Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP DASAR KELUARGA BERENCANA

DOSEN PENGAMPU

NS. RAHMAWATI RAHARDJO., M.KES

OLEH

1. MAHMUD HAKIM
NIM : 1614201016

2. KHOIRUL ANAM
NIM : 1614201034

3. UMMI ZUHRO NI’MA


NIM : 1714201004

4. INDRIANI DWI SAFITRI


NIM : 1614201013

5. DIAH AYU SUSILAWATI


NIM : 1614201036

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BAKTI INDONESIA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan

kami nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan yang luar

biasa ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang

“Konsep Dasar Keluarga Berencana”.

Kami berharap dengan sungguh-sungguh supaya makalah ini mampu

berguna serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan

terkait keluarga berencana. Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah kami

ini dapat ditemukan banyak sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh

sebab itu, kami benar-benar menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat kami

revisi dan kami tulis di masa yang selanjutnya, sebab sekali kali lagi kami

menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang

konstruktif.

Di akhir kami berharap makalah sederhana skami ini dapat dimengerti

oleh setiap pihak yang membaca. kami pun memohon maaf yang sebesar-besarnya

apabila dalam makalah kami terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.

Banyuwangi, 05 November 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 3

C. Tujuan Penulisan ........................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Program KB ...................................................................... 4

B. Tujuan Pelaksanaan Dari Program KB ................................................. 4

C. Sasaran Dari Diadakannya Program KB ............................................... 5

D. Ruang Lingkup Program KB .............................................................. 6

E. Strategi Pendekatan Dan Cara Operasional Program Pelayanan KB ........ 7

F. Dampak Program KB Terhadap Pencegahan ........................................ 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 10

B. Saran ......................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu masalah kependudukan yang cukup besar di Indonesia adalah

jumlah kepadatan penduduk yang sangat besar. Hal ini menimbulkan berbagai

macam masalah lain. Untuk itu, pemerintah mencanangkan program Keluarga

Berencana (KB) yaitu program pembatasan jumlah anak yakni dua untuk setiap

keluarga.

Program KB di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat dan

diakui keberhasilannya di tingkat Internasional. Hal ini terlihat dari angka

kesertaan ber-KB meningkat dari 26% pada tahun 1980, menjadi 50% pada

tahun 1991, dan terakhir menjadi 57% pada tahun 1997.

Program KB nasional telah berjalan selama kurun waktu 4 pelita dengan

hasil yang cukup menggembirahan, baik secara normatif maupun demografis.

Berdasarkan hasil – hasil Survey Prevalensi Indonesia ( SPI ) tahun 1987

ternyata tingkat kelahiran kasar telah menurun menjadi sekitar 28 –29 / 1000

dan TFR menjadi sekitar 3,4 –3,6. Meskipun begitu, jika dipandang dari segi

islam KB itu hukumnya haram.

Rentang tahun 1800-1900 jumlah penduduk Indonesia bertambah tiga kali

lipatnya. Sedangkan 1900 -2000 terjadi pertambahan penduduk lima kali lipat

dari 40,2 juta orang menjadi 205,8 juta orang. Selama rentang 1900-2000,

progran Keluarga Berencana (KB) berhasil mencegah kelahiran 80 juta orang.

"Tanpa program KB jumlah penduduk hingga tahun 2000 diprediksi 285 juta

orang, " ungkap Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional

1
(BKKBN), Dr.Sugiri Syarief, MPA dalam acara Studium Generale

‘Kependudukan dan Program Keluarga Berencana: Peluang dan Tantangan',

Jum'at (19/6) di Auditorium Thoyib Hadiwijaya Institut Pertanian Bogor (IPB).

Acara ini digelar Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB bekerjasama dengan

BKKBN.

Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan

preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu

diakui demikian. Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana

merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian

ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak

wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena

terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode

tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional

KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh

kontrasepsi (Depkes RI, 2010).

Kepadatan penduduk yang terjadi tentu saja menjadi suatu masalah bagi

negara Indonesia yang perlu diperhatikan oleh pemerintah sehingga banyak

upaya yang dipilih atau diprogramkan oleh pemerintah Indonesia untuk

mengurangi kepadatan penduduk tersebut dengan cara melakukan program

Keluarga Berencana atau dikenal dengan singkatan KB. Oleh karena itu,

penulis ingin mengetahui beberapa hal yang berkaitan dengan program

keluarga berencana dan sehingga penulis membuat makalah ini dengan judul

“Keluarga Berencana”.

2
B. Rumusan Masalah

G. Apa Yang Dimaksud Dengan Program KB ?

H. Apa Saja Tujuan Pelaksanaan Dari Program KB ?

I. Apa Saja Sasaran Dari Diadakannya Program KB ?

J. Apa Saja Ruang Lingkup Program KB ?

K. Bagaimana Strategi Pendekatan Dan Cara Operasional Program Pelayanan

KB ?

L. Apa Saja Dampak Program KB Terhadap Pencegahan ?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Yang Dimaksud Dengan Program KB

2. Untuk Mengetahui Apa Saja Tujuan Pelaksanaan Dari Program KB

3. Untuk Mengetahui Sasaran Dari Diadakannya Program KB

4. Untuk Mengetahui Ruang Lingkup Dari Pelaksanaan Program KB

5. Untuk Mengetahui Strategi Pendekatan Dan Cara Operasional Program

Pelayanan KB

6. Untuk Mengetahui Dampak Program KB Terhadap Pencegahan

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Program KB

KB adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahtraan dengan jalan

memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan, penjarangan

kelahiran dan penghentian kelahiran. ( Depkes RI,2010 )

KB adalah upaya peningkatan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan

keluarga kecil yang bahagia sejahtera. (UU No. 10/1992)

KB (family planning / planned parenthood) merupakan suatu usaha

menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan

menggunakan kontrasepsi (Handayani, 2010).

Menurut WHO (Expert Committee, 2008), KB merupakan tindakan yang

membantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif-

objektif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan

kelahiran yang diinginkan, mengatur interval di antara kehamilan dan

menentukan jumlah anak dalam keluarga.

B. Tujuan Program KB

Tujuan umum diadakannya program KB adalah membentuk keluarga kecil

sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga, dengan cara pengaturan

kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat

memenuhi kebutuhan hidupnya.

Tujuan lain meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan,

peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga. Hal ini sesuai dengan teori

pembangunan menurut Alexs Inkeles dan David Smith yang mengatakan

4
bahwa pembangunan bukan sekedar perkaara pemasok modal dan teknologi

saja tapi juga membutuhkan sesuatu yang mampu mengembangkan sarana

yang bereriontasi pada masa sekarang dan masaa depan, memiliki kesanggupan

untuk merencanakan, dan percaya bahwa manusia dapat mengubaah alam,

bukan sebaliknya (Handayani, 2010)..

C. Sasaran Program KB

Sasaran program KB tertuang dalam RPJMN 2004-2009 sebagai berikut :

1. Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk menjadi 1,14% per

tahun.

2. Menurunnya aangka kelahiran total (TFR) menjadi sekitar 2,2 per

perempuan.

3. Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin

menjarangkan kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai

alat/cara kontrasepsi (unmet need) menjadi 6%.

4. Meningkatnya peserta KB laki-laki menjadi 4,5%.

5. Meningkaaatnyaa penggunaan metode kontrasepsi yang rasional, efektif,

dan efisien.

6. Meningkatnya rata-rata usia perkawinan pertama perempuan menjadi 21

tahun.

7. Meningkatnya partisipasikeluarga dalam pembinaan tumbuh kembang

anak.

8. Meningktnya jumlah keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera 1 yang

aktif dalam usaha ekonomi penduduk.

5
9. Menigkatnya jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan

pelayanan program KB nasional.

D. Ruang Lingkup Program KB

Ruang Lingkup Program KB menurut Uliyah, 2010 sebagai berikut :

1. Ibu

Dengan jalan mengatur jumlah dan jarak kelahiran. Adapun manfaat yang

diperoleh oleh ibu adalah sebagai barikut :

a. Tercegahnya kehamilan yang berulang kali dalam jangka waktu yang

terlalu pendek, sehingga kesehatan ibu dapat terpelihara terutama

kesehatan organ reproduksinya.

b. Meningkatnya kesehatan mental dan sosial yang dimungkinkan oleh

adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak- anaknya dan dapat

beristirahat yang cukup karena kehadiran akan anak tersebut memang

diinginkan.

2. Suami

Dengan memberikan kesempatan suami agar dapat melakukan hal berikut :

a. Memperbaiki kesehatan fisik

b. Mengurangi beban ekonomi keluarga yang ditanggungnya

3. Seluruh Keluarga

Dilaksanakan program KB dapat meningkatkan kesehatan fisik, mental dan

sosial setiap anggota keluarga. Sedangkan bagi anak dapat memperoleh

kesempatan yang lebih besar dalam menganyam pendidikan, serta kasih

sayang dari orang tuanya.

6
E. Strategi Pendekatan dan Cara Operasional Program Pelayanan KB

Dalam hal pelayanan kontrasepsi , diambil kebijaksanaan sebaaagai berikut :

1. Perluasan jangkauan pelayanan kontrasepsi dengan cara menyediakan

sarana yang bermutu dalam jumlah yang mencukupi dn merata.

2. Pembinaan mutu pelayanan kontrasepsi dan pengayoman medis.

3. Pelembagaan pelayanan kontrasepsi mandiri oleh masyarakat dan

pelembagaan keluaargaaa kecil sejahtera.

Dalam hal strategi pelayanan kontrasepsi dibantu pokok-pokok sebagai berikut.

1. Menggunakan pola pelayanan kontrasepsi rasional sebagai pola pelayanan

kontrasepsi kepada masyarakat, berdasarkan kurun reproduksi sehat

2. Padaa usia dibawah 20 tahun dianjurkan menunda kehamilan dengan

menggunakan pil KB , AKDR, kontrasepsi suntik, susuk, komdom, atau

intravagina. Pada usia 20-30 tahun dianjurkan untuk menjarangkan

kehamilan. Cara kontrasepsi yang diajurkan adalah AKDR, implan ,

kontrasepsi suntik, pil mini, pil KB, kondom, atau intravagina. Sesudah

usia 30 tahun atau pada fase mengakhiri kesuburan, dianjurkan memakai

kontrasepsi mantap, AKDR, implan, kontrasepsi suntik, pil KB, kondom,

atau intravagina.

3. Menyediakan sarana dan alat kontrasepsi yang bermutu dalam jumlaah

yang cukup daan merata.

4. Meninggalkan mutu pelayanan kontrasepsi.

5. Menumbuhkan kemandirian masyarakat dalam mendapatkan pelayanan

kontrasepsi maupun daalam mengelola pelayanan kontrasepsi.

7
Untuk mencapai suatu sukses yang diharapkan, maka ditempuh dalam 3

strategi dimensi, yaitu sebagai barikut :

1. Perluasan Jangkauan

Semua jajaran pembangunan diajak berperan dan ikut untuk

menangani adanya program KB, serta mengajak semua PUS yang

potensial untuk menjadi ekspektor KB. Seperti mengajak istri pegawai

negeri, ABRI dan pemimpinan masyarakan yang lain untuk menjadi

pelopor yang dapat diandalkan, agar masyarakat mengikuti dengan senang

hati dan penuh kebanggaan.

2. Pembinaan

Organisasi yang sudah mulai ikut serta dalam menangani program

diajak berperan dan mendalami lebih rinci tentang apa yang terjadi dan

memberikan kepercayaan untuk ikut menangani program KB dalam

lingkungannya sendiri. Selain itu menjadi petugas, sukarela dan mulai

dikenalkan mengenai program- program pos KB, posyandu, pembinaan

anak- anak, dsb.

3. Pelembagaan dan Pembudayaan

Tahapan awal KB Mandiri yaitu masyarakat akan mencapai suatu

tingkat kesadaran dalam melaksanakan KB bukan hanya karena ajakan

melainkan atas kesadaran dan keyakinan sendiri.

Strategi ini dilengkapi dengan pendekatan “Panca Karya” yang

mempertajam sasaran dan memperjelaskan target, yaitu pasangan usia

muda dengan prioritas rendah, PUS dengan jumlah anak yang cukup dan

generasi muda. Dengan penajaman pendekatan yang bersifat

8
kemasyarakatan dan wilayah tersebut, maka program KB tidak lagi

menunggu sasarannya tetapi lebih bersifat aktif.

F. Dampak Program KB Terhadap Pencegahan

Program KB bertujuan untuk memenuhi permintaan pelayanan KB dan

menyelenggarakan pelayanan kesehatan reproduksi yang berkualitas, serta

mengendalikan angka kelahiran yang pada akhirnya akan meningkatkan

kualitas penduduk dan mewujudkan keluarga-keluargaa kecil berkualitas.

Sasaran utama kinerja program KB adalah sebagai berikut.

1. Menurunkan Pasanagan usia Subur (PUS) yang ingin melaksanakan KB

namun pelayanan KB tidak terlayani (unmet need) menjadi sekitar 6,5%

2. Meningkatnya partisipasi laki-laki dalam melaksanakan KB menjadi

sekitar 8%

3. Menurunkan angka kelahiran total (TFR) menjadi 2,4% per perempuan.

Hal ini memungkinkan perempuan untuk menghindari kehamilan ketika

mereka tidak ingin hamil, merencanakan kehamilan ketika mereka

melakukan dan mendorong kesehatan mereka sendiri; sehingga dalam

prosesnya kan menghasilkan kesehatan yang signifikan, serta manfaat

ekonomi dan sosial bagi individu perempuam itu sendiri, keluarga,

komunitas, dan keluruhan masyarakat.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Program KB adalah Program yang diberlakukan pemerintah untuk

menekan laju pertumbuhan penduduk yang semakin tahun semakin meningkat.

Program KB mempunyai lebih banyak keuntungan daripada kerugiannya,

maka sebaiknya kita juga harus mendukung pemerintah untuk melaksanakan

program KB dengan cara pembicaraan santai kepada para tetangga, ikut

berpartisipasi dalam rangka penyuluhan program KB dari desa ke desa.

Pemerintah harus menyiapkan semua hal yang diperlukan untuk

mensukseskan program KB, seperti pembenahan infrastruktur posyandu di

pedesaan,penyuluhan program KB dll, dan semua hal yang diperlukan setelah

program KB ini sukses seperti penyediaan lapangan pekerjaan, agar bisa

menekan angka pengangguran di Indonesia.

B. Saran

Mengingat banyaknya keuntungan dan peluang yang timbul dari program

KB, kita sebagai anak bangsa harus turut mensukseskan program ini.

Pemerataan kesehatan dan pendidikan harus disiapkan oleh pemerintah agar

program KB ini cepat tercapai. Selain itu lapangan pekerjaanpun juga harus

dipenuhi untuk menekan angka pengangguran, agar angka kriminalitas pun

berkurang dan masyarakat indonesia menjadi masyarakat yang maju dan

bermutu.

10
DAFTAR PUSTAKA

Alimul, A. Aziz Hidayat. 2010. Metode Penelitian Kebidanan Dan Tekhnik


Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.

Hadyani, Sri. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta :


Pustaka Rihanna..

Hidayati, Ratna. 2009. Metode Dan Tekhnik Penggunaan Alat Kontrasepsi.


Jakarta : salemba Medika,

Mudyahardjo, Redja. 2001. Pengantar Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo


Persada.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka


Cipta.

Nursalam. 2009. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Sinclair, Constance. 2009. Buku Saku Kebidanan. Jakarta : EGC.

Uliyah, Mar’atul. 2010. Panduan Aman Dan Sehat Memilih Alat KB. Yogyakarta
: Insania.
.

11

Anda mungkin juga menyukai