dingin (-), sianosis (-) 6. Candistatin 3x5 tetes

A/ 7. Bedrest total
• Demam tifoid
• Stomatitis (membaik)
• Caries dentis
Tanggal SOA Tatalaksana
Minggu, S/ Planning :

14-01-2018 Demam naik turun (-), batuk (-), pilek (-), mual (-), muntah (-), nyeri kepala (-), 1. Diet bubur
2. Infus RL 15 tpm makro
sariawan (+) membaik, nyeri saat makan (-), BAK (+) tidak nyeri, BAB (+), makan dan 3. Inj Cefotaxim 450 mg/8
minum baik jam
4. Inj. Chloramphenicol 300
O/ mg/8 jam
TD : 100/70mmHg S : 36,6°C 5. Paracetamol syrup 1 2/3
HR: 100X/menit RR: 20X/menit Cth/5 jam k.p. demam
KU : Sedang, CM. 6. Candistatin 3x5 tetes
Kepala: CA -/-, SI -/-, PKGB -/-, lidah kotor (-), caries (+), normocephal (51cm N : 49-
53cm), faring hiperemis (-), detritus (-)
Thorax: Paru : SDV +/+, Rh -/-, Wh -/-
Cor : BJ I/II reguler
Abdomen: Nyeri tekan (-), hepatomegali (-), turgor kulit baik
Ekstemitas: Akral dingin (-), sianosis (-)

A/
• Demam tifoid (perbaikan)
• Stomatitis (perbaikan)
• Caries dentis
Tanggal SOA Tatalaksana
Senin, S/ Planning :

15-01-2018 Demam (-), sariawan (-), nyeri saat makan (-), batuk (-), pilek (-), mual (-), muntah (-), 1. Diet bubur
2. Infus RL 15 tpm makro
nyeri kepala (-), BAK (+) tidak nyeri, BAB (+) tidak cair, makan dan minum baik 3. Inj Cefotaxim 450 mg/8
O/ jam
4. Inj. Chloramphenicol 300
TD : 110/70mmHg S : 37,4°C
mg/8 jam
HR: 120X/menit RR: 24X/menit
5. Paracetamol syrup 1 2/3
KU : Sedang, CM.
Cth/5 jam k.p. demam
Kepala: CA -/-, SI -/-, PKGB -/-, lidah kotor (-), caries (+), normocephal (49cm N : 47-
53cm), faring hiperemis (+), detritus (-)
Pasien BLPL
Thorax: Paru : SDV +/+, Rh -/-, Wh -/-
Cor : BJ I/II reguler
Obat pulang:
Abdomen: Nyeri tekan (-), hepatomegali (-), turgor kulit baik
Ekstemitas: Akral dingin (-), sianosis (-) 1. Cefixime 2 x 60 mg
2. Curcuma syr. 2 x C I
A/
• Demam tifoid (perbaikan)
• Stomatitis (perbaikan)
• Caries dentis
GRAFIK SUHU
TERIMAKASIH…
DEMAM TIFOID
EPIDEMIOLOGI

 91%  usia 3-19 tahun


 Kejadian meningkat >5 tahun
 Insiden di kota >> karena penyediaan air bersih yang masih kurang, sanitasi lingkungan
dengan pembuangan sampah yang kurang memenuhi syarat kesehatan lingkungan
ETIOLOGI

 S. Typhi
 S. Paratyphi
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
 Masa inkubasi 10-14 hari
 Demam  naik bertahap (suhu tertinggi pada akhir minggu pertama, minggu kedua  demam tinggi
terus menerus)
 Nyeri kepala
 Pusing
 Nyeri otot
 Anoreksia
 Mual
 Muntah
 Obstipasi atau diare
MANIFESTASI KLINIS

 Perasaan tidak enak di perut


 Batuk
 Epistaksis
 Bradikardi relative
 Lidah yang berselaput (kotor di tengah, tepi dan ujung merah)
 Hepatomegali
 Splenomegali
 Meteorismus
 Roseolae
 Gangguan mental
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pemeriksaan rutin
 Leukositopenia, leukosit normal, leukositosis
 Aneosinofilia dan limfopenia
 LED dapat meningkat
 SGOT/SGPT bisa meningkan
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Widal
 Uji TUBEX
 Uji Typhidot
 Uji IgM Dipstik
 Kultur darah
DIAGNOSIS

 Anamnesis
 Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan penunjang
TATALAKSANA

 Istirahat dan perawatan


 Diet dan terapi penunjang (suportif simptomatik)
 Pemberian antimikroba
KOMPLIKASI

 Intraintestinal : perforasi usus, perdarahan saluran cerna, nyeri abdomen, muntah,


nyeri tekan pada palpasi, bising usus menurun sampai menghilang, dll
 Ekstraintestinal: ensefalopati, hepatitis tifosa, meningitis, pneumonia, syok septik,
pielonefritis, endocarditis, osteomyelitis, dll
TERIMAKASIH…

Anda mungkin juga menyukai