Anda di halaman 1dari 2

A.

Gerak Jatuh Bebas


Suatu benda dikatakan bergerak apabila posisinya berubah terhadap acuan
tertentu. Misalnya penumpang yang duduk di dalam bus yang sedang bergerak
meninggalkan terminal. Jika terminal ditentukan sebagai acuan, penumpang dan bus
dikatakan bergerak terhadap terminal. Jika bus ditentukan sebagai acuan dikatakan
penumpang diam (tidak bergerak) terhadap bus.
Ada 2 macam tipe gerak benda, yaitu gerak translasi dan gerak rotasi. Pada
praktikum kali ini, hanya gerak translasi yang akan menentukan percepatan gravitasi
yang bekerja pada benda. Berdasarkan definisinya, gerak translasi adalah gerakan
yang berhubungan dengan berpindahnya suatu benda dari suatu tempat menuju ke
tempat lain, di mana setiap partikel dalam benda dalam selang waktu yang sama
menempuh jarak yang sama.
Gerak berdasarkan komponen percepatannya dibagi menjadi 2, yaitu gerak
beraturan dan gerak berubah beraturan. Pada percobaan kali ini, gerak berubah
beraturan inilah yang akan diterapkan. Gerak berubah beraturan merupakan gerak
yang kecepatannya berubah secara teratur dan besar percepatannya konstan.
Persamaan-persamaan yang berlaku pada gerak ini sebagai berikut:

(PERSAMAAN KINEMATIKA)

Gerak berubah beraturan yang akan digunakan nantinya dalam bentuk gerak
jatuh bebas. Gerak jatuh bebas adalah gerak jatuh benda secara vertikal (komponen
sumbu-y) dari ketinggian h tertentu tanpa kecepatan awal (V0y = 0), jadi gerak hanya
dipengaruhi oleh percepatan gravitasi yang bekerja terhadap benda jatuh tersebut.
Karena gerak ini hanya bekerja pada komponen y (vertikal) maka didapatkan
persamaan-persamaannya sebagai berikut:

(RUMUS-RUMUS BESERTA)

B. Gaya dan percepatan gravitasi


Pada masa lampau, hakikat gerak jatuh benda merupakan bahan pembahasan dalam
ilmu filsafat alam. Aristoteles, pernah mengatakan bahwa benda yang beratnya lebih besar
akan jatuh lebih cepat dibandingkan benda yang lebih ringan. Pendapat aristoteles ini
memengaruhi pandangan orang-orang yang hidup sebelum masa Galileo. Jika kita
menjatuhkan selembar kertas dan sebuah batu dari ketinggian yang sama. Hasil dari
percobaan tersebut menunjukkan bahwa batu lebih dahulu menyentuh permukaan tanah.
Lantas, apa yang berpengaruh terhadap gerak jatuh bebas pada batu atau kertas? Eksperimen
yang dilakukan oleh galileo membuktikan bahwa ada suatu faktor penghambat yang dapat
memberikan hambatan yang lebih besar terhadap benda yang memiliki luas penampang yang
lebih besar. Hambatan ini disebut dengan gaya gesek udara. Akhirnya, Galileo mendalikan
bahwa semua benda akan jatuh dengan percepatan yang sama apabila tidak ada udara atau
hambatan lainnya. Galileo yakin bahwa udara berperan sebagai hambatan untuk benda-benda
yang sangat ringan yang memiliki permukaan yang luas. Gerak jatuh benda dapat dirangkum
sebagai berikut: “Pada suatu lokasi tertentu di Bumi dan dengan tidak adanya hambatan
udara, semua benda jatuh dengan percepatan konstan yang sama.”. Nah. Percepatan ini
disebut dengan percepatan gravitasi (g) yang besarnya 9,8 m/s^2 di bumi. Percepatan
gravitasi adalah percepatan yang disebabkan oleh gaya gravitasi yang bekerja pada benda. Jika
dituliskan dalam persamaan didapatkan :

F = G m1m2/r^2

Percepatan gravitasi lain di planet lain juga dapat didapatkan dari persamaan di atas dengan
cara mengaitkan persamaan tersebut dengan hukum newton II yang menyebutkan bahwa “Total
gaya yang bekerja berbanding lurus dengan massa dikali percepatan”, sedemikian rupa sehingga
dituliskan dalam persamaan sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai