PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
1. Kita dapat mengetahui tentang definisi prenatal care
2. Kita dapat mengetahui tentang tujuan prenatal care
3. Kita dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi prenatal care
4. Kita dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi pemanfaatan prenatal
care
5. Kita dapat mengetahui tentang standart prenatal care
6. Kita dapat mengetahui hal-hal yang perlu dipersiapkan pada saat sebelum
dan selama kehamilan
7. Kita dapat mengetahui tentang manajemen prenatal care
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Menurut dinas kesehatan provinsi dati 1 jawa timur dalam pedoman
pelaksanaan pengembangan desa siaga provinsi jawa timur, (2006) terdapat
beberapa pengertian mengenai asuhan antenatal, yaitu sebagai berikut.
Tujuan utama asuhan antenatal adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat
dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara-cara sebagai berikut.
Secara garis besar ada dua tujuan dalam pemberian asuhan antenatal,tujuan
tersebut dikelompokan menjadi tujuan umum dan tujuan khusus.
a. tujuan umum
b. tujua1n khusus
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan
kesehatan serta pertumbuhan dan perkembangan bayi.
2. Mendeteksi adanya komplikasi yang dapat mengancam
jiwa ibu dan janin,
3. Merencanakn asuhan khusus sesuai dengan kebutuhan.
4. Mempersiapkan persalinan serta kesiagaan dalam
menghadapi komplikasi.
5. Mempersiapkan masa nifas dan pemberian ASI ekslusif.
2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Antenatal Care (ANC)
Menurut Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2005,p,27),
mengemukakan bahwa untuk mencoba menganalisis praktik antenatal care
dari perilaku kesehatan orang dapat dipengaruhi 3 faktor yaitu:
3. jarak
c. Faktor penguat
2. Pengetahuan
3. Keterjangkauan
1. Timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri
Kehamilan merupakan proses alamiah, akan tetapi dalam
perjalanannya kehamilan dapat berkembang menjadi suatu
permasalahan atau dapat menimbulkan komplikasi, sehingga
diperlukan pemantauan selama kehamilam untuk melihat
kesejahteraan ibu dan janin. Salah satu indicator untuk melihat
kesejahteraan ibu dan janin adalah dengan mengukur berat badan,
tekanan darah, dan tinggi fundus uteri ibu setiap kali kunjungan.
2.6 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan pada Sebelum dan Selama Masa
Kehamilan
a. Pola makan
b. Gizi
Gizi merupakan hal yang penting diperhatikan selama masa
kehamilan karena faktor gizi sangat berpengaruh terhadap status
kesehatan ibu guna pertumbuhan dan perkembangan janin. Menurut
Hendrawan Nasedul yang dikutip oleh Mitayani (2010), gizi pada
saat kehamilan adalah zat makanan atau menu yang takaran semua
zat gizinya dibutuhkan oleh ibu hamil setiap hari dan mengandung
zat gizi seimbang dengan jumlah sesuai kebutuhan dan tidak
berlebihan. Kondisi kesehatan ibu sebelum dan sesudah hamil
sangat menentukan kesehatan ibu hamil. Sehingga demi suksesnya
kehamilan, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam
keadaan baik, dan selama hamil harus mendapat tambahan energi,
protein, vitamin, dan mineral (Kusmiyati, 2009).
c. Komsumsi tablet
Tablet zat besi adalah zat besi-folat yang berbentuk tablet, tiap
tablet berisi 60 mg besi elemental dan 500 µg asam folat
(Aritonang, 2010). Tablet besi diberikan oleh pemerintah kepada
ibu hamil untuk mengatasi masalah anemia gizi besi terutama pada
kehamilan yang menginjak trimester ketiga (Nasoetion dan Karyadi,
1988). Konsumsi tablet besi diperlukan karena kebutuhan zat besi
yang tinggi pada masa kehamilan tidak akan bisa terpenuhi hanya
dari asupan makanan sehari-hari. Penambahan asupan besi baik
lewat makanan ataupun suplemen terbukti mampu mencegah
penurunan Hb akibat hemodilusi. Penelitian yang dilakukan oleh
Fatimah, dkk (2011) juga menyimpulkan bahwa kadar hemoglobin
berkaitan erat dengan konsumsi tablet besi ibu selama
kehamilannya. Tanpa suplementasi cadangan besi dalam tubuh ibu
akan mengalami penurunan yang tajam dan akan habis pada akhir
kehamilan. Oleh karena itu tablet besi sebesar 30-60 mg yang
dimulai pada minggu ke-12 kehamilan yang diteruskan sampai tiga
bulan pascapartum perlu diberikan setiap hari (Arisman, 2004).
1. Informasi biodata
Identitas ibu dan suami (nama, umur, pekerjaan, agama,
suku, alamat). Informasi yang dimaksud berisi identitas umum,
perhatian pada usia ibu, status perkawinan, dan tingkat
pendidikan. Usia reproduksi sehat dan aman adalah antara 20-
30 tahun. Pada kehamilan usia remaja, apalagi kehamilan diluar
nikah, kemungkinan ada unsure penolakan psikologis yang
tinggi. Tidak jarang pasien meminta aborsi. Usia muda juga
fakotr kehamilan resiko tinggi untuk kemungkinan adanya
komplikasi obstetric seperti preeklamsia, ketuban pecah dini,
persalinan preterm, dan abortus.
2. Keluhan utama
Sadar/tidak akan kemungkinan hamil, apakah semata-
mata ingin periksa hamil, atau ada keluhan /masalah lain
dirasakan.
3. Riwayat kehamilan sekarang, meliputi hal-hal berikut.
a. HPHT dan apakah siklus menstruasi normal.
b. Gerak janin (kapan mulai dirasakan adan apakah ada
prubahan yang terjadi)
c. Masalah dan tanda-tanda bahaya (termasuk rabun senja)
d. Keluhan-keluhan lazim pada kehamilan.
e. Penggunaan obat-obatan (termasuk jamu-jamuan)
f. Kekhawatiran lain yang dirasakan
3.2 Saran
Perlu dibahas lebih lanjut mengenai prenatal care agar
tercipta seorang ibu yang benar-benar siap untuk menerima
kelahiran bayi dan siap menerima perubahan-perubahan fisik
pada seorang ibu.