SKRIPSI
OLEH :
SIGIT P .KURNIAWAN
100401010
Kehilangan panas merupakan salah satu faktor penting yang sangat perlu
diperhatikan dalam pengoperasian boiler. Kehilangan panas yang terlalu besar
yang terdapat pada gas buang sisa pembakaran dalam boiler adalah salah satunya.
Temperatur gas buang yang masih terlalu besar akan mengurangi efisiensi boiler.
Maka untuk mengatasi masalah tersebut digunakan economizer sebagai alat untuk
mengurangi temperatur gas buang. Temperatur gas buang yang masih terlalu
tinggi dapat dimanfaatkan kembali untuk menaikkan temperatur air umpan
didalam economizer dengan cara melewatkan gas buang tersebut kemudian diukur
temperatur gas buang dan temperatur air umpan. Setelah dilakukan perhitungan
maka didapat efisiensi boiler dengan menggunakan economizer sebesar 86,97 %
sedangkan efisiensi boiler tanpa menggunakan economizer sebesar 76,07 %.
Dengan menggunakan economizer maka dapat menghemat bahan bakar sebesar
174,08 kg.
Heat loss is one very important factor to consider in the operation of the boiler.
Heat loss is too large contained in the exhaust gas combustion in the boiler is one
of them. Exhaust gas temperature is still too large will reduce the efficiency of the
boiler. So to overcome these problems an economizer as a tool to reduce the
exhaust gas temperature. Exhaust gas temperature is still too high can be used
again to raise the temperature in the feed water economizer by passing the
exhaust gas is then measured exhaust gas temperature and the temperature of the
feed water. After calculation of the importance of the boiler efficiency using
economizer by 86.97% while the boiler efficiency without using economizer by
76.07%. By using economizer, it can save fuel by 174.08 kg.
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang selama ini telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan untuk
mencapai gelar sarjana di Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Sumatera Utara. Adapun yang menjadi judul skripsi ini yaitu “Analisa Pemakaian
Economizer Terhadap Peningkatan Efisiensi dan Penghematan Bahan Bakar
Boiler 052 B101 Unit Pembangkit Tenaga Uap PT. Pertamina (Persero) Refinery
Unit IV Cilacap”
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu penulis selama pelaksanaan penelitian dan pembuatan
skripsi ini. Untuk itu, melalui pengantar ini penulis menyampaikan terima kasih
kepada :
1. Orang tua dan kedua abang tercinta yang selalu memberikan doa dan
semangat kepada penulis
2. Bapak Dr. Ing. Ir Ikhwansyah Isranuri selaku Ketua Departemen Teknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
3. Bapak Ir. Tekad Sitepu, MT selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah
memberikan banyak saran untuk perbaikan selama proses penyusunan
skripsi ini.
4. Bapak/Ibu Staff Pengajar dan Pegawai di Departemen Teknik Mesin
5. Pihak PT Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap yang telah
memberikan kesempatan bagi penulis untuk melakukan penelitian guna
mengerjakan skripsi ini.
6. Seluruh teman-teman mahasiswa Teknik Mesin angkatan 2010 dan teman-
teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dan memberikan masukan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna, baik segi teknik
maupun segi materi. Oleh sebab itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran
membangun demi terciptanya laporan yang lebih baik di masa yang akan datang.
Akhir kata, penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi
pembacanya.
ABSTRAK ................................................................................................ i
2.2Pengertian Boiler................................................................................ 11
3.1.1Tempat Penelitian............................................................... 35
3.2.1Alat ..................................................................................... 35
3.2.2Bahan ................................................................................. 37
5.1Kesimpulan ........................................................................................ 56
5.2 Saran.................................................................................................. 56
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar2.14Softener ............................................................................... 19
Gambar2.15Deareator ............................................................................. 20
Gambar2.16 Economizer......................................................................... 20
Gambar2.20Manometer .......................................................................... 23
Gambar2.21Mekanisme economizer....................................................... 25
Gambar2.22Penampang economizer....................................................... 26
η Efisiensi %
o
T Temperatur C
P Tekanan kg/cm2
ABSTRAK
Kehilangan panas merupakan salah satu faktor penting yang sangat perlu
diperhatikan dalam pengoperasian boiler. Kehilangan panas yang terlalu besar
yang terdapat pada gas buang sisa pembakaran dalam boiler adalah salah satunya.
Temperatur gas buang yang masih terlalu besar akan mengurangi efisiensi boiler.
Maka untuk mengatasi masalah tersebut digunakan economizer sebagai alat untuk
mengurangi temperatur gas buang. Temperatur gas buang yang masih terlalu
tinggi dapat dimanfaatkan kembali untuk menaikkan temperatur air umpan
didalam economizer dengan cara melewatkan gas buang tersebut kemudian diukur
temperatur gas buang dan temperatur air umpan. Setelah dilakukan perhitungan
maka didapat efisiensi boiler dengan menggunakan economizer sebesar 86,97 %
sedangkan efisiensi boiler tanpa menggunakan economizer sebesar 76,07 %.
Dengan menggunakan economizer maka dapat menghemat bahan bakar sebesar
174,08 kg.
Heat loss is one very important factor to consider in the operation of the boiler.
Heat loss is too large contained in the exhaust gas combustion in the boiler is one
of them. Exhaust gas temperature is still too large will reduce the efficiency of the
boiler. So to overcome these problems an economizer as a tool to reduce the
exhaust gas temperature. Exhaust gas temperature is still too high can be used
again to raise the temperature in the feed water economizer by passing the
exhaust gas is then measured exhaust gas temperature and the temperature of the
feed water. After calculation of the importance of the boiler efficiency using
economizer by 86.97% while the boiler efficiency without using economizer by
76.07%. By using economizer, it can save fuel by 174.08 kg.
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang diambil untuk dipelajari dalam tugas akhir ini
adalah :
1.3.Batasan Masalah
1.4.Manfaat Penelitian
1.5.Metodologi Penulisan
Metodologi penulisan yang digunakan pada penulisan skripsi ini adalah sebagai
berikut :
a. Studi literatur, berupa studi kepustakaan, kajian dari buku-buku dan
tulisan-tulisan yang terkait.
b. Browsing internet, berupa studi artikel-artikel, gambar-gambar dan buku
elektronik (e-book) serta data-data lain yang berhubungan.
d. Metode studi lapangan, yaitu dengan mengambil data yang dibutuhkan
untuk menganalisa pemakaian economizer terhadap penghematan bahan
bakar boiler 052B101 di Unit Pembangkit Tenaga UapPT Pertamina
(Persero) Refinery Unit IV Cilacap .
c. Diskusi, berupa tanya jawab mengenai Tugas Akhir dengan dosen
pembimbing sehingga dihasilkan Tugas Akhir yang baik.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan pendahuluan tentang studi kasus dan pemecahan masalah
yang berisi antara lain : Latar belakang,tujuan penelitian, batasan masalah, ,
manfaat penelitian , dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi dasar teori dari topik yang dikaji dan digunakan sebagai
landasan dalam memecahkan masalah dan menganalisis permasalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Bab ini berisi sumber sumber literatur yang digunakan untuk menyusun
laporan tugas akhir ini
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Pembangkit Listrik
Kebutuhan akan energi listrik pada setiap daerah akan terus meningkat
seiring dengan perkembangan industri ataupun kebutuhan sehari-hari. Hal tersebut
disebabkan karena semakin majunya teknologi dikehidupan.Dengan demikian
segala bentuk pekerjaan manusia kini dapat dengan mudah dikerjakan oleh
teknologi.Kemudahan-kemudahan tersebut dapat diatasi dengan aplikasi tenaga
listrik untuk dalam kehidupan sehari-hari.
2.1.2.SiklusRankineSederhana
Siklus Rankine merupakan siklus ideal untuk pembangkit daya uap. Pada
siklus rankine ideal sederhana terdiri dari 4 proses yang dapat dilihat pada gambar
diagram T-s dibawah ini: Pada proses 1-2 terjadi kompresi isentropik yang terjadi
di dalam pompa, hal ini mengakibatkan tekanan fluida kerja menjadi naik. Pada
proses 2-3 terjadi penambahan panas dengan tekanan konstan di dalam boiler.
Pada proses 3-4 terjadi ekspansi isentropik di dalam turbin yang menyebabkan
tekanan menjadi turun. Pada proses 4-1 terjadi pembuangan panas ke lingkungan
oleh kondensor pada tekanan konstan.
Penggunaan dari pada reheat tunggal pada pembangkit listrik modern menaikkan
efisiensi siklus menjadi 4 sampai 5 persen dengan cara meningkatkan suhu rata-rata
uap yang ditransferkan kembali.
Siklus reheat diperkenalkan pada pertengahan tahun 1920, tapi kemudian
ditinggalkan pada tahun1930an karena tingkat kesulitan yang tinggi dalam
pengoperasiannya. Karena kenaikan tekanan boiler yang stabil seiring
berkembangnya waktu maka siklus reheat tunggal kembali diperkenalkan pada
tahun 1940 an dan reheat ganda pada awal tahun 1950an.
Pada siklus regeneratif Rankine ideal, uap masuk ke turbin pada tekanan boiler
(kondisi 5) dan diekspansikan secara isentropik ke tekanan medium (kondisi 6).
Beberapa uap akan diekstraksi dan dikirim kembali ke feedwater heater, sementara
uap yang tersisa diekspansikan lanjut secara isentropik ke tekanan kondenser
(kondisi 7). Air kondensasi yang juga disebut dengan feedwater dipompakan
kembali ke feedwater heater, dimana disana akan dicampur dengan uap ekstraksi
dari turbin. Fraksi dari uap ekstraksi meninggalkan heater sebagai uap saturasi pada
tekanan heater (kondisi 3). Pompa kedua meningkatkan tekanan air hingga mencapai
tekanan boiler (kondisi 4). Siklus berakhir dengan dipanaskan air pada boiler hingga
kondisi masuk turbin (kondisi 5).
• Closed Feedwater Heaters
Tipe feedwater heater lainnya yang biasa digunakan adalahClosed
Feedwater Heaters, dimana panas yang ditransfer dari uap ekstraksi ke feedwater
tanpa dicampur terlebih dahulu. Kedua aliran dapat berada pada tekanan yang
berbeda karena mereka tidak bercampur. Skema dari pembangkit listrik tenaga uap
dengan satu closed feedwater heater dan diagram T-s dari siklus ditunjukkan oleh
gambar 2.6 berikut ini:
Uap panas atau steam pada tekanan tertentu kemudian digunakan untuk
mengalirkan panas ke suatu proses. Air adalah media yang berguna dan murah
untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Jika air dididihkan sampai menjadi
steam, volumenya akan meningkat sekitar 1.600 kali.[3]
Sistem boiler terdiri dari : sistem air umpan, sistem uap dan sistem bahan
bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai
dengan kebutuhan steam. Berbagai valve disediakan untuk keperluan perawatan
dan perbaikan. Sistem uap mengumpulkan dan mengontrol produksi uap dalam
boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada
keseluruhan sistem, tekanan uap diatur menggunakan valve dan dipantau dengan
alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang
digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang
dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada
jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem.
Air yang disuplai ke boiler untuk dirubah menjadi uapdisebut air umpan.
Dua sumber air umpan adalah: kondensat atau uap yang mengembun yang kembali
dari proses dan make uap water (air baku yang sudah diolah) yang harus
diumpankan dari luar ruang boiler dan plant proses. Untuk mendapatkan efisiensi
boiler yang lebih tinggi, digunakan economizer untuk memanaskan awal air umpan
menggunakan limbah panas pada gas buang. Bahan baku yang digunakan untuk
membuat steam adalah air bersih. Air yangtelah diproses di alirkan
menggunakan pompa ke deaerator tank hingga pada level yang sudah
ditentukan. Pemanasan dalam deaerator adalah dengan menggunakan uap sisa
yang berasal dari hasil pemutaran turbin. Dalam hal ini terdapat beberapa tahap
sirkulasi steam untuk pemanasan awal deaerator
2.4. Klasifikasi Boiler
b. Pipa Evaporator
Pipa evaporator merupakan pipa – pipa dimana air atau uap bersikulasi didalam
boiler dan juga sebgai tempat pemanasan air
c. Ruang bakar
Ruang bakar(furnace)adalah dapur penerima panas bahan bakar untuk
pembakaran, yang terdapat fire gate dibagian bawah sebagai alas bahan bakar dan
yang sekelilingnya adalah pipa-pipa air boiler yang menempel pada dinding ruang
pembakaran yang menerima panas dari bahan bakar secara radiasi, konveksi,
radiasi.
d. Drum
Drum merupakan tempat menampung air dari economizer
sekaligus sebagai pemisah uap dan air. Pada konstruksi sebuah boiler terdapat 2
buah drum yakni drum uap dan drum lumpur.Drum uap berfungsi untuk
menampung uap hasil dari sirkulasi.Drum lumpur merupakan drum yang
posisinya di bawah drum uap dan berfungsi sebagai pengumpul air panas yang
akan didistribusikan ke dalam wall tube. Dalam drum ini terdapat pipa
untuk pembuangan berkala.
Gambar 2.10 Konfigurasi steam drum dan mud drum
(Sumber : PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap) [10]
e. Pemanas lanjut
Pemanas lanjut (super heater) adalah bagian-bagian boiler yang berfungsi
sebagai pemanas uap, darisaturated steam(±250°C) menjadi super heated steam
(±360°C)
f. Pemanas udara
Pemanas udara (air heater) adalah alat pemanas udara penghembus bahan
bakar.Gas buang yang masih memiliki panas yang tinggi dapat digunakan untuk
memanaskan udara pembakaran didalam air heater.
g. Dust collector
Dust collector adalah alat pengumpul abu atau penangkap abu padasepanjang
aliran gas pembakaran bahan bakar sampai kepada gas buang.
h. Soot blower
Soot blower adalah alat yang berfungsi sebagai pembersih jelaga atau abu yang
menempel pada pipa-pipa.
2.5.2 Komponen Pendukung
Sedangkan untuk komponen pendukung dalam sistem boiler uap antara lain
yaitu :
a. Tangki air
Tangki air yang memiliki fungsi sebagai tempat penampungan airumpan yang
telah diproses pada softener yang akan dikirim ke boiler052B
101 untuk diproses menjadi uap.
e. Deareator
Deareatormempunyai fungsi utama yaitu menghilangkan kandungan-kandungan
oksigen dan gas-gas lainnya yang masih terkandung didalam air pengisi
boiler.Karena oksigen dapat menyebabkan terjadinya korosi pada pipa-pipa dan
dinding boiler.Cara kerja deareator yakni air disemprot dengan menggunakan low
pressure steam sehingga kandungan oksiges dan gas lain hilang dan temperatur
air meningkat.
Gambar 2.15 Deareator
(Sumber : PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap)
f. Economizer
Economizer merupakan alat yang berfungsi sebagai pemanas air umpan sebelum
masuk ke drum boiler. Sisa panas gas hasil pembakaran yang akan dibuang ke
atmosfer melalui stack terlebih dahulu dilawatkan ke economizer sehingga
mengurangi panas gas buang sisa pembakaran dan menaikkan temperatur air
umpan boiler.
a. Katup Pengaman
Katup pengaman (safety valve) adalah suatu alat untuk kemungkinan boiler
membuang uap keluar, jika tekanan uap dalam boiler melebihi tekanan yang
diijinkan. Untuk sebuah boiler minimum harus mempunyai 2 buah katup pengaman
Sistem kerja katu pengaman adalah jika teknan uap dalam drum uapmelebihi
tekanan uap yan diijinkan, kemungkinan yang terjadi adalah akan meledak
dan akan menimbulkan kerusakan yang lebih besar apabila tekanannya tidak
dikurangi. Dalam keadaan yang demikian maka katup pengaman akan membuka
dan uap akan keluar lewat saluran valve sehingga tekanan uapdalam drum akan
berkurang. Setelah tekanan uap pada tekanan normal, katup pengaman akan
menutup kembali. Pada Boiler 052 B 101 terdapat 3 buah katup pengaman.
b. Gelas Penduga
Gelas penduga adalah suatu pengaman yang berfungsi unutuk mengetahui tinggi
rendahnya permukaan air di dalam drum boiler. Di bagian
bawah gelas penduga terdapat katup peluru yang berfungsi menutup
pancuran air. Apabila gelas penduga pecah, tidak akan membahayakan
operator. Pada boiler 052 B 101 terdapat 2 buah gelas penduga.
c. Manometer
f. Keran pembilasan
2.6Economizer
(Sumber :http://artikel-teknologi.com)[17]
2.7.Pembakaran
Proses perubahan fasa air menjadi uap dapat digambarkan pada diagram T-
s seperti gambar dibawah:
Dapat dilihat dari diagram diatas proses pembentukan air hingga menjadi
uap. Proses 1-2 yakni proses pompa ke boiler. Proses 2-3 yakni pemanasan air
hingga menjadi uap dan dilanjutkan ke superheater. Sedangkan 3-4 proses dari
boiler ke turbin. Maka untuk menghitung Qin pada boiler dapat dihiutng dengan
persamaan :
Sedangkan pada diagram T-s dengan menggunakan economizer, pada proses 2-3
terjadi peningkatan temperatur air umpan pada economizer sehingga mengurangi
kerja boiler untuk mengbah air menjadi uap. Dan untuk menghitung Qinpaa boiler
dapat dihitung dengan persamaan :
Nilai kalor pembakaran tinggi atau juga dikenal dengan istilah High Heating
Value (HHV) adalah nilai pembakaran dimana panas pengembunan air dari
proses pembakaran ikut diperhitungkan sebagai panas dari proses pembakaran.
Dirumuskan dengan:
η= 100 % - ( L1 + L2 + L3 + L4 + L5 +) (2.7)
Menghitung massa udara sebenarnya yang dipasok per kg bahan bakar (AAS)
EA
AAS = { 1 + } x TA (2.10)
100
Total heatinputtergantung dari LHV (Lower Heating Value) atau nilai kalor bawah
yaitu nilai kalor bahan bakar setelah dikurangi oleh penyerapan air yang
terbentuk akibat reaksi fuel oil yang mengandung hidrogen dengan udara
yang mengandung oksigen. Jika penyerapan panas oleh air tidak diperhitungkan,
maka didapat nilai kalor atas atau HHV = High Heating Value.
Ada dua macam LHV yang digunakan pada perhitungan efisiensi boiler
tergantung dari jenis bahan bakarnya, yaitu :
a. LHV F.O : LHV untuk bahan bakar fuel oil
b. LHV F.G : LHV untuk bahan bakar fuel gas
c. LHVfuel :LHV untuk bahan bakar double firing
Lmoist
% Heat Loss to due in fuel= LHV
x 100 % (2.12)
6 Unmeasured Losses
Loss ini berdasarkan prediksi dari desain pada data sheet sebesar 0.5 %
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.1.Tempat Penelitian
3.1.2.Waktu Penelitian
3.2.1. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh data di Unit
Pembangkit Tenaga Uap PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap yaitu
sebagai berikut :
• Orifice meter, digunakan untuk mengukur jumlah aliran air atau yang
uap yang masuk ke komponen SPTU. Pembacaan data dilakukan di
control room.
Bahan yang digunakan adalah data yang diperoleh dari unit Utilities
Complex dan unit Energy Conservation and Loss Control PT. Pertamina (Persero)
Refinery Unit IV Cilacap, serta data-data dari pustaka yang dibutuhkan untuk
mendukung penelitian.Data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi dua, yaitu
a. Data primer, merupakan data yang diperoleh dari SPTU PT. Pertamina
(Persero) Refinery Unit IV Cilacap, seperti: spesifikasi boiler, dan data
operasional harian boiler.
b. Data sekunder, merupakan data yang bersumber dari pustaka-pustaka yang
mendukung penelitian, seperti tabel sifat.
Dalam melakukan penelitian tugas akhir ini metode yang penulis gunakan
adalah metode survey. Dimana didalam hal ini penulis langsung melakukan
survey keUnit Pembangkit Tenaga Uap PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit
Cilacap IV untuk mengumpulkan data-data dalam menganalisa pemakaian
economizer terhadap penghematan bahan bakar pada boiler 052 B101. Langkah-
langkah yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah :
1. Studi Literatur
Studi literatur yang penulis lakukan adalah mencari data-data yang berkaitan
dengan boiler 052 B101 mulai dari data design pada data sheet boiler di
perpustakaan PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap.
Metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian tugas akhir
ini melalui beberapa metode, yaitu :
a. Metode Observasi
Melakukan pengamatan dan pencatatan dengan meninjau secara langsung ke
lapangan serta melihat objek yang diteliti secara langsung, sehingga akan
diperoleh data yang sistematis dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
b. Riset Pustaka
Pengumpulan data-data yang diperoleh dari buku-buku referensi diberbagai
tempat dan sumber-sumber yang ada kaitannya dengan objek yang diteliti yang
nantinya berguna untuk mengembangkan hasil interview dan observasi.
c. Metode Interview
Suatumetode pengumpulan data melalui wawancara atau tanya jawab secara
langsung dengan pihak pekerja instansi/perusahaan untuk memperoleh data-data
yang diperlukan.
Mulai
Study
Literatur
Survey
Pengambilan
Data
Analisa data
Hasil
Ya
Kesimpulan
Selesai
Kadar dari masing-masing unsur dalam bahan bakar gas (fuel gas)
adalah sebagai berikut :
total unsur
% dari Wt unsur pada fuel gas = x 100%
total unsur gas
13,98
% dari Wt C pada fuel gas = x 100% = 74,21 %
18,84
4,09
% dari Wt H pada fuel gas = x 100% = 21,71%
18,84
88,03
X1 =
88,03+74,21
X1 = 0,54
X2 = 1 – 0,54
= 0,46
11,58
Y1 =
11,58+21,71
Y1 = 0,34
Dan Y2 Fraksi HFG
Y2 = 1 – Y1
=1 – 0,34
= 0,66
Maka total H pada fuel oildan fuel gas
= (0,34 x 11,58) + (0,66 x 21,71)
= 18,47 %
17926
=
17926 +20267
= 0,47
dan X2 Fraksi LHV Fuel Gas
X2 = 1 – 0,47
= 0,53
Maka LHVtotal = X1 . LHVFO + X2 . LHVFG
= (0,47 x 17926) + (0,53 x 20267)
=19166,7 btu/lb
Sehingga diperoleh data dari komposisi bahan bakar dual fuel (oil dan
gas) :
Untuk mengetahui N2 pada flue gas maka dapat diketahui dari selisih dari
kompoisis utama flue gas :
100 % = O2 + CO + CO2 + N2
N2 = 100 % - ( 3,02 + 0,01 + 11,37 )
N2 = 100 % - 14,4 %
N2 = 85,6 %
4.3 Perhitungan Efisiensi
O2 x 100
EA =
21 − O2
3,02 x 100
EA =
21 − 3,02
= 16,79 %
Menghitung massa udara sebenarnya yang dipasok per kg bahan bakar (AAS)
EA
AAS = { 1 + } x TA
100
16,79
AAS = { 1 + } x 15,57
100
= 0 btu/lb
% Heat Loss to due in Fuel
0
L2 = 19166,7 x 100
=0%
dimana :
hstack = entalpi oulet flue gas 174 oC = 345,2 oF = 448,76 btu/lb
hudara = entalpi udara pembakaran F.D.F 34 oC = 93.2 oF = 93,3 btu/lb
9
L3 = 100 x totalWtHidrogen(hstack − hudara)
9
= 100 x 18,47(448,76 – 93,3 )
= 590,88 btu/lb
590,88
L3 = 19166 .7 x 100
= 3,09 %
dimana :
hstack = entalpi oulet flue gas 174 oC = 345,2 oF = 448,76 btu/lb
hudara = entalpi udara pembakaran F.D.F 34 oC = 93.2 oF = 93,3 btu/lb
6. Unmeasured Losses
Loss ini berdasarkan prediksi dari desain pada data sheet sebesar 0.5 %
Dengan Economizer
8
7
6 6,73
5
4
3
3,09
2
2,36
1
0 0,35 0,5
0
L1 L2 L3 L4 L5 L6
=0%
dimana :
hstack = entalpi oulet flue gas 304 oC = 579,2 oF = 752,96 btu/lb
hudara = entalpi udara pembakaran F.D.F 34 oC = 93.2 oF = 93,3 btu/lb
= 5,72 %
dimana :
hstack = entalpi oulet flue gas 304 oC = 579,2 oF=752,96 btu/lb
hudara = entalpi udara pembakaran F.D.F 34 oC = 93.2 oF = 93,3 btu/lb
6. Unmeasured Losses
Loss ini berdasarkan prediksi dari desain pada data sheet sebesar 0.5 %
Efisiensi Boiler
100
90
80 86,97
70 76,07
60
Dengan Economizer
50
Tanpa Economizer
40
30
20
10
0
Desain awal dari boiler ini adalah dapat menghasilkan uap dengan
kapasitas maksimum sebanyak 110 ton/hour.Namun saat ini boiler hanya
dapat menghasilkan uap +86 ton/hour.Ini dikarenakan performa boiler
tidak lagi bagus mengingat pemakaian yang sudah cukup lama.Selain itu
factor-faktor kehilangan panas juga mempengaruhi performa boiler.
� = ṁ x (hg – hf)
Dimana :� = panas yang dibutuhkan (kJ/kg)
ṁ = massa air umpan (kg/jam)
hf = entalpi air umpan (kJ/kg)
hg = entalpi uap jenuh (kJ/kg)
�
ṁ =
��� � ���
6.312.902,4
ṁ = = 174,08 kg
41695 ,875 � 0,8697
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan penelitian yaitu:
a. Pengoperasian boiler dengan menggunakan economizer pada boiler
051 B101 maka didapat :
• Efisiensi boiler sebesar 86,97 %
• Panas yang dibutuhkan untuk proses pembentukan air menjadi
uap sebesar 225.730.814,4 kJ
b. Pengoperasian boiler tanpa menggunakan economizer pada boiler
051 B101 maka didapat :
• Efisiensi boiler sebesar 76,07 %
• Panas yang dibutuhkan untuk proses pembentukan air menjadi
uap sebesar 232.043.716,8 kJ
c. Dengan menggunakan economizer dapat menghemat bahan bakar
sebanyak 174,08 kg.
5.2 Saran
a. Agar menghindari penurunan efisiensi, disarankan untuk
meminimalisir kehilangan panas(heat loss) pada boiler.
b. Untuk lebih meningkatkan efisiensi boiler, disarankan
menambahkan pemakaian air heateruntuk memanaskan udara
pembakaran.
DAFTAR PUSTAKA
[1] ASME Power Test Codes 4.1.64, Test Code for Steam Generating Unit.
[3] Allan, S. Founst, cs. 1955 ” Principle of Unit Operation ” John Willey &
Son Co, New York.
[16] http://energitoday.com
[17]http://artikel-teknologi.com