BAB II
TEORI DASAR
Panel adalah suatu lemari hubung atau suatu kesatuan dari alat penghubung,
pengaman, dan pengontrol untuk suatu instalasi kelistrikan yang ditempatkan dalam
Panel hubung bagi adalah peralatan yang berfungsi menerima energi listrik dari
listrik tersebut melalui sirkit panel utama dan cabang ke PHB cabang atau langsung
melalui sirkit akhir ke beban yang merupakan beberapa titik lampu dan melalui kotak-
Sesuai dengan kegunaan dari panel listrik, maka dalam perancangannya harus
sesuai dengan syarat dan ketentuan serta standar panel listrik yang ada. Untuk
penempatan panel listrik hendaknya disesuaikan dengan situasi bangunan dan diletakan
pada tempat yang mudah dijangkau dalam pengoperasiannya. Panel harus mendapat
ruang yang cukup luas sehingga pemeliharaan, perbaikan, pelayanan dan lalu lintas
penyaluran energi listrik, karena apabila penempatan dari panel tersebut tidak
diperhatikan maka kontinuitas pelayanan panel tersebut tidak akan bertahan lama dan
Panel Perlengkapan Hubung Bagi harus memenuhi persyaratan (Buku PLN Jilid 3:
2010: 5) :
4. Kemampuan mekanis
Menurut buku PLN jilid 5: 2010: x-xi, kode IP (Indeks Proteksi) adalah sistem kode
yang menunjukkan tingkat proteksi yang di berikan oleh selungkup dari sentuhan
langsung ke bagian yang berbahaya atau bertegangan, dari masukannya benda asing
(angka pertama) dan dari masuknya air (angka kedua). Contoh : IP 44, IP 45 :
Angka pertama :
Angaka kedua :
3. Arus pengenal gawai kendali sisi masuk sekurang-kurangnya 115% dari KHA
kabel.
6. Pengaman sirkit keluar memakai pengaman lebur jenis HRC tipe NH/NT.
10. Lampu indikator merah kuning biru pada sisi sirkit masuk.
1. PHB Utama dengan kabel sirkit masuk ukuran Cu 95 mm2 dan Cu 70 mm2.
2. PHB Cabang dengan kabel sirkit masuk ukuran Cu 50 mm2 dan Cu 25 mm2.
Ependi, 2012) :
1. Penghubung
rangkaian listrik lainnya pada suatu operasi kerja. Panel menghubungkan suplay
tenaga listrik dari panel utama sampai ke beban-bebn baik instalasi penerangan
2. Pengaman
Suatu panel akan bekerja secara otomatis melepas sumber atau suplay tenaga
sebagi pengaman pada panel listrik ini adalah MCCB dan MCB.
3. Pembagi
Panel membagi kelompok beban baik pada instalasi penerangan maupun pada
instalasi tenaga. Panel dapat memisahkan atau membagi suplay tenaga listrik
berdasarkan jumlah beban dan banyak ruangan yang merupakan pusat beban.
Pembagian tersebut dibagi menjadi beberapa group beban dan juga untuk
membagi fasa R, fasa S fasa T agar mempunyai beban yang seimbang antar
fasa.
4. Pengontrol
Fungsi panel sebagai pengontrol merupakan fungsi paling utama, karena dari
Sumber: https://www.google.co.id/search?q=diagram+dasar+panel+hubung+bagi
a. Tegangan, jenis arus, frekuensi, dan daya hubung singkat dari jaringan yang
akan memberi suplai kepada perlengkapan hubung bagi harus tahan terhadap
b. Pelaksanaan sistem relnya, misalnya sistem rel fasa tiga dengan atau tanpa rel
h. Jenis, dan jumlah urat dan luas penampang dari kabel-kabel yang akan
digunakan.
Menurut PUIL 2000 ; 6.3.2 6.4.3 jenis panel hubung bagi terdiri dari:
Panel hubung bagi tertutup pasang dalam adalah panel yang komponen-
Panel hubungh bagi tertutup pasang luar adalah panel yang seluruh komponen-
dipasang diluar ruangan. Bahan yang digunakan sebagai panel harus tahan
cuaca.
