Responsi Oral Medicine
Responsi Oral Medicine
Responsi Oral Medicine
RAS minor, ditemukan pada 80% kasus yang ada. Diameternya kurang dari 1
cm. Dapat sembuh tanpa membentuk jaringan parut.
RAS mayor, ditemukan pada 10% kasus yang ada. Diameternya lebih dari 1
cm. Periode penyembuhannya lama (beberapa minggu) dan dapat disertai
pembentukan jaringan parut.
RAS herpetiformis, ditemukan pada 10% kasus yang ada. Lesi bersifat
multiple, hingga 100 lesi dapat muncul pada waktu bersamaan. Kecil,
diameternya 1-2 mm.
Etiologi :
Faktor Predisposisi :
1
RESPONSI ORAL MEDICINE
Mikrobial
Alergi makanan, misalnya makanan yang mengandung pengawet makanan.
Gambaran Klinis :
RAS Minor :
Lokasi : mukosa bukal, mukosa labial, dasar mulut, dan kadang dorsum lidah.
Tidak ditemukan di gingival ataupun mukosa palatum yang memiliki keratin.
Jumlah ulserasi : bisa satu lesi atau dua hingga tiga lesi. Kadang-kadang
multiple.
Ukuran : diameternya biasanya 2-5 mm.
Bentuk : bulat atau lonjong, dan dangkal.
Dasar lesi : kekuningan.
Tepi lesi : meradang disertai kelim merah.
Infeksi sekunder jarang terjadi. Bila ada, akan menimbulkan limfadenopati.
RAS Mayor :
2
RESPONSI ORAL MEDICINE
RAS Herpetiformis :
Perawatan :
Resep :
3
RESPONSI ORAL MEDICINE
Prednisone up to 25 mg
Montelukast 10 mg QD
Thalidomide 50 mg QD 200 mg QD for HIV patients
Chlorambucil 0.1 mg/kg
Infliximab 5 mg/kg QD
Etanercept 25 mg BiWeekly
Levamisole
ULKUS TRAUMATIK
Definisi : Luka terbuka dengan kehilangan seluruh epitel dari permukaan sampai
pada lapisan basal oleh karena adanya trauma ataupun cedera pada
jaringan.
Etiologi :
4
RESPONSI ORAL MEDICINE
Gambaran Klinis :
Lokasinya bisa bersebelahan dengan gigi yang karies atau patah, tepi pelat
gigi tiruan atau ortodontik.
Ulkus traumatik biasanya soliter, ukurannya bervariasi, bulat, atau berbentuk
sabit.
Dasar lesi kekuningan, tepinya merah, dan tidak ada indurasi.
Perawatan :
Resep :
Prognosis : Baik, jika penyebab terjadinya ulkus traumatik segera dihilangkan, dan
pasien tetap menjaga oral hygienenya dengan baik.
CANDIDIASIS
Definisi : Infeksi akut atau kronik disebabkan oleh spesies Candida. Pada umumnya
meliputi membran mukosa, seperti oral thrush di rongga mulut.
5
RESPONSI ORAL MEDICINE
Etiologi :
Candida albicans
Xerostomia
Faktor Predisposisi :
Gambaran Klinis :
1. Candidiasis akut
a. Pseudomembranosa (thrush)
b. Atrofik (eritematosa)
Mukosa mulut terlihat merah menyala. Daerah manapun dapat
terlibat, termasuk palatum, lidah, dan mukosa bukal.
6
RESPONSI ORAL MEDICINE
Candidiasis eritematosa, yang terlihat pada pasien HIV positif, adalah
lesi yang bersifat kronis.
Candidiasis atrofik tampil sebagai daerah merah, biasanya ditemukan
di palatum dan dorsum lidah. Pada penderita HIV positif, gambaran
klasik candidiasis eritematosa berupa daerah kemerahan di bagian
tengah palatum, sementara jaringan gusi dan sekitarnya terlihat
berwarna normal. Gambaran tersebut menyerupai “cap ibu jari”.
2. Candidiasis atrofik kronis (candidiasis eritematosa kronis, stomatitis
karena gigi tiruan, denture sore mouth)
Mukosa berwarna merah menyala.
Berhubungan dengan daerah palatum yang tertutup oleh pelat gigi tiruan
atau pelat ortodontik.
Mukosa yang tidak tertutup oleh pelat terlihat sehat dengan warna normal.
Istilah “denture sore mouth” sebenarnya kurang tepat, karena pasien
sering kali tidak mengetahui keberadaan lesi tersebut.
Merupakan infeksi candida yang paling umum ditemukan dengan
insidens 25-50% pada pemakai gigi tiruan.
Perawatan :
7
RESPONSI ORAL MEDICINE
Resep : Nistatin 100.000 IU/gr, krim atau salep dan suspensi : 100.000 IU/tablet.
Prognosis : Baik
ANGULAR CHEILITIS
Definisi : Kondisi yang ditandai dengan kekeringan, rasa terbakar, pecah atau
lukanya sudut mulut. Biasanya dikaitkan dengan defisiensi vitamin B
kompleks, hilangnya dimensi vertikal dan dihubungkan dengan
berlebihannya saliva.
Etiologi :
Hilangnya dimensi vertical dan tinggi wajah bagian bawah, pada pasien yang
menggunakan gigitiruan yang sudah waktunya untuk diganti.
Defisiensi vitamin B12 , asam folat atau defisiensi Fe.
