Anda di halaman 1dari 19

Mendeskripsikan Komponen Utama

PHB Instalasi Tenaga dan Merancang


PHB Instalasi Tenaga

Kelompok 4 :
1. Avner Christian
2. Van Trinito
3. Robbi Simamora
4. Michael Purba
Pengertian Panel Hubung Bagi (PHB)

Panel hubung bagi adalah peralatan yang berfungsi menerima


energi listrik dari PLN dan selanjutnya mendistribusikan dan
sekaligus mengontrol penyaluran energi listrik tersebut melalui
sirkit panel utama dan cabang ke PHB atau langsung
melalui sirkit akhir ke beban yang berupa beberapa titik lampu
dan melalui kotak-kontak ke peralatan pemanfaatan listrik yang
berada di dalam bangunan.
Fungsi Panel Hubung Bagi (PHB)
Fungsi panel dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam yaitu :
1. Penghubung
Panel berfungsi untuk menghubungkan antara satu rangkaian listrik dengan rangkaian listrik lainnya pada suatu operasi kerja. Panel
menghubungkan suplay tenaga listrik dari panel utama sampai ke beban- beban baik instalasi penerangan maupun instalasi tenaga.
2. Pengaman
Suatu panel akan bekerja secara otomatis melepas sumber atau suplay tenaga listrik apabila terjadi gangguan pada rangkaian.
Komponen yang berfungsi sebagai pengaman pada panel listrik ini adalah MCCB dan MCB.
3. Pembagi
Panel membagi kelompok beban baik pada instalasi penerangan maupun pada instalasi tenaga. Panel dapat memisahkan atau membagi
suplay tenaga listrik berdasarkan jumlah beban dan banyak ruangan yang merupakan pusat beban. Pembagian tersebut dibagi menjadi
beberapa group beban dan juga untuk membagi fasa R, fasa S, fasa T agar mempunyai beban yang seimbang antar fasa.
4. Penyuplai
Panel menyuplai tenaga listrik dari sumber ke beban. Panel sebagai penyuplai, dan mendistribusikan tenaga listrik dari panel utama,
panel cabang sampai ke pusat beban baik untuk instalasi penerangan maupun instalasi tenaga.
5. Pengontrol
Fungsi panel sebagai pengontrol merupakan fungsi paling utama, karena dari panel tersebut masing-masing rangkaian beban dapat
dikontrol. Seluruh beban pada bangunan baik instalasi penerangan maupun instalasi tenaga dapat dikontrol dari satu tempat.
Jenis Panel Hubung Bagi (PHB)

1. Panel Hubung Bagi 3. Panel Hubung Bagi


tertutup pasang dalam terbuka pasang dalam
Panel Hubung Bagi tertutup pasang Panel Hubung Bagi terbuka pasang
dalam adalah panel yang sudah dalam tidak boleh ditempatkan dekat
komponen-komponennya ditempatkan saluran gas, saluran uap, saluran air
didalam kotak panel yang tertutup dan atau saluran lainnya yang tidak ada
terpasang didalam ruangan. kaitannya dengan Panel Hubung Bagi
(PHB) tersebut.
2. Panel Hubung Bagi 4. Panel Hubung Bagi
tertutup pasang luar terbuka pasang luar
Panel Hubung Bagi tertutup pasang Tempat pemasangan Panel Hubung
luar adalah panel yang seluruh Bagi (PHB) terbuka pasang luar harus
komponen-komponen ditempatkan merupakan perlengkapan yang tahan
didalam kotak panel yang tertutup cuaca. Perlengkapan atau harus
dan dipasang diluar ruangan. Bahan mempunyai saluran air sehingga dapat
yang digunakan harus tahan cuaca. dicegah terjadinya genangan air.
Berdasarkan tegangannya ada beberapa jenis panel hubung
bagi, yaitu:
• PHB Tegangan Tinggi
• PHB Tegangan Rendah PHB Tegangan Tinggi adalah
PHB Tegangan Rendah adalah PHB yang penerapan nya pada tegangan rendah seperti : Gardu dengan kapasitas besar
dalam hal ini PHB tegangan
1. Box sikring pada rumah  tinggi terbagi menjadi beberapa
jenis, yaitu GI dan GITET.
2. Panel pada perumahan atau pun gedung dan industri
GI adalah Gardu Induk atau
3. Dan LVC (Low Voltage Cabinet) yang biasa di tempatkan pada sisi JTR.  jenis dari PHB yang di letakan
pada tegangan 70 KV, 150 KV,
• PHB Tegangan Menengah
dan 275 KV.
GITET adalah Gardu Induk
PHB Tegangan Menengah atau bisa di sebut Gardu Distribusi adalah salah satu PHB yang
Tegangan Tinggi, sama saja
berfungsi sebagai tempat pengumpul, pembagi, atau pun penyalur daya listrik ke beban. dengan GI hanya saja tegangan
Selain itu Gardu distribusi juga bisa di gunakan sebagai tempat untuk menurunkan oprasi nya lebih tinggi sebab
tegangan, kita ambil contoh dari PLN di salurkan tegangan sebesar 20kV dan listrik di gitet mampu beroprasi pada
tegangan sebesar 500 KV.
rumah-rumah memerlukan tegangan hanya sebesar 220V, maka tegangan tersebut akan
masuk ke dalam gardu distribusi yang tentunya sudah di lengkapi dengan transformator
stepdown.
Komponen Utama Panel Hubung Bagi

a.      MCB b.      MCCB (Mould Case c. Rangkaian Kontrol


Circuit Breaker)
Miniature Circuit Breaker
Mould Case Circuit Breaker 1.       Saklar tombol tekan (Push button)
atau yang dikenal dengan
adalah salah satu pemutus Saklar tombol tekan merupakan alat
MCB pada dasarnya adalah
rangkaian udara dalam bentuk pembuka atau penutup rangkaian yang
suatu alat yang bekerja
kontak cetakan. Pemutus ini pengoperasiannya dilakukan dengan
dengan cara semi otomatis
dirakit dalam unit terpadu dalam menekan tombol tersebut. Saklar ini
yang dapat digunakan untuk
kotak bahan isolator. berfungsi sebagai saklar bantu untuk
pengaman terhadap beban
pengoperasian kontaktor ataupun MCCB.
lebih atau hubung singkat.
2.      Kontaktor
Kontaktor merupakan sejenis saklar/kontak yang bekerja dengan bantuan daya magnet listrik dan
mampu melayani arus beban listrik yang besar dan mampu menyambung ataupun membuka rangkaian
listrik secara berulang-ulang.

d. Transformator Arus
Pada panel listrik trafo arus berfungsi untuk
mengontrol besar arus yang mengalir pada
rangkaian. Transformator arus dibuat dengan
perbandingan tertutup, karana tidak tersedianya
ampermeter yang dapat mengukur arus yang
sangat besar. Dengan adanya
perbandingan  antara arus primer dan arus
sekunder pada transformator arus, pada diukur
berapapun besar arus yang mengalir dengan
membuat perbandingan lilitan trafo yang sesuai
dengan besar arus yang akan diukur.
e.  Lampu Indikator
Lampu indikator atau lampu tanda merupakan sebuah tanda yang menggambarkan bahwasanya aliran arus listrik pada panel
dalam keadaan bekerja atau mengalir. Biasanya terdiri dari tiga warna lampu yaitu warna merah (fase R), kuning (fase S),
dan hijau (fase T) yang dipasang pada pintu panel.

f. Busbar
Gunanya untuk pemisah Netral dan PE. Penulis menggunakan busbar tersebut agar antar fasa mempunyai tempat
sendiri dan untuk pengamanan komponen.
g. Alat Ukur

Amper Meter 
Amper meter adalah sebuah alat ukur yang khusus mengukur atau membaca berapa arus
yang di gunakan . Dengan mengetahui besaran arus ini kita bisa menentukan berapa ampere
proteksi arus yang di perlukan, luas penampang kabel, dan berapa beban yang harus di
bagi.

Volt Meter
Volt Meter adalah indikator yang menunjukan berapa voltase tegangan yang di pakai .
Dengan mengetahui besar voltase kita bisa menetukan berapa watt atau beban yang ideal
untuk tegangan tersebut.

Watt Meter
Watt meter adalah alat ukur yang membaca dan mendeteksi berapa beban yang ada di
dalam pendistribusian panel PHB . Dalam beberapa kasus watt meter diperlukan sebagian
orang untuk kalkulasi berapa beban yang di gunakan sehingga bisa tahu berapa tagihan
listrik yang akan di bayar pada masa mendatang
Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB)

1. Penataan Panel PHB


Penataan panel PHB di perlukan agar tersusun dengan rapi dan bisa tersimpan di tempat yang mudah di jangkau
dan mudah untuk perawatan, berikut adalah sedikit tips penataan panel PHB .

 Sebuah Panel PHB harus di susun sedemikian rupa sehingga terlihat rapi dan tersusun. 

 Tempatkan di tempat yang mudah di jangkau, untuk memudahkan perawatan atau pun memudahkan memutus arus bila
mana ada kosleting pada panel sub PHB.

 Sediakan unit keluaran berupa terminal agar penyambungan ke beban lebih mudah

 Terminal kabel kendali dan saluran daya di tempatkan secara terpisah. 


2. Penandaan Panel PHB

1) Penandaan berfungsi sebagai sebuah petunjuk untuk memudahkan pelayanan dan


perawatan pada panel PHB.Berikut adalah jenis penandaan pada panel PHB :

 Nomor Pengaman , Bisa untuk MCB atau pun sekering.

 Nomor Terminal daya dan juga nomor control nya

 Nomor Untuk kode kabel masuk dan keluar

 Dan saya merekomendasikan agar gambar rangkaian di tempel di pintu panel


untuk memudahkan membaca wiring rangkaian pada panel.

 Warna Busbar atau penghantar di bedakan seperti contohnya Untuk 3 Fasa, Fasa R
berwarna merah, Fasa S berwarna kuning, Fasa T berwarna hitam, Netral
berwarna biru dan Grounding Berwarna hijau. 
Perancangan PHB
Sirkuit motor
Konduktor sirkuit akhir yang menyuplai motor tunggal tidak boleh mempunyai KHA
kurang dari 125 % arus pengenal beban penuh.

Konduktor sirkuit akhir yang mensuplai dua motor atau lebih, tidak boleh mempunyai
KHA kurang dari jumlah arus beban penuh semua motor itu ditambah 25 % dari arus
beban penuh motor yang terbesar dalam kelompok tersebut. Yang dianggap motor terbesar
ialah yang mempunyai arus beban penuh tertinggi.

Proteksi hubung pendek sirkit cabang


Suatu sirkit cabang yang menyuplai beberapa motor dan terdiri atas konduktor dengan ukuran
berdasarkan 510.5.3.2 harus dilengkapi dengan proteksi arus lebih yang tidak melebihi nilai
pengenal atau setelan gawai proteksi sirkit akhir motor yang tertinggi berdasarkan 510.5.5.2.3,
ditambah dengan jumlah arus beban penuh semua motor lain yang disuplai oleh sirkit tersebut.
Gawai proteksi beban lebih motor terdiri atas GPAL dan GPHP
• Arus pengenal GPAL motor sekurang-kurangnya 110% - 115% arus pengenal motor.
• KHA kabel (Iz) sesuai 510.5.3.1 adalah 125 % arus pengenal beban penuh motor (IB).

• Menurut persamaan pada Ayat 433.1 maka arus pengenal GPHP harus ≤ Iz,biasanya nilainya di
antara IB dan Iz dan dikoordinasikan dengan KHA kabel.
Tabel KHA Kabel dan Gawai Proteksi
RANCANGAN PHB INSTALASI TENAGA

 Motor 1:50 A
 Motor 2: 62 A
 Motor 3: 86 A
 Motor 4: 106 A
 Motor 5: 64 A

Ketentuan:

1.Motor tersebut terbagi menjadi 2 cabang Utama

2.Dimana cabang 1 ialah Motor 1,2, 3 dan Cabang 2 ialah Motor 4 dan
5.

3.Setiap motor memiliki Proteksi masing-masing (Proteksi


Motor/Overload dan Proteksi CB )

4.Semua motor ditopang Oleh Satu Gawai Proteksi Utama


A. Menghitung Arus pengenal (Gawai Proteksi Arus Lebih Motor /Overload ) masing -masing motor adalah sebagai
berikut (115% x I nominal motor):
 Motor 1: 115 % X 50 A = 57,5 A, Diambil 63 A
 Motor 2: 115 % X 62 A = 71,5 A, Diambil 80 A
 Motor 3: 115 % x 86 a = 98,9 A, diambil 100 A
 Motor 4: 115 % X 106 A = 121,9 A, Diambil 125 A
 Motor 5: 115 % X 64 A = 73,6 A, Diambil 80 A
B. .Menghitung KHA Kabel masing-masing sirkuit akhir motor (Iz) (125% x I nominal motor yaitu:
 Motor 1: 125 % x 50 A = 62,5 A, diambil 82 A (NYY 10 mm2 )
 Motor 2: 125 % x 62 A = 77,5 A, diambil 82 A (NYY 16 mm2 )
 Motor 3: 125 % x 86 A = 107,5 A, diambil 108 A (NYY 25 mm2
 Motor 4: 125 % x 106 A = 132,5 A, diambil 135 A (NYY 35 mm2 )
 Motor 5: 125 % x 64 A = 80 A, diambil 82 A (NYY 16 mm2 )
C. Menghitung Gawai proteksi hubung singkat (CB) Masing-masing motor Yaitu :
Menurut 433.1, maka In gawai proteksi ≤ Iz.

 Motor 1: In gawai proteksi Diambil 63 A


 Motor 2: In gawai proteksi Diambil 80 A
 Motor 3: In gawai proteksi diambil 100 A
 Motor 4: In gawai proteksi Diambil 125 A
 Motor 5:In gawai proteksi Diambil 80 A
D. Menghitung Kontaktor masing-masing sirkuit cabang Yaitu :
Arus Kontaktor 1,15 x Inominal motor

 Motor 1: 1,15 x 50 A =57,5 A


 Motor 2: 1,15 x 62 A =71,3
 Motor 3: 1,15 x 86 =98,9
 Motor 4: 1,15 x 64 A =73,6
 Motor 5:1,15 x 106 A =121,9

E. Menghitung KHA kabel sirkuit cabang 1dan 2


1.Menurut 510.5.3.2 tidak boleh kurang dari 50 A + 62 A + 1,25 x 86 A = 219,5 A, diambil 250 A (NYY 95 mm2 ).

2.Menurut 510.5.3.2 tidak boleh kurang dari 64 A + 1,25 x 106 A = 196,5 A, diambil 207 A (NYY 70 mm2 ).
F.Menghitung Gawai Proteksi Sirkuit Cabang 1 dan 2 (In gawai proteksi ≤ Iz)
1.Menurut 510.5.3.2, maka In gawai proteksi ≤ Iz.250 A =250 A diSetting pada 220 A

2.Menurut 510.5.3.2 maka In gawai proteksi ≤ Iz.207 A =200 A diSetting pada 200 A
G) Menghitung KHA kabel Utama =KHA cabang 1 + KHA cabang 2

= 250 + 200 A =450 A, diambil 453 A (NYY 240 mm2 ).

H) Menghitung Gawai Proteksi (CB)Utama =CB cabang 1 + CB cabang 2

=219,5 + 196,5

=406 (Ambil 400 A)


Sekian Dan TerimaKasih

Anda mungkin juga menyukai