Panel hubung bagi terbuka pasang dalam tidak boleh ditempatkan dekat saluran
gas, saluran uap, saluran air atau saluran lainnya yang tidak ada kaitannya
Tempat pemasangan Panel Hubung Bagi terbuka pasang luar harus merupakan
perlengkapan tahan cuaca atau harus mempunyai saluran air sehingga dapat
Seperti yang kita ketahui terdapat beberapa macam panel menurut fungsi dan
LVMDP adalah sebagai panel penerima daya dari trafo dan mendistribusikan
power tersebut ke panel SDP (Sub Distribution Panel). Dengan ukuran box
a. 80 x 100 x 30cm
b. 80 x 120 x 30cm
SDP adalah panel pembagi daya ke sirkit akhir yang berupa panel penerangan
(LP), Panel Control (CP), Panel Daya (PP). Dengan ukuran box panel sebagai
berikut:
a. 60 x 80 x 20cm
b. 70 x 80 x 30cm
a. 50 x 60 x 20cm
b. 50 x 70 x 20cm
14
a. 40 x 50 x 20cm
b. 40 x 60 x 20cm
a. 20 x 30 x 15cm
b. 30 x 40 x 20cm
Pada gedung bengkel Elektro POLNES Samarinda, jenis panel dan tipe panel
yang digunakan adalah panel hubung bagi SDP tertutup pasang dalam, yaitu panel
Panel Hubung Bagi (PHB) tertutup pasang dalam banyak dijumpai pada
konsumen atau pemakai yang digunakan sebagai tempat untuk menampung energi
listrik dari jaringan PLN dan sebagai penyalur energi listrik ke pusat beban serta untuk
Penataan panel harus memenuhi syarat-syarat berikut ini sesuai dengan PUIL
2011 yaitu :
1. harus ditata dan dipasang rapi dan teratur, dan ditempatkan dalam ruang yang
2. Semua instrumen ukur, tombol dan sakelar, harus dapat dilayani dengan mudah
dan aman dari depan tanpa bantuan tangga, meja atau perkakas yang tidak lazim
lainnya.
3. PHBK tertutup pasangan luar harus dipasang di tempat yang cukup tinggi
sehingga tidak akan terendam pada waktu banjir, dan juga harus cukup kuat.
4. PHBK tertutup pasangan dalam yang ditempatkan dalam ruang khusus harus
5. Lemari hubung bagi, kotak hubung bagi dan meja hubung bagi harus dipasang
pada tempat yang sesuai, kering dan berventilasi cukup. Bila tidak,
adalah MCCB, MCB, Din rel dudukan MCB, Rel pembagi/Busbar, Isolator dudukan
indikator.
MCCB merupakan salah satu alat pengaman yang dalam proses operasinya
mempunyai dua fungsi yaitu sebagai pengaman dan sebagai alat untuk penghubung.
Jika dilihat dari segi pengaman, maka MCCB dapat berfungsi sebagai
pengaman gangguan arus hubung singkat dan arus beban lebih. Pada jenis tertentu
pengaman ini, mempunyai kemampuan pemutusan yang dapat diatur sesuai dengan
yang diinginkan.
Sumber : https://www.google.co.id/search?tbm=isch&q=mccb+schneider
Arus Pengenal
Keterangan
(A)
15 100
20 110
25 125
30 150
35 300
40 350
45 400 Non Adjustable
50 450
60 500
70 600
80 700
90 800
Sumber : Katalog Schneider
thermis (bimetal) untuk pengaman beban lebih dan juga dilengkapi relay
MCB banyak digunakan untuk pengaman sirkit satu fasa dan tiga fasa.
1. Dapat memutuskan rangkaian tiga fasa walaupun terjadi hubung singkat pada
3. Mempunyai respon yang baik apabila terjadi hubung singkat atau beban lebih.
Pada MCB terdapat dua jenis pengaman yaitu secara thermis dan
hubung singkat
DIN Rel adalah rel logam dari tipe standar yang banyak digunakan untuk
memasang pemutus sirkuit dan peralatan kontrol industri di dalam rak peralatan.
Produk ini biasanya terbuat dari lembaran baja karbon canai dingin dengan pelapis
permukaan berlapis seng atau kromat. Istilah ini berasal dari spesifikasi asli yang
diterbitkan oleh Deutsches Institut fr Normung (DIN) di Jerman, yang sejak saat itu
1. Bagian topi atas, tipe O, atau tipe , dengan penampang berbentuk topi.
Beberapa katalog produsen juga menggunakan istilah Top hat section / Type O /
Type Omega (). Hal ini dikenal sebagai rel TS35 di Amerika Serikat.
2. Penampang C
Rel ini simetris dalam toleransi yang diberikan. Ada empat rel bagian C
yang populer, C20, C30, C40 dan C50. Jumlah sufiks sesuai dengan
3. Penampang G
4. Jenis lainnya
50022, BS 5584, DIN 46277-3), beberapa jenis rel pemasangan yang tidak
2.4.4 Busbar
tanpa isolasi. Busbar biasanya ditempatkan di dalam panel yang bersifat menampung
dipasang untuk keperluan fasa, netral, dan pembumian. Untuk membedakan antara fasa
dan netral, busbar diberi cat dengan warna yang berbeda yakni:
Busbar yang digunakan pada PHB harus terbuat dari tembaga atau logam yang
memenuhi persyaratan sebagai penghantar listrik. Besar arus yang mengalir dalam rel
tersebut harus diperhitungkan sesuai kemampuan rel sehingga tidak akan menyebabkan
suhu rel lebih dari 65 C. Sedangkan untuk memberi warna rel dan saluran harus dari
jenis yang tahan terhadap kenaikan suhu yang diperbolehkan (PUIL: 2000: 6.6.4.
Sumber: https://www.google.co.id/search?q=cos+phi+meter&source
Pemasangan busbar untuk keperluan fasa dan netral di dalam sebuah panel
listrik dipasang dengan menggunakan penyangga dari bahan isolasi, sedangkan untuk
Sebagai pengenal untuk inti atau rel digunakan warna, lambang, atau huruf
Tabel 2.5 Inti atau Rel (Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000. hal 300).
Pengenal
Inti atau rel Dengan Dengan
Dengan warna
huruf lambing
1 2 3 4
Tidak
C. instalasi arus searah
L+ + ditetapkan
Positif
L - Tidak
Negatif
M ditetapkan
Kawat tengah
Biru
D. Penghantar netral
N Biru
Loreng hijau
E. penghantar pembumian PE kuning
25
Isolator ini terbuat dari bahan polyester Polyglas, diperkuat dengan fiberglass,
warna merah.
mekanik yang sangat baik. Isolator ini dapat digunakan pada kondisi kerja yang ekstrim
seperti suhu ruangan yang tinggi, juga tahan terhadap korosi dan getaran. Bagian segi
enam, mengatur lapisan tengah dengan dua sisi berhadapan, memudahkan koneksi dan
Sumber : www.mbs-ag.com
Sumber:www.mbs-ag.com
27
2.4.6 Penghantar
menyalurkan tenaga listrik harus dibuat dari bahan yang memenuhi syarat serta sesuai
dengan tujuan penggunaannya, serta telah diperiksa dan diuji menurut standar
penghantar yang dikeluarkan atau diakui oleh instalasi yang berwenang, dalam hal ini
Berdasarkan dari bahan pembuatnya penghantar dapat dibagi atas dua bagian
yaitu yang dibuat dari tembaga dan aluminium, dimana masing-masing mempunyai
tidak boleh digunakan untuk menandai warna penghantar lainnya. Warna biru
hanya dapat digunakan untuk maksud lain, jika pada instalasi tersebut tidak
terdapat penghantar netral atau kawat tengah. Warna biru tidak boleh
2.4.6.1 Kabel
Kabel adalah semua jenis hantaran berisolasi atau berselubung baik berbentuk
solid atau berserabut. Penyatuan atau penyambungan satu atau lebih inti umumnya
Dalam kotak panel hubung bagi kabel digunakan untuk menghubungkan satu
komponen dengan komponen lain. Biasanya dipakai kabel jenis NYA dan NYM. Dan
untuk menentukan besar penampang kabel disesuaikan besar arus yang melewati kabel
1. Kabel NYA
Kabel NYA yang hanya memiliki satu penghantar berbentuk pejal, kabel
ini pada umumnya digunakan pada instalasi rumah tinggal. Dalam pemakaiannya
pada instalasi listrik harus menggunakan pelindung dari pipa union atau PVC
2. Kabel NYY
digunakan untuk kabel tenaga pada industri. Kabel ini juga dapat ditanam dalam
mekanis. Perlindungan biasanya berupa pipa atau pasir dan diatasnya diberi batu.
