Oleh :
Erhaneli* Elsi Alfionita Syawal**
Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Padang
erhanelimarzuki@gmail.com
Abstract
Kabupaten Bungo merupakan suatu daerah yang memiliki lahan perkebunan sawit ± 169.111 Ha. Hal ini
berpeluang besar memanfaatkan cangkang dan serabut sawit sebagai bahan bakar pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU) yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Kabupaten Bungo.
Penelitian ini bertujuan mengetahui jumlah daya yang dapat dihasilkan dari cangkang dan serabut sawit
yang nantinya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Kabupaten Bungo. Dari hasil
penelitian yang telah dilakukan diperoleh potensi daya yang dihasilkan dari cangkang sawit sebesar
21.397,565 MW/tahun dengan menggunakan cangkang sawit sebanyak 49.214.400 kg, dan potensi daya
yang dihasilkan serabut sawit sebesar 49.214,4 MW/tahun dengan menggunakan serabut sawit sebanyak
127.957.440 kg, daya ini dapat memenuhi kebutuhan listrik masyarakat sebesar 3.135,911588 MW/tahun di
Kabupaten Bungo. Potensi daya yang bisa digunakan pada PLTU untuk memenuhi kebutuhan listrik
masyarakat Kabupaten Bungo adalah 8 MW/jam yang bersumber dari cangkang sawit sebesar 2,4 MW
dengan menggunakan cangkang sebanyak 5.520 kg dan serabut sawit sebesar 5,6 MW dengan menggunakan
serabut sebanyak 14.560 kg .Biaya pembangkit yang diperlukan pada PLTU untuk memenuhi kebutuhan
listrik masyarakat Kabupaten Bungo adalah Rp 2.964/kWh dan jumlah air yang dibutuhkan pada PLTU
tersebut adalah 48.481.193,15 kg.
Kata kunci : Cangkang dan Serabut Sawit ,PLTU, Kebutuhan Listrik Muaro Bungo
1. PENDAHULUAN
bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap
Pada saat ini, krisis energi listrik (PLTU) ialah serabut sawit dan cangkang
terjadi di Indonesia padahal kebutuhan energi sawit.
listrik di Indonesia semakin meningkat Dilihat dari peneliti-peneliti terdahulu
seiring dengan pertumbuhan penduduk. diantaranya Bambang Sunarwan (2013)
Krisis energi listrik yang terjadi dikarenakan dalam penelitiannya “ Pemanfaatan Limbah
semakin menipisnya sumber energi Sawit Untuk Bahan Bakar Energi Baru dan
konvensional dan banyak pembangkit tenaga Terbarukan. Hasil penelitiannya menyatakan
listrik di Indonesia menggunakan bahan bahwa tandan kosong kelapa sawit (TKKS)
bakar fosil sebagai bahan bakar utamanya. memiliki potensi besar untuk dijadikan bahan
Sebagai solusinya dapat memanfaatkan bakar nabati (BBN). TKKS bisa diolah
sumber-sumber energi alternatif yang dapat menjadi bioetanol dan bahan bakar
menjadi bahan bakar substitusi yang ramah pembangkit listrik tenaga biomasa (PLT
lingkungan, efektif, efisien, dan dapat diakses Biomassa) dapat membangkitkan listrik
oleh masyarakat luas. Selain itu, sumber sebesat 6,33 MW.
energi alternatif tersebut idealnya berasal dari Harris (2013) telah melakukan kajian
sumber energi yang bisa diperbarui. Salah tentang Studi Pemanfaatan Limbah Padat
satu potensi energi yang dapat diperbarui dari Perkebunan Kelapa Sawit pada PLTU 6
adalah energi biomassa limbah kelapa sawit. MW di Bangka Belitung. Hasil penelitiannya
Bila dikelola dengan baik limbah menyatakan bahwa limbah padat dari
kelapa sawit dapat digunakan sebagai energi perkebunan kelapa sawit berupa cangkang
alternatif pengganti batu bara yang bisa dan serabut dapat dimanfaatkan sebagai
digunakan sebagai bahan bakar pada sumber energi alternatif pada PLTU.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Cangkang memiliki kandungan energi
Limbah sawit yang dapat digunakan sebagai sebesar 4115 kkal/kg dan fibre sebesar 3500
DOI 10.21063/JM.2017.V19.1.10-18
© 2017 ITP Press. All right reserved. 10
Vol.19 No.1 Februari 2017 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
kkal/kg. Cangkang dan fibre dimanfaatkan Tabel 2.2 Data perkebunan di Kabupaten
sebagai bahan bakar pada PLTU 6 MW. Bungo
Valdo Sihombing (2014) telah
melakukan kajian tentang Analisis
Perhitungan Ekonomi dan Potensi
Penghematan Energi Listrik pada
Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Pabrik
Kelapa Sawit PT. X. Hasil penelitiannya
menyatakan bahwa faktor kebutuhan oleh
generator 1800 KW sebesar 57,3%.
