Anda di halaman 1dari 12

Batas Nyala (Flammability Limits)

Nyala dapat menjalar melalui campuran gas hanya pada


satu batasan komposisi tertentu. Meskipun pada pemakaian
praktis sering disebutkan bahwa gas atau uap dari metane,
propane dan acetone adalah senyawa yang dapat terbakar
(flammable), namun campurannya dengan udara hanya
akan terbakar jika komposisi campuran bahan bakar berada
pada suatu batasan tertentu, yaitu Batas Nyala Bawah
(Lower Flammability Limits) dan Batas Nyala Atas (Upper
Flammability Limits).
Batas nyala dapat ditentukan secara eksperimental
dengan memasukkan campuran ke dalam sebuah reaktor
(tube) dan menyalakannya dengan busi (spark). Api hanya
akan menjalar sepanjang reaktor pada batasan bawah dan
atas dari suatu perbandingan campuran.

Kebutuhan untuk mengukur secara lebih akurat nilai


batas nyala suatu campuran telah mendorong
disusunnya suatu metode baru dalam mengukur batas
nyala. Metode ini tidak berdasarkan penjalaran nyala
(flame propagation) sebagai kriteria flammability, tetapi
berdasarkan peningkatan tekanan di dalam suatu bejana
berbentuk bola. Bejana ini dilengkapi indikator tekanan
yang sangat sensitif.
Diagram Flammability
Berdasarkan data hasil pengujian, selanjutnya dapat disusun
diagram flammability dari suatu campuran hydrocarbon,
oksigen dan nitrogen, seperti pada Gambar 1 dan 2 di bawah.

Gambar . Diagram Flammability untuk CH4, O2 dan N2 pd 1 atm 26oC


Dari Gambar di atas terlihat bahwa garis CA yang menunjukkan
garis udara (21% O2 dan 79% N2) akan memotong kurva batas
nyala CH4 pada dua titik, yaitu 5% (sebagai batas bawah) dan
15% (sebagai batas atas) untuk campuran metane dengan
udara. Campuran metane dengan oksigen murni (N2=0),
ditunjukkan dengan garis CO. Memotong kurva pada dua titik,
masing-masing 5% (batas bawah) dan 60% (batas atas).
Pengaruh Temperatur Pada Flammability Limits
Suatu peningkatan temperatur akan memperbesar jangkauan
(range) flammability, batas bawah akan menurun dan batas
atas akan meningkat.
Zabetakis et.al. memberikan suatu hubungan empiris dalam
menentukan batas nyala bawah, LT dan batas nyala atas, UT
untuk sembarang temperatur sebagai berikut.

LT = L25 (1 - 7,21.10-4(T - 25))

UT = U25 (1 + 7,21.10-4(T - 25))

Dengan,
L25 : batas nyala bawah [%] pada 25oC.
Pengaruh Tekanan dan Geometri Alat Ukur Pada Flammability
Limits

Pada umumnya batas bawah akan meningkat sementara


batas atas menurun jika tekanan dikurangi hingga di bawah
tekanan atmosfer. Karena laju perubahannya kecil pada
tekanan disekitar tekanan atmosfer, maka flammability
limits dari suatu campuran bahan bakar udara ditentukan
pada tekanan 1 atmosfer.

Geometri dari alat ukur juga akan mempengaruhi batas


nyala pada alat ukur yang berukuran kecil. Pada sistem
yang mengalir, kalor dari sumber penyalaan akan
dikonversikan, sehingga dapat mengurangi batas nyala.
Pengaruh Penambahan Inert Pada Flammability Limits

Flammability Limits akan mengalami perubahan jika pada


campuran ditambahkan suatu gas inert. Sebagai contoh,
penambahan nitrogen pada hidrogen menghasilkan suatu
penurunan jangkauan batas nyala. Selanjutnya pengaruh
penambahan inert dapat dilihat pada Gambar 3, 4 dan 5.
Limits, Percent Flammable Gas Plus Diluent

Gambar 3. Limits of Flammability by Volume dr H2, CO dan CH4 di Udara dengan


berbagai variasi CO2 dan N2
Limits, Percent Flammable Gas Plus Diluent

Gambar 4. Limits of Flammability by Volume dr C2H6, C2H4, dan C6H6, di


Udara dengan berbagai variasi CO2 dan N2
Gambar 5. Limits of Flammability by Volume dr CH4, CO, dan H2, di Udara
dikombinasikan dengan H2O, C3H8 dan C4H10 dengan berbagai
variasi CO2 dan N2
Perhitungan Flammability Limits Suatu Campuran

Flammability Limits dari suatu komposisi yang bervariasi


dapat dihitung dengan mempergunakan persamaan Le
Chatelier dengan data dari Gambar sebelumnya.

100
Flammability Limits =
a b c
   ....
A B C
Dengan:
a, b, c .......: proporsi dari masing-masing senyawa penyusun
campuran gas dalam prosen volume [% volume]
A, B, C, ..: Flammability Limits masing-masing senyawa,
diperoleg dari Gambar 3, 4 dan 5.
Persamaan di atas dapat dipergunakan untuk:
•Menentukan apakah suatu gas dapat terbakar (Flammable)
•Mengestimasikan Batas Nyala Atas dan Batas Nyala Bawah
suatu gas.

•Suatu bahan bakar gas mempunyai komposisi sebagai


berikut:
H2 = 4,6 % CO2 = 16,5 %
CH4 = 2,1 % N2 = 70,5 %
C2H6 = 1,0 % O2 = 2,5 %
CO = 2,8 %
Tentukan limit penyalaan atas dan limit penyalaan bawah
dari bahan bakar di atas.

Anda mungkin juga menyukai