Pada prinsipnya susunan NYY sama dengan susunan NYM. Hanya tebal
isolasi dan selubung luarnya serta jenis PVC yang digunakan berbeda. Wrna
maksudnya yaitu:
Penggunaan utaama kabel NYY adalah sebagai kabel tenaga untuk instalasi
industri diadalam gedung maupun dialam terbuka, disaluran kabel dalam lemari
hubung bagi.
3. Kabel NYM
Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan sistem
tenaga. N.Y.M merupakan simbol yang menjadi bagian dari jenis penghantar,
simbol M menandakan Kabel berisolasi lebih dari satu dan berinti lebih dari 1 (2
dan 4).
Sumber : https://www.google.co.id/search?q=kabel+NYM&source
Y Isolasi PVC
Y Selubung PVC
A Kawat berisolasi
0,5 2,5 - 2 -
0,75 7 15 4 10
1 11 19 6 10
1,5 15 24 10 20
2,5 20 32 16 25
NYFA 4 25 42 20 35
NYFAF 6 33 54 25 50
NYFAZ 10 45 73 35 63
NYFAD 16 61 98 50 80
NYA 25 83 129 63 100
NYAF 35 103 158 80 125
NYFAw
NYFAFw 50 132 198 100 160
NYFAZw 70 165 245 125 200
NYFADw 95 197 292 160 250
Dan NYL 120 235 344 250 315
150 - 391 - 315
185 - 448 - 400
240 - 528 - 400
300 - 608 - 500
400 - 726 - 630
500 - 830 - 630
Tabel 2.10 KHA terus menerus untuk kabel tanah berpenghantar tembaga,
Skun kabel atau cable schoen atau kabel lug adalah sama sama sepatu kabel
yang ber fungsi untuk penyambungan kabel ke terminal atau panel dengan dibautkan
pada bussbar atau panel. Ada berbagai jenis skun Almunium tembaga Almunium
Tembaga serta berbagai ukuran 35mm 50mm 70mm 95mm 120mm 150mm 240mm
300mm 400mm 500mm 630mm dst. Tergantung jenis kabel dan ukuran.
Pada panel listrik trafo arus berfungsi untuk mengontrol besar arus yang
karana tidak tersedianya ampermeter yang dapat mengukur arus yang sangat besar.
Dengan adanya perbandingan antara arus primer dan arus sekunder pada transformator
arus, pada diukur berapapun besar arus yang mengalir dengan membuat perbandingan
lilitan trafo yang sesuai dengan besar arus yang akan diukur.
36
Sumber: https://www.google.co.id/search?q=current+transformer&source
Ampermeter digunakan untuk mengukur arus yang disuplai beban. Alat ukur ini
pemasangannya seri.
Sumber: https://www.google.co.id/search?q=amperemeter&source
menyesuaikan arus yang diukur dengan alat ukur yang kita gunakan. Misalnya arus
yang mengalir pada rangkaian instalasi sebesar 100 A maka akan terbaca pada
Voltmeter adalah alat ukur yang mengukur besaran tegangan yang mengalir
pada suatu rangkaian instalasi listrik. Maksud pengukuran ini adalah untuk mengetahui
besaran tegangan yang mengalir pada rangkaian tersebut, apakah mengalami penurunan
Sumber: https://www.google.co.id/search?q=volt+meter&source
tombol atau tuas putar untuk memilih satu dari dua atau lebih posisi. Ada yang berlaku
seperti toggle switch dimana selektor dapat berhenti pada satu posisi, dan ada yang
berlaku seperti push button, dimana setelah melakukan pemilihan maka seletor akan
kembali ke posisi semula atau posisi netral. Ada model selector swirch yang
fasa atau arus fasa yang terhubung dengan voltmeter dan ampermeter.
Sumber : https://www.google.co.id/search
menggambarkan bahwasanya aliran arus listrik pada panel dalam keadaan bekerja atau
mengalir. Biasanya terdiri dari tiga warna lampu yaitu warna merah (fase R), kuning
(fase S), dan hijau (fase T) yang dipasang pada pintu panel.
Sumber:https://www.google.co.id/search?q=lampu+indikator&source
Melihat dari kondisi yang ada pada Gedung Bengkel Teknik Elektro Politeknik
Negeri Samarinda, jenis PHB yang akan digunakan adalah PHB tertutup pasang dalam.
mengetahui berapa banyak rangkaian akhir yang akan dilayaninya, besar rating
pengaman yang digunakan, besar box panel yang akan direncanakan disesuaikan
dengan dimensi dari komponen-komponen yang akan di pasang pada panel dan
penempatan panel yang sesuai dengan kondisi juga kebutuhan pada Gedung Bengkel
Elektro POLNES.
41
Jumlah maksimum titik beban yang boleh dihubungkan paralel pada sebuah
rangkaian akhir dengan pengaman pemutus daya atau pengaman lebur harus seperti
Tabel 2.12 Jumlah Titik Sambung Untuk Satu Akhir Untuk Penggunaan Tunggal
Pada sirkit dengan penampang kurang dari 2,5 mm2, tidak boleh disambungkan
KKB atau KK fasa satu 15A atau 20A, 4.4.1.4 melarang menyambung KKB pada
sirkit yang diamankan oleh pemutus sirkit atau pengaman lebur kemampuan
tinggi yang mempunyai nilai pengenal melebihi 32A atau pada suatu sirkit yang
diamankan oleh ngaman lebur semi tertutup yang dapat dikawati kembali yang
c) Titik penerangan.
Suatu luminair penerangan dianggap terdiri dari satu atau lebih titik penerangan
sesuai dengan jumlah titik di luminer itu yang dihubungkan dengan kabel
dikendalikannya.
dipandang sebagai titik penerangan (lihat 4.4 2.3). Sistem rel penerangan harus
dipandang sebagai dua (2) titik per meter rel. Suatu peranti yang mempunyai nilai
pengenal tidak melebihi 100W yang dihubungkan magun, atau terhubung melalui
KK yang terpasang lebih dari 2,3 m di atas lantai, dapat dipandang sebagai titik
penerangan.
43
Nilai yang tercantum dalam baris ini berlaku untuk gedung atau bagian dari
bagi peranti pemanas atau pendingin ruangan yang portable menjadi tidak perlu.
Jumlah maksimum titik beban yang dapat dihubungkan paralel pada suatu
sirkit akhir harus sesuai dengan tabel 2.2, dan jumlah titik beban yang dapat
dihubungkan pada suatu sirkit akhir tergantung pada nilai pengenal gawai
proteksi, yang nilai maksimumnya tidak boleh melebihi KHA penghantar sirkit
Sumber : https://www.google.co.id/search?q=segitiga+daya&source
Daya aktif (P) digambarkan dengan garis horizontal yang lurus. Daya reaktif
(Q) berbeda sudut sebesar 90o dari daya aktif. Sedangkan daya semu (S) adalah hasil
penjumlahan secara vektor antara daya aktif dengan daya reaktif. Jika mengetahui dua
44
dari ketiga daya maka dapat menghitung salah satu daya yang belum diketahui dengan
................... (2.1)
Keterangan :
P = Daya aktif
Q = Daya reaktif
S = Daya semu
Daya aktif adalah daya yang sesungguhnya dibutuhkan oleh beban. Satuan daya
aktif adalah W (Watt) dan dapat diukur dengan menggunakan alat ukur listrik
Wattmeter. Daya Aktif pada beban yang bersifat resistansi (R), dimana tidak
mengandung induktor grafik gelombang tegangan (V) dan arus se fasa, sehingga besar
daya sebagai perkalian tegangan dan arus menghasilkan dua gelombang yang keduanya
= ............................................................. (2.2)
Keterangan :
Daya aktif pada beban impedansi (Z), beban impedansi pada suatu rangkaian
disebabkan oleh beban yang bersifat resistansi (R) dan induktansi (L). Maka
45
gelombang arus menghasilkan dua puncak positif yang besar dan dua puncak negatif
yang kecil. Pergeseran sudut fasa bergantung seberapa besar nilai dari komponen
induktor nya.
