Disusun Oleh :
Ikhwanudin (17506134039)
FAKULTAS TEKNIK
Abstrak
Daftar Isi
Kata Pengantar
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Pembahasan
BAB II
ISI
Karena bus data pada PPI 8255 hanya satu buah sedangkan port PPI
ada 3 buah, bus data tidak dapat terhubung dengan ketiga port pada waktu yang
bersamaan. Oleh karenanya, untuk menghubungkan bus data dengan salah satu
port dapat dilakukan dengan memberikan kombinasi data tertentu pada pin A0
dan A1 sebagai berikut.
Gambar Mikroprosesor, PPI 8255, dan piranti luar
Keterangan PPI-8255
Pada rancangan kartu PPI 8255 yang diperlihatkan pada gambar diatas
digunakan sebuah saklar 8-bit yang kombinasinya dapat di set sedemikian
rupa untuk menjaga agar daerah kerja kartu berada pada alamat 0300H-
031FH. Kedelapan saklar tersebut dihubungkan dengan A2-A9 pada slot
ekspansi. Pada rangkaian ini, digunakan pula sebuah komparator 74LS688,
yang akan selalu membandingkan alamat dari CPU dengan alamat daerah
kerja kartu PPI. Bila hasil perbandingan oleh komparator sama, akan
dikirimkan sebuh sinyal yang mengaktifkan CS (mengaktifkan CS berarti
mengaktifkan PPI 8255).
Karena daerah kerja kartu berada pada alamat 0300H-031FH, dari 20-
bit alamat yang dimiliki oleh slot ekspansi, hanya 10-bit alamat yang
digunakan. Pada tabel dibawah terdapat alamat yang digunakan untuk kartu
PPI tersebut.
Tabel .Alamat kartu PPI
Dari tabel diatas, bila kita akan memilih daerah kerja kartu PPI, kita
dapat melakukannya dengan mengubah bit-bit pada A2,A3 dan A4.
B.Konfigurasi Fisik
Dari Gambar dapat ditetapkan bahwa LED akan menyala jika anoda segment
berlogika 1 dan katoda berlogika 0. Untuk keadaan sebaliknya segment LED akan
padam. Kondisi ini dapat digunakan sebagai dasar pembentukan data untuk masing-
masing karakter. Untuk membangun data penyalaan LED diperlukan data nyala
sesuai dengan konfigurasi Port. Sebagai contoh untuk menyalakan karakter angka 0
pada LED seven segment konfigurasinya seperti Gambar Dibawah
Dari Gambar diatas terlihat segment yang aktif adalah segment a, b, c, d, e, dan f.
Segment g dan p ada dalam posisi off. Dengan demikian data penyalaan dapat
dinyatakan sebagai berikut:
Kemudian akan membentuk data penyalaan karakter angka 0 yang jika disusun
datanya adalah 1011 1101b atau sama dengan BDH.
Dari Gambar di atas terlihat segment yang aktif adalah segment a, b, d, e, dan g.
Segment b dan f ada dalam posisi off. Dengan demikian data penyalaan dapat
dinyatakan sebagai berikut:
Kemudian akan membentuk data penyalaan karakter angka 2 yaitu 1001 1011b atau
sama dengan 9BH.
C.Contoh Pemrograman Dengan Z80
LED1 pada kasus ini adalah LED yang paling kiri. Kondisi yang diharapkan adalah:
LED 2 padam
LED 3 padam
LED 4 padam
LED 5 padam
LED 6 padam
Untuk itu diperlukan dua data yaitu data penyalaan angka 2 dan data pengaktifan
LED1 atau LED paling kiri dan LED lain padam. Kedua data itu adalah:
Dari Tabel di atas terlihat pertama register A diisi data 9BH sebagai data penyalaan
angka 2 kemudian dikeluarkan ke Port B sebagai port pembentuk nyala karakter.
Langkah selanjutnya register A diisi data E0H sebagai data pemilih LED 1 yang aktif
dan dikeluarkan lewat port C. Dengan empat langkah ini LED1 yang paling kiri akan
menyala angka 1 dan LED lainnya semua padam.
LED 3 padam
LED 4 padam
LED 5 padam
LED 6 padam
Data penyalaan dan pemilihan LED karaktek angka 4 pada LED2 adalah:
KESIMPULAN
SARAN
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA