Anda di halaman 1dari 19

24

IV. GAMBARAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA KARANG

A. Data Umum Puskesmas

Teluk Betung Barat merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kota Bandar

Lampung. Kecamatan Teluk Betung Barat memiliki 2 Puskesmas sebagai unit

pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung dalam upaya

pemberdayaan pembangunan kesehatan kecamatan, yaitu Puskesmas Kota Karang

dan Puskesmas Sukamaju. Puskesmas yang dikunjungi oleh mahasiswa

Kedokteran Unila pada Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) tahun ini adalah

Puskesmas Kota Karang yang dikepalai oleh dr. Hj. Susi Kania M.Kes.

Puskesmas Kota Karang berada di kelurahan kota Karang yang berada dalam

wilayah kecamatan Teluk Betung Barat, secara gegrafis merupakan daerah yang

berada di pegunungan dan pesisir. Puskesmas Kota Karang didirikan sekitar tahun

1980-an yang merupakan puskesmas tertua di Kecamatan Teluk Betung Barat,

dengan dokter pertamanya yaitu dr. Timotius. Puskesmas Kota Karang ini

merupakan puskesmas rawat inap satu-satunya yang terletak di dalam gang

sehingga akses masyarakat ke unit kesehatan ini agak mengalami kendala.

Puskesmas ini memiliki beberapa Posyandu dan Poskeskel yang unit kerjanya

meliputi daerah Pulau Pasaran, Sinar Laut dan daerah Kuripan. Pos Kesehatan

Keluarga (Poskeskel) pelayanan kesehatannya ditangani oleh tenaga paramedis

honorer.
25

Puskesmas ini dapat melayani peserta BPJS, Jamkesmas, Jamkesda, Askes, dan

pelayanan umum. Pelayanan Jamkesmas didanai dari APBN, Jamkesda dari

APBD Kota Bandar Lampung, serta Askes yang melayani PNS. Saat ini,

pelayanan umum di Puskesmas Kota Karang sudah jarang semenjak berjalannya

program Jamkesda.

Hingga saat ini beberapa beberapa perkembangan telah terjadi di puskesmas Kota

Karang antara lain:

1. Perbaikan gedung pada tahun 1998

2. Peningkatan jumlah pengunjung

Pada tanggal 12 Februari 2005 puskesma Kota Karang ditetapkan sebagai

puskesmas rawat inap.

Sejak berdiri sampai sekarang, puskesmas Kota Karang telah mengalami

pergantian pimpinan, antara lain:

1. dr. Timotius Bunawan Tahun 1986

2. dr. Lutfi Gatam Tahun 1987

3. dr. Lisman Gaya Datuk Simorasati Tahun 1988

4. dr. Toni Ad Marwan Tahun 1989

5. dr. Sukarliono Tahun 1990

6. dr. Asep Syaiful Karim Tahun 1992

7. dr.Endang Sri Haryanti Tahun 1993


26

8. dr. Eravita W. Samil Tahun 1996

9. drg. M. Fairizal Idwan Desember 1999-Agustus 2006

10. dr. Hj. Hilda Fitri Agustus 2006-Februari 2008

11. dr. Hj. Susi Kania, M.Kes Februari 2008-Sekarang

Puskesmas Kota Karang memiliki beberapa tenaga kesehatan yang terdiri dari:

 Dokter Umum

 Dokter Gigi

 Bidan

 Perawat

 Perawat gigi

 Bagian sanitasi/AKL

 Bagian gizi

 Analis kesehatan (LAB)

 Asisten Apoteker

 Tenaga kesehatan sukarela

 Pegawai honorer

 Ibu-ibu Kader Posyandu

Setiap pegawai memegang kelola masing-masing sesuai bidangnya.


27

VISI dan MISI

Puskesmas Kota Karang ini memiliki visi dan misi yang sama dengan dinas

kesehatan, yaitu:

Visi Puskesmas adalah mewujudkan kecamatan sehat dimana indikator

kecamatan sehat yaitu:

1. Indikator lingkungan sehat


2. Indikator perilaku sehat
3. Indikator pelayanan kesehatan yang bermutu
4. Indikator derajat kesehatan yang optimal

Misi Puskesmas

1. Menggerakan pembangunan kecamatan yang berwawasan kesehatan.


2. Mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata

dan terjangkau.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat

beserta lingkungannya.

Alur Pelayanan
28

Jamkesda Ruang gigi,UGD

Loket Pedaftaran Balai pengobatan dan Ruang Bersalin

Jamkesmas/Askes Ruang KIA

Rujukan Pulang

Gambar 1. Alur Pelayanan Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung.

Rujukan puskesmas ini biasanya paling banyak dirujuk ke Rumah Sakit Umum

Abdul Moeloek dan Rumah Sakit Umum Daerah Bandar Lampung. Bisa juga

dilakukan rujukan ke rumah sakit swasta. Rujukan pada pasien inap di rumah

sakit swasta ditempatkan di ruang kelas 3 dengan maksimal pembiayaan rawat

inap selama 5 hari.

Puskesmas Kota Karang buka setiap hari Senin – Sabtu mulai dari jam 07.30 –

14.30 di hari senin-kamis dan 07.30-11.30 pada hari jum’at. Puskesmas ini juga

memiliki Unit Gawat Darurat (UGD) yang selalu buka 24 jam.

Ruangan – ruangan yang berada di Puskesmas Kota Karang terdiri dari:


29

1. Ruang pendaftaran : ruangan tempat para pasien mendaftarankan diri sebelom

dilakukan pemeriksaan.
2. BP Umum : ruang periksa penyakit secara umum. Penyakit yang terbanyak

ditangani adalah ISPA, penyakit kulit, penyakit gangguan pencernaan,

gangguan sendi dan gastroenteritis.


3. Ruang PAL : digunakan untuk pasien TBC, astma
4. Ruangan Imunisasi: digunakan sebagai ruang pemberian vaksin
5. Laboratorium : ruang pemeriksaan darah, sputum, dan specimen lainnya
6. Ruang KIA : ruangan yang memeriksa keluhan pada ibu dan anak.
7. UGD : ruang kedawatdaruratan. Ruangan ini dilengkapi 3 bed, alat nebulizer,

set oksigenasi, obat-obatan kegawatdaruratan, EKG, alat kauterisasi dan lain

– lain.
8. Ruang Kebidanan (Partus) : ruangan tempat kelahiran yang memiliki 2 kasur

litotomi. Hampir setiap hari di puskesmas ini selalu ada proses persalinan.
9. Ruang Apotek : Tempat menyimpan obat- obatan, dan ruang tempat

pemberian obat. Ruangan ini memiliki apoteker, asisten apoteker dan

beberapa tenaga pembantu.


10. Ruang gigi : ruangan untuk pemeriksaan semua keluhan penyakit gigi.

Program Kerja Puskesmas ini antara lain:

1. Penyuluhan ke sekolah – sekolah seperti SD, SMP, atau SMA mengenai

PHBS, NAPZA, dan AIDS.


2. Posyandu (imunisasi, pembagian nutrisi, penyuluhan)
3. Penyuluhan ke orang – orang lanjut usia
4. Pengendalian TBC

B. Struktur Organisasi Puskesmas

STRUKTUR ORGANISASI

PUSKESMAS PERAWATAN KOTA KARANG

SESUAI SK WALI KOTA NO. 39 TAHUN 2008


30

KEPALA DINAS KESEHATAN

Dr. Hj. WIRMAN

KEPALA PUSKESMAS

Dr. Hj. SUSI KANIA

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KA. SUB BAGIAN TATA USAHA

 P 2 : Sri Sarismawati, A.Md Kep HAPSAH


 KIA: Sumiyati, A.Md Keb UMUM
 KB : Apin Rofina, A.Md Keb
 PROMKES: Sulaiman AR KEUANGAN
 KESLING: Rusmayenni, AKL
 BP UMUM: dr. Suherman SP2TP
 BP GIGI: drg. SUSI
 FARMASI: Ika Haryani
 LAB : Maidayanto, A.Md AK
 USILA: Nuraina Indah L, A.Md Keb PUSTU KURIPAN
 KES JIWA : dr. Suherman
Ka. Pustu Yusmaini, A.Md Keb

Yusmaini, A.Md Keb

Titi Reno Benarti, A.Md Kep

PUSTU N.O.G

Ka. Pustu Wanuriza, A.Md

Gambar 2. Struktur Organisasi Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung.


31

Keterangan :

 SP2TP : Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas

 P2PM : Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular

 P2Paru : Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit paru

 AFP : Accute Flacid Paralysis

 KESGA : Kesehatan Keluarga

 BP : Balai Pengobatan

 KESLING : Kesehatan Lingkungan

 PSM : Peran Serta Masyarakat

 UKGS : Usaha Kesehatan Gigi Sekolah

 Yansus : Pelayanan Khusus

 Pustu : Puskesmas Pembantu


32

C. Denah Bangunan Puskesmas beserta Keterangan Penggunaan Ruang

Gambar 3. Denah Bangunan Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung

D. Kegiatan Puskesmas

Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

KesehatanKabupaten/Kota berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas

teknisoperasional Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan merupakan unit

pelaksanatingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di


33

Indonesiasehingga mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan

SPM (SaranaPelayanan Minimal) bidang kesehatan.

Pelayanan kesehatan yang wajib dilaksanakan olehsemua puskesmas sebagai

UPTD kesehatan kabupaten kota, yaitu:


a. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi
 Cakupan Kunjungan Ibu hamil K-4adalah cakupan ibu hamil yang

telahmemperoleh pelayanan antenatal 4 (empat) kali sesuai dengan standar

disatu wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu.


 Cakupan pertolongan persalinan oleh Bidan atau Tenaga Kesehatanadalah

cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan olehtenaga

kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan di suatu wilayahkerja

Puskesmas pada kurun waktu tertentu.


 Ibu hamil Risiko tinggi yang dirujuk adalah ibu hamil risiko

tinggi/komplikasi yang dirujuk di suatu wilayah kerja Puskesmas pada

kurunwaktu tertentu.
 Cakupan Kunjungan Neonatus adalah cakupan neonatus yangmemperoleh

pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh Dokter,Bidan, Perawat

yang memiliki kompetensi klinis kesehatan neonatal,paling sedikit 2 kali,

di suatu wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktutertentu.


 Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi yang memeoleh

pelayanankesehatan sesuai dengan standar oleh Dokter, Bidan, dan

Perawat yangmemiliki konpetensi klinis kesehatan bayi, paling sedikit 4

kali, di satuwilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu.


 Cakupan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) yang ditangani adalah

cakupanBBLR yang di tangani sesuai standar oleh Dokter, Bidan, dan

Perawatyang memiliki kompetensi klinis kesehatan neonatal dan


34

penangananBBLR, di satu wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu

tertentu

b. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah dan Usia Sekolah


 Cakupan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) Anak Balita danPra

Sekolah adalah cakupan anak umur 0-5 tahun yang dideteksikesehatan dan

tumbuh kembangnya sesuai dengan standar oleh Dokter,Bidan, dan

Perawat, paling sedikit 2 kali per tahun, di satu wilayahkerja Puskesmas

pada kurun waktu tertentu.


 Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat adalah

cakupansiswa kelas 1 SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh

tenagakesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) melalui

penjaringankesehatan di satu wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu

tertentu.
 Cakupan pelayanan kesehatan remaja adalah cakupan siswa kelas 1SLTP

dan setingkat, SMA/SMK dan setingkat yang diperiksakesehatannya oleh

tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/kader kesehatan sekolah)

melalui penjaringan kesehatan di satu wilayahkerja Puskesmas pada kurun

watu tertentu.

c. Pelayanan Keluarga Berencana (Cakupan Peserta KB Aktif)

d. Pelayanan Imunisasi Desa/Kelurahan (Universal Child Immunization/UCI)

e. Pelayanan Pengobatan/Perawatan
 Cakupan rawat jalan adalah cakupan kunjungan rawat jalan baru disarana

kesehatan pemerintah dan swasta di satu wilayah kerjaPuskesmas pada

kurun waktu tertentu.


 Cakupan rawat inap adalah cakupan kunjungan rawat inap baru disarana

pelayanan kesehatan Puskesmas Dengan Tempat Perawatan disatu wilayah

kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu.


35

f. Pelayanan Kesehatan Jiwa (Pelayanan Gangguan Jiwa di SaranaPelayanan

Umum)

g. Pemantauan Pertumbuhan Balita


 Balita yang naik berat badannya (N) adalah Balita yang ditimbang (D)di

Posyandu maupun luar Posyandu yang berat badannya naik di satuwilayah

kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu.


 Balita Bawah garis Merah (BGM) adalah balita BGM yang ditemukandi

satu wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu.


h. Pelayanan Gizi
 Cakupan balita mendapat kapsul vitamin A adalah cakupan bayi 6-11bulan

mendapat kapsul vitamin A satu kali dan anak umur 12-59 bulanmendapat

kapsul vitamin A dosis tinggi 2 kali per tahun di satuwilayah kerja

Puskesmas pada kurun waktu tertentu.


 Cakupan Ibu hamil mendapat tablet Fe adalah cakupan ibu hamil

yangmendapat 90 tablet Fe selama periode kehamilannya di satu

wilayahkerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu.


 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi BGM

darikeluarga miskin adalah pemberian MP-ASI dengan porsi 100

gramperhari selama 90 hari.


 Balita gizi buruk mendapat perawatan adalah balita gizi buruk yang

ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk

disatu wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

i. Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang Pelayanan Obstetrik dan

Neonatal Emergesi Dasar dan Komperhensif(PONED dan PONEK)


 Akses terhadap ketersediaan darah dan komponen yang aman

untukmenangani rujukan ibu hamil dan neonatus adalah ibu hamil,

postpartum, dan neonatus yang dirujuk dan mendapatkan darah yang

amandan sesuai kebutuhannya di rumah sakit pemerintah dan swasta.


36

 Ibu hamil risiko tinggi/komplikasi yang tertangani adalah ibu hamilrisiko

tinggi/komplikasi di satu wilayah kerja Puskesmas pada kurunwaktu

tertentu yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenagakesehatan terlatih

di Puskesmas Perawatan dan Rumah Sakitpemerintah/swasta dengan

fasilitas PONED dan PONEK.


 Neonatus Risti/komplikasi yang tertangani adalah cakupan neonatusrisiko

tinggi/komplikasi di satu wilayah kerja Puskesmas pada kurunwaktu

tertentu yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenagakesehatan terlatih

di Puskesmas Perawatan dan Rumah Sakitpemerintah/swasta.

j. Pelayanan Gawat Darurat

Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat yangdapat

diakses Masyarakat

k. Penyelenggaraan Penyelidikan Epidemiologi danPenanggulanganKejadian

Luar Biasa (KLB) dan Gizi Buruk


 Desa/Kelurahan mengalami KLB yang ditangani adalah Kejadian

LuarBiasa (KLB) yang ditangani < 24 jam pada suatu desa/kelurahan

disatu wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu tertentu.


 Kecamatan bebas rawan gizi adalah kecamatan dengan prevalensi

gizikurang dan gizi buruk pada balita < 15 % pada kurun waktu tertentu.

l. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Polio


m. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit TB Paru
n. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit ISPA
o. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit HIV/AIDS
p. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue(DBD)
q. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Diare
r. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
s. Pelayanan Pengendalian Vektor
t. Pelayanan Higiene Sanitasi di Tempat Umum
u. Penyuluhan Perilaku Sehat
37

 Rumah tangga sehat adalah proporsi rumah tangga yang memenuhi

10indikator, yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan,

balitadiberi ASI eksklusif, mempunyai jaminan pemeliharaan

kesehatan,tidak merokok, melakukan aktivitas fisik setiap hari, makan

sayur danbuah setiap hari, tersedia air bersih, tersedia jamban, kesesuaian

luaslantai dengan jumlah penghuni, dan lantai rumah bukan dari tanah.
 Bayi yang mendapat ASI eksklusif adalah bayi yang hanya mendapatASI

saja sejak lahir sampai usia 6 bulan di satu wilayah kerjaPuskesmas pada

satu kurun waktu tertentu.


 Desa dengan garam beryodium baik adalah desa/kelurahan dengan

21sampel garam konsumsi yang diperiksa hanya ditemukan tidak lebihdari

1 sampel garam konsumsi dengan kandungan yodium kurang dari30 ppm

pada kurun waktu tertentu.


 Posyandu Purnama adalah Posyandu yang melaksanakan kegiatan

haribuka dengan frekuensi lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata

jumlahkader yang bertugas 5 orang atau lebih, cakupan program utama

(KIA,KB, Gizi, Imunisasi lebih dari 50 %), dan sudah ada 1 atau

lebihprogram tambahan, serta cakupan dana sehat < 50 %.


v. Penyuluhan Pencegahan dan Penaggulangan Penyalahgunaan

Narkoba,Psikotropika dan Zat Adiktif (P3NAPZA) Berbasis Masyarakat


w. Pelayanan Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
x. Pelayanan Penggunaan Obat Generik
y. Penyelenggaraan Pembiayaan Untuk Pelayanan Kesehatan Perorangan.
z. Penyelenggaraan Pembiayaan Untuk Keluarga Miskin dan Masyarakat

Rentan

Pada puskesmas induk Kota Karang Program Wajib yang sudah dilaksanakan

yaitu:
38

 Promosi Kesehatan
 Kesehatan Lingkungan
 GiziMasyarakat
 Kesehatan Ibudan Anak
 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
 Pengobatan

Sedangkan program tambahan yang sudah mulai dilaksanakan di Puskesmas

Induk Kota Karangyaitu:

 Kesehatan Lansia
 Kesehatan Remaja
 Kesehatan Olahraga
 Unit Kesehatan Sekolah

Dan program-program yang belum dilaksanakan di Puskesmas Induk Kota

Karang yaitu:

 KesehatanJiwa
 Kesehatan Mata
 PerawatanKesehatanMasyarakat
 Pembinaan Pengobatan Tradisional

E. Alur Pelayanan di Puskesmas

Jika berkunjung ke pusat pelayanan kesehatan masyarakat (puskesmas) terdekat,

tentu ada perbedaan alur pelayanan yang harus diikuti, khususnya antara

puskesmas rawat jalan dan puskesmas rawat inap (perawatan). Perbedaan utama

alur pelayanan tergantung pada kasus yang bersifat darurat (emergency) seperti:

serangan penyakit akut, kecelakaan lalulintas. Kondisi seperti ini kemungkinan

tidak mengikuti alur baku, bisa langsung menuju ruang gawat darurat atau ruang

tindakan yang terdapat di puskesmas. Bila keadaannya normal dan wajar saja,
39

maka pada umumnya, pengunjung puskesmas seperti pada puskesmas harus

mengikuti prosedur alur pelayanan standar rawat jalan, seperti paparan ringkas

berikut ini:

a. Mendaftarkan identitas pasien di ruang loket/kartu

Pengunjung harus mendaftarkan diri di loket/kartu agar tercatat dalam kartu

kunjungan pasien, dengan menunjukkan kartu identitas (KTP, askes, jamkesmas)

yang masih berlaku

b. Menunggu giliran panggilan di ruang tunggu

Silakan menuju ruang tunggu puskesmas, menanti giliran panggilan pelayanan

yang diperlukan

c. Menuju ruang periksa pelayanan rawat jalan

Setelah mendapatkan giliran dipanggil oleh petugas, pasien diarahkan langsung

menuju tempat pemeriksaan dokter (poli umum atau poli gigi) sesuai keluhan

yang dialaminya.

d. Mengambil resep obat di apotek

Pengunjung yang mendapatkan resep obat, setelah diperiksa dokter, dimohon

menunggu dengan sabar, pelayanan obat yang bisa ditebus langsung di ruangan

apotek puskesmas.

e. Meninggalkan ruangan puskesmas


40

Para pengunjung mengecek kembali perlengkapan yang dibawa dan diwajibkan

selalu berpartisipasi aktif menjaga kebersihan dan keasrian ruangan pelayanan dan

halaman puskesmas

Jangkauan pelayanan puskesmas rawat jalan terbatas kepada pelayanan medis

sederhana, atau pelayanan kesehatan dasar (yankesdas). Tahap penanganan kasus

selanjutnya melalui mekanisme pelayanan rujukan menuju pusat layanan lanjutan

di Rumah Sakit Umum Daerah. Biasanya alur pelayanan pasien terdapat dan

terpasang juga di setiap unit ruangan puskesmas. Para pengunjung bisa membaca

dan menanyakan lebih lanjut kepada petugas puskesmas yang dikunjungi. Pola

alur pelayanan standar puskesmas rawat jalan ini, biasanya dikembangkan sesuai

dengan kondisi pelayanan setiap puskesmas, agar para pengunjung bisa

mendapatkan pelayanan yang terbaik.

Alur Pelayanan

Jamkesda Ruang gigi,UGD

Loket Pedaftaran Balai pengobatan dan Ruang Bersalin

Jamkesmas/Askes Ruang KIA


41

Rujukan Pulang

F. Hasil Observasi Lain di Puskesmas

Program-program yang ada di puskesmas Kota Karang sudah berjalan cukup baik.

Terbukti dengan beberapa piagam, plakat maupun piala kejuaraan-kejuaraan di

bidang kesehatan mampu diraih oleh pihak puskesmas kotakarang. Tidak ada

kendala berarti dari pihak pemerintah mengenai pendanaan ataupun sistem

birokrasi. Hanya saja masih terdapat kendala pada program pemberantasan

penykit TB. Kendala tersebut datang dari pasiennya sendiri yang tidak patuh

minum obat dan control ke puskesmas serta dari PMO (pengawas minum obat)

yang belum sepenuhnya melaksanakan tugas.

Kesan dan Pesan

Secara umum, puskesmas kota karang memiliki kesan yang baik. Dengan

keramahan serta kesabaran petugas puskesmas dalam menghadapi bebagai sikap

serta prilaku dari masing-masing karakter masyarat patut di apresiasi. Dengan

pola pemikiran yang sistematis dari kepala puskesmas Kota Karang sangat

membantu pasien dalam memperoleh pelayanan medis. Jalannya program

posyandu yang di selenggarakan oleh puskesmas kota karang juga cukup baik,

bahkan hingga ke wilayah yang di sebrangi sekalipun puskesmas Kota Karang

tetap konsisten menjalani programnya. Pihak laboran pun merasa cukup puas
42

dengan fasilitas lab yang ada, sangat mendukungnya dalam melakukan

pemeriksaan-pemeriksaan terhadap sampel.

Anda mungkin juga menyukai