Anda di halaman 1dari 10

III

ALAT, BAHAN DAN PROSEDUR KERJA

3.1 Alat

3.1.1 Tatalaksana Pemeliharaan

1. Kandang ayam broiler (untuk tempat tinggal ayam)

2. Tempat ransum (sebagai wadah pakan ayam)


3. Tempat minum (sebagai wadah minum ayam)

4. Sekat kandang (bambu) (sebagai alas ayam)

5. Pemanas (lampu pijar ) (sebagai penerang beserta penghangat ayam)

6. Sprayer (sebagai alat penyemprot)

7. Timbangan (untuk menimbang ayam dan pakan)

8. Sapu lidi (untuk menyapu kendang)

9. Thermometer ruang (untuk mengukur suhu kandang)

10. Hygrometer ruang (untuk mengukur kelembaban kendang)

3.1.2 Vaksinasi

1. Spuit atau alat suntik dari plastic (untuk menyuntikan vaksin)


2. Botol tetes mata (untuk menyimpan larutan vaksin)

3.1.3 Ransum

1. Timbangan O’haus (untuk mengukur berat pakan)

2. Palstik (sebagai wadah pakan)

3.1.4 Tatalaksana Pemeliharaan Ayam ( Recording )

1. Alat tulis (untuk mencatat)


2. Mistar (untuk mengukur Panjang)

3.1.5 Boneless

1. Pisau (untuk memotong ayam)

2. Plastik (sebagai wadah daging ayam dan limbah ayam)

3. Wadah (sebagai tempat memotong daging ayam)

3.2 Bahan
3.2.1 Tatalaksana Pemeliharaan

1. Anak ayam broiler (DOC)

2. Ransum starter

3. Gula merah

4. Obat-obatan dan vitamin

5. Desinfektan

6. Sekam

7. Kertas Koran

3.2.2 Vaksinasi

1. Anak ayam (DOC)


2. Ayam dewasa (dara)

3. Vaksin ND dosis 100 ekor

4. Methylene Blue

5. Bioaquadest

3.2.3 Ransum

1. Jagung
2. Dedak

3. Bungkil kelapa

4. Bungkil kedele

5. Tepung ikan

6. Minyak kelapa

7. Tepung kerang atau tepung tulang

8. Top mix
3.2.4 Tatalaksana Pemeliharaan Ayam ( Recording )

1. Kertas bergaris

3.2.5 Boneless

1. Ayam Broiler

3.3 Prosedur Kerja

3.3.1 Tatalaksana Pemeliharan

1. Membersihkan kandang dari bekas kotoran atau litter dengan mengunakan

sekop.

2. Setelah dibersih kandang dicuci dengan air sabun sampai bersih, lalu
keringkan satu sampai dengan dua hari.

3. Kandang yang telah kering lalu dikapur sampai merata.

4. Peralatan kandang seperti tempat ransum dan tempat minum sebaiknya

dicuci dengan larutan desinfektan yang telah disediakan.

5. Mengukur dan menghitung luas lantai sesuai dengan jumlah broiler yang

akan dipelihara.
6. Memasang sekam sebagai litter pada lantai kandang, setelah itu dipasang

sekat pembatas (chick guard). Diatas sekam dilapisi kertas koran.

7. Sehari sebelum ayam datang semua peralatan kandang dan

perlengkapannya seperti tempat ransum, tempat minum, kertas koran,

sekam, dan brooder sebaiknya disemprot dengan desinfektan.

8. Setelah penyemprotan selesai dan kering, nyalakan pemanas dan atur suhu

sesuai dengan yang dibutuhkan DOC


9. Menyiapkan air minum yang sudah dicampur dengan air gula

10. Mengeluarkan DOC dari boks dan memasukannya kedalam kandang sambil

ditimbang beratnya, lalu dihitung jumlahnya serta diseleksi penampilan dan

kondisi fisiknya.

11. Biarkan DOC 30 menit didalam kandang jangan diberikan makan atau

minum, agar anak ayam dapat mengurangi stress dalam perjalanan dan

beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

12. Setelah 30 menit, DOC diberi air minum yang telah dicampur dengan gula

merah. Kegunaan air gula itu sendiri untuk menggantikan energy yang

hilang selama perjalanan.


13. Setelah 3 jam barulah DOC diberi ransum yang telah ditabur pada feed tray

atau bekas tutup boks anak ayam sebagai tempat ransum.

14. Pemeliharaan pada minggu pertama, ransum yang diberikan secara

adlibitum dan sehari diberikan 3 kali yaitu pagi, siang, dan sore, sedangkan

untuk air minum perlu dikontrol agar tidak kehabisan.


15. Ransum yang diberikan ditabur pada feed tray atau tutup boks selama

minggu pertama, serta kertas koran yang menutupi sekam diganti setiap hari

selama minggu pertama.

16. Pada minggu pertama diberikan vaksin ND dan vaksin gumboro yang

diberikan berbeda hari, jangan dilakukan secara bersamaan.

17. Mencatatat konsumsi ransum, bobot badan, konversi dan kematian

(mortalitas) setiap minggunya.


18. Pemeliharaan pada minggu kedua setiap harinya sama seperti yang

dilakukan pada minggu pertama yaitu memberikan ransum sehari tiga kali,

air minum secukupnya dan pencatatan, namun tidak melakukan vaksin.

19. Pemeliharaan pada minggu ketiga, pada minggu ketiga kegiatan setiap

harinya sama dengan minggu kedua.

20. Pemeliharaan pada minggu keempat, pada minggu keempat kegiatannya

setiap harinya sama dengan minggu ketiga, namun pada awal minggu

keempat dilakukan vaksinasi ND melalui air minum.

21. Pemeliharaan pada minggu kelima, pada minggu kelima kegiatannya setia

harinya sama dengan minggu ketiga. Bila bobot badan ayam telah mencapai
berat untuk dipasarkan maka timbang berat badan masing-masing ayam.

22. Buat format tabel yang didalamnya terdapat kolom bobot bandan

perminggu, pertambahan bobot badan perminggu, konsumsi ransum

perminggu, dan kumulatif, konversi perminggu dan kumulatif.


3.3.2 Vaksinasi

1. Siapkan vaksin ND untuk 100 ekor (100 dosis), buka segel jangan sampai

tutup dari karet terbuka.

2. Ambil sebagian cairan methyline blue melalui spuit, lalu suntikan cairan

tersebut ke dalam vaksin.

3. Setelah tercampur, goyangkan dengan arah angka delapan botol vaksin

tersebut.
4. Setelah campuran homogen masukkan kedalam botol methyline blue.

5. Campuran tersebut sudah siap untuk dilakukan vaksinasi melalui tetes mata

atau tetes hidung.

6. Cara meneteskan pada mata atau hidung anak ayam yaitu pegang bagian

tubuh ayam oleh tiga jari yaitu kelingking, jari manis, jari tengah tangan

kiri serta jari telunjuk dan jempol tangan kiri memegang kepala anak ayam.

7. Setelah posisi tersebut teteskan satu tetes pada salah satu matanya, jangan

dilakukan pada kedua matanya.

8. Indicator bahwa vaksin sudah masuk yaitu adanya gerakan menelan.

9. Prosedur pembuatan vaksinasi ND untuk ayam dewasa sama dengan pada


vaksinasi ND ayam, hanya yang menjadi pelarut selain methyline blue

biasanya pelarut aquadest.

10. Dalam membuat vaksinasi ND untuk ayam dewasa, pelarut harus

diperhitungkan. Missal vaksin ND 100 dosis, maka pelarut yang digunakan

jangan melebihi 1ml per ekornya.


11. Setelah larutan vaksin ND selesai dibuat, maka vaksin siap disuntikkan

melalui intramuscular atau subcutan.

12. Cara vaksinasi ND untuk ayam dewasa bias dilakukan oleh seorang atau

dua orang.

13. Vaksinasi ND yang dilakukan seorang yaitu tangan kiri memegang kedua

kaki ayam sambil bagian tubuh dan kepala ayam di kepit oleh lengan tangan

kiri, sedangkan tangan anan memegang spuit untuk siap di suntikkan.


14. Vaksinasi ND ynang dilakukan dua orang yaitu seorang memegang ayam

dan seorang lagi menyuntikan. Orang yang memegang yaitu tangan kiri

memegang kedua kaki ayam dan tangan kanan memegang kepala dan tubuh

ayam.

15. Setelah siap pada posisi menyuntik, vaksinasi disuntikkan pada otot di

sebelah tulang dada mentok (sternum) atau bagian paha. Penyutikan

dilakukan secara intramuscular yaitu jarum suntik masuk kedalam otot dada

atau otot paha.

3.3.3 Ransum

1. Mencari informasi mengenai kebutuhan nutrisi unggas yang ditugaskan


pada saudara atau kelompoknya oleh dosen.

2. Siapkan tabel atau data kandungan nutrisi unggas ( EM, protein, serat kasar,

lemak kasar, Ca dan P ) masing-masing bahan pakan penyusun ransum.

3. Hitung berapa jumlah masing-masing bahan pakan dalam 100% atau 200

kg ransum. Data yang telah didapat untuk masing-masing bahan pakan

dimasukkan ke dalam tabel pengamatan.


4. Setelah diketahui jumlah masing-masing bahan pakan, susun bahan pakan

lapis demi lapis sampai berbentuk pyramid dari mulai bahan pakan yang

jumlahnya banyak sampai jumlahnya sedikit di atas plastic yng telah

disediakan. Untuk premix (feed supplement) campurkan dengan sedikit

jagung dalam satu wadah (campuran premix). Bila dalam susunan ransum

terdapat minyak kelapa, maka minyak kelapa harus dicampur dengan

jadung dalam satu wadah agar tidak menggumpal dalam menyusun ransum
(campuran minyak kelapa).

5. Aduk dan gilas dengan keduan telapak tangan bahan pakan yang terbentuk

seperti pyramid serta tambahkan sedikit demi sedikit campuran premix dan

campuran minyak kelaa. Pengadukan dilakukan kurang lebih 15 menit

sampai bahan pakan homogeny dalam menyusun ransum.

3.3.4 Manajemen Pemeliharan Ayam ( Recording )

1. Buatlah beberapa format tabel recording (catatan) yang diperlukan pada

pemeliharaan ayam petelur atau ayam broiler.

2. Berikan judul untuk masing-masing format tabel recording (catatan).

3.3.5 Boneless
1. Gores dengan pisau kulit sepanjang tulang belakang sampai ujung ekor.

2. Gores kulit bagian tengah, dada dari atas dada sampai ujung tulang dada.

3. Gores juga kulit antara paha dan dada.

4. Tengkurapkan ayam lalu tekan dengan ibu jari bagian ujung paha atas, dan

jari lain pegang paha. Tekan sampai paha terbuka.


5. Terlentangkan ayam , kerat dan putuskan urat-urat di sendi paha dan tulang

duduk ( daging tidak terkerat sehingga paha masih menempel ).

6. Tangan kiri pegang badan ayam , tangan kanan pegang paha lalu tarik ke

arah bawah dan belakang, hingga lepas. Lakukan juga pada paha lain.

7. Kerat dan putuskan urat-urat di sendi bahu ( potong dari atas jangan

daridepan).

8. Kerat daging dari bahu menyusuri tulang terlihat kedepan sampai daging
dada.

9. Memasukan ibu jari dan telunjuk ke lubang rangka dan belikat, lalu tark

sayap ke arah bawah dan belakang hingga daging lepas.

10. Di tulang dada tersisa daging sasami lalu kerat sesuai bentuknya dan

lepaskan.

11. Cara yang benar akan menghasilkan 2 potong daging paha, 2 potong daging

sayap dan 2 potong daging sasami.

12. Mengeluarkan tulang dari paha , kerat dengan ujung pisau mengikuti tulang

dari lutut ke pangkal paha.

13. Iris atau putuskan urat-urat sendi pangkal paha tengah.


14. Mengeluarkan tulang dari tengah dengan cara diangkat sampai ujung paha.

15. Memutuskan urat-urat disendi ujung tulang hingga lepas dari daging.

16. Melepaskan tulang yang sebagian lagi di ujug lain.

17. Hasilnya potongan daging paha tanpa tulang.

18. Ambil sayap yang bersatu dengan daging dada/ lalu iris daging dadanya di

ujung sendi bahu.


19. Memotong sendi sayap kedua dari ujung sayap.

20. Mengambil sayap yang besar lalu kerat urat-urat di ujung sendi dan daging

sayap dibalikan atau ditarik ke ujung lain sehingga jadi drumstick kecil.

21. Hasilnya yaitu 1 potong daging dada, 1 potong baby drumstick (wing stick)

, 1 potong tulang ujung sayap ( wing tip ).

22. Hasil yang diperole dari satu buah karkas yaitu 2 potong daging paha

(boneless leg), 2 potong dagung dada (boneless breast) , 2 potong wing


stick, 2 potong daging sasami.

23. Setelah selesai membereskan di baki dan sisa-sisa yang lain

Anda mungkin juga menyukai