Bakteri, misalnya stafilokokus, juga dapat menyebabkan terjadinya angular
cheilitis.
Faktor Predisposisi :
Penyakit sistemik
Imunosupresi
Penyakit HIV dan neutropenia.
Gambaran Klinis :
8
RESPONSI ORAL MEDICINE
Perawatan :
Resep :
Apabila pasien mengalami angular cheilitis dikarenakan defisiensi Fe, Vitamin B12 ,
folic acid , Niacin , Zinc , maka perlu diresepkan :
9
RESPONSI ORAL MEDICINE
Plummer-Vinson syndrome : 50–65 mg, 3–4 kali sehari.
Secondary syphilis/split papules : Penicillin G benzathine 2.4 million units
intramuscularly once or tetracycline hydrochloride (500 mg orally 4 times
daily) or doxycycline (100 mg orally twice daily) for 2 weeks (if penicillin
allergic).
Diabetes mellitus : Diet modification, insulin secretagogues, insulin
sensitizers, a-D-glucosidase inhibitors, peptide analogues, insulin.
Prognosis : Baik.
LINEA ALBA
Definisi : Linea alba merupakan variasi dari struktur dan penampakan dari mukosa
rongga mulut. Lesi ini merupakan bentuk umum dari hyperkeratosis
fisiologis yang merupakan kondisi yang terdiri dari penebalan pada epitel
mukosa sebagai respon terhadap friksi atau gesekan secara berulang. Linea
alba merupakan garis putih keabu-abuan yang terjadi di sepanjang mukosa
bukal pada ketinggian occlusal plane.
Etiologi :
Tekanan, iritasi friksional, atau sucking trauma dari permukaan fasial gigi
geligi.
Chronic chewing serta sucking pada pipi yang pada akhirnya menghasilkan
lapisan tipis putih pada mukosa bukal.
Gambaran Klinis :
10
RESPONSI ORAL MEDICINE
Garis putih atau putih keabu-abuan yang menonjol dan memanjang dari
komisura bibir sampai dengan daerah molar.
Lesi ini memiliki demarkasi yang baik terhadap mukosa bukal berwarna
kemerahan yang ada di sekitarnya, lunak dan lembut dengan batas yang
relatif sulit dibedakan.
Biasanya linea alba terjadi secara bilateral.
Perawatan : Linea alba tidak memiliki tanda-tanda patologis. Oleh karena itu, tidak
diperlukan perawatan untuk lesi ini. Garis putih ini dapat menghilang
secara spontan pada sebagian orang.
LEUKOEDEMA
Definisi : Leukoedema merupakan salah satu dari variasi normal mukosa rongga
mulut, berupa garis-garis putih halus, kerutan-kerutan dan lipatan-lipatan
jaringan yang menumpuk.
Etiologi :
Gambaran Klinis :
11
RESPONSI ORAL MEDICINE
Perawatan : Kondisi ini tidak memerlukan perawatan. Bila merokok merupakan
faktor penyebabnya, maka dengan berhenti merokok, leukoedema dapat hilang
dengan sendirinya.
Gambaran Klinis :
Bervariasi
Meskipun demikian, daerah mukosa bukal dan dasar mulut yang terlihat
cukup luas.
Mukosa terlihat tebal dan berlipat.
Mukosa hidung juga dapat terkena.
Lesi bersifat jinak.
GRANULA FORDYCE
Definisi : Fordyce granules merupakan salah satu dari variasi pada struktur dan
penampakan dari mukosa rongga mulut. Lesi ini merupakan suatu kondisi
12
RESPONSI ORAL MEDICINE
dimana terdapat kelenjar sebasea ektopik atau sebaceous choristomas
(jaringan normal pada lokasi yang abnormal) pada mukosa rongga mulut.
Gambaran Klinis :
Perawatan : Kondisi ini merupakan lesi jinak dan sama sekali tidak berbahaya,
sehingga sama sekali tidak dibutuhkan perawatan, cukup dengan
memberikan DHE kepada pasien.
13
RESPONSI ORAL MEDICINE
DAFTAR PUSTAKA
1. Birnbaum W, Dunne SM. 2012. Diagnosis Kelainan dalam Mulut, Petunjuk bagi Klinisi.
Jakarta : EGC.
3. Coogan MM, Greenspan J, Challacombe SJ. 2005. Oral lesions in infection with human
immunodeficiency virus. Bulletin of The World Health Organization. 83 (9).
5. Caputo BV, Filho GAN, Santos CC, Okida Y, Giovani EM. 2012. Laser Therapy of
Recurrent Aphthous Ulcer in Patient with HIV Infection. Hindawi Publishing Corporation
Case Reports in Medicine.
6. Park KK, Robert T. Brodell, Stephen E. Helms. 2011. Angular Cheilitis, Part 2:
Nutritional, Systemic, and Drug-Related Causes and Treatment. CUTIS Vol.88.
10. Tovaru S. Tovaru M. Cionca L. 2009. Primary herpetic gingivostomatitis in children and
adults. Quintessence International. 40 (2).
11. Cawson RA, Odel EW. Colour Guide Oral Pathology. 1995. Melbourne. Churchill
Livingstone.
12. Joseph A, Jamesh J, Richard C. Oral Pathology: Clinical Pathologic Correlations, 5th ed.
2008. California. Regezi.
14
RESPONSI ORAL MEDICINE