Anda di halaman 1dari 1

Mahda Maulana Birrwildan

011500413
Teknokimia Nuklir
Mengkoreksi Dead Time

Akibat adanya dead time dan recovery time, maka partikel-partikel radiasi yang masuk
kedalam tabung GM, selama dead time dan recovery time tidak akan tercatat, sehingga
menimbulkan hilangnya cacahan. Untuk mendapatkan laju cacahan seharusnya perlu
ditentuakn terlebih dahulu resolving time kemudian digunakan untuk mengoreksi laju
cacahan yang terbaca. Koreksi ini menjadi penting terutama pada laju cacahan yang cukup
tinggi. Resolving time merupakan ciri yang karateristik dari system pencacahan, karena
makin kecil resolving time system pencacah makin baik untuk mencacah pada laju cacahan
yang tinggi.

Cara penentukan Resolving Time

Pada laju cacahan yang sangat tinggi, jumlah zarah yang tak dapat tercatat karena masuk
detektor dalam selang resolving time, cukup berarti. Oleh karena itu perlu dilakukan koreksi
terhadap resolving time ini.

Resolving time dapat ditentukan melalui dua sumber radiasi. Dua buah sumber radiai yang
berintensitas sama, dicacah. Pertama, dicacah sendiri-sendiri sehingga akan memberikan hasil
cacahan N1 dan N2. Kemudian dicacah bersama-sama yang akan menghasilkan pencacahan
N12. Secara teoritis apabila tidak ada cacahan yang hilang karena adaanya resolving tadi,
maka:

N12 = N1 + N2

Akan tetapi dalam kenyataannya harga:

N12 N1 + N2

Dalam hal ini resolving time dapat dihitung berdasarkan persamaan berikut

N1, N2, N12, dan Nb adalah jumlah cacah persatuan waktu. Di dalam persamaan tersebut Nb
adalah jumlah cacah latar atau background counting. Oleh karena N12 harganya hampir sama
dengan N1 + N2 maka percobaan untuk mengukur besarnya harga resolving time
memerlukan ketelitian yang tinggi.

Apabila laju pencacahan dalam pengukuran diketahui sama dengan N0 dan harga resolving
time T diketahui, maka laju pencacahan yang sebenarnya yaitu pencacahan yang akan
diperoleh seandainya tidak ada kehilangan karena adanyja resolving time.

N sebenarnya = N0 / ( 1 - N0T )

Anda mungkin juga menyukai