Anda di halaman 1dari 4

7 Masalah Pencernaan yang Sering Terjadi, Dari Ringan Sampai Parah

Berikut ini merupakan masalah pencernaan yang umum terjadi pada banyak
orang.
1. Diare

Diare merupakan masalah pencernaan yang sering terjadi pada banyak orang,
mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Makan makanan yang
terkontaminasi bakteri, alergi pada makanan tertentu, dan makan makanan
yang salah adalah beberapa penyebabnya. Anda dikatakan mengalami diare
saat frekuensi buang air besar (BAB) Anda lebih dari 3 kali per hari dengan
konsistensi feses lebih cair. Biasanya juga disertai dengan perasaan ingin
segera BAB, muntah, dan sakit perut.

Diare merupakan penyakit yang tidak serius, tapi bisa menjadi sangat serius
bila tidak ditangani dengan baik. Diare yang parah dapat menunjukkan gejala,
seperti demam, kehilangan berat badan, dan darah pada feses. Diare juga dapat
menyebabkan Anda mengalami dehidrasi dan kehilangan nutrisi.

2. Sembelit
Frekuensi BAB tiap orang berbeda-beda, ada yang bisa satu kali dalam sehari
atau ada juga yang hanya satu kali dalam seminggu. Ini normal terjadi. Namun,
bisa menjadi tidak normal jika frekuensi BAB Anda menjadi lebih jarang atau
lebih sulit BAB dari biasanya. Inilah yang dikatakan sebagai konstipasi atau
sembelit, atau yang lebih dikenal dengan sebutan susah buang air besar.

Sembelit bukan termasuk penyakit yang serius tapi Anda pasti merasa tidak
nyaman dengan hal ini. Sembelit dapat disebabkan karena perubahan diet
Anda, kebanyakan minum susu, kurang makan serat, tidak aktif bergerak,
kurang minum, obat antasida yang mengandung kalsium atau aluminium, stres,
dan lainnya.

3. Ambeien

Ambeien atau wasir, atau hemoroid dalam istilah medis, adalah peradangan
pada pembuluh darah di lubang anus Anda. Adanya darah yang keluar saat
Anda buang air besar dapat menjadi tanda bahwa Anda mempunyai ambeien.
Ambeien membuat Anda merasa sakit saat buang air besar, sehingga Anda
takut untuk buang air besar. Tapi, menahan buang air besar bisa membuat
wasir Anda tambah parah. Beberapa penyebab dari wasir adalah sembelit yang
sangat parah, diare, mengejan terlalu keras dan lama saat buang air besar, serta
kurang makan serat.

Hal yang dapat Anda lakukan untuk menangani wasir adalah dengan makan
banyak serat, minum air yang banyak, dan berolahraga. Beberapa obat tanpa
resep dokter juga dapat membantu Anda dalam menangani wasir, tapi tetap
harus diimbangi dengan makan banyak serat.
4. Gastritis

Gastritis adalah sebuah peradangan, iritasi, atau pengikisan pada permukaan


dinding lambung yang disebabkan oleh kelebihan asam lambung. Muntah
kronis, stres, atau penggunaan obat antiperadangan dapat memicu hal ini
terjadi. Infeksi bakteri dan virus juga dapat menyebabkan gastritis. Gejala dari
gastritis pada umumnya adalah mual, muntah, perut kembung, sakit perut,
kurang nafsu makan, dan perut terasa terbakar di antara waktu makan atau
pada malam hari.

5. Radang usus buntu

Atau apendisitis, adalah peradangan yang terjadi pada appendix atau usus
buntu. Biasanya disebabkan karena usus buntu tersumbat oleh tinja, benda
asing, kanker, atau karena infeksi. Gejala dari apendisitis meliputi nyeri di
dekat pusar, mual, muntah, demam, sulit buang gas, nyeri saat buang air kecil,
kram perut, dan kehilangan nafsu makan.

Untuk mengobati apendisitis, diperlukan operasi untuk mengangkat usus


buntu. Anda tidak akan mengalami masalah tanpa ada usus buntu di tubuh
Anda. Jika dibiarkan, apendisitis justru berbahaya karena dapat menyebabkan
peritonitis, yaitu peradangan pada selaput rongga perut (peritoneum).
6. Divertikulitis

Kantung kecil yang biasa disebut dengan divertikula dapat terbentuk di mana
saja pada lapisan sistem pencernaan Anda, tapi biasanya lebih sering terbentuk
di usus besar. Kondisi ini biasa disebut dengan divertikulosis, yang umum
terjadi pada orang dewasa. Divertikulosis dapat menjadi divertikulitis bila
kantung kecil tersebut mengalami peradangan atau perdarahan.
Gejala dari divertikulitis adalah perdarahan pada rektum, demam, sakit perut,
perut kembung, diare atau konstipasi, muntah dan mual. Obesitas dan kurang
makan serat dapat menjadi faktor risiko terjadinya divertikulitis.

7. Batu empedu

Batu empedu adalah endapan keras yang terbentuk di kandung empedu. Batu
ini bisa terbentuk karena ada banyak kolesterol atau zat sisa dalam empedu
atau saat kandung empedu tidak kosong dengan baik. Batu empedu mungkin
akan memunculkan gejala nyeri di perut bagian kanan atas. Hal ini terjadi saat
batu empedu menghalangi saluran yang berada antara kandung empedu dan
usus.
Batu empedu disebabkan oleh beberapa faktor, seperti genetik, berat badan,
masalah pada kandung empedu, dan diet. Jika Anda obesitas, punya diabetes,
mengonsumsi obat penurun kolesterol, atau terlalu cepat menurunkan berat
badan, Anda akan lebih berisiko mengalami batu empedu.

Anda mungkin juga menyukai