Anda di halaman 1dari 5

I.

TUJUAN

Mengetahui laju dosis radiasi pada lingkungan dan daerah kerja radiasi laboratorium aktif
STTN-BATAN

II. DASAR TEORI

Sasaran utama dari pengembangan konsep proteksi radiasi adalah proteksi manusia
dan lingkungan terhadap efek merusak paparan radiasi tanpa terlalu membatasi pemanfaatan
tenaga nuklir yang dapat terkait paparan tersebut. Pencapaian sasaran ini tidak cukup hanya
didasarkan pada pengetahuan ilmiah tentang paparan radiasi dan efek kesehatannya.
Pencapaian juga mensyaratkan suatu model untuk proteksi manusia dan lingkungan terhadap
radiasi. Sebagai contoh aspek sosial dan ekonomi dalam proteksi radiasi tidak dapat selalu
didasarkan pada ilmu pengetahuan, diperlukan “value judgement” tentang kepentingan relatif
berbagai jenis risiko dan tentang perimbangan risiko dan manfaat.

Proteksi radiasi berkaitan dengan dua jenis efek berbahaya. Dosis tinggi
menyebabkan efek deterministik yang hanya terlihat bila dosis tersebut melebihi suatu batas
ambang. Sedangkan dosis tinggi dan rendah dapat menyebabkan efek stokastik (kanker atau
efek keturunan) yang dapat meningkat secara statistik dan setelah paparan ada periode laten
yang lama sebelum efek muncul.

Proteksi manusia terhadap radiasi dilaksanakan melalui pengelolaan dan


pengendalian paparan terhadap radiasi pengion sedemikian sehingga efek deterministik dapat
dicegah, dan risiko efek stokastik dikurangi ke suatu tingkatan yang layak dicapai.
Sebaliknya, konsep “proteksi lingkungan” dalam proteksi radiasi sulit untuk didefinisikan
secara universal karena dari satu negara ke negara lain atau dari satu keadaan ke keadaan lain
menggunakan konsep yang tidak sama. ICRP mendasarkan proteksi lingkungan pada
pencegahan atau pengurangan frekuensi efek radiasi yang mengganggu ke suatu tingkatan
dampak yang sepele pada konservasi keragaman biologis. Untuk mencegah NBD tidak
terlampaui, maka dilakukan pemantauan paparan radiasi daerah kerja, pengaturan waktu
(lama) kerja dan pengaturan pekerja radiasi. Pencemaran radioaktivitas lingkungan, baik yang
melalui udara maupun melalui air, pada akhirnya akan dapat mencemari manusia. Oleh
karena itu, masalah pengaturan dan pengawasan radioaktivitas lingkungan perlu dilaksanakan
dengan baik.Untuk dapat mengetahui masalah pencemaran radioaktivitas lingkungan, terlebih
dahulu harus diketahui kemungkinan sumber-sumber pencemaran radioaktivitas lingkungan.

III. TATA KERJA

3.1.Alat dan Bahan

- Surveymeter
- Pen dose

3.2.Persiapan

1. Menentukan daerah yang akan dipantau berikut dengan titik-titiknya.


2. Melakukan pengecekan tanggal kalibrasi pada surveymeter yang akan digunakan.
3. Melakukan battery test pada surveymeter dan mengatur skala yang dipilih
4. Melakukan pengenolan skala pada pen dose yang akan digunakan.
5. Memasang pen dose pada saku jas lab.

3.3.Pemantauan
1. Menggambar denah wilayah pengukuran
2. Dilakukan pengukuran setiap titik dengan pengulangan sebanyak 5 kali.

IV. DATA PENGAMATAN


4.1.Surveymeter
Skala : 0.1
Satuan : µSv/h
Faktor kalibrasi : 1

4.2.Luas Area
Lab Aktif (LA) : 15.4 × 4 m
Ruang X-ray (XR) : 10.75 × 4 m
Ruang Radiografi(RG) : 7.5 × 4 m
Penyimpanan Kamera Gamma (PKG) : 2 × 4 m

4.3.Data Pengukuran
Terlampir

V. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5.1.Rata-rata data pengukuran


Data pengamatan setiap titik yang diperoleh kemudian dihitung rata-ratanya,
diperoleh data.

TITIK PENGAMATAN (µSv/jam)


A 0.36
B 0.36
C 0.42
D 0.34
E 0.46
F 0.32
G 0.34
H 0.38
I 0.44
J 0.58
K 0.32
L 0.4
M 0.36
N 0.34
O 0.5
P 0.36
Q 0.4
R 0.5
S 0.44
T 0.32
U 0.48
V 0.72
W 0.34
X 0.52
Y 0.38

5.2.NBD Masyarakat
NBD masyarakat : 1mSv/tahun

5.3.Tingkat Kelayakan

TITIK PENGAMATAN (µSv/jam) NBD KETERANGAN


A 0.36 0,5 AMAN
B 0.36 0,5 AMAN
C 0.42 0,5 AMAN
D 0.34 0,5 AMAN
E 0.46 0,5 AMAN
F 0.32 0,5 AMAN
G 0.34 0,5 AMAN
H 0.38 0,5 AMAN
I 0.44 0,5 AMAN
J 0.58 0,5 MELEBIHI
K 0.32 0,5 AMAN
L 0.4 0,5 AMAN
M 0.36 0,5 AMAN
N 0.34 0,5 AMAN
O 0.5 0,5 AMAN
P 0.36 0,5 AMAN
Q 0.4 0,5 AMAN
R 0.5 0,5 AMAN
S 0.44 0,5 AMAN
T 0.32 0,5 AMAN
U 0.48 0,5 AMAN
V 0.72 0,5 MELEBIHI
W 0.34 0,5 AMAN
X 0.52 0,5 MELEBIHI
Y 0.38 0,5 AMAN
5.4. Pembahasan
5.4.1. Penggunaan NBD
Pada praktikum kali ini digunakan nilai batas dosis yang dianjurkan oleh BAPETEN
sebesar 1mSv/tahun. Apabila dihitung dalam setiap jam, maka dibutuhkan beberapa
asumsi dalam perhitungan. Asumsi yang digunanakan mengacu pada jam kerja
perkantoran, yaitu 8 jam setiap hari dan 5 HARI KERJA.
5.4.2. Berdasarkan hasil pengukuran, diketahui bahwa dari 25 titik yang dilakukan pengukuran,
sebagian besar masih berada dalam batas aman NBD masyarakat. hanya terdapat tiga
titik yang nilainya melebihi batas dosis yang diberbolehkan. Titk tersebut yaitu titik J, V,
dan X. Sehingga masyarakat tidak dianjurkan untuk melewati titik tersebut selama lebih
dari satu jam setiap harinya.

VI. KESIMPULAN

Dari 25 titik pengukuran, terdapat tiga titik yang melebihi batas dosis masyarakat yaitu
titik J, V, dan X.

VII. DAFTAR PUSTAKA

Pedoman Keselamatan dan Proteksi Radiasi KNS 2011. Komisi Proteksi Radiasi Kawasan
Nuklir Serpong Badan Tenaga Nuklir Nasional. Perka Bapeten Nomor 4 Tahun 2013

Anda mungkin juga menyukai