Anda di halaman 1dari 53

BURUNG UNTA (Struthio camelus)

Sistematika
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
Class : Aves
Order : Struthioniformes
Familia : Struthionidae
Genus : Struthio
Species : Struthio camelus
Subspecies iaitu :
• 1. S. camelus australis terdapat di sebelah Selatan Afrika
2. S. camelus massaicus yang terdapat di Timur Afrika
3. S. camelus camelus yang terdapat di Utara Afrika
4. S. camelus molybdophanes yang terdapat di Somalia
Deskripsi
• Tempat hidup : Savana terbuka, gurun di daerah
kering, lahan tandus tidak produktif. Burung Unta
tidak menyukai daerah dengan semak-semak yang
tebal atau berkayu rapat
• Sifat : Agak liar dan suka bergerak kesana
kemari sehingga memerlukan lahan yang luas
• Adaptasi : Dapat menyesuaikan diri dengan kondisi
ekstrim, 560 C, tidak mengalami stres.
• Burung Unta adalah binatang siang.
Sejarah
• Burung unta atau Ostrich (Struthio camelus) adalah satu-satunya burung
terbesar di dunia yang masih ada. Burung unta tergolong dalam kumpulan
Keluarga ratitae yaitu burung yang berlari dan tidak dapat terbang
seperti:
1. Burung Kaswari dari Australia.
2. Burung Emus dari Australia.
3. Burung Nandus (rhea) dari Amerika Selatan.
4. Burung Kiwi dari New Zealand.
• Burung unta hidup bebas di habitat aslinya di kawasan padang pasir di
benua Afrika. Berawal dari Senegal di sebelah Utara Afrika sampai ke
Ethiopia dan di sebelah Selatan Afrika sampai juga ke Tanzania.
• Bulu burung unta di jaman mesir kjuno digunakan sebagai lambang
kebenaran dan keadilaan karena sifatnya yg seragam, merata dan
sempurna
• Burung unta mulai ditangkarkan di Afrika
Selatan thn 1960, sebagai bulu yang indah utk
keperluan busana,topi dll
• Setelah perang Anglo Boer th 1902 di Afrika ,
peternakan B. Unta makin berkembang
• Sejak th 1945, industri B.Unta mulai
berkembang dan tidak lagi bergantung kepada
hasil bulunya saya, melainkan sbg penghasil
daging dan kulit.
ciri-ciri fisik
• Burung unta mempunyai sepasang mata yang besar (hampir
dua pertiga dari ukuran kepalanya) dan posisinya sedikit
menonjol keluar sehingga memudahkan burung unta melihat
ke semua arah.
• Mata burung unta mempunyai selaput nipis lutsinar yang
berguna menutup mata burung unta dalam keadaan angin
besar di padang pasir sehingga melindungi mata dari pasir
yang masuk ke matanya tanpa mengganggu penglihatan
• Mempunyai sepasang telinga di sebelah belakang matanya
yang dapat dibuka dan ditutup. Daya pendengarannya sama
seperti daya pendengaran manusia.
• Burung unta mempunyai leher yang panjang (satu meter)
yang dapat digerakkan ke semua arah. Dengan mempunyai
leher demikian, burung unta dapat mampu melihat dari jarak
yang jauh.
• Burung unta dewasa dapat mencapai ketinggian 2.5 meter
dan mempunyai berat badan antara 100 hingga 150 kg /ekor.
• Lama hidupnya antara 60 - 70 tahun.
• Burung unta mempunyai struktur badan yang agak aneh.
• Burung unta mempunyai 2 jari dan bagian ini menyokong
keseluruhan badan burung unta pada saat berdiri maupun
berlari.
• Burung ini berlari dengan cepat. Kecepatan burung unta
berlari dapat mencapai 70 km/jam dalam jarak 3 - 4 km
tanpa berhenti. Sewaktu berlari, sayap burung unta akan
terbuka supaya dapat mengimbangi badannya ketika
bergerak laju.
Varietas Burung Unta
• Massai Ostrich (Struthio camelus massaicus)
Berasal dari Kenya bagian timur dan Tanganyika. jantan mirip
Struthio camelus camelus tetapi tidak memiliki spot tanpa
bulu dikepalanya, betinanya tidak dapat dibedakan dengan
betina subspecies lainnya. Warna telur sangat khas yaitu
berwarna ungu tua.
• North African Ostrich (Struthio camelus camelus)
Berasal dari Afrika Utara, sekarang sudah punah di tempat
asalnya. Burung jantan mempunyai spot tanpa bulu di kepala.
• Somali Ostrich (Struthio camelus molybdophanes)
Penyebarannya Somalia, Etiopia Selatan, Sungai Tana Bagian
Selatan. Kepalanya gundul, leher dan pahanya berwarna
keabua-abuan. Bulu leher bagian depan berwarna abu perak
dan bulu leher belakang berwana putih. Bulu punggung
kombinasi hitam hitam dan merah mengkilap. Paruh merah
pucat dan kuning di bagian atasnya. Bagian leher, kepala dan
kaki yang betina berwarna abu-abu.
• Arabian Ostrich (Struthio camelus syriacus)
Ras ini habitatnya di Siria dan gurun Arab dan sudah punah
sejak 1941.

• Struthio camelus spattzi


Berasal dari Rio de Oro.

• Struthio camelus australia


Berasal dari Afrika Selatan, bagian Selatan Sungan Cunene
dan Sungai Zambesi.
Burung jantan dewasa memiliki kepal, leher, dan paha tanpa
bulu, hanya ditutupi rambut-rambut halus. Warna kulit abu-
abu. Kaki berwarna merah.
Tujuan produksi
• Daging : bahan makanan, karena kandungan lemak dan
kolesterolnya rendah
• Telur : konsumsi gastronomi atau dijual sebagai bibit
• Kulit : untuk tas, dompet, ikat pinggang
• Bulu : industri mobil, selendang, kostum ataiu pakaina theater,
kuas
• Minyak : bahan dasar kosmetik
• Otak : menyembuhkan penyakit Alzhheimer
• Lensa matanya : digunakan untuk transplantasi mata manusia
• Tulangnya : komponen afrodisiak, konon mampu memacu
libido
NILAI KOMERSIAL
• Di negara Afrika peternakan burung unta mulai diperkenalkan
secara komersial pada pertengahan abad 19. Usaha
peternakan burung unta telah berkembang dengan pesatnya
pada tahun 1860-an.
BULU
• Bulu burung unta mempunyai nilai komersial yang tinggi
sejak abad 19 sebagai bahan perhiasan. Selain dijadikan
perhiasan pakaian,
• Bulu burung unta juga dijadikan bulu mata palsu.
• Bulunya dapat digunakan sebagai bahan pencuci habuk yang
terbaik. Penggunaannya sangat meluas di dalam industri
automobil elektronik dan komputer sebagai bahan pencuci
habuk. Seekor burung unta dewasa mampu menghasilkan 1.8
hingga 2.5 kg bulu setahun.
DAGING
• Burung unta mempunyai daging bewarna merah seperti
daging rusa, lembu dan kambing. Berbeda dengan daging
burung-burung lain yang mempunyai daging berwarna putih.
• kandungan lemak dan kolesterol yang rendah.
• Umur dan berat badan yang cocok untuk menghasilkan
daging ialah di antara 12 - 14 bulan untuk mencapai berat
badan 90 - 120 kg. Dapat menghasilkan daging dengan berat
bersih mencapai 30 - 35 kg per ekor
KULIT
• Kulit dari burung mempunyai bintik-bintik timbul ( guill
pattern ) yang kekal dan jelas terlihat.
• Ketahanan kulitnya adalah tiga kali dibandingkan kulit lembu.
Tidak heran mengapa kulit burung unta mendapat pasar yang
baik dengan harga yang mahal.
• Industri kulit burung unta dimulai sekitar tahun enam
puluhan.
• Produk yang dihasilkan dari kulit burung unta ialah seperti :
1. Kasut
2. Tas Tangan
3. Ikat Pinggang
4. Pemegang Kunci
• Umur dewasa burung unta untuk penghasilan kulit ialah 14
bulan dan dapat menghasilkan di antara 1.3 - 1.5 meter
persegi kulit per ekor.
Ciri – ciri dan Sifat-sifat
• Ukuran tubuh besar dengan sayap kecil, sehingga tidak bisa
terbang.
• Leher panjang, kaki panjang dan tidak berbulu, jarinya hanya
2, dapat lari cepat 60 km/jam.
• Ukuran tubuh burung dewasa, tinggi 2,5 m dan berat 150 kg,
pertumbuhan cepat yaitu 30 cm/bulan dan mencapai tinggi
2,1 m pada umur satu tahun.
• Ciri utama jari kaki hanya 2, sedang burung yg dpt terbang
berjari 4
• Umurnya dapat mencapai 30 – 70 tahun.
• Burung unta mahluk yang tidak cerdas, ukuran otaknya kecil
dengan berat 40 gram dan merupakan binatang siang, malam
hari tidak aktif kecuali jika terganggu.
Ciri – ciri Jenis Kelamin
• Burung Unta liar dewasa kelamin pada umur 4 – 5 th, sedang
yang telah diternakan yang jantan 3 th, sedangkan yang
betina lebih cepat yaitu pada umur 25 – 28 bulan.
• Perbedaan jantan dan betina sangat nyata pada yang dewasa,
jantan lebih besar dari betina warna bulu jantan hitam dan
tepi sayap putih, sedang betina warna bulunya coklat.
• Berkembang biak dengan cara kawin, membuat sarang,
bertelur dan mengerami.
• Setiap induk yang dipelihara secara alami dapat menghasilkan
telur 6 – 8 butir/musim, sedangkan bila secara intensif
menghasilkan telu 40 – 70 butir/musim (th), dengan bobot
telur 1,5 kg/butir dan fertilitas 60 – 80%.
• Telur yang dierami oleh induk menetas setelah hari ke 52,
sedang dengan mesin tetas setelah 42 hari.
• Sistem pencernaannya mirip sistem pencernaan kuda
• Anak burung unta mencapai optimal untuk dipotong dalam
waktu 8 – 14 bulan sedangkan bila digunakan untuk induk
petelur memerlukan waktu 25 – 36 bulan.
• Usia produktif burung petelur dapat mencapai 20 – 40 th.
• Jantan
1. paruh dan kakinya berwarna merah
1. tinggi : 2,1 – 2,75 m
2. bobot : 150 kg
3. Warna bulu : hitam
Betina
1. paruh dan kakinya berwarna keabu-abuan
2. tinggi : 1,75 – 2,1 m
3. bobot : 110 kg
4. Warna bulu : cokelat
• Anatomi dan
Morfologi
REPRODUKSI
• Bersifat poligami
• Dewasa kelamin burung unta betina ialah 20 bulan dan
jantannya antara 25 - 28 bulan.
• Burung unta betina yang telah mencapai dewasa kelamin
mampu bertelur sebanyak 40 hingga 80 telur dalam setahun.
• Burung unta bertelur di dalam sarang dengan ukuran 3 meter
yang di buat di atas pasir kering. Burung unta betina menjadi
sangat agresif pada musim bertelur dan sewaktu
mengeramkan telur.
• Berat telur burung unta adalah antara 800 gr - 1500 gr/ekor
dengan ukuran 130 mm lebar dan 170 mm panjang.
• Kulit telur burung unta agak tebal dan mampu menerima
tekanan beban seberat 60 kg. Ini berarti kita dapat berdiri di
atas telurnya. Untuk merebus sebutir telur burung unta kita
memerlukan waktu selama 1,5 jam.
• Masa pengeraman telur diperlukan selama 42 hari. Sewaktu
pengeraman, burung unta betina akan mengeramkan telurnya
pada waktu siang dan burung unta jantan akan mengambil
alih pada waktu malam.
• Anak burung unta yang baru menetas mempunyai ketinggian
25 cm dengan berat badan 900 g. Anak-anak burung unta
yang masih kecil akan dijaga oleh burung unta jantan.
Perkembangan Burung Unta
Telur Berat 1,4 kg
Inkubasi 42 hari
Anak/Chicks
0 – 90 hari, tinggi 1,5Kg,
berat 35 kg
Grower
90 – 270 hari ,tinggi 2 m
Berat 90 kg dapat dipotong
Dewasa/Point of lay
9 – 24 bulan, tinggi 2 m
Berat 100 kg
Breeder
3 – 20 tahun, tinggi 2,5 m, berat 120 kg
Bertelkur 50 butir pertahun
CARA PEMELIHARAAN BURUNG UNTA
PEMELIHARAAN SECARA BEBAS
• Cara ini dijalankan dalam beternak burung-burung unta secara
bebas di dalam sebuah kawasan yang berpagar. Dengan cara
ini ternak akan hidup bebas seperti keadaan habitat aslinya.
Cara ini memerlukan kawasan pastura yang cukup luas.
Kelemahan pada cara ini ialah tingkat kematian anak yang
tinggi dibandingkan dengan cara - cara lain.
PEMELIHARAAN SECARA SEMI INTENSIF
• Pemeliharaan burung unta dengan menggunakan cara ini
memerlukan beberapa kandang berpagar yang luas untuk
burung meragut rumput. Kandang seluas 4 - 6 hektar mampu
menampung 30 ekor burung unta. Setiap kandang perlu juga
disediakan beberapa tempat makanan tambahan dan bangsal
untuk menyerap air hujan.
• Kebaikan cara ini ialah tidak memerlukan tempat yang luas
dibandingkan dengan peternakan bebas.
• Dapat mengontrol burung yang produktif dan dapat
mengontrol kesehatan dan pembesaran burung.
• Keuntungan dapat lebih menghemat makanan.
• Kelemahan ialah terjadinya persaingan antara ternak burung
unta sehingga menghambat pertumbuhan beberapa burung
unta yang kalah dalam bersaing.
PEMELIHARAAN SECARA INTENSIF
• Pemeliharaan secara intensif memerlukan lahan berpagar seluas
0.5 - 2 hektar untuk 3 ekor burung dengan perbandingan yang ideal
1 : 2 (1 ekor jantan dan 2 ekor betina).
• Dengan cara ini kita dapat menentukan yang mana pasangan yang
produktif dan menentukan anak-anak yang dihasilkan dari induk-
induk berkualitas baik.
• Cara ini juga dapat memudahkan dalam menangani setiap ekor
burung dengan tepat.
• cara ini memerlukan biaya yang besar untuk menyediakan
insfrastruktur.
• Biaya makanan juga lebih tinggi.
• Cara ini lebih sesuai dilakukan di ladang-ladang peternakan untuk
pembiakan yang memerlukan pengawasan yang rapi.
Pemeliharaan Burung Unta Breeder

• Burung unta dapat dipelihara dengan sistem intensif (lahan


yang terbatas), semi intensif (lahan luas) dan ektensif (lahan
sangat luas)
• Periode pemeliharaan burung unta terdiri dari 3 periode,
yaitu :
1. Periode Starter (1 hari – 3 bulan)
2. Periode Grower (4 – 14 bulan)
3. Periode Layer (>15 bulan)
Periode Starter (1 hari – 3 bulan)
• Bobot badan umur sehari 1 kg.
• Ukuran kandang brooder 1,2 x 0,75 x 0,9 m dengan suhu
brooder 23,8 – 25,50C.
• Sampai umur 6 – 8 hari, anak burung belum membutuhkan
pakan & minum karena dapat memanfaatkan cadangan
kuning telur di jaringan kulit perut dan kelebihan air di
jaringan tubuh.
• Anak burung setelah umur 1 mgg dipindahkan ke sangkar
pembesaran, bila cuaca cerah sangkar ditaruh di kandang Ren
yang lahannya berumput agar mengenal udara terbuka dan
cahaya matahari.
• Pakan yang digunakan berbentuk pellet untuk anak broiler
dan dapat ditambah hijauan.
• Umur 1 – 2 bulan bobotnya dua kali lebih berat dibandingkan
saat menetas, bertambah rata – rata 0,226 kg/hari, pada
umur 3 bulan bobotnya 13,6 kg.
• Sexing ♂ dan ♀ dilakukan pada umur 4 – 8 mgg, dilihat di
cloaca.
• Grower (4 – 14 bulan)
• Pada usia 3 – 4 bulan, bila cuaca buruk digunakan shelter.
• Umur 8 bln, bobot badan telah mencapai 75 % dari bobot
akhir.
• Kandang yang digunakan = untuk burung unta umur 2 – 3 bln,
hanya ukuran yang diperluas, dengan tanah ditanami rumput
seperti alfalfa.
• Kandang untuk burung berumur > 20 mgg berukuran 1 ha
untuk 100 ekor.
• Kandang grower dilengkapi dengan fasilitas handling untuk
penangkapan.
Periode Layer (>15 bulan)
• Sex ratio 1 jantan : 2 betina untuk breeder dan 2 jantan : 4
betina untuk komersial.
• Kandang
– Daerah curah hujan rendah : ukuran 40 x 60 m untuk
sepasang trio, komersil 80 x 60 m untuk 2 jantan: 4 betina.
– Daerah curah hujan tinggi : 40 x 40 m. Di Bogor (breeder),
ukuran kandangnya 30 x 30 m.
– Lokasinya jauh dari keramaian % gangguan yang dapat
membuat stress.
– Dibuat Shelter dengan ukuran 5 x 3 x 3 m dari kayu dan
atap daun rumbia/anyaman/alang-alang/genteng, gunanya
untuk melindungi pakan dari air hujan.
• Tempat makan terbuat dari ban bekas, ukuran 15 m dan
tempat air minum terbuat dari tong yang dibelah, tempat
makan dan tempat minum diletakan di pinggir pagar agar
mudah dibersihkan dan pengesian.
• Musim bertelur burung unta berlangsung selama 6 – 8 bulan
setiap tahun. Di belahan utara musim kawin/bertelur antara
Maret – Agustus, sednag di selatan Juli/Agustus – Maret. DI
Bogor diperkirakan Maret – November. Setelah bertelur
burung unta harus beristirahat agar organ reproduksi kembali
pada kondisi baik.
• Jantan bersifat poligami dan mengawini beina lebih dari satu .
• Dewasa kelamin jantan : 4 tahun dan : betina 3 tahun (alami),
bila Intensif betina umur 18 bulan - 2 tahun, setelah diberi gizi
cukup.
• Betina bertelur setiap 2 hari, cluth
Burung Unta Penghasil Daging
• Dipotong umur 9 bulan dengan bobot 90 – 100 kg, produksi
dagingnya 30 –35% dari bobot hidup.
• Tinggi burung unta dewasa 2,25 m (umur 1,5 - 2,5 th) dengan
bobot badan 130 – 140 kg.
• Pakan utama hijauan dan konsentrat dengan perbandingan 1 :
1,5 – 2, pemberian 1 kg hijauan dan 1,5 – 2 kg
konsentrat/ekor/hari.
• Air minum yang harus disediakan 7 lt/ekor/hari.
Perbandingan Nutrisi daging burung unta dengan hewan lainnya

Kandungan Emu Burung Sapi Unggas Rusa Ikan


Unta

Protein (%) 21,2 21,7 18-22 23 - 24 20,6 16

Kalori (kkal/kg) 127 105 157 114 108 70-


120

Lemak (%) 1,7 – 2,5 1,2 – 1,7 2– 1–3 3,34 1


14,7

Kolesterol 39 – 48 30,4 – 63 64 – 90
(mg/100g) 37,8

Magnesium 28,7- 21,5 20 20 – 27 - 20 –


(mg/100g ) 30,9 50

Fosfor (mg/100 g) 480-490 208 - - 249 240 –


500
Potasium (mg/100
g) 313 – 351,4 - - 330 240 –
317 250
Ciri – Ciri Telur Burung Unta
• Warna krem atau agak kehijauan.
• Bentuk oval, ukuran 12,7 x 10,3 cm sampai 16 x 12,3 cm.
Shape indek 79,4 – 82,4.
• Berat 1,4 –1,5 kg/butir (23 –25 kali tl. Ayam), 1,2% dari berat
tubuh.
• Tebal kerabang 1,83 – 1,84 mm setebal piring perselen.
• Komposisi telur : 53% Albumen, 32,5% Yolk dan 14,1% shell.
• Kandungan protein 12,5%, Lemak 11,7% dan Karbohidrat
0,7%.
• Masa inkubasi (penetasan) : 42 hari
Ciri-ciri fisik Telur Burung Unta, Kalkun, Itik, Ayam dan Puyuh

Species Panjang Lebar Shape Indeks


Telur
………….. cm …………..

Burung Unta 17,0 13,5 79,4

14,9 12,3 82,6


15,3 12,6 82,4

Kalkun 6,5 4,9 75,4

Itik 6,2 4,5 72,6


Ayam 5,3 4,0 75,5

Puyuh 3,0 2,3 76,7


Komposisi Berbagai Telur Unggas

Berat Telur Berat Berat


Species Berat Yolk
(gram) Albumen Kerabang
…………………. % ………………….
Burung 1400,0 53,4 32,5 14,1
Unta
Kalkun 88,0 58,8 31,4 9,8
Itik 58,1 57,3 33,6 9,1
Ayam 56,7 57,1 31,1 10,7
Puyuh 10,3 58,7 31,1 10,2
Berbagai Ketebalan Membran Sel Telur Unggas

Species Thickness Outer Inner Air Cell


Mm Cm

Burung 0,200 0,12 0,080 4


Unta

Kalkun - 0,09 0,017 -


Ayam 0,069 0,05 0,016 1,5

Puyuh 0,067 0,06 0,008 -


Berbagai Ketebalan Membran Sel Telur Unggas

Species Thickness Jumlah Pori-pori

mm N/0,25 cm2

Burung Unta 1,83 – 1,84 4,0

Kalkun 0,36 22,7

Ayam 0,31 – 0,35 26,2

Puyuh 0,19 7,1


Komposisi Zat Makanan Berbagai Telur Unggas

Species Air Protein Lemak Abu Karbohidrat


%

Burung Unta 75,1 12,2 11,7 1,4 0,7

Kalkun 74,7 12,0 12,3 - -

Ayam 74,3 13,1 11,1 1,1 0,4

Puyuh 73,7 13,1 11,7 0,8 0,7

Itik 70,5 13,3 14,5 1,0 -


Pakan Burung Unta
• Terdiri dari konsentrat dan hijauan
• Grower s.d umur 6 bulan diberi pakan ad libitum, setelah umur 6 bulan
jumlah pemberian didasarkan umum.
Kebutuhan Konsumsi dan Nutrsisi Burung Unta
Kandungan gizi (%)
Jml.
Umur Bobot Konsentrat
Konsumsi Hijauan (%)
(mgg) badan (kg) (%)
(kg/ekor/hari) prot Ca P

0–4 0,25 – 5 0,12 - - 25 1,2 0,7

4–8 6 – 15 0,3 5 95 22 1,2 0,7

8 – 14 16 – 40 1,5 25 75 16 1,2 0,7

Grower 41– 75 2,5 35 – 45 65 – 55 14 1,2 0,7

Dewasa 76 – 100 2,5 45 55 12 - -

Petelur 120 1,5 – 2 50 50 14 2,4 0,8


• Spesifikasi Kandungan Zat-Zat Makanan Berdasarkan Umur
Pada Burung Unta
…………………….. Umur ……………………..
6 - 11 11 - 14 Pembibita
0 - 1 bulan 1 - 2 bulan 2 - 6 bulan
bulan bulan n
Protein, min % 25,00 22,00 16,00 14,00 14,00 14,00
Lysine 1,20 1,00 0,85 0,60 0,60 0,70
Methionine 0,45 0,36 0,30 0,22 0,22 0,27
TSAA 0,78 0,65 0,55 0,39 0,39 0,42
0,92 0,77 0,65 0,46 0,46 0,54
Isoleucine 1,00 0,85 0,73 0,52 0,52 0,67
Arginine 1,38 1,15 0,98 0,69 0,69 0,80
Tryptophan 0,25 0,21 0,18 0,13 0,13 0,13
Roughage, max % 7,00 10,00 12,00 14,00 18,00 16,00
Calcium 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 3,50
Phoshrous, min % 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75
Perkiraan Konversi
0,12 0,30 1,50 2,50 2,00 1,50
Ransum Kg
Estimated % 0 5,00 25,00 35,45 45,00 50,00
Saluran Reproduksi
Saluran Pencernaan terdiri :
1. Paruh
2. Rongga mulut, terdiri dari rahang atas yang merupakan
penghubung antara rongga mulut dan tanduk
3. Faring : berupa saluran pendek
4. Osophagus : pada burung terdapat pelebaran disebut
tembolok tempat penyimpanan makanan
5. Lambung terdiri Proventrikulus dan ventrikulus
6. Intestinum terdiri atas usus halus dan usus tebal yang
bermuara pada kloaka. Usus halus terdiri dari duodenum,
jejunum dan ileum
7. Kelenjar pencernaan burung meliputi hati, kantung empedu
dan pankreas
Saluran Pencernaan
Faktor- faktor yang mempengaruhi Produksi Telur
• Tipe sistem peternakan (ekstensif, semi intensif atau intensif)
• Libido Burung Dewasa
• Gizi Pakan
• Saat kawin yang Ideal
Jantan dan betina dipisahkan selama istirahat, untuk memberikan
kesempatan kedua burung tersebut beristirahat dan mencapai konsisi
puncak ketika musim bertelur mulai lagi
• Cuaca, variasi iklim dpt mempengaruhi produktivitas. Tidak akan bertelur
apabila terjadi perubahan cuaca yang drastis
• Stress. Burung petelur harus dimasukan ke kandang bertelur kira-kira 30
hari seb bertelur
• Pengumpulan telur. Pengambilan telur harus dilakukan dgn cara tidak
menganggu burung . Biasanya pada musim bertelur, burung jantan lebih
agresif. Untuk mengambil telur dilakukan dengan cara memancing burung
jantan agar menjauhi dari telur/sarang terlenbih dulu
Pencegahan dan Pengobatan Penyakit
• Penyebab penyakit pada Burung Unta
• Virus : ND & Avian Fox
• Bakteri : E, Coli, Clostridium, Salmonella
• Jamur : Aspergilus, Candidiasis, Mycotic dermatis
• Parasit : Cacing, Kutu
• Gizi : Kekurangan Vit, A, D, E, C, B dan Mineral
• Kaki tidak normal: Kekurangan gizi, Keturunan

Vaksinasi
• Vaksinasi yang umum pada Burung Unta adalah : Anthrax, Clostrdium,
Fowl Fox , ND dan Avian Influenza,
• Cara vaksinasi melalui tetes mata atau hidung, air minum, suntik , dan
semprot,
Pakan Burung Unta
• Saluran pencernaan burung unta berbeda dengan ayam, tidak memiliki
tembolok, ttp usus besarnya sangat panjang sehingga dapat mencerna
serat kasar. Panjang usus burung unta dewasa mencapai 20 m
• Pakan harus diberikan sebagai ransum lengkap dan seimbang
• Pakan Burung unta bertelur membutuhkan protein lebih tinggi diberikan
harus mengandung serat dalam jumlah tertentu agar pencernaan dapat
berjalan lancar terutama pada pemeliharaan sistem intensif,
membutuhkan 1,5 – 2 kg konsentrat /ekeor/hari
• Untuk mencegah kegemukan ransum dapat dikurangi yaitu konsentrat
hingga 1 kg per hari
• Pergantian pakan harus secara bertahap, harus dicampur bertadap untuk
3 – 5 hari dgn mengurangi pakan yg lama untuk menghindari penolakan
oleg burung unta
• Ransum Mantenance diberikan 1,5 kg/ekor/hari sampai dewasa kelamin,
• Vaksinasi Anthrax, dilakukan penyuntikan di bawah kulit, 1 – 2
kali setahun,
• Clostridium, dilakukan penyuntikan pada otot, dengan jadwal
suntikan pendahuluan sekali, pendukung 2 kali dan rutin 1 – 2
kali setahun,
• Fowl Fox, dilakukan dengan cara goresan pada sayap, pada
usia diatas 2 minggu dan sebelum masa produksi,
• ND :
Vaksin ke Pada Umur

I 3 – 7 hari

II 2 minggu

III 3 – 6 bulan

IV Rutin 1 kali/tahun
TINGKAH LAKU
• Burung unta mempunyai sifat yang mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungan sosialnya, dan kadang-kadang hidup
sendiri namun lebih sering hidup berkelompok,
• Bertingkah laku sangat aktif bila merasa terancam, mereka
menggunakan kekuatan kaki dan cakarnya untuk melukai
penyerangnya,
• Burung unta menghabiskan waktunya sepanjang hari untuk
mencari makan, mereka saling berinteraksi, termasuk dalam
perkelahian kecil, yang mana biasanya mereka menyudahi
perkelahian tersebut dengan suitan dan mengambil sikap,
• suatu mitos bahwa burung unta mengubur kepalanya di
dalam tanah apabila merasa terancam atau berhadapan
dengan bahaya,
PREDATOR
• Burung heriang
• Serigala
• Anjing hutan
• Singa

Anda mungkin juga menyukai