b. Kepala: Pada penderita SLE mengalami lesi pada kulit kepala dan kerontokan yang
sifatnya reversibel dan rambut yang hilang akan tumbuh kembali.
e. Mulut: Pada penderita SLE sekitar 20% terdapat lesi mukosa mulut.
f. Ekstrimitas: Pada penderita SLE sering dijumpai lesi vaskulitik pada jari-jari tangan
dan jari jari-jari kaki, juga sering merasakan nyeri sendi.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan lapisan kulit
b. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan dispnea
c.Kurang volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
d.Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penyakit.
e. Resiko infeksi berhubungan dengan penurunan imun.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
1. Kerusakan integritas Tissue Integrity:
Skin Surveillance. Intervensi :
kulit b.d kerusakan Skin & Mucous 1. Monitor warna dan suhu kulit.
lapisan kulit Membranes 2. Monitor kulit dan membran mukosa
pada area yang memar atau mengalami
Tujuan : Setelah Skala penilaian kerusakan
dilakukan tindakan : 3. Monitor ruam dan abrasi pada kulit.
kepewatan diharapkan 1. Bisa 4. Monitor terjadinya infeksi khususnya
kerusakan kulit dikompromi. pada area edema.
berkurang/ 2. Signifikan 5. Dokumentasikan perubahan
hilang dengan criteria bisa membran mukosa dan kulit
hasil : dikompromi. 6. Instruksikan keluarga tentang tanda
3. Cukup bisa kerusakan kulit
1.Tidak ada eritema dikompromi.
pada kulit. 4. Agak bisa Skin Care: Topical Treatments
2.Tekstur dan ketebalan dikompromi. 1. Bersihkan kulit dengan sabun
jaringan normal. 5. Tidak bisa antibakteri
3.Perfusi jaringan dikompromi 2. Pijat disekitar area infeksi
normal. 3. Jaga kasur tetap bersih dan kering
4.Tidak ada tanda atau 4. Ajarkan toilet hygiene
gejala infeksi. 5. Gunakan antibiotik topical disekitar
5.Tidak ada lesi. luka.
6.Tidak terjadi
nekrosis.