Penghematan pada rugi-rugi boiler dengan
menggunakan economizer dapat
menghasilkan penghematan sebesar
Rp.116.000.000 pertahunnya dengan payback
periode 1,7 tahun. Berdasarkan tabel diatas, dapat diamati
Kabupaten Bungo merupakan suatu bahwa potensi pemanfaatan limbah kelapa
daerah yang berpotensi untuk memanfaatkan sawit ( cangkang dan serabut sawit) di
sumber energi alternatif karena memiliki Kabupaten Bungo sangat besar yang dapat
perkebunan sawit 169.111 Ha. Oleh karena digunakan sebagai bahan bakar pada
itu, daerah Kabupaten Bungo memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
peluang yang besar untuk memanfaatkan Potensi daya yang dihasilkan cangkang sawit
cangkang dan serabut sawit sebagai bahan 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑐𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑤𝑖𝑡 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑇𝐵𝑆
bakar pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑐𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑤𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛/𝑘𝑊
(PLTU), dimana PLTU tersebut dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik Potensi daya yang dihasilkan serabut sawit
masyarakat Kabupaten Bungo. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ serabut 𝑠𝑎𝑤𝑖𝑡 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑇𝐵𝑆
jumlah daya dihasilkan cangkang dan serabut 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ serabut 𝑠𝑎𝑤𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛/𝑘𝑊
sawit, mengetahui jumlah daya yang bisa
digunakan PLTU untuk memenuhi kebutuhan Potensi daya yang digunakan untuk membuat
listrik masyarakat Kabupaten Bungo, suatu PLTU :
= daya yang dihasilkan cangkang + daya
mengetahui jumlah biaya yang diperlukan yang dihasilkan serabut
PLTU untuk memenuhi kebutuhan energi
listrik Kabupaten Bungo dan mengetahui 3. Sistem Kelistrikan Kabupaten
jumlah air yang dibutuhkan pada PLTU Bungo
untuk memenuhi kebutuhan energi listrik Kabupaten Bungo merupakan salah
Kabupaten Bungo. satu dari 11 Kabupaten/Kota yang ada di
PropinsiJambi. Kabupaten Bungo terdiri dari
2. Potensi Limbah Kelapa Sawit di 17 kecamatan, yaitu : kecamatan Pasar
Kabupaten Bungo Muara Bungo, Bungo Dani, Rimbo Tengah,
Kabupaten Bungo merupakan suatu Batin III, Batin II Babeko, Muko-Muko Batin
daerah di provinsi Jambi dan termasuk VII, Rantau Pandan, Batin III hulu, Pelepat,
daerah yang berpenghasilan sawit yang besar. Pelepat Ilir, Tanah Sepenggal Lintas, Tanah
Kabupaten Bungo memiliki perkebunan Sepenggal, Tanah Tumbuh, Jujuhan, Jujuhan
sawit seluas 169.111 Ha yang terdiri dari 3 Ilir, Pelayang, Limbur Lubuk Mengkuang.
bagian, perkebunanb rakyat, perkebunan Kabupaten Bungo memiliki luas wilayah
besar swasta dan perkebunan inti rakyat sebesar 716.000 Ha, dengan jumlah
transmigran (pir trans). Data Dperkebunan di penduduk sebesar 369.068 jiwa. Pendapatan
Kabupaten Bungo ditunjukkan pad Tabel 2.1 per kapita Kabupaten Bungo adalah Rp
18.000.000,00 per tahun.
11
Vol.19 No.1 Februari 2017 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
12
Vol.19 No.1 Februari 2017 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
= Jumlah bahan bakar yang digunaka Gambar 2.2 Siklus Proses Terjadinya Bahan
x harga bahan bakar dibagi dengan Bakar PLTU
jumlah pemakaian energi listrik
3.3 Proses Produksi PLTU
3.2 Proses Terjadinya Bahan Bakar Bahan baku utama dalam proses
PLTU produksi pembangkit listrik tenaga uap
Buah kelapa sawit dari perkebunan (PLTU) adalah air. Sumber air yang
yang berupa tandan buah segar dibawa digunakan untuk proses pada PLTU berasal
menggunakan truk menuju ke pabrik kelapa dari waduk. Waduk tersebut merupakan
sawit untuk di proses. Proses awal yang sungai milik masyarakat yang dibendung
dilakukan pada pabrik kelapa sawit adalah sebagian, jaraknya tidak terlalu jauh dari
perebusan tandan buah segar dengan lokasi PLTU. Air dari sumber diproses
menggunakan sterilizer yang bertujuan untuk melalui water treatment sehingga
memisahkan brondolan dari janjang kosong. menghasilkan air yang dapat digunakan pada
Pada proses perebusan tidak semua PLTU dengan kadar pH air sebesar 8,0 - 9,5.
brondolan terpisah dari janjang kosong Air dari proses water treatment dipanaskan
sehingga dilakukan pemisahan lagi terlebih dahulu melalui feed tank sehingga
menggunakan thresher. mencapai suhu 900C, kemudian dipanaskan
Janjang kosong yang telah terpisah lagi didalam daerator mencapai suhu 1100C,
dari brondolan dikirim ke penampungan dari daerator air dipompa menuju ke
melalui konveyor yang dapat dimanfaatkan economizer dan dipanaskan lagi sehingga
sebagai pupuk tanaman dan ada juga yang mencapai suhu 2000C - 2200C. Air dari
ditekan menggunakan press manumancer economizer dipompa menuju ke dalam boiler
sehingga menjadi fibre sedangkan brondolan dan dipanaskan lagi dengan menggunakan
dimasukkan ke dalam digester yang bahan bakar cangkang dan serabut sehingga
bertujuan untuk menghasilkan minyak kelapa menghasilkan uap. Uap dari pemanasan air di
sawit yang berupa crued palm oil (CPO), dalam boiler dikeringkan dengan
kulit dari brondolan yang keluar dari digester menggunakan superheater sehingga
menjadi serabut – serabut halus atau disebut menghasilkan temperatur uap sebesar 3000C
fibre. Fibre yang berasal dari janjang kosong dan tekanan uap sebesar 40 bar. Uap tersebut
dan kulit brondolan ini yang di gunakan digunakan untuk memutar turbin uap dengan
sebagai bahan bakar pada PLTU dan nut putaran rata-rata sebesar 5400 rpm.
yang keluar dari digester diproses lagi di Poros dari turbin uap terhubung
dalam polishing drum yang bertujuan untuk dengan rotor generator pada PLTU sehingga
memisahkan fibre yang masih menempel rotor generator berputar dan menghasilkan
pada nut. Kemudian nut dipecah output berupa energi listrik. Energi listrik
menggunakan ripple mill sehingga tersebut digunakan untuk mensuplai proses
menghasilkan cangkang dan kernel. Kernel kerja pabrik sawit dan pabrik karet serta
dijual sehingga menghasilkan minyak kelapa penerangan perumahan. Gambar 2.20
sawit berupa Crued Palm Kernel Oil (CPKO) menunjukkan Siklus Proses Produksi PLTU.
yang diolah olek pabrik lain sedangkan
cangkang digunakan sebagai bahan bakar
boiler pada PLTU. Gambar 2.19
13
Vol.19 No.1 Februari 2017 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
4. METODOLOGI PENELITIAN
14
Vol.19 No.1 Februari 2017 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
15
Vol.19 No.1 Februari 2017 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
16
Vol.19 No.1 Februari 2017 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
17
Vol.19 No.1 Februari 2017 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
DAFTAR PUSTAKA
18