Anda di halaman 1dari 96

[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

“Cara Cepat Menjadi


Seorang Milyarder Indonesia”

PERHATIAN !!!...
Buku ini bukan untuk diperjual-belikan.
Namun dapat anda gandakan, anda sebarluaskan untuk kepentingan non profit.
Hak Cipta tetap ada pada penulis

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 1
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Pengantar…

Ini adalah kumpulan artikel yang saya peroleh dari internet. Kegiatan mengumpulkan
artikel/tulisan-tulisan yang ada di internet memang cukup mudah. Tinggal klik sana klik sini
trus jadi. Namun, karena kemudahannya hal ini membuat banyak orang enggan
melakukannya,

Pada awalnya saya hanya ingin menambah wawasan dan pengetahuan saya dengan
membaca artikel-artikel sesuai dengan yang saya minati. Namun, karena untuk membaca
ulang setiap dibutuhkan harus menghidupkan komputer maka saya buatlah menjadi
sebuah buku. Ketika membaca tulisan/artikel dikomputer kadang saya kurang konsentrasi
sehingga apa yang baru saja dibaca mudah dilupakan.

Buku ini saya beri judul “Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia”. Karena
keseluruhan artikel ini banyak berisi tips dan trik sukses baik dalam dunia bisnis internet
maupun dalam keseharian.

Akhir kata saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para penulis karena
dengan kontribusinya terbukalah cakrawala baru dalam menjalani hidup ini. Semoga hal
ini bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya. Salam sukses!...

Jakarta, 15 Maret 2008

Moeklas koerdi
admin@script-profitable.com

ingin menambah penghasilan dari internet ?


klik :
www.script-profitable.com

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 2
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

INTERNET BAGAI SEBUAH MAGNET


Seri Membangun Bisnis Dunia Maya
Oleh : Pitoyo Amrih

Beberapa bulan terakhir ini hampir setiap dua malam sekali, acara televisi di rumah seolah
diakuisisi oleh istri saya dengan me-manteng sebuah acara reality-show Supermama di
salah satu stasiun TV Swasta Nasional. Acara ini pun beberapa kali sempat mencuri
perhatian saya. Bukan pada esensi atau konsep acara itu sendiri yang menurut saya
sesuatu hal yang biasa, tapi ada hal yang membuat saya tertarik pada acara ini adalah
sosok sang presenter Eko Patrio. Menurut saya dia ini luar biasa, dengan acara yang
kurang lebih berdurasi lima jam. Ditayangkan secara langsung tiga kali seminggu,
bagaimana dia bisa membawakan acara sehingga selalu memberi kesan segar acara itu
dari awal sampai akhir. Apa yang dia sampaikan tidak pernah basi sehingga selain
dibutuhkan stamina yang prima, juga selalu diperlukan keterampilan yang selalu diasah
selain tentunya talenta yang dia punyai.

Sehingga keberadaan Eko pada acara tersebut, seperti menjadi sebuah magnet tersendiri.
Terbukti ketika suatu saat Eko tidak hadir karena suatu hal sehingga posisinya sebagai
host acara digantikan orang lain pada suatu tayangan, konon katanya SMS yang masuk
ke acara tersebut bukannya dalam rangka polling terhadap peserta, tapi justru berisi
pertanyaan mengapa Eko tidak hadir. Dan pada kenyataannya juga seperti ada yang
hilang ketika Eko tidak hadir di sana pada acara tersebut.

Tentunya di artikel ini saya tidak sedang mengulas panjang lebar tentang Eko dengan
acara ‘Supermama’-nya. Tapi fenomena bagaimana sosok Eko ini menjadi daya tarik yang
luar biasa bagi acara tersebut, mengingatkan saya pada media internet yang beberapa
minggu terakhir ini saya bicarakan. Terlepas dari ‘peristiwa’ –yang menurut saya menarik-
atas gugurnya perusahaan-perusahaan dotcom beberapa tahun kebelakang, media
internet sebagai media massa sebenarnya termasuk sebuah media yang paling fenomenal
ditinjau dari pertumbuhan ‘rating’ penggunanya –atau pemirsanya-.

Suatu ketika HBO pernah memberikan data terhadap khalayak di Amerika Serikat tentang
jumlah interaksi masyarakat Amerika terhadap media. Butuh 38 tahun untuk media radio
sehingga bisa menembus angka 50 juta pemakai di Amerika. Untuk televisi, lebih singkat,
hanya butuh 13 tahun. Jaringan media lewat kabel (fax, telepon, TV kabel), sekitar 10
tahun. Dan terakhir media Internet, ternyata hanya butuh 5 tahun!

Menurut saya hal ini luar biasa. Mungkin itu pula yang menyebabkan sempat beberapa
tahun lalu perusahaan dotcom merugi karena terlalu berharap banyak dengan
pertumbuhan yang begitu besar. Seperti seorang Eko yang menjadi magnet bagi sebuah
acara reality-show yang saya ungkap di atas, internet ini juga seolah menjadi magnet bagi
khalayak di awal kemunculannya. Saking kuatnya magnet itu, sehingga 5 tahun pemakai
begitu terpukau hanya ‘memandangi’ saja media internet, masih ‘kikuk’ dan ‘kebingungan’
sendiri untuk berinteraksi dengannya. Mungkin itulah kenapa perusahaan dotcom itu
berguguran. Mereka terlalu berharap banyak di awal. Berharap orang yang memakai
internet, serta merta menguasai dan bisa dengan nyaman memanfaatkannya.

Pada artikel saya terdahulu, saya bicara mengenai pentingnya bagaimana kita
menyiapkan ‘wajah’ usaha kita di internet. Sampai di situ kita mungkin akan bertanya-
tanya, lalu ketika ‘wajah’ itu telah bisa dibuat begitu ‘cantik’-nya, apakah media internet ini

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 3
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

bisa begitu istimewa sehingga orang berkeinginan dapat selalu dengan mudah melihat
kecantikannya? Kelebihan apa lagi bagi seseorang yang menjalankan usahanya lewat
media internet, dibanding menggunakan media lainnya.

Sebuah pendefinisian yang menarik pernah disampaikan oleh seorang pakar


telekomunikasi dari MIT, bernama Joseph Carl Robnett Linklider. Dia menuliskan opininya
lewat beberapa artikel di awal-awal dibangunnya infrastruktur komputer terhubung.
Bahkan di awal sekali generasi internet itu, Linklider ini sudah memiliki visi terhadap
internet, sehingga dia menjuluki media internet, sebagai ‘Galactic Network’. Diartikan
sebuah jaringan yang bisa dilihat sebagai kumpulan individu yang berinteraksi, terhubung
secara bersama-sama, dan luar biasa banyak jumlahnya!

Kelebihan yang pertama adalah bagaimana media internet ini mampu membuat
identifikasi yang unik pada setiap penggunanya. Misalnya bila Anda beriklan lewat radio
atau televisi, bisakah secara tepat kita menghitung berapa jumlah pemirsa yang melihat
iklan kita? Lembaga survei terhadap hal ini memang ada, tapi itu tetap perlu memasang
alat tertentu pada responden. Tapi apakah hal itu secara tepat dapat mewakili? Tidak ada
orang yang bisa mengamini seratus persen terhadap survei rating media radio dan
televisi. Tapi internet, kita dapat secara tepat melakukan statistik terhadap trafik
pengunjung yang lalu-lalang di situs kita secara tepat! Karena memang setiap pengguna
memang teridentifikasi secara unik. Bila mana Anda melakukan jajak pendapat lewat
telepon atau SMS misalnya, siapa yang dapat menahan seseorang mengirim polling lebih
dari satu SMS pada nomor yang sama? Tapi lewat media internet, dengan pemrograman
filtering IP address yang tepat, tidak mungkin orang melakukan jajak pendapat dua kali di
komputer terhubung yang sama.

Kelebihan kedua adalah, apa yang disebut dengan human-friendly addressing. Coba
bayangkan bila saja ada seratus stasiun TV yang dapat diakses televisi kita di rumah.
Anda mungkin dalam rangka kemudahan bisa memprogram TV Anda, memberi nama
satu-satu setiap stasiun TV untuk memudahkan mengingat. Channel satu televisi A,
channel dua televisi B, dan seterusnya. Tapi ketika pindah ke TV tetangga, apakah
channel satu pasti televisi A, belum tentu. Nah,.. di internet ini ada sistem yang disebut
DNS (Domain Name System). Memang alamat setiap situs, aslinya dia hanya
beralamatkan deretan angka-angka. Misal http://66.338.134.303. Tentunya cape’ deh
kalau kita harus mengingat-ingat alamat situs seperti demikian. Dengan DNS, alamat
tersebut bisa dikonversi misal menjadi http://pitoyo.com. Mudah diingat dan unik (hanya
satu)! Misal suatu spot iklan di televisi menampilkan alamat sebuah perusahaan, ketika
orang butuh alamat perusahaan itu, dia harus melototi acara TV, menunggu pas iklan, cari
iklan perusahaan tadi. Dengan internet, cukup pakai komputer terhubung, lewat search-
engine, ketik nama perusahaan, langsung bisa terpampang perusahaan yang dicari.

Bayangkan sebuah perusahaan fashion yang mampu melayani pemesanan secara


costumize. Mungkin sang konsumen bisa mengenal perusahaan fashion itu lewat iklan
radio. Tapi bagaimana mengoptimumkan ke-costumize-annya, ketika sang konsumen
harus mengirim desain yang dimaui ke perusahaan fashion itu? Hanya omongan lewat
telepon hampir pasti akan terjadi distorsi informasi. Kirim gambar lewat faksimili tidak ada
warnanya. Kirim foto lewat pos butuh waktu. Sehingga kelebihan ketiga, media internet
seperti yang dikemukakan Linklider adalah apa yang disebut packet switching. Dimana di
internet memungkinkan antar individu saling kirim data. Data yang bisa berupa gambar,
video, file text, dsb.

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 4
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Keunikan media internet berikutnya, adalah apa yang disebut dengan routing. Mengapa
radio yang disiarkan di Jepang sono tidak bisa tertangkap oleh kita yang tinggal di
Indonesia? Karena masalah jarak! Mengapa siaran televisi analog begitu rentan terhadap
gangguan? Pernahkan Anda membayangkan, misal ada sebuah situs yang menyediakan
layanan gratis download musik dengan format MP3. Sangat dimungkinkan dalam waktu
bersamaan bisa jadi ratusan orang akan men-download file tersebut dalam waktu
bersamaan! Dan hampir pasti setiap orang akan mendapatkan file hasil download secara
sempurna. Bisa menyimpan dan setiap saat mendengarkan lagu tersebut dengan baik.
Itulah penjelasan sederhananya kemampuan routing pada internet! Dan jangan heran,
ketika saat ini pun banyak siaran televisi dan radio yang nebeng ke jalur digital internet,
agar bisa dilihat dan didengar dengan jangkauan lebih luas dan kualitas yang lebih bagus.
Tidak lain dalam rangka memanfaatkan kelebihan routing pada media internet.

Di ranah teknis internet, ada yang disebut TCP (Transmission Control Protocol). Semacam
bahasa baku yang memungkinkan komputer berbagai merek, software dari banyak
pabrikan, programer dari berbagai bahasa, bisa saling berkomunikasi. Sehingga bisa
menjamin media internet dari segi reliabilitas. Sesuatu yang belum tentu ada pada media
lain. Misal Anda beli film format DVD di Eropa, Anda jangan seratus persen pasti akan
bisa diputar pada DVD player produksi sini. Seperti halnya handphone GSM tidak bisa
‘dipaksa’ memakai jalur CDMA. Beda dengan mobile laptop Anda yang berfasilitas wi-fi, ..
di mana pun ada free hotspot, pasti bisa browsing! Kurang lebih mungkin seperti itu
analoginya.

Kelebihan internet lagi adalah masalah stndardisasi. Entah mengapa –mungkin karena
hukum pasar-, internet ini, baik dari segi infrastruktur jaringan, kompatibilitas hardware dan
software, maupun perilaku budaya orang-orang yang menggunakannya, perlahan tapi
pasti, seperti menuju pada sebuah pola yang mau tak mau, para pengikut di belakangnya
harus tunduk pada ‘aturan main’ yang sudah ada. Sesuatu yang secara tidak langsung
telah menjadi standar. Beberapa sudah dibakukan, tapi yang belum pun akan tunduk pada
‘aturan’ mayoritas. Misalnya, yang namanya koneksi peripheral USB, di mana-mana
kemungkinan socket-nya hanya itu-itu saja. Bandingkan yang sederhana saja, dengan
plug alat listrik Anda di rumah, yang masih memiliki variasi lebih banyak, walaupun umur
teknologinya jauh lebih lama.

Dengan kelebihan ini, sebenarnya juga tak terlalu mengherankan bila saja media internet
hanya dalam waktu 5 tahun saja sudah menjangkau 50 juta pemakai di Amerika. Di
Indonesia juga kabarnya dari tahun ke tahun, pertumbuhan pemakainya naik secara
eksponensial. Sebagai analogi, mungkin saya terlalu jauh bila saja saya mengkaitkan hal
ini dengan seorang Eko Patrio yang mampu menjadi magnet bagi pemirsa pada sebuah
acara televisi dibanding presenter lainnya. Tapi sungguh, penglihatan saya melihat bahwa
internet itu juga sudah seperti magnet bagi interaksi antarindividu di dunia, dibanding
media lainnya…[pa]

bersama memberdayakan diri dan keluarga

www.pitoyo.com - home improvement

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 5
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

MENYIAPKAN BISNIS DUNIA MAYA


Seri Membangun Bisnis Dunia Maya
Oleh : Pitoyo Amrih

Wajah tanya itu sempat terlihat oleh mata saya. Setelah beberapa saat saya tetap saja
melanjutkan bicara, akhirnya teman saya itu tidak tahan untuk harus bertanya dan
memotong penjelasan saya, “Maaf, Pak.... subdomain itu apa ya, Pak..?” Mendengar
pertanyaan itu saya pun tersadar bahwa ada hal-hal mendasar yang memang harus
dipahami ketika orang akan masuk menekuni bisnis di internet. Hal-hal mendasar yang
memang harus dimengerti dan menjadi wawasan.

Saya termasuk orang yang berkeyakinan bahwa tidak ada sesuatu yang instan dalam
manusia berproses. Setiap proses dalam kesetimbangannya, pastilah butuh sebuah
dimensi waktu sebagai frame yang harus dilalui. Seorang bayi, tetap akan melewati
tahapan untuk duduk, merangkak, berjalan, berlari, melompat. Tidak mungkin kita
menuntut seorang bayi setelah duduk, kita minta untuk melompat. Demikian juga dalam
menekuni sebuah bisnis. Bisnis apa pun tetap akan ada prosesnya. Tidak mungkin orang
akan mendapatkan keuntungan yang besar hanya dalam sekejap. Kalaupun ada kejadian
seperti itu, saya akan menganggap bahwa hal itu hanyalah sebuah keuntungan yang
semu, yang ditotal secara rata-rata pada kurun waktu ke depan dihitung-hitung akan tetap
menghasilkan sebuah gradien kenaikan yang sebenarnya tidak sedrastis saat hal itu
dianggap sebagai sebuah hal yang instan.

Kita lihat begitu banyak orang menawarkan kerjasama di internet yang seolah menafikkan
anggapan proses alamiah yang saya kemukakan di atas. Kita lihat banyak sekali iklan di
internet. Sepuluh juta dalam seminggu! Keuntungan berlipat dalam sehari! Hanya
bergabung langsung dapat uang! Dan sebagainya. Mungkin bisa jadi memang demikian
seperti yang dijanjikan, tapi tanpa sebuah persiapan layaknya orang akan memulai
sesuatu, maka ketika kita menjalaninya tak lebih kita hanya akan ‘menghambur-
hamburkan’ sumber daya yang kita miliki.

Secara teori memang ada empat infrastruktur yang harus menjadi pengertian kita,
sebelum kita memulai menekuni hal-hal yang diharapkan menjadi nilai tambah ketika kita
berinteraksi di dunia maya. Saya pikir, tak perlu kita terlalu kaku dalam menyikapinya. Tak
perlu empat hal itu kita harus benar-benar siap sebelum ‘masuk’ ke kancah interaksi
internet. Kita bisa ‘asal mulai’, tapi dengan semangat agar kita juga harus selalu belajar,
membuka wawasan terhadap empat elemen yang akan menjadi pondasi atas bangunan
bisnis dunia maya itu. Karena seberapa kokoh pondasi itu, layaknya sebuah rumah,
sangat menentukan seberapa kokoh bangunan di atasnya.

Yang pertama, adalah yang disebut dengan Technology Infrastructure. Gambarannya


mungkin apa yang seperti ditanyakan teman saya pada paragraf pertama di atas. Dunia
maya memang tidak terlepas dari hal-hal teknis teknologi informatika. Dan hukum alamnya
tetap, kita harus berproses. Kita tidak mungkin menguasai semua hal teknis dalam
sekejap. Bahkan kita juga mungkin tidak perlu tahu hal teknis sampai mendalam sekali.
Karena pada dasarnya semua hal teknis itu bisa kita ‘beli’. Tapi tetap, dengan berjalannya
waktu adalah tuntutan bagi kita bila kita ingin menekuni bisnis dunia maya, untuk selalu
memperkaya wawasan kita terhadap hal-hal teknis di atas.

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 6
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Di awal artikel ini, saya bercerita ketika beberapa hari lalu saya ‘ngumpul’ dengan teman-
teman dan kebetulan teman saya mendaulat saya agar bercerita mengenai website saya.
Entah karena terlalu bersemangat atau memang tergagap dalam menjelaskan, maka
munculah istilah-istilah dari mulut saya subdomain, webstat, search engine, hosting, dan
banyak lagi. Istilah-istilah yang—selain belum tentu semua orang paham walaupun bagi
orang yang sering terkoneksi internet sekalipun—juga bila kita ingin menjelaskan istilah-
istilah itu, terkadang saya juga begitu susah menemukan analogi-analogi sehingga bisa
dengan mudah terjelaskan.

Dan dalam pengaplikasiannya, memang banyak hal yang kita ‘tinggal pakai’. Kita bisa beli
software jadi website portal. Kita bisa unduh template web gratisan, yang di internet
menyajikan jutaan pilihan. Kita bisa dapatkan web scripts yang bisa ditempel di blog, di
website, yang menyajikan game-online, video dari YouTube. Itu semua memang tidak bisa
kita kuasai dalam semalam. Tapi tetap hal itu haruslah menjadi kemauan kita untuk
menguasainya, paling tidak berwawasan terhadapnya. Anda mungkin menganggap saya
mengada-ada bila Anda lihat webstore saya di http://webstore.pitoyo.com saat ini, dan
saya bercerita bahwa program itu saya compile sendiri, sementara dua tahun yang lalu
bahkan saya tidak tahu apa itu php.
Bila Anda seorang blogger bisa jadi berpendapat bahwa saat ini sebenarnya semua lebih
mudah. Ada blog yang juga menyajikan template untuk online store. Tidak perlu belajar
bahasa pemrograman, cukup penguasaan terhadap antar-muka tingkat tinggi macam
windows, maka semua itu sudah tersedia. Tapi tetap Anda harus meluangkan waktu untuk
belajar pengaplikasiannya, harus melewati tahapan explorasi fungsi-fungsi blog yang
ditawarkan, belajar tutorialnya. Dan semua itu tetap bisa dikatakan sebagai tuntutan akan
infrastruktur teknologi.

Yang kedua, adalah Capital Infrastructure. Dan kalau kita bicara dunia internet. Modal
tidak selalu dalam wujud uang. Sungguh! Kita bisa memulai bisnis di dunia maya hanya
dengan sebuah kemauan. Dalam artian uang yang kita ‘korban’-kan tidak seperti layaknya
bisnis nyata. Tahap awal uang itu ‘hanya’ sebatas misal untuk modal terkoneksi ke
internet.

Beda ceritanya memang kalau Anda memulainya sebagai brick and click, Anda bisa lihat
arti istilah ini pada artikel saya sebelumnya. Brick and click berarti Anda harus atau sudah
memulai dulu bisnis yang bersifat riil. Sebelum Anda jualan baju di internet, Anda memang
sudah memulai jual baju secara riil, Anda punya toko baju misalnya, atau memang
sambilan Anda suka bawa barang jualan ke tempat Anda kumpul dengan teman-teman
Anda. Nah, di sini arti capital infrastructure bisa lebih luas merambah kepada modal untuk
mewujudkan bisnis secara nyata selain di dunia nyata.

Mungkin contoh mudahnya misal bagi yang pure-play jualan handphone di online store,
bisa jadi cukup dengan bermodal foto handphone-nya saja sambil dari waktu ke waktu
selalu meng-update stok di supplier. Tanpa perlu kita punya stok handphone itu. Beda
bagi bisnis nyata yang misal juga punya toko handphone, tentunya orang akan beli ketika
melihat sendiri bahwa toko kita punya stok.

Wawasan capital infrastructure ini tentunya tidak hanya pada bagaimana modal itu
dialirkan pada bisnis dunia maya, tapi juga bisa sampai kepada bagaimana modal itu ada.
Dan saya pikir bagaimana mengadakan modal, apakah itu bisnis nyata atau bisnis dunia

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 7
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

maya, pilihannya akan tetap sama. Syukur-syukur punya modal sendiri, tabungan, warisan
untuk diputar menjadi usaha, atau modal dari lembaga keuangan atau patungan.

Kemudian yang ketiga, adalah Media Infrastructure. Karena ketika usaha online saya
sudah terpampang di dunia maya, tetap akan ada pertanyaan berikutnya yaitu bagaimana
website itu dapat selalu dikunjungi orang. Inovasi yang sekarang banyak muncul pada
para pemain besar macam Yahoo! Atau Google memang masih pada seputar tawaran
akan layanan gratisan, apakah itu mail, blog, hosting, dsb. Sehingga siapa yang
diharapkan untuk berkunjung adalah para pengguna gratisan itu. Dari situlah kemudian
mereka benar-benar menjual produk mereka, apakah itu space banner iklan, toko online,
broker, dsb.

Atau melalui milis, tapi mungkin tidak semua berkenan bila kita menawarkan sesuatu
kepada orang yang biasanya tidak mengharap ada iklan masuk ke mailbox-nya. Ujung-
ujungnya bila kita bersikukuh kepada media maya sebagai tempat kita menyosialisasikan
website kita, adalah upaya agar situs kita dengan mudah ‘kecantol’ indexing pada search
engine.
Media ini termasuk juga, ketika para pelanggan sudah biasa mengunjungi situs kita,
bagaimana agar semua layanan itu mudah bagi mereka, menarik bagi mereka, dan
menciptakan kebutuhan kepada mereka untuk mengunjungi lagi setiap para konsumen itu
terkoneksi internet. Juga yang tak kalah pentingnya; terkadang juga tetap perlu media
dunia nyata untuk mengkomunikasikan situs kita, apakah itu radio, suratkabar, selebaran,
sampai yang mampu seperti Okezone yang beriklan di TV.

Yang terakhir adalah wawasan akan Public Policy Infrastructure. Masuk ke bisnis dunia
maya kita juga harus belajar mengenai aturan. Apakah ini legal atau melanggar. Termasuk
juga secara etika. Apa itu money game, aturan MLM di internet, aturan penggunaan
domain, dsb. Walaupun aturan-aturan legal yang ada memang terasa masih sangat
longgar bagi bisnis dunia maya. Tapi tetap kita harus menghargai aturan etika layaknya
sebuah bisnis. Bagaimana pelanggan harus dilayani, pentingnya sebuah kepercayaan,
etika persaingan seperti menghindari hal-hal semacam black-campaign, sengaja memberi
kesan jelek pesaing.

Bisa jadi Anda menganggap hal di atas terlalu diawang-awang untuk sekadar mulai jualan
di internet. Tapi saya yakin itu semua penting bila kita ingin apa yang kita lakukan
efektif…[pa]

bersama memberdayakan diri dan keluarga

www.pitoyo.com - home improvement

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 8
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

MEMBANGUN PELANGGAN DI INTERNET


Seri Membangun Bisnis Dunia Maya
Oleh : Pitoyo Amrih

Suara di seberang telepon itu terus saja menjelaskan mengenai produk asuransi yang
ditawarkan kepada saya. Saat itu saya sedang dalam perjalanan akan menghadiri sebuah
pertemuan, dan telepon ke HP saya siang itu memang tidak saya harapkan untuk bisa
berlama-lama berbincang. Berulang kali saya berusaha memotong bicaranya, tapi dia
terus saja meminta saya untuk sebentar mendengarkan promosi produk yang ditawarkan.
Yang saya tahu, memang demikianlah sebuah telemarketing dilakukan.

Promosi produk cukup lewat telepon. Hanya memang saat itu waktunya kurang tepat.
“.. bagaimana, pak.., apakah bapak setuju untuk mendaftar, bapak tidak perlu repot-repot
melakukan aplikasi, .. karena pembicaraan telepon ini kami rekam, dan persetujuan bapak
lewat telepon ini sudah sah, dan kami akan langsung menagih premi asuransi melalui
kartu kredit, mulai bulan depan..” begitu kira-kira dia mengakhiri kalimatnya di telepon
yang begitu cepat dan panjang lebar.

Semula memang saya hanya sambil lalu mendengarnya, karena saya sambil berjalan
menuju ruang pertemuan, dan memang saya tidak begitu tertarik dengan tawaran itu. Tapi
kalimat terakhir membuat saya berhenti, dan agak terkejut, ..begitu saja? Mengapa begitu
mudahnya seseorang diminta melakukan keputusan perihal keuangan hanya atas
penjelasan lewat telepon yang demikian singkat dan terburu-buru?

Asuransi memang sesuatu yang perlu, tapi menurut saya seringan apa pun preminya,
ketika seseorang diminta secara rutin membayar, saya pikir banyak orang akan setuju
dengan saya, bahwa tidak seharusnya keputusan akan hal itu, bisa dituntut atas dasar
penjelasan hanya dari sebuah pembicaraan melalui telepon.

Tapi begitulah menjual lewat media telepon, semua hal, keuntungan atas produk itu,
memang harus dijejal melalui pembicaraan telepon, dan saat ini hal itu memang menjadi
salah satu cara yang ditempuh untuk menawarkan produk. Menjual di media internet kalau
digagas sebenarnya lebih bisa diandalkan dari pada via telepon seperti yang terjadi pada
saya di atas. Kalau via telepon, hanya suara yang terdengar.

Menawarkan produk via internet, anda bisa membuat deskripsi lengkap dengan tulisan,
gambar, dengan back-groud sound sebuah musik yang bersifat persuasif, bahkan anda
bisa menampilkan film-film pendek. Hanya saja, bedanya memang kalau telemarketing via
telepon bisa langsung tertuju pada seseorang. Seperti sebuah penjualan door-to-door
yang kita bisa tahu efektifitas penjualan saat itu juga. Sementara penjualan via internet
lebih bersifat ‘pasif’ seperti kita pasang billboard di tepi jalan, seberapa efektifnya
informasi produk terlihat atau terbaca, sangat tergantung seberapa banyak orang lewat.
Yang lewat pun belum tentu baca. Dan yang baca belum tentu beli.

Dengan media telepon, seperti yang saya alami siang itu, sang marketer bisa melakukan
segala macam upaya. Membuat yang tadinya ragu-ragu, bisa dirayu sedemikian rupa
untuk paling tidak sedikit berpikir untuk mungkin berubah pikiran. Tapi dengan media
internet, seolah tuntutan buat sang penjual ‘hanya’ pada bagaimana dia menampilkan
semua informasi yang bisa memberikan manfaat atas produk. Dengan harapan deskripsi
itu cukup menarik untuk dibaca, setelah dibaca atau dilihat dapat dengan mudah

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 9
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

dimengerti, dan setelah dimengerti bisa memberikan cukup alasan bagi sang pembaca
untuk memutuskan membeli. Dan itulah tantangannya.

Hal-hal seperti inilah yang terkadang membuat sebagian orang memandang media
internet secara skeptis. Yang kemudian membuat sebagian penggiat bisnis melalui
internet lebih suka memanfaatkan secara ‘hit and run’. Hanya memanfaatkan media
semacam blog, mailis, ataupun pasang di template iklan-iklan, dengan sebuah kata-kata
yang bombastis, terkadang tak masuk akal. Tinimbang melakukan sebuah langkah
comperhensif menapaki langkah demi langkah berbisnis di internet layaknya seperti
sebuah bisnis di dunia nyata.

Ada sebuah komentar yang begitu optimis tentang media internet ini, sebuah kalimat dari
sebuah interview dengan seorang co-founder eCompanies, bernama Sky Dalton. Dia
mengatakan,”… because it’s a very targeted audience that is doing bussiness on the
internet… If you look at cable, look at the adoption of the radio, of television originally, it
follos this. We’re seeing the same thing on the internet today where advertising haven’t
completely woken up to the internet as an amazing masketing tool… The wireless Internet
is coming, fast and unlike six years ago or whatever, it is armed with capital and with a lot
of really smart people, and that makes the competitive environment to do another Earthlink
more difficult..”. Earthlink sendiri adalah nama perusahaan yang dipimpinnya. Saya
anggap ungkapannya adalah sebuah kalimat optimis mengingat ketika saya lihat tanggal
saat wawancara adalah saat dimana bisnis dotcom mulai berguguguran di Amerika sana.

Jadi, mungkin langkah dalam menapaki bisnis internet, menurut saya tak lebih juga seperti
layaknya sebuah bisnis real dilakukan. Diawali dengan sebuah paradigma yang jangan
melihat bahwa dunia internet hanya sekedar salah satu alat komunikasi saja. Artinya kita
harus ‘bangun’, seperti sindiran Sky Dalton di atas: “where advertising haven’t completely
woken up to the internet as an amazing masketing tool”.

Dimulai dengan Set Vision, ini mungkin kurang lebih seperti bila dalam kehidupan, kita
analogikan seperti habit ke-2 pada Tujuh kebiasaan Efektifnya-Stephen Covey. Berawal
dari Tujuan Akhir. Ketika kita akan menapaki sebuah usaha di internet, awal sekali justru
kita dituntut untuk membuat gambaran jelas bahwa nantinya kita ingin seperti apa. Kita
ingin membangun sebuah jaringan distribusi melalui internet? Kita ingin membangun
networking pasar yang suatu saat bisa kita ‘jual’ pada pelaku usaha nyata? Atau kita ingin
membangun internet-retailer? Software outlet? Dengan set vision diawal sekali, akan
membantu kita menciptakan sebuah koridor yang mendisiplinkan kita terhadap setiap apa
yang kita lakukan dalam memanfaatkan media intEstablish Goal, adalah tahapan
berikutnya.

Sudah jamak sebuah dunia usaha pastilah tujuan utamanya adalah menghasilkan
keuntungan. Tapi dibalik ‘sekedar’ menghasilkan keuntungan, seharusnyalah ada sebuah
misi yang dengan jelas tertanam yang akan selalu menjadi alasan setiap keputusan kita
dalam menjalani hari demi hari bangunan usaha kita di internet. Karena imbal baliknya,
misi yang jelas yang efektif terkomunikasikan kepada semua pengguna internet, akan
dapat menciptakan secara jelas differensiasi, yang ujung-ujung-nya membawa dampak
lebih memberikan potensi mendapatkan keuntungan. Saya yakin establishing goal yang
tajamlah yang membuat perusahaan dotcom macam Yahoo! (dengan layanan mail-nya),
Google (dengan layanan search-engine-nya), You Tube (dengan layanan link video-nya),

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 10
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Amazon (dengan online-retail bukunya), atau Detik.com (dengan up-to-date berita-nya) di


Indonesia bisa menciptakan awareness yang luar biasa di benak para pengguna internet.

Dari situ, kita lakukan Formulate Strategy. Tool-tool apa yang kita perlukan. Apakah kita
langsung akan pure-play, atau secara paralel melakukan usaha nyata untuk
menjadikannya bentuk click-and-brick. ‘Brick’-nya sendiri bisa berupa outlet, manufaktur,
consulting. Semua hal yang menyangkut ‘bagaimana’ kita berjalan pada ‘koridor’ yang
sudah kita ciptakan di atas.

Setelah itu lakukan! Mulailah! Sekecil apa pun itu! Di text-book-nya diistilahkan dengan
Drive Implementation. Karena tanpa itu semua dimulai, maka apa yang kita upayakan
hanyalah diawang-awang. Kita tidak pernah bisa belajar. Belajar dari kegagalan, belajar
untuk selalu memperbaiki, dan belajar merasakan secara nyata cash-flow sebuah usaha
internet.

Terakhir, adalah sesuatu yang sepertinya sederhana, tapi sering tidak begitu dianggap
sebagai sesuatu yang penting, yaitu Accountable for Performance. Ini menyangkut apa-
apa yang kita janjikan kepada para konsumen. Kemudahankah? Kecepatankah?
Eksklusivitaskah? Pertama mewujudkan janji itu secara nyata. Dan berikutnya yang juga
tak mudah, adalah selalu menjaga komitmen janji-janji itu, bahwa kita dapat diandalkan
dan selalu dapat dipercaya menyangkut segala hal yang kita katakan.

Yang pada akhirnya, fungsi telemarketing maupun e-sales usaha internet yang kita
lakukan, seharusnyalah akan menarik pembeli benar-benar atas benefit yang akan
mereka dapatkan atas apa yang kita ‘jual’. Keputusan konsumen untuk membeli memang
didasari akan kebutuhan, yang diharapkan menciptakan sebuah loyalitas dan ‘reaksi
berantai’ konsumen baru karena kesan baik konsumen-konsumen sebelumnya. Bukan
memaksakan keputusan membeli secara instan seperti keterbatasan sebuah
telemarketing melalui telepon seperti yang terjadi pada saya siang itu.
bersama memberdayakan diri dan keluarga

www.pitoyo.com - home improvement

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 11
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

PEKERJAAN ORANG KAYA


Oleh : Andrias Harefa

”Pilihlah pekerjaan yang Anda cintai, dan percayalah bahwa uang akan datang.”
~ Pandir Karya

”Pekerjaan seperti apa yang menarik hati orang kaya?” tanya saya kepada sejumlah
kawan.

”Mana aku tahu,” kata Iin.


”Saya rasa mereka memilih bidang yang dikuasainya,” jawab Toni.
”Umumnya mereka memilih untuk menjadi entrepreneur,” kata Herlina.
”Jadi kontraktor akan lebih cepat kaya,” ujar Didi.
”Di lingkunganku hampir semua orang kaya adalah pedagang,” jelas Diah.
”Pemilik usaha waralaba terkemuka,” kata Rudy.
”Investor yang memutar uangnya di pasar saham,” gagas Yuyun.
”Pekerjaan yang sederhana tapi untungnya luar biasa,” ujar Lilik.
”Mereka cenderung bekerja sendiri, entah sebagai pemilik bisnis atau profesional yang
mandiri seperti dokter, pengacara, atau akuntan,” papar Dewi.
”Pekerjaan yang mendatangkan banyak uang,” kata Indra.
***

Apakah jenis pekerjaan yang dipilih oleh orang-orang kaya? Apakah ada pekerjaan
tertentu yang kalau ditekuni akan membuat kita pasti menjadi kaya raya? Seberapa besar
pengaruh pilihan jenis pekerjaan dalam membawa seseorang menjadi orang kaya?
Apakah karyawan juga benar-benar bisa kaya seperti digembar-gemborkan sejumlah
penulis di Indonesia akhir-akhir ini?

Pertanyaan-pertanyaan semacam itu membuat saya kembali teringat kepada Handi


Irawan. Pendiri sekaligus pemilik Frontier Consulting Group ini pernah menyebutkan
bahwa dari 200.000 orang kaya Indonesia yang memiliki dana likuid di perbankan
sejumlah Rp 1 miliar ke atas, 50-55 persen di antaranya adalah kaum pedagang.
Sebagian lagi datang dari kaum profesional seperti pengacara, dokter, dan konsultan
papan atas (8-10 persen), manajemen atau eksekutif puncak perusahaan papan atas (9-
10 persen), pemilik bisnis jasa (5-7 persen), pemilik korporat raksasa, importir/eksportir
raksasa, dan investor kelas kakap, dan lain-lain. Dengan kata lain, saluran terbesar yang
membawa orang pada kekayaan finansial adalah menjadi pedagang dan pemilik bisnis.

Namun, sebaiknya kita tidak terburu-buru berpikir bahwa untuk menjadi kaya, cara yang
terbaik adalah menjadi pedagang dan pemilik bisnis. Sebab bagaimanapun juga, dengan
pikiran yang tenang kita akan menyaksikan bahwa di negeri ini ada lebih banyak
pedagang dan pemilik bisnis (kecil-menengah) yang tidak kaya ketimbang yang sungguh-
sungguh kaya. Karena itu kampanye provokatif dengan slogan seperti ”Kalau mau kaya
jangan lama-lama jadi karyawan” harus disikapi dengan kepala dingin. Paling tidak perlu
diingat bahwa jika data yang disebut Handi Irawan akurat, maka sekitar satu dari sepuluh
orang kaya di indonesia berstatus resmi sebagai karyawan (baca: manajer-eksekutif).

Dalam buku The Milionaire Mind, yang memuat studi yang mendalam mengenai sosok,
sepak terjang, gaya hidup, dan segala sesuatu mengenai orang-orang kaya di Amerika
Serikat, Thomas J. Stanley menulis: ”Kategori pemilik bisnis adalah kelompok paling besar

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 12
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

dalam populasi milyarder, tetapi sebagian besar pemilik bisnis di Amerika bukan milyarder,
dan mereka juga tidak akan menjadi milyarder sepanjang hidupnya. Sudah jelas, memiliki
bisnis bukan jaminan absolut untuk menjadi kaya, tetapi pemilik bisnis dapat cukup
memperbesar kemungkinan menjadi milyarder dengan pemilihan bisnis yang hati-hati”
(cetak miring penulis).

Jika dengan studi dan wawancara mendalam selama hampir 30 tahun, peneliti sekaliber
Profesor Stanley saja tidak bisa menunjukkan jenis pekerjaan yang pasti membawa
seseorang kepada kekayaan, maka mungkin persoalannya memang bukan pada pilihan
jenis pekerjaannya. Bagi Stanley, kisah sukses para orang kaya Amerika hanya
menunjukkan sesuatu yang umumnya saja, yakni bahwa mereka—orang-orang kaya itu—
memilih pekerjaan dan bisnis yang mereka cintai habis-habisan. Rasa cinta yang
mendalam atas karier atau bisnis yang mereka tekuni itu terutama disebabkan karena
karier atau bisnis tersebut memungkinkan aktualisasi potensi diri atau bakat-bakat terbaik
mereka secara sepenuhnya. Juga karena mereka merasa bahwa karier atau bisnis yang
mereka pilih itu memberikan penghargaan yang tinggi kepada dirinya, serta berkaitan
dengan impian-impian yang sudah lama mereka angankan (baca: impian masa kecil).

Faktor-faktor lain yang sangat diperhatikan oleh orang-orang yang menjadi kaya itu adalah
peluang untuk menjadi mandiri dan benar-benar mapan secara finansial, potensi
keuntungan yang besar atau penghasilan yang tinggi agar bisa mengakumulasi harta, dan
kebutuhan untuk menjadi bos bagi diri sendiri (baca: tidak menjadi bawahan langsung dari
pihak mana pun).

Jadi, jika kita telah menetapkan hati untuk mau mengejar kekayaan, maka ada baiknya
kita memilih karier atau memulai sebuah bisnis yang memenuhi sejumlah kriteria berikut:
• sesuai dengan bakat-bakat dan potensi terbaik diri kita;
• memberikan penghargaan yang tinggi kepada diri kita;
• berkaitan dengan cita-cita masa kecil yang sungguh-sungguh kita inginkan;
• memberi peluang untuk kita menjadi mapan secara keuangan;
• memberikan potensi keuntungan atau penghasilan yang besar;
• memungkinkan kita untuk bekerja tanpa banyak diperintah orang lain; dan
• merupakan bidang kerja atau bisnis yang bisa kita cintai habis-habisan.

Apakah tandanya bahwa bidang pekerjaan atau bisnis itu kita cintai habis-habisan? Jimmy
Carter, Presiden Samerika Serikat ke-39, pernah mengatakan bahwa, ”Jika Anda harus
melakukan sebuah pekerjaan atau tugas dan Anda benar-benar tertarik untuk
melakukannya, merasa bersemangat dan tertantang olehnya, maka Anda akan
mencurahkan energi Anda secara maksimum. Dalam semangat semacam itu semua
susah payah menjadi tidak terasa dan kegembiraan yang muncul ketika Anda
membayangkan yang Anda harapkan akan tercapai, akan menghapus semua rasa
cemas.” (Perhatikan kata-kata yang saya beri cetak miring). Pekerjaan atau bisnis yang
bisa membuat kita merasakan semua kata yang dicetak miring, pastilah merupakan
sesuatu yang kita cintai.

Atau cara lain untuk mengetahuinya adalah dengan mengajukan pertanyaan reflektif
seperti: Apakah saya bersedia bangun lebih pagi selama 10 tahun ke depan untuk
mengerjakan hal ini? Apakah saya bersedia menderita untuk sementara waktu, agar
usaha ini berkembang lebih baik? Apakah saya menikmati saat-saat mengerjakan
pekerjaan ini dan bahkan seringkali menjadi lupa waktu? Apakah saya memiliki keyakinan

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 13
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

bahwa bila saya memilih usaha atau pekerjaan ini, maka keberhasilan hanyalah soal
waktu? Apakah saya berangkat ke tempat kerja saya dengan hati riang dan bersiul-siul?
Semakin banyak jawaban YA atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, itulah pilihan karier
atau bisnis yang kita cintai.[aha]

* ANDRIAS HAREFA adalah seorang trainer dan penulis 30 buku

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 14
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

YANG BERILMU BANYAK, YANG MENULIS...


Oleh : Rab A. Broto

"Writing, the art of communicating thoughts to the mind, is the great invention in the world Great,
very great. It enabling us to converse with the dead, the absent, and the unborn, at all distances of
time and space, and great not only in its direct benefits, but its great help to all other inventions."
~ Abraham Lincoln

Namun, terkait ihwal pentingnya menulis tersebut, seorang kawan eksekutif berkata: "Apa
yang mau diajarkan tentang menulis. Memaparkan ide dalam dua halaman laporan
berspasi ganda sekalipun bagi kami sudah terlalu banyak. Eksekutif juga terbiasa hanya
membaca summary dan kesimpulan. Jadi apa manfaatnya mengembangkan potensi itu."

Teman yang lain mengatakan betapa sekarang toko buku dipenuhi berbagai karya yang
begitu-begitu saja. "Bagaimana mau bagus isinya, wong anak baru kemarin sore sudah
nulis buku. Bahasanya juga amburadul." Juga semburan berbagai kritik lainnya. Tapi
kenyataan banyaknya karya yang dinilai "pas-pasan" ini seharusnya justru bisa menjadi
cermin.

Soalnya memang banyak dan sangat lazim orang berkomentar ringan "begitu-begitu saja"
setelah membaca satu buku. Ironisnya sang komentator tidak pernah melahirkan bukunya.
Situasinya mirip para pencemooh Columbus saat bisa membuat satu telur bulat tegak
berdiri dengan memecahkan salah satu bagian ujungnya.

"Kalau cuma begitu, aku pun bisa," kata para pencemooh. Satu-satunya yang patut
disayangkan dari sang pencemooh: tak berani mengeksplorasi dan merealisasikan
gagasannya meski mungkin telah terlintas di kepala. Singkatnya tak banyak orang yang
mau memanfaatkan kesempatan yang ada meskipun kemampuannya sungguh tak perlu
diragukan lagi.

Indonesia di tahap awal


Perbukuan nasional begitu dinamis beberapa tahun terakhir. Bisa disaksikan munculnya
banyak pengarang baru, bahkan yang masih anak-anak, sampai banyaknya buku yang
mengupas berbagai isyu yang memang belum tuntas dibahas setelah rontoknya berbagai
tabu. Pendeknya inilah masa paling bebas untuk menerbitkan tulisan dengan topik apa
pun.

Semua bisa dikatakan masih dalam tahap awal. Bandingkan gegap gempita itu dengan
data jumlah buku yang diterbitkan di seluruh dunia yang sekitar satu juta judul per tahun.
Canada International Publisher Association secara rinci menyebut produksi buku tertinggi
adalah di Inggris yang rata-rata mencapai 100.000 judul per tahun (tahun 2000 mencapai
110.155 judul).
Jerman menyusul di peringkat kedua dengan jumlah yang diterbitkan pada 2000, yaitu
mencapai 80.779 judul, lalu Jepang 65.430 judul dan Amerika di urutan ke empat.
Sedangkan di Indonesia yang pada 1997 terbit "hanya" 5.000-an judul, pada 2002 buku
yang terbit justru terpangkas menjadi 2.700-an judul.

Singkatnya pasar buku nasional begitu terbuka luas. Inilah bursa bebas terkait gagasan
tertulis yang tampaknya masih bisa menampung karya jenis apa pun. Setiap buku ada

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 15
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

pembacanya sendiri. Terlebih bila si penulis atau pengarang sudah sejak lama terlibat aktif
dalam satu komunitas. Baik di dunia nyata maupun di dunia maya.

Bila mau lebih cepat diterima pasar, itu semua bisa disederhanakan sebagai soal
bagaimana mengemas naskah sehingga menarik dan memasarkannya. Asal sudah ada
naskah, selanjutnya tinggal bagaimana membuat buku itu dilihat orang dengan memberi
sentuhan desain yang menarik dan bagaimana bisa membuatnya gampang didapat.

Terkait soal pemasaran buku ini bisa ditunjang dengan promosi lewat berbagai macam
cara. Sejak mulai ngiklan di koran, mengirimnya kepada peresensi, mengadakan bedah
buku, bikin talkshow di radio, sampai bikin wawancara di TV. Belum lagi bila penulisnya
mempunyai satu paket pelatihan komprehensif terkait dengan bukunya itu.

Pemborosan besar-besaran
Dalam kaitan itu, soal produksi jelas bukan suatu masalah lagi. Semua bisa diatasi sesuai
kemampuan alias biayanya relatif terjangkau. Untuk memberi ilustrasi dan me-layout
naskah, membuat desain sampul satu buku saku sekitar 100-an halaman kertas HVS,
serta mencetaknya sebanyak 3.000 eksemplar, hanya diperlukan biaya sekitar Rp 9 juta.

Namun bagi kita di Indonesia, fakta seputar dunia penulisan dan perbukuan ini sungguh
penuh ironi. Banyak orang yang 'punya isi' tapi judul buku yang terbit masih begitu minim.
Tegasnya mengapa hanya sedikit yang jadi penulis, di tengah banyaknya orang yang well
read (rajin membaca) dan karenanya knowledgeable (berpengetahuan luas).

Seorang petinggi penerbit paling top di Indonesia dalam sambutannya di satu peluncuran
buku dua tahun silam bahkan menyebut tuah bahwa tulisan itu abadi dalam waktu pun tak
cukup. "Sayang sekali sangat sedikit orang berilmu di Indonesia , yang berpengalaman,
dan kompetensinya tak kalah dengan koleganya di luar negeri yang mau menulis."

Padahal, lanjutnya, orang tambah tua tambah bijak—yang tampak dari uban yang
bertambah banyak. "Ironisnya kebijaksanaan itu akhirnya cenderung hanya terkubur di
dalam tanah karena tidak diabadikan secara tertulis dalam bentuk buku," tandasnya
seraya menyebut contoh betapa sedikit yang kita ketahui dan pelajari soal kakek dan
nenek atau bahkan bapak dan ibu kita.

Pendeknya, belum banyak orang yang sadar akan soal itu. Betapa kumpulan ilmu,
pengetahuan, pengalaman, dan kebijaksanaan hasil tempaan bertahun-tahun itu tak
ternilai harganya. Betapa telah terjadi pemborosan besar-besaran yang begitu nyata di
negeri ini karena kematian seorang "pakar", apa pun keahliannya, berarti punahnya
berbagai content.

Padahal bila dilestarikan dalam bentuk konkrit yang bisa dilacak dan dikaji kembali,
sungguh semua content itu setidaknya bisa membuat banyak orang tidak terperosok ke
dalam kesalahan yang sama. Selain bahwa warisan berupa tulisan bisa dibaca,
menghibur, memberi pencerahan, serta syukur-syukur bisa menginspirasi dan memicu
motivasi orang lain.

Selalu butuh
Jadi kondisinya memang memprihatinkan meskipun faktanya, atau bahkan fitrahnya,
manusia seperti didamparkan ke tempat asing. Itu terjadi setiap waktu sejak kelahirannya

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 16
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

di dunia yang fana tapi melenakan ini. Bahwa manusia setiap kali butuh referensi untuk
membaca dan mempelajari berbagai hal baru untuk mengatasi keterasingan dan terutama
ketidaktahuannya.

Ada yang bilang bahwa ketidaktahuan adalah sumber ketakutan. Artinya semakin banyak
hal ihwal yang diketahui tentang apa yang ada di sekelilingnya, semakin beranilah
manusia. Berani menentukan nasibnya sendiri, berani berjuang, berani mengatasi
tantangan. Terlebih berani menjelajah sampai batas terjauh dan mencoba sekuat tenaga
merealisasikan potensi yang dimiliki.
Dan bahwa tidak ada satupun orang yang sama di dunia. Setiap orang unik dan setiap
orang bisa, berhak, dan bahkan wajib memberi kontribusi, sekecil apa pun itu kepada
masyarakatnya. Caranya apalagi kalau bukan dengan mencatat apa yang dialami dan
diketahui, serta terutama mengungkapkan catatannya lewat tulisan.

Kenapa mencatat? Yang jelas manusia adalah tempatnya lupa. Betapa ingatan tentang
hal penting yang kita alami hari ini begitu mudah tenggelam dalam timbunan kenangan.
Segala detil peristiwa penting itu semakin kabur seiring waktu berlalu. Mengapa harus
diungkapkan, jelas karena terkait upaya untuk mencapai suatu tujuan secara nyata.

Sedangkan kenapa bentuknya tulisan, bisa dipastikan karena alasan praktis agar selalu
bisa dilacak asal-usul dan jejaknya. Selain itu bukankah semua kontrak atau perjanjian
yang fair juga dilakukan secara tertulis agar bisa didefinisikan dengan jelas apa yang
dimaksudkan oleh semua pihak yang mengikat diri dalam kontrak.

Jadi sungguh suatu keniscayaan bahwa semua hal terkait penggunaan sistem simbol
huruf, angka, dan tanda baca itu kian diperlukan untuk merawat dan membangun
keberadaban. Secara umum dalam menularkan nilai kebajikan yang menjunjung tinggi
kebenaran dan keadilan. Secara khusus dalam upaya untuk mempercepat kemajuan dan
meningkatkan kesejahteraan.

Bagi saya pribadi yang dua bulan lalu turut bersepakat mengembangkan Sekolah Penulis
Pembelajar (SPP), itu semua merupakan tantangan. Bagaimana "menyemangati" orang
yang kompeten dalam bidangnya, yang pasti punya sesuatu untuk disampaikan kepada
khalayak, agar tak segan-segan mengabadikan dan mewariskan gagasannya yang
sungguh tak ternilai itu.[rab]

* Rab A. Broto adalah penulis buku "Psikologi Duit" (Bornrich, 2006) yang sejak lama menekuni ihwal
pelatihan peningkatan motivasi berprestasi. Pegiat jurnalistik dan alumnus Fak. Psikologi UGM yang kini
menjadi direktur Sekolah Penulis Pembelajar ini dapat dihubungi di: nauram@yahoo.com

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 17
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

SEBELAS FAKTA PENTING BUKU BESTSELLER


Seri Artikel Write & Grow Rich
Oleh : Edy Zaqeus

Jika tidak ada aral melintang, maka pertengahan Desember 2007 ini saya akan
meluncurkan cetakan ketiga atau edisi revisi buku saya yang berjudul Resep Cespleng
Menulis Buku Bestseller (RCMBB). Banyak informasi terbaru saya tambahkan dalam buku
yang terbit perdana tahun 2005 tersebut. Tak kurang dari 11 bab baru saya masukkan
(semula hanya 17 bab kini menjadi 28 bab) untuk menambah bobot buku ini. Saya
memang memaksudkan RCMBB edisi revisi ini sebagai sebuah ‘masterpiece’, hasil
metamorfosis dari fast book yang begitu sederhana.

Sementara, untuk ‘aksesoris’—yang ini juga tidak kalah penting—sekitar 39 testimoni saya
lampirkan di halaman depan. Mayoritas testimoni ini datang dari para pembaca buku
RCMBB edisi perdana yang kemudian berhasil menulis buku pertamanya. Atau, testimoni
juga datang dari para penulis yang terinspirasi untuk semakin produktif menulis gara-gara
buku tersebut.

Nah, dua tahun berlalu sejak pertama kali buku ini terbit, rasanya tambah banyak pula
informasi dari perkembangan dunia perbukuan nasional yang perlu dicermati. Salah satu
tema yang tetap saja menyedot perhatian saya adalah soal misteri mengapa sebuah buku
bisa meledak di pasaran atau menjadi bestseller. Masalah inilah yang coba saya kupas
tuntas dalam buku RCMBB edisi revisi tersebut.

Dalam tulisan ini, saya akan coba simpulkan temuan-temuan saya selama ini perihal
mengapa dan bagaimana sebuah buku bisa jadi bestseller. Berikut pemaparannya.

Pertama, tema buku yang unik, baru, dan menarik, biasanya punya kans untuk jadi
bestseller. Apakah semua tema yang semacam itu selalu jadi bestseller? Tidak juga. Tapi,
tema-tema buku dengan keunggulan seperti saya sebut tadi, biasanya selalu jadi
langganan bestseller. Ambil contoh buku True Power of Water karya Masaru Emoto yang
benar-benar menyuguhkan sebuah fenomena baru yang menarik. Karena isi bukunya
memang cukup unik, sangat menarik, dan baru—atau paling tidak semakin meneguhkan
fenomena lama berdasarkan bukti-bukti baru—maka larislah buku terjemahan tersebut.

Untuk kasus nasional, tengok sukses buku Quantum Ikhlas karya Erbe Sentanu. Mungkin
kita sudah sering mendengar istilah-istilah kuantum (quantum) yang digandengkan
dengan berbagai konsep lainnya, seperti quantum leadership, quantum writing, atau
quantum learning, dll. Tapi, begitu muncul lagi istilah baru dan unik, quantum ikhlas, orang
tertarik pula. Terlebih karena isi bukunya juga menarik dan relatif menyajikan alternatif
baru.

Kedua, tema-tema yang sejatinya tergolong lama ternyata bisa meledak lagi jika dikemas
ulang secara lebih cerdas. Contoh, apalagi kalau bukan buku terjemahan The Secret:
Mukjizat Berpikir Positif. Rhonda Byrne, si penulisnya, pun mengakui hal ‘ketidakbaruan’
isi bukunya itu. Kombinasi antara kecerdasan pengemasan ulang serta dampak publikasi
medialah yang mendukung kesuksesan buku tersebut.

Untuk kasus nasional, lihat sukses Jakarta Undercover karya Moamar Emka. Mungkin
Anda pernah baca buku Remang-Remang Jakarta yang terbit tahun 1980-an. Temanya

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 18
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

sama, tapi kemasan, kasus, serta cara penulisannya yang agak berbeda sehingga
mendatangkan hasil yang berbeda pula.

Ketiga, kemasan bernuansa religius bisa menjadi magnet tersendiri. Lihat saja,
sebelumnya buku-buku pengembangan diri dan cara berpikir positif didominasi oleh
penulis-penulis Barat yang identik dengan nonmuslim. Begitu muncul buku
pengembangan diri terjemahan bernuansa islami semacam La Tahzan Jangan Bersedih
karya Aidh Al Qarni, maka meledaklah buku tersebut.

Mirip dengan itu, lihat saja tema emotional and spiritual quotient. Ini bukan barang baru di
Barat sana. Namun, ketika di sini dikemas dalam nilai-nilai islami, lahirlah buku ESQ dan
ESQ Power karya Ary Ginanjar yang sukses spektakuler. Lihat saja nanti, pasti akan lahir
lebih banyak buku yang membahas teori-teori atau konsep-konsep populer secara islami.
Pasar untuk buku-buku populer bernuansa religius semacam ini pasti makin membengkak
dari tahun ke tahun.

Keempat, tema-tema buku yang menguak suatu rahasia atau misteri juga terus menyedot
perhatian. Terlebih bila misteri itu sempat menjadi perhatian publik secara luas. Contoh
mudahnya yang masuk kategori ini ya The Secret atau Jakarta Undercover. Tapi, contoh
lain yang tak kalah menarik adalah larisnya buku Intel-Menguak Tabir Intelijen Indonesia
karya Ken Conboy, Membongkar Jamaah Islamiyah karya Nasir, atau sukses buku IPDN
Undercover dan IPDN Uncensord keduanya karya Inu Kencana.

Lalu, lihat sukses buku Sukarno File karya Antonie C.A. Dake dan Detik-detik yang
Menentukan karya mantan presiden B.J. Habibie. Sampai kapan pun, yang namanya
misteri pasti akan menarik perhatian. Makanya, ini bisa jadi petunjuk menarik bagi siapa
pun yang ingin sukses dalam penulisan.

Kelima, judul kontroversial tetap saja menarik perhatian, walau tidak menjamin
kesuksesan. Mengapa demikian? Ya, karena yang aneh-aneh, yang unik, yang lain
daripada biasanya, yang menentang arus, semuanya menarik perhatian kebanyakan
orang. Mau bukti? Lihat buku saya Kalau Mau Kaya Ngapain Sekolah! yang sejak terbit
tahun 2004 hingga sekarang sudah 12 kali cetak dan kemudian terbit pula edisi khususnya
(alias cetakan ke-13). Contoh lain, lihat buku Ternyata Akherat Tidak Kekal karya Agus
Mustofa atau Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Gajian karya Valentino Dinsi.

Keenam, cara penyajian yang populer tetap lebih menarik perhatian pembaca pada
umumnya ketimbang buku-buku yang disajikan secara ketat atau berstandar ilmiah tinggi.
Simak bagaimana masalah-masalah marketing yang serba teoretis jadi enak mengalir bila
yang menuliskannya adalah Hermawan Kartajaya yang sukses dengan Marketing in
Venus.

Lihat pula bagaimana masalah-masalah keuangan yang serba rumit bisa terasa renyah
dibaca bila yang menulis adalah Safir Senduk yang sukses dengan Siapa Bilang Jadi
Karyawan Nggak Bisa Kaya? dan Buka Usaha Nggak Kaya Percuma. Jangan pula lupa,
soal filsafat pendidikan, leadership, dan pembelajaran jadi begitu mudah dicerna ditangan
Andrias Harefa dalam karyanya Menjadi Manusia Pembelajar.

Ketujuh, fakta bahwa pendatang baru atau orang yang baru pertama kali menulis buku
pun sangat mungkin bisa langsung menjadi penulis bestseller. Ini jelas kabar baik bagi

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 19
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

semua penulis yang baru mau menerbitkan buku untuk pertama kalinya. Tidak peduli
apakah seorang penulis itu sudah punya nama atau belum, tapi walau baru sekali
menerbitkan buku, bisa saja bukunya langsung meledak. Mau contohnya? Kita bisa sebut
penulis seperti Ary Ginanjar, Valentino Dinsi, atau Raditya Dika dengan KambingJantan-
nya, bahkan Eni Kusuma dengan Anda Luar Biasa!!!-nya.

Kedelapan, penulis ber-mindset ‘penjual’ punya peluang lebih besar dalam menjadikan
bukunya bestseller. Simak lagi artikel saya yang berjudul “Menjadi Sales Writer”. Penulis
yang berani bekerja keras mempromosikan bukunya, baik dalam bentuk seminar,
peluncuran buku, diskusi, talk show, wawancara dengan media, termasuk menjual
langsung bukunya, pasti punya kans besar untuk sukses. Orang-orang seperti Ary
Ginanjar, Andrie Wongso, Andrias Harefa, Tung Desem Waringin, dan Safir Senduk
adalah kategori penulis ber-mindset penjual. Terbukti, buku-buku mereka jadi bestseller.

Kesembilan, bahwa iklan, promosi, dan liputan media massa sungguh berperan dalam
mendorong sebuah judul buku jadi bestseller. Intinya adalah penampakan (visibility)
melalui berbagai instrumen komunikasi massal, bisa lewat iklan, resensi atau pembahasan
media, atau bahkan termasuk penampakan di bagian-bagian strategis di toko buku.

Apakah semua buku yang diiklankan, dipromosikan besar-besaranm serta dikupas habis
media bisa jadi laris? Tidak juga. Buktinya, lihat saja buku-buku bertema berat yang sering
diiklankan di harian Kompas, yang tidak serta merta laris di pasaran. Walau tidak otomatis
laris, namun iklan, promosi, atau liputan media massa tetap berpengaruh.

Kesepuluh, distribusi sangat berpengaruh bagi laris tidaknya sebuah buku. Bisa saja
bukunya unik, menarik, judulnya kontroversial, iklannya dan promosi juga besar-besaran,
namun buku tidak ditemukan di toko mana pun. Ya, sama juga bohong. Makanya, di
sinilah peran sentral rantai distribusi dalam mengantarkan produk kepada konsumen akhir.
Jika rantai distribusi macet, maka sebesar apa pun potensinya, lupakan mimpi jadi
bestseller.

Kesebelas, buku-buku nonfiksi populer relatif lebih bisa diprediksi keberhasilannya


ketimbang buku fiksi. Jauh lebih sulit mengkreasikan atau bahkan sekadar meramal
akankah sebuah karya fiksi bisa menjadi bestseller. Lihat saja karya-karya fiksi yang
menang penghargaan (karena biasanya pasti dianggap bagus dan bermutu) dan
kemudian diburu penerbit untuk diterbitkan. Harapan penerbit, pasti karya-karya
berkualitas itu bisa laris di pasaran. Makanya, treatment-nya pun pasti berbeda dari buku
terbitan yang lainnya, termasuk dalam hal promosi. Tapi, apakah karya fiksi berkualitas itu
selalu laris di pasaran? Tampaknya tidak.

Ini beda dengan buku-buku nonfiksi populer yang seirama dengan suatu tren tertentu.
Jauh lebih mudah meramal buku Financial Revolution karya Tung Desem Waringin akan
sukses di pasaran ketimbang, misalnya, meramal sebuah novel yang menang
penghargaan akan mengalami hal serupa. Lebih mudah pula meramal karya Andrias
Harefa, Andrie Wongso, dan Safir Senduk akan laris ketimbang karya penulis-penulis fiksi
lainnya.

Nah, fakta kesebelas tersebut sekaligus merupakan kabar baik bagi para penulis nonfiksi
pada umumnya. Mereka bisa merancang buku sedemikian rupa sehingga potensi untuk

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 20
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

jadi bestseller relatif lebih besar. Beberapa variabel yang dibahas di artikel ini pun bisa
dijadikan sebagai area kontrol untuk memaksimalkan potensi bestseller.

Jadi, teruslah kreatif dan bersemangat menulis buku. Manfaatkan temuan-temuan di atas
untuk merangsang pikiran dalam menemukan ide-ide baru serta meramunya menjadi
karya yang berpotensi besar untuk jadi bestseller. Selamat berkarya. Salam bestseller![ez]

* Edy Zaqeus adalah penulis buku-buku best-seller, konsultan penulisan & penerbitan, editor
Pembelajar.com, dan trainer di Sekolah Penulis Pembelajar (SPP). Ia juga mendirikan Bornrich
Publishing dan Fivestar Publishing yang berhasil menerbitkan sejumlah buku best-seller. Nantikan
workshops Edy Zaqeus tentang "Membuat Blog Menjadi Buku", "Cara Gampang Menerbitkan
Buku Sendiri", dan "Cara Gampang Menulis Buku Best-Seller" pada November-Desember 2007 ini
(Info selengkapnya, hubungi SPP di 021-7828044). Kunjungi blog Edy di:
http://ezonwriting.wordpress.com atau email: edzaqeus@gmail.com

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 21
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

5 KEBIASAAN PRODUKTIF PENULIS BESTSELLER


Seri Artikel Write & Grow Rich
Oleh : Edy Zaqeus

Beberapa hari lalu, seorang sahabat penulis mengirimkan SMS kepada saya. Bunyinya
demikian, “Selamat siang Mas Edy. Saya mau membentuk kebiasaan menulis. Boleh tahu
lima kebiasaan Mas Edy yang dirasakan efektif mendukung menjadi seorang penulis
produktif bestseller? Terima kasih.”

SMS tersebut menggelitik saya untuk menuliskan artikel ini. Sebenarnya, saya sendiri
tidak sepenuhnya yakin, apakah saya sungguh-sungguh memiliki kebiasaan-kebiasaan
yang dia maksud. Tetapi, kalau boleh bercerita di sini, saya memang memiliki sejumlah
kebiasaan dalam proses kreatif penulisan. Sebagian di antaranya memang benar-benar
sudah jadi kebiasaan saya saban hari, sementara yang lain merupakan proses yang
tampaknya menuju ke arah terciptanya kebiasaan baru.

Nah, mungkin saja kebiasaan-kebiasaan itulah yang membuka peluang saya untuk tetap
produktif menulis. Mungkin pula, kebiasaan-kebiasaan itulah yang—langsung atau tidak
langsung—ikut berpengaruh dan menjadikan buku-buku saya bestseller. Apa saja
kebiasaan tersebut? Ini dia ceritanya.

Pertama, saya selalu menyukai tema-tema tulisan yang saya prediksi bakal menarik minat
serta sungguh-sungguh bermanfaat bagi saya sendiri maupun pembaca. Saya pun selalu
membaca tulisan-tulisan—yang menurut saya sendiri—sangat menarik perhatian saya.
Nah, kebiasaan untuk selalu intens dengan hal-hal menarik dan bermanfaat inilah yang
kemudian mendorong saya untuk terus berusaha menulis tema-tema pilihan.

Contoh, ketika saya melihat dan mendengar bahwa tema-tema wirausaha begitu digemari
oleh masyarakat, saya pun mencoba mempelajari dengan detail dan berusaha
menuliskannya. Tulisan semula hanya berwujud rajutan kiat-kiat berwirausaha, dan di lain
waktu saya kembangkan menjadi tulisan yang lebih lengkap. Ketika dikompilasi, hasilnya
adalah buku laris Resep Cespleng Berwirausaha (Gradien, 2004). Pola ini juga terjadi
pada kasus artikel-artikel atau buku-buku saya lainnya.

Kedua, saya selalu mencatat setiap ide tulisan di sebuah “buku bank ide” dalam bentuk
judul. Mengapa dalam bentuk judul? Sebab, inilah kebiasaan saya untuk memampatkan
atau mengkristalkan gagasan-gagasan—yang mungkin saja panjang lebar—ke dalam
bentuk yang simpel, mudah diingat, dan yang terpenting memotivasi/memprovokasi saya
untuk mengelaborasinya menjadi naskah buku.

Minimal, ide-ide dalam bentuk judul itu sudah menggambarkan adanya tabungan ide
kreatif saya. Makanya, dalam beberapa kesempatan saya sampaikan bahwa saya sampai
memiliki lebih dari 700 judul tema buku atau artikel. Namun, yang tak kalah penting adalah
tindak lanjut atau kreasi berikutnya atas bank ide tersebut. Dan ternyata, saya sangat
terbantu oleh bank ide tersebut dalam setiap proses penulisan dan penyuntingan. Baik
untuk keperluan pribadi, penerbitan, maupun saat menangani klien-klien saya.

Ketiga, saya menjadikan aktivitas menulis sebagai sebuah kesenangan yang menantang.
Apa kesenangannya dan apa pula tantangannya? Kesenangannya adalah bahwa saya
bisa menjadikan aktivitas menulis sebagai sesuatu yang memberikan dampak finansial.

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 22
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Saya teramat sadar dan meyakini bahwa seorang penulis dapat hidup layak dari
pekerjaan atau profesinya sebagai penulis. Asalakan, dia mampu memanfaatkan
kemampuan menulis itu dengan baik.

Aktivitas menulis menjadi begitu menyenangkan bagi saya karena bisa memberikan
penghasilan dalam bentuk honor, professional fee, maupun royalti. Dengan kemampuan
menulis yang baik (termasuk di dalamnya kemampuan editing), membuat hari-hari saya
dipenuhi oleh pekerjaan yang berkutat pada soal tulis-menulis dan penerbitan. Tapi yang
tak kalah penting, aktivitas ini memberikan sumber penghidupan yang amat memadai.

Tantangannya, saya selalu terdorong untuk menghasilkan karya yang lebih baik, lebih
banyak lagi, serta lebih diterima oleh para pembaca. Tantangan ini membuat saya tidak
mau berhenti belajar untuk terus meningkatkan kemampuan menulis. Saya bahkan belajar
kepada klien-klien yang saya tangani, yang notabene banyak di antaranya yang baru
pertama kali belajar menulis. Setiap pengalaman, peristiwa, atau situasi yang berbeda
bisa menjadi inspirasi yang kaya bagi dunia kepenulisan saya maupun proses
pengembangan diri saya sendiri.

Keempat, saya menjadikan aktivitas menulis sebagai salah satu komponen utama dalam
proses pengembangan diri saya. Aktivitas menulis tidak akan lepas dari proses belajar.
Dan, belajar adalah intisari proses pengembangan diri. Maka, jika kita belajar atau sedang
menulis, maka sesungguhnya kita sedang mengembangkan atau mengaktualisasikan
potensi-potensi dalam diri kita, supaya kemudian ada progress dalam kehidupan kita.

Saya temukan bahwa ketika kita menulis, sejatinya—dalam bahasa Stephen R. Covey—
kita sedang mengembangkan realitas kita. Dalam menulis pula, sejatinya—dalam bahasa
Wallace D. Wattles—kita sedang menjadikan ide mewujud menjadi peristiwa, realitas, atau
materi. Makanya, memupuk kebiasaan menulis, dalam pandangan saya, sama saja
artinya untuk membuktikan
kebenaran teori-teori para penulis-motivator legendaris tersebut.

Hari demi hari saya semakin yakin bahwa menulis merupakan instrumen pengembangan
diri yang luar biasa. Sebab, saya alami sendiri, saya temukan, dan saya ikut
bersinggungan langsung dalam serangkaian proses perubahan hidup sejumlah orang
yang kemudian menjadi penulis. Makanya tidak ada keraguan lagi, manakala kita mulai
membiasakan diri untuk menulis, maka satu pintu perubahan hidup sudah ada di depan
kita.

Kelima, saya selalu berusaha memublikasikan tulisan-tulisan yang sudah saya


selesaikan. Bagi saya, menulis itu ada misinya tersendiri, yaitu untuk menanamkan
pengaruh tertentu kepada pembaca. Sementara, hanya tulisan yang “hidup” saja yang
bisa mempengaruhi orang. Namun, tulisan baru “hidup” atau “punya nyawa” jika sudah
dibaca oleh orang lain. Nah, untuk menghidupkan tulisan atau memberinya nyawa, jalan
satu-satunya adalah dengan memublikasikan tulisan tersebut.

Waktu SD dulu, “media” saya untuk memublikasikan tulisan saya adalah buku tulis
bergaris, dan pembacanya adalah keluarga sendiri atau teman-teman sekelas. Waktu
SMP, pantun saya pernah dimuat di koran mingguan Sinar Pagi Minggu (sehingga
“mempengaruhi” seorang mahasiswa untuk berkorespondensi dengan saya he he he...).
Waktu SMA, mading (majalah dinding) adalah media ekspresi saya.

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 23
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Saat kuliah di Yogyakarta, saya mulai dari memublikasikan tulisan di majalah kampus
Balairung, surat pembaca di majalah Tempo, sampai kemudian mampu merambah media
massa seperti Kedaulatan Rakyat dan Bernas. Ketika menjadi wartawan, saya sudah tidak
lagi dipusingkan dengan urusan mencari wadah untuk publikasi tulisan-tulisan saya.

Kini, saat saya menjalankan profesi sebagai editor, penerbit, dan penulis buku, ruang
untuk menghidupkan tulisan itu terasa berlimpah. Tapi, saya pikir saat ini semua penulis
atau siapa pun yang baru belajar menulis, sesungguhnya mempunyai ruang berlimpah
untuk memublikasikan tulisannya. Kita bisa lirik mailing list, blog, maupun website umum
yang relevan serta memang mau menampilkan tulisan kita.

Prinsip yang saya tekankan kepada semua penulis, yang terpenting adalah jangan sampai
menjadikan tulisan kita seperti “mumi”. Tulisan yang diperlakukan seperti “mumi” ini—yang
dibungkus, disimpan rapi, atau malah disembunyikan—tidak akan pernah “hidup” dan
memberikan pengaruh. Jadi, beri nyawa pada tulisan kita dengan memublikasikannya.

Apakah hanya lima kebiasaan ini saja? Ya, karena diminta lima kebiasaan, jadi yang saya
tulis ya lima saja he he he... Mungkin ada yang lain, tapi saya belum terpikir sama sekali
atau malah tidak menemukannya. Yang pasti, hampir semua penulis sukses memiliki
kebiasaan yang umum alias standar, tapi ada juga kebiasaan-kebiasaan yang unik atau
khas. Namun, semuanya bermuara pada hasil atau prestasi yang mereka raih.

Bagi sahabat saya yang menanyakan soal kebiasaan-kebiasaan menulis saya ini, saya
tekankan bahwa yang terbaik adalah menemukan dan menumbuhkan kebiasaan sendiri.
Artinya, boleh saja kita berkaca pada sekian banyak kebiasaan penulis sukses. Tapi, itu
semua hanya “makanan tambahan” alias inspirasi saja bagi proses kreatif kita. Jadi, kalau
bermaanfaat, ya ambil, kalau malah jadi beban, ya tinggal saja. Sebab, yang lebih penting
adalah menemukan kebiasaan sendiri, yang paling efektif dan paling disukai. Karena,
muara kita tetap pada produktivitas dan kualitas karya.

Selamat menumbuhkan kebiasaan menulis yang terbaik. Dan, salam bestseller.[ez]

* Edy Zaqeus adalah penulis buku-buku best-seller, konsultan penulisan & penerbitan, editor
Pembelajar.com, dan trainer di Sekolah Penulis Pembelajar (SPP). Ia juga mendirikan Bornrich
Publishing dan Fivestar Publishing yang berhasil menerbitkan sejumlah buku best-seller. Nantikan
workshops Edy Zaqeus tentang "Membuat Blog Menjadi Buku", "Cara Gampang Menerbitkan
Buku Sendiri", dan "Cara Gampang Menulis Buku Best-Seller" pada November-Desember 2007 ini
(Info selengkapnya, hubungi SPP di 021-7828044). Kunjungi blog Edy di:
http://ezonwriting.wordpress.com atau email: edzaqeus@gmail.com.

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 24
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

EMPLOYEE ENGAGEMENT: APAKAH SEKADAR SLOGAN?


Oleh : Sunarso

Hari itu, Kamis, tanggal 21 Februari 2008, sekitar jam lima sore, saya mendengar
percakapan dua orang karyawan di sebuah toilet. Karena berada di dalam WC, saat itu
saya tidak tahu persis siapa kedua karyawan itu. Namun, dari suara dan isi
pembicaraannya, saya bisa menduga mereka adalah karyawan dari unit sebelah yang
kebetulan satu lantai dengan kantor saya.

Ceritanya, hari itu listrik padam sejak jam 12 siang. Lampu dan AC semuanya mati karena
genset sebagai cadangan supply listrik ternyata juga bermasalah. Setelah empat jam
listrik tak kunjung hidup, manajemen pun memulangkan para karyawan. Di antara ratusan
karyawan yang tampak berseri-seri karena bisa pulang lebih awal, ternyata ada sebagian
yang masih setia di kantor menunggu listrik menyala lagi. Mereka sedang mengejar date
line pekerjaan yang sudah dijanjikan kepada nasabah.

”Hai, kenapa belum pulang? Sudah jam lima, lho...” sapa karyawan pertama.
”Iya, nih. Saya harus menyelesaikan pekerjaan sore ini juga karena besok ditunggu
nasabah,” jawab karyawan satunya.

”Ah, kayak nggak ada hari lagi. Bilang saja karena listrik mati maka pekerjaannya belum
selesai. Beres, kan?” timpal karyawan pertama. ”Ah, tidak. Buat saya, kalau masih
memungkinkan kenapa harus ditunda?” ujar karyawan kedua.”Malu rasanya kalau
memikirkan apa yang saya berikan kepada perusahaan. Saya merasa apa yang saya
berikan kepada perusahaan masih belum sepadan dengan apa yang saya terima. Ketika
saya butuh rumah, perusahaan membelikannya. Ketika saya butuh kendaraan,
perusahaan memenuhinya. Ketika keluarga sakit, perusahaan mengobatinya. Ketika anak
masuk SMA, perusahaan juga meminjami biayanya. Ketika saya perlu training pun,
perusahaan membayarinya. Ya, saya benar-benar malu pada diri saya sendiri,” tambah
karyawan kedua ini.

”Alah… jangan sok pahlawan, lu!” cemooh karyawan pertama seraya ngeloyor pergi.

Employee Engagement
Percakapan kedua karyawan di toilet itu mengingatkan saya pada apa yang kita sebut
employee engagement. Saya percaya, bagi karyawan Permata Bank—tempat saya
bekerja saat ini—istilah itu sudah tidak asing lagi. Namun, seberapa banyak dari mereka
yang benar-benar memahami maknanya? Jawabannya tentu ada pada diri mereka
masing-masing.

Menurut Towers Perrin, seperti saya kutip dari “Q-12 Information Pack” Bank Permata,
employee engagement adalah kesediaan dan kemampuan karyawan untuk memberikan
kontribusi kepada kesuksesan perusahaan, di mana karyawan mengerahkan upayanya
atas kemauan sendiri pada pekerjaan mereka, dalam bentuk usaha ekstra, kemampuan
berpikir, dan energi.

Gambaran tentang employee engegement mungkin dapat diambil dari sebuah bank, yang
dulu dikenal sebagai bank pribumi yang hebat, namun sekarang dimiliki oleh Khasanah
Berhad. Bank tersebut merupakan salah satu perusahaan yang diidolakan oleh para
lulusan baru perguruan tinggi terkenal di negeri ini. Reputasinya sebagai perusahaan idola

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 25
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

pernah dimuat di harian Bisnis Indonesia pertengahan tahun lalu, bersamaan dengan
Astra Internasional, Citibank, dll.

Konon, setiap karyawan merasa bangga bekerja di bank ini. Karyawannya merasa malu
kalau pulang jam lima ’teng’. Di antara karyawan telah tumbuh budaya self control maupun
interpersonal control yang kuat. Ketika salah seorang karyawan tercium akan melakukan
tindakan-tindakan yang menyimpang, karyawan lain langsung menegurnya. Bahkan,
seorang driver--menurut informasi dari salah satu teman yang pernah bekerja di bank ini—
dapat menegur pejabat setingkat group head. Ia pernah menolak perintah pejabat ini
karena diminta mengantar ke suatu tempat yang tidak sesuai dengan surat jalannya.
Sebaliknya, sang pejabat tinggi tersebut juga secara ’legowo’ dapat menerima peringatan
tersebut, sekalipun peringatan datang dari hanya seorang driver.

Di bank ini juga tidak ada serikat pekerja. Ketika saya mencoba mengonfirmasi hal ini,
teman saya menjelaskan, ”Esensi serikat pekerja adalah memperjuangkan hak-hak
pekerja. Kalau tanpa serikat pekerja saja manajemen telah memberikan seluruh hak-hak
mereka, bahkan dalam beberapa hal lebih dari sekedar yang dibutuhkan karyawan, lalu
apa urgensinya membentuk serikat pekerja?”

Sebagai contoh, dalam hal tunjangan kesehatan, bank ini menanggung seluruh biaya
rawat inap karyawannya yang sedang sakit tanpa batasan waktu. Karyawan diobati
sampai benar-benar sembuh. Lain lagi bila bicara pinjaman karyawan, katakan saja
pinjaman rumah. Seluruh biaya yang terkait dengan proses pinjaman seperti BPHTB,
notaris, asuransi, appraisal, dll., semuanya dibayari dulu oleh perusahaan. Biaya-biaya
tersebut baru dibebankan kepada karyawan setelah pinjaman cair dengan memotong gaji
karyawan secara bertahap sesuai kemampuannya.

Yang tidak kalah menarik, kabarnya perusahaan memberikan subsidi atas biaya-biaya
tersebut. Bahkan, ada item-item tertentu seperti biaya appraisal yang ditanggung
seluruhnya oleh perusahaan. Kalau karyawan merasa telah ’diorangkan’—telah
diperlakukan sangat istimewa—tampaknya akan sulit bagi mereka untuk tidak mencintai
perusahaan, bukan?

Apakah perusahaan tempat Anda bekerja telah memperlakukan karyawannya


sebagaimana contoh bank di atas? Saya kira jawaban dari masing-masing karyawan akan
sangat bermacam-macam. Bagi saya, kalau ditanyakan apakah kita butuh waktu dalam
merealisasikan hal ini, saya kira ’Ya’. Namun, sepanjang yang saya ketahui, saat ini
manajemen sedang berusaha ke arah sana. Sebagai contoh, manajemen baru saja
selesai melakukan survei Q-12 (question twelve) untuk mengetahui tingkat engagement
karyawan. Saat ini hasil suvei sedang ditindaklanjuti melalui Impact Planning. Perusahaan
juga telah meningkatkan plafond kredit karyawan meskipun tidak berarti karyawan bisa
secara otomatis memanfaatkannya. Ketentuan DBR dan perhitungan cicilan secara flat
tampaknya menjadi penyebab masalah ini. Perusahaan juga sedang menciptakan tempat
kerja dengan apa yang disebut great place to work.

