Anda di halaman 1dari 7

Dewita Triani Putri

MATERI PEMBELAJARAN > KELAS XI > Bab 14 Konsep Asam


Basa >

D. TITRASI ASAM BASA

 Beranda
 BIODATA
 MATERI
PEMBELAJAR
AN
o KELAS
X
o KELAS
XI
o KELAS
XII
 PENGUMUMA
N
 Peta Situs

Pernahkah kamu makan obat maag? Obat maag atau


antacid dimakan untuk mengurangi keasaman pada
lambung karena obat maag mengandung basa. Tanah
pertanian yang bersifat asam biasanya diberi air kapur agar
keasamannya berkurang sehingga pHnya cocok untuk
tanaman yang akan ditanam. Proses ini disebut reaksi
penetralan dapat dilakukan dengan cara titrasi asam basa.
Melalui titrasi juga dapat dihitung banyaknya pereaksi dan
hasil reaksi dalam larutan.

A. Pengertian Titrasi
Titrasi adalah adalah metode analisis kuantitatif untuk
menentukan kadar atau volume suatu larutan . Dalam titrasi,
zat yang akan ditentukan konsentrasinya dititrasi oleh
larutan yang konsentrasinya diketahui dengan tepat dan
disertai penambahan indikator.Titrasi dihentikan tepat pada
saat indikator menunjukkan perubahan warna. Larutan yang
telah diketahui konsentrasinya disebut larutan baku atau
larutan standar, sedangkan indikator adalah zat yang
memberikan tanda perubahan pada saat titrasi berakhir
yang dikenal dengan istilah titik akhir titrasi. Titik akhir
titrasi adalah kondisi pada saat terjadi perubahan warna dari
indikator. Titik akhir titrasi diharapkan mendekati titik
ekivalen, yaitu kondisi pada saat larutan asam tepat bereaksi
dengan larutan basa. Dalam menganalisis sampel yang
bersifat basa, maka kita dapat menggunakan larutan standar
asam, metode ini dikenal dengan istilah asidimetri.
Sebaliknya jika kita menentukan sampel yang bersifat asam,
kita akan menggunakan lartan standar basa dan dikenal
dengan istilah alkalimetri. Titrasi asam-basa sering disebut
juga dengan titrasi netralisasi. Dalam titrasi ini, kita dapat
menggunakan larutan standar asam dan larutan standar
basa. Pada prinsipnya, reaksi yang terjadi adalah reaksi
netralisasi.

B. Cara titrasi
Langkah 1

Larutan yang akan diteteskan dimasukkan ke dalam buret


(pipa panjang berskala). Larutan dalam buret disebut
penitrasi.

Langkah 2

Larutan yang akan dititrasi dimasukkan ke dalam


erlenmeyer dengan mengukur volumenya terlebih dahulu.

Langkah 3

Memberikan beberapa tetes indikator pada larutan yang


dititrasi (dalam erlenmeyer) menggunakan pipet tetes.
Indikator yang dipakai adalah yang perubahan warnanya
sekitar titik ekuivalen. Pada titrasi asam kuat/asam lemah
dengan zat peniter basa kuat, sebaiknya digunakan larutan
indikator fenolftalein. Hal ini karena trayek pH sesuai dan
perubahan warna dari bening menjadi merah muda akan
mudah mengamatinya. Sebaliknya jika larutan basa
kuat/basa lemah dititrasi dengan asam kuat digunakan
indikator fenolftalein. Pengamatan perubahan warna
menjadi lebih sulit. Perubahan warna dari merah muda
menjadi bening sukar dideteksi. Dengan demikian, lebih baik
menggunakan indikator metil merah dengan perubahan
warna dari merah menjadi kuning.

Langkah 4

Proses titrasi, yaitu larutan yang berada dalam buret


diteteskan secara perlahan-lahan melalui kran ke dalam
erlenmeyer. Erlenmeyer digoyang-goyang sehingga larutan
penitrasi dapat larut dengan larutan yang berada dalam
erlenmeyer. Penambahan larutan penitrasi ke dalam
erlenmeyer dihentikan ketika sudah terjadi perubahan
warna dalam erlenmeyer. Perubahan warna ini menandakan
telah tercapainya titik akhir titrasi (titik ekuivalen).

Langkah 5

Mencatat volume yang dibutuhkan larutan penitrasi dengan


melihat volume yang berkurang pada buret setelah
dilakukan proses titrasi.

CARA MENGETAHUI TITIK EKUIVALEN

1. Ada dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen


pada titrasi asam basa.

1. Memakai pH meter untuk memonitor


perubahan pH selama titrasi dilakukan, kemudian
membuat plot antara pH dengan volume titran
untuk memperoleh kurva titrasi. Titik tengah dari
kurva titrasi tersebut adalah “titik ekuivalen”.

2. Memakai indikator asam basa. Indikator


ditambahkan pada titrant sebelum proses titrasi
dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika
titik ekuivalen terjadi, pada saat inilah titrasi kita
hentikan.
2. Pada umumnya cara kedua dipilih disebabkan
kemudahan pengamatan, tidak diperlukan alat tambahan,
dan sangat praktis.

3. Indikator yang dipakai dalam titrasi asam basa adalah


indikator yang perbahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
Penambahan indikator diusahakan sesedikit mungkin dan
umumnya adalah dua hingga tiga tetes.

4. Untuk memperoleh ketepatan hasil titrasi maka titik


akhir titrasi dipilih sedekat mungkin dengan titik ekuivalen,
hal ini dapat dilakukan dengan memilih indikator yang tepat
dan sesuai dengan titrasi yang akan dilakukan.

5. Keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara melihat


perubahan warna indikator disebut sebagai “titik akhir
titrasi”.

6. Keadaan sesaat sebelum terbentuk titik akhir titrasi


merupakan titik ekuivalen.

INDIKATOR ASAM BASA

Indikator untuk titrasi asam basa memegang peranan


yang amat penting disebabkan indikator ini akan
menunjukkan kita dimana titik akhir titrasi berlangsung.
Pemilihan indikator yang tepat akan sangat membantu dalam
keberhasilan titrasi yang akan kita lakukan. Jangan sampai
kita salah memilih indikator yang menyebabkan terjadinya
kesalahan dalam penentuan titik akhir titrasi. Untuk memilih
indikator yang akan dipakai pada titrasi asam basa maka
terlebih dahulu kita harus memperhatikan trayek pH
indikator tersebut.
Berikut ini beberapa contoh indikator yang dapat digunakan
dalam titrasi asam dan basa dan perubahan warnanya :
(sumber: wikipedia.org).

1. Cara Perhitungan Menggunakan Data Hasil Titrasi.

Data percobaan hasil titrasi dalam penentuan kadar


larutan asam atau larutan basa dapat dihitung
berdasarkan reaksi asam basa yang dinyatakan
dengan rumus sebagai berikut:

V1 x a. M1 = V2 x b. M2

Keterangan:

V1 = volume larutan penitrasi (ml)


V2 = volume larutan yang dititrasi (ml)

M1 = konsentrasi larutan penitrasi (M)

M2 = konsentrasi larutan yang dititrasi (M)

a = valensi larutan penitrasi

b = valensi larutan yang dititrasi

Sub-laman (1): Praktikum dan Pengamtan


Comments
Commenting disabled due to a network error. Please reload the page.
You do not have permission to add comments.

Sign in|Recent Site Activity|Report Abuse|Print Page|Powered By Google Sites

Anda mungkin juga menyukai