I. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum ini, praktikan dapat menentukan tebal paro (HVL) perisai
radiasi
Radiasi Gamma merupakan jenis radiasi yang mempunyau daya tembus sangat besar
dan tidak dapat dihentikan sepenuhnya. Setiap pancaran radiasi Gamma yang mengenai suatu
bahan akan berinteraksi dengan bahan tersebut sehingga sebagian dari intensitasnya akan
terserap dan sebagian lagi diteruskan.
Perbandingan intensitas pancaran yang datang dan intensitas yang masih diteruskan,
tergantung pada tebal bahan, Jenis bahan dan energi radiasi gamma. Secara matematis
hubungan tersebut dinyatakan dengan
I I 0 e x
dengan
I0 = Intensitas paparan radiasi yang datang (mR/jam)
I = Intensitas paparan radiasi yang diteruskan (mR/jam)
= Koefisienn serap linier bahan pada energi tertentu (mm-1)
x = Tebal bahan (mm)
Bila intensitas pancaran radiasi gamma tersebut digambarkan terhadap tebal bahan,
maka akan sesuai dengan gambar 1
Tebal paro (HVL) merupakan tebal bahan yang dapat menyerap sebagian intensitas
paparan radiasi yang datang sehingga intensitas paparan radiasi yang diteruskan tinggal
setengah intensitas mula-mula.
I 1
e HVT
I0 2
1
ln HVL
2
0,693
HVL
Gambar 1
Kurva Intensitas Radiasi vs Tebal Bahan
Nilai HVL dapat ditentukan secara matematis dengan persamaan 3 di atas atau dapat juga
ditentukan secara eksperimen dengan melakukan beberapa pengukuran dan
menggambarkan kurva peluruhan intensitas paparan radiasi sebagaiman gambar diatas.
Nilai HVL sangat bermanfaat untuk keperluan praktis di lapangan, yaitu untuk
menentukan tebal suatu bahan yang diperlukan sebagai penahan radiasi
n
I 1
I0 2
dengan
n = banyaknya HVL penyusun tebal penahan radiasi
= x/HVL
3.2.Langkah Kerja
Rata-rata background:
Rata-rata Sumber:
Dengan cara yang sama diperoleh rata-rata cacahan setiap bahan sebesar:
BAHAN KETEBALAN CACAHAN
0,032 998
Pb 0,064 947
0,125 841
0,032 1147
Al 0,04 1099
0,05 1135
0,03 1326
Plastik
0,04 1305
5.1.Pb
Grafik:
Pb
1020
1000 y = -1694,7x + 1053,5
980 R² = 0,9995
960
940
cacahan
920
900 Series1
880 Linear (Series1)
860
840
820
0 0,05 0,1 0,15
tebal bahan
0,693
HVL
Dengan menggunakan persamaan tersebut, diperoleh hasil:
Al
1150
y = -491,8x + 1147
1140 R² = 0,0315
1130
cacah
1120
Series1
1110
Linear (Series1)
1100
1090
0 0,02 0,04 0,06
Tebal
0,693
HVL
Dengan menggunakan persamaan tersebut, diperoleh hasil:
5.3.Plastik
Grafik:
Plastik
1400
1200
y = 0,9842x + 0,0105
1000 R² = 1
800
cacah
600 Series1
400 Linear (Series1)
200
0
0 500 1000 1500
Tebal bahan
0,693
HVL
Dengan menggunakan persamaan tersebut, diperoleh hasil:
5.4.Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan terhadap tiga bahan, diperoleh nilai
masing-masing sebesar
- Pb:
- Al:
- Plastik:
Sehingga diketahui koefisien nilai serap tertinggi dimiliki oleh bahan Plastik.
Secara teori, seharusnya nilai terbaik dimiliki oleh Timbal (Pb).
Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
- Pengukuran plastik hanya menggunakan dua ketebalan
- Hanya dilakukan 3 kali pengulangan
- Variasi ketebalan hanya tiga
solusi dari masalah tersebut yaitu dengan memperbanyak variasi ketebalan setiap
jenis bahan, dan pengukuran dilakukan lebih banyak.
Pada Al grafik yang diperoleh tidak dapat mewakili pengukuran, karena tidak
terdapat korelasinya. sebaiknya memang melakukan perhitungan menggunakan
outlier sebelum dimasukkan dalam grafik.
VI. KESIMPULAN
1. Nilai koefisien serap setiap bahan:
Pb:
Al:
Plastik: