Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS MIKROBIOLOGIS KARKAS AYAM BROILER BEKU

YANG BEREDAR DI PASAR TRADISIONAL HALMAHERA UTARA

Dellen Naomi Matulessy


Dosen Agroforestri Politeknik Perdamaian Halmahera - Tobelo

ABSTRACT

The research aimed to mikrobiologis analisis of frozen broiler carcass sold in traditional
markets of North Halmahera. Samples were taken from three traditional markets selling
frozen broilers by five traders. From each trader three carcasses were taken with
three replications. Macroscopic observation was done by seven panelists to asses 14
carcasses from each trader. Microbial analisis consisted of total microbial, coliform
and Escherichia coli bacteria. Microbial analisis data of test was analyzed using one
way complete random design variance. The differences between the traders, were
tested using Duncan’s New Multiple Range Test (DMRT). The results showed that
the mean total microbial analysis was 7.1x105 cfu/g, and E.coli 0.8x101 cfu/g, and
not significantly different between the traders. Mean coliform 7.1x101cfu/ g showed a
significant difference (P<0.05). The conclusion of this research was that the length of
storage, length of distribution lines, and inadequate storage facilities lead to as well
as increasing the total microbial, Eschericia coli and coliform bacteria.
Key words : Traditional market, Broilers frozen, Microbial quality
PENDAHULUAN memiliki sarana penyimpanan dan transportasi
yang memadai, namun tidak dapat dihindari
Latar Belakang
adanya kontaminasi dan kerusakan fisik selama
Kebutuhan gizi yang seimbang bagi prosesing dan pendistribusian, baik dari peralatan
masyarakat dewasa ini cenderung meningkat, yang digunakan ataupun tangan-tangan pekerja
hal tersebut disebabkan karena semakin sadarnya sampai pada perlakuan pedagang-pedagang
masyarakat akan kesehatan, sehingga permintaan penyalur di pasar.
terhadap berbagai produk pangan yang berkualitas
Prossesing ayam merupakan proses
semakin meningkat. Salah satu usaha untuk
pengubahan ayam menjadi karkas dan atau daging.
memperbaiki gizi masyarakat adalah dengan
Proses ini sangat rawan terhadap kontaminasi
meningkatkan penyediaan protein hewani melalui
mikroorganisme karena pada seluruh tahapan
peningkatan produksi daging. Ayam broiler
menggunakan air sebagai media prosesing dan
merupakan salah satu penyumbang terbesar protein
pembersihan. Mikroorganisme ini dapat merusak
hewani asal ternak dan merupakan komoditas
atau menyebabkan deteriorasi karkas atau daging
unggulan karena pertumbuhannya lebih cepat
sehingga secara langsung dapat mempengaruhi
dengan siklus hidup yang lebih singkat dibanding
kualitas fisik dan kimia daging.
ternak penghasil daging lainnya, dagingnya relatif
lebih banyak, harga cukup terjangkau dan secara Karkas yang diproses untuk penyimpanan
umum memenuhi selera masyarakat. Industri jangka panjang dan untuk memenuhi permintaan
ayam broiler berkembang pesat, karena saat ini daerah-daerah yang jauh, akan dikemas
daging ayam menjadi sumber utama menu daging selanjutnya dibekukan. Pembekuan dilakukan
konsumen (Mudikjo, 2002). Daging ayam broiler untuk memperpanjang masa simpan, dengan
mudah didapatkan baik di pasar swalayan maupun tujuan membatasi aktivitas mikroorganisme,
tradisional. Ada perubahan yang cepat pada reaksi-reaksi enzimatik, kimia dan kerusakan
cara pemrosesan karkas/daging unggas ke arah fisik. Karkas utuh yang disimpan pada suhu 4o C
pengoperasian yang moderen sekarang ini dan dapat tetap dalam keadaan baik selama tiga hari,
memungkinkan pemrosesan daging unggas lebih sedangkan penyimpanan pada suhu -32oC dapat
terjamin kualitas dan keamanannya. Perusahan bertahan sampai satu tahun dan sembilan bulan
RPA atau tempat pendistribusian umumnya sudah untuk karkas yang dipotong-potong (Hardjosworo
66 Jurnal Agroforestri Volume VI Nomor 1 Maret 2011
dan Rukmiasih, 2000). Pembekuan komersial pengambilan sampel pada tiga pasar tradisional
pada temperatur -29oC dan domestik pada -18oC di Halmahera Utara. Analisis lanjutan yang
merupakan metode standar preservasi dan produk meliputi uji total mikrobia (TPC), Coliform dan
dapat bertahan selama satu sampai dua tahun Escherichia coli dilakukan di Laboratorium
(Soeparno, 2005), tetapi selama penyimpanan Bakteriologi Balai Besar Veteriner (BBVet)
dapat terjadi kemunduran kualitas dibanding Wates, Yogyakarta. Bahan yang digunakan
daging segar atau dingin. Pembekuan mampu dalam penelitian ini adalah daging ayam broiler
memusnahkan sebagian besar bakteri patogen beku yang diambil bagian dada (Pectoralis)
dan memperlambat/menghambat pertumbuhan untuk analisis, aquades, alkohol 70%, buffer
sejumlah mikroorganisme. Namun pembekuan pepton water. Kultur bakteri yang digunakan
tidak membunuh semua mikroorganisme dan sebagai kontrol. Medium : Plate Count Agar
tidak mengakibatkan sterilisasi makanan. (PCA) untuk pengujian total bakteri, Lauryl
Mikroorganisme banyak juga dapat bertahan tryptose broth (LTB) untuk pendugaan Coliform,
hidup pada proses pembekuan dan bertumbuh Brilliant green lactose bile broth (BGLB) untuk
setelah penyegaran kembali, apalagi bila jumlah penegasan coliform, Escherichia coli Broth
mikrobia awal tinggi. Pembekuan karkas atau (EC broth) untuk pendugaan Escherichia coli
daging juga tidak dianjurkan untuk waktu yang dan Levine’s Eosin Methylene Blue (L-EMB),
panjang karena dapat terjadi kemunduran kualitas untuk penegasan Escherichia coli. Peralatan
daging. yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Kabupaten Halmahera Utara merupakan kuisioner, alat tulis, refrigerator, lemari es, pisau,
salah satu daerah pemekaran dari Propinsi gunting, blender, timbangan, timbangan analitik,
Maluku Utara yang sebagian besar barang-barang cawan porselin, water-bath, termometer, tabung
yang diperdagangkan dalam daerah dipasok dari reaksi, penyumbat tabung reaksi, rak, pH meter,
luar daerah. Demikian halnya kebutuhan produk erlenmeyer, oven, pipet pasteur, kaca 5 mm,
peternakan, khususnya daging ayam broiler, telur besi pemberat 35 kg, plastik transparan, plastik
ayam layer dan telur puyuh. Karkas ayam broiler polietilen, spidol, label, kertas saring, foodscan
dalam keadaan beku dipasok oleh pengusaha dan perangkatnya, laminar air flow, inkubator,
yang telah menjalin kerjasama dengan beberapa autoklaf, tabung durham, petridish, batang gelas
perusahan RPA, Jawa Timur. bengkok, mikro pipet, gelas ukur, pemanas
dilengkapi stirrer, penghitung koloni, Bunsen,
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
vortex, jarum inokulasi (ose) serta alat penunjang
informasi tetang kualitas kualitas mikroorganisme
mikrobiologi lainnya.
karkas broiler beku sangat diperlukan sehingga
penelitian ini diadakan dengan tujuan untuk Prosedur Penelitian
menganalisis mikrobia karkas ayam broiler Tiga pasar tradisional dan lima pedagang
beku yang beredar di pasar tradisional. Hasil dipakai sebagai lokasi pengamatan dan
penelitian ini diharapkan sebagai bahan informasi pengambilan sampel karkas broiler beku.
pada masyarakat konsumen tentang pentingnya Pengambilan sampel untuk analisis laboratorium
daging berkualitas tinggi sehingga konsumen dilakukan dalam waktu yang bersamaan pada
lebih selektif dalam membeli daging dan pkl. 08.30 WIT. Sampel diletakkan dalam cool
dapat menentukan pilihannya, dan kepada box dengan balok es dan langsung dibawa ke
produsen agar dapat meningkatkan usahanya laboratorium. Masing-masing pedagang diambil
untuk menghasilkan produk yang baik dan tiga karkas dengan tiga kali ulangan. Menurut
berkualitas. SNI (2002), untuk sejumlah rumah potong
ayam/pedagang yang diambil sebagai sampel
METODE PENELITIAN dihitung jumlah ayam yang dipotong dan atau
Pelaksanaan Penelitian jumlah karkas ayam yang disimpan (dibekukan).
Dari jumlah karkas ayam yang dijual di tiap-tiap
Penelitian ini berlangsung selama kurang
pasar tersebut, atau jumlah ayam yang dipotong
lebih tiga bulan dengan mengadakan survey dan
dan atau jumlah karkas ayam yang disimpan

Analisis Mikrobiologis Karkas Ayam Broiler Beku yang Beredar di Pasar Tradisional Halmahera Utara
Jurnal Agroforestri Volume VI Nomor 1 Maret 2011 67
di rumah potong ayam dilakukan pengambilan Uji penegasan Escherichia coli, dari
contoh secara acak sebesar 2%. tabung EC broth yang positif dengan perlahan
dibuat goresan pada L- EMB Agar dengan
Analisis mikrobia daging
menggunakan jarum inokulasi dan hindari
Total mikroba (TPC). Sampel ditimbang terjadinya selaput. Biakan diinkubasikan pada
dalam cawan petri steril sebanyak 10 g, suhu 35 oC selama 24 jam. Koloni positif bakteri
ditambahkan 225 ml laruan BPW 0,1% steril Escherichia coli bila terdapat warna hitam atau
ke dalam kantong steril yang berisi sampel, gelap pada bagian pusat koloni dengan atau tanpa
dihomogenkan dengan stomacher selama 1-2 metalik kehijauan (SNI, 2008).
menit, ini merupakan pengenceran 10-1. Suspensi
pengenceran 10 -1 dipindahkan 1ml dengan Analisis Data
pipet steril ke dalam larutan 9 ml BPW untuk Data mikroba dilakukan analisis variansi
mendapatkan pengenceran 10-2 dan seterusnya rancangan acak lengkap pola searah, bila terdapat
pengenceran dibuat 10-3 sampai 10-6. Sebanyak 1 perbedaan antara pedagang maka dilanjutkan
ml suspensi ditanam dalam cawan petri steril yang dengan metode Duncan’s New Multiple Range
berisi media pemupuk dan disebar menggunakan Test (DMRT) (Gaspersz, 1991).
batang gelas bengkok, diinkubasi dalam inkubator
dengan posisi petri terbalik selama 48 jam. Untuk HASIL DAN PEMBAHASAN
menghitung total mikroba digunakan perhitungan
Deskripsi Karakteristik Pasar
berdasarkan perhitungan koloni, kisaran antara 30
– 300 yang dihitung (SNI, 2008). Kabupaten Halmahera Utara merupakan
salah satu daerah hasil pemekaran dari Propinsi
Bakteri coliform. Uji Pendugaan coliform
Maluku Utara yang beribukota di Tobelo
yaitu dibuat pengenceran terhadap larutan
dengan 17 Kecamatan. Sebagai wilayah baru
daging dalam pepton water. Pengenceran dibuat
(dimekarkan tahun 2003), maka pada umumnya
empat tingkat, kemudian dari masing-masing
semua infrastruktur dalam tahap membangun,
pengenceran dipindahkan sebanyak 1 ml ke setiap
termasuk pasar dan kegiatannya. Kegiatan
3 tabung LTB yang berisi tabung durham serta
jual-beli, khususnya bahan pangan umumnya
ditutup. Setelah itu dilakukan inkubasi pada suhu
dilakukan setiap hari pada masing-masing desa
35oC selama 48 jam. Tabung dinyatakan positif
dan kecamatan di Halmahera Utara, walaupun
jika terbentuk gas 10% atau lebih dari volume di
penjualannya ada yang tidak dilakukan pada
dalam tabung durham.
tempat yang disediakan untuk dijadikan pasar.
Uji penegasan coliform yaitu sampel
Jumlah dan kegiatan pasar yang aktif
yang menunjukan hasil positif masing-masing
setiap hari dan yang mengikuti hari pasar terlihat
dipindahkan 1 ml ke tabung BGLB yang bersisi
pada Tabel 1.
tabung durham. Semua tabung diinkubasi pada
suhu 35 oC selama 48 jam. Pada BGLB masing- Sarana perdagangan atau pasar tradisional
masing pengenceran yang menunjukkan adanya berjumlah 14 buah di Kecamatan Halmahera
pertumbuhan coliform yang tampak koloni Utara, yang difasilitasi oleh pemerintah,
berwarna metalik atau mengkilap kemudian swasta ataupun swadaya masyarakat, namun
dihitung dengan menggunakan tabel MPN (SNI, dalam kegiatan perdagangan kebanyakan tidak
2008). dilakukan setiap hari terutama pada daerah-
daerah kecamatan yang jauh dari kota Tobelo,
Bakteri Escherichia coli. Uji Pendugaan
tetapi masih memberlakukan hari pasar, jadi
Escherichia coli, yaitu biakan dipindahkan
pada hari-hari tertentu saja ada kegiatan jual-
dengan jarum inokulasi dari setiap tabung BGLB
beli dan pada hari-hari yang bukan hari pasar,
yang positif ke tabung EC broth yang berisi
terlihat sepi (dalam seminggu dapat terjadi 2
tabung durham. Diinkubasi pada Water bath,
kali hari pasar). Berbeda dengan kota Tobelo,
sirkulasi dengan suhu 45,50C selama 48 jam.
sebagai Ibukota Kabupaten, yang memiliki tiga
Tabung yang menghasilkan gas dinyatakan positif
sarana pasar yang aktif, kegiatan pasar dilakukan
dan diduga Escherichia coli.

Dellen Naomi Matulessy


68 Jurnal Agroforestri Volume VI Nomor 1 Maret 2011
setiap hari dan merupakan daerah distribusi dan Siduarjo dan PT. Wonokoyo Jaya Corporindo di
pusat perdagangan, baik dari dalam maupun luar Pasuruan - Jawa Timur, dengan menggunakan
daerah. jasa pelayaran ekspedisi dikirim ke kota Ternate
Kegiatan penjualan khususnya bahan sebagai Ibukota propinsi dan kota Tobelo sebagai
pangan di pasar-pasar tradisional Halmahera salah satu Ibukota Kabupaten. Waktu yang
Utara tidak dipisah-pisahkan berdasarkan bahan diperlukan dari Surabaya hingga tiba di Maluku
pangan, semuanya berada pada satu lokasi Utara 5 – 7 hari atau kurang lebih 1 minggu
hanya berbeda tempat/meja penjualan, sehingga perjalanan.
penjualan karkas broiler juga bersatu dengan ikan, Karkas broiler beku yang dipasok dari
sayur dan bahan pangan lainnya. Surabaya, disamping beredar di pasar tradisional
Pasokan barang dagangan, khusus produk juga di swalayan, rumah-rumah makan dan
peternakan dan hasil-hasilnya, kebanyakan perusahan-perusahan pertambangan yang ada di
berasal dari Surabaya dan Manado, seperti bibit, Halmahera. Khusus untuk karkas broiler yang
pakan, obat-obatan, telur ayam ras, telur puyuh beredar di pasar tradisional, dari 17 Kecamatan
dan ayam pedaging. Panjangnya jalur distribusi yang terdapat di Kabupaten Halmahera Utara ada
perdagangan menyebabkan pemeliharaan ayam tiga pasar tradisional yang menjual karkas broiler
petelur dan pedaging tidak bisa bertahan untuk beku, yaitu pasar kota Tobelo, pasar Kecamatan
dikembangkan, kalaupun ada hanya dalam skala Kao dan pasar Kecamatan Galela, dan dari ketiga
rumah tangga dan tidak rutin, disamping itu pasar tersebut terdapat lima pedagang.
tidak tersedia Rumah Potong Hewan / Ayam Deskripsi Pedagang Karkas Broiler Beku
(RPH/A).
Kondisi pedagang karkas broiler beku
Karkas broiler beku yang beredar di di pasar tradisonal Kabupaten Halmahera Utara
Halmahera Utara pada umumnya berasal dari disajikan dalam Tabel 2.
perusahan RPA seperti PT. Gelang Tani di

Tabel 1. Sarana perdagangan (pasar) di Kabupaten Halmahera Utara


Jumlah
No Kecamatan/Kota Nama pasar Status pasar Kegiatan pasar
pasar
1 Tobelo 5 Dufa-dufa Desa Hari pasar
Terminal Kecamatan Tiap hari
Terminal Inpres Tiap hari
baru
Gorua Desa Tidak dipakai
Gura Desa Tiap hari
2 Tobelo Selatan 1 Efi-efi Desa Belum dipakai
3 Galela 2 Soasio Kecamatan Tiap hari
Dokulamo Desa Hari pasar
4 Kao 4 Terminal Kecamatan Hari pasar
Pediwang Desa Hari pasar
Toliwang Desa Hari pasar
Lama Kecamatan Hari pasar
5 Malifut 1 Malifut Kecamatan Tiap hari
6 Loloda Utara 1 Darume Kecamatan Hari pasar
Sumber : Pengolahan Data Disperindagkop dan UKM Kabupaten Halmahera Utara (2006)

Analisis Mikrobiologis Karkas Ayam Broiler Beku yang Beredar di Pasar Tradisional Halmahera Utara
Jurnal Agroforestri Volume VI Nomor 1 Maret 2011 69
Tabel 2. Kondisi Pedagang Karkas Broiler Beku di Pasar Tradisional Kabupaten Halmahera Utara
Uraian
Pedagang Omzet/ Tempat Lama
Asal karkas Sarana Sarana
hari penjualan penjualan
(Karung) (Pelabuhan) (Pasar) penjualan penyimpanan (jam)
Terminal
A 2 Tobelo Meja kayu Karung 4
lama-Tobelo
Terminal
B 1 Ternate Meja kayu Karung 4
baru-Tobelo
Terminal
C 4 Ternate Kao Refrigerator Refrigerator 48
D 5 Tobelo Lama Kao Refrigerator Freezer 96
Soasio
E 5 Tobelo Galela Refrigerator Freezer 96
Keterangan : 1 karung = 50 ekor karkas
Sumber : data primer terolah (2009)
Pedagang perantara yang menjual karkas Tabel 3. Jarak Pelabuhan Karantina dengan Pasar
broiler beku di Tobelo ada dua orang pada dua Penjualan Karkas Broiler
pasar yang berbeda, yaitu pedagang A di pasar Pelabuhan
No Pasar Jarak (± km)
Terminal lama dan pedagang B di pasar Terminal karantina
Terminal-
baru. Kecamatan Kao juga ada dua pedagang 1 Ternate 295,9
Tobelo
pada pasar yang berbeda yaitu pedagang C di 2 Ternate Kao 183,4
pasar Terminal dan pedagang D di pasar Lama,
dan di Kecamatan Galela hanya satu pedagang 3 Ternate Galela 304,5
yaitu pedagang E di pasar Soasio, dengan
demikian maka terdapat lima pedagang pada 4 Tobelo Kao 60,0
tiga kecamatan yang memasarkan karkas ayam Soasio-
5 Tobelo 27,0
broiler beku. Galela
Sumber : Pengolahan Data Disperindagkop dan
Pasokan karkas ada yang melalui pelabuhan UKM, Halmahera Utara (2006)
karantina Tobelo dan juga melalui karantina kota Pedagang A yang berjualan di pasar
Ternate (Anonimus, 2007a). Karkas broiler pada terminal lama-Tobelo, membeli setiap hari
pedagang A, D dan E masuk melalui pelabuhan dari pengusaha sesuai dengan kebutuhan untuk
karantina kota Tobelo, sedangkan karkas pada dijual, dan biasanya ditempatkan di karung
pedagang B dan C melalui pelabuhan karantina dalam keadaan beku. Pedagang B membeli
kota Ternate. Di Tobelo ataupun di Ternate, dari pengusaha untuk beberapa hari penjualan,
karkas ayam yang masuk melalui pelabuhan yaitu 5 - 6 karung karena jauh dari pelabuhan
karantina ditahan 1-2 hari untuk diperiksa karantina, kemudian ditampung dalam freezer di
dokumen-dokumennya seperti antara lain : audit rumah, dan penjualan di pasar hanya 1 karung/
produk halal dari Lembaga Pengkajian Pangan, hari. Penjualan karkas ayam broiler beku di
Obat-obatan dan Makanan (LPPOM-MUI), pasar Tobelo berlangsung mulai dari pukul 0700
dan keterangan bebas penyakit dari perusahan - 1100WIT. Selama penjualan, karkas dan karung
RPA yang mendistribusikan, kemudian diambil tempat penampungan diletakkan di meja kayu
oleh pengusaha dan ditampung dalam konteiner dan bersebelahan dengan penjualan bahan pangan
dengan suhu kurang dari -10oC. lainnya, seperti ikan, sayur, dan sebagainya.
Jarak pelabuhan karantina atau pengusaha Pedagang di pasar Kao, yaitu pedagang C dan
dengan pasar tempat penjualan karkas broiler pedagang D, serta di pasar Galela, yaitu pedagang
beku oleh pedagang penyalur disajikan pada E, karena letak kecamatan jauh dari pelabuhan
Tabel 3. karantina (Tabel 5) dan penjualannya mengikuti
hari pasar, maka mereka membeli untuk beberapa
hari penjualan dan ditempatkan dalam freezer atau
refrigerator di pasar.

Dellen Naomi Matulessy


70 Jurnal Agroforestri Volume VI Nomor 1 Maret 2011
Pengusaha karkas broiler menjual kepada mengurangi pertumbuhan bakteri selama
pedagang perantara, ada yang diperhitungkan per berada dalam ruang simpan, saat distribusi dan
kg karkas, tetapi ada yang menjual per ekor karkas penjualan. Kemasan pelindung untuk daging,
secara merata. Pedagang A, B dan C membeli ikan, dan daging unggas beku dimaksudkan
dari pengusaha diperhitungkan per kg karkas untuk mencegah pengeringan dan perubahan
dan menjualnya per ekor karkas dengan standar oksidatif. karena itu, pemilihan bahan pengemas
harga yang telah ditentukan, sedangkan pedagang didasarkan pada sifat kepermeabelan untuk uap
D dan pedagang E membeli dari pengusaha per air, kepermeabelan untuk oksigen, dan transmisi
ekor karkas dan menjual dengan penimbangan cahaya, serta efektif dalam mencegah penyusutan
dan ditentukan harganya per kg karkas. nilai gizi (Anonimus, 2002). Pada kemasan
Pasokan karkas ayam broiler dari Surabaya terdapat label seperti LGG, Fresh, GML (PT.
melalui pelabuhan karantina ada yang tiga minggu Gemilang Tani-Siduarjo) dan nama perusahan
sekali dan ada juga satu bulan sekali, tergantung seperti 808 - PT Wonokoyo – Pasuruan-Jawa
permintaan, yaitu sebanyak 1 konteiner ( ±1 Timur, serta bernomor register.
Ton). Karkas ayam broiler beku yang beredar Analisis Mikroorganisme
di Halmahera Utara dimasukan dalam karung
Hasil rerata pengujian TPC, bakteri
± 50 kg/karung dan masing-masing karkas
Coliform dan bakteri Escherichia coli daging
terbungkus dengan plastik polietilen densitas
karkas broiler beku yang dijual masing-masing
rendah, untuk mempertahankan mutu produk
pedagang di pasar tradisional Halmahera Utara
daging, meningkatkan umur simpan dengan
disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4. Rerata TPC, Coliform dan Escherichia coli daging broiler beku masing-masing pedagang
Pedagang
Parameter Rerata
A B C D E
TPC (cfu/g)ns 1,2x106 1,5x106 3,6x105 3,5x105 2,2x105 7,1x105
Coliform (cfu/g)* 9,1x101 bc 4,6x101 ab 2,1x101 a 2,6x101 a 1,0x101 a 7,1x101
E. coli (cfu/g)ns 1,0x101 0,9x101 0,8x101 0,6x101 0,5x101 0,8x101
a,b,c nilai yang diikuti superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan
yang nyata (P< 0.05)
Total Bakteri (Total plate count/TPC) akan kembali berkembang. Hal ini sesuai dengan
Hasil analisis statistik menunjukkan pendapat Yudhabuntara (2008) yang menyatakan
tidak ada perbedaan signifikan antara pedagang. bahwa pada suhu -10 C dimana daging telah
o

Rerata total bakteri daging pada pedagang di pasar membeku, mikroorganisme psikrotropik tertentu
tradisional Halmahera Utara sebesar 7,1x105cfu/ masih dapat berkembang biak terutama saat
g, belum melebihi ambang yang ditetapkan. Batas daging disegarkan, terlebih bila jumlah mikrobia
maksimum cemaran mikroba yaitu 1x106 cfu/g ( awal tinggi, sehingga perombakan kimiawi masih
SNI, 2009). berlangsung.
Rerata total bakteri pedagang A dan B Umumnya karkas ayam broiler beku
adalah 1,2x10 dan 1,5x10 cfu/g, telah melebihi
6 6 yang beredar di pasar telah melewati proses
ambang yang ditetapkan. Tingginya jumlah pemotongan sampai pada penyimpanan dan
bakteri dapat disebabkan sarana penyimpanan preservasi dimana dalam setiap tahap prosesing
selama penjualan. Selama penjualan karkas rawan terhadap kontaminasi bakteri dengan
pedagang A dan B disimpan dalam karung dalam demikian banyak perlakuan dan kontak yang
keadaan beku, kurang lebih empat jam, dengan telah terjadi antara daging dan kontaminan
demikian karkas sedikit mengalami thawing sebelum di tangan konsumen. Soeparno (2005),
lambat sehingga menyebabkan bakteri yang menyatakan bahwa sebelum pembekuan, daging
mampu bertahan hidup dalam suhu pembekuan mengandung mikroorganisme dalam jumlah

Analisis Mikrobiologis Karkas Ayam Broiler Beku yang Beredar di Pasar Tradisional Halmahera Utara
Jurnal Agroforestri Volume VI Nomor 1 Maret 2011 71
yang tinggi, atau bila proses pendinginan coliform 1x102cfu/g (SNI, 2009). Pembekuan
tidak berlangsung dengan baik, pertumbuhan dapat membatasi aktifitas dan membunuh
mikroorganisme terutama pada laju pembekuan beberapa jenis mikrobia. Bakteri gram negatif
lambat akan meningkat. Selanjutnya Lund (2000) lebih peka terhadap pembekuan dibanding bakteri
menyatakan bahwa pembekuan tidak membunuh gram-positif (Lund, 2000).
semua mikroorganisme dan tidak mengakibatkan
Bakteri Escherichia coli
sterilisasi makanan. Mikroorganisme banyak
juga yang dapat bertahan hidup pada proses Hasil rerata pengujian bakteri coliform
pembekuan dan bertumbuh setelah penyegaran ternyata mengandung bakteri Escherichia coli
kembali, apalagi bila jumlah mikrobia awal pada daging broiler yang dijual pedagang A, B,
tinggi. C, D dan E berturut-turut masing-masing adalah
1,0x101, 0,9x101, 0,8x101, 0,6x101 dan 0,5x101cfu/
Bakteri Coliform g, masih dalam batas yang direkomendasikan.
Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa Batas maksimum cemaran mikroba Escherichia
bakteri coliform yang mengkontaminasi karkas coli 1 x 101cfu/g (SNI, 2009). Hasil Analisis
broiler yang dijual menunjukkan perbedaan yang statistik tidak terdapat perbedaan yang nyata
nyata (P<0,05) antara pedagang. Hasil ini dapat cemaran coliform antara pedagang. Bakteri
dilihat dari rerata jumlah bakteri coliform daging Escherichia coli merupakan bagian yang terbesar
karkas pada pedagang A dan B masing-masing dari coliform. Menurut Kaeratipibul et al.
adalah 9,1x101 dan 4,6x101cfu/g. Hal ini nyata (2008), bakteri coliform, terutama Escherichia
disebabkan tingginya total bakteri daging kedua coli adalah mikroorganisme yang mendapat
pedagang tersebut karena sarana penjualan yang perhatian dari hampir setiap produk makanan,
terbatas, selain itu juga kemungkinan disebabkan karena jumlahnya yang tinggi dari coliform, dan
karena sanitasi yang jelek selama penjualan. kehadiran Escherichia coli di dalam makanan
Penjualan karkas broiler beku di pasar Tobelo biasanya disebabkan antara lain oleh penanganan
menggunakan meja dari kayu sebagai sarana tidak higienis selama proses produksi, kondisi
penjualan dan bercampur dengan ikan dan bahan ruang penyimpanan yang tidak layak dan proses
pangan lainnya sehingga dapat menyebabkan kontaminasi awal. Selanjutnya Lund (2000),
kontaminasi tangan penjual/pekerja dan atau menyatakan bahwa bakteri gram negatif lebih
pembeli. peka pada kondisi pembekuan dibanding dengan
Coliform merupakan bakteri yang bakteri gram positif, tetapi karena sebagian dari
diindikasikan dengan sanitasi yang jelek. organisme-organisme ini telah hidup lama dan
Pencemaran coliform karena adanya kontaminasi sintas di dalam bahan makanan yang dibekukan,
yang bisa ditimbulkan dari tangan pekerja yang maka hanya tergantung pada sifat alami makanan
tidak bersih maupun air yang digunakan (Suryanto dan faktor-faktor lain.
et al., 2005). Hasil penelitian Kaeratipibul
et al. (2008) didapati bahwa kontaminasi KESIMPULAN DAN SARAN
coliform paling tinggi, disebabkan oleh kontak Kesimpulan
langsung antara produk dan tangan-tangan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah
pekerja. Selanjutnya Murphy (2004) menyatakan
berdasarkan analisis mikroorganisme karkas
bahwa faktor-faktor yang dapat meningkatkan
broiler beku yang dijual pedagang di pasar
kandungan coliform antara lain : air limbah dan
tradisional Halmahera Utara ternyata semua
sistim saluran pembuangan, kotoran hewan,
tercemar mikroorganisme serta bakteri Eschericia
temperatur dan nutrien yang terkandung dalam
coli, dan bakteri coliform yang berbeda nyata
bahan tercemar.
antara pedagang namun belum melebihi batas
Rerata cemaran coliform daging karkas maksimum cemaran.
broiler beku yang beredar di Halmahera Utara
sebesar 7,1x101cfu/g, masih di bawah batas yang
direkomendasikan. Batas maksimum cemaran

Dellen Naomi Matulessy


72 Jurnal Agroforestri Volume VI Nomor 1 Maret 2011
Saran
Perlu diadakan penelitian lanjut tentang penanganan pedagang terhadap kualitas karkas
pengaruh waktu pasokan karkas beku dan broiler beku yang beredar di Halmahera Utara.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus. 2002. Modified atmosphere packaging instrumentation. http://www.topac.com.map.html.
Diakses Juli 2009.
-------------. 2006. Data dan Fakta. Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten Halmahera Utara. Berbasis
Sistim Informasi Geografi (GIS).
-------------. 2007a. Alur Proses Karantina. Dinas Pertanian/Peternakan Kabupaten Halmahera
Utara.
Gaspersz, V. 1991. Metode Perancangan Percobaan untuk Ilmu-Ilmu Pertanian, Ilmu-Ilmu Teknik
dan Biologi. CV. ARMICO, Bandung. Hardjosworo dan Rukmiasih. 2000. Meningkatkan
produksi Daging Unggas. Penerbit Swadaya, Jakarta.
Hardjosworo dan Rukmiasih. 2000. Meningkatkan produksi Daging Unggas. Penerbit Swadaya,
Jakarta.
Kaeratipul, S., P. Techaruwichit and Y. Chaturongkasumrit. 2008. Contamination sources of coliform
in two type frozen ready-to-eat shrimps. Food Control 20 (2009) 289 – 293.
Lund, B. M. 2000. Freezing. In : Lund, B. M., Baird Parker, T. C., Gould, G. W. (Eds.), the
Microbiological Safety and Quality of Food, Vol. I. Aspen Publishers, Gaithersburg, MD,
pp. 122-145.
Mudikjo, K. 2002. Kajian Akademik Bidang Peternakan dalam Menunjang Otonomisasi Daerah
dan Menyongsong Ekonomi Global. Makalah Utama Seminar Nasional Pengembangan
Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.
Murphy, S. 2004. General Information on Fecal coliform. Research Analyst. BASIN Project City
of Boulder., A. M. P., 2003. Buku Asistensi Teknik Pemotongan. Program Studi Produksi
Ternak Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
SNI. 2002. Karkas Ayam Beku, Proses Pengolahannya. Dewan Standardisasi Nasional dengan No.
SNI-3228-2002.
SNI. 2008. Metode Pengujian Cemaran Mikroba dalam Daging, Telur dan Susu serta Hasil Olahannya.
Hasil Revisi Dewan Standardisasi Nasional. No. SNI-2897:2008.
SNI. 2009. Standar Mutu Karkas dan Daging ayam. Hasil Revisi Dewan Standardisasi Nasional.
No. SNI-3924-2009.
Soeparno. 2005, Ilmu Dan Teknologi Daging. Cetakan keempat. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Suryanto, E., Y. Erwanto, dan T. Marsiyam. 2005. Evaluasi Kualitas Mikrobia Dan residu Antibiotik
Dalam Daging Ayam Pada RPA Tradisional Di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Prosiding
Seminar Nasional, Keamanan Pangan Produk Peternakan. Fakultas Peternakan UGM,
Yogyakarta.
Yudhabuntara, D. 2008. Pengendalian Mikroorganisme Dalam Bahan Makanan Asal Hewan. Bagian
Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan UGM Yogyakarta. http:
//www.geocities.com /kesmavetugm/pengendalian.doc. Diakses April 2010.

Analisis Mikrobiologis Karkas Ayam Broiler Beku yang Beredar di Pasar Tradisional Halmahera Utara

Anda mungkin juga menyukai