Anda di halaman 1dari 3

istilah-istilah yang sering digunakan di die casting

mungkin dari beberapa artikel yang sudah saya buat, ada beberapa istilah yang lumayan asing
buat kalangan umum. tetapi istilah-istilah itu tentuya tidak asing bagi para praktisi yang bergelut

di bidang ini. mohon kalau memang ada yang tidak sesuai, saya dikoreksi

berikut ini beberapa istilah-istilah, yang menurut saya, penting untuk diketahui dalam bidang die
casting, terutama yang berhubungan dengan mesin serta parameternya. dimana beberapa
istilah ini saya kutip dari buku Die Casting Engineering, dengan pengertian saya sendiri, dengan
tanpa ada maksud merubah pengertian yang sebenarnya.

 accumulator. berbentuk seperti tabung gas LPG 50kg, yang diposisikan di area belakang
mesin die casting. accumulator ini berperan untuk menjaga tekanan penuangan
(injection/casting presure) agar tetap stabil, serta meminimalkan fluktuasi tekanan ketika
terjadi perubahan, yaitu ketika perpindahan fase low speed ke high speed.
 alloy. paduan logam cair yang digunakan untuk proses die casting. biasanya terdapat
minimal 2 unsur pembentuk, sehingga mempunyai physical properties paduan yang
berbeda apabila dibandingkan dengan physical properties masing-masing unsur
pembentuk.
 (projected) area. perhitungan total luasan cavity, yang nantinya akan terisi dengan
logam cair. cara perhitungannya adalah dengan melihat dan mengukur secara tegak lurus
terhadap die.
 biscuit. bentukan logam cair yang akan berubah solid di area antara die
sleeve dandistributor. standar tebal biscuit berkisar 20-25mm. sehingga bisa berfugsi
sebagai tanda apabila volume logam cair yang dimasukkan kurang atau berlebih.
 blank casting (alloy). bentuk akhir dari logam paduan, dari fase cair dan bertransformasi
ke fase solid ketika dituang ke dalam die. yang dimaksud bentuk akhir dari logam paduan
ini adalah berupa part finish casting, setelah dikurangi gating system dan venting system-
nya.
 casting ratio. perbandingan volume antara blank casting dengan volume total.
 clamping force. perhitungan gaya tekan yang diterima oleh dies ketika proses
penuangan. besaran gaya tekan yang dialami ini harus dibawah dari kemampuan
maksimum dari mesin. idealnya sekitar 80%-90% dari tonase mesin.
 die(s). komponen utama untuk proses die casting. terdiri dari 2 bagian utama, yaitu fix
side dan moveable side. dimana dari masing-masing bagian utama ini, mempunyai fungsi
yang berbeda, sesuai dengan komponen yang ada di dalamnya. (akan dibahas secara
detail di artikel berikutnya).
 die close. posisi die menutup, setelah part keluar dan die lube di spray ke dies. setelah die
close, maka proses penuangan (inject) berikutnya akan dilakukan.
 die lube (lubricant). cairan yang berfungsi sebagai pelumas dan pelapis surface dari dies
agar mempunyai life time sesuai perhitungan, yaitu sekitar minimal 100.000 shot.
penggunaan die lube ini dengan cara spray dan dilakukan ketika dies membuka dan part
sudah di eject dari dies.
 die open. posisi die membuka, setelah proses solidifikasi selesai. biasa juga
disebut curring time.
 die sleeve (short sleeve). perpanjangan tangan dari plunger sleeve, ketika mengalirkan
logam cair untuk mengisi dies.
 eject. proses mengeluarkan part (blank) casting dari dies, dengan menggunakan ejector
rod.
 ejector rod. komponen dari mesin die casting yang berfungsi untuk menekan (semacam)
plat dari dies, yang berguna untuk mendorong part keluar dari dies ketika die open.
 flux. semacam serbuk yang digunakan untuk mengurangi oksidasi yang terjadi ketika
