Anda di halaman 1dari 7

Praktek -6 : Vaksinasi Ayam

VAKSINASI AYAM

Pokok Bahasan : Vaksinasi


Sub Pokok Bahasan : Vaksinasi Ayam
Alokasi Waktu : 1 x 3 jam

6.1. Maksud dan Tujuan Praktikum


Mahasiswa diharapkan :
1. Mengetahui persyaratan cara memvaksin ayam.
2. Mengetahui dan melaksanakan cara vaksinasi ayam yang benar.

6.2. Landasan Teori


Pencegahan Penyakit Dan Kekebalan Tubuh
Pencegahan Penyakit
Pencegahan penyakit adalah suatu tindakan untuk melindungi
individu ternak unggas
terhadap serangan penyakit atau menurunkan keganasannya
terutama yang disebabkan oleh virus. Vaksinasi merupakan salah
satu di antara berbagai cara pencegahan penyakit yang paling efektif.
Tujuan vaksinasi agar ternak memiliki kekebalan tubuh atau daya
kebal sehingga terlindung dari serangan penyakit. Virus merangsang
pembentukan imunitas yang lebih baik dibanding dengan jasad renik
yang lain. Oleh sebab itu hampir seluruh vaksinasi unggas ditujukan
untuk melindungi penyakit virus, antara lain penyakit tetelo (ND),
gumboro, dan lain sebaginya. Vaksinasi biasanya paling sering
dilakukan pada unggas darat terutama ayam karena sangat rentan
oleh penyakit.
Pada dasarnya ayam sudah dibekali secara alami unrtuk
mempertahankan diri terhadap serangan penyakit, tetapi kekebalan
yang terdapat pada ayam sifatnya terbatas, dan biasanya hanya
mampu menanggulangi atau menolak terhadap serangan-serangan
penyakit tertentu. Kekebalan yang terdapat pada tubuh ayam terbagi
menjadi dua kategori, yaitu kekebalan aktifdan kekebalan pasif.
Kekebalan aktif terjadi pada saat ayam terserang suatu penyakit atau
karena adanya vaksin yang dimasukkan. Kekebalan yang bersifat
aktif sifatnya lambatdan membutuhkan waktu yang relatif lama.

Praktikum Manajemen Ternak Unggas (2014) Prak 6 - Hal 65


Praktek -6 : Vaksinasi Ayam

Kekebalan pasif waktunya relatif singkatdan didapatkan dari induk


ayam dalam bentuk kuning telur yang mengandung antibodi atau
suatu injeksi yang digunakan untuk membentuk kekebalan bagi ayam
yang sudah memiliki kekebalan aktif. Pada saat ayam menginjak
umur tertentu, perlu mendapatkan vaksinasi terhadap beberapa
penyakit yang menular, sebab sifat kebal yang terkandung dalam
tubuh ayam sifatnya terbatas. Kekebalan itu baru akan bereaksi
dengan baik bila telah mendapatkan vaksinasi.
Vaksinasi yaitu suatu tindakan dimana ayam dengan sengaja
dimasuki agen penyakit (antigen) yang telah dilemahkan dengan
tujuan untuk merangsang pembentukan daya tahan atau daya kebal
tubuh terhadap suatu penyakit tertentu, dan aman untuk tidak
menimbulkan penyakit. Agen tersebut biasanya substansi biologis
yang terdiri dari sejumlah jasad renik dari jenis penyakit yang
diupayakan untuk dicegah agar tidak menyerang, sedangkan vaksin
merupakan suatu produk biologis yang berisi sejumlah besar jasad
renik yang diketahui sebagai penyebab suatu penyakit. Daya kerja
vaksin adalah spesifik, oleh sebab itu terhadap setiap macam
penyakit harus dipergunakan vaksin yang berbeda. Vaksin berisikan
jasad renik hidup atau yang sudah mati, sehingga berdasarkan
sifatnya dikenal vaksin aktif dan vaksin inaktif.
Vaksin aktif yaitu vaksin yang dibuat dari virus dalam keadaan
hidup yang telah dilemahkan, yang akan tumbuh dan berkembang
dalam tubuh induk semangnya. Vaksin inaktif yaitu vaksin yang
dibuat dari virus dalam keadaan mati.
Vaksinasi yang dilakukan umumnya untuk mencegah penyakit
menular. Vaksin tersebut diantaranya :
1. Vaksinansi New Castle Disease (ND/tetelo/cekak)
2. Vaksinasi Fowl Fox (Cacar Unggas)
3. Vaksinasi Infectious Laryngo Tracheitis (ILT)
4. Vaksinasi Infectious Bursal Disease (IBD/gumboro)
5. Vaksinasi Infectious Bronchitis (IB)
6. Vaksinasi Avian Encephalomyelitis
7. Vaksinasi Marek’s Disease
8. Vaksinasi Egg Drop Syndrome

Praktikum Manajemen Ternak Unggas (2014) Prak 6 - Hal 66


Praktek -6 : Vaksinasi Ayam

Waktu Vaksinasi
Pelaksanaan vaksinasi yang tepat harus disesuaikan dengan
sifat penyakit, umur ayam, dan jenis ayam yang dipelihara.
Pelaksnan vaksinasi ini biasanya berbeda satu sama lain, tergantung
dari kebutuhan dan situasi penyakit yang ada di wilayah peternakan
tersebut.

Syarat-syarat Vaksinasi
Dalam melaksanakan vaksinasi agar efektif dalam memperoleh
kekebalan terhadap penyakit tertentu perlu diperhatikan :
 Vaksin yang digunakan tidak kadaluarsa
 Vaksin harus selalu dalam keadaan dingin dalam lemari es atau
memakai thermos yang didalamnya ada es batu.
 Vaksin yang sudah dicampur dengan pelarut harus habis
digunakan dalam waktu kurang dari 2 jam.
 Vaksinasi hanya dilakukan pada ayam sehat
 Vaksinasi jangan dilakukan pada saat perlakukan lain
berlangsung, seperti pindah kandang, debeaking, dan sebaginya.
 Vaksinasi dilakukan serentak pada semua ayam
 Vaksinasi dilakukan sebaiknya pada pagi atau sore hari dimana
temperatur lingkungan relatif rendah.
 Hindari cahaya matahari langsung atau panas pada waktu
melakukan vaksinasi
 Sisa vaksin harus dibuang pada tempat yang aman

Pelarut Vaksinasi
Vaksin perlu dilarutkan pada pelarut tertentu, diantaranya
Aquadest, biaqudest, NaCl fisiologis, dan methyline blue. Bila dalam
keadaan kondisi tidak memungkinkan untuk memperoleh pelarut
tersebut dapat digunakan air mineral (seperti AQUA) dan air kelapa.
Pelarut methyline blue biasnya digunakan untuk mencampur
vaksin ND pada anak ayam. Pencampuran antara vaksin dan pelarut
harus cepat digunakan kurang dari 2 jam agar kerja vaksin efektif.

Praktikum Manajemen Ternak Unggas (2014) Prak 6 - Hal 67


Praktek -6 : Vaksinasi Ayam

Cara Vaksinasi
Cara melakukan vaksinasi terdapat beberapa cara yaitu melalui
tetes mata atau tetes hidung, air minum, injeksi (intramuscular dan
subcutan), tusuk sayap, dan sparayer (disemprot). Vaksinasi melalui
tetes mata atau hidung biasa dilakukan pada anak ayam, dan sebagai
indikator bahwa vaksin telah masuk adanya gerakan menelan.
Vaksinasi injeksi/suntik dilakukan pada ayam yang dewasa pada
bagian intramuscular (artinya jarum suntik masuk ke dalam
otot/daging) atau subcutan (artinya jarum suntik terletak diantara kulit
dan otot/daging). Vaksinasi melalui alat penyemprot khusus (sprayer)
biasa dilakukan pada peternakan besar. Vaksinasi tusuk sayap biasa
dilakukan pada pencegahan penyakit fowl fox dengan cara
menggoreskan kedua jarum suntik pada otot sayap.
Vaksinasi melalui air minum biasanya dilakukan pada ayam yang
dewasa dan populasinya banyak. Vaksinasi ini dilakukan dengan cara
ayam dipuasakan minum terlebih dahulu selama kurang lebih dua jam
atau lebih.

6.3. Alat dan Bahan Praktikum


6.3.1. Alat :
 Spuit atau alat suntik dari plastik
 Botol tetes mata

6.3.2. Bahan :
 Anak ayam (DOC)
 Ayam dewasa (dara)
 Vaksin ND dosis 100 ekor
 Methylene Blue
 Biaquadest

6.4. Cara Kerja


1. Siapkan vaksin ND untuk 100 ekor (100 dosis), buka segel jangan
sampai tutup dari karet terbuka.
2. Ambil sebagian cairan methyline blue melalui spuit, lalu suntikan
cairan tersebut ke dalam vaksin.

Praktikum Manajemen Ternak Unggas (2014) Prak 6 - Hal 68


Praktek -6 : Vaksinasi Ayam

3. Setelah tercampur, goyangkan dengan arah angka delapan botol


vaksin tersebut.
4. Setelah campuran homogen masukkan kedalam botol methyline
blue.
5. Campuran tersebut sudah siap untuk dilakukan vaksinasi melalui
tetes mata atau tetes hidung.
6. Cara meneteskan pada mata atau hidung anak ayam yaitu
pegang bagian tubuh anak ayam oleh tiga jari yaitu kelingking, jari
manis, jari tengah tangan kiri serta jari telenjuk dan jempol tangan
kiri memegang kepala anak ayam.
7. Setelah posisi tersebut teteskan satu tetes pada salah satu
matanya, jangan dilakukan pada kedua matanya.
8. Indikator bahwa vaksin sudah masuk yaitu adanya gerakan
menelan.
9. Prosedur pembuatan vaksinasi ND untuk ayam dewasa sama
dengan pada vaksinasi ND ayam, hanya yang menjadi pelarut
selain methyline blue biasanya pelarut aqudest.
10. Dalam membuat vaksinasi ND untuk ayam dewasa, pelarut harus
diperhitungkan. Misal vaksin ND untuk 100 dosis, maka pelarut
yang digunakan jangan melebihi 1 ml per ekornya.
11. Setelah larutan vaksin ND selesai dibuat, maka vaksin siap
disuntikan melalui intramuscular atau subcutan.
12. Cara vaksinasi ND untuk ayam dewasa bisa dilakukan oleh
seorang atau dua orang.
13. Vaksinasi ND yang dilakukan seorang yaitu tangan kiri memegang
kedua kaki ayam sambil bagian tubuh dan kepala ayam dikepit
oleh lengan tangan kiri, sedangkan tangan kanan memegang spuit
untuk siap disuntikan.
14. Vaksinasi ND yang dilakukan oleh dua orang yaitu seorang
memegang ayam dan seorang lagi menyuntikan. Orang yang
memegang ayam yaitu tangan kiri memegang kedua kaki ayam
dan tangan kanan memegang kepala dan tubuh ayam.
15. Setelah siap pada posisi menyuntik, vaksinasi disuntikan pada
otot di sebelah tulang dada mentok (strenum) atau bagian paha.

Praktikum Manajemen Ternak Unggas (2014) Prak 6 - Hal 69


Praktek -6 : Vaksinasi Ayam

Penyuntikan dilakukan secara intramuscular yaitu jarum suntik


masuk ke dalam otot dada atau paha ayam.

6.5. Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan kekebalan tubuh ayam ?
2. Apa manfaat dilakukan vaksinasi pada unggas?
3. Apa persyaratan dalam melaksanakan vaksinasi pada unggas ?
4. Jelaskan mengenai macam vaksin pada unggas.
5. Bagaimana cara atau metode vaksinasi dilakukan ?
6. Tergantung faktor apa saja jenis vaksin yang diberikan pada
unggas atau ayam ?
7. Jelaskan macam pelarut vaksinasi.
8. Mengapa pelaksanaan vaksinasi tidak boleh dilakukan pada
temperatur lingkungan tinggi atau siang hari ?
9. Berapa ml maksimal pelarut yang diberikan pada setiap ekor ayam
dewasa ?
10. Mengapa vaksin tidak boleh terkena cahaya matahari ?

Praktikum Manajemen Ternak Unggas (2014) Prak 6 - Hal 70


Praktek -6 : Vaksinasi Ayam

Lembar Kerja Praktikum

Sub Pokok Bahasan : Vaksinasi Ayam


Tanggal Praktikum :
Nama Mahasiswa :
NPM Mahasiswa :
Kelomp[ok :
Asisten :

Vaksin Anak Ayam


Umur Ayam :
Metode atau Cara Vaksin :
Dosis Vaksin :
Nama Jenis Pelarut :
Volume Pelarut :

Vaksin Ayam Dewasa


Umur Ayam :
Metode atau Cara Vaksin :
Dosis Vaksin :
Nama Jenis Pelarut :
Volume Pelarut :

Sumedang,

Dosen/Asisten Mahasiswa

Praktikum Manajemen Ternak Unggas (2014) Prak 6 - Hal 71

Anda mungkin juga menyukai