Anda di halaman 1dari 20

PIO PPI 8255

Disusun Oleh :

Niken Nurkamila P (17506134039

Gilang Dwi Cahyo (17506134029)

Ikhwanudin (17506134039)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


2018

Abstrak
Daftar Isi
Kata Pengantar
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Pembahasan
BAB II

ISI

A. Teori PIO PPI 8255


PPI (Progammable Pheripheral Interface) adalah komponen Paralel
Input/Output Port dalam suatu chip serbaguna yang dapat diprogram fungsi
input/outputnya. PPI 8255 dibuat oleh Intel Co untuk digunakan bersama
mikroprosesor buatan Intel. Tetapi dapat dimanfaatkan oleh prosesor lain
karena komponen ini standart komplitable dengan IC TTL. PPI
(Programmable periperal interface) 8255 itu sendiri adalah chip yang
dirancang khusus untuk keperluan antarmuka (interface) pada sistem
komputer yang menggunakan mikroprosesor intel. Istilah antarmuka di sini
mengandung arti jembatan atau penghubung. Menghubungkan sebuah
mikroprosesor dengan sebuah piranti luar (periperal) misalnya dengan
keyboard, mouse, layar monitor, printer, dan lain-lain.PPI 8255 hanyalah satu
jenis yang dapat diprogram untuk beberapa keperluan tertentu.Chip PPI 8255
memiliki 40 buah pin, yang konfigurasi pin-pinnya diperlihatkan pada gambar
diatas. PPI 8255 (perhatikan gambar 2.12 ) memiliki 3 buah port (port A,B
dan C) dan sebuah bus data 8-bit. Bus data adalah penghubung antara
mikroprosesor dengan PPI 8255, sedangkan port A,B dan C adalah
penghubung antara PPI 8255 dengan rangkaian kendali/piranti luar.

Karena bus data pada PPI 8255 hanya satu buah sedangkan port PPI
ada 3 buah, bus data tidak dapat terhubung dengan ketiga port pada waktu yang
bersamaan. Oleh karenanya, untuk menghubungkan bus data dengan salah satu
port dapat dilakukan dengan memberikan kombinasi data tertentu pada pin A0
dan A1 sebagai berikut.
Gambar Mikroprosesor, PPI 8255, dan piranti luar

Tabel Kombinasi data pada pin A0 dan A1

Keterangan PPI-8255

Gambar: Format Control Word IC PPI 8255


PPI-8255 mempunyai 24 pin I/O yang terdiri dari 3 port, yaitu:
 Port A (8 pin) disebut atau ditandai PA0-PA7
 Port B (8 pin) disebut atau ditandai PB0-PB7
 Port C (8 pin) disebut atau ditandai PC0-PC7

Ketiga port ini dapat berfungsi sebagai port output (untuk


mengeluarkan data) dan sebagai port input (untuk menerima data). Ketiga port
tersebut dikelompokkan dalam 2 group A dan B, yaitu :
 Group A : Port A (PA0-PA7) dan Port C Upper (PC0-PC4)
 Group B : Port B (PB0-PB7) dan Port C lower (PC5-PC7)

Untuk mengatur (mendefinisikan) fungsi masing-masing port dapat


dilakukan dengan memberikan kata kendali (control word) berupa 8 angka
biner pada pin D0,D1,.. D7 (bus data). Selain itu untuk mendefinisikan fungsi
ketiga port, kendali port ini juga berfungsi untuk mendefinisikan mode, bit
set, bit reset, dan lain-lain.
PPI-8255 dapat dioperasikan dalam 4 mode :
 Mode 0 : Port A, Port B, dan Port C bekerja sebagai port I/O
sederhana, yaitu tanpa hubungan dengan perangkat keras.
 Mode 1 : Port A dan Port B bekerja sebagai port I/O yang
dilengkapi dengan hubungan otomatis, yaitu dengan menggunakan
sebagian dari pin – pin untuk port C.
 Mode 2 : Port A, dapat dibuat bekerja sebagai port I/O dua arah,
sekaligus untuk menerima masukan dan mengeluarkan data,
dilengkapi dengan hubungan.
 Mode Set/reset : men set/reset bit. Terdapat pada port C.
Dari ketiga mode tersebut (mode 0,1,2), mode yang paling sederhana
untuk keperluan antarmuka adalah mode 0.
Dalam menentukan alamat I/O maka harus dipilih alamat Yang kosong
(reserved) sehingga tidak mengganggu device yang lain yang telah ada
sebelumnya. Untuk itu maka dipilih alamat 03E0H – 03E3H untuk keperluan
PPI-8255.
Tabel Alamat Port I/O

Pada gambar diatas adalah gambar skematik dari sebuah rangkaian


kartu ekaspansi PPI yang menggunakan PPI 8255, disini kartu PPI dirancang
sedemikian rupa sehingga dapat ditancapkan pada slot ekspansi komputer
Gambar . Rangkaian skematik kartu PPI 8255

Pada rancangan kartu PPI 8255 yang diperlihatkan pada gambar diatas
digunakan sebuah saklar 8-bit yang kombinasinya dapat di set sedemikian
rupa untuk menjaga agar daerah kerja kartu berada pada alamat 0300H-
031FH. Kedelapan saklar tersebut dihubungkan dengan A2-A9 pada slot
ekspansi. Pada rangkaian ini, digunakan pula sebuah komparator 74LS688,
yang akan selalu membandingkan alamat dari CPU dengan alamat daerah
kerja kartu PPI. Bila hasil perbandingan oleh komparator sama, akan
dikirimkan sebuh sinyal yang mengaktifkan CS (mengaktifkan CS berarti
mengaktifkan PPI 8255).
Karena daerah kerja kartu berada pada alamat 0300H-031FH, dari 20-
bit alamat yang dimiliki oleh slot ekspansi, hanya 10-bit alamat yang
digunakan. Pada tabel dibawah terdapat alamat yang digunakan untuk kartu
PPI tersebut.
Tabel .Alamat kartu PPI

Dari tabel diatas, bila kita akan memilih daerah kerja kartu PPI, kita
dapat melakukannya dengan mengubah bit-bit pada A2,A3 dan A4.

B.Konfigurasi Fisik

Konfigurasi rangkaian monitor – keyboard MPF-1

Dari Gambar dapat ditetapkan bahwa LED akan menyala jika anoda segment
berlogika 1 dan katoda berlogika 0. Untuk keadaan sebaliknya segment LED akan
padam. Kondisi ini dapat digunakan sebagai dasar pembentukan data untuk masing-
masing karakter. Untuk membangun data penyalaan LED diperlukan data nyala
sesuai dengan konfigurasi Port. Sebagai contoh untuk menyalakan karakter angka 0
pada LED seven segment konfigurasinya seperti Gambar Dibawah

Gambar.Konfigurasi karakater 0 pada seven segment

Dari Gambar diatas terlihat segment yang aktif adalah segment a, b, c, d, e, dan f.
Segment g dan p ada dalam posisi off. Dengan demikian data penyalaan dapat
dinyatakan sebagai berikut:

PB7 (segment d) berlogika 1 : on

PB6 (segment p) berlogika 0 : off

PB5 (segment c) berlogika 1 : on

PB4 (segment b) berlogika 1 : on

PB3 (segment a) berlogika 1 : on

PB2 (segment f) berlogika 1 : on

PB1 (segment g) berlogika 0 : off

PB0 (segment e) berlogika 1 : on

Kemudian akan membentuk data penyalaan karakter angka 0 yang jika disusun
datanya adalah 1011 1101b atau sama dengan BDH.

Dalam kasus yang lain untuk membentuk karakterangka 2 maka pada


konfigurasi LED seven segmen dapat di tunjukan seperti pada gambar di bawah.
Konfigurasi karakater angka 2 pada seven segment

Dari Gambar di atas terlihat segment yang aktif adalah segment a, b, d, e, dan g.
Segment b dan f ada dalam posisi off. Dengan demikian data penyalaan dapat
dinyatakan sebagai berikut:

PB7 (segment d) berlogika 1 : on

PB6 (segment p) berlogika 0 : off

PB5 (segment c) berlogika 0 : on

PB4 (segment b) berlogika 1 : on

PB3 (segment a) berlogika 1 : on

PB2 (segment f) berlogika 0 : on

PB1 (segment g) berlogika 1 : off

PB0 (segment e) berlogika 1 : on

Kemudian akan membentuk data penyalaan karakter angka 2 yaitu 1001 1011b atau
sama dengan 9BH.
C.Contoh Pemrograman Dengan Z80

Contoh Program (Penyalaan LED1 dengan karakter angka 2)

LED1 pada kasus ini adalah LED yang paling kiri. Kondisi yang diharapkan adalah:

LED 1 paling kiri menyala angka 2

LED 2 padam

LED 3 padam

LED 4 padam

LED 5 padam

LED 6 padam

Untuk itu diperlukan dua data yaitu data penyalaan angka 2 dan data pengaktifan
LED1 atau LED paling kiri dan LED lain padam. Kedua data itu adalah:

 Data penyalaan angka 2 adalah 9BH


 Data pemilihan LED1 paling kiri adalah E0H

Untuk mewujudkan keperluan penyalaan tersebut dapat dibuat program dengan


algoritma sebagai berikut:

1. Isi register A dengan data angka 2 (9B)

2. Keluarkan data pada register A ke Port B

3. Isi register A dengan data pemilih LED1 (E0)

4. Keluarkan data pada register A ke Port C


Bentuk program penyalaan angka 2 pada LED paling kiri adalah seperti Tabel di
bawah

Addr OpCode No. Assembly Keterangan


1800 3E 9B 1. LD A, 9BH 9BH= data
nyala angka 2
dikeluarkan ke
PORT B

1802 D3 01 2. OUT PORTB,A


1804 3E E0 3. LD A, E0H E0H= data
pemilih LED1
dikeluarkan ke
PORT C
1806 D3 02 4 OUT PORTC, A
1808 76 5. HALT Berhenti
Program penyalaan LED1 dengan karakter angka 2

Dari Tabel di atas terlihat pertama register A diisi data 9BH sebagai data penyalaan
angka 2 kemudian dikeluarkan ke Port B sebagai port pembentuk nyala karakter.
Langkah selanjutnya register A diisi data E0H sebagai data pemilih LED 1 yang aktif
dan dikeluarkan lewat port C. Dengan empat langkah ini LED1 yang paling kiri akan
menyala angka 1 dan LED lainnya semua padam.

Contoh 2: Penyalaan LED2 dengan karakter angka 4

LED 1 padam (paling kiri) dan LED 2 menyala angka 4

LED 3 padam

LED 4 padam

LED 5 padam

LED 6 padam
Data penyalaan dan pemilihan LED karaktek angka 4 pada LED2 adalah:

 Data penyalaan angka 4 adalah 36H


 Data pemilihan LED2 adalah D0H

Program penyalaan LED2 dengan karakter angka 4.

Addr OpCode No Assembly Keterangan


1800 3E 36 1 LD A, 36H 36H = data nyala
angka 4
dikeluarkan ke
PORT B
1802 D3 01 2 OUT PORTB, A
1804 3E D0 3 LD A, D0H D0H = data
pemilih LED2
dikeluarkan ke
PORT C
1806 D3 02 4 OUT PORTC, A

1808 76 5 HALT Berhenti


Program penyalaan LED2 dengan karakter angka 4
BAB III

KESIMPULAN
SARAN
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai