Anda di halaman 1dari 7

I.

Berdasarkan Peristiwa bereaksinya suatu Peristiwa pelepasan oksigen dari


pengikatan dan zat dengan oksigen. suatu zat.
pengeluaran oksigen
4Na + O2  2Na2O FeO + H2  Fe + H2O

II. Berdasarkan Peristiwa pelepasan elektron Peristiwa penerimaan elektron


penerimaan dan oleh suatu zat. oleh suatu zat.
pelepasan elektron
Na  Na+ + e F + e  F–

III. Berdasarkan kenaikan Peristiwa kenaikan biloks Peristiwa penurunan biloks


dan penurunan
bilangan oksidasi Zn + HCl => ZnCl2 + H2

0 +1 +2 0

|__________| Oks

|____________| Reduksi

B. Penyetaraan Reaksi Redoks


I. Metode Perubahan Bilangan Oksidasi

1.
1. Setarakan atom-atom yang mengalami perubahan biloks
2. Tentukan biloks unsur-unsur tersebut dan tentukan perubahannya
3. Samakan kedua perubahan biloks
4. Tentukan jumlah muatan diruas kiri dan kanan
5. Samakan muatan dengan cara :

Jika muatan diruas kiri lebih negatif maka ditambahkan ion H+ sebanyak perbedaan muatan

Jika muatan diruas kanan lebih positif maka ditambahkan ion– sebanyak perbedaan muatan

6. Samakan atom hidrogen diruas kiri dan kanan dengan cara menambahkan H2O

II. Metode Setengah Reaksi

1. Tuliskan persamaan setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi oksidasi


2. Setarakan unsur-unsur yang mengalami perubahan biloks
3. Tambahkan satu molekul H2O :
1. pada yang kelebihan atom O, jika reaksi berlangsung dalam suasana basa
2. pada yang kekurangan atom O, jika reaksi berlangsung dalam suasana asam
4. Setarakan atom hidrogen dengan ion H+, jika suasana asam atau dengan ion OH – , jika
suasana basa
5. Setarakan muatan dengan penambahan elektron
6. Jumlahkan kedua persamaan setengah reaksi dengan menyamakan elektron

Beberapa Oksidator dan Perubahannya

No. Oksidator Rumus Perubahan (½ reaksi Reduksi)

1. Batu Kawi MnO2 MnO2 => Mn2+

M nO4– asam Mn2+ dan


2. Kalium Permanganat KMnO4 MnO4– basa MnO2

3. Kalium bikromat K2Cr2O7 Cr2O72+ => Cr3+

4. Kalium klorat KClO3 ClO3– => Cl–

5. Asam Yodat HIO3 IO3– => I–

H 2O2 asam H2O dan H2O2


6. Hidrogen peroksida H2O2 basa OH–

7. Asam Sulfat pekat H2SO4 SO4-2 => SO2

8. Asam Nitrat pekat HNO3 NO3– => NO2

9. Asam Nitrat encer HNO3 NO3– => NO

10. Ion Hidrogen H+ H+ => H2

11. Halogen X2 X2 => X–

12. Ozon O3 O3 => O2

Pada reaksi IODOMETRI : I2 + 2Na2S2O3  2NaI + Na2S4O6

C. Sel Elektrokimia
 Sel elektrokimia adalah tempat terjadinya aliran elektron yang ditimbulkan oleh konversi
energi kimia menjadi energi listrik atau sebaliknya. Hal ini dimungkinkan dengan
pemisahan reaksi oksidasi dan reaksi reduksi (reaksi redoks).
 Terdapat dua macam sel elektrokimia, yaitu sel Volta (sel Galvani ) dan sel elektrolisis:

1. Sel volta adalah sel elektrokimia yang melibatkan reaksi redoks spontan dan
menghasilkan arus listrik.
2. Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia yang melibatkan reaksi redoks tidak spontan dan
memerlukan arus lisrik luar.

 Persamaan sel volta dengan sel elktrolisis:

1.
a. Reaksi oksidasi berlangsung di anode dan reaksi reduksi berlangsung di katode
b. Pada rangkaian luar, elekron mengalir melalui kawat dari anode ke katode.
c. Elektrolit merupakan zat yang menghantarkan listrik di dalam sel. Arus listrik
dibawa oleh anion ke anode dan oleh kation ke katode.

 Perbedaan sel volta dengan sel elektrolisis:

Sel Volta Sel Elektrolisis

1. Melibatkan reaksi redoks tidak


1. Melibatkan reaksi redoks spontan. spontan.
2. Elektron mengalir dari elektrode 2. Elektron mengalir dari elektrode
negatif (anode). positif (anode).
3. Mengubah energi kimia menjadi 3. Mengubah energi listrik menjadi
energi listrik. energi kimia.
4. Terdiri dari dua setengah sel dengan 4. Elektrode-elektrode dicelupkan dalam
elektrolit terpisah. elektrolit yag sama.
5. Katode bermuatan positif (reduksi). 5. Katode bermuatan negatif (reduksi).
6. Anode bermuatan negatif (oksidasi) 6. Anode bermuatan positif (oksidasi)

D. Sel Volta/Galvani

 Potensial elektrode standar (Eo), adalah potensial elektrode (potensial reduksi) yang
diukur pada suhu 25oC dan tekanan parsial 1 atm, dimana konsentrasi ion-ion yang
terlibat dalam reaksi adalah 1 M.
 Potensial elektrode standar dapat digunakan untuk memperkirakan apakah suatu reaksi
redoks berlangsung secara spontan atau tidak .
 Potensial sel adalah kemampuan maksimum sel untuk mendorng elektron mengalir
melalui rangkaian luar.
 Sel volta digolongkan menjadi sel primer, sel sekunder dan bahan bakar.

