BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dasar yang amat penting di
Indonesia. Puskesmas merupakan unit yang strategis dalam mendukung terwujudnya
perubahan status kesehatan masyarakat menuju peningkatan derajat kesehatan yang
optimal. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal tentu diperlukan upaya
pembangunan sistem pelayanan kesehatan dasar yang mampu memenuhi kebutuhan
mayarakat.
Pelayanan kesehatan bermutu yang berorientasi pada kepuasan pelanggan
atau pasien menjadi strategi utama bagi organisasi kesehatan di Indonesia, agar tetap
eksis ditengah persaingan global yang semakin kuat. Salah satu strategi yang paling
tepat dalam mengantisipasi adanya persaingan terbuka melalui pendekatan mutu
paripurna yang berorientasi pada proses pelayanan bermutu, dan hasil pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan keinginan pelanggan atau pasien. Dimensi mutu
tersebut menyangkut mutu bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan, maupun
penyelenggara pelayanan kesehatan.
Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator kualitas pelayanan. Dan
banyaknya pengunjung pasien ke Puskesmas tidak lepas dari kebutuhan akan
pelayanan kesehatan dan kepuasan pelanggan yang diperoleh berdasar pengalaman
sebelumnya.
Penilaian keberhasilan Puskesmas dapat dilakukan oleh internal organisasi
Puskesmas yaitu berupa penilaian Kinerja Puskesmas mencakup Manajemen Sumber
Daya Tenaga, alat, obat, keuangan dan sistem informasi managemen Puskesmas.
Untuk menjamin bahwa perbaikan mutu, peningkatan kinerja dan penerapan
managemen resiko dilaksanakan secara berkesinambungan, maka perlu dilaksanakan
penilaian oleh pihak eksternal dngan menggunakan standar yang telah ditetapkan
melalui mekanisme akreditasi.
Akreditasi Puskesmas adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh pemerintah
pada Puskesmas, karena telah memenuhi standar yang ditetapkan. Adapun tujuan
akreditasi Puskesmas adalah meningkatkan mutu pelayanan kesehatan promotif,
preventif dan upaya pelayanan klinis dasar, sehingga kebutuhan masyarakat Indonesia
tentang kesehatan terpenuhi.
2
1. Profil Organisasi
Luas Wilayah kerja UPT Puskesmas Susukanlebak terdiri dari 13 desa dari 13 desa di
wilayah kecamatan Susukanlebak, yaitu desa Susukan Agung, Susukanlebak,
Susukan Tonggoh, Karangmangu, Kaligawe, Kaligawe Wetan, Curug, Curug Weatan,
Wilulang, Sampih, Pasawahan, Ciawi Asih, Ciawi Japura. Wilayah kerja UPT
Puskesmas Susukanlebak merupakan wilayah dengan kondisi daerah dataran rendah
dan beriklim panas dengan suhu rata-rata mencapai 33ºC - 34ºC. Luas wilayah kerja
UPT Puskesmas Susukanlebak adalah ± 22,032 Km 2 meilputi 13 desa yang terdiri
atas 57 Dusun, 196 RT dan 63 RW. Sedangkan untuk batas wilayah Kecamatan
Susukanlebak adalah sebagai berikut :
Gambar 2
Peta wilayah kerja UPT Puskesmas Susukanlebak
Tabel 1
Sebaran Sasaran Jumlah Penduduk di Desa Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Susukanlebak Kecamatan Susukanlebak
Tahun 2018
Jumlah Jumlah Jumlah Penduduk
No Desa Rumah KK L P Total
1 Susukanlebak 630 865 1681 1522 3203
2 Susukan tonggoh 437 638 1225 1075 2300
3 Susukan agung 728 885 1794 1638 3432
4 Karangmangu 1041 1426 2471 2304 4775
5 Pasawahan 397 577 1162 1014 2176
6 Wilulang 223 308 698 556 1254
7 Sampih 682 893 1637 1492 3129
8 Ciawi Japura 936 1341 2030 1871 3901
9 Ciawi Asih 1116 1570 2573 2402 4975
10 Kaligawe 769 916 1633 1586 3219
11 Kaligawe Wetan 580 870 1815 1662 3477
12 Curug 705 976 1654 1495 3149
13 Curug Wetan 799 1129 1758 1603 3361
Puskesmas 9.043 12.483 22227 20200 42427
STATUS KEPEGAWAIAN
NO NAMA PNS PTT SUKWAN TOTAL KET
1 KEPALA UPT PUSKESMAS 1 1
2 DOKTER UMUM 1 1
3 DOKTER GIGI 0
4 PERAWAT PADA PUSKESAMAS 4 6 10
5 PERAWAT PADA DTP 0
6 PERAWAT GIGI 1 1 2
7 BIDAN UPT PUSKESMAS 3 1 4
8 BIDAN DESA 7 6 13
9 BIDAN PADA PONED 1 2 6 9
10 NUTRUSIONIST 1 1
11 SANITARIAN 1 1
12 PELAKSANA 1 1 4 6
13 ASISTEN APOTEKER 1 1 2
14 PRANATA LAB 1 1 2
15 SKM 0
16 Penjaga malam 1 1
17 Penjaga kebersihan 1 1
Jumlah 22 3 29 54
Sarana dan Prasarana gedung UPT Puskesmas Susukanlebak ini berdiri diatas luas
tanah 2250 meter2 adalah milik pemerintahan desa SusukanAgung dengan luas
bangunan sekitar 833 meter2 (khusus luas gedung UPT Puskesmas 230 meter2, sisanya
adalah luas bangunan PONED). Gedung UPT Puskesmas memiliki Dua lantai : dimana
lantai satu bagian depan pendaftaran, bagian tengah ruang pelayanan klinis,
konsultasi, bagian samping bagian administrasi, kesehatan klinis, konseling maupun
promosi kesehatan, dan bagian belakang dimanfaatkan untuk kegiatan manajemen dan
Administrasi perkantoran termasuk sekretariat manajemen pengendalian mutu. Dan
lantai 2 di pakai sebagai ruang pertemuan.
b. Visi Organisasi
UPT Puskesmas susukanlebak mempunyai visi yang berkesesuaian dengan visi
dinas kesehatan kabupaten cirebon yaitu :
“Terwujudnya UPT Puskesmas Susukanlebak yang mengutamakan pelayanan
prima dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar menuju terciptanya
masyarakat kecamatan Susukanlebak yang sehat dan mandiri”.
c. Misi Organisasi
Untuk mencapai visi organsasi tersebut, disusun misi dalam 5 (lima) point di UPT
Puskesmas Susukanlebak sebagai berikut :
1. Menciptakan fasilitas pelayanan kesehatan yang mudah di jangkau, aman
dan nyaman sesuai pelayanan kesehatan yang berlaku.
2. Meningkatkan profesionalisme dan kemampuan sumber daya manusia
3. Meningkatkan kinerja dan pelayanan kesehatan yang bermutu
4. Meningkatkan kerjasama lintas sektor yang serasi, selaras dan harmonis
dalam kegiatan pembangunan bidang kesehatan
5. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam upaya kesehatan
e. Sasaran
Sasaran yang akan dicapai atau dihasilkan oleh UPT Puskesmas Susukanlebak
dalam jangka waktu lima tahun terakhir, merupakan bagian itegral dan strategis yang bersifat spesifik dapat
di nilai dan di ukur serta dapat dicapai, sebagai berikut :
Profesional : Memberikan layanan sesuai profesi dan standar, berdedikasi,
loyalitas serta kedisiplinan yang tinggi
Responsif : Cepat tanggap terhadap permasalahan kesehatan yang ada
di masyarakat
Inovatif : Berupaya memberikan pelayanan kesehatan mengikuti
perkembangan dan teknologi
Mandiri : Mendorong kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan
f. Struktur Organisasi
Struktur organisasi UPT Puskesmas Susukanlebak berdasarkan kepada
Keputusan Bupati Cirebon Nomor 61 Tahun 2016, tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Daerah Kabupaten Cirebon ada pada lampiran pertama manual
mutu ini.
g. Motto
Motto kebijakan manajemen penyelenggaraan pelayanan kesehatan di UPT
Puskesmas Susukanlebak adalah “PRIMA (Profesional, Responsif, Inovatif,
Mandiri, Akuntable)”.
h. Tata Nilai
Dalam mencapai visi dan misinya, UPT Puskesmas Susukanlebak berkomitmen
untuk menerapkan tata nilai SEHATI, sebagai berikut :
2. Kebijakan Mutu
Pimpinan Manajemen UPT Puskesmas Susukanlebak telah menetapkan
suatu Kebijakan Mutu Pelayanan UPT Puskesmas yang diketahui dan
dimengerti oleh seluruh jajaran pengelola dan seluruh karyawan UPT
Puskesmas. Kebijakan Mutu tersebut adalah :
a. Kami jajaran pengelola dan seluruh karyawan UPT Puskesmas
Susukanlebak berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan
pelanggan serta keselamatan pasien dan kesepakatan (peraturan Internal)
b. UPT Puskesmas Susukanlebak mempunyai Budaya Mutu yang diterapkan
pada wilayah kerja UPT Puskesmas, yaitu Budaya Mutu meliputi:
8
3. Proses Pelayanan
Sistem Manajemen Mutu dalam Dokumen Manual Mutu ini diuraikan dengan
menjelaskan proses pelayanan yang berlangsung dan dijalankan oleh UPT
Puskesmas Susukanlebak. Penyelenggaraan upaya kesehatan di UPT
Puskesmas Susukalebak ini sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 terdiri dari upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama serta
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat pengembangan dan dalam
menyelenggarakan upaya kesehatan diatas dilaksanakan pelayanan
penunjang. Adapun uraian pelayanan di UPT Puskesmas Susukanlebak
dalam implementasi manual mutu ini, sebagai berikut :
a. Upaya pelayanan UPT Puskesmas
a) Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
esensial :
1. Pelayanan Promosi Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3. Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
4. Pelayanan Gizi; dan
5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
b) Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Klinis/Perseorangan
(UKP):
1. Pelayanan Klinik Umum rawat jalan
2. Pelayanan KIA/KB dan Imunisasi
3. Pelayanan Klinik Gigi
4. Pelayanan Klinik MTBS
5. Pelayanan Klinik di UPT Puskesmas Keliling (5 titik Pusling)
6. Pelayanan Klinik di Poskesdes (10 unit)
7. Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED
buka 24 jam)
c) Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Pengembangan :
1. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
2. Kesehatan Kerja
3. Kesehatan Olah Raga
4. Kesehatan Indera
5. Kesehatan Gigi dan Mulut
6. Kesehatan Jiwa
7. Kesehatan Usia Lanjut
8. Pengobatan Tradisional
d) Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Penunjang :
1. Pelayanan Laboratorium sederhana
2. Pelayanan kefarmasian
3. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
b. Indikator mutu dan kinerja UPT Puskesmas Susukanlebak
Berdasarkan hasil pembahasan tim mutu, maka UPT Puskesmas
Susukanlebak menetapkan indikator mutu dan kinerja sebagai berikut :
NO PROGRAM INDIKATOR TARGET
A ADMEN
9
2) Upaya
kesehatan Cakupan Pembinaan Kelompok Olahraga 100%
olahraga
3) Upaya Cakupan Keluarga Dibina (Keluarga
88%
Perawatan Rawan)
Kesehatan Cakupan Keluarga Rawan Selesai Dibina 100%
Masyarakat Cakupan Keluarga Mandiri III 100%
4) Upaya Cakupan Pembinaan Pos UKK 100%
Kesehatan Cakupan Penanganan Penyakit Akibat Kerja
Kerja (PAK) dan Panyakit Akibat Hubungan Kerja 75%
(AHK)
5) Upaya Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi di
60%
Kesehatan Masyaakat
Gigi dan Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi di TK 80%
Mulut Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi dan
80%
Mulut di SD/ MI
Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan
80%
Mulut Siswa TK
Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan
80%
Mulut Siswa SD
Cakupan Penanganan Siswa TK yang
100%
Membutuhkan Perawatan Kesehatan Gigi
Cakupan Penanganan Siswa SD yang
100%
Membutuhkan Perawatan Kesehatan Gigi
6) Upaya Cakupan Deteksi Dini Gangguan Kesehatan
100%
Kesehatan Jiwa
Jiwa Cakupan Penanganan Pasien Terdeteksi
100%
Gangguan Kesehatan Jiwa
7) Upaya Kesehatan Indera
A Penglihatan Cakupan Skrining Kelainan/ gangguan
100%
refraksi pada anak sekolah
Cakupan Penanganan kasus kelaianan
100%
refraksi
Cakupan skrining katarak 100%
Cakupan Penanganan Penyakit Katarak 100%
Cakupan rujukan gangguan penglihatan
100%
pada kasus Diabetes Militus ke RS
B Pendengara Cakupan Kegiatan Penjaringan Penemuan
100%
n Kasus Gangguan Pendengaran di SD/MI
Cakupan Kasus Gangguan Pendengaran di
100%
SD/MI yang ditangani
8) Upaya Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut 100%
Kesehatan Cakupan Pembinaan Usia Lanjut pada
70%
Usia Lanjut Kelompok Usia lanjut
9) Upaya Cakupan Pembinaan Upaya Kesehatan
13%
Kesehatan Tradisional (Kestrad)
Tradisional Cakupan Pengobat Tradisional Terdaftar/
100%
berijin
Cakupan Pembinaaan Kelompok Taman
100%
Obat Keluarga (TOGA)
C UKP
1 Loket Jam buka pelayanan pada jam 07.30 100%
Pendaftaran Kelengkapan pengisian rekam medis 100 %
Kepuasan pasien 85%
2 Ruang Setiap pelayanan di poli umum yang
Pemeriksaan dilaksanakan dalam jam pelayanan 70%
Umum diberikan oleh dokter
12
B. Tujuan pedoman
Tujuan Manual Mutu ini disusun sebagai acuan bagi UPT Puskesmas
Susukanlebak dalam membangun sistem manajemen mutu baik untuk
penyelenggaraan UKM maupun untuk penyelenggaraan pelayanan klinis (UKP).
C. Ruang Lingkup Pelayanan
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat, untuk menyelenggarakan
pelayanan kesehatan dasar, menyeluruh, dan terpadu bagi seluruh masyarakat di
wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok dan membina peran serta masyarakat..
Pengertian dari pelayanan kesehatan dasar, menyeluruh, dan terpadu disini,
adalah upaya pengobatan penyakit (kuratif), upaya pencegahan (preventif), upaya
peningkatan kesehatan (promotif), dan upaya pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang
ditujukan kepada semua penduduk.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa fungsi Puskesmas,
yaitu :
1. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya,
2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat,
3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya.
13
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN
A. Persyaratan Umum
UPT Puskesmas Susukanlebak menetapkan, mendokumentasikan, memelihara
sistem manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi UPT Puskesmas.
Sistem ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan
pengendalian terhadap proses-proses penyelenggaraan pelayanan UPT
Puskesmas baik penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat (UKM) maupun
upaya pelayanan Klinis (UKP), yang meliputi kejelasan proses pelayanan dan
interaksi proses dalam penyelenggaraan pelayanan, kejelasan penanggung jawab,
penyediaan sumber daya, penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari
perencanaan yang berdasar kebutuhan masyarakat/pelanggan, verifikasi terhadap
rencana yang disusun, pelaksanaan pelayanan, dan verifikasi terhadap proses
pelayanan dan hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi serta upaya
penyempurnaan yang berkesinambungan.
B. Pengendalian Dokumen
Uraian Sistem Manajemen Mutu UPT Puskesmas Susukanlebak dalam
pengendalian dokumen dijelaskan dalam dokumentasi yang disusun dengan
struktur sebagai berikut :
Dokumen level 1 : menjelaskan Kebijakan dan uraian singkat sistem
manajemen mutu UPT UPT Puskesmas Susukanlebak (terdiri atas SK);
Dokumen level 2 : menjelaskan rincian metode dan cara kerja
pelaksanaan proses/ sistem manajemen mutu UPT Puskesmas Susukanlebak
berupa Pedoman/Manual;
17
BAB III
TANGGUNGJAWAB MANAJEMEN
A. Komitmen Manajemen
Kepala UPT Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu, penanggung
jawab upaya kesehatan masyarakat, penanggung jawab pelayanan klinis, dan
seluruh karyawan UPT Puskesmas bertanggung jawab untuk menerapkan
seluruh persyaratan yang ada pada manual mutu ini.
C. Kebijakan mutu
Pimpinan Manajemen UPT Puskesmas Susukanlebak telah menetapkan suatu
Kebijakan Mutu Pelayanan UPT Puskesmas yang diketahui dan dimengerti oleh
seluruh jajaran pengelola dan seluruh karyawan UPT Puskesmas. Kebijakan
Mutu tersebut adalah :
1. Berorientasi kepada kepuasan pelanggan
2. Memberikan pelayanan yang berkualitas dan profesional
3. Mengadakan perbaikan dan peningkatan mutu pelayanan secara kontinyu
dan berkesinambungan
4. Mematuhi peraturan dan standar yang berlaku
5. Menetapkan sasaran mutu dan mengevaluasi hasil pencapaian.
20
Hubungan antar personal dan fungsi yang ada pada UPT Puskesmas
Susukanlebak ditunjukkan dalam suatu Diagram Struktur Organisasi Mutu yang
terdapat pada Lampiran dari Manual Mutu ini.
G . Komunikasi Internal
Komunikasi antar fungsi yang ada dalam UPT Puskesmas Susukanlebak telah
ditetapkan menjadi suatu bagian dalam Sistem Manajemen Mutu, yang
dijelaskan dalam dokumentasi yang ada, dengan tujuan untuk menjembatani
komunikasi antar fungsi dan meningkatkan efektifitas pelaksanaan sistem
manajemen mutu.
Komunikasi internal ini dilakukan dengan cara workshop (mini loka karya / loka
karya bulanan), pertemuan mingguan, pembinaan/pengarahan/pengumuman di
apel pagi, diskusi, email, sms hp pribadi, hotline sms UPT Puskesmas
Susukanlebak 082319696462, memo, papan informasi UPT Puskesmas/ruang
sekretariat manajemen mutu dan media lain yang tepat untuk melakukan
komunikasi.
22
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
A. Umum
Pertemuan tinjauan manajemen merupakan proses evaluasi terhadap
kesesuaian dan efektifitas penerapan sistem manajemen mutu yang dilakukan
secara berkala dan melibatkan berbagai pihak yang terkait dengan operasional
kegiatan organisasi. Pertemuan tinjauan manajemen di UPT Puskesmas
Susukanlebak ditetapkan untuk dilakukan minimal dua kali dalam setahun.
C. Luaran Tinjauan:
Hasil yang diharapkan dari tinjauan manajemen adalah peningkatan efektivitas
sistem manajemen mutu, peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan
pelanggan, dan identifikasi perubahan-perubahan, penyediaan sumber daya
yang perlu dilakukan, termasuk antara lain; sumber daya tenaga, sarana alat
kesehatan dan sarana pendukung pelayanan, pengembangan mapun perbaikan
prasarana dan tata letak tempat pelayanan yang berkaitan dengan aksesibiltas,
kenyamanan, harapan dan keselamatan pelanggan.
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA
c. Infrastruktur
Pengelolaan Infrastruktur di UPT Puskesmas Susukanlebak dijelaskan dalam
uraian dokumen terlampir sistem manajemen mutu, baik penataan aksesibilitas
tempat pelayanan dan bangunan serta ditopang dengan fasilitas yang cukup
memadai.
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
e) Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar, jujur, serta tidak
diskriminatif
2) Kewajiban sasaran
a) Membaca atau mengikuti informasi dan prosedur pemanfaatan
pelayanan UKM demi keamanan dan keselamatan
b) Beritikad baik dalam menunjang program penyelenggaraan UKM
(Undang-undang konsumen No. 8 tahun 1999)
c) Berdasarkan UU No. 29 tahun 2004 pasal 53 tentang kewajiban
sasaran adalah :
i. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang
kesehatannya
ii. Mematuhi nasihat dan petunjuk
iii. Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan
kesehatan
iv. Memberi imbalan jasa atas pelayanan yang diterima
Tindakan preventif
a) Tujuan dari tindakan tindakan preventif adalah mencegah terulangnya
masalah yang sama dan untuk meningkatkan kinerja UPT Puskesmas
secara keseluruhan
b) Upaya tindakan preventif dipastikan sesuai dengan skala dampak yang
dapat ditimbulkan dari masalah tersebut
c) Koordinator Unit bertanggung-jawab memastikan tindakan koreksi/
prevensi yang telah dilaksanakan efektif
d) Prosedur tindakan preventif dipastikan dibuat
Dokumen terkait:
Prosedur Pengendalian Program
Prosedur tindakan korektif dan preventif
Perjanjian kerjasama adalah sebuah bisnis yang melibatkan dua orang atau
lebih dalam kegiatan bisnis tersebut, rawan memunculkan terjadinya
perbedaan. Hal ini merupakan sebuah kewajaran dalam proses kemajuan
sebuah kegiatan selama biasa disikapi dengan positif. Namun, bila disikapi
dengan negatif dan tidak dicari solusi atas perbedaan tersebut, bisa menjadi
sebuah ancaman atas kelangsungan
bisnis. Disinilah pentingnya dibuat perjanjian kerjasama antara pihak-
pihakyang terlibat dalam pelaksanaan bisnis.Perjanjian kerjasama dalam
sebuah bisnis bisa dilakukan secara formal maupun informal.Hal ini
disesuaikan dengan jenis.
b. Kewajiban
1) Pasien memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang
masalah kesehatan
2) Pasien mamatuhi nasehat dan petunjuk dokter, dokter gigi dan
petugas UPT Puskesmas
3) Pasien mematuhi ketentuan yang berlaku di UPT Puskesmas
33
c) Ruang lingkup
- Resiko terkait pelayanan pasien :
Berhubungan langsung dengan pelayanan pasien
Konsekuensi hasil pelayanan yang tidak sesuai dengan
yang diharapkan
Kerahasian dan pemberian informasi yang sesuai
Perlindungan dari pelecehan, kelalaian dan serangan
Pasien diberitahu tentang resiko
Pelayanan non diskriminatif
Perlindungan barang berharga pasien dari kerusakan,
kerugian.
- Resiko terkait staf medis
Kredensial terhadap staf medis
Tindakan medis dilakukan sesuai kompetensi dan prosedur
baku
Pasien dikelola dengan benar
Pelatihan staf medis
- Resiko terkait pegawai
Menjaga lingkungan yang aman
Kebijakan kesehatan pegawai
- Resiko terkait properti
34
b. Keselamatan pasien
Keselamatan pasien (patient safety) adalah reduksi dan
meminimalkan tindakan yang tidak aman dalam sistem pelayanan
kesehatan sebisa mungkin melalui pratik yang terbaik untuk mencapai
luaran klinis yang optimum.(The Canadian Patient Safety Dictionary,
Oktober 2003).Keselamatan pasien menghindarkan pasien dari
cedera/cedera potensial dalam pelayanan yang bertujuan untuk
membantu pasien.
Tujuan Patient Safety terciptanya budaya keselamatan pasien
di UPT Puskesmas., meningkatnya akuntabilitas (tanggung jawab) UPT
Puskesmas terhadap pasien dan masyarakat,menurunnya KTD
(kejadian tidak diharapkan) di UPT Puskesmas, terlaksananya program-
program pencegahan, sehingga tidak terjadi pengulangan KTD
(kejadian tidak diharapkan).
Sistem Patient Safety
Assesment Resiko
Identifikasi dan Pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko
pasien
Pelaporan dan analisa insiden
Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko
Solusi: Mencegah terjadinya CEDERA akibat kesalahan suatu tindakan
atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.
b. Tindak lanjut
1) Membuat tempat parkir tempat kendaraan pasien
2) Membuat alur pelayanan pasien
3) Menyiapkan tempat tunggu pelayanan yang nyaman dan
tersedianya tempat sanitasi pelanggan
4) Membuat identifikasi pasien secara terukur dan terencana
5) Menginformasikan kepada pasien mengenai proses pelayanan
6) Mengarahkan pelanggan agar tertib dalam proses pelayanan dan
menunjukkan unit pelayanan yang dibutuhkan
7) Memberikan pelayanan sesuai dengan SOP kasus klinis masing-
masing
8) Memberikan obat sesuai dengan iidentifikasi pelanggan dan
ketepatan obat sesuai dengan SOP
9) Mengarahkan pelanggan untuk tertib keluar dari unit pelayanan.
Dokumen Terkait : Prosedur Analisis Data
2) Audit internal
Tujuan audit adalah untuk memastikan sistem manajemen
mutu diimplementasikan secara efektif dan hasilnya sesuai
dengan yang telah direncanakan.
Tim audit dibentuk oleh ketual Manajemen dan disahkan oleh
Kepala UPT Puskesmas dan dibekali pelatihan yang cukup
sebelum melaksanakan audit.
Program audit direncanakan oleh ketua tim audit dengan
mempertimbangkan tingkat kepentingan dan kekritisan unit
yang akan diaudit.
terencana dan terdokumentasi serta mengedepankan integritas
dan independensi.
Audit harus dilakukan sesuai dengan prosedur audit yang telah
ditetapkan.
Dalam setiap pelaksanaan audit,auditor harus memperhatikan
hasil audit yang terdahulu untuk mengevaluasi efektivitasnya.
Kriteria audit, lingkup, frekuensi dan metode-metode yang akan
digunakan dipastikan ditentukan dalam prosedur audit internal.
Pelaksanaan audit dilakukan secara objektif dan mengikuti
ketentuan persyaratan audit.
Koordinator unit yang diperiksa bertanggung jawab untuk
menindak-lanjuti temuan audit pada unit-nya.
Tindakan koreksi diambil segera mungkin untuk mengeliminasi
ketidak-sesuaian yang telah ditemukan.
Tindak lanjut audit harus mencakup verifikasi terhadap tindakan
tindakan yang telah diambil.
Ketua tim audit bertanggung jawab dan melapor kepada Wakil
Manajemen
Dokumen Terkait : Prosedur Audit Internal
3) Pemantaun dan pengukuran proses, kinerja
Metode pemantauan dan pengukuran yang digunakan untuk
mengevaluasi efektivitas sistem manajemen mutu dan
pelayanan harus dipastikan keabsahannya.
Metode yang digunakan harus dapat dibuktikan kemampuannya
untuk mencapai hasil yang telah direncanakan.
Bila hasil yang direncanakan tidak tercapai maka tindakan
koreksi dan pencegahannya harus dilakukan untuk memastikan
kesesuaian terhadap produk.
Dokumen terkait : Standar Operasional Prosedur Pelayanan
d) Analisa data
1. Data-data proses atau implementasi sistem manajemen mutu harus
dikelola dengan baik
2. Data dianalisa dengan menggunakan teknik-teknik yang sesuai,
misalkan menggunakan teknik statistik.
3. Analisa data dilakukan oleh setiap Koordinator Pelayanan,
kegiatannya untuk mengetahui tingkat kinerja masing-masing
proses/melihat kesenjangan-kesenjangan yang ada sehingga dapat
dilakukan tindakan perbaikan.
41
4. Prosedur analisa data dibuat oleh KMM dan menjadi acuan bagi
semua fungsi lainnya.
5. Hasil analisa data harus mengarah pada pengidentifikasian ketidak-
sesuaian ketidak-efektifan dan tindakan-tindakan perbaikan yang
diperlukan.
6. Data dianalisa antara lain untuk memantau :
- Kepuasan pelanggan
- Kesesuaian terhadap persyaratan Pelayanan UPT Puskesmas
- Karakteristik dan kecenderungan proses,Pelayanan UPT
Puskesmas
- Sebagai dasar untuk mengambil langkah-langkah yang
diperlukan.
Dokumen Terkait : Prosedur Analisis Data
e) Peningkatan berkelanjutan
a. Seluruh karyawan dan koordinator wajib melakukan peningkatan
secara terus menerus terhadap efektivitas sistem manajemen mutu
sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan wewenangnya.
b. Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang tertuang dalam
kebijakan mutu,sasaran mutu, hasil audit, analisa data tindakan
koreksi dan prevensi serta tinjauan manajemen.
f) Tindakan korektif
1. Penyebab-penyebab terjadinya ketidak-sesuaian dipastikan
dieliminasi/ dihilangkan dan dicegah dari terjadi lagi.
2. Tujuan dari tindakan koreksi dan tindakan prevensi adalah
mencegah terulangnya masalah yang sama dan untuk meningkatkan
kinerja UPT Puskesmas secara keseluruhan.
3. Agar proses tindakan koreksi berjalan lancar dan hasilnya efektif,
dipastikan prosedur tindakan koreksi disediakan yang mencakup:
4. Meninjau ketidak-sesuaian termasuk keluhan pelanggan.
5. Menentukan penyebab-penyebab masalah
6. Merencanakan dan melaksanakan tindakan koreksi
7. Menyimpan Rekaman Mutu tindakan koreksi
8. Meninjau efektivitas tindakan koreksi
9. Tindakan koreksi harus sesuai dengan dampak dari masalah
10. Prosedur tindakan koreksi dipastikan dibuat
g) Tindakan preventif
1. Tujuan dari tindakan tindakan preventif adalah mencegah
terulangnya masalah yang sama dan untuk meningkatkan kinerja
UPT Puskesmas secara keseluruhan
2. Upaya tindakan preventif dipastikan sesuai dengan skala dampak
yang dapat ditimbulkan dari masalah tersebut.
3. Koordinator Unit bertanggung-jawab memastikan tindakan koreksi/
prevensi yang telah dilaksanakan efektif
4. Prosedur tindakan preventif dipastikan dibuat
42
BAB VII
PENUTUP