Anda di halaman 1dari 24

Imunoterapi Pada Kanker Paru

Presenter: dr. Raden Dicky Wirawan Listiandoko


Supervisor: dr. Ungky Agus Setyawan, Sp.P (K)

Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi


Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
RS Saiful Anwar Malang
LATAR BELAKANG
 Kanker paru masih menjadi penyebab paling umum kematian.
WHO membagi kanker paru menjadi 2 golongan utama berdasarkan histologi,
terapi & prognosis: Non Small Cell Lung Cancer (NSCLC) & Small Cell Lung
Cancer (SCLC).

 Banyak modalitas terapi: pembedahan , radioterapi, kemoterapi & targeted


terapi.
Strategi terhadap terapi baru, diperlukan untuk meningkatkan hasil klinis.

 Imunoterapi melalui immune checkpoint inhibitors (ICI) memberikan suatu


terobosan manajemen solid tumors, termasuk kanker paru, & menunjukkan
hasil menjanjikan.

 Imunoterapi telah digunakan untuk mengobati berbagai tipe kanker, & perlu
dipertimbangkan untuk kanker paru.
Kim HC, Choi CM. Current Status of Immunotherapy for Lung Cancer and Future
Perspectives. Tuberculosis and Respiratory Diseases. 2020 Jan 1;83(1):14-9.
Perkembangan Terapi Kanker

Voena C, Chiarle R. Advances in cancer immunology and cancer immunotherapy. Discovery


medicine. 2016 Feb 26;21(114):125-33.
Timeline Kemajuan Terapi Kanker Paru Stadium Lanjut
Pada Subkelompok Histologis Dominan

Tan WL, Jain A, Takano A, Newell EW, Iyer NG, Lim WT, Tan EH, Zhai W, Hillmer AM, Tam WL, Tan DS. Novel therapeutic targets on the horizon for
lung cancer. The Lancet Oncology. 2016 Aug 1;17(8):e347-62.
James P Allison and Tasuku Honjo were awarded the 2018 Nobel Prize in Physiology or
Medicine for the development of a revolution in cancer therapy
Gambar 1. Mekanisme imunitas bawaan dan imunitas adaptif (Abbas et al., 2014).
Mekanisme imunitas bawaan merupakan pertahanan awal melawan infeksi.
Sedangkan respon imun adaptif timbul setelahnya dan dimediasi oleh limfosit dan
produknya. Antibodi mengeblok infeksi dan mengeliminasi mikroba, eradikasi
mikroba ekstrasel dilakukan oleh sel T. Kinetika respon imun bawaan dan adaptif
berbeda tergantung dari jenis infeksinya. 7
Proses Chemoediting pada Kanker

Cancer Immunotherapy (Second Edition) Immune Suppression and Tumor Growth 2013, Pages 85-99
Imunoonkologi
Sistem Imun pada Keganasan
Respons imun terhadap kanker
- Respon imun bawaan
NK cell, granulocyte, makrofag, sel dendritik, sel NKT

- Respon imun adaptif


 Respon imun seluler (T cell, sel NKT)
 Respon imun humoral (sel B)

10
Mekanisme Penginderaan & Penyuntingan
Sistem Imun Terhadap Kanker
• Dalam proses seluler & imunologis telah menunjukkan bahwa
sistem imun tidak hanya mampu menghambat tetapi juga dapat
meningkatkan pertumbuhan tumor.

• Kemampuan pembentukan tumor & proteksi pejamu yang


menyebabkan hubungan dinamis diantara sel kanker & sistem
imun dinamakan Immunoediting kanker

• Immunoediting kanker yang menyebabkan tiga fase yang


berbeda: elimination, equilibrium, & escape.

11
Imunoterapi pada Kanker Paru

• Imunoterapi merupakan modalitas pengobatan yang dirancang


untuk menghancurkan sel tumor melalui sistem imun.

• Imunoterapi pada kanker paru berbentuk antibodi monoklonal


yang menargetkan penanda imun & vaksin antitumor sebagai
pendekatan mekanisme kerja.

12
Qin H, et al. 2018 13
Penghambat Immune Checkpoint
(Immune Checkpoint Inhibitor)
Jalur anti PD-1/ PD-L1
 Program death 1 (PD-1) memainkan peran penting pada jalur
Immune Checkpoint Inhibitor.
 Reseptor permukaan sel yang berada pada superfamili B7-
CD28. Hal ini diekspresikan pada tipe sel yang berebeda,
termasuk sel T teraktivasi, sel B & sel natural killer (NK)
 PD-1 berikatan dengan ligan PD-L1 (B7-H1, CD274) pada sel
yang mempresentasikan antigen.
 Nivolumab, pembrolizumab, atezolizumab, durvalumab, &
avelumab

(Barrera et al, 2014).


14
• Nivolumab adalah antibodi monoklonal IgG4 terhadap PD-1
yang menjadi lini pertama terapi NSCLC tahap lanjut.
• Hasil Studi: ekspresi PD-L1 meningkat, efikasi dari nivolumab
juga meningkat.
(Qin et al, 2018)

• Pembrolizumab adalah human antibodi monoklonal terhadap


PD-1 & ligan PD-L1, dimana dapat melepas sel T & mencapai
efek eliminasi sel tumor.
• Hasil Studi: PD-L1 mengalami overekspresi ≥50% pada pasien
NSCLC dengan metastasis progresif saat atau setelah
menggunakan kemoterapi berbasis platinum sehingga
pemberiannya dapat tunggal atau kombinasi.
Studi KEYNOTE-028 dengan ORR 33% (95% CI:16%-55%)
(Ott et al, 2017) 15
Jalur anti CTLA-4
• CTLA-4 (Cytotoxic T-lymphocyte associated antigen 4) adalah
superfamili imunoglobulin yang diekspresikan oleh sel T
teraktivasi & mentransmisikan sinyal inhibisi terhadap sel T.
• CTLA-4 juga berkontribusi terhadap T regulator yang bersifat
sebagai inhibitor. Aktivasi sel T melalui reseptor sel T dan CD28
memicu pada peningkatan ekspresi CTLA-4.
• Agen CTLA-4 : Ipilimumab, Tremelimumab

(Qin et al, 2018)


16
Sistem Immune Checkpoint
Penggunaan imunoterapi pada kanker paru dengan
hasil pilasan IHK PD-L1 positif ≥50% dapat digunakan
sebagai firstline, namun jika hasil IHK 1-49% tetap dapat
digunakan sebagai terapi lini kedua setelah progresif
dari hasil sistemik lainnya, & jika hasil IHK < 1% negatif .

PDPI 2018
20
iRECIST
 Immune-related response criteria (irRC) atau respon klinis terkait
imun dikembangkan berdasarkan penggunaan Ipilimumab (suatu
anti–cytotoxic T-cell lymphocyte 4).

 Saat ini, kelompok kerja RECIST telah mempublikasikan RECIST


1.1 yang telah dimodifikasi terhadap kriteria pengobatan
berbasis imun (iRECIST) untuk menggalakkan konsistensi
pemeriksaan & analisa data radiologi berbasis imun.

 Kriteria immune-modified RECIST (imRECIST) mencakup adaptasi


terhadap definisi & pola respon CIT, yang memungkinkan untuk
suatu analisis PFS, dapat digunakan untuk evaluasi pengobatan
anti PDL1 (atezolizumab).
Kesimpulan
 Terapi pada NSCLC masih merupakan tantangan utama.

 Pendekatan imunoterapi memberikan suatu kemajuan dalam terapi kanker paru,


baik imunoterapi pasif maupun imunoterapi aktif.

 Pada imunoterapi pasif terdapat 2 jalur penting dalam pemberian imunoterapi


yaitu melalui jalur PD-1/ PDL-1 & CTLA-4, sedangkan pada imunoterapi aktif
diberikan melalui beberapa vaksin.

 Beberapa uji imunoterapi pada SCLC menunjukkan imunoterapi aktif lebih


memberikan respon terapi yang lebih baik.

 Imunoterapi pasif melalui jalur PD-1/ PDL-1 & CTLA-4 memiliki respon yang lebih
baik terhadap kanker paru NSCLC dibandingkan SCLC.

 Imunoterapi pada kanker paru dengan hasil pulasan IHK PD-L1 positif ≥50%
dapat digunakan sebagai firstline.

23
Next :
.... personalized medicine in immunotherapy of
lung cancer ....gene editing
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai