Anda di halaman 1dari 23

LOGBOOK KERJA PRAKTEK

PEMELIHARAAN SISTEM PROTEKSI PENANGKAP PETIR


DAN GROUNDING DI PEROYEK PEMBANGUNAN
Judul:
CONDOTEL DAN APPARTEMENT BHUVANA RESORT
CIAWI KABUPATEN BOGOR
Nama: Cucu Cahyani
NIM: 157002047
Prodi: Teknik Elektro
Ttd
Hari ke Tanggal Item Kegiatan Pembimbing
Lapangan
1 25/06/2018 1. Perkenalan Profil Perusahaan PT.
Unicorn Tosan Perkasa oleh tim
Manufaktur. David
2. Perkenalan anggota PT. Unicorn
Tosan Perkasa sebagai pelaksana
tugas dibidang manufaktur. David

3. Materi jenis – jenis panel distribusi


yang diproduksi di PT. Unicorn
Ricky
Tosan Perkasa .
Montere
Kesimpulan :
1) PT. Unicorn Tosan Perkasa merupakan perusahaan yang bekerja dibidang ME (
Mekanikal Elektrikal ) dimana PT. Unicorn Tosan Perkasa menyediakan jasa
instalasi mekanis-elektrik serta menyediakan desain dan pembuatan panel.
2) Dalam melakuak Kerja Praktek ini kami dikenalkan dengan dua orang pembing
– bing, pertama bapak Ricky Monter yang bertanggung jawab untuk pemberian
materi, kedua bapak Budi yang bertanggung jawab untuk keperluan teknis yang
berkaitan dengan komponen panel.
3) Panel distribusi merupakan suatu peralatan listrik yang terdiri dari unit panel
penghubung daya dan sistem penyaluran tenaga listrik, dengan beberapa fungsi
yaitu :
a. Fungsi daya yaitu mengumpulkan daya listrik dan mendistribusikanya ke

11
beban.
b. Fungsi proteksi yaitu pemutuskan dan menghubungkan rangkaian saat
terjadi hubung singkat dan beban lebih.
c. Fungsi control yaitu sebagai pengaman kontrol sistem.
PT. Unicorn Tosan Perkasa memproduksi beberapa jenis panel diantaranya :
a. Panel LVMDP/LVDP/PUTR b. Panel Booster
c. Panel SDP/MDP d. Panel Pompa
e. Panel Lighting f. Panel Pompa Air Bersih
g. Panel Capasitor Bank h. Panel Pompa Air Panas
i. Panel Control Genset j. Panel Sump Pit
k. Panel Elktronik Kebakaran l. Panel Sewage Pump
m. Panel Hydran n. Panel Exhansifan
o. Panel AHU p. Panel AC
q. Panel Chiller r. Panel VAC
s. Panel CHWP t. Panel Power
u. Panel CWP v. Panel Lift
w. Panel FCU x. Panel Eskalator
Tabel 1. Jenis Panel yang Diproduksi di PT. Unicon Tosan Perkasa
2 26/06/2018 1. Materi pengenalan komponen panel
yang diproduksi di PT. Unicorn
Tosan Perkasa dan Fungsinya. Ricky
Montere
Kesimpulan:
1) Panel box atau disebut juga dengan panel listrik berfungsi sebagai kotak
pelindung atau disebut dengan casing. Panel box biasanya terbuat dari
alumunium, metal dll. Panel box ini terbagi menjadi beberapa jenis
diantaranya :
1. Berdasarkan penempatanya :
a. Panel Box Indoor
b. Panel Box Outdor

12
2. Berdasarkan lokasi pemasangannya :
a. Panel Box Free Standing (FS)
b. Panel Box Waill Maounting (WM)
Didalam panel box terdapat beberapa komponen diantaranya : Miniatur
Circuit Breaker (MCB), Moulded Case Circuit Breaker (MCCB), Air
Circuit Breaker (ACB), Kabel, Relay, Kontaktor, Bus Bar, Auxilary
MCCB, Load Breaker Switch (LCB), Kontaktor, Surge Protektive Device,
Shunt Trip, Bus Bar, Bus Bar Supory, Heat Shrink, Spatukabel’ Change
Over Swich, Matering, Slektor, Trafo CT, Pilot Lamp, Push Button,
Terminal, Kapasitor Bank, Relay Control Phase (RCP), Trmis, Timer,
Kontak Bantu, VSD, Rel, Manual Motor Stator
3 28/06/2018 1) Pembahasan komponen pada box
panel.
2) Pembahasan mengenai panel Ricky
lighting. Montere
Kesimpulan:
1) Box panel untuk panel lighting yang berjenis Waill Mounting (WM) memiliki
beberapa bagian :
a. Pintu Panel
b. Pengunci
c. Engsel
d. Vc (Saluran Udara)
e. Best Plat (Penyimpanan Komponen)
f. Tiang Updek
g. Updek (tutup Atas)
2) Panel lighnting termasuk kedalam panel distribusi. Panel ligting ini merupakan
panel yang didalamnya terdapat fuse atau circuit breaker yang berfungsi untuk
melindungi penerangan atau stopkontak baik dari over voltage atau short circuit.
Dalam sebuah panel lighting terdapat beberapa komponen diantaranya :
a. MCB 3 fole yang disebut dengan incoming, berfungsi memroteksi daya

13
yang masuk dari PLN yang nantinya akan menjadi sumber daya bagi
komponen panel lainya.
b. MCB 2A yang berfungsi sebagai proteksi untuk pilot lamp dan slektor
c. MCB 1 pole yang disebut dengan outgoing berfungsi untuk memproteksi
beban beban yang nanti akan terpasang.
d. Kontaktor ini berfungsi kontrol untuk beban lampu agar dapat di kendalikan
menggunakan slektor.
e. Relay berfungsi sebagai penahan fungsi dari slector, karna ada bebrapa
kondisi pada sektor. Dengan konteks menerima tegangan dari kontaktor.
f. Termina berfungsi untuk menyambungkan beban dengan komponen yang
ada didalam panel, baik itu beban lampu atau saklar
4 29/06/2018 1) Pengecekan Panel Lighting dan
Panel Penerangan jalan Umum.
2) Prinsip Kerja Panel Lighting dan Ricky
Panel Penerangan Jalan Umum. Montere

Kesimpulan:
1) Dalam melakukan pengecekan panel lighting dan panel PJU kami menggunakan
Avometer tujuan kami melakukan pengecekan ini agar bisa mengetahui alur
prinsip kerja dari panel itu sendiri.
2) Prinsip Kerja Panel Lighting dan Panel Penerangan Jalan Umum.
Prinsip kerja dari kedua panel hampir sama hanya saja terdapat perbedaan
komponen utuk pengaturan sistem otomatisnya.
1. Panel Lighting
Prinsip kerja dari panel ligthing ini yaitu menerima daya dari PLN yang
kemudian masuk melalui kabel ke MCB 3 pole yang disebut dengan
incoming. MCB ini merupakan proteksi untuk daya yang akan masuk ke
MCB Outgoing yaitu MCB control dan MCB beban (Lampu dan Saklar),
yang disambungkan menggunkan bus bar 3 pole. Setelah daya masuk ke
MCB control suplay daya masuk ke pilot lamp dan slektor. Selektor yang
digunakan merupakan slektor switch karna memiliki 3 posisi yaitu posisi

14
off, Manual dan Otomatis. Saat slektor dalam posisi Otomatis slecktor
terhubung pada rilay yang telah diseting menggunakan sofware dimana pada
saat rilay mendapat tegangan 24 volt dari kontaktor maka otomatis lampu
akan menyala. Untuk mode manual, slector terhubung pada kontaktor yang
terhubung langsung pada beban melalui terminal.
2. Prinsip kerja dari panel Penenrangan Jalan Umum ini yaitu menerima daya
dari PLN yang kemudian masuk melalui kabel ke MCB 3 pole yang disebut
dengan incoming. MCB ini merupakan proteksi untuk daya yang akan
masuk ke MCB control dan MCB beban (Outgoing), yang disambungkan
menggunkan bus bar 3 pole. Setelah daya masuk ke MCB control daya akan
menyalakan pilot lamp dan slektor. Selektor yang digunakan merupakan
slektor switch karna memiliki 3 posisi yaitu posisi off, Manual dan
Otomatis. Saat slektor dalam posisi Otomatis slecktor terhubung pada timer
yang telah diseting pada jam berapa lampu akan menyala dan mati. Panel
ini menggunakan fngsi COS (Cahange Oper Switch) menggunakan timer.
Dan unrtuk posisi manual slektor langsung terhubung ke kontaktor dan
menghubungkan beban melalui terminal.
5 02/07/2018 1) Pengenalan Proyek Bhuvan oleh tim
Engginering PT. Unicorn Tosan
Perkasa

Regina
Kesimpulan :
1) Proyek Bhuvana adalah sebuah konsep hunian condotel dan apartment yang
terintegrasi dalam sebuah kawasan yang strategis. Bhuvana condotel dan
apartment berdiri diatas lahan seluas 21.000 m2 dengan satu tower setinggi 15
lantai. Akan merangkum sebanyak 101 unit apartment dan 203 unit condotel.
Pekerjaan MEP (Mechanical Electrical Plumbing) yang dikerjakan oleh PT.
Unicorn Tosan Perkasa diproyeksikan selesai selama 515 hari kalender sejak 06
September 2016 sampai dengan 27 Maret 2018. Pada proses pengerjaan MEP

15
(Mechanical Electrical Plumbing) memerlukan perencanaan dan perancangan
sistem Plumbing, Electrical, Hydrant, Tata Udara, Tata Suara, Electronik dan
Lift yang baik guna memenuhi kualitas standarisasi juga kenyamanan dalam
penggunaan Bhuvana condotel dan apartment.
6 03/07/2018 1) Pembahasan materi MEP
(Mechanical Electrical an Plumbing)
2) Penentuan kapasitor di proyek
Bhuvana. Regina
Kesimpulan :
1) MEP (Mechanical, Electrical and Plumbing) adalah Jenis Rekayasa yang
berfokus pada disiplin ilmu yang dibutuhkan untuk membangun struktur yang
bekerja dan aman untuk manusia dan pekerjaan. Aspek mekanis berfokus pada
pemanasan, pendinginan dan ventilasi. Aspek listrik berfokus pada penyediaan
daya ke semua outlet dan peralatan. Aspek pipa berfokus pada penyediaan air
dan pengeringan air limbah .
2) Kapasitor Bank
Merupakan kumpulan dari beberapa kapsitor yang biasanya memiliki
spesifikasi yang sama dan dihubungkan supaya memdapat suatu nilai kapasitas
tertentu. Fungsi dari kapasitor bank itu sendirri adalah untuk memperbaiki
power factor dengan cara menyeimbangkan antara beban induktif dan kapasitif.
Kapasitor bank yang digunakan untuk perbaikan factor daya di proyek buvhana
terdiri dari beberapa step kapasitor dengan nilai kapasitor berbeda beda.
Penggunaan kapasitor ini menggunakan sistem regularoe kapasitor.
Dalam menemtukan besar daya setiap kapasitor mengacu pada best tabel sistem
kelipatan tegangan yang sesui dengan merek kapasitor yang digunakan. Tim
engginering mendisain kapasior dengan merek ducati.
Kontaktor yang
Sistem tegangan disain Tegangan kerja
digunakan
5 5 8
10 10 16

16
12,5 12,5 20
15 15 24
20 20 32
25 25 40
30 30 48
40 40 64
50 50 80
Tabel 2. Best Kelipatan Tegangan Kapasitor Merek Ducati
7 04/07/2018 1) Sistem pemadaman kebakaran atau
Fire Hydrant di sebuah gedung oleh
tim mekanikal. Regina
2) Sistem plumbing disebuah gedung.
Kesimpulan :
1) Sistem pamadam kebakaran
Sistem ini disediakan digedung sebagai preventif atau pencegahan agar tidak
terjadi kebakaran. Sistem ini terbagi menjadi 2 yaitu sistem indor dan outdor.
1. Sistem Pemadaman Indor
a. Sistem Springkel
Biasanya digunakan pada gedung bertingkat tinggi, saluran pipa pada
sistem ini berisikan air bertekan dengan tekanan air selalu terjaga.
b. Sistem hyderan Box
Biasanya ditempatkan dalam gedung sebagai antisipasi jika sistem
springkel kewalahan mengatasi kebakaran di dalam gedung.
c. Lending Valve.
Sistem ini hanya digunakan di kota – kota besar, penempatanya biasa
digunakan di tangga darurat.
2. Sistem Pemadaman Outdor
a. Hyderan Pilar
Sistem ini berfungsi sebagai sumber air yang terhubung dari tank
bawahtanah untuk memadamkan kebakaran dioutdor.

17
b. Seamese Conector
Sistem ini berfungsi untuk membackup air tangki bawahtanah yang
sumbernya dari tank mobil pemadam.
c. Outdor Hydran Pilar berfungsi menyalurkan air untuk memadamkan api
dari Hydran Pilar.
2) Plumbing adalah pekerjaan pemipaan yang terdapat pada bangunan gedung
seperti pipa untuk air bersih, air kotor, pipa ventilasi, dan air hujan
Sistem plumbing dalam sebuah gedung terbagi menjadi 2 :
1. Sistem penyediaan air bersih
Sistem ini meliputi pada penyadiaan air bersih dan sistem distribusi, sistem
ini menyangkut pada sumber air bersih, sistem penampungan air (tangki,
groung tank, roof tank), pompa transfer dan distribusi.
Sistem air bersih terbagi mnjadi :
a. Sistem air bersih
b. Sistem air panas
2. Sistem air kotor terdiri dari :
a. Saluran Air hujan
Sistem pembungan air hujan merupakan sistem instalasi untuk
mengalirkan air buangan yang berasal dari hujan.
b. Saluran Air Bekas
Sistem pembuangan air bekas merupakan sistem instalasi untuk
mengalirkan air buangan yang berasal.
c. Saluran Air Bekas Kitchen
Sistem pembungan air bekas kitchen merupakan sistem instalasi untuk
mengalirkan air buangan yang mengandung minyak biasanya berasal dari
dapur.
d. Saluran Air Kotor
Sistem pembungan air kotor merupakan sistem instalasi untuk
mengalirkan air buangan yang berasal dari closet dan urine.
e. Sistem Venting
Sistem instalasi untuk pengeluara udara yang terjebak didalam pipa air

18
limbah atau air buangan.

8 05/07/2018 1) Sisitem ventilasi air conditioning.


2) Perkenalan mengenai sistem BAS
Kesimpulan :
1) Sisitem ventilasi air conditioning.
1. Air Conditioning merupakan sebuah sistem atau mesin konversi energi
yang digunakan untuk memindahkan panas dari temperatur rendah menjadi
temperatur tinggi yang dirancang untuk menstabilkan suhu udara dan
kelembaban suatu rungan yang digunakan untuk mendinginkan suatu
rungan pada waktu tertentu.
2. Jenis – Jenis AC
Ada beberapa jenis AC yang sering digunakan dilapangan yaitu :
a. Wall mounted
b. Celling Control
c. Fan Coil Unit
d. AHU Coil Unit
e. AHU Ffloor Standing
f. AC Presisi
3. Kapasitas AC yang ada dipasaran
Satuan PK Satuan BTU/H
½ PK 5.000 BTU/H
¾ PK 7.000 BTU/H
1 PK 9.000 BTU/H
1 ½ PK 12.000 BTU/H
2 PK 18.000 BTU/H
2 ½ PK 24.000 BTU/H
3 PK 27.000 BTU/H
Tabel 3. Kapasitas AC yang ada di Lapangan
4. Perhitungan Pemasangan AC
Rumus :

19
Beban Pendingin = Luas Bangunan x Faktor Pengkali
Keterangan :
Luas bangunan = P x ℓ
Faktor Pembagi
Area Kelembaban BTU/H
Tinggi 500
Sedang 700
Rendah 800
Ruang Meeting 900
Area Ballrom Kecil 1000
Area Ballrom Besar 12000
Tabel.4 Tabel Faktor Pengali
2) BAS
Bas merupakan kepanjangan darin Building Automatic Sistem adalah
Aoutomation yang diterapkan pada sistem building yang terintegrasi menjadi
satu kesatuan system, fungsinya untuk moitoring, control, tranding (garafik –
garafik system), reporting disebut juga laporan selama sistem berjalan dan
alarming. Komponen utama BAS terbagi menjadi 2 :
1. Sofware
2. Hardware
a. Control
b. Sencor
c. Aktuator
d. PC
9 06/07/2018 1) Menentukan Besarnya Nilai
Kapasitor Bank (kVAR)
Kesimpulan :
1) Ketentuan Dasar Pemasangan Kapasitor
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik nomor :
023–PRT–1978, tentang Peraturan Instalasi Listrik pasal 9 ayat 1, bahwa bagi

20
suatu instalasi yang menggunakan sumber daya listrik yang mengakibatkan
factor kerja turun mencapai < 0,85, maka pada rangkaian system tersebut harus
diperbaiki dengan menggunakan capasitor bank, sehingga factor kerja dapat
diperbaiki menjadi = 0,95. Dalam jaringan instalasi listrik, ada yang perlu
diperhatikan untuk penghematan pemakaian daya yang diakibatkan oleh rugi –
rugi, adalah :
a. Yang diakibatkan oleh beban resistif
Beban yang diakibatkan dari hambatan dari beban seperti lampu pijar,
pemanas dan lain–lain. Daya yang diperlukan /dikonsumsi adalah daya
aktif,
b. Yang diakibatkan oleh beban induktif
Beban – beban induktif ini akan menyebabkan arus ter-belakang (lagging)
terhadap tegangan dengan sudut yang besar dan nilai Cos φ menjadi lebih
kecil, sehingga mengakibatkan daya kVAR menjadi besar.
10 09/07/2018 1) Praktikum Chos Phi menggunakan
lampu LED, Pijar dan Neon.
Susi Susanti
Kesimpulan :
Setelah melakukan percobaan dengan menggunakan beberapa jenis lampu, nilai chos
phi yang terukur sebelum menggunakan capasitor dikatakan jelek (tidak mendekati 1)
dan setelah menambahkan capasitor berukuran 4 µf nilai chos phi yang terukur berubah
menjadi bagus (mendekati 1) berkisar antara 0.95, hal tersebut mempengaruhi pada
besar arus yang mengalir karna besar chos phi berbanding terbalik dengan arus. Selain
mempengaruhi arus penggunaan kapasitor juga berpengaruh terhadap besar daya,
diman daya dihasilkan dari perkalian antara arus dan tegangan. Sehingga daya yang
terukur akan lebih kecil setelah menggunakan capsitor.
11 10/07/2018 1) Perakitan rangkaian DOL

Ricky Monter
Kesimpulan:

21
Rangkaian DOL (Direct On Line Starter) merupakan salahsatu teknik starter atau
pengasutan motor pada motor induksi 3 phasa karena pada saat motor starter lonjakan
arus akan sangat besar bisa 4 sampai 7 kali arus nominal motor.
Pada rangkain DOL terdapat 2 rangkaian listrik yaitu :
a. Rangkaian Kontrol
Merupakan instalasi 1 phasa yang berfungsi mengontrol kerja motor dengan
cara memutus atau menyambungkan aliran listrik ke motor .
b. Rangkaian Daya
Merupakan pangkaian instalasi tegangan 3 phasa yang menyambung dan
menghubungkan arus listruk melalui kontak utama kontaktor. Kontak utama
dari kontaktor dikendalikan terpisah melalui rangkaian kontrol.

12 11/07/2018 1) Perakitan Rangkaian Start Delta

Ricky Monter
Kesimpulan:
Rangkaian Star Delta atau Bintang Segitiga adalah salah satu sistem starter motor 3
phasa yang bertujuan untuk meminimalkan lonjakan arus yang terjadi saat motor
starting. Pada rangkaian star dela terdapat komponen tambahan yaitu timer yang
berfungsi untuk mengatur waktu untuk perubahan rangkaian dari star ke delta dalam
selang waktu 5 sampai 10 detik.
Prinsip kerja star delata adalah dengan membuat star awal tidak menggunakan tegangan
secara penuh dengan cara menghubungkan rangkain star, kemudian saat motor sudah
berputar dan arus sudah menurun fungsi timer berjalan untuk memindahkan rangkaian
secara otomatis menjadi delta. Dengan perubahan rangkaian menjadi delta maka
penggunaan arus akan menjadi penuh.
13 12/07/2018 Sakit -

Kesimpulan:

22
15 13/07/2018 Sakit -

Kesimpulan:

16 16/07/2018 1) Pengenalan lapangan yang sedang di


kerjakan PT. Unicorn Tosan Perkasa.
Juhana Ilyas
Kesimpulan:
Perkenalan lapang yang sedang dikerjakan PT. Unicorn Tosan Perkasa di proyek
Bhuvana Condotel dan Appartement Ciawi kabupaten Bogor.

 Gamabar 1. Jalur Kabel di  Gamabar 2. Jalur Plumbing dan


Lantai Besment Jalur Dakting lantai 3
17 17/07/2018 1) Pengenalan pentingnya K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
di lapangan.
Kesimpulan:
1) Agar setiap pelaksanaan pekerjaan di lapangan, setiap elemen yang terlibat di
dalamnya harus selalu memperhatikan aspek K3 tersebut.
2) Aspek K3 harus selalu melekat dalam perencanaan maupun pelaksanaan
pekerjaan di lapangan. Misalnya, penggunaan alat pelindung diri (APD),
pemasangan rambu-rambu kerja dan penekanan prilaku dalam bekerja.
3) Dengan safety talk dapat pula meningkatkan pengetahuan kita terhadap hal
berikut:
a. Pekerjaan yang kita hadapi dan bahayanya, serta upaya

23
penanggulangannya.
b. Prosedur kerja yang benar.
c. Peralatan safety atau alat pelindung diri (APD)

18 18/07/2018 1) Pengenalan sistem proteksi penagkal


petir di Bhuvana.
Juhana Ilyas
Kesimpulan:
Proyek Bhuvana ini menggunkan sistem penangkap petir Electrostatic, Sistem
Electrostatic ini disebut juga dengan penengkap petir radius dimana pada ujungnya
(head terminal) dibuat agar petir hanya mengenai ujung penengkap petir ini dan tidak
mengenai sasaran lain dalam radius perlindungan penengkap petir.
Penagkal petir yang digunakan memiliki radius perlindungan 70 Meter yang
merupakan pengkal petir merek Guardian dengan level proteksi tinggi type CAT 1.
Pengkap petir ini berdiri setinggi 5 meter diatas gedung dengan jenis tiang berotot.

 Gambar 3. Penakap Petir Merek Guardian

24
19 19/07/2018 1) Penegenalan komponen penengkap
petir.
2) Cara pemasangan penagkal petir. Juhana Ilyas

Kesimpulan:
1) Komponen istalasi penagkal petir :
a. Head Terminal
Head terminal berfungsi untuk menarik sambaran petir dan menyalurkanya
ke grounding dengan melalui konduktor. Head terminal yang digunakan
merupakan merek Guardian dengan radius 70 meter.
b. Lampu Obstuction 100 Watt
Lampu berfungsi sebagai indikator agar tidak tertabrak oleh pesawat.
Lampu indikator ini dilengkapi dengan sistem photoshel dan timer dimana
lampu hanya akan hidup dimalam hari.
c. Kabel Konduktor
Kabel konduktor berfungsi untuk menyalurkan arus petir yang telah
menyambar head terminal menuju pembumian, kabel konduktor yang
digunakan adalah tembaga BC 120mm2 .
d. Pipa Galvanis
Pipa Galvanis berfungsi sebagai tiang penyangga head terminal, tiang ini
memiliki ketinggian 5 meter yang tersusun dari beberapa ukuran yaitu 2”
,3” dan 4” dan biasanya dipasang pada bagian tertinggi atap gedung.
e. Plat Suport
Plat Suport berfungsi untuk menyangga tiang galvanis yang di eratkan
dengan atap menggunakan baut.
f. Kawat Sling
Kawat sling berfungsi sebagai penaman tiang dari terpaan angin, dalam satu
tiang biasanya terdapat tiga kawat sling.
g. Pipa PVC
Pipa PVC yang biasa digunakan berukuran 2”, pipa PVC ini berfungsi untuk
melindungi jalur konduktor yang tersambung dari head terminal menuju
pembumian.

25
h. Komponen Pembumian
Komponen pembumian berfungsi sebagai mengalirkan muatan listrik dari
kabel konduktor ke batang pembumian yang tertananm di dalam tanah.

 Gamabar 4. Tiang Penagkap  Gamabar 5. Head Penangkap Petir


Petir Bhuvana Merek Guardian

 Gamabar 6. Kabel Konduktor  Gamabar 7. Komponen Pembumian


BC 120 mm Bak Kontrol

20 20/07/2018 1) Materi pemeliharaan pengkal petir

Juhana Ilyas
Kesimpulan:
Pemeliharaan ini dilakukan untuk menjaga dan menjamin kelayakan pengkal petir
agar dapat berfungsi secara oprimnal. Perawatan penangkal petir dilakukan 2 kali
dalam satu tahun dengan cara :
a. Memeriksa nilai resistansi pada tanah dengan menggunakan eart tester

26
b. Memetiksa keberadaan atau kelengkapan komponen yang telah ter instalasi .
c. Mengganti komponen – komponen yang sudah rusak.
d. Mengganti head terminal jika sudah ditemukan kerusakan akibat sambaran
petir
e. Melakukan penambahan titik grounding jika nilai resustansi tanah meningkat

21 23/07/2018 1) Pengenalan prinsip sistem proteksi


penengkap petir, fungsi dan resiko
di lapangan. Juhana Ilyas

Kesimpulan:
1) Prinsip Kerja
Cara kerja penangkal petir adalah saat muatan listrik negatif di bagian bawah
awan sudah tercukupi, maka muatan listrik di tanah akan segera tertarik.
Muatan listrik kemudian segera merambat naik melalui kabel konduktor, meuju
keujung batang penangkal petir. Ketika muatan listrik negatif berada cukup
dekat di atas atap, daya tarik-menarik kedua muatan semakin kuat. Muatan
positif di ujung-ujung penangkal petir tertarik ke arah muatan negatif.
Pertemuan kedua muatan menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik itu akan
mengalir ke dalam tanah melalui kabel konduktor, dengan demikian sambaran
petir tidak akan mengenai bangunan tetapi di netralisirkan ke dalam tanah.
2) Fungsi pengkal petir :
a. untuk mencegah bangunan dari sambaran petir
b. menjaga keselamatan manusia dan peralatan elektronik.
3) Resiko Kerusakan Akibat Sambaran Petir
a. Kematian atau korban jiwa
b. Kerusakan mekanis
c. Kerusakan Thermal
d. Kerusakan Elektrik4

27
22 24/07/2018 1) Pengetesan AC split woll
Juhana Ilyas

Kesimpulan:
Pengetesan dilakukan untuk mengetahui arus dan tekanan pada setiap unit AC.
Peralatan yang digunakan
a. Manifold berfungsi untuk mengukur tekananrefrigeran.
b. Tang Amper berfungsi untuk mengukur arus yang mengalir.

 Gamabar 8. Alat Prngetesan Tekanan dan


Arus Pada Unit AC

23 25/07/2018 1) Pengenalan titik grounding di proyek


Bhuvana
2) Pengukuran nilai resistansi
grounding. Juhana Ilyas
Kesimpulan:
1) Grounding
Grounding atau Pentanahan adalah sistem pentanahan yang terpasang pada
suatu instalasi listrik yang bekerja untuk meniadakan beda potensial dengan
mengalirkan arus sisa dari kebocoran tegangan atau arus dari sambaran petir ke
bumi.
Terdapat 8 titik groundi yang ada Di Proyek Pembangunan Condotel dan
Appartement Bhuvana Resort Ciawi Kabupaten Bogor ini, yaitu :
a. Pembumian Penagkap petir
b. Pembumian Panel Elektronik

28
c. Pembumian Trafo
d. Pembumian Panel MVDP
e. Pembumian Pael PUTR
f. Pembumian Panel Kontrol Genset
g. Pembumian Body Genset ( 2 Genset )
2) Pengukuran Nilai Resistansi Grounding
Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui tingkat besar tahanan tanah agar
didapat nilai tahanan yang memenuhi standar kelayakan grounding yang
mengacu pada persyaratan umum instalasi listrik atau puil 2000 (peraturan yang
sesuai dan berlaku hingga hingga saat ini) yaitu kurang dari atau sama dengan 5
ohm. Dijelaskan bahwa nilai sebesar 5 ohm merupakan nilai maksimal atau
batas tertinggi dari hasil resistan pembumian (grounding) yang masih bisa di
toleransi. Nilai yang berada pada pada range 0-5 ohm adalah nilai aman dari
suatu instalasi pembumian grounding. Nilai tersebut berlaku untung seluruh
sistem dan instalasi yang terdapat pembumian (grounding) di dalamnya, baik
pada pembumian penangkap petir, instalasi listrik, trafo, genset, dan elektronik.
Untuk mengukuran tahanan tanah yang akan dijadikan titik grounding tanah
diukur menggunkan alat ukur grounding yang disebut “eart tester”
a) Langkah – langkah pengukuran :
1. Kalibrasi jarum pada alat ukur harus dalam posisi nol.
2. Earth tester memiliki tiga kabel diantaranya adalah kabel merah, kuning
dan hijau. Hubungkan kabel merah dan kuning ke tanah dengan masing-
masing jarak kurang lebih 10 meter dari titik grounding.
3. Hubungkan kabel hijau ke titik grounding yang sudah tertanam, dari
ketiga kabel diatas hubungkan ke alat ukur sesuai dengan warnanya.
4. Setelah itu putar selektor pada alat ukur untuk kita arahkan pada
pengukuran dengan nilai tertinngi (skala 100Ω) lalu tekan tombol tes.
b) Hasil pengukuran resistansi grounding
No Titik grounding Resistansi (ohm)
1 Penangkal petir 0,8

29
2 Panel elktronik 0,9
3 Panel mvdp 1
4 Trafo 0,8
5 Putr/lvmdp 0,8
6 pkg 0,8
Tabel.5 Nilai Hasil Pengukuran Resistansi Grounding

24 26/07/2018 1) Pengenalan jenis dan sistem groundi


yang dipasang di Bhuvana.
Juhana Ilyas
Kesimpulan:
Ada dua jenis sistem grounding yang digunakan di proyek pembagunan condotel dan
appartement Bhuvana Resort ini
1) Sistem grounding TT (Double Terre)
Sistem TT ini digunakan untuk pembumian trafo, dimana titik netrah harus
terhubung dengan bumi. Pada sistem TT, konsumen harus menyediakan koneksi
titik netral sendiri ke bumi, yaitu dengan memasang elektroda bumi yang cocok
untuk instalasi tersebut .
2) Jenis sistem grounding yang kedua adalah jenis IT (Isolated Terre). Pada
sistem ini, bagian netralnya isolated (tidak terhubung) dengan bumi. Kabel
grounding tidak terhubung ke netral tetapi langsung dibumikan. Sistem ini
digunakan untuk pembumian PUTR, MVDP, PKG, Panel Elktronik dan Genset.

25 27/07/2018 1) Penentuan titik grounding untuk


body genset.
2) Penentuan kabel grounding. Juhana Ilyas
Kesimpulan:
1) Terdapat 2 genset yang terpasang di proyek Bhuvana ini, kedua body genset ini
perlu untuk dibumikan agar terhindar dari tegangan sentuh sebagai proteksi agar
lebih aman. Untuk penentun titik grounding ini pertama gali tanah dengan

30
kedalaman sekitar 6 meter, delanjutnya ukur nilai tahanan tanah menggunkan
Eart Tester usahana nilai resistansi tanah dibawah 2 Ohm.
Dalam penentuan titik grounding untuk kedua body genset ini harus memiliki
jarak antar titikgrounding sejauh 6 meter.
2) Penentuan kabel Konduktor
Dalam penentuan penggunaan kawat penghantar harus dilihat dari besar
penampang konduktor daya yang digunakan.
No Penampang konduktor yang Penampang konduktor
digunakan (mm2) pembumin (mm2)
1 <=10 6/4
2 16 10
3 35 16
4 70 50 / 35
5 120 70
6 150 95
7 >=300 120
Tabel.6 Ukuran Kabel Konduktor BC

26 30/07/2018 1) Pengukuran resistansi titik grounding


body genset.
2) Pemasangan grounding pada body
genset. Juhana Ilyas
Kesimpulan:
1) Pengukuran Resistansi Grounding
Setelah titik grounding ditentukan selanjutnya hitung nilai tahanan tanag
tersebut, untuk memenuhi standarisasi grounding nilai resistansi harus dibawah
2 Ohm.
No Titik grounding Resistansi (ohm)
1 Genset Utama 1,2
2 Genset Cadangan 0,8

31
Tabel.7 Hasil Pengukuran Nilai Resistansi Grounding
2)
27 31/07/2018 1) Pemasangan grounding panel
penerangan lantai lantai 8, 7, 6, dan
5.
2) Pembuatan bak kontrol untuk
grounding body genset. Juhana Ilyas
Kesimpulan:
28 01/08/2018 1) Pemasangan box panel telpon di
lantai 2 smpai dengan lantai 8.
Juhana Ilyas
Kesimpulan:
29 02/08/2018 1) Cara memperkecil nilai resistansi
grounding. Juhana Ilyas
Kesimpulan:
30 03/08/2018 1) Pemasangan speaker di koridor lantai
8. Juhana Ilyas
Kesimpulan:
31 06/08/2018 Juhana Ilyas
Kesimpulan:
32 07/08/2018 Juhana Ilyas
Kesimpulan:
33 08/08/2018 Juhana Ilyas
Kesimpulan:
34 09/08/2018 Juhana Ilyas
Kesimpulan:
35 10/08/2018 Juhana Ilyas

32
33

Anda mungkin juga menyukai