proses melting (pencairan) alloy dilakukan.
 gating system. merupakan tempat lewatnya logam cair ketika memasuki dies. urutan
gating system sendiri dimulai dari die sleeve (inlet) – distributor (biscuit) – runner –
ingate.
 high speed (fast shot velocity). fase kedua dari perubahan tekanan yang dilakukan oleh
mesin. proses ini bertujuan untuk memberikan kecepatan tinggi, yang diindikasikan
dengan pressure yang sangat besar, untuk memastikan logam cair yang dituang/didorong,
dapat mengisi semua rongga di dalam dies.
 holding furnace. suatu tempat atau bak dengan berbagai heater (pemanas), dimana
setting temperature disesuaikan dengan kriteria logam cairnya. berfungsi untuk menjaga
temperatur logam cair ketika akan dituang ke dalam dies.
 inject. proses penuangan, disertai dengan tekanan. hal ini dimaksudkan untuk lebih
mendorong logam cair untuk mengisi setiap bagian atau rongga didalam dies.
 injection pressure. gaya tekan yang dialami oleh logam cair ketika didorong dengan
kecepatan tinggi oleh plunger tip.
 intensification (intensify) pressure. gaya tekan yang berfugnsi sebagai pemampat logam
cair ketika sedag berubah fase menjadi solid. intensify pressure ini sering disebut sebagai
pressure ke-3. kenapa? karena pressure ke-1 adalah fase low speed. sedangkan pressure
ke-2 adalah fase high speed.
 ladle. tempat yang berfungsi selayaknya gayung air. tetapi disini digunakan untuk
megambil logam cair dari holding furnace, untuk kemudian dituang ke dalam plunger
sleeve.
 liquid (phase). lebih mudahnya disebut fase cair. merupakan salah satu fase yang dialami
oleh alloy, dengan berat jenis sekitar 2,4 – 2.5 gr/cm3.
 molten. pengertiannya sama seperti liquid (phase).
 nitriding. proses heat treatment yang bertujuan untuk menambah tingkat ketahanan
surface atau permukaan terhadap erosi karena tumbukan logam cair.
 parting line. batasan yang digunakan untuk membagi dies menjadi beberapa bagian.
secara umum, parting line ini membagi dies menjadi 2, yaitu fix side dan moveable
side.dalam perkembangannya, parting line ini bisa digunakan untuk menentukan bagian
lain, yaitu slide core (meski bagian ini seringkali menjadi satu dengan fix
side ataupun moveable side).
 plunger sleeve (monoblock). berbentuk silinder yang berongga dan terdapat lubang
diatas bagian belakang, sebagai lubang masuknya logam cair yang dituang dari ladle.
plunger sleeve ini merupakan jalur pergerakan plunger tip.
 plunger tip. komponen dari mesin, yang berupa slinder pejal, dan berfungsi untuk
meneruskan gaya dorong yang dihasilkan oleh accumulator terhadap logam cair. atau
untuk pemahaman yang lebih mudah, plunger tip ini berfungsi untuk mendorong logam
cair masuk ke dalam dies.
 shrinkage factor. faktor pengali yang digunakan dalam perhitungan pembuatan dies.
shrinkage factor sebenarnya merupakan hasil bagi antara volume fase solid denga volume
fase cair. kenapa? karena ketika perubahan fase dari cair ke solid, terjadi penyusutan
yang berimbas kepada berubahnya dimensi secara umum.
 tie bar. berfungsi sebagai poros pergerakan moveable side. biasanya terdapat 4 tie bar di
masing-masing mesin die casting.
 venting system. suatu sistem pembuangan udara sisa yang berada di dalam dies ketika
proses inject dilakukan. sistem ini dapat berupa alur (pocketing) yang dibuat di dies,
dengan tebal maksimum 0,15mm. untuk lebarnya menyesuaikan dengan kebutuhan. atau
juga bisa berupa vacuum venting, dengan tambahan alat untuk menyedot udara sisa
didalamnya.

Anda mungkin juga menyukai