Keterangan :
V = Tegangan (V)
Daya reaktif adalah daya yang dibutuhkan untuk pembentukan medan magnet
atau daya yang ditimbulkan oleh beban yang bersifat induktif. Satuan daya reaktif
adalah VAR (Volt.Amper Reaktif). Untuk menghemat daya reaktif dapat dilakukan
dengan memasang kapasitor pada rangkaian yang memiliki beban bersifat induktif. Hal
Keterangan :
V = Tegangan (V)
Daya semu adalah daya yang dihasilkan dari perkalian tegangan dan arus listrik.
Daya nyata merupakan daya yang diberikan oleh PLN kepada konsumen. Satuan daya
nyata adalah VA (Volt.Ampere). Beban yang bersifat daya semu adalah beban yang
bersifat resistansi (R), contoh : lampu pijar, setrika listrik, kompor listrik dan lain
sebagainya. Peralatan listrik atau beban pada rangkaian listrik yang bersifat resistansi
tidak dapat dihemat karena tegangan dan arus listrik sefasa perbedaan sudut fasa adalah
0o dan memiliki nilai factor daya adalah 1. Berikut ini persamaan daya semu :
= ..................................................... (2.5)
= cos ...................................................... (2.6)
Keterangan:
V = Tegangan (V)
Sistem 3 fasa : = ................................................ (2.7)
3
Sistem 1 fasa : = ....................................................... (2.8)
47
Kemampuan hantar arus adalah batas arus maksimum yang dapat dialirkan
secara kontinyu pada keadan tertentu tanpa mengakibatkan kenaikan suhu melampaui
nilai tertentu.
Menurut PUIL 2000 pasal 5.5.3.1 bahwa penghantar sirkit akhir yang
menyuplai motor tunggal tidak boleh mempunyai KHA kurang dari 125% arus
pengenal beban penuh, disamping itu untuk jarak jauh perlu digunakan penghantar
yang cukup ukurannya hingga tidak terjadi susut tegangan yang berlebihan.
Keterangan :
In = Arus nominal
yang berfungsi untuk menyalurkan arus lebih kebumi sehingga dapat memberikan
komponen instalasi agar dapat terhindar dari bahaya arus dan tegangan lebih, serta
keperluan pemakaian.
- Tahan korosi
- Cukup kuat
Untuk menentukan besarnya tahanan pembumian dengan satu buah elektroda batang
4
Rbt = n 1)..................................... (2.10)
2
Keterangan :
Ukuran elektroda pembumian akan menentukan besar tahanan pembumian. Berikut ini
adalah tabel yang memuat ukuran-ukuran elektroda pembumian yang umum digunakan
Tabel 2.13 Luas Penampang Minimum Elektroda Pembumian (PUIL 2000 3.18.4.2 hal 82)
Bahan
Jenis
Elektroda Baja Berlapis
Baja Berlapis Seng Tembaga
Tembaga
- Pita baja 100 50 mm2 - Pita tembaga 50
mm2, tebal 5 mm2 mm2, tebal 2
Elektroda
- Hantaran pilin 95 mm2
Pita
mm2 - Hantaran pilin
35 mm2
Pipa baja 1 Baja Baja 15 mm
Elektroda
profil L 65x65x7, dilapisi tembaga
Batang
U 6 T6, X 50x3 2,5 mm
Pelat besi tebal 3 Pelat tembaga
Elektroda
mm, luas 0,5-1 m2 rebal 2 mm, luas
Pelat
0,5-1 m2
Tabel 2.14 Ukuran Penampang Penghantar Sistem Pembumian (PUIL 2000 3.16.1.1 hal 77)
memenuhi standar yang ditentukan dengan satu elektroda, bisa digunakan metode
PUIL 2000 3.19.1.4 : apabila hasil pengukuran belum mencapai 5 , maka elektroda
Berdasarkan Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) tahanan jenis tanah
Tabel 2.15 Nilai Tipikal Tahanan Jenis Tanah (PUIL 2000 3.18.3.1 hal 80)
Tanah
Pasir dan
Jenis Tanah Liat dan Pasir Kerikil Tanah
Kerikil
Tanah Rawa Tanah Basah Basah Berbatu
Kering
Ladang
Resistansi
30 100 200 500 1000 3000
jenis (m)
Sebelum melakukan tindakan, yang harus diketahui terlebih dahulu adalah sifat-sifat
tanah dimana akan dipasang elektroda pembumian untuk mengetahui resistansi jenis
pembumian.