3. Reaksi kimia yang menghasilkan energi listrik


4. Katode : kutub (+)
Anode : kutub (–)
5. Potensial listrik yang dihasilkan sel Volta disebut potensial sel (Eosel ). Reaksi
berlangsung spontan bila besarnya Eosel = positif (+).

Eosel = Eo reduksi – Eo oksidasi

Gambar Sel Volta :

Katode : – logam Cu Anode : – logam Zn

 elektrode (+) – elektrode (–)


 mengalami reduksi – oksidasi

Reaksi redoksnya dapat ditulis :

Anoda (–) : Zn → Zn2+ + 2e Eo = 0,76 v

Katode (+) : Cu2+ + 2e → Cu Eo = 0,34 v

————————————————-

Redoks : Zn + Cu2= → Zn2+ + Cu Eo sel = 1,1 v

1. Deret Volta :

Li–K–Ba–Ca–Na–Mg–Al–Mn–(H2O)–Zn–Cr–Fe–Cd–Ni–Co–Sn–Pb–H–Cu–Hg–Ag–Pt–Au

 Makin ke kiri : Eo kecil, mudah dioksidasi, reduktor kuat, logam makin reaktif
 Makin ke kanan : Eo besar, mudah direduksi, oksidator kuat, logam kurang reaktif

2. Beberapa Sel Volta Komersial :


1. AKI
a. Sel aki terdiri atas anode Pb dan katode PbO2, keduanya merupakan zat padat,
yang dicelupkan dalam larutan asam sulfat.

1.
b. Reaksi pengosongan aki :

Anode : Pb + HSO4 – → PbSO4 + H+ + 2e

Katode : PbO2 + HSO4 – + 3H+ + 3e → PbSO4 + 2H2O

—————————————————————–

Pb + PbO2 + 2HSO4 – + 2H+ → 2PbSO4 + 2H2O

1.
c. Reaksi pengisian aki :

Katode (Pb) : PbSO4 + H+ + 2e → Pb + HSO4 –

Anode (PbO2) : PbSO4 + 2H2O → PbO2 + HSO4 – + 3H+ + 2e

————————————————————————

2PbSO4 + 2H2O → Pb + PbO2 + 2HSO4 – + 2H+

2. BATERAI KERING (SEL LECLANCHE)


a. Terdiri atas suatu silinder seng (anode) yang berisi pasta dari campuran batu kawi
(MnO2), salmiak (NH4Cl), grafit (katode), dan sedikit air.
b. Reaksi :

Anode : Zn → Zn2+ + 2e

Katode : 2MnO2 + 2NH4+ + 2e → Mn2O3 + 2NH3 + H2O

————————————————————————-

Zn + 2NH4+ + 2MnO2 → Zn2+ + Mn2O3 + 2NH3 + H2O

3. BATERAI NIKEL-KADMIUM

Reaksi sel :

Anode : Cd + 2OH – → Cd(OH)2 + 2e

Katode : NiO2 + 2H2O + 2e → Ni(OH)2 + 2OH –


——————————————————————–

Cd + NiO + 2H2O → Cd(OH)2 + Ni(OH)2

D. Sel Elektrolisis
1. Reaksi kimia yang memerlukan energi listrik

2. Katode : kutub (–)

Anode : kutub (+)

3. Elektrolisis leburan / lelehan / cairan : unsur-unsur yang terlibat dalam reaksi adalah
kation, anion dan elektrodenya.

4. Elektrolisis larutan : unsur-unsur yang terlibat dalam reaksi adalah kation, anion, pelarut
(air), dan elektrodenya.
5. Skema reaksi-reaksi elektrolisis larutan :

1. Logam aktif (golongan IA, IIA, Al dan Mn) kationnya akan tereduksi menjadi logamnya,
bila yang dielektrolisis adalah lelehan/leburan/cairanya
2. Pada pelapisan/penyepuhan logam yang digunakan sebagai anode adalah logam pelapis
3. Susunan Sel Elektrolisis
1. Hukum Hukum Faraday

Hukum Faraday I : W = eF = eit/96500 = eQ/96500

Hukum Faraday II : W1/e1 = W2/e2 , bila arus sama atau (mol)(jumlah elektron)1 =
(mol)(jumlah elektron)2

1. Penggunaan Elektrolisis

 Untuk memproduksi suatu zat


 Untuk pemurnian logam, dengan prinsip;

. logam kotor sebagai anode

. logam murni sebagai katode.

 Untuk penyepuhan (elektroplatting), dengan prinsip;

. Logam yang akan disepuh sebagai katode


. logam penyepuh sebagai anode
. elektrolit yaitu larutan yang mengandung ion logam penyepuh. massa logam penyepuh akan
berkurang

Anda mungkin juga menyukai