VAKSINASI AYAM
Waktu Vaksinasi
Pelaksanaan vaksinasi yang tepat harus disesuaikan dengan
sifat penyakit, umur ayam, dan jenis ayam yang dipelihara.
Pelaksnan vaksinasi ini biasanya berbeda satu sama lain, tergantung
dari kebutuhan dan situasi penyakit yang ada di wilayah peternakan
tersebut.
Syarat-syarat Vaksinasi
Dalam melaksanakan vaksinasi agar efektif dalam memperoleh
kekebalan terhadap penyakit tertentu perlu diperhatikan :
Vaksin yang digunakan tidak kadaluarsa
Vaksin harus selalu dalam keadaan dingin dalam lemari es atau
memakai thermos yang didalamnya ada es batu.
Vaksin yang sudah dicampur dengan pelarut harus habis
digunakan dalam waktu kurang dari 2 jam.
Vaksinasi hanya dilakukan pada ayam sehat
Vaksinasi jangan dilakukan pada saat perlakukan lain
berlangsung, seperti pindah kandang, debeaking, dan sebaginya.
Vaksinasi dilakukan serentak pada semua ayam
Vaksinasi dilakukan sebaiknya pada pagi atau sore hari dimana
temperatur lingkungan relatif rendah.
Hindari cahaya matahari langsung atau panas pada waktu
melakukan vaksinasi
Sisa vaksin harus dibuang pada tempat yang aman
Pelarut Vaksinasi
Vaksin perlu dilarutkan pada pelarut tertentu, diantaranya
Aquadest, biaqudest, NaCl fisiologis, dan methyline blue. Bila dalam
keadaan kondisi tidak memungkinkan untuk memperoleh pelarut
tersebut dapat digunakan air mineral (seperti AQUA) dan air kelapa.
Pelarut methyline blue biasnya digunakan untuk mencampur
vaksin ND pada anak ayam. Pencampuran antara vaksin dan pelarut
harus cepat digunakan kurang dari 2 jam agar kerja vaksin efektif.
Cara Vaksinasi
Cara melakukan vaksinasi terdapat beberapa cara yaitu melalui
tetes mata atau tetes hidung, air minum, injeksi (intramuscular dan
subcutan), tusuk sayap, dan sparayer (disemprot). Vaksinasi melalui
tetes mata atau hidung biasa dilakukan pada anak ayam, dan sebagai
indikator bahwa vaksin telah masuk adanya gerakan menelan.
Vaksinasi injeksi/suntik dilakukan pada ayam yang dewasa pada
bagian intramuscular (artinya jarum suntik masuk ke dalam
otot/daging) atau subcutan (artinya jarum suntik terletak diantara kulit
dan otot/daging). Vaksinasi melalui alat penyemprot khusus (sprayer)
biasa dilakukan pada peternakan besar. Vaksinasi tusuk sayap biasa
dilakukan pada pencegahan penyakit fowl fox dengan cara
menggoreskan kedua jarum suntik pada otot sayap.
Vaksinasi melalui air minum biasanya dilakukan pada ayam yang
dewasa dan populasinya banyak. Vaksinasi ini dilakukan dengan cara
ayam dipuasakan minum terlebih dahulu selama kurang lebih dua jam
atau lebih.
6.3.2. Bahan :
Anak ayam (DOC)
Ayam dewasa (dara)
Vaksin ND dosis 100 ekor
Methylene Blue
Biaquadest
6.5. Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan kekebalan tubuh ayam ?
2. Apa manfaat dilakukan vaksinasi pada unggas?
3. Apa persyaratan dalam melaksanakan vaksinasi pada unggas ?
4. Jelaskan mengenai macam vaksin pada unggas.
5. Bagaimana cara atau metode vaksinasi dilakukan ?
6. Tergantung faktor apa saja jenis vaksin yang diberikan pada
unggas atau ayam ?
7. Jelaskan macam pelarut vaksinasi.
8. Mengapa pelaksanaan vaksinasi tidak boleh dilakukan pada
temperatur lingkungan tinggi atau siang hari ?
9. Berapa ml maksimal pelarut yang diberikan pada setiap ekor ayam
dewasa ?
10. Mengapa vaksin tidak boleh terkena cahaya matahari ?
Sumedang,
Dosen/Asisten Mahasiswa