Anda di halaman 1dari 2

SYOK

No. Dokumen : /SOP/SMI/104


No. Revisi : 00
SOP TanggalTerbit : 12/04/2016
Halaman : 1/3

PUSKESMAS
SUKABUMI drg. Suhendro Rusli
NIP 19611230 198903 1 007

1. PENGERTIAN Syok adalah suatu sindroma multifaktorial yang menuju hipoperfusi jaringan lokal atau
sistemis dan mengakibatkan hipoksia sel dan disfungsi multipel organ. Syok
diklasifikasikan berdasarkan etiologi, penyebab dan karakteristik pola hemodinamik
yang ditimbulkan, yaitu:

1. Syok Hipovolemik

2. Syok Kardiogenik

3. Syok Distributif

4. Syok Obstruktif

5. Syok Endokrin

2. TUJUAN Sebagai penerapan langkah langkah dalam melakukan diagnosis dan terapi kasus syok

3. KEBIJAKAN Keputusan Kepala Puskesmas Sukabumi No. 46/KAPUS/2016 tentang Pelayanan


Klinis

4. REFERENSI Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor Hk.02.02/Menkes/514/2015

5. LANGKAH- 1. Anamnesa
LANGKAH 1. Menanyakan apakah pasien datang dengan lemas atau dapat tidak sadarkan
diri.
2. Menanyakan apakah identifikasi penyebab, perlu ditanyakan faktor
predisposisi,riwayat trauma, demam dan riwayat infeksi.
3. Menanyakan apakah gejala klinis yang timbul setelah kontak dengan
antigen pada syok anafilaktik.
2 Pemeriksaan Klinis
1. Hipotensi, Hipertermi, normotermi, atau hipotermi dapat terjadi pada
syok.
2. Detak jantung naik, frekuensi nafas naik, kesadaran turun
3. Produksi urin turun, adanya disritmia, bising jantung, gallop.
4. Terjadi edema hipofaring dan laring, konstriksi bronkus dan bronkiolus,
disertai hipersekresi mukus, Bila diperlukan petugas membuat
permintaan pemeriksaan Pulse oxymetri EKG dan pemeriksaan
laboratorium
3 Pemeriksaan Penunjang
1. Pulse Oxymetri
2. Pemeriksaan EKG
4 Diagnosis
Menegakan diagnose berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
penunjang
5 Diagnosis Banding
-
6 Terapi
1. Pengenalan dan restorasi yang cepat dari perfusi adalah kunci pencegahan
disfungsi organ multipel dan kematian.
2. Pada semua bentuk syok, manajemen jalan nafas dan pernafasan untuk
memastikan oksigenasi pasien baik, kemudian restorasi cepat dengan infus
cairan.
3. Pilihan pertama adalah kristaloid (Ringer laktat/Ringer asetat) disusul darah
pada syok perdarahan. Keadaan hipovolemi diatasi dengan cairan koloid atau
kristaloid sekaligus memperbaiki keadaan asidosis.
4. Pengobatan syok sebelumnya didahului dengan penegakan diagnosis etiologi.
Diagnosis awal etiologi syok adalah esensial, kemudian terapi selanjutnya
tergantung etiologinya.
5. Tindakan invasif seperti intubasi endotrakeal dan cricothyroidotomy atau
tracheostomy dapat dilakukan hanya untuk life saving oleh dokter yang
kompeten. Obat diberikan untuk gejala simptomatis, demam dengan antipiretik.
6. Konseling dan edukasi
Keluarga perlu diberitahukan mengenai kemungkinan terburuk yang dapat
terjadi pada pasien dan pencegahan terjadinya kondisi serupa.
6. DIAGRAM
Pasien datang
ALIR dengan gejala syok

1. Pulse
1 Anamnesa
2 Pemeriksaan fisik Oxymetri
2. Pemeriksaan
EKG
Diagnosis syok

tidak ya
Diagnosis Lain Terapi
-
1. Suportif
2. Simptomatis
3. Konseling dan Edukasi

Komplikasi
Sembu
h - kematian

RUJUK
Setelah kegawatan pasien
ditangani, pasien dirujuk ke
pelayanan kesehatan sekunder.

7. UNIT IGD
TERKAIT

2/2

Anda mungkin juga menyukai