seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi
manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk
organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu
akan diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta
mereka, cermat dalam merancang dan menerapkan SIM agar sesuai keinginan serta
wajar dalam menentukan batas biaya dari titik manfaat yang akan diperoleh, maka
Secara teoritis komputer bukan prasyarat mutlak bagi sebuah SIM, namun
dalam praktek SIM yang baik tidak akan ada tanpa bantuan kemampuan
pemrosesan komputer. Prinsip utama perancangan SIM : SIM harus dijalin secara
perusahaan. SIM menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan
1) Kentongan
2) Lonceng
3) Bedug
4) Surat
5) Merpati POS
6) Api
7) Asap
8) Prasasti
9) Daun Lontar
1) Telegrap
2) Telepon
3) Televisi
4) Telepon Genggam
5) Faximili (FAX)
6) Radio
7) Pager
8) Internet
komunikasi krisis
bencana letusan Merapi 2010, saya belum pernah tahu ada bidang khusus bernama
(Coombs dalam Heath & O'Hair, 2009). Saat membaca pengertian ini, pikiran saya
menduga bahwa krisis mencakup peristiwa apa pun yang berubah mendadak
krisis yang disebut krisis hanyalah apa yang berhubungan dengan para pemangku
penelitian komunikasi krisis, sama saja. Beberapa buku yang saya pikir menjadi
bagaimana tanggapan organisasi dan apakah itu sudah baik atau belum. Sebagai
misal, kematian seorang pemimpin perusahaan besar bisa menjadi krisis, meskipun
kematian itu sendiri bukanlah krisis (ingat krisis adalah persepsi). Atau contoh lain
adalah soal pencemaran zat tertentu pada makanan kaleng (seberapa besar reaksi
orang dipengaruhi juga oleh bagaimana persepsi tentang bahaya itu). Komunikasi
ini berguna bagi seorang pengelola perusahaan untuk mengendalikan krisis, baik
keterbatasan.
Saat krisis hanya dimengerti sebagai apa yang terjadi pada organisasi dan sangat
sering terjadi organisasi yang dimaksud adalah perusahaan dan badan pemerintah,
maka lahirlah dua ciri utama yang merupakan kelemahan: 1.) pelaku utama
utama krisis adalah perusahaan. Bidang komunikasi krisis sangat kuat diwarnai
kehadiran para ahli kehumasan baik dari perusahaan maupun pemerintah karena
merekalah pelaku utama. Benarkah demikian? Jika kita berkaca dari penelitian di
bidang sosiologi bencana, maka ada sangat banyak bukti bahwa pertolongan
sebagai pelaku utama pengendalian krisis hilang dari dari pandangan. Hilang pula
peluang untuk memahami dan memperkuat peran masyarakat. Kedua, melihat krisis
sebagai penerima dampak yang besar (kadang yang terbesar). Memang masyarakat
selalu lebih luas ketimbang pemangku kepentingan sehingga lebih sulit dirangkum
memadai. Sebagai contoh, saat zat beracun bocor dan mengalir ke air tanah dan
kepentingan?
sangat terjalin dengan praktik kehumasan maka sulit berharap komunikasi krisis
krisis. Jadi, saya mesti bergerak kembali ke kajian khalayak dan sedikit soal
bencana. Tentang kedua bidang terakhir, saya akan menulis lagi lain waktu.
Pustaka
H. D. O’Hair (Eds.), Handbook of risk and crisis communication (pp. 99-118). New
1. Kentongan
dan perintah dari sang raja kepada rakyatnya. Petugas kerajaan cukup memukul
kentongan dan dalam beberapa saat kemudian rakyat bergegas kumpul di tempat
yang sudah biasa digunakan untuk pertemuan antara raja dengan rakyatnya untuk
tradisional ini khususnya di daerah pedesaan yang digunakan sebagai sarana ronda
malam. Ada juga kentongan yang bentuknya cukup besar atau yang sering disebut
kejadian yang akan dan sedang terjadi. Misalnya, tanda kentongan yang
menandakan adanya kebakaran rumah, adanya bencana banjir, adanya pencurian,
atau akan adanya gerombolan pasukan lawan yang datang menyerang dimasa
masyarakat untuk ke masjid bila jam salat telah tiba.Namun, kentongan yang
fungsi.Dalam masyarakat modern, kentongan dijadikan sebagai salah satu alat yang
2. Lonceng
bunyi. Bentuknya biasanya adalahsebuah tabung dengan salah satu sisi yang
terbuka dan bergema saat dipukul. Alat untuk memukul dapat berupa pemukul
panjang yang digantung di dalam lonceng tersebutatau pemukul yang terpisah.
sesuatu, sedangkan pengertian yang kedua,lonceng adalah jam besar atau arloji.
kecil dapat pula terbuat dari keramik atau porselen.Dahulu lonceng digunakan
Lonceng juga digunakan oleh umat Kristiani untuk memberitanda waktu beribadah,
biasanya dibunyikan tiga kali, pada pukul 06.00. 12.00, dan18.00. Lonceng
digunakan pertama kali dalam gereja Katolik sekitar tahun 400 masehi,dan
untuk mengumpulkan umat dalam acara keagamaan, tetapi juga sebagai peringatan
3. Bedug
Bedug adalah alat musik tabuh seperti gendang. Bedugmerupakan instrumen musik
tradisional yang telah digunakansejak ribuan tahun lalu, yang memiliki fungsi
mengenai waktu salat atausembahyang. Bedug terbuat dari sepotong batang kayu
besar atau pohon enau sepanjang kira-kira satu meter atau lebih. Bagian tengah
lebih besar ditutup dengan kulit binatang yang berfungsi sebagai membran atau
4. Surat
Kuno, Purnawarman, dan Majapahit. Masuknya agama Budha dan Hindu memicu
budaya maneulis dan surat menyurat. Namun, biasanya hanya dilakukan antara
Ketika VOC berkuasa (sekitar abad 17 dan 18), surat menyurat dilakukan
antara Pulau Jwa dan daratan Eropa. Saat itu surat hanya boleh ditujukan kepada
para pejabat resmi dan isinya tidak boleh menceritakan kegiatan VOC di Indonesia.
Pengiriman surat pun semakin lancer saat Jalan Raya Pos (de Grote Posweg) dari
Anyer ke Panarukan (1.000 km) mulai dibangun. Waktu yang dibutuhkan untuk
5. Merpati Pos
mengantar surat atau pesan, Merpati dipilih karena burung ini pintar, memiliki daya
ingat kuat, kemampuan navigasi dan naluri alamiah untuk kembali ke sarang,
metode ini berasal dari orang-orang Persia yang melatih burung-burung merpati.
Pertama kali digunakan oleh Sultan Bagdad, Nuruddin (1416) untuk mengirimkan
pemenang olimpiade melalui merpati pos. pada masa perang dunia pertama (1914-
6. API
Api adalah zat panas yang ditimbulkan dari benda yang terbakar, berasal dari proses
dapat tidak terlihat oleh mata manusia)dan panas yang juga dapat menimbulkan
7. Asap
Media komunikasi ini tergolong unik dan sangat populer digunakan oleh bangsa
kode-kode yang baku sehingga tidak semua orang dapat membaca maksud dari
kepulan asap yangdikirim. Namun yang umum dan sering kita lihat di beberapa
film, asap dapat digunakanuntuk meminta bantuan ketika seseorang sedang tersesat
8. Prasasti
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prasastimerupakan piagam yang tertulis
Prasasti berarti tulisan yang berisi pujian dan merupakan anugerah yang diberikan
rinaksan iwo, yang berarti hak-hak istimewa yang sejak dahuludilindungi oleh
prasasti kuno.
9. Daun Lontar
Selain prasasti, daun lontar juga digunakan sebagai alat komunikasi masa lalu.
Daun lontar adalah daun dari pohon siwalan yang dikeringkan. Daun lontar dikenal
juga sebagai daun pohon Nira. Daun lontar di pakai untuk menulis naskah dan
bahan baku atap rumah dan produk utama anyaman serta kipas
1. Telegrap
untuk mengirim dan menerima pesan dari jarak jauh. Kata telegraf yang sering
didengar saat ini, secara umum merupakan telegraf elektrik. Telegraf ditemukan
oleh seorang warga Amerika Serikat bernama Samuel F.B. Morse bersama dengan
2. Telepon
Telepon merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan
Ketika gagang telepon diangkat, posisi telepon disebut off hook. Lalu sirkuit terbagi
menjadi dua jalur di mana bagian positifnya akan berfungsi sebagai Tip yang
menunjukkan angka nol sedangkan pada bagian negatif akan berfungsi sebagai
Ring yang menunjukkan angka -48V DC. Kedua jalur ini yang nantinya akan
memproses pesan dari sender untuk sampai ke receiver. Agar dapat menghasilkan
suara pada telepon, sinyal elektrik ditransmisikan melalui kabel telepon yang
kemudian diubah menjadi sinyal yang dapat didengar oleh telepon receiver. Untuk
teknologi analog, transmisi sinyal analog yang dikirimkan dari central office (CO)
Hubungan utama yang ada dalam sirkuit akan menjadi on hook ketika dibuka, lalu
akan muncul getaran. Bunyi yang muncul di telepon penerima menandakan telepon
3. Televisi
Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai
penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam-
putih) maupun berwarna. Kata "televisi" merupakan gabungan dari kata tele (τῆλε,
"jauh") dari bahasa Yunani dan visio ("penglihatan") dari bahasa Latin, sehingga
televisi dapat diartikan sebagai “alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan
secara tidak formal sering disebut dengan TV (dibaca: tivi, teve ataupun tipi.)
Kotak televisi pertama kali dijual secara komersial sejak tahun 1920-an, dan sejak
saat itu televisi telah menjadi barang biasa di rumah, kantor bisnis, maupun institusi,
khususnya sebagai sumber kebutuhan akan hiburan dan berita serta menjadi media
periklanan. Sejak 1970-an, kemunculan kaset video, cakram laser, DVD dan kini
cakram Blu-ray, juga menjadikan kotak televisi sebagai alat untuk untuk melihat
materi siaran serta hasil rekaman. Dalam tahun-tahun terakhir, siaran televisi telah
kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun
dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless). Saat ini Indonesia
mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem GSM (Global System for
5. Faksimili (FAX)
kawat untuk gambar-gambar dan grafik-grafik dengan cara mengatur sinar cahaya
dan foto elektrik sel serta mengubah bagian gelap dan terang dari suatu bahan
sehingga dapat dipancarkan dalam suara, lalu pesawat penerima akan mengubahnya
kembali seperti aslinya kepada kertas yang telah diolah secara ilmiah. Selain
mengirimkan dokumen, mesin faks juga mampu menghantarkan citra foto dengan
fasilitas half tone. Mesin faks biasanya terdiri dari modem, mesin fotokopi, alat
6. Radio
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara
yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut
Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk
yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio (RF; "radio frequency")) pada suatu
Ketika gelombang radio dikirim melalui kabel kemudian dipancarkan oleh antena,
osilasi dari medan listrik dan magnetik tersebut dinyatakan dalam bentuk arus
bolak-balik dan voltase di dalam kabel. Dari pancaran gelombang radio ini
kemudian dapat diubah oleh radio penerima (pesawat radio) menjadi signal audio
jarang ditemukan, tetapi alat ini masih sering dipakai untuk orang-orang
yang bergerak dibidang jasa seperti jasa informasi dari kesehatan. Pager
8. Internet
diawali pada tahun 1969 sebagai ARPANET. Rangkaian ini dibangun oleh ARPA
(United States Department of Defense Advanced Research Projects Agency).
TCP/IP, yang merupakan awal dari internet yang kita kenal. Di Indonesia, sejarah
internet dimulai pada awal tahun 1990-an. Tahun 1992 hingga 1994, beberapa nama
Tahun 1994 IndoNet menjadi ISP (Internet Serveci Provider) komersial pertama di
Indonesia. Saat ini pihak Pos dan Telekomunikasi belum melihat celah bisnis
internet. Mulai 1995 mucul jasa akses Telnet ke luar negeri, sehingga pemakai
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_Informasi_Manajemen
SISTEM PERINGATAN DINI (Early Warning System)
Sistem peringatan dini (early warning system) ini dibangun dengan maksud
bahwa agar para pengambil kebijakan di bidang mitigasi dan penanggulangan
bencana alam lebih mudah dalam mengambil keputusan untuk melakukan
tindakan apa yang dapat dipersiapkan sebelum, pada saat, maupun pasca kejadian
suatu bencana.
Sistem peringatan dini inipun dapat dibangun manakala semua unsur, mulai dari
masyarakat, aparat di daerah sampai kepada pada pengambil kebijakan pada
organisasi penanggulangan bencana di tingkat pusat sudah sepakat dan satu
persepsi tentang pengertian bencana dan penanggulangannya. Lain dari itu,
pendefinisian akan faktor-faktor penyebab dan jenis/klasifikasi bencana juga telah
disepakati sebagai suatu acuan dalam upaya penanggulangan bencana dimaksud.
a. Lokasi bencana (where), hal ini perlu diketahui sebagai dasar untuk
perencanaan pelaksanaan penanggulangan bencana; kemudian juga tentu bencana
yang terjadi di perkotaan akan jauh berbeda kerugian atau kehilangan jiwa
maupun hartanya dibanding dengan bencana yang terjadi di pedesaan.
b. Penyebab bencana (why), ini dapat diperkirakan melalui analisis peta atau
analisis lapangan,
c. Waktu kejadian bencana (when), waktu kejadian yang tepat mungkin sulit
diramal, namun dapat diperkirakan; perkiraan waktu kejadian dapat didasarkan
pada data historis, dara seri dan data hasil pemantauan; perkiraan dapat juga
didasarkan pada perubahan gejala alam dan perilaku makhluk hidup (binatang).
Dari data yang diperoleh tersebut di atas, dihimpun dan selanjutnya dianalisis
serta diteliti apakah peringatan dini terhadap suatu kejadian bencana itu dapat
dilakukan atau tidak. Sebab sistem peringatan dini (early warning system) ini
dapat dilakukan tergantung pada jenis bencana dan data yang tersedia. Bila data
pemantauan cukup akurat, maka peringatan dini dapat dilaksanakan dengan baik.
Apabila terjadi fenomena alam yang melebihi normal cenderung meningkat, maka
peringatan dini dapat dilakukan. Namun sesungguhnya yang perlu dicatat adalah,
bahwa tidak semua jenis bencana dapat dilakukan peringatan dini.
Hal lain disamping adanya peringatan dini terhadap bencana yang mungkin terjadi
dan akan menimpa kehidupan masyarakat, perlu juga dibuat simulasi-simulasi
dari berbagai kemungkinan kejadian bencana, baik itu bencana alam maupun
bencana akibat ulah manusia, tentu pada daerah-daerah rewan bencana.
Untuk mendapatkan data daerah rawan bencana seperti dimaksud di atas, maka
tentu sebelumnya perlu dilakukan survei dan pemetaan daerah rawan bencana,
baik bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia. Saat ini dengan berbagai
macam teknologi yang ada, kiranya hal itu dapat dilakukan dengan mudah , dalam
rangka meningkatkan pengkajian daerah rawan bahaya maupun mitigasinya.
Dari aplikasi teknologi di atas, bisa didapatkan berbagai macam data tentang
daerah rawan bencana alam, seperti:
Letusan gunungapi,
Gempa bumi,
Banjir,
Gelombang pasang/Tsunami,
Kebakaran hutan.
Selain itu, dapat juga disusun database atau basisdata dari bencana alam, baik
pada level nasional, provinsi, maupun kabupaten dan kota. Dalam upaya
penyusunan sistem informasi bencana alam, tentunya diperlukan penyebaran
basisdata bencana alam dan integrasi metadata bencana alam secara baik dan
sistematis.
V. PENANGGULANGAN BENCANA ALAM
Tindakan yang harus dilakukan pada saat terjadi bencana, adalah: tanggap darurat,
konsolidasi, dan rehabilitasi,
Adapun dalam hal strategi dan koordinasi penanggulangan suatu bencana, yang
perlu dilakukan adalah: