Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“ Penyakit Menular Seksual dan Kanker Serviks ”

Disusun Oleh :

NURFAIZAH P27902115068
INTAN NUR AFIFAH P27902115056
POPI MULTOPI M P27902115069
SUCI WIDIYANI P P2790211507

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENES BANTEN


JURUSAN KEBIDANAN RANGKASBITUNG
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN
POKOK BAHASAN : Kesehatan Reproduksi
SUB POKOK BAHASAN : Penyakit Menular Seksual dan Kanker Serviks
SASARAN : Remaja dan PUS
WAKTU / PUKUL : Rabu, 18 Oktober 2017 / 09.00 WIB
TEMPAT : Desa Warunggunung
PELAKSANA : Mahasiswa Kebidanan

I. Tujuan instruksional Umum (TIU)

Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan Remaja dan PUS dapat memahami


bahaya dari penyakit menular seksual dan kanker serviks.

II. Tujuan instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 50 menit diharapkan remaja dan PUS
dapat :
1. Menjelaskan pengertian penyakit menular seksual
2. Menyebutkan gejala - gejala umum penyakit menular seksual
3. Menyebutkan macam – macam penyakit menular seksual
4. Menjelaskan pencegahan infeksi PMS secara umum
5. Menjelaskan bahaya dari penyakit menular seksual
6. Menjelaskan definisi kanker serviks
7. Menjelaskan penyebab kanker serviks
8. Menyebutkan tanda dan gejala kanker serviks
9. Menjelaskan pencegahan kanker serviks

III. Materi (Pokok)


1. Pengertian penyakit menular seksual
2. Gejala - gejala umum penyakit menular seksual
3. Macam – macam penyakit menular seksual
4. Pencegahan infeksi PMS secara umum
5. Bahaya dari penyakit menular seksual
6. Definisi kanker serviks
7. Penyebab kanker serviks
8. Tanda dan gejala kanker serviks
9. Pencegahan kanker serviks

IV. Kegiatan

No Tahapan Waktu
Kegiatan
(menit)
Penyuluh Peserta
1. Pembukaan a. Memberi salam Menjawab salam 10
Memperhatikan
b. Perkenalan (awal) Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan
Menjawab
penyuluhan
d. Apersepsi
2 INTI a. Menjelaskan materi, Menyimak 30
yaitu :.
 Pengertian
penyakit menular
seksual
 Gejala - gejala
umum penyakit
menular seksual
 Macam – macam
penyakit menular
seksual
 Pencegahan
infeksi PMS
secara umum
 Bahaya dari
penyakit menular Bertanya
seksual
 Definisi kanker
serviks
Menyimak
 Penyebab kanker
serviks
 Tanda dan gejala
kanker serviks
 Pencegahan
kanker serviks
b. Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk
bertanya
c. Memberikan
jawaban atas
pertanyaan peserta
3 Penutup a. Merangkum atau Menyimak 10
menyimpulkan,
b. Evaluasi
(memberikan Menjawab
pertanyaan kepada
peserta )
c. Mengucapkan salam Menjawab

V. Metode

 Ceramah
 Tanya jawab

VI. Media
 Leaflet
 Gambar

VII. Sumber Pustaka


Gunawan, Lany. PMS : Penyakit Menular Seksual, Yogyakarta,
Penerbit Kanisius, 2001
Soeparman dkk,1987 Ilmu Penyakit Dalam , Ed 2, Penerbit FKUI, Jakarta
(http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/50-artikel-kesehatan/147-penyakit-
menular-seksual.html)
Rasjidi, Imam. 2010. Epidemiologi Kanker pada Wanita. Jakarta : Sagung Seto
Rasjidi, Imam. 2007. Panduan Penatalaksanaan Kanker Ginekologi. Jakarta : EGC
Price,Sylvia Anderson & Wilson, Lorraine McCarty.1995. Pathophysiology, Clinical
Concepts of disease processes.-Ed 4.-Jakarta:EGC

VIII. Evaluasi

Waktu : Setelah penyampaian materi

Jenis : Lisan

Item Soal

1. Sebutkan macam-macam Penyakit Menular Seksual ?


2. Sebutkan bahaya dari Penyakit Menular Seksual ?
3. Sebutkan tanda gejala Kanker Serviks ?
Lampiran 1

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL dan KANKER SERVIKS

1. Pengertian

Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan
seks. Penyakit menular seksual akan lebih beresiko bila melakukan hubungan seksual
dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal. PMS dapat
menyebabkan infeksi alat reproduksi yang harus dianggap serius. (Sumber: UNAIDS dan
WHO 1998, Alan Guttmacher Institute 1998)

2. Gejala – gejala umum Penyakit Menular Seksual


Gejala-gejala umum PMS pada laki-laki adalah :
 Bintik-bintik berisi cairan, borok, atau lecet pada daerah sekitar kelamin.
 Luka tidak sakit, keras dan berwarna merah pada sekitar daerah kelamin.
 Adanya kutil yang tumbuh seperti jengger ayam.
 Rasa gatal yang sangat hebat di sekitar kelamin.
 Sakit luar biasa saat kencing.
 Kencing nanah/darah dengan bau busuk.
 Bengkak panas nyeri pada pangkal paha yang akhirnya menjadi borok.
 Kehilangan berat badan secara drastis, diare berkepanjangan, dan
 berkeringat saat malam.

Sedangkan pada perempuan meliputi :


 Rasa sakit atau nyeri saat kencing atau saat berhubungan seksual.
 Rasa nyeri pada perut bagian bawah.
 Keluarnya lendir pada vagina.
 Keputihan berwarna putih susu, bergumpal, dan disertai rasa gatal pada kelamin.
 Keputihan berbusa dan berbau busuk.
 Bercak-bercak darah setelah berhubungan seks.

3. Macam – macam Penyakit Menular Seksual


a. Gonorea (GO)
Disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Ada masa tenggang (masa
inkubasi) selama 2 -10 hari setelah kuman masuk ke dalam tubuh melalui hubungan
seks. Tanda-tanda penyakitnya adalah nyeri, merah, bengkak dan bernanah.
Gejala pada laki-laki adalah rasa sakit pada saat kencing, keluarnya nanah
kental kuning kehijauan, ujung penis tampak merah dan agak bengkak. Pada
perempuan, 60% kasus tidak menunjukkan gejala. Namun ada juga rasa sakit pada
saat kencing dan terdapat keputihan kental berwarna kekuningan.
Akibat penyakit GO, pada laki-laki dan perempuan, seringkali berupa
kemandulan. Pada perempuan bisa juga terjadi radang panggul, dan dapat diturunkan
kepada bayi yang baru lahir berupa infeksi pada mata yang dapat menyebabkan
kebutaan.
b. Herpes Genital
Penyakit yang disebabkan oleh virus Herpes simplex dengan masa tenggang 4
- 7 hari sesudah virus masuk ke dalam tubuh melalui hubungan seks. Gejala yang
ditimbulkan adalah :
 Bintil-bintil berair seperti anggur di sekitar kelamin.
 Pecah, lalu menyebabkan luka kering mengerak lalu hilang.
 Terulang lagi sampai seumur hidup.
Pada perempuan, seringkali menjadi kanker mulut rahim beberapa tahun
kemudian. Penyakit ini belum ada obat yang benar-benar mujarab, tetapi pengobatan
anti virus bisa mengurangi rasa sakit dan lamanya episode penyakit.

c. Sifilis (Raja Singa)


Kuman penyebabnya disebut Treponema pallidum. Masa tanpa gejala
berlangsung 3-4 minggu, kadang-kadang sampai 13 minggu. Kemudian
timbul benjolan di sekitar alat kelamin. Kadang- kadang disertai pusing-pusing dan
nyeri tulang seperti flu, yang akan hilang sendiri tanpa diobati. Ada bercak kemerahan
pada tubuh sekitar 6-12 minggu setelah hubungan seks.

Gejala ini akan hilang dengan sendirinya dan seringkali penderita tidak
memperhatikan hal ini. Selama 2-3 tahun pertama penyakit ini tidak menunjukkan
gejala apa-apa, atau disebut masa laten. Setelah 5-10 tahun penyakit sifilis akan
menyerang susunan syaraf otak, pembuluh darah dan jantung. Pada perempuan hamil
sifilis dapat ditularkan kepada bayi yang dikandungnya dan bisa lahir dengan
kerusakan kulit, hati, limpa dan keterbelakangan mental.

d. Klamidia
Penyakit ini disebabkan oleh Chlamydia trachomatis. Masa tanpa gejala ber-
langsung 7 - 21 hari. Gejalanya adalah timbul peradangan pada alat reproduksi laki-
laki dan perempuan.
Pada perempuan, gejalanya bisa berupa :
 Keluarnya cairan dari alat kelamin atau sering disebut keputihan encer
berwarna kuning kecoklatan.
 Rasa nyeri di rongga pinggul.
 Pendarahan setelah hubungan seksual.

Sedangkan pada laki-laki, gejalanya bisa berupa :


 Keluar cairan bening dari saluran kencing.
 Rasa nyeri saat kencing.
 Infeksi lebih lanjut dapat menyebabkan banyak cairan keluar dan
bercampur nanah.
Tidak jarang pula, gejala tidak muncul sama sekali, padahal proses infeksi
sedang berlangsung. Oleh karena itu penderita tidak sadar sedang menjadi pembawa
PMS dan menularkannya kepada pasangannya melalui hubungan seksual.
Akibat terkena Klamidia pada perempuan adalah cacatnya saluran telur dan
kemandulan, radang saluran kencing, robeknya saluran ketuban sehingga terjadi
kelahiran bayi sebelum waktunya (prematur). Sementara pada laki-laki akibatnya
adalah rusaknya saluran air mani dan mengakibatkan kemandulan, serta radang
saluran kencing. Pada bayi, 60% - 70% terkena penyakit mata atau saluran pernafasan
(pneumonia).

e. Trikomoniasis Vaginalis
Trikomoniasis adalah PMS yang disebabkan oleh parasitTricho monas
vaginalis.
Gejala dan tanda-tandanya adalah:
 Keluar cairan vagina berwarna encer dan baunya busuk.
 Vulva agak bengkak, gatal, dan tidak nyaman.
 Nyeri saat kencing.

f. Kandidadis Vagina
Kandidiasis vagina merupakan keputihan yang disebabkan oleh jamur
Candidas albicans.
Pada keadaan normal, jamur ini terdapat di kulit maupun di dalam liang
kemaluan perempuan. Tetapi pada keadaan tertentu, jamur ini meluas dan berreplikasi
secara tak terkendali sedemikian rupa sehingga mengakibatkan infeksi dan terjadi
keputihan.
Gejalanya berupa keputihan berwarna putih seperti susu, bergumpal,
disertai rasa gatal panas dan kemerahan pada kelamin dan di sekitarnya.
Penyakit ini tidak selalu tergolong PMS, tetapi pasangan seksual dari perempuan yang
terinfeksi jamur ini dapat mengeluh gatal dengan gejala bintik-bintik kemerahan di
kulit kelamin.

f. Kutil Kelamin
Penyebabnya adalah human papilloma virus (HPV) dengan gejala
yang khas yaitu terdapat satu atau beberapa kutil di sekitar kemaluan.
Pada perempuan, dapat mengenai kulit di daerah kelamin sampai dubur,
selaput lendir bagian dalam liang kemaluan sampai leher rahim. Bila perempuan
hamil, kutil dapat tumbuh sampai besar sekali. Kutil kelamin kadang-kadang bisa
mengakibatkan kanker leher rahim atau kanker kulit di sekitar kelamin.
Pada laki-laki mengenai alat kelamin dan saluran kencing bagian dalam.
Kadang-kadang kutil tidak terlihat sehingga tidak disadari. Biasanya laki-laki baru
menyadari setelah ia menulari pasangannya.
Sampai sekarang belum ada obat yang dapat secara tuntas menyembuhkan kutil
kelamin. Pengobatan hanya sampai pada tahap menghilangkan kutilnya saja.

g. HIV/AIDS
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome.
Penyakit ini adalah kumpulan gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang
terjadi karena seseorang terinfeksi virus HIV. HIV sendiri adalah singkatan dari
Human Immunodeficiency Virus.
Penderita sering kali merasa sehat dan memang dari luar memang tampak
sehat. Sering kali 3-4 tahun penderita tidak memperlihatkan gejala yang khas.
Sesudahnya, tahun ke 5 atau 6 mulai timbul diare berulang, penurunan berat badan
secara mendadak, sering sariawan di mulut, dan terjadi pembengkakan di daerah
kelenjar getah bening. Kekebalan tubuh semakin lemah dan akhirnya penderita mudah
terjangkit berbagai macam penyakit. Sampai nanti penderita meninggal perlahan.
Belum ditemukan obat bagi penderitannya sampai saat ini. Obat yang tersedia hanya
dapat menolong penderita untuk mempertahankan kesehatan tubuhnya.
Cara penularan:
 Melalui darah
 Ibu hamil kepada bayinya
 Jarum suntik
Pencegahannya:
 Menunda hubungan seks pra nikah
 Hubungan seks dengan pasangan yang tetap, hindari bergonta-ganti pasangan
 Gunakan kondom
 Hindari transfuse darah yang tidak jelas asalnya dan menggunakan jarum suntik
yang tidak steril

AIDS tidak dapat ditularkan dengan :


Hidup serumah dengan penderita AIDS (asal tidak mengadakan hubungan seks)
Bersenggolan dengan penderita
Bersentuhan dengan pakaran penderita AIDS
Berjabat tangan dengan penderita AIDS
Penderita AIDS batuk dan bersin di dekat kita.
Berciuman
Makanan dan minuman
Sama-sama berenang di kolam renang.
Gejala:
o Kehilangan BB secara drastic
o Rasa lelah yang berkepanjangan
o Sesak napas dan batukberkepanjangan
o Pembengkakan di leher dan ketiak
o Bercak merah kebiruan pada kulit
o Diare yang berkelanjutan
o Sering demam (lebih dari 380C) disertai keringat dingin malam hari tanpa sesak
yang jelas.
4. Pencegahan Infeksi PMS Secara Umum
1) Gunakan perilaku seksual sehat
2) Hindari hubungan seksual dengan bergonta-ganti
pasangan.
3) Gunakan kondom ketika melakukan hubungan
seksual.
Periksakan segera bila ada gejala PMS yang
dicurigai
Setiap perbuatan yang kita lakukan tentu mengandung resiko dalam tingkatan tertentu.
Perilaku seksual tidak terkecuali. Salah satu resiko dari melakukan hubungan seksual
adalah kemungkinan terjangkit PMS atau Penyakit Menular Seksual. Berikut ini akan
dipaparkan sepuluh faktor resiko teratas yang berpengaruh pada peluang Anda terkena
PMS.
 Seks tanpa pelindung
 Berganti-ganti pasangan
 Mulai aktif secara seksual pada usia dini
 Pengggunaan alkohol
 Penyalahgunaan obat
 Seks untuk uang/obat
 Hidup di masyarakat yang prevalensi PMS-nya tinggi
 Monogami serial
 Sudah terkena suatu PMS
 Cuma pakai pil KB untuk kontrasepsi

5. Bahaya Penyakit Menular Seksual


Jika dibiarkan saja tanpa ditangani, PMS dapat menghancurkan orang yang terinfeksi,
seperti:
o Kemandulan baik pria atau wanita
o Kanker leher rahim pada wanita
o Kehamilan di luar rahim
o Infeksi yang menyebar
o Bayi lahir dengan kelahiran yang tidak seharusnya, seperti lahir sebelum cukup umur,
berat badan lahir rendah, atau terinfeksi PMS
o Infeksi HIV
6. Definisi Kanker Serviks

Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim sebagai
akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan
normal di sekitarnya (FKUI, 1990; FKKP, 1997).
7. Penyebab Kanker serviks

A. HPV(Human Papilloma Virus).


Infeksi HPV risiko tinggi merupakan faktor etiologi kanker serviks, dari penelitian
didapatkan 8 tipe HPV yang banyak ditemukan, yaitu tipe 16, 18, 45, 31, 33, 52, 58
dan 35. Dan virus yang paling mendominasi adalah tipe 16 dan18.
1. Faktor Genetik ( Onkogen, mutasi P53 dan Rb, Radiasi, mutasi gen supresor
tumor)
2. Sanitasi lingkungan yang jelek, paparan radiasi, polusi, dan keracunan zat kimia.

3. Perilaku seksual(melakukan seks dini dan sering berganti pasangan)

Idealnya wanita melakukan seks dengan umur diatas 20tahun karena sel mukosanya
sudah matang.
B. Faktor resiko

1. Umur pertama kali melakukan hubungan seksual

Kanker serviks terbanyak dijumpai pada wanita yang sering partus. Semakin
sering partus semakin besar kemungkinan resiko mendapat karsinoma serviks.
2. Jumlah kehamilan dan partus

Penelitian menunjukkan bahwa semakin muda wanita melakukan hubungan


seksual semakin besar mendapat kanker serviks. Kawin pada usia 20 tahun
dianggap masih terlalu muda.
3. Jumlah perkawinan

Wanita yang sering melakukan hubungan seksual dan berganti-ganti pasangan


mempunyai faktor resiko yang besar terhadap kankers serviks ini.
4. Infeksi virus

Infeksi virus herpes simpleks (HSV-2) dan virus papiloma atau virus
kondiloma akuminata diduga sebagai factor penyebab kanker serviks.
5. Sosial Ekonomi

Karsinoma serviks banyak dijumpai pada golongan sosial ekonomi rendah


mungkin faktor sosial ekonomi erat kaitannya dengan gizi, imunitas dan kebersihan
perseorangan. Pada golongan sosial ekonomi rendah umumnya kuantitas dan
kualitas makanan kurang hal ini mempengaruhi imunitas tubuh.
6. Kebersihan dan khitan

Diduga adanya pengaruh mudah terjadinya kankers serviks pada wanita yang
pasangannya belum dikhitan. Hal ini karena pada pria yang belum dikhitan,
kebersihan penis tidak terawat sehingga banyak kumpulan-kumpulan kotoran.
7. Merokok dan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)

Merokok akan merangsang terbentuknya sel kanker, sedangkan pemakaian


AKDR akan berpengaruh terhadap serviks yaitu bermula dari adanya erosi
diserviks yang kemudian menjadi infeksi yang berupa radang yang terus menerus,
hal ini dapat sebagai pencetus terbentuknya kanker serviks.

8. Tanda dan gejala Kanker Serviks

1. Keputihan atau keluar cairan encer dari vagina. Getah yang keluar dari vagina
ini makin lama akan berbau busuk akibat infeksi dan nekrosis jaringan.

2. Perdarahan setelah sanggama (post coital bleeding) yang kemudian berlanjut


menjadi perdarahan yang abnormal.

3. Timbulnya perdarahan setelah masa menopause.

4. Timbul nyeri panggul (pelvis) atau di perut bagian bawah bila ada radang
panggul. Bila nyeri terjadi di daerah pinggang ke bawah, kemungkinan terjadi
hidronefrosis. Selain itu, bisa juga timbul nyeri di tempat-tempat lainnya.

5. Timbul gejala-gejala anemia bila terjadi perdarahan kronis.

6. Pemeriksaan diagnostic

9. Pencegahan

1. Lakukan pola makan sehat, yang kaya dengan sayuran, buah dan sereal untuk
merangsang sistem kekebalan tubuh. Misalnya mengkonsumsi berbagai karotena,
vitamin A, C, dan E, dan asam folat dapat mengurangi risiko terkena kanker leher
rahim.
2. Hindari merokok. Banyak bukti menunjukkan penggunaan tembakau dapat
meningkatkan risiko terkena kanker serviks.

3. Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda atau belasan tahun.

4. Hindari berhubungan seks selama masa haid terbukti efektif untuk mencegah dan
menghambat terbentuknya dan berkembangnya kanker serviks.

5. Hindari berhubungan seks dengan banyak partner.

6. Pemberian vaksin atau vaksinasi HPV untuk mencegah terinfeksi HPV. Vaksin HPV
dapat mencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18. Dan dapat diberikan mulai dari usia 9-26
tahun, dalam bentuk suntikan sebanyak 3 kali (0-2-6 bulan).

7. Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan istilah vagina toilet. Ini
dapat dilakukan sendiri atau dapat juga dengan bantuan dokter ahli. Tujuannya untuk
membersihkan organ intim wanita dari kotoran dan penyakit.

Lampiran 2

KUNCI JAWABAN

1. Macam – macam Penyakit Menular Seksual


a. Gonorea (GO)
b. Herpes Genital
c. Sifilis (Raja Singa)
d. Klamidia
e. Trikomoniasis Vaginalis
f. Kandidadis Vagina
g. Kutil Kelamin
h. HIV/AIDS

2. Penyebab Pre Menopause


 Kemandulan baik pria atau wanita
 Kanker leher rahim pada wanita
 Kehamilan di luar rahim
 Infeksi yang menyebar
 Bayi lahir dengan kelahiran yang tidak seharusnya, seperti lahir sebelum cukup
umur, berat badan lahir rendah, atau terinfeksi PMS
 Infeksi HIV

3. Tanda dan gejala Kanker Serviks


a. Keputihan atau keluar cairan encer dari vagina. Getah yang keluar dari vagina ini
makin lama akan berbau busuk akibat infeksi dan nekrosis jaringan.

b. Perdarahan setelah sanggama (post coital bleeding) yang kemudian berlanjut


menjadi perdarahan yang abnormal.

c. Timbulnya perdarahan setelah masa menopause.

d. Timbul nyeri panggul (pelvis) atau di perut bagian bawah bila ada radang
panggul. Bila nyeri terjadi di daerah pinggang ke bawah, kemungkinan terjadi
hidronefrosis. Selain itu, bisa juga timbul nyeri di tempat-tempat lainnya.

e. Timbul gejala-gejala anemia bila terjadi perdarahan kronis.

f. Pemeriksaan diagnostic

Anda mungkin juga menyukai