Menurut saya, yang harusnya sama-sama disadari oleh perusahaan maupun karyawan
sendiri adalah bahwa menciptakan employee engagement itu tidaklah mudah. Walaupun,
bukan pula itu sesuatu yang ’mustahil’ diwujudkan. Upaya realisasi ini merupakan sebuah
proses yang tidak akan pernah berakhir. Dibutuhkan kesabaran! Harus ada ’gayung

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 26
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

bersambut’ antara karyawan dengan perusahaan. Perusahaan harus ’mengorangkan’ dan


memperlakukan karyawan secara istimewa.
Di sisi lain, karyawan harus siap mengubah mindset-nya. Karyawan harus bekerja sesuai
aturan yang telah digariskan perusahaan serta mematuhi kode etik yang ditetapkan oleh
perusahaan. Karyawan harus memiliki etos kerja yang tinggi (kinerja, keinginan
memberikan dukungan, energi, keuletan, antusiasme, komitmen, dll.) dan—ini yang tidak
kalah penting—karyawan harus mau dan mampu berubah sesuai tuntutan perkembangan
perusahaan.[sun]

* Sunarso adalah seorang auditor di Bank Permata yang juga aktif menulis artikel untuk
”PermataInfo”, media internal perusahaannya. Alumnus workshop SPP ”Writing Skill for Executives
& Managers” Angkatan Ke-8 ini sudah menghasilkan sejumlah artikel menarik di bidang yang dia
geluti.

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 27
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

MEMBUAT DIRI BAHAGIA SETIAP SAAT


Oleh : Sugeng Widodo

Apa mungkin seseorang merasa bahagia setiap saat? Tak peduli apakah ia orang kaya
atau miskin, punya jabatan atau tidak, tua atau muda, sehat atau sakit, kapan saja atau di
mana saja dalam semua keadaan. Jawaban dari pertanyaan itu bisa mungkin atau tidak
mungkin. Anda pilih yang mana, kalau Anda punya jawaban “mungkin” ada baiknya
meneruskan membaca artikel ini. Siapa tahu Anda bisa merasa bahagia setiap saat. Caba
saja.

Apa sih yang disebut bahagia itu? Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda, karena
bisa membuat definisi sendiri-sendiri. Sekadar untuk menyamakan persepsi, ada baiknya
saya ajak Anda untuk membuka kamus. Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, karya
Em Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja, ditulis bahwa bahagia merupakan keadaan atau
suasana hati yang tentram dan damai, suasana hati yang bebas dari rasa susah.

Dalam pengertian bahagia seperti itu, setiap orang bisa merasakannya sesuai dengan
keadaan yang diinginkan. Pemuda yang mendambakan pasangan wanita yang cantik,
berkulit putih, memiliki tinggi di atas rata-rata, cerdas, dan setia, tentu akan merasa
bahagia apabila pasangan yang memenuhi kriteria itu berhasil dimiliki.

Sama halnya, orang yang mengharapkan memiliki mobil BMW terbaru, ia akan merasa
bahagia apabila harapan memiliki mobil BMW terbaru itu menjadi kenyataan. Demikian
pula, mereka yang berjuang mewujudkan sasaran bisnisnya terpenuhi tahun ini, akan
merasa bahagia apabila sasaran itu berhasil dipenuhi. Dan, masih banyak lagi contoh lain
sesuai dengan keinginan dan harapan masing-masing.

Kalau keinginan, harapan, dan sasaran dapat dicapai otomatis saat itu puas, tentram, dan
damai. Persoaalannya adalah bagaimana agar tetap merasa bahagia walaupun keinginan,
harapan, atau sasaran tidak menjadi kenyataan?

Kebahagiaan terkait dengan perasaan. Kabar baiknya, keadaan perasaan itu bisa
dipengaruhi oleh pikiran, fisiologis, dan spiritualitas. Dalam perspektif ilmu pengetahuan,
meminjam konsep NLP (Neuro Linguistic Programming), yang diciptakan oleh Richard
Bandler dan John Grinder, bahwa untuk mengubah perasaan kita, tak peduli bagaimana
keadaan perasaan saat itu, kita dapat mengubahnya dengan mengubah keadaan (state)
kita, dengan cara mengubah fokus pikiran atau fisiologis kita. Dalam konteks ini tentu saja,
kalau perasaan Anda sedang kecewa, sedih, malas, takut, atau perasaan yang dianggap
negatif, Anda bisa mengubah seketika perasaan negatif menjadi perasaan yang positif
seperti tentram, damai, dan bebas dari rasa susah.

Contohnya, ketika Anda merasa kecewa karena bisnis Anda tidak berhasil, saat itu juga
Anda dapat mengubah perasaan kecewa itu menjadi bahagia. Bagaimana bisa begitu.
Cara kerjanya, ketika Anda merasa kecewa, saat itu pula bisa mengubah fokus pikiran
Anda dari masalah yang membuat Anda kecewa kepada masalah lain yang dapat
membuat perasaan Anda bahagia. Misalnya, Anda mengingat saat-saat ketika mengalami
keberhasilan dalam bisnis. Atau, bisa juga Anda mengubah fokus pikiran Anda kepada
keadaan ketika Anda merasa bahagia ketika bercinta dengan pasangan Anda. Buatlah
setidaknya 10 daftar pengalaman dan ide yang membuat Anda bahagia. Selanjutnya jika

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 28
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Anda mengalami emosi negatif, seketika Anda bisa berbahagia dengan mengingat
pengalaman atau ide-ide yang membuat Anda bahagia tadi.

Cara lain yang lebih mudah, dengan mengubah fisiologis Anda. Misalnya, ketika Anda
kecewa, ubahlah postur tubuh Anda seperti memandang ke atas, tertawa, jogging,
mengatur nafas agar lebih teratur, meditasi, loncat tali, atau melakukan gerakan-gerakan
fisik yang berbeda dari saat Anda kecewa. Dengan mengubah fisiologis Anda, perasaan
Anda pun akan berubah seketika, dari emosi negatif menjadi positif.

Dalam perspektif spiritual, setiap agama mengajarkan agar kita selalu bersadar kepada
kekuasaan Tuhan. Hidup adalah perjuangan untuk mengatasi masalah. Apa pun
masalahnya, kita seyogianya memandang masalah itu tidak hanya dalam perspektif
keilmuan saja, apalagi hanya perspektif bisnis yang ujung-ujungnya tidak lain adalah
masalah materi. Kita perlu memiliki pandangan lain yang bertumpu pada iman atau
perspektif spiritual.

Jika kita melandasi cara berpikir, berperasaan, berkehendak, bersikap, dan bertindak
termasuk dalam berbisnis dengan landasan nilai-nilai keimanan (spiritual) maka kita akan
selalu bahagia dalam menghadapi situasi apa pun dan di mana pun. Mengapa? Karena
perasaan itu dalam hati, hati hanya akan terpenuhi kebutuhanya dengan nilai-nilai yang
non materi atau spiritual. Itu sebabnya, masalah keimanan kepada Tuhan janganlah
diabaikan.

Dalam Alquran, Allah SWT menyatakan secara tegas bahwa “Orang-orang yang beriman
hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Dan, hanya dengan mengingat
Allah, maka hati akan menjadi tentram.” Keimanan kepada Allah di dalamnya
mengandung prinsip bahwa “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah
sebaik-baik Pelindung,” (QS. Ali Imron: 173) dan “Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan
sebaik-baik Penolong” (QS. Al Anfal: 40).

Jika prinsip bersumber dari iman itu kita pegang teguh, maka tak ada kekuatan apa pun
yang mampu membuat kita kecewa, sedih, takut, apa pun perasaan negatif itu.
Sebaliknya, kita akan selalu dapat menikmati setiap keadaan dengan perasaan yang
tentram dan damai, serta jauh dari rasa susah. Bukan hanya setiap saat, tetapi juga
sepanjang waktu hidup kita.

Perlu diingat bahwa perasaan-perasaan yang negatif itu bisa menjadi beban. Kalau Anda
ingin lari cepat, ke mana pun akan menuju. Sebaiknya beban itu dilepaskan dan
ditinggalkan. Jika Anda tanpa beban, Anda akan mampu berlari lebih cepat menuju impian
Anda. Hidup hanya sekali di dunia ini mengapa kita mesti dikendalikan oleh perasaan
kecewa, sedih, dan perasan lain yang bersifat negatif. Tuhan telah memberikan semua
modal dan bekal bagi kita agar dapat menikmati hidup ini. Singkatnya, Anda bisa merasa
bahagia setiap saat, kenapa tidak mencoba.

Tidak usah menunggu, nanti kalau sudah sukses, baru merasa bahagia. Mari menikmati
momen demi momen hidup yang kita jalani ini dengan perasaan bahagia, kapan saja, di
mana saja, dan dalam keadaan apa saja, sepanjang masa hidup kita.

Untuk itu, kita bisa menggunakan tiga pendekatan, yaitu mengubah fokus pikiran,
mengubah keadaan fisiologis, serta senantiasa mengingat Allah.[sw]

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 29
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

* Sugeng Widodo, S.Sos, MM, AAIJ, LUTCF adalah alumnus Fisip Universitas Indonesia tahun
1999 dan program magister manajemen STIE Dharma Bumiputera tahun 2000. Saat ini ia
menjabat Kepala Bagian Pemberdayaan Organisasi, Divisi Askum, AJB Bumiputera 1912. Ia
adalah alumnus SPP workshop “Cara Gampang Menerbitkan Buku Sendiri” Angkatan I yang suka
menulis artikel di harian “Bisnis Indonesia” dan majalah “Proteksi”. Sugeng dapat dihubungi di:
sugeng_widodo@bumiputera.com

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 30
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

BISNIS ALA ORANG CINA


Oleh : M. Iqbal Dawami

Ann Wan Seng, pengusaha Cina sekaligus penulis buku-buku bestseller, lahir dari
keluarga pedagang. Sejak kecil, ia sudah mengikuti dan membantu orangtuanya
berdagang. Berdasarkan pengalaman dan pengamatannya bahwa cara orang Cina
berdagang agak berbeda dengan kaum dan bangsa yang lain. Mereka mempunyai
pandangan, cara, konsep, dan falsafah dagang tersendiri. Orang Cina jarang berbagi
petuah dan rahasia berdagangnya pada orang lain. Petuah dan rahasia dagang inilah
sesungguhnya menjadi senjata utama keberhasilan orang Cina dalam perdagangan serta
bidang ekonomi lainnya. Melalui bukunya, Rahasia Bisnis Orang Cina (Hikmah: 2007) Ann
mencoba memaparkan sebagian rahasia dan petuah dagang orang Cina tersebut. Buku
ini diklaim sebagai buku bisnis paling laris di Malaysia pada tahun 2006, dan di Indonesia
pada tahun 2007.

Kita menyadari bahwa untuk menjadi pedagang yang berhasil, seseorang perlu memiliki
wawasan dan pandangan yang dapat melihat jauh ke depan. Selain itu, dituntut juga
komitmen, disiplin, kesabaran, kekuatan, dan pengorbanan yang tidak sedikit.
Perdagangan adalah bidang yang dapat dipelajari dan tidak menjadi monopoli kelompok
masyarakat tertentu. Itu adalah nilai-nilai universal yang dapat diterapkan oleh siapa saja
yang ingin menjadi pegadang. Namun, harus diakui usaha-usaha untuk mematahkan
dominasi orang Cina di bidang ekonomi, sampai saat ini masih belum berhasil dilakukan.
Hal ini, kata Ann Wan Seng, karena hubungan perdagangan di antara orang Cina begitu
erat sehingga tidak dapat dipisahkan.

Menurut Ann, orang Cina adalah bangsa yang fleksibel, mudah berubah, dan
menyesuaikan diri dengan keadaan yang bagaimanapun. Mereka akan dapat hidup dan
mencari makan di mana pun mereka berada. Inilah salah satu kepandaian orang Cina.
Orang Cina bisa berdagang di mana saja termasuk di kawasan yang paling tidak produktif
sekalipun. Hal ini senada dengan ungkapan, bahwa “Orang Cina bisa berdagang di
kampung Melayu, tetapi orang Melayu belum tentu bisa berdagang di kawasan orang
Cina.”

Kita memang dapat melihat, bahwa orang Cina mudah berkembang di mana saja. Lihat
saja di kota-kota yang ada di Indonesia, pengusaha Cina berkembang pesat. Mengapa
bisa demikian? Hal itu dikarenakan totalitas. Bahwa orang Cina selalu menginginkan
perubahan secara total, maka hijrah adalah sebuah keharusan. “Orang itu harus hijrah
bukan saja secara fisik melainkan juga mental, jiwa, dan mendekatkan diri pada-Nya.
Keinginan seseorang untuk berubah adalah kunci utama keberhasilan orang Cina,” ujar
Ann Wan Seng.

Namun, bukan tanpa kegagalan mereka berdagang. Nasib gagal tidak dijadikan alasan
untuk menerima kekalahan dalam perdagangan mereka. Setiap pedagang Cina dapat
mengambil hikmah dan belajar dari kegagalannya. Mereka mengevaluasi segala
kekurangan, kelemahan, kesalahan, dan kegagalan. Mereka terus belajar dari segala
kegagalan itu. Kegagalan pertama tidak dapat melunturkan semangatnya, sebaliknya
justru akan membuatnya lebih gigih. Kegagalan yang kedua dijadikannya sebagai
pelajaran. Kegagalan yang ketiga menjadikannya lebih bijak. Kegagalan yang seterusnya
akan menguji kesabaran dan ketabahannya. Gagal beberapa kali bagi orang Cina tidak

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 31
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

berarti akan gagal untuk seterusnya. Ann Wan Seng mengatakan, “Orang Cina percaya
dan yakin mereka pasti akan berhasil suatu hari nanti.”

Usaha orang Cina dalam mengalami kegagalan dan menghadapi persaingan adalah
dengan terus belajar dan meningkatkan etos kerjanya. Mau tak mau kinerja mereka
tingkatkan. Tokoh konglomerat Korea Selatan, Kim Woo Choong, pernah menyatakan,
“Jika kita sama rajinnya dengan orang-orang di Barat, kita tidak akan dapat menyaingi
mereka. Jika ingin lebih berhasil dari orang lain, kita tidak punya pilihan, kecuali bekerja
dengan lebih giat dan rajin.”

Barangkali akan aneh dan “gila” jika dilihat oleh orang Indonesia tentang hal di bawah ini,
bahwa orang Cina yang sudah berhasil pun ternyata masih menjaga etos kerja tingginya.
Mereka bangun dan mulai bekerja sepagi mungkin dan tidur menjelang tengah malam.
Jumlah jam kerja mereka melebihi jumlah jam kerja orang lain. Jika pekerja biasa bekerja
8 hingga 10 jam sehari, mereka bekerja antara 16 sampai 18 jam sehari. Mereka
bukannya gila kerja, melainkan pekerja keras. Mereka juga tidak berhenti ketika telah
berhasil mencapai tujuan karena perjalanan dalam perdagangan masih panjang. “Satu
tujuan terlewati, tujuan yang lain sudah menunggu,” ujar Ann Wan Seng. Orang Cina rela
untuk bangun dini hari dan terus bekerja sampai malam hari. Mereka bekerja keras.

Sinonim dari kerja keras adalah tekun. Ketekunan merupakan salah satu faktor
keberhasilan orang Cina dalam kegiatan berdagang. Tidak ada alasan bagi seseorang
untuk tidak menjadi sukses jika mereka tekun dan rajin, seperti halnya orang Cina. Ada
sebuah pertanyaan menarik, mengapa orang cina identik dengan berdagang? Menurut
Ann Wan Seng orang Cina dan perdagangan sudah bersatu padu serta menjadi satu
entitas yang tidak dapat dipisahkan. Mereka yang berdagang sama dengan bekerja untuk
diri sendiri. Ini lebih baik daripada bekerja dengan dan untuk orang lain. Orang yang
bekerja dan mendapat gaji dianggap belum dewasa. Sejak kecil, orang Cina sudah
ditanamkan pada pemikiran mereka agar tidak bergantung pada orang lain. Mereka
memiliki kemampuan dan potensi. Untuk membuktikannya dengan cara melibatkan diri
dalam kegiatan perdagangan. Berdagang dapat menjadikan seseorang lebih bijak, disiplin,
dan tahan banting.

Orang Cina tidak suka mendapat gaji. Golongan yang mendapat gaji tidak memiliki
kedudukan sosial yang tinggi dalam masyarakat. Orang Cina dianjurkan berdagang
meskipun hanya kecil-kecilan. Pendapatannya mungkin lebih kecil dibandingkan mereka
yang mendapat gaji, tetapi akan dianggap lebih baik dibandingkan bekerja pada orang
lain. Berdagang sendiri berarti seseorang dapat menjadi bos dan tuan. Bekerja dengan
orang, sampai kapan pun akan dianggap sebagai kuli. Orang yang berdagang dikatakan
berani dan hanya orang yang beranilah yang memiliki kesempatan menjadi kaya dan
sukses.

Sedikit tip dari Ann Wan Seng tentang rahasia sukses berdagang orang Cina, bahwa
pedagang tidak boleh mengharapkan keuntungan pada saat baru memulai
perdagangannya. Mereka harus bersiap-siap menghadapi segala kemungkinan, seperti
kerugian dan kegagalan pada tahap awal. Untuk itu, mereka harus mempunyai modal
yang kuat dan sumber keuangan yang dapat digunakan selama masa kritis itu.
Keuntungan yang diperoleh sebaiknya tidak dibelanjakan. Keuntungan harus digunakan
untuk menambah modal kerja dan melakukan investasi. Keuntungan yang bakal diperoleh
bergantung pada berapa banyak invetasi yang sudah dilakukan. Dan satu hal yang tidak

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 32
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

boleh dilupakan juga, bahwa jangan sekali-kali menghardik pelanggan karena mereka
membayar bukan untuk mendapatkan kata-kata yang tidak enak didengar. Siapkah kita
menaladani cara berdagang orang Cina?[mid]

* M. Iqbal Dawami adalah pengusaha telor bebek di Tayu, Pati, dan alumni Pasca-Sarjana UIN
Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 33
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

MASA DEPAN ADA DI MASA LALU


Oleh : Adi W Gunawan

Saya pernah membaca kalimat motivasi: “Your past doesn’t equal your future” atau “Masa
lalu Anda tidak sama dengan masa depan Anda”. Maksud dari pernyataan ini adalah apa
pun yang terjadi di masa lalu kita tidak menentukan masa depan kita.
Benarkah demikian?

Dulu saya menerima sepenuhnya pernyataan di atas. Dengan kata lain saya hakulyakin
bahwa penyataan ini benar-benar benar. Namun, sekarang saya justru berpikir sebaliknya.
Saat ini, saya tahu bahwa masa lalu sama dengan masa depan atau masa depan ada di
masa lalu.

Nah, bingung, kan?

Kesimpulan ini saya dapatkan setelah memikirkan secara mendalam berbagai kasus yang
pernah saya tangani dan juga pengalaman hidup serta perubahan yang terjadi pada
begitu banyak alumnus pelatihan Supercamp Becoming a Money Magnet dan The Secret
of Mindset yang saya selenggarakan.

Ceritanya begini. Jika masa lalu tidak sama dengan masa depan, lalu mengapa ada begitu
banyak orang yang sulit mencapai impian mereka? Mengapa mereka, yang telah
berusaha sedemikian keras alias melakukan massive action melakukan sangat banyak
upaya, membaca banyak buku sukses, ikut berbagai pelatihan pengembangan diri, masih
saja tetap sulit berhasil?

Sebaliknya, mengapa ada orang yang tidak perlu membaca buku, tidak usah dengar kaset
motivasi, nggak pernah ke berbagai seminar, dan hanya dengan upaya yang sedikit, eh…
mudah sekali mencapai sukses yang mereka inginkan.

Dari hasil perenungan saya akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa masa lalu
seseorang sama dengan masa depan mereka. Jika tetap berpegang teguh pada
pernyataan bahwa masa lalu tidak sama dengan masa depan maka kalimat ini perlu
sedikit dimodifikasi.

Saya akhirnya menambahkannya menjadi, “Masa lalu tidak sama dengan masa depan,
bila kita mengembangkan kesadaran diri untuk berpikir dan bertindak dengan prinsip
kekinian.”

Lha, kamsud… eh.. maksudnya apa lagi nih?

Maksudnya begini. Dari berbagai kasus yang saya telaah, saya menemukan bahwa
hampir semua tindakan kita, saat ini, dipengaruhi oleh kesimpulan akibat pembelajaran
berdasar pengalaman hidup kita di masa lalu, baik itu pengalaman positif maupun
pengalaman negatif. Dengan kata lain, selama kita tidak mengembangkan kesadaran diri
untuk bisa berpikir dengan prinsip kekinian maka kita akan selalu beroperasi dengan
“automatic pilot”. Sebenarnya di dalam pikiran kita tidak mengenal masa lalu maupun
masa depan. Yang ada hanyalah masa sekarang.
Saya akan berikan contoh agar bisa lebih jelas.

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 34
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Baru-baru ini saya menangani mahasiswa dari Yogyakarta yang putus kuliah. Ia bercerita
bahwa ia tidak bisa berbicara di depan umum. Jika diminta bicara di depan orang banyak
maka ia selalu merasa takut, tidak berdaya, jantung berdebar, muka pucat, keringat
dingin, dan tidak tahu apa yang harus diucapkan.

Dari mana ia belajar respon seperti ini? Sudah tentu dari masa lalunya. Di masa lalu, saat
ia masih SD ternyata ia pernah dipermalukan di depan kelas saat diminta membaca puisi.
Pengalaman traumatik ini yang akhirnya membuat ia seperti sekarang ini.

Seorang wanita cantik, menarik, pintar, berusia sekitar 30-an, memegang posisi kunci di
perusahaan tempat ia bekerja, ternyata masih jomblo alias belum punya pasangan. Kok
bisa, ya?
Banyak pria mapan yang menyenanginya. Dan, ia juga suka pada mereka. Bahkan, ia
telah menjalin kasih secara serius dengan beberapa pria itu. Namun, selalu putus di
tengah jalan. Nggak pernah sampai ke pernikahan.

Selidik punya selidik ternyata wanita ini berasal dari keluarga broken home. Orangtuanya
berpisah saat ia masih berusia lima tahun. Ternyata, perpisahan ini meninggalkan luka
yang membekas cukup dalam di hatinya. Saat itu ia menyimpulkan bahwa kehidupan
rumah tangga adalah sesuatu yang menyakitkan.

Namun, ada juga orang yang telah beberapa kali mengalami kegagalan tapi ia tetap bisa
bangkit dari kegagalan itu dan akhirnya berhasil mencapai impiannya. Saat ditanya
mengapa ia bisa begitu gigih dan yakin dalam memperjuangkan impiannya ia menjawab,
“Saya berasal dari keluarga miskin. Ayah saya selalu berpesan bahwa tidak ada orang
yang gagal asalkan ia mau terus berusaha, belajar dari kegagalannya, dan terus berjuang.
Prinsip ini yang saya pegang teguh.”

Ia tidak membiarkan apa yang dialaminya sekarang menghentikan langkahnya. Yang


menjadi pendorong semangatnya adalah pesan ayahnya, yang ia dapatkan sewaktu ia
masih kecil dulu.
Nah, Anda jelas sekarang?

Tadi saya mengatakan bahwa masa lalu tidak sama dengan masa depan, bila kita
mengembangkan kesadaran diri untuk berpikir dan bertindak dengan prinsip kekinian.
Untuk bisa membuat masa depan tidak sama dengan masa lalu maka kita perlu
mengembangkan kesadaran diri. Kesadaran ini yang membuat kita bertindak tidak lagi
berdasar “data base” atau “program” pikiran akibat pengalaman masa lalu namun
berdasar kondisi kita saat ini. Inilah yang saya maksudkan dengan prinsip kekinian.

Prinsip kekinian menyatakan bahwa saat ini (kini) adalah titik awal dari langkah kehidupan
yang akan kita tempuh. Kita beroperasi dengan pengetahuan, pengalaman, pemahaman,
prinsip hidup, dan kebijaksanaan yang berhasil kita kembangkan hingga saat ini. Kita tidak
membiarkan masa lalu mendikte hidup kita. Kita mengenang masa lalu hanya sebagai
sejarah hidup kita. Kita belajar dari masa lalu dan menjadi lebih bijaksana.

Nah, saat merenung mengenai kesadaran, kebijaksanaan, dan masa depan… eh.. tiba-
tiba saya mendapat email dari kawan saya, Eric Gotana, melalui milis Money Magnet. Apa

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 35
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

yang Eric tulis sejalan dengan yang sedang saya pikirkan. Dan, atas seizin Eric saya
mengutip dan sedikit memodifikasi tulisannya.
Masa depan sama dengan masa lalu karena kita "tidak bebas" menjalani kehidupan di
dunia sebagai akibat dari ketidaksadaran kita. "Tidak bebas" menjalani hidup maksudnya
tidak bebas menjadi diri kita sendiri karena rasa takut seperti takut dosa, takut karma
buruk, takut salah, takut berakibat buruk dan takut-takut lainnya yang dibenarkan oleh
pikiran kita.

Pada contoh di atas, mahasiswa yang takut bicara di depan umum dan wanita yang susah
dapat jodoh (baca: takut menikah) menjalani hidup dengan “tidak bebas” akibat penjara
mental yang dibangun oleh pikiran mereka, untuk melindungi mereka dari hal-hal “negatif”,
menurut pikiran itu sendiri.

Ketidaksadaran ini disebabkan oleh karena pikiran kita merekayasa (baca: menafsirkan
secara subjektif) kebenarannya sendiri dan secara terus menerus berputar-putar di dalam
lingkaran sebab-akibat yang diciptakannya sendiri.

Ketidaksadaran membuat kita tidak sadar akan adanya:


- kebenaran, karena kita terkekang oleh "kebenaran" dan "ketidakbenaran" menurut
penafsiran pikiran kita.
- keadilan, karena kita terkekang oleh "keadilan" dan "ketidakadilan" menurut penafsiran
pikiran kita.
- surga, karena kita terkekang oleh "surga" dan "neraka" menurut penafsiran pikiran kita.
- karma baik, karena kita terkekang oleh "karma baik" dan "karma buruk" menurut
penafsiran pikiran kita.
-keberlimpahan, karena kita terkekang oleh "kekayaan" dan "kemelaratan" menurut
penafsiran pikiran kita.
- kebahagiaan, karena kita terkekang oleh "kebahagiaan" dan "ketidakbahagiaan" menurut
penafsiran pikiran kita.

Hanya melalui kebijaksanaan kita mampu bebas dari jerat "benar" dan "tidak benar"
menurut pikiran sehingga mampu melihat apa yang ada secara jernih. Kebijaksanaan
hanya muncul ketika kita memutuskan untuk menjadi sadar.

Pada saat kita telah benar-benar sadar maka masa lalu tidak sama dengan masa depan,
masa depan tidak ada di masa lalu, masa depan adalah hasil pencapaian yang diraih
melalui perencanaan yang matang berdasar peta kehidupan yang kita rancang sendiri,
secara hati-hati dan saksama, berdasar kesadaran kita pada saat itu.[awg]

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 36
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

SIAPAKAH AKU?
Oleh : Adi W. Gunawan

“If you have time to be mindful, you have time to meditate.”


~Ajahn Chah

Seorang guru spiritual, Ajahn Chah, suatu saat pernah mendapat pertanyaan, “Guru, di
manakah tempat tinggal Anda?”
“Saya tidak tinggal di mana pun,” jawab Ajahn Chah.

“Bukankah Guru tinggal di vihara?” tanya seorang umat dengan penasaran.


“Saya tidak tinggal di mana pun. Karena sebenarnya tidak ada Ajahn Chah. Karena Ajahn
Chah tidak ada maka tidak ada yang tinggal di suatu tempat,” jawab Sang Guru.
Dalam kesempatan lain Ajahn Chah mendapat pertanyaan dari dua orang yang berbeda,

“Siapakah Ajahn Chah?”


Jawaban Ajahn Chah juga berbeda. Untuk penanya pertama ia menjawab, “Ini, inilah
Ajahn Chah.”

Sedangkan untuk penanya kedua ia menjawab, “Ajahn Chah? Tidak ada Ajahn Chah.”
Saya bingung saat membaca jawaban guru spiritual ini. Lha, mana ada orang yang nggak
punya tempat tinggal. Dan lebih aneh lagi ia menjawab, “Tidak ada Ajahn Chah.” Berarti ia
menyangkal keberadaan dirinya. Lha, kalau Ajahn Chah tidak ada lalu siapakah yang
bernama Ajahn Chah? Atau siapakah yang sedang berbicara?

Jawaban yang singkat namun sangat dalam ini membutuhkan beberapa waktu untuk saya
telaah, renungkan, kunyah perlahan-lahan hingga akhirnya saya bisa memahami intisari
dari pernyataan Beliau.

Selain melakukan indepth thinking saya juga membutuhkan informasi tambahan untuk
benar-benar bisa mengerti maksud Beliau. Sebagai seorang yang terbiasa berpikir logis
maka saya membutuhkan informasi pendukung mengapa Ajahn Chah berkata, ”Tidak ada
Ajahn Chah?” Apa maksud Beliau dan apa hubungannya dengan proses berpikir dan
”aku”? Jika tidak ada Ajahn Chah lalu siapakah orang yang mengeluarkan pernyataan?

Pembaca, setelah berpikir dan berpikir....eureka... akhirnya saya mengerti. Ajahn Chah
benar. Yang Beliau maksudkan dengan ”Tidak ada Ajahn Chah” adalah padamnya ego
yang selama ini menguasai diri kita.

”Aku”, ”Saya”, ”Punyaku”, ”Milikku” semua adalah permainan ego. Ego bekerja dan
mempertahankan diri, memperkuat pengaruh, semakin memperbesar dirinya, dan
semakin kuat mencengkeram kita dengan menggunakan dua strategi yaitu identifikasi dan
separasi. Identifikasi berasal dari akar kata idem, yang berarti sama, dan facere yang
berarti membuat. Jadi identifikasi berarti membuat menjadi sama.

Kita, manusia, senantiasa mengidentifikasi diri kita dengan sesuatu. Hal ini tampak dalam
pernyataan ”Saya marah”, ”Ini ideku”, ”Ini rumahku”, ”Tubuhku gemuk”, ”Mobilku rusak”,
dan masih banyak lagi pernyataan yang serupa.

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 37
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Saat kita berkata ”Saya marah” maka kita mengidentifikasikan ”saya” dengan ”marah”.
Berarti ”saya” sama dengan ”marah”. Saat kita berkata ”Ini ideku” maka kita menyamakan
diri kita dengan ide kita. Itulah sebabnya bila ada orang yang mengkritik ide kita maka kita
bisa marah besar. Mengapa? Karena kita menganggap orang itu mengkritik diri kita. Nah,
ini kan bentuk identifikasi.

Pertanyaannya sekarang adalah apakah kita ini sama dengan emosi kita? Apakah kita ini
sama dengan ide kita? Tentu tidak.

Marah adalah suatu bentuk emosi. Dan kita tidak sama atau bukan emosi kita. Demikian
juga dengan ide. Ide adalah buah pikir (thought) yang dihasilkan oleh pikiran (mind)
melalui proses berpikir (think). Pikiran (mind) diarahkan oleh kesadaran (awareness). Kita
merasa bahwa kita sama dengan emosi atau ide kita karena ego yang membuatnya
seperti itu. Apakah kita sama dengan pikiran kita? Tentu tidak.

Manusia terdiri atas dua bagian yaitu tubuh fisik/badan dan batin. Batin manusia terdiri
atas empat komponen yaitu pikiran, perasaan, ingatan, dan kesadaran. Dan kita bukanlah
batin maupun fisik kita.

Identifikasi ini tampak jelas saat seorang anak menangis sedih karena mainannya rusak.
Anak ini sedih bukan karena sayang dengan mainan yang harganya mahal. Anak ini sedih
karena identifikasi dalam bentuk ”Mainanku rusak” membuat ”mainan” masuk ke dalam
struktur ”aku”. Dengan kata lain, anak merasa yang rusak bukan hanya mainannya namun
juga ”dirinya”.

Identifikasi seperti ini juga tampak dalam diri pejabat yang mengalami post power
syndrome, pengusaha yang dulu jaya tapi sekarang bangkrut, wanita yang dulunya
langsing dan sexy namun sekarang gemuk, dan masih banyak contoh lain. Singkat kata
identifikasi membuat seseorang melekat pada sesuatu.

Strategi kedua yang digunakan ego adalah separasi. Separasi maksudnya ”aku” adalah
entitas yang berbeda dengan ”orang” atau ”aku” yang lain. Aku tidak bisa ada tanpa
adanya ”yang lain”, kamu, dia, mereka. Untuk mempertegas separasi ini ego biasanya
menggunakan emosi negatif yang dimunculkan dengan menggunakan strategi
”mengeluh/menyalahkan” dan ”membenci” orang lain.

Semakin kita sering mengeluh atau menyalahkan orang lain maka semakin jelas separasi
di antara kita dan mereka. Mengeluh dan menyalahkan diperkuat oleh emosi benci.
Lalu apa sih ego itu? Kok bisa pintar seperti ini kerjanya, sangat halus dan berbahaya?
Ego adalah hasil ciptaan pikiran kita.
Nggak percaya?

Coba lakukan eksperimen kecil ini. Misalnya ada orang yang berkata, ”Hei, manusia
kurang ajar. Matamu ditaruh di mana kok sampai nginjak kaki saya?” Bagaimana reaksi
Anda? Apakah Anda akan diam, tersenyum, atau marah? Bisa jadi Anda, yang merasa
tidak bersalah, akan marah besar.

Nah, sekarang skenarionya diubah. Misalnya saat Anda sedang tidur lelap dan orang ini
mengucapkan hal yang sama pada diri Anda. Apa yang akan Anda lakukan? Bagaimana
reaksi Anda?

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 38
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Saya yakin Anda tidak akan berekasi sama sekali. Lha, lagi enak-enak tidur mana bisa
mendengar omongan orang. Benar, nggak?
Ego beroperasi saat kita dalam kondisi sadar. Saat kita ”tidak sadar” (baca: tidur) maka
ego juga berhenti bekerja.

Saat sedang merenungkan pernyataan Ajahn Chah tiba-tiba saya teringat satu pernyataan
yang sangat terkenal dari Rene Descartes, filsuf besar abad ketujuh belas yang dianggap
sebagai bapak filosofi moderen, Cogito Ergo Sum, yang kalau dalam bahasa Inggris, ”I
think, therefore I am”, dan kalau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi, ”Saya
berpikir maka saya ada.”

Lama saya merenungkan pernyataan ini. Mana yang lebih dulu ada. Saya berpikir maka
saya ada ataukah saya ada baru saya bisa berpikir? Pemikiran ini akhirnya membawa
saya pada satu kesimpulan bahwa sebenarnya ada lebih dari satu ”aku”. ”Aku” yang
berpikir dan ”aku” yang berkata ”Saya ada”.

Semuanya menjadi semakin jelas saat saya membaca literatur yang berjudul Unity and
Multiplicity: Multilevel Consciousness of Self in Hypnosis, Psychiatric Disorder and Mental
Health yang ditulis oleh John O. Beahrs.

Ternyata yang namanya kesadaran atau consciousness itu bertingkat-tingkat (multilevel).


Kesadaran atau consciousness yang aktif dalam suatu saat bisa berbeda bergantung
situasi dan kondisi.

Kesimpulan ini semakin diperjelas lagi saat saya membaca pernyataan Jean Paul Sartre
yang juga mengatakan, ”Kesadaran yang mengatakan ’I am’ bukanlah kesadaran yang
berpikir (I think).
Apa maksudnya?

Saat kita sadar mengenai proses berpikir kita, atau dengan kata lain kita menganalisis
atau menggunakan pikiran untuk berpikir mengenai apa yang kita pikirkan atau proses
berpikir kita maka kesadaran yang melakukan analisis berbeda dengan kesadaran yang
melakukan proses berpikir. Secara teknis kemampuan berpikir mengenai berpikir disebut
dengan metakognisi.

Saat kita sedang mengalami gejolak emosi maka hati-hati lah karena saat itu ego sedang
bermain. Kita sering mendengar pernyataan, ”Saya merasa tersinggung dengan
ucapannya.” Atau, ”Ini milikku. Jangan coba-coba sentuh.”

Cara untuk mengatasi cengkeraman ego adalah dengan mengajukan pertanyaan, ”Ok,
kalau saya tersinggung, maka sebenarnya bagian mana dari diri saya yang tersinggung?”
Apakah rambut saya, telinga saya, mata saya, atau kaki saya?

Sama seperti mobil. Jika ada kawan yang berkata, ”Saya habis nyerempet pembatas
jalan. Mobil saya penyok.” Tentu kita tidak akan serta merta menerima pernyataan ini. Kita
pasti akan bertanya, ”Bagian mana yang penyok? Bemper depan, kiri, kanan, atau kena di
bodi mobil?”

Nah demikian juga dengan manusia. Jika kita tersinggung maka pasti ada bagian yang
mengalami perasaan tersinggung. Benar, nggak? Nah, kita harus mencari bagian ini.

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 39
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Sebab, jika kita menerima pernyataan ”Saya merasa tersinggung” secara utuh maka yang
terkena dampaknya adalah diri kita secara keseluruhan.
Padahal bila kita teliti maka yang terkena dampak dari perasaan tersinggung sebenarnya
hanyalah perasaan kita. Benar, hanya perasaan. Perasaan, yang merupakan salah satu
dari empat komponen batin manusia, yang akan selalu mengalami berbagai emosi yang
dialami seseorang. Baik itu emosi positif maupun yang negatif. Cara ini bertujuan untuk
bisa melepaskan diri dari cengkeraman identifikasi yang dilakukan ego.
Singkat kata, saat kita merasakan sesuatu maka yang merasakan itu adalah ”perasaan”,
bukan ”kita” atau ”aku”.

Demikian juga dengan pernyataan, ”Ini milikku.” Bisa kita tanyakan, ”Bagian mana dari diri
saya yang memiliki benda ini?” Bagaimana dengan orang yang mengalami amnesia atau
lupa ingatan? Apakah orang ini masih bisa mengingat benda yang dulunya menjadi
miliknya? Terus... kalau sudah lupa maka konsep ”milikku” runtuh dengan sendirinya.
Nah, pembaca, membaca sejauh ini apakah Anda bisa menarik kesimpulan untuk
menjawab pertanyaan yang saya tulis sebagai judul artikel ini, ”Siapakah Aku?”.
Saya ingin mengakhiri artikel ini dengan kalimat yang pernah saya baca di satu buku:

Saat aku mati, tubuhku akan dikubur dan kembali ke tanah


Jiwaku menunggu penghakiman di akhir jaman
Dan rohku akan kembali kepada Sang Khalik
Pertanyaan saya pada Anda, ”Siapa atau apakah ’aku’ pada kalimat di atas?”

[awg]

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 40
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

BERTUMBUH HINGGA TANPA BATAS


Oleh : Andrew Ho

“A person is limited only by the thoughts that he chooses. –


Kapasitas seseorang dibatasi oleh pemikirannya sendiri.”
~ James Allen (As A Man Thinketh)

Setiap saat masing-masing di antara kita bisa melakukan hal yang luar biasa dengan
berpikir berbeda. Anda sebenarnya juga bisa berkembang puluhan kali lipat. Semua itu
tergantung pada pola pikir Anda sendiri.

Anehnya hampir semua orang cenderung langsung kecewa, marah, frustrasi ketika
sampai pada situasi kurang menguntungkan atau tidak berhasil. Mereka sama sekali tidak
berpikir positif saat menghadapi tantangan, yang salah satunya berbentuk kegagalan.
Padahal, seandainya mereka tetap optimis, dalam kondisi terburuk pun mereka pasti
dapat memulai lagi langkah-langkah untuk bertumbuh lebih dari yang pernah mereka
bayangkan.

Optimis adalah syarat penting untuk dapat bertumbuh optimal dari kondisi Anda saat ini.
Langkah selanjutnya yang tak kalah penting agar Anda bertumbuh secara fenomenal
adalah menciptakan impian. Ketika Anda sudah berani bermimpi, maka rasa percaya diri
akan tumbuh dan lebih siap menghadapi tantangan. Selanjutnya impian tersebut
membantu Anda berpikir lebih positif, sehingga Anda dapat menikmati proses perubahan
menuju pertumbuhan.

Langkah penting lainnya adalah memahami diri sendiri dan impian yang ingin dicapai.
Pemahaman akan diri sendiri dan impian merupakan landasan untuk menempatkan
prioritas dan fokus. Selain itu, pemahaman terhadap terhadap diri sendiri dan tujuan juga
sangat memengaruhi rasa percaya diri dan keyakinan untuk bertumbuh tanpa batas.

Setelah itu, Anda sebaiknya memfokuskan diri pada faktor yang dapat menyokong
keberhasilan. Misalnya, Anda berdagang jagung dan jual beli mobil bekas. Di antara
keduanya, berdagang jagung memberikan kontribusi 80% terhadap pertumbuhan
pendapatan Anda. Sehingga Anda harus lebih intensif mengerjakan jual beli jagung
dibandingkan jual beli mobil bekas. Penghasilan Anda tentu meningkat berlipat ganda
dalam waktu singkat.

Contoh lain adalah Anda bermimpi untuk menjadi seorang profesor terkenal. Tetapi,
kegiatan Anda di bidang bisnis dan pendidikan sama-sama menyita waktu. Setelah Anda
cermati, ternyata aktivitas di dunia bisnis lebih menyokong keinginan Anda mewujudkan
impian menjadi seorang profesor. Maka, fokuskan energi dan pikiran Anda lebih banyak
kepada dunia bisnis tersebut. Dengan kata lain, faktor pendukung mayoritas yang semakin
mendekatkan diri Anda terhadap impian itulah yang harus Anda kerjakan secara intensif.

Sementara itu, Anda juga harus berusaha meningkatkan kemampuan. Sebab jika
kemampuan Anda lebih baik, maka Anda juga pasti dapat melaksanakan pekerjaan
dengan lebih baik untuk mencapai tujuan itu. Karenanya, dedikasikan diri untuk terus
belajar, sebagaimana Jay Sidhu menekankan hal itu dalam pernyataannya berikut ini.

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 41
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

“If you are aware of your weakness and are constantly learning, your potential is virtually
limitless. You can build something that will be a legacy. – Jika Anda paham kekurangan
yang Anda miliki dan berusaha belajar terus menerus, sebenarnya potensi Anda itu
hampir tidak terbatas. Anda dapat membangun sesuatu yang dapat diwariskan,” katanya.

Misalnya setiap hari Anda belajar dan dapat memperbaiki kemampuan 0,1%, berarti
dalam satu minggu kemampuan dan produktivitas Anda meningkat 0,5%, dalam satu
bulan 2%, dan 26% setiap tahun. Efek komulatifnya pasti semakin besar di tahun-tahun
berikutnya. Jika setiap hari Anda meningkatkan kemampuan, sangat dimungkinkan
perkembangan profesional maupun personal Anda akan terus berlangsung hingga tanpa
batas.
Segeralah memutuskan untuk meningkatkan kualitas personal dan profesional Anda,
misalnya dengan belajar dari buku, radio, kursus tambahan, seminar, dan lain sebagainya,
karena proses tersebut sedikit demi sedikit akan merubah kahidupan Anda. Sementara itu,
belajarlah dan menerapkan ide yang lebih baik setiap hari.

“Haste in every business brings failure. – Sikap terburu-buru dalam urusan apapun
menyebabkan kegagalan,” demikian kata Herodotus. Kiranya langkah yang tidak kalah
penting adalah tetap bersabar dan berprasangka positif terhadap apa pun hasil yang
dapat Anda capai. Jangan berharap terjadi perubahan dramatis dalam waktu singkat.

Catatlah dalam pikiran dan hati bahwa menjadi lebih baik dari hari ke hari tentu
berpengaruh terhadap masa depan Anda. Efek positif sekecil apa pun tetapi berkelanjutan
pasti lebih baik dibandingkan tidak memulai satu langkahpun hari ini. Jika Anda tetap
kreatif memanfaatkan waktu dari hari ke hari, terutama untuk meningkatkan kemampuan
dan memfokuskan energi demi mewujudkan impian, percayalah bahwa suatu saat Anda
pasti dapat mengoptimalkan potensi dan terus bertumbuh tanpa batas.[aho]

*Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku best seller.Kunjungi
websitenya di : www.andrewho-uol.com.

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 42
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

PERTAPA MUDA DAN KEPITING


Action & Wisdom Motivation Training
Oleh : Andrie Wongso

Suatu ketika di sore hari yang terasa teduh, tampak seorang pertapa muda sedang
bermeditasi di bawah pohon, tidak jauh dari tepi sungai. Saat sedang berkonsentrasi
memusatkan pikiran, tiba-tiba perhatian pertapa itu terpecah kala mendengarkan
gemericik air yang terdengar tidak beraturan.

Perlahan-lahan, ia kemudian membuka matanya. Pertapa itu segera melihat ke arah tepi
sungai di mana sumber suara tadi berasal. Ternyata, di sana tampak seekor kepiting yang
sedang berusaha keras mengerahkan seluruh kemampuannya untuk meraih tepian sungai
sehingga tidak hanyut oleh arus sungai yang deras.

Melihat hal itu, sang pertapa merasa kasihan. Karena itu, ia segera mengulurkan
tangannya ke arah kepiting untuk membantunya. Melihat tangan terjulur, dengan sigap
kepiting menjepit jari si pertapa muda. Meskipun jarinya terluka karena jepitan capit
kepiting, tetapi hati pertapa itu puas karena bisa menyelamatkan si kepiting.

Kemudian, dia pun melanjutkan kembali pertapaannya. Belum lama bersila dan mulai
memejamkan mata, terdengar lagi bunyi suara yang sama dari arah tepi sungai. Ternyata
kepiting tadi mengalami kejadian yang sama. Maka, si pertapa muda kembali
mengulurkan tangannya dan membiarkan jarinya dicapit oleh kepiting demi membantunya.

Selesai membantu untuk kali kedua, ternyata kepiting terseret arus lagi. Maka, pertapa itu
menolongnya kembali sehingga jari tangannya makin membengkak karena jepitan capit
kepiting.
Melihat kejadian itu, ada seorang tua yang kemudian datang menghampiri dan menegur si
pertapa muda, "Anak muda, perbuatanmu menolong adalah cerminan hatimu yang baik.
Tetapi, mengapa demi menolong seekor kepiting engkau membiarkan capit kepiting
melukaimu hingga sobek seperti itu?"

"Paman, seekor kepiting memang menggunakan capitnya untuk memegang benda. Dan
saya sedang melatih mengembangkan rasa belas kasih. Maka, saya tidak
mempermasalahkan jari tangan ini terluka asalkan bisa menolong nyawa makhluk lain,
walaupun itu hanya seekor kepiting," jawab si pertapa muda dengan kepuasan hati karena
telah melatih sikap belas kasihnya dengan baik.

Mendengar jawaban si pertapa muda, kemudian orang tua itu memungut sebuah ranting.
Ia lantas mengulurkan ranting ke arah kepiting yang terlihat kembali melawan arus sungai.
Segera, si kepiting menangkap ranting itu dengan capitnya. "Lihat Anak Muda. Melatih
mengembangkan sikap belas kasih memang baik, tetapi harus pula disertai dengan
kebijaksanaan. Bila tujuan kita baik, yakni untuk menolong makhluk lain, bukankah tidak
harus dengan cara mengorbankan diri sendiri. Ranting pun bisa kita manfaatkan, betul
kan?"

Seketika itu, si pemuda tersadar. "Terima kasih, Paman. Hari ini saya belajar sesuatu.
Mengembangkan cinta kasih harus disertai dengan kebijaksanaan. Di kemudian hari, saya
akan selalu ingat kebijaksanaan yang Paman ajarkan."

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 43
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Pembaca yang budiman,


Mempunyai sifat belas kasih, mau memerhatikan dan menolong orang lain adalah
perbuatan mulia, entah perhatian itu kita berikan kepada anak kita, orangtua, sanak
saudara, teman, atau kepada siapa pun. Tetapi, kalau cara kita salah, sering kali perhatian
atau bantuan yang kita berikan bukannya memecahkan masalah, namun justru menjadi
bumerang. Kita yang tadinya tidak tahu apa-apa dan hanya sekadar berniat membantu,
malah harus menanggung beban dan kerugian yang tidak perlu.

Karena itu, adanya niat dan tindakan berbuat baik, seharusnya diberikan dengan cara
yang tepat dan bijak. Dengan begitu, bantuan itu nantinya tidak hanya akan berdampak
positif bagi yang dibantu, tetapi sekaligus membahagiakan dan membawa kebaikan pula
bagi kita yang membantu.
Salam sukses luar biasa!!!

www.andriewongso.com

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 44
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

PESAN IBU
Action & Wisdom Motivation Training
Oleh : Andrie Wongso

Suatu hari, tampak seorang pemuda tergesa-gesa memasuki sebuah restoran karena
kelaparan sejak pagi belum sarapan. Setelah memesan makanan, seorang anak penjaja
kue menghampirinya, "Om, beli kue Om, masih hangat dan enak rasanya."
"Nggak, Dik. Saya lapar mau makan nasi saja," kata si pemuda menolak. Sambil
tersenyum si anak pun berlalu dan menunggu di luar restoran.

Melihat si pemuda telah selesai menyantap makanannya, si anak menghampiri lagi dan
menyodorkan kuenya. Si pemuda, sambil beranjak ke kasir hendak membayar makanan
berkata, "Tidak, Dik. Saya sudah kenyang."

Sambil berkukuh mengikuti si pemuda, si anak berkata, "Kuenya bisa buat oleh-oleh
pulang, Om."
Dompet yang belum sempat dimasukan ke kantong pun dibukanya kembali. Lalu,
dikeluarkan dua lembar ribuan dan si pemuda menyodorkan kepada si anak penjual kue.
"Saya tidak mau kuenya. Uang ini anggap saja sedekah dari saya."

Dengan senang hati si anak itu menerima uangnya dan bergegas keluar restoran. Lalu, ia
memberikan uang itu kepada pengemis di depan restoran. Merasa heran dan sedikit
tersinggung, si pemuda menegur si anak penjual kue, "Hai, Adik Kecil, kenapa uangnya
kamu berikan kepada orang lain? Kamu berjualan kan untuk mendapatkan uang? Kenapa
setelah uang ada di tanganmu malah kamu berikan ke orang lain?"

"Om, jangan marah ya. Ibu saya mengajarkan kepada saya untuk mendapatkan uang dari
usaha berjualan, bukan dari mengemis. Kue-kue ini dibuat oleh Ibu saya sendiri dan Ibu
pasti akan sedih dan marah jika saya menerima uang dari Om bukan dari hasil menjual
kue. Tadi Om bilang, uang sedekah, maka uangnya saya berikan kepada pengemis itu."
Si pemuda merasa takjub dan menganggukkan kepala tanda mengerti. "Baiklah, berapa
banyak kue yang kamu bawa? Saya borong semua untuk oleh-oleh." Si anak pun segera
menghitung dengan gembira.

Sambil menyerahkan uang si pemuda berkata, "Terima kasih Dik atas pelajaran hari ini.
Sampaikan salam saya kepada ibumu." Walaupun tidak mengerti tentang pelajaran apa
yang dikatakan si pemuda, dengan gembira diterimanya uang itu sambil berucap, "Terima
kasih, Om. Ibu pasti akan senang sekali, hasil kerja kerasnya dihargai dan itu sangat
berarti bagi kehidupan kami."

Pembaca yang budiman.


Dari hasil didikan seorang ibu yang luar biasa, lahirlah anak yang hebat! Walaupun
mereka miskin harta tetapi mereka kaya mental! Menyikapi kemiskinan bukan dengan
mengemis dan minta belas kasihan dari orang lain tetapi dengan bekerja keras,
membanting tulang. Karena sesungguhnya, KERJA ADALAH KEHORMATAN bagi setiap
manusia!

Salam Sukses Luar Biasa!!!

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 45
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

www.andriewongso.com
MEMBANGUN KARAKTER
Oleh : Andrias Harefa

Disiplin diri merupakan hal penting dalam setiap upaya membangun dan membentuk
karakter seseorang. Sebab karakter mengandung pengertian: (1) Suatu kualitas positif
yang dimiliki seseorang, sehingga membuatnya menarik dan atraktif; (2) Reputasi
seseorang; dan (3) Seseorang yang unusual atau memiliki kepribadian yang eksentrik.

Akar kata karakter dapat dilacak dari kata Latin kharakter, kharassein, dan kharax, yang
maknanya “tools for marking”, “to engrave”, dan “pointed stake”. Kata ini mulai banyak
digunakan (kembali) dalam bahasa Perancis caractere pada abad ke-14 dan kemudian
masuk dalam bahasa Inggris menjadi character, sebelum akhirnya menjadi bahasa
Indonesia karakter. Dalam Kamus Poerwadarminta, karakter diartikan sebagai tabiat;
watak; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang
daripada yang lain. Dengan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa membangun
karakter (character building) adalah proses mengukir atau memahat jiwa sedemikian rupa,
sehingga ‘berbentuk’ unik, menarik, dan berbeda atau dapat dibedakan dengan orang lain.
Ibarat sebuah huruf dalam alfabet yang tak pernah sama antara yang satu dengan yang
lain, demikianlah orang-orang yang berkarakter dapat dibedakan satu dengan yang
lainnya (termasuk dengan yang tidak/belum berkarakter atau ‘berkarakter’ tercela).

Tentang proses pembentukkan karakter ini dapat disebutkan sebuah nama besar : Helen
Keller (1880-1968). Wanita luar biasa ini––ia menjadi buta dan tuli di usia 19 bulan, namun
berkat bantuan keluarganya dan bimbingan Annie Sullivan (yang juga buta dan setelah
melewati serangkaian operasi akhirnya dapat melihat secara terbatas) kemudian menjadi
manusia buta-tuli pertama yang lulus cum laude dari Radcliffe College di tahun 1904––
pernah berkata: “Character cannot be develop in ease and quite. Only through experience
of trial and suffering can the soul be strengthened, vision cleared, ambition inspired, and
success achieved”. Kalimat itu boleh jadi merangkum sejarah hidupnya yang sangat
inspirasional. Lewat perjuangan panjang dan ketekunan yang sulit dicari tandingannya, ia
kemudian menjadi salah seorang pahlawan besar dalam sejarah Amerika yang
mendapatkan berbagai penghargaan di tingkat nasional dan internasional atas prestasi
dan pengabdiannya (lihat homepage www.hki.org). Helen Keller adalah model manusia
berkarakter (terpuji). Dan sejarah hidupnya mendemonstrasikan bagaimana proses
membangun karakter itu memerlukan disiplin tinggi karena tidak pernah mudah dan
seketika atau instant. Diperlukan refleksi mendalam untuk membuat rentetan moral choice
(keputusan moral) dan ditindaklanjuti dengan aksi nyata sehingga menjadi praksis,
refleksi, dan praktik. Diperlukan sejumlah waktu untuk membuat semua itu menjadi
custom (kebiasaan) dan membentuk watak atau tabiat seseorang.

Selanjutnya, tentang nilai atau makna pentingnya karakter bagi kehidupan manusia
dewasa ini dapat dikutip pernyataan seorang Hakim Agung di Amerika, Antonin Scalia,
yang pernah mengatakan: “Bear in mind that brains and learning, like muscle and physical
skills, are articles of commerce. They are bought and sold. You can hire them by the year
or by the hour. The only thing in the world NOT FOR SALE IS CHARACTER. And if that
does not govern and direct your brains and learning, they will do you and the world more
harm than good”. Scalia menunjukkan dengan tepat bagaimana karakter harus menjadi
fondasi bagi kecerdasan dan pengetahuan (brains and learning). Sebab kecerdasan dan
pengetahuan (termasuk informasi) itu sendiri memang dapat diperjualbelikan. Dan sudah

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 46
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

menjadi pengetahuan umum bahwa di era knowledge economy abad ke-21 ini knowledge
is power.

Masalahnya, bila orang-orang yang dikenal cerdas dan berpengetahuan tidak


menunjukkan karakter (terpuji), maka tak diragukan lagi bahwa dunia akan menjadi lebih
dan semakin buruk. Dengan kata lain ungkapan knowledge is power akan menjadi lebih
sempurna jika ditambahkan menjadi––meminjam sebuah iklan yang pernah muncul di
Harian Kompas–– knowledge is power, but character is more.

Demikianlah makna penting sebuah karakter dan proses pembentukkannya yang tidak
pernah mudah melahirkan manusia-manusia yang tidak bisa dibeli. Ke arah yang demikian
itulah pendidikan dan pembelajaran ––termasuk pengajaran di institusi formal dan
pelatihan di institusi nonformal––seharusnya bermuara, yakni membangun manusia-
manusia berkarakter (terpuji), manusia-manusia yang memperjuangkan agar dirinya dan
orang-orang yang dapat dipengaruhinya agar menjadi lebih manusiawi, menjadi manusia
yang utuh atau memiliki integritas.[aha]

* ANDRIAS HAREFA adalah seorang trainer dan penulis 30 buku

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 47
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

MENERBITKAN BUKU SENDIRI, MENGAPA TIDAK?


Oleh : Her Suharyanto

“Yang paling menyebalkan di seluruh dunia ini adalah penerbit.” Saya tertawa ngakak
membaca kalimat jenaka ini. Saya tertawa ngakak karena di tengah novelnya yang
mengalir tiba-tiba saja Andrea Hirata melemparkan metafora tersebut, secara tak terduga.

Pasti penulis muda yang saya kagumi ini punya pengalaman menyebalkan dengan
penerbit. Saya tidak tahu apa pengalaman itu, tetapi saya mencoba menduga-duga:
jangan-jangan dia harus berurusan dengan editor bawel, orang marketing yang sok tahu,
atau terkejut-kejut membaca draf kontrak yang menyebut royalti 8% atau 9%, dan itu pun
masih ditambahi dengan komentar super sadis, “Anda kan penulis pemula... Kami belum
tahu buku Anda laku atau tidak.”

Mungkin itu sebabnya banyak penulis yang tidak mau repot berurusan dengan penerbit,
dan memilih menerbitkan buku sendiri. Ini bukan hanya terjadi di Indonesia. Di banyak
negara praktik self-publishing berkembang cukup pesat. Saya bergabung dengan milis
self-publishing yang anggotanya sudah lebih dari 2000 orang. Beberapa milis self-
publishing lain yang tidak saya langgani ada yang beranggotakan 700-an orang, ada yang
300-an orang. Saya sempat melakukan survei kecil di milis yang saya langgani, ternyata
80-an persen anggota adalah self-publisher, dan 20-an persen sisanya adalah penyedia
layanan seperti editor, desainer grafis, dan distributor.

Di dalam negeri saya juga kenal beberapa self-publisher secara pribadi, tahu bahwa
sejumlah buku diterbitkan secara mandiri, dan pernah juga melakukan hal yang sama.
Dari beberapa self-publisher, akhirnya saya tahu beberapa alasan mengapa mereka
memilih menjauh dari penerbit konvensional dan memilih menerbitkan buku sendiri. Ada
yang beralasan bahwa penerbit konvensional memang rewel. Menekan penulis pemula
dengan royalti 8% apakah hal yang menggembirakan?

Ada juga orang yang menerbitkan buku sendiri karena memiliki keyakinan yang berbeda
dengan penerbit. Penerbit tidak percaya bahwa satu buku layak pasar, tetapi sang penulis
sendiri sangat yakin bukunya sangat layak pasar. Karena itu ada penulis yang bertekad
menerbitkan sendiri bukunya baik karena sudah bertabrakan dengan penerbit
konvensional, tetapi ada pula yang mengambil tekad tersebut karena memang mau
demikian. Bagaimana hasilnya? Hasil harus dilihat berdasarkan tujuan. Ada yang
tujuannya adalah agar bukunya sekadar terpajang di toko buku, ada yang sadar bahwa
pasarnya sempit sehingga penerbit pasti tidak mau menerbitkan, ada yang punya tujuan
ekonomi (marah dengan royalti 8%-10%), ada pula yang bertujuan agar bukunya
bestseller. Dalam praktik semua tujuan itu ada, dan banyak yang berhasil berdasarkan
tujuan itu. Sekadar contoh, tentu Anda pernah dengar bahwa buku ESQ terjual lebih dari
250.000 eksemplar, bukan? Anda juga ingat bahwa berapa kali cetakan awal Supernova-
nya Dewi Lestari juga diterbitkan dengan cara ini, bukan?

Mungkin Anda bertanya, tidakkah ini merepotkan? Secara teknis pasti tidak sulit. Anda
sudah punya naskah. Maka langkah berikutnya tinggal: mengedit, me-layout, mengirim ke
percetakan dan memilih distributor. Pengiriman ke distributor serahkan pada percetakan,
pengiriman ke toko-toko buku serahkan pada distributor. Setelah itu kita tinggal menunggu
laporan penjualan dari distributor.

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 48
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Self-publishing membuka banyak kemungkinan baru bagi para penulis, dan caranya pun
mudah. Namun toh banyak penulis yang belum tahu bagaimana caranya. Kami sendiri
awalnya sempat bertanya kesana kemari mengenai bagaimana teknis dan kelayakan
penerbitan mandiri seperti ini.

Sadar bahwa ada kebutuhan akan hal itu Sekolah Penulis Pembelajar (SPP) akan
menyelenggarakan workshop satu hari mengenai bagaimana menjadi self-publisher.
Secara umum workshop ini akan membahas beberapa hal seperti:
• Alasan mengapa perlu menerbitkan buku sendiri
• Kelayakan dari sisi ekonomi dan peluangnya
• Dasar-dasar penyuntingan
• Dasar-dasar perwajahan buku
• Pengurusan ISBN buku
• Seluk-beluk percetakan dan pencetakan
• Memilih distributor
• Teknik mempromosikan buku

Siapa yang perlu hadir dalam pelatihan ini? Setiap penulis yang memiliki semangat
kewirausahaan tentu akan berkepentingan. Penulis yang sebel dengan penerbit, mari
bergabung. Terutama lagi penulis yang memiliki komunitas sendiri dan komunitasnya
besar, self-publishing memang untuk Anda.[her]

* Her Suharyanto adalah editor ekonomi, penulis buku, praktisi penerbitan, dan trainer SPP. Ia
dapat dihubungi di : her@suharyanto.com

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 49
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

INVESTASI REKSADANA DENGAN STRATEGI "YOYO"


Seri Artikel News for Wealth
Oleh : Her Suharyanto

Beberapa bulan silam istri saya tiba-tiba usul, “Mas kita jual saja reksadana kita
sebagian… separuhnya misalnya…” Sejenak saya tidak percaya. Sebab selama ini istri
saya adalah pengawal setia investasi yang memang kami rencanakan untuk pensiun.
“Mau untuk apa?” saya bertanya.
“Ambil untung saja. Nanti kalau harga unitnya turun, kita belikan lagi.”

Tuing… Ada banyak bintang berpendar di kepala saya. Ini adalah strategi memperbanyak
jumlah unit reksadana tanpa memasukkan dana investasi baru sama sekali. Strategi ini
memanfaatkan fluktuasi harga saham yang memang selalu mengalami perubahan, naik
atau turun. Suatu saat ketika pasar sedang bagus maka harga saham secara rata-rata
akan naik. Indikatornya adalah bahwa indeks harga saham terus bergerak naik. Di suatu
saat yang lain pasar memburuk dan harga saham terus merosot.

Ketika istri saya mengajukan usul itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa
Efek Jakarta memang sedang mencapai rekor tertingginya, di atas 2.400.

Untuk investasi reksadana kami memang hanya memilih reksadana saham. Alasannya
sederhana saja, harga saham yang diluncurkan untuk pertama kalinya di sekitar tahun 90-
an, sekarang harganya sudah berlipat-lipat. Jadi, boleh jadi harga saham selalu naik turun
dalam jangka pendek. Tapi saya sendiri yakin dalam jangka panjang harga saham selalu
naik.

Reksadana saham juga kami pilih karena skala investasi kami memang kecil. Kalau skala
investasi kami cukup besar, mungkin kami akan memilih untuk langsung membeli saham
dan menyimpannya untuk jangka panjang.

Sebelum memilih reksadana, kami memang juga melihat-lihat, apa saja isi reksadana
yang akan kami beli. Anggap saja reksadana kami bernama Reksadana ABC. Saya
memilih reksadana ini karena menurut saya isinya (waktu itu) oke. Ada saham perbankan
yang diwakili BCA. Ada saham pertambangan yang diwakili Bumi Resources, ada saham
industri yang diwakili Astra Internasional, ada saham telekomunikasi yang diwakili PT
Telekomunikasi Indonesia, ada saham perkebunan yang diwakili Astra Agro Lestari.
Seluruh sektor andalan terwakili, dan para wakilnya adalah perusahaan-perusahaan yang
secara bisnis saya percayai.

Karena berisi “semua” industri secara merata, maka secara umum naik turunnya harga
unit Reksadana ABC juga seiring dengan naik turunnya IHSG, indikator utama di BEJ.
Kalau IHSG menguat, biasanya harga unit kami juga naik dan sebaliknya.

Selama ini kami memang menerapkan sudah “strategi Yoyo”, tetapi hanya ketika kami
sedang bermaksud memasukkan investasi baru. Seperti pernah saya tulis sebelumnya,
saya selalu memaksakan diri untuk membeli unit tambahan ketika IHSG berada lebih dari
200 poin di bawah rekor tertinggi sebelumnya. Kami melakukan itu dengan keyakinan
bahwa suatu saat rekor itu akan terpecahkan lagi, dan indeks akan mencari rekor baru
yang lebih tinggi lagi. Dan memang terbukti. Rekor lama selalu berhasil dipecahkan oleh

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 50
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

rekor baru. Harga unit kami juga bergerak sangat bagus untuk ukuran “paper investment”
yang relatif pasif (tidak setiap hari memelototi perkembangan harga per unit saham).

Nah, tiba-tiba saja istri saya mengusulkan menjual reksadana untuk ambil untung, dan
uangnya nanti dipakai lagi untuk membeli unit baru ketika harga unitnya turun, seperti
metode beli biasanya. Ini memang strategi umum bagi para pemain saham, tetapi jarang
ada anjuran seperti ini untuk investasi reksadana. Rekomendasi yang paling umum
adalah, taruh uang anda pada reksadana, dan biarkan sampai lima, 10, 15 atau 20 tahun
mendatang.

Asumsi strategi ini sederhana saja. Ketika indeks atau harga unit reksadana sedang
mencapai rekor terbaru dengan selisih yang cukup bagus dibanding rekor sebelumnya,
jual saja katakan separuh dari unit yang kita miliki. Misalnya saya memiliki 1000 unit
Reksadana ABC. Pada saat rekor tertinggi, saya bisa menjual 500 unit, tetapi uangnya
tidak saya tarik. Uang tetap berada di rekening yang memang disiapkan untuk reksadana
tersebut. Supaya bisa menjual sewaktu-waktu, kami sudah menandatangani form jual dan
beli reksadana yang kami titipkan di bank. Ketika harga sudah mencapai target kami
menelepon account officer langganan, “Pak, tolong jual reksadana saya sebanyak 500
unit.” Karena dia sudah memegang formulir yang sudah ditandatangani, dia bisa langsung
menjual 500 unit yang kami pesan.

Maka berikutnya adalah justru menunggu harga saham turun. Ketika harga saham turun
cukup signifikan, kembali kami menelepon sang account officer, “Pak tolong belikan
Reksadana ABC, pakai saja semua uang yang ada di rekening.” Katakan saja dengan itu
saya bisa membeli 600 unit baru. Jadi tanpa harus memasukkan dana baru, jumlah unit
reksadana kami berkembang menjadi 1.100 unit, sementara harga per unitnya juga terus
berkembang.[her]

* Her Suharyanto adalah penulis dan editor ekonomi. Ia dapat dihubungi di:
her_suharyanto@hotmail.com

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 51
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

DEMAM INVESTASI DINAR IRAK


Seri Artikel News for Wealth
Oleh : Her Suharyanto

Beberapa waktu lalu saya mendapatkan email dari Pak Sutrisno dari Gresik: “Di kantor
tempat saya bekerja orang sedang beramai-ramai berburu dinar Irak. Menurut mereka,
investasi dalam dinar akan sangat menguntungkan. Sebelum perang Irak, nilai tukar dinar
katanya lebih dari tiga dollar AS, sedangkan sekarang nilainya kurang dari seperlimaratus
sen dollar. Menurut mereka, sebentar lagi Presiden Bush harus lengser dan Amerika
kemungkinan besar akan mundur dari Irak. Dengan demikian dinar Irak akan pulih. Berarti,
investasi pada dinar akan menghasilkan laba ribuan kali. Saya sungguh tergoda, tetapi
apakah benar ada investasi yang memberikan untung ribuan kali?”

Benar, Anda semua juga pasti tahu bahwa saat ini demam dinar Irak memang sedang
melanda berbagai belahan dunia, mulai dari pojok-pojok kota di Pakistan, Indonesia
Amerika dan banyak negara di dunia. Cara berpikir para spekulan itu sama persis, yakni
bahwa nilai tukar dinar Irak sekarang sudah sangat luar biasa murahnya, ratusan ribu
persen di bawah nilai tukar sebelum Sadham Hussein digulingkan. Mereka berpikir dinar
tidak mungkin turun lebih rendah lagi, sehingga satu-satunya kemungkinan adalah
menguat.

Di Indonesia sama saja. Pedagang ramai berjualan dinar, pembeli berebut. Ada teman
saya yang enggan membeli dari pasar dalam negeri dan memilih untuk membeli dinar dari
luar negeri. Setiap kali ada teman pergi keluar negeri, terutama ke daerah Timur Tengah,
oleh-oleh yang dimintanya adalah dinar Irak.

Bagaimana kita harus menyikapi investasi ini? Bagaimana prospeknya? Bagaimana


risikonya? Sampai saat ini yang selalu digembar-gemborkan adalah potensi
keuntungannya. Hampir tidak ada yang menyajikan risiko dari investasi. Demi netralnya
saya memakai istilah itu, bukan spekulasi atau judi. Ini normal, karena sumber “analisa”
umumnya berasal dari para pedagang, bukan dari pihak netral.

Tugas saya justru untuk mengingatkan bahwa kita perlu kembali ke prinsip dasar
investasi: potensi untung sebanding dengan potensi rugi. Apakah saya meragukan bahwa
dinar Irak akan kembali ke nilai sebelum perang? Bukan itu yang ingin saya katakan. Yang
ingin saya katakan hanyalah bahwa kita perlu menyadari risiko dari setiap investasi.
Karena itu marilah kita melihat dari sisi positifnya dulu, yakni faktor-faktor apa saja yang
mendukung investasi itu.

Pertama, analisa teknikal yang banyak dipakai orang dalam kasus ini mungkin benar.
Dinar sudah sampai pada titik nadir-nya, sehingga tidak mungkin turun lagi. Satu-satunya
kemungkinan adalah naik, entah sampai ke level berapa.

Kedua, mungkin juga benar bahwa Amerika dan pasukan koalisi akan segera menarik
pasukannya keluar dari Irak sehingga Irak akan bisa mengatur ekonominya sendiri.
Banyak pihak menilai kemungkinan itu cukup besar, apalagi setelah George Bush tidak
lagi menjadi presiden AS setelah pemilu mendatang. Kalau ini yang terjadi, Irak akan
kembali bisa mengeksploitasi minyaknya, dan negara itu akan mendapatkan momentum
yang baik di tengah harga minyak dunia yang terus melambung. Kalau sekarang harga

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 52
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

minyak sudah mencapai sekitar US$90 per barrel, berapa harga minyak setelah Amerika
dan pasukan koalisi keluar dari sana? Ini akan jadi mesin uang Irak.

Ketiga, pembangunan kembali Irak pasti akan mendatangkan banyak dukungan investor
asing karena bagaimana pun juga ada begitu banyak potensi di dalam negeri Irak.
Kemakmuran Irak akan berarti peluang bisnis yang lebih besar bagi investor yang lebih
dulu datang ke negeri itu.
Keempat, dari berbagai laporan Bank Sentral Irak tampak terus berusaha keras untuk
menahan laju inflasi, musuh besar satu perekonomian yang sedang dilanda krisis. Kalau
bank sentral itu sukses mengendalikan inflasi, dampaknya pasti akan sangat positif bagi
nilai tukar mata uang setempat.

Faktor Risiko
Tentu saja kita masih bisa menggali banyak alasan yang mendukung investasi pada dinar.
Namun sekali lagi tugas saya justru mengingatkan risikonya karena sudah terlalu banyak
sisi positif yang dikupas. Mari kita membuat analisa sederhana dengan membuat
beberapa pertanyaan, dan silakan Anda sendiri yang menjawab.

Pertanyaan pertama dimulai dari logika pasar. Kalau Anda punya satu asset yang Anda
yakin dalam tiga tahun nilainya akan naik 1000 kali lipat, apakah Anda akan menjualnya?
Jangankan 1000 kali lipat, naik 100 kali lipat saja, apakah Anda masih mau menjualnya?
Jadi, mengapa masih banyak orang yang menjual dinar kalau mereka sendiri sangat yakin
bahwa dalam tiga tahun akan untung ratusan atau ribuan kali? Gampangnya saja, saat ini
anda punya satu unit rumah dan rumah itu akan menjadi seratus unit, atau bahkan seribu
unit dalam tiga tahun, masihkah Anda ingin menjualnya? Baiklah, tidak usah ekstrim
menjadi seratus rumah, tetapi menjadi sepuluh. Masih ingin menjual?

Kedua masih dalam rangka logika pasar, normalnya harga produk investasi juga
ditentukan oleh ekspektasi. Contohnya, harga saham Barito Pacific sekarang ini lebih dari
Rp 4000. Padahal untung per sahamnya hanya Rp 15. Mengapa orang mau beli saham
perusahaan itu dengan harga Rp 4.000? Alasannya sederhana, karena orang punya
harapan bahwa tahun depan atau dua tahun lagi perusahaan ini akan untung jauh lebih
besar. Jadi harga sekarang bergerak naik sampai ke angka yang “tidak masuk akal”,
karena faktor harapan tadi. Pertanyaan saya, mengapa harga dinar sekarang tidak
melakukan penyesuaian terhadap harapan tadi? Kalau diyakini dinar akan menguat ribuan
kali, mengapa sekarang harganya relative tetap? Kalau si A yakin harga sebutir jagung
tahun depan sebesar Rp 10.000, dia pasti akan rela membeli dengan harga, katakanlah
Rp 5.000 walaupun di pasar harganya hanya Rp 2.000. Jadi, mengapa harga dinar masih
juga murah?

Ketiga, katakan saja presiden Amerika mundur dari Irak, siapa bisa memastikan ekonomi
negara itu langsung akan pulih? Perang sudah dengan kejam menghancurkan segalanya.
Infrastruktur di Irak sudah hancur. Utang luar negeri nenara itu mencapai US$ 125 miliar.
Dan yang lebih parah, di dalam Irak sendiri ada faksi-faksi yang belum tentu akan
langsung saling bergandengan tangan membangun kembali negeri itu. Di luar itu, siapa
yang membentuk pemerintahan Irak sekarang? Amerika, bukan? Apakah rakyat Irak akan
“happy” dengan pemerintahan sekarang kalau Amerika sudah hengkang? Kalau mereka
tidak happy, apakah pemerintahan dan kehidupan bernegara akan stabil? Kalau di Irak
ada sejumlah faksi yang saling berseberangan, bisakah mereka duduk bersama
mengelola negara? Silakan jawab sendiri.

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 53
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Keempat, kalau pasukan koalisi nanti mundur, bagaimana dengan persoalan “lama”
dengan perbatasan? Iran yang pamornya di tingkat internasional kian melambung adalah
tetangga dekat yang banyak punya persoalan dengan Irak, terutama menyangkut perkara-
perkara kriminal di daerah perbatasan.

Kelima, saat ini dinar bukanlah mata uang yang diperdagangkan bebas karena keputusan
bank sentral setempat. Lihat saja, apakah ada perdagangan dinar antarbank? Apakah
dinar masuk dalam papan-papan perdagangan di bursa-bursa dunia? Tentu saja bank
sentral setempat punya banyak pertimbangan, ekonomi dan politik, mengapa tidak
membebaskan saja perdagangan mata uangnya dan secara ekonomi keputusan itu pasti
mendapatkan banyak dukungan. Pada titik ini ada banyak pertanyaan yang bisa
dikemukakan, tetapi saya hanya ingin mengajak Anda berpikir praktis dan sederhana saja.
Katakan saja nilai dinar yang Anda pegang kelak naik. Lantas kepada siapa Anda akan
menjualnya? Apakah “Bandar” Anda (atau situs internet yang menjual) akan mau membeli
kembali? Kalau mau, bukankah aneh karena ada pedagang yang menjual murah untuk
kemudian membeli pada harga yang mahal? Kalau mau menjual ke bank, bank mana
yang berani membeli kalau bank sentral Irak menyatakan bahwa dinar Irak tidak untuk
diperdagangkan?

Nah, silakan Anda menimbang-nimbang sendiri untung dan rugi investasi pada dinar.
Saya sendiri, kalau ada modal dan punya akses terhadap sumber dinar, tentu akan
memilih menjadi penjual dinar saat ini karena pasarnya memang sedang hot.[her]

* Her Suharyanto adalah penulis lepas dan editor ekonomi. Ia dapat dihubungi di:
her_suharyanto@hotmail.com

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 54
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Cara Membuat Ebook Promosi Sederhana


Oleh : Agus Salim

Sekali lagi, saya ingin memberitahu bahwa salah satu alat promosi di Internet yang cukup
powerfull adalah ebook gratis.

Idenya adalah... buat sebuah ebook gratis yang informative yang didalamnya anda
tanamkan URL website anda.

Pada artikel ini saya akan memberikan contoh menulis ebook yang paling sederhana
sedunia :)

Ok, pertama silahkan download ebook sederhana (Bagaimana Mengatakan I Love U


dalam 100+ Bahasa?) yang telah saya buat lalu anda buka. Lihat isinya sangat sederhana
tapi juga telah sangat membantu membawa banyak traffic ke website yang URL-nya
saya tanamkan di ebook tersebut.
ebook tersebut sangat sederhana, hanya ada 3 bagian uatama:

PERTAMA:
Halaman judul: halaman paling depan dengan judul yang cukup memikat :)
Dibawahnya ada tulisan "Kunjungi: [URL yang ingin kita promosikan]"

KEDUA:
Halaman petunjuk penggunaan: di halaman ini anda harus menerangkan kepada
pembaca bahwa ebook anda gratis dan boleh disebarkan. Kenapa begitu? karena ketika
ebook anda menyebar maka URL yang anda promosikan juga ikut menyebar!
Kalimat rahasia yang saya tulis supaya ebook itu menyebar adalah sbb:
"Anda dapat mencetak, mendistribusi-kan atau menjual kembali dengan harga terserah
Anda dan simpan 100% keuntungannya! Atau Anda diperbolehkan untuk meng-upload ke
website anda untuk meningkatkan traffic dengan memberikan eBook ini secara cuma-
cuma. Atau terserah Anda."
dan...
"Anda harus ingat bahwa Anda dilarang mereproduksi atau memodifikasi eBook ini
dengan jenis atau bentuk apapun! Hanya itu."

KETIGA:
Isi ebook: isi ebook disini tentunya harus selaras dengan tema URL yang anda tanam.
Misalkan ebook anda tentang bisnis online maka URL anda pun harus tentang bisnis
online atau sebaliknya. Jika anda ingin mempromosikan situs anda tentang salon
kecantikan maka isi ebook anda pun harus bertema tentang salon kecantikan.
Jika isi ebook anda bagus maka apa yang anda tulis di bagian KEDUA akan efektif, yaitu
ebook anda akan disebarkan lagi orang lain dan terus menyebar tak terbendung sehingga
website anda dikenal setiap orang yang membaca ebook anda.

Selamat mencoba dan semoga selalu yang terbaik untuk anda!


Best regards,

http://www.buku-profitable.com

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 55
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

MENABUNG SECARA SISTEMATIS


Oleh : M Ichsan

Apa tujuan keuangan keluarga Anda? Menyiapkan dana untuk pendidikan anak-anak?
Menyiapkan dana untuk masa pensiun nanti? Semua ini membutuhkan dana. Tapi berapa
besar dana yang cukup untuk semua tujuan yang dimiliki? Berapa pun besarnya jumlah
yang dirasa cukup, Anda harus memulainya dari satu titik. Anda sebagai sebuah keluarga
harus dapat menciptakan kekayaan bagi keluarga Anda sendiri. Baik Anda sudah memiliki
dana sebagai investasi awal atau Anda memulainya dari nol, menjadi kaya atau mencapai
kesejahteraan keuangan berarti Anda harus memulai untuk menabung—menyisihkan
dana secara regular untuk diinvestasikan guna mencapai tujuan.

Misalkan Anda ingin menyiapkan dana untuk pendidikan anak Anda di luar negeri 17
tahun mendatang. Kebutuhan total dana adalah sebar kira-kira Rp1,9 miliar. Hanya
mendengar nilai tersebut maka Anda akan merasa takut bukan tidak mungkin Anda malah
tidak melakukannya sama sekali.

Tapi bagaimana bila Anda tau harus menyisishkan secara regular sekitar Rp2,8 juta
selama 17 tahun. Dengan melihat penghasilan bulanan yang didapat maka presentasi
seperti ini lebih memberikan motivasi kepada Anda untuk melaksanakan tujuan menabung
tersebut secara regular sampai tercapai tujuan dana pendidikan tersebut.
Jadi disini tujuan keuangan jangka panjang yang dimiliki adalah merupakan pecahan dari
berbagai tujuan menabung yang harus dilakukan setiap bulan—jangka pendek—sampai
tercapai tujuan tersebut.

Sepatah kata mengenai pendapatan dan kekayaan


Tidak seorang pun menjadi kaya hanya karena penghasilannya besar. Kekayaan menjadi
nyata bila Anda menyimpan atau menyisihkan dana setiap bulannya dan
menginvestasikannya. Banyak orang berpikir, yang menurut hemat kami kurang logis;
“Bila saja saya menghasilakn lebih banyak maka semua keadaaan akan lebih baik.”
Realitasnya, dengan meningkatnya pendapatan pasti akan selalui dibarengi dengan
kenaikan standar hidup atau gaya hidup. Sehingga Anda akan tetap membutuhkan hampir
semua penghasilan bulanan yang Anda peroleh dengan kerja keras. Kenyataannya, bila
individu atau keluarga gagal merencanakan menabung—saving goals—maka mereka
hanya akan menambah hutangnya.

Bila Anda mendapatkan promosi maka dengan standar hidup baru Anda harus membeli
mobil yang lebih mempresentasikan jabatan Anda. mobil baru dengan kredit. hutang.
Kemudian, Anda berpikir dengan posisi sekarang ini maka saya harus membeli rumah
yang lebih bagus. Dengan pola pikir dan kebiasaan seperti ini, sulit untuk mencapai apa
yang diinginkan, yaitu kekayaan atau kesejahteraan masa datang.

Sangat tidak benar bila Anda berpikir bahwa kekayaan akan datang dengan sendirinya
karena penghasilan Anda besar serta tetap mempertahankan perilaku keuangan Anda.
Anda harus berubah menjadi lebih baik dan lebih bertanggung jawab.

Percaya dengan kami, untuk mencapai kekayaan atau kesejateraan, jangan belanjakan
seluruh penghasilan bulanan Anda, sisihkan dan investasikan untuk masa depan. Jadi
dapat disimpulkan bila Anda ingin menjadi kaya (dalam artian material) di masa datang
dua hal, dan hanya dua hal yang harus Anda ubah dan tingkatkan pertama adalah ubah

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 56
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

perilaku Anda terhadap uang atau perubahan pada diri Anda sendiri. Kedua adalah
tingkatkan persentasi tabungan dibandingkan dengan total penghasilan.

Langkah strategis untuk menabung


Trik untuk menabung adalah mengetahui bagaimana caranya dan membuatnya menjadi
kebiasaan. Terdapat banyak cara tapi satu hal penting yang harus diperhatikan adalah
jadikan menabung sebagai prioritas Anda.

Menabung secara sistematis.


Sekaranglah Anda harus memulai untuk menabung. Banyak orang gagal dalam
melakukan dan tetap menabung karena mereka memaksakan dirinya dengan jalan
mengurangi kebutuhan setiap bulannya. Mereka memangkas sedikit pengeluaran di sini
dan di sana. Walau sudah melakukan hal itu tetap saja mereka hanya dapat menyisihkan
sedikit setiap bulannya.

Mungkin ada baiknya bila Anda merubah skenario menabung. Bila dipelajari Anda
membayar orang lain terlebih dahulu bukannya diri Anda sendiri. Anda membayar tukang
roti bila Anda membeli roti, Anda membayar tukang potong rambut langganan Anda
apabila selesai menata rambut Anda. Tapi pertanyaan, kapan Anda membayar untuk diri
Anda sendiri?

Jadi sudah sebaiknyalah Anda membayar untuk diri Anda sendiri sebelum Anda
membayar untuk orang lain. Menurut hemat kami, ada jalan di mana Anda dapat
membayar untuk diri Anda sendiri, dengan menyisihkan 10 % dari penghasilan bulanan
setiap bulannya di depan. Jangan setelah Anda menggunakannya selama sebulan atau
apa yang tersisa tapi Anda harus menyisihkannya di muka.

Dengan minimal 10 % yang Anda bayarkan untuk diri Anda, maka Anda akan memelihara
angsa petelur emas yang akan menjadikan Anda kaya. Dan dengan sisa yang 90 % Anda
gunakan untuk membayar orang lain. Anda tidak akan merasakan perubahan yang berarti
dengan tingkat kehidupan Anda.

Contoh:
PENDAPATAN
Suami Rp 7.000.000
Isteri Rp 5.000.000
Pendapatan lain 0

PENGELUARAN
Tabungan bulanan Rp1.200.000*
Makan bulanan Rp1.500.000
Pakaian Rp750.000
Transportasi Rp350.000
Telepon & utility Rp900.000
* Disisihkan setiap menerima pendapatan bulanan.

Dengan 10 % yang Anda sisihkan, Anda akan memelihara seekor angsa bertelur emas.
Tapi dengan satu syarat mutlak yang harus dipegang, jangan pernah mengambil dari dana
yang Anda sisihkan sebesar 10% setiap bulannya untuk masa depan. Dengan 10% yang

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 57
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Anda sisihkan setiap bulannya akan membuat Anda berkecukupan di masa depan, di saat
masa pensiun datang.
Nah, demikianlah langkah sistematis yang bisa dilakukan untuk menabung regular dan
menjadikan menabung sebagai kebiasaan.

Selamat mencoba![mi]

* M. Ichsan adalah perencana keuangan dari Primaplanner.

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 58
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

MENABUNG: MEMBAYAR UNTUK DIRI


Oleh : M Ichsan

Selama Anda tidak memiliki angsa bertelur emas atau mesin pembuat uang (money
machine) maka Anda sendiri yang harus menjadi money machine. Berapa pun
penghasilan Anda tidak menjamin bahwa Anda akan hidup nyaman di masa depan.
Karena, bukan uang yang Anda hasilkan yang akan menyelamatkan Anda akan tetapi
uang yang Anda sisihkan atau simpan yang berperan.

Empat Alasan Mengapa Orang Tidak Menabung


Banyak alasan mengapa individu ataupun keluarga harus menabung, akan tetapi untuk
kebanyakan masyarakat, terdapat empat alasan mengapa mereka tidak melakukannya.
Karena karier yang sedang menanjak, maka Anda berpikir bahwa Anda akan memperoleh
uang banyak nantinya sehingga tidak perlu memulai untuk menabung.

Anda merasa bahwa Anda hidup sekarang, dan menabung sangat sulit dan membatasi
keinginan Anda.

Anda berpikir bahwa menabung tidaklah terlalu penting dan Anda berpikir tidak dapat
mengubah prilaku keuangan Anda.

Anda berpikir bahwa manabung tidak akan menghasilkan apa pun dengan rendahnya
tingkat suku bunga dan tingginya inflasi.

Menabung Membuat Anda Kaya, Bukan Penghasilan Anda


Tidak seorang pun menjadi kaya hanya karena penghasilannya besar. Kekayaan menjadi
nyata bila Anda menyimpan atau menyisihkan dana setiap bulannya dan diinvestasikan.
Banyak orang berpikir, menurut hemat kami kurang logis, “Bila saja saya menghasilkan
lebih banyak maka semua keadaaan akan lebih baik.” Realitasnya, dengan meningkatnya
pendapatan pasti akan selalu dibarengi dengan kenaikan standar hidup atau gaya hidup.
Sehingga Anda akan tetap membutuhkan hampir semua penghasilan bulanan yang Anda
peroleh dengan kerja keras. Kenyataannya, bila individu atau keluarga gagal
merencanakan menabung (saving plan) maka mereka hanya akan menambah hutangnya.

Bila Anda mendapatkan promosi maka dengan standar hidup baru Anda harus membeli
mobil yang lebih mempresentasikan jabatan Anda. mobil baru dengan kredit. hutang.
Kemudian, Anda berpikir dengan posisi sekarang ini maka saya harus membeli urmha
yang lebih bagus. Maka Anda memutuskan untuk kembali berhutang. Anda bisa
menghasilkan pendapatan yang besar akan tetapi dengan itu diikuti dengan pola belanja
atau kebiasaan yang kurang baik, menambah atau menimbun hutang. Karena masyarakat
kita sekarang ini apalagi masyarakat perkotaan sangatlah materialistis. Mereka melihat
apa yang Anda pakai atau pergunakan. Bukannya apa yang Anda lakukan untuk diri Anda
serta keluarga dan tentunya untuk masyarakat yang lebih luas lagi (lingkungan sekitar).

Sangat tidak benar bila Anda berpikir bahwa kekayaan akan datang dengan sendirinya
karena penghasilan Anda besar serta tetap mempertahankan perilaku keuangannya. Anda
harus berubah menjadi lebih baik dan lebih bertanggung jawab. Dalam kaitannya dengan
keuangan, banyak orang beranggapan bahwa ia bisa melakukan kesalahan dengan
menggunakan semua penghasilannya untuk keperluan bulanan dan nantinya akan
membetulkannya bila penghasilannya meningkat

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 59
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Jadi, Anda sangat percaya bahwa dengan penghasilan Anda yang tinggi akan merubah
keadaan keuangan Anda di masa datang. Percaya dengan kami, bahwa hal itu tidak akan
pernah terjadi bila prilaku Anda terhadap uang tidak pernah berubah. Jangan belanjakan
seluruh penghasilan bulanan Anda. Sisihkan dan investasikan untuk masa depan.

Jadi, dapat disimpulkan bila Anda ingin menjadi kaya (dalam artian material) di masa
datang dua hal, dan hanya dua hal yang harus Anda ubah dan tingkatkan. Pertama adalah
ubah prilaku Anda terhadap uang atau perubahan pada diri Anda sendiri. Kedua adalah
tingkatkan persentasi tabungan dibandingkan dengan total penghasilan.

Menabung Bisa Sangat Menyenangkan dan Mudah Dilakukan


Sekaranglah Anda harus memulai untuk menabung. Banyak orang gagal dalam
melakukan dan tetap menabung karena mereka memaksakan dirinya dengan jalan
mengurangi kebutuhan setiap bulannya. Mereka memangkas sedikit pengeluaran di sini
dan di sana. Walau sudah melakukan hal itu tetap saja mereka hanya dapat menyisihkan
sedikit setiap bulannya.

Mungkin ada baiknya bila Anda mengubah skenario. Bila dipelajari Anda membayar orang
lain terlebih dahulu bukannya diri Anda sendiri. Anda membayar tukang roti bila Anda
membeli roti, Anda membayar tukang potong rambut langganan Anda apabila selesai
menata rambut Anda. tapi pertanyaan, kapan Anda membayar untuk diri Anda sendiri?

Jadi, sudah sebaiknyalah Anda membayar untuk diri Anda sendiri sebelum Anda
membayar untuk orang lain. Menurut hemat kami, ada jalan di mana Anda dapat
membayar untuk diri Anda sendiri, dengan menyisihkan 10 persen dari penghasilan
bulanan setiap bulannya di depan. Jangan setelah Anda menggunakannya selama
sebulan atau apa yang tersisa tapi Anda harus menyisihkannya di muka.

Dengan 10 persen yang Anda bayarkan untuk diri Anda, maka Anda akan memelihara
angsa petelur emas yang akan menjadikan anda kaya. Dan dengan sisa yang 90 persen
Anda gunakan untuk membayar orang lain. Anda tidak akan merasakan perubahan yang
berarti dengan tingkat kehidupan Anda dengan memotong 10 persen dari penghasilan di
muka.

Dengan waktu berjalan Anda tidak akan merasakan bahwa Anda sudah memotong 10
persen dari penghasilan Anda. Mungkin Anda merasa sulit untuk mempercayainya. Tapi,
bila Anda melakukannya dengan benar maka Anda akan mendapatkan manfaat dari aksi
yang Anda lakukan.[mi]

* M. Ichsan adalah seorang perencana keuangan dari Primaplaner.

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 60
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

PASANGAN HIDUP DAN UANG: MITOS AND FAKTA (I)


Oleh : M Ichsan

Banyaknya masyarakat yang mempelajari manajemen keuangan keluarga dari sumber-


sumber yang kurang kredibilitasnya. Maka, kami merasa perlu untuk berbagi pengalaman
dan ilmu berkenaan dengan fakta dan mitos dalam hal pasangan hidup dan uang.

Mitos 1: Bila kita saling mencinta, kita tidak akan bertengkar karena uang.
Fakta 1: Uang hanya sedikit atau tidak ada kaitannya dengan cinta ... dan banyak
berkaitan dengan berapa banyak Anda bertengkar.

Cinta tidak ada sangkut pautnya dengan pandangan seseoarang terhadap uang. Tidak
perduli bila Anda mencintai pasangan Anda sepenuh hati dan melebihi siapa pun. Bila
Anda gagal dalam meyepakati berbagai nilai-nilai yang berkaitan dengan kebiasaan
keuangan pasangan Anda, maka Anda akan dihadapi dengan berbagai masalah di
kemudian hari berkaitan dengan keuangan keluarga.

Cinta bisa menjadi dasar yang kokoh dari hubungan suami istri tapi bukan merupakan hal
yang absolut. Akan tetapi untuk mempertahankan pernikahan diperlukan lebih dari hanya
cinta, dibutuhkan banyak pengertian. Menurut hemat kami Ada beberapa fakta yang
sebaiknya Anda ketahui berkenaan dengan cara pandang Anda dan pasangan Anda
terhadap uang:

Bagaimana Anda menggunakan atau membelanjakan uang Anda tidak ada hubungannya
dengan berapa dalam cinta antara Anda berdua.

Possibility bahwa Anda dibesarkan dalam lingkungan yang berbeda berkaitan dengan
uang lebih besar.

Anda melihat dan memiliki nilai-nilai yang berbeda berkaitan dengan uang.
Anda berdua relatif memiliki kebiasaan membelanjakan uang yang berbeda.

Itulah beberapa perbedaan mendasar berkaitan dengan cara pandang atau nilai-nilai yang
yang Anda miliki berkaitan dengan uang. Bila Anda berdua sekarang ini dihadapi dengan
pertengkaran akan hal keuangan keluarga, itu merupakan hal yang normal. Dalam hal ini
maka yang Anda butuhkan bukannya tingginya tingkat pendidikan Anda atau kecerdasan
Anda dalam hal keuangan akan tetapi yang Anda butuhkan hanyalah aksi positif dari Anda
berdua. Dan membicarakan nilai-nilai yang Anda miliki berkaitan dengan keuangan
keluarga menjadi sangat penting dan merupakan awal dari suatu proses perjalanan
panjang keluarga.

Mitos 2: Untuk memperoleh uang dibutuhkan dana (uang).


Fakta 2: Dibutuhkan hanya sedikit uang untuk memperoleh uang ... yang dibutuhkan
hanyalah kesabaran dan disiplin.

Berpikir investasi, masyarakat kita pada umumnya selalu saja merasa kekurangan.
Maksudnya, mereka selalau saja mencari alasan untuk tidak menyisihkan uang bulanan
yang didapatnya dengan berbagai alasan dari keterbatasan pemasukan sampai besarnya
pengeluaran bulanan. Ini sudah menjadi hal yang umum, di mana masyarakat kita sangat

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 61
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

rendah tingkat menabungnya. Pada umumnya masyarakat berpikir bahwa, untuk


menghasilkan uang dibutuhkan uang yang besar.

Dengan pola dollar cost averaging, individu melakukan investasi secara berkala dan
berkesinambungan dengan dana yang terbatas. Membangun atau mengembangkan
kekayaan hanyalah permainan angka dan aturan mainnya tidak banyak berubah selama
ini. Dengan modal investasi hanya Rp100.000 per bulan, bila diinvestasikan pada
investasi yang menghasilkan tingkat pengembalian cukup tinggi dan dalam waktu yang
cukup panjang dapat menghasilkan angka atau jumlah yang besar. Di sini pelajarannya
adalah disiplin dan kesabaran.

Sebagai illustrasi kami mencoba untuk memberikan gambaran mengenai investasi secara
berkala dan berkesinambungan dengan modal investasi terbatas. Kata kuncinya di sini
adalah “berkala dan berkesinambungan”.

Berapa sih dana yang dibutuhkan serta jangka waktu investasi yang memadai untuk
menghasilkan dana Rp1 miliar? Asumsi tingkat pengembalian adalah 15 persen, maka
dibutuhkan dana sekitar Rp 32.000 per bulan selama 40 tahun untuk dapat menghasilkan
dana Rp 1 miliar. Wah terlalu panjang. Bagaimana bila hanya dalam waktu 30 tahun,
maka investasi bulanan yang harus Anda sisihkana berkisar Rp 143.000. Bagaimana bila
waktu yang Anda inginkan lebih pendek lagi misalnya 20 tahun? Dengan asumsi tingkat
bunga sama 15 persen maka Anda membutuhkan dana sekitar Rp 660.000 per bulan.
Bagaimana pula bila Anda menginvestasikannya di instrumen investasi yang memberikan
tingkat pengembalian yang lebih tinggi lagi? Misalnya 20 persen, maka investasi yang
Anda butuhkan juga menurun perbulannya dengan jangka waktu yang sama.

Kemudian Anda berpikir, bagaimana kita dapat menyisihkan sekitar Rp 700.000 per bulan,
sedangkan penghasilan kita terbatas atau minim? Sekarang coba kita telusuri. Kebutuhan
investasi sekitar Rp 700.000 per bulan, berapa besar yang harus disisihkan tiap harinya?
Sekitar Rp 28.000 dengan asumsi sebulan 25 hari kerja. Jadi kita mencoba
menghitungnya berdasarkan jam waktu kerja yang Anda gunakan karena setiap harinya
Anda relatif makan siang di kantor bersama rekan-rekan Anda dan pengeluarannya tidak
kurang dari Rp 20.000 per hari. Bagaimana Anda mencoba untuk membawa makanan dari
rumah sehingga dana alokasi untuk makan siang di kantor dapat dialokasikan untuk
investasi jangka panjang. Bila Anda memperhatikan kafe-kafe sekarang ini, masyarakat
kita sudah sangat terbiasa. Mungkin Anda melakukannya dua kali seminggu dan setiap
kali Anda masuk tidak kurang biaya yang harus dikeluarkan berkisar Rp 50.000. Jadi
dengan 2 x Rp 50.000 seminggu maka sebulan Anda mengeluarkan dana sekitar Rp
400.000. Bila Anda gabungkan di mana Anda membawa bekal untuk makan siang di
kantor secara berkala (tidak setiap hari) dan mencoba untuk mengurangi ke kafe,
misalnya menjadi satu kali dalam satu minggu, maka kami berkeyakinan dengan
penghasilan Anda sekarang Anda tidak harus mengikatkan pinggang untuk dapat
menyisihkan dana Rp 700.000 per bulan.

Ikuti lanjutannya dua minggu mendatang!![mi]

* M. Ichsan adalah adalah perencana keuangan dari PrimaPlanner.

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 62
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

PASANGAN HIDUP DAN UANG: MITOS AND FAKTA (II)


Oleh : M Ichsan

Minggu yang lalu kita sudah memaparkan dua mitos keuangan, pertama hubungan cinta
dan keuangan dan kedua adalah membangun kekayaan bisa dimulai dengan nilai
investasi yang minimal. Berikut mitos-mitos keuangan lainnya:

Mitos 3: Penghasilan kita yang terbatas, mengakibatkan kita tidak dapat berinvestasi
Fakta 3: Setiap orang berpenghasilan cukup untuk dapat berinvestasi.

Banyak individu merasa selalu saja kekurangan. Dan selalu berharap bila saja saya dapat
menghasilkan lebih besar lagi setiap bulannya, saya dapat mengatur keuangan dan
menginvestasikannya untuk masa depan. Tapi begitu penghasilan Anda dinaikan
berdasarkan performa kerja Anda yang baik, maka Anda akan mengeluhkan hal sama, di
mana merasa tetap kekurangan karena besarnya pengeluaran. Ini merupakan masalah
klise setiap keluarga (orangtua). Bila Anda coba tanyakan kepada pasangan suami istri
mengapa mereka tidak menyisihkan dana setiap bulannya dan diinvestasikan untuk masa
depan, mereka akan selalu menjawab karena penghasilan kami terbatas (tidak cukup
penghasilan kami sekarang). Kebenarannya adalah, masalah yang timbul dalam
keuangan pasangan suami istri bukannya berapa besar penghasilan mereka, akan tetapi
permasalahannya adalah kebiasaan pengeluaran mereka.

Bila Anda mencoba untuk menghitung penghasilan Anda berdua dari bekerja, misalkan
Andi berpenghasilan Rp 5.000.000 per bulan. Dan Susi, istrinya berpenghasilan Rp
2.000.000 per bulan. Maka setiap bulannya Anda sekeluarga menghasilkan dana sebesar
Rp 7.000.000. Bila dihitung selama 20 tahun masa kerja Anda berdua maka total
pengahasilan Anda berdua tidak kurang dari Rp 1,6 miliar. Jadi sekarang yang harus Anda
masukkan dalam pikiran Anda bahwa penghasilan yang Anda hasilkan dari jerih payah
setiap bulan bukannya merupakan penghasilan untuk dibelanjakan akan tetapi merupakan
penghasilan untuk dialokasikan guna kebutuhan sekarang dan masa datang.

Mitos 4: Bila kita membicarakan masalah keuangan, semuannya akan berjalan baik
seperti adanya.
Fakta 4: Bila Anda berdua tidak memulai untuk membicarakan masalah keuangan
keluarga, maka kemungkinan Anda hidup kekurangan di hari tua menjadi mungkin.

Komunikasi keluarga antara suami dan istri terkadang sangat kurang, di mana suami
hanya sibuk bekerja mencari uang dan istri dengan kesibukannya sendiri mengurus rumah
tangga. Apalagi bila membicarakan masalah keuangan keluarga jarang sekali kami temui
di mana pasangan suami istri memiliki pandangan mengenai keuangan yang saling
mengisi satu dengan yang lain. Membicarakan uang, tidak merupakan hal biasa bagi
keluarga Indonesia pada umumnya. Perasaan takut dan tabu sering kali timbul bila kita
ingin membicarakan keuangan keluarga. Padahal keuangan keluarga tidak ada bedanya
dengan sebuah perusahaan. Di mana ada pemasukan dan pengeluaran. Sehingga alokasi
yang tepat dan sesuai dengan tujuan masa datang menjadi prioritas utama. Sehingga
menurut hemat kami semua keluarga atau pasangan suami istri sebaiknya berkomunikasi
satu dengan yang lainnya untuk membicarakan berbagai alternatif prioritas yang akan
dicapai di masa datang.

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 63
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Jadi, kita harus memulai dari mana sekarang? Itu pertanyaan mudah, seperti halnya
berbagai aspek kehidupan, tempat untuk memulai menata keuangan keluarga anda
adalah dari rumah. Lebih spesifik lagi, Anda dan pasangan anda harus belajar untuk
membicarakan segala hal berkaitan dengan keuangan keluarga. Mengapa kami
mengatakan demikian? Karena sebagian besar masyarakat kita sangat “tabu” untuk
membicarakan masalah keuangan. Sedikit dari kita yang dibesarkan dalam lingkungan
keluarga yang secara bebas menceritakan permasalahan keuangannya. Sehingga, secara
umum masyarakat kita tumbuh dengan sedikit atau tanpa pengetahuan tentang keuangan
termasuk di dalamnya bagaimana membicarakan permasalahan keuangan dalam
keluarga.

Fakta bahwa masyarakat kita masih sangat “tabu” membicarakan keuangan dalam
keluarga adalah sebuah tragedi. Bila Anda bekerja bersama dalam keuangan keluarga,
Anda akan mendapatkan hasil yang berlipat. Demikian juga sebaliknya. Secara umum,
dua kepala lebih baik dari hanya satu kepala. Apa pun tujuan spesifik keuangan Anda dan
keluarga di masa datang, adanya seorang partner, bekerja bersama Anda, memberikan
dukungan dan ide-ide, membuat proses pencapain semua tujuan keuangan menjadi
sangat menyenangkan.

Banyak masyarakat begitu menikah, merasa bahwa mereka mengetahui berbagai


pandangan atau perasaan pasangan satu sama lain. Membicarakan pandangan pasangan
Anda mengenai uang menjadi sangat diperlukan. Semua ini sangat tergantung dengan di
mana mereka dibesarkan. Bila Anda dibesarkan di keluarga dengan sistim keterbuakaan
berkenaan dengan uang, maka dengan sangat mudah ia juga dapat membicarakan
berbagai hal berkaitan dengan uang. Tapi bila Anda dibesarkan dalam lingkungan yang
tidak atau jarang sekali membicarakan keuangan atau uang dalam pembicaraan keluarga,
maka dengan begitu, ia akan sangat tertutup dan “tabu” membicarakan masalah yang satu
ini. Jadi menurut hemat kami, sudah sebaiknya Anda belajar kembali untuk memahami
atau mencoba memngerti perasaan atau pandangan pasangan Anda masing-masing
berkenaan dengan uang. Dengan mengenal perasaan dan pandangan pasangan Anda
maka akan memudahkan Anda untuk merencanakan keuangan masa depan. Dan selama
proses perencanaan itu dilaksanakan Anda juga merasakan kegembiraan, tanpa ada rasa
terpaksa.

Semoga berbagai mitos dan realita yang kami jabarkan diatas dapat membantu Anda
melihat dan mempertimbangkan, apakah perspektif Anda berkenaan dengan keuangan
sudah tepat. Dengan mengetahui dan mempelajari segala hal berkenaan dengan
keuangan keluarga akan banyak membantu Anda melihat dan merencanakan keuangan
keluarga untuk masa yang datang. Semoga cukup bermanfaat.[mi]

* M. Ichsan adalah adalah perencana keuangan dari PrimaPlanner.

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 64
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

MENGHITUNG UANG PERTANGGUNGAN ASURANSI


Oleh : M Ichsan

Minimal ada empat faktor yang perlu diperhitungkan dalam menentukan jumlah uang
pertanggungansuransi. Pertama, jumlah hutang yang Anda miliki. Kedua, jumlah
aset/harta yang Anda tinggalkan untuk keluarga. Ketiga, jangka waktu aset tersebut dapat
menghidupi mereka tanpa harus menurunkan standar gaya hidup mereka. Keempat,
jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kehidupan anak-anak Anda sampai
mereka menjadi dewasa dan mandiri, termasuk biaya pendidikan mereka.

Berikut ini contoh sederhana cara menghitungnya :

Pendapatan :
Pendapatan Anda : Rp Nihil (pendapatan yang hilang)
Pasangan Anda : Rp 12.000.000 (asumsi pendapatan per tahun)
Pendapatan Investasi : Rp 2.000.000 (asumsi per tahun)
Jaminan perusahaan : Rp nihil (syukur kalau ada)
Total Pendapatan : Rp 14.000.000 (A)

Pengeluaran :
Biaya rumah tangga : Rp 26.000.000 (B) (asumsi per tahun)
Surplus / (defisit) per tahun:

Pendapatan – Pengeluaran : (Rp 12.000.000) (A - B)

Dari perhitungan di atas terlihat akan terjadi kekurangan untuk menutupi biaya hidup
keluarga Anda jika pendapatan Anda hilang, sehingga harus dicari jalan agar kekurangan
tersebut dapat dipenuhi. Berikut ini tiga hal yang perlu diperhitungkan dengan teliti.

Pertama, proyeksikan kebutuhan dana/aset untuk menutupi kebutuhan kekurangan


(defisit) yang terjadi seperti contoh perhitungan di atas. Minimal ada dua cara untuk
menghitung kebutuhan ini.

Cara pertama adalah dengan menetapkan jangka waktu agar dana tersebut dapat
menghidupi keluarga dengan tetap mempertahankan standar hidupnya. Jangka waktu ini
bisa bervariasi jumlahnya, tetapi kami sarankan minimum dua tahun. Diharapkan, jangka
waktu dua tahun memberikan cukup waktu bagi keluarga yang ditinggalkan untuk
menyesuaikan diri atas perubahan-perubahan yang terjadi akibat kepergian soko guru
keluarga. Sebagai contoh, jika untuk mempertahankan gaya hidup yang sama dalam lima
tahun ke depan, maka Anda kalikan kekurangan per tahun tersebut dengan 5 (5 x Rp
12.000.000 = Rp 60.000.000). Cara kedua adalah dengan menetapkan jumlah dana yang
perlu diinvestasikan agar dapat memberikan pendapatan sebesar kekurangan yang telah
dihitung sebelumnya. Contohnya, jika instrumen investasi yang dipilih (misalnya deposito)
menghasilkan pendapatan bersih rata-rata 10% per tahun, maka Anda membutuhkan
dana sebesar Rp 120.000.000, untuk menutup kekurangan Rp 12.000.000 per tahun (Rp
120.000.000 x 10 % = Rp 12.000.000). Jadi, dalam kasus di atas, ada dua nilai yang
dapat dipertimbangkan untuk memenuhi kekurangan akibat hilangnya pendapatan pencari
nafkah utama, yaitu Rp 60.000.000 atau Rp 120.000.000.

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 65
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Kedua, perhitungkan hutang-hutang Anda saat ini, baik yang bersifat jangka pendek
maupun jangka menengah-panjang. Perlu diingat bahwa proyeksi kebutuhan dana/aset
yang telah dihitung di atas hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja. Jadi,
hutang harus diperhitungkan secara tersendiri agar dapat diselesaikan dengan baik pada
waktunya.

Contoh:
Hutang kartu kredit : Rp 1.000.000
Hutang kredit kendaraan : Rp 20.000.000
Hutang KPR : Rp 50.000.000
Hutang bisnis : Rp 50.000.000
Hutang lain-lain : Rp –
Total hutang : Rp 121.000.000

Ketiga, perhitungkan biaya membesarkan anak, terutama biaya pendidikannya. Kalkulasi


ini memerlukan perhitungan tersendiri, karena menyangkut berbagai hal (jumlah anak,
usia anak, dan sebagainya). Biaya ini juga perlu diperhitungkan untuk dimasukkan ke
dalam nilai pertanggungan asuransi jiwa Anda. Untuk sementara kita asumsikan saja
jumlahnya sebesar Rp 200.000.000.

Dengan contoh dan asumsi di atas, maka kebutuhan nilai proteksi Anda adalah:
Dana/aset untuk biaya hidup keluarga : Rp 120.000.000
Dana untuk menutupi hutang : Rp 121.000.000
Dana pendidikan anak : Rp 200.000.000
Total : Rp 441.000.000
Proteksi yg sudah dimiliki : Rp –
Proteksi yang masih dibutuhkan: Rp 441.000.000.

Demikianlah langkha-langkah perhitungan untuk menetapkan kebutuhan proteksi bagi


keluarga.

Selamat berhitung!!![mi]

* M. Ichsan adalah seorang finansial planner

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 66
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

MEMBANGUN KESEJAHTERAAN MASA DEPAN


Oleh : M Ichsan

Bagaimana Anda dapat memperbaiki situasi keuangan Anda? Dibutuhkan kerja keras dan
cerdas, yaitu dengan memperoleh sebagian kecil dari penghasilan setiap bulan untuk
mengakumulasi kekayaan. Waktu adalah teman terbaik dalam hal investasi. Oleh
karenanya jangan tunda lagi, mulailah sekarang.

Orang-orang miskin akan tetap miskin karena mereka selalu melakukan kebiasaan
mereka, yaitu mendapatkan penghasilan dan selalu membelanjakan penghasilan mereka
untuk kebutuhan sekarang yang mengakibatkan mereka gagal dalam memulai dalam
mengumpulkan kekayaan.
Ada beberapa trik yang harus diperhatikan agar kesejahteraan yang diinginkan dapat
dicapai.
Bangun Kebiasaan Menabung Sejak Muda

Anda baru mendapatkan pekerjaan? Mulailah sekarang. Memulai dari usia muda akan
memberikan hasil berlipat dengan berjalannya waktu. Kembangkan strategi menabung
jangka panjang. Anda bertanya, bagaimana bila sekarang kita sudah tidak terlalu muda
lagi, sebut saja di usai 30-an tahun, bagaimana kita dapat mengumpulkan kekayaan
seperti mereka memulainya dari usia dini? Memang dari setiap tahun Anda menundanya,
Anda tidak dapat mendapatkan kembali waktu tersebut dengan perkembangan uang
Anda. Ada pribahasa yang mengatakan lebih baik terlambat dari pada tidak melakukan
sama sekali.

Mulai dengan Nilai yang Kecil Tapi Berkelanjutan


Mencapai apa yang sering disebut belakangan ini dengan kebebasan finansial tidak harus
dengan investasi yang besar. Hanya dengan menyisihkan sebagian kecil dari penghasilan
Anda setiap bulan dan menginvestasikannya, Anda juga dapat mencapai itu semua.

Dimulai dengan hanya 10% dari penghasilan Anda setiap bulan dan meningkat sejalan
dengan penghasilan Anda yang meningkat. Yang perlu diperhatikan adalah Anda harus
menyisihkannya di depan. Jadi jangan setelah Anda menggunakannya untuk kebutuhan
bulanan baru Anda berpikir untuk menyisihkan uang untuk diinvestasikan. Tapi begitu
Anda menerima uang dari gaji bulanan maka sisihkan terlebih dahulu 10% dari
pendapatan Anda dalam bentuk investasi. 10% dari penghasilan tidak akan banyak
merubah gaya hidup yang Anda jalani sekarang. Jadi tidak ada lagi alasan bagi Anda
untuk menunda guna memulai menyisihkan uang untuk mencapai kebebasan finansial
yang Anda inginkan.

Sisihkan dan Investasikan Secara Berkesinambungan


Dengan penghasilan yang terbatas, maka Anda harus dapat melakukan penyisihan uang
dari keterbatasan itu secara regular. Pola investasi dollar cost averaging menjadi sangat
diperlukan. Lakukan penyisihan uang untuk tujuan masa depan Anda secara terus
menerus. Dengan investasi sedikit pada awalnya, dengan berjalannya waktu dan terus
menyisihkan dana, pada akhirnya akan terkumpul juga dana yang besar.

Waktu adalah satu-satunya yang akan membuat uang sedikit yang Anda investasikan
menjadi kekayaan. Seseorang yang berusia 20 tahun, menyisihkan uang setiap bulannya
sebanyak Rp 200 ribu dengan tingkat pengembalian investasi 14% akan berjumlah Rp

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 67
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

500 juta dalam waktu 45 tahun, hanya sekitar Rp 6700 per harinya. Jarang sekali kita
temui, pemuda berusia 20 tahunan yang sudah memulai meyisihkan dananya untuk masa
depan walau dalam besaran yang sedikit.

Investasikan Secara Bijaksana


Bila kita belajar dari mereka atau orang-orang yang bisa disebut kaya, mereka tidak akan
pernah membiarkan uang mereka berdiam diri tidak beranak-binak. Bila hitungan yang
bisa disisihkan terlalu sedikit maka mereka akan menyimpannya dalam tabungan, begitu
jumlahnya sudah mencukupi maka mereka akan menempatkannya dalam investasi yang
memberikan tingkat pengembalian lebih baik dan tentunya dengan tingkat toleransi resiko
yang bisa ditanggung.
Dalam kehidupan keuangannya tidak pernah mereka menyimpannya dalam bentuk tunai
di tangan kecuali apa yang mereka butuhkan untuk kebutuhan harian. Jadi selama masa
investasi mereka tidak pernah membiarkan uangnya untuk mendekam di rumah dan
dibiarkan tidak berkembang. Jadi biarkan uang Anda beranak-binak.

Jangan Biarkan Apa Pun Menghambat Anda Menabung


Setiap orang pastinya akan mengalami perubahan dalam siklus kehidupannya, perubahan
baik maupun perubahan buruk. Bagi mereka, orang-orang kaya, siklus kehidupan tidak
merubah niat mereka di awal untuk dapat menyisihkan uangnya secara regular. Walau di
saat-saat susah sekalipun mereka terus melakukan penyisihan dan menginvestasikannya
untuk tujuan masa depan.

Pernahkan Anda menyalahkan sesuatu yang mengakibatkan Anda tidak dapat menabung
untuk tujuan masa depan Anda? Karena baru saja berpindah lokasi kerja yang
membutuhkan berbagai kebutuhan menyebabkan Anda tidak menyisihkan uang Anda
untuk tujuan masa depan. Menikah atau membesarkan anak-anak karena kebutuhan akan
biaya yang sangat besar juga bisa dijadikan alasan untuk tidak melakukan penyisihan
untuk kehidupan masa depan mereka.

Anda bisa menyebutkan berbagai alasan untuk tidak melakukannya tapi ingat bahwa
semua yang Anda lakukan sekarang akan berakibat di masa depan. Bila Anda tidak
menyisihkan uang secara regular maka tujuan keuangan berupa kebebasan finansial,
hanyalah tinggal impian. Tapi sebaliknya, bila Anda melakukan penyisihan terhadap uang
penghasilan Anda setiap bulannya walau dalam keadaaan susah sekalipun, maka besar
kemungkinan atau hampir bisa dipastikan Anda akan mencapai apa yang diimpikan,
kebebasan finansial.

Jadi dari ulasan di atas, kami berharap Anda menangkap beberapa pelajaran yang dapat
membantu Anda untuk mencapai tujuan masa depan Anda, yaitu kebebasan finansial.
Satu hal yang sangat penting dalam ulasan ini adalah untuk mencapai kebebasan
finansial dalam arti keuangan maka sudah seharusnya Anda menyisihkan uang dari
penghasilan bulanan Anda secara regular dan lakukanlah terus selama kehidupan Anda
walau nilainya tidak terlalu besar. Waktulah yang akan membantu Anda dalam mencapai
apa yang Anda inginkan di masa depan. Satu kata terakhir dari kami, lakukanlah sekarang
jangan tunda lagi.

*M Ichsan adalah seorang financial planner dari PrimaPlanner.

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 68
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

CHECK-UP FINANSIAL
Oleh : M Ichsan

Finansial check-up akan sangat membantu mengidentifikasi kemungkinan gangguan


keuangan pada keluarga secara dini. Dengan begitu Anda dapat mengambil tindakan
yang harus dilakukan untuk memperbaikinya.

Untuk itu dibutuhkan alat atau tools untuk melakukan check-up ini seperti halnya dokter
dalam memeriksa kesehatan kita. Secara umum pemeriksaan kondisi keuangan dilakukan
dengan menghitung rasio-rasio atau perbandingan-perbandingan tertentu dan
menyimpulkan hasilnya. Ada tiga titik kritis yang wajib diperiksa:
Situasi seputar masa kini, diukur dengan likuiditas (ketersediaan uang tunai untuk
membayar keperluan rutin dan keperluan mendesak).
Dampak keputusan hutang masa lalu, diukur dengan solvabilitas (kemampuan untuk
membayar kewajiban hutang pada saat jatuh tempo).
Kondisi masa depan, diukur dengan rasio produktivitas aset dari hasil menabung atau
berinvetasi.

Likuiditas Check-Up
Secara umum, semua keluarga akan memerlukan tingkat likuiditas tertentu untuk menjaga
kemampuan membayar pengeluaran rutin mereka. Pemeriksaan tingkat likuiditas
keuangan dapat dilakukan menggunakan rasio likuiditas, yang dapat dihitung dengan
membandingkan antara aset likuid yang berupa uang tunai, tabungan dan deposito
dengan kebutuhan rata-rata satu bulan. Sebagai contoh, misalkan jumlah uang tunai,
tabungan dan deposito adalah Rp 5.000.000 dan jumlah pengeluaran bulanan Rp
3.000.000. Dari data ini, rasio likuiditas = 5.000.000 : 3.000.000 = 1,67. Rasio ini
menunjukkan kemampuan aset likuid untuk menutup kebutuhan bulanan selama 1,67
bulan atau 1 bulan 20 hari.

Secara umum angka rasio yang disarankan antara 3 s/d 6 bulan (dana darurat). Rasio
yang terlalu kecil bisa menyulitkan pemenuhan kebutuhan sehari-hari, apalagi bila terjadi
risiko yang dampaknya jangka pendek, seperti rumah rusak perlu perbaikan dan lain-lain.
Sebaliknya, rasio likuiditas yang terlalu besar, melebihi kebutuhan menyebabkan
ketidakefisienan dalam mengelola aset. Aset berupa uang tunai tidak akan memberikan
hasil yang maksimal malah menurun termakan inflasi. Rasio likuiditas terlalu besar akan
menutup kemungkinan untuk memperoleh keuntungan investasi dari aset yang dimiliki.
Dengan demikian, harus selalu diusahakan untuk menjaga likuiditas pada tingkat tertentu
sesuai dengan keadaan keuangan dan pola kehidupan.

Hutang Check-Up
Selanjutnya check-up yang berkaitan dengan masalah hutang. Dalam bahasa keuangan
masalah ini dikenal dengan istilah solvabilitas, yaitu kemampuan untuk membayar cicilan
hutang pada saat jatuh tempo. Bagaimana cara mengukurnya? Cara mengukurnya adalah
dengan menghitung rasio pembayaran hutang terhadap pendapatan.

Rasio pembayaran cicilan hutang dapat dipergunakan untuk mengukur tingkat


kemampuan membayar kewajiban cicilan hutang dalam satu periode waktu, atau
mengukur tingkat pengeluaran bagi pembayaran hutang. Cara menghitungnya adalah
dengan membandingkan total cicilan hutang yang harus dibayar dalam periode waktu
tertentu dengan total penghasilan dalam periode waktu yang sama.

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 69
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Contoh, bila total kewajiban cicilan hutang yang harus dibayar dalam waktu satu tahun
adalah Rp 18.500.000 sedangkan total pemasukan satu tahun Rp 73.000.000, sehingga
rasio = 18.500.000 / 73.000.000 = 0,25.

Ini berarti 25 % penghasilan Anda telah teralokasikan untuk membayar hutang, atau
dengan kata lain anda masih memiliki 75 % penghasilan untuk dikelola secara bebas.
Rasio maksimum yang dianjurkan adalah sekitar 30%, lebih dari itu akan sangat
menganggu pengeluaran anda. Sebaiknya pengambilan keputusan untuk berhutang selalu
didasarkan pada arus kas riil, artinya pemasukan hanya diperhitungkan sebagai
pendapatan apabila sudah benar-benar diterima. Sebagai contoh, bila dalam tahun ini
Anda merencanakan menjual aset berupa tanah, pemasukan hanya bisa dicatat saat
Anda telah menerima uang penjualan tersebut.

Produktivitas Aset Check-Up


Pengeluaran dari penghasilan setiap orang dapat dikelompokkan menjadi tiga pos utama,
yaitu:
Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Untuk membayar hutang.

Untuk menabung dan berinvestasi.


Dua pos pengeluaran pertama telah kita bahas. Selanjutnya, mari kita lihat mengenai pos
menabung dan berinvestasi. Membayar hutang berkaitan dengan keputusan keuangan
masa lalu. Kebutuhan sehari-hari adalah masalah keuangan masa kini. Menabung dan
berinvestasi adalah urusan untuk kepentingan masa depan.

Tanpa adanya tabungan dan investasi, sebenarnya apa yang kita kerjakan hanya akan
berjalan sampai masa kini saja, atau ekstrimnya, kita tidak memiliki masa depan (madesu
= masa depan suram). Selama penghasilan masih mampu menutupi pengeluaran,
dampak langsungnya belum dirasakan. Kebanyakan orang adalah seperti ini. Manakala
terdapat gangguan terhadap penghasilan, kehidupan keuangan akan segera terganggu,
yaitu mengalami defisit.

Tanpa tabungan dan investasi, defisit ini tidak akan segera dapat ditutup, bahkan
kemungkinan akan membesar dan membahayakan stabilitas keuangan. Tanpa surplus
penghasilan, akan sangat sulit untuk melakukan perencanaan keuangan guna menjamin
kondisi keuangan yang baik di masa depan, terlebih untuk jangka panjang.
Untuk mengukur kekuatan menabung dan investasi digunakan rasio kekuatan menabung.
Cara menghitungnya adalah dengan membandingkan jumlah uang yang ditabung untuk
tujuan investasi dengan pendapatan.

Sebagai contoh apabila jumlah tabungan dalam satu tahun Rp 8.000.000, sedangkan
jumlah penghasilan tahunan Rp 73.000.000, maka rasio kekuatan menabung = 8.000.000
/ 73.000.000 = 0,11 atau 11%. Mulailah menabung secara regular minimal 10% dari
penghasilan bersih bulanan.

Ada satu alat atau rasio lagi yang bisa membantu kita untuk melihat kekuatan investasi
dalam menopang keuangan keluarga melalui rasio aset investasi dengan kekayaan
bersih. Rasio kekuatan investasi menggambarkan tingkat ketergantungan kekayaan
terhadap hasil investasi. Rasio ini dihitung dengan cara membandingkan pendapatan dari
aset investasi dengan kekayaan bersih (aset – kewajiban).

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 70
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Contoh, apabila total aset Rp. 430.000.000 dan total hutang adalah Rp 150.000.000 dan
pendapatan aset investasi (bisa berupa bunga, dividen, sewa property dan lain-lain) Rp
3.000.000, maka rasio kekuatan investasi = 3.000.000 / ( 430.000.000 – 150.000.000) =
0,01. Artinya hanya 1% kekayaan anda diperoleh melalui investasi, sehingga
ketergantungan pada pendapatan di luar investasi, biasanya berupa gaji, sangat dominan.
Semakin besar rasio ini akan semakin bagus. Bila telah mendekati angka 1 atau
melampauinya, praktis anda tidak perlu bekerja lagi, karena penghasilan dari investasi
telah mencukupi seluruh kebutuhan anda. Inilah tujuan masa pensiun yang diidam-
idamkan oleh setiap orang, hidup berkecukupan dari hasil investasi yang kita miliki.
Semoga bermanfaat.[mi]

*M. Ichsan adalah praktisi perencana keuangan.

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 71
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Keahlian Menangkap Peluang


Oleh : Ubaydillah, AN

Menelaah bagaimana para pemain basket menyikapi "umpan" bola yang potensial
menambah "point", Jhon C. Maxwell menyimpulkan tipe pemain menjadi tiga (dalam:
The Law of teamwork: 2001). Tipe pertama, pemain yang tidak mau menangkap bola
sebagai peluang untuk dimasukkan ke keranjang lawan. Tipe kedua, pemain yang mau
menangkap umpan tetapi tidak melakukan usaha untuk meraihnya atau pemain yang lebih
banyak mengandaikan. Tipe ketiga, pemain yang menginginkan bola, menyambut umpan
dan segera bertindak untuk memasukkan bola ke keranjang. Tipe ketiga inilah yang
pantas disebut pemain yang sukses menangkap peluang.

Kesimpulan tersebut sebenarnya bisa mencerminkan diri kita menghadapi peluang


kemajuan di bidang apapun dan dalam skala apapun. Anda bisa menggambarkan
peluang seperti bola di lapangan di mana satu bola direbut oleh sekian banyak pemain.

Tidak Mau
Ada bagian dari diri kita yang tidak mau menangkap tawaran peluang kemajuan meskipun
tidak memerlukan biaya alias gratis. Bagi karyawan di kantor rasanya tidak masuk akal
kalau tidak bisa menggunakan mesin ketik atau komputer sesuai kebutuhan kecil-kecilan
atau bentuk job skill lain yang tidak butuh gelar atau biaya training. Sebab, selain gratis
juga terbuka kesempatan belajar dengan kawan atau rekan asalkan mau menciptakan
peluang belajar.

Kenyataan hidup lebih sering mengajarkan, bukan peluang yang menciptakan kemauan
tetapi kemauanlah yang menciptakan peluang. Bahkan, bukan bakat yang menciptakan
kemauan tetapi kemauan yang akan menunjukkan bakat (baca: keunggulan-diri). Kalau
ini kita balik maka, peluang itu seperti dikatakan pepatah: “Bagaikan hari raya yang hanya
terjadi sekali atau dua kali dalam satu tahun”.

Tidak Melakukan
Tipe kedua ini sudah mau menginginkan sesuatu tetapi sayangnya tidak melakukan
(bertindak). Meskipun untuk mendapatkan sesuatu tidak akan cukup hanya dengan
menginginkan (mau) tetapi secara strata alamiah tipe ini sudah berada di tangga yang
lebih atas ketimbang tipe pertama. Di tangga ini, eksplorasi pengetahuan sudah bisa
berbicara mengenai tindakan atau terapi yang bisa diberikan ketika orang sudah
menginginkan tetapi belum melakukan.

Menurut temuan pengetahuan, ketika orang sudah mau tetapi belum / tidak bertindak,
maka dipastikan ada yang salah dengan teori hidup yang mengontrolnya. Kenapa
dialamatkan kepada teori? Bukankah teori tidak menghasilkan apa-apa dan pantas
dilecehkan? Teori hidup yang dimaksudkan di sini adalah konsep, ide, gagasan atau
muatan program mindset yang beragam namanya. Disadari atau tidak, sebagian besar
dari tindakan yang kita lakukan atau kalimat yang kita ucapkan ternyata bukan milik kita
murni melainkan milik seseorang yang membawa pikiran, perasaan dan keyakinan kita.
Kita menjalankan apa yang sudah diteorikan tradisi, hukum, prosedur, sistem,
pengetahuan, dll. Sayangnya, kita sudah salah-kaprah dengan kata teori.

Hasil diognasis yang sudah ditemukan oleh pengetahuan adalah ketidakjelasan /


ketidaktahuan tentang apa yang benar-benar diinginkan. Ketidakjelasan inilah yang sering

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 72
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

membuat orang malas. Rasa malas terjadi karena tombol will power yang belum diaktifkan
oleh pikiran (mind). Pikiran tidak akan mau bekerja kalau perintahnya tidak jelas. Oleh
karena itu pengetahuan menyarankan agar anda merumuskan tujuan dengan jelas.
Contoh riil adalah orang yang sudah merasakan hasil pekerjaannya. Mereka tidak
membutuhkan energi tetapi energilah yang mengundangnya. Seorang pengusaha yang
sudah merasakan untung usahanya bisa masuk kantor lebih pagi dari karyawannya dan
pulang lebih sore.

Pendek kata, ketika anda sudah menginginkan peluang kemajuan tetapi kok masih belum
mau melakukan dengan mengambil START, cobalah membongkar teori apa yang masih
belum bekerja di dalam diri anda. “Jika anda tahu apa yang harus anda lakukan maka
anda akan mau /mampu melakukan apa yang anda tahu”, kata Maxwell.

Mau & Bertindak


Menurut Maxwell, seseorang bisa masuk ke dalam tahapan ini jika ia memiliki sembilan
karakteristik sebagai berikut:
Memiliki ketajaman intuisi karena sering melihat ke dalam dirinya (lookin within)
Memiliki ketrampilan berkomunikasi dengan orang lain untuk memperluas jaringan kerja
Memiliki daya dorong dari dalam ke luar (self-motivated)
Cakap menggunakan bakat yang dimiliki
Kaya prakarsa untuk maju (inisiatif)
Bisa mengolah apa yang lama menjadi baru atau menemukan sesuatu yang baru
Punya kebiasaan maju tanpa menunggu orang lain atau karena ditunggu orang lain, tetapi
murni tanggung jawab
Memiliki mentalitas memberi (giving)
Tidak cukup hanya memiliki gagasan kemajuan sebatas human talk tetapi melakukan
dengan komitmen sehingga punya vibrasi bukan hanya kepada dirinya tetapi juga orang
lain.

Watak Peluang
Mengamati kebiasaan hidup yang bekerja, di mana ada sebagian orang yang bisa meraih
peluang dan ada yang belum meraih peluang, maka di antara watak yang bisa kita pelajari
dari apa yang dinamakan sebagai peluang adalah:

1. Tersembunyi
Watak ini sudah sesuai dengan Hukum Esensi & Simbol. Semua esensi disembunyikan
oleh simbol fisik yang tampak di permukan. Semua orang bisa dengan mudah menyentuh
simbol fisik permukaan tetapi hanya sedikit yang dapat menembus esensi karena
tersembunyi. Ibarat buah, tanpa ada usaha mengupas kulit, maka esensi tidak kita
dapatkan. Dengan analogi ini maka klop jika intuisi merupakan alat menemukan peluang
paling pertama.

Mengingat watak peluang yang tersembunyi inilah maka orang menyebutnya dengan
istlah "the moment of AHA" yang tertutup oleh dedaunan "the moment of ADUUUUH".
Seberapa banyak orang bisa menemukan intisari yang tersembunyi di dalam dirinya,
sejumlah itulah peluang yang akan di dapat. Ikut-ikutan meskipun terkadang mendapatkan
peluang tetapi tidak pernah menjadikan orang sebagai pemilik peluang.

2. Terbiasa

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 73
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Peluang didapatkan bukan dari sesuatu yang luar biasa tetapi dari hal-hal biasa. Apa
yang sering kelihatan dari jauh luar biasa adalah manifestasinya. Peluang bukan sebuah
tanggapan atas proposal luar biasa yang anda khayalkan ketika sedang nganggur tetapi
ketika anda sudah melakukan dan menulis proposal lalu mendapatkan tanggapan.

Watak ini sudah klop dengan Hukum Akumulasi. Tidak ada orang gagal hanya karena
satu sebab melainkan karena akumulasi sekian pengabaian yang dilakukan lama dan
sekian kali. Ketika kegagalan besar terjadi maka sebenarnya hanyalah manifestasi
pengabaian. Pepatah menganjurkan jangan bertanya kepada orang yang gagal dengan
pertanyaan mengapa dirinya gagal. Tetapi bertanyalah kepada orang sukses mengapa
dirinya sukses. Apa rahasianya? Kesuksesan bagi orang sukses bukanlah sesuatu yang
luar biasa tetapi hal yang biasa.
Demikian juga dengan peluang hidup. Selain menang lotre atau kuis, maka anda harus
menaati hukum akumulasi ini. Kesuksesan berinovasi (baca: peluang) adalah hasil dari
evolusi terutama dari apa yang sudah biasa dilakukan dan diketahui (Incremental addition
to already exist). Sayangnya watak kita seringkali adalah: "making great jump to extra-
ordinary".

3. Terdekat
Peluang umumnya muncul dari jarak yang paling dekat dengan diri anda. Jarak yang
maksudkan adalah sebab riil dalam bentuk kreasi mental atau kreasi fisik. Peluang
dengan kata lain adalah lanjutan dari apa yang pernah anda rasakan, pikirkan, yakini dan
lakukan. Watak ini sudah sesuai dengan hukum sebab-akibat (cause and effect).

Peluang & Teknologi


Sulit dipungkiri kalau dikatakan bahwa sebagian besar perubahan dunia eksternal
diciptakan oleh temuan teknologi. Temuan tersebut telah banyak menolong orang dalam
bentuk mempermudah, mempercepat penyelesaian pekerjaan dan menambah jumlah
tawaran memilih. Tak heran kalau dikatakan, munculnya internet sebagai era
berlimpahnya peluang gratis (the abundance of free). Banyak penyedia layanan gratis di
internet seperti Yahoo, Hotmail, dan lain-lain termasuk artikel yang sedang anda baca dan
konseling di website ini. Tetapi jangan lupa, kemajuan teknologi hanyalah menawarkan
sesuatu dan oranglah yang akan menentukan. Perubahan teknologi dunia eksternal tanpa
dibarengi dengan perubahan teknologi dunia internal (baca: perangkat yang ada di dalam
diri kita sendiri) justru bisa menjadi faktor penghambat.

Pengalaman emphiris sebagian besar CEO yang berhasil membuat transformasi


perusahaan dari GOOD ke GREAT tidak ada yang menjadikan teknologi sebagai lima
faktor teratas dari keberhasilannya (Jim Collin: 2001). Mereka punya penyikapan tertentu
yang bisa kita tiru terhadap teknologi. Pertama, mereka menggunakan teknologi secara
selektif sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan who dan what they are. Bukan
keinginan untuk bergaya atau ikut-ikutan. Kedua, mereka menguasai secara mendalam
penggunaan teknologi yang sudah diseleksi tersebut.

Pembelajaran
Mengacu pada sembilan karakteristik orang yang menginginkan peluang dan mau
merebutnya dan watak peluang yang dominan dalam kehidupan riil kita, maka
pembelajaran yang diperlukan adalah memperkuat akar hidup pada nilai-nilai yang kita
anut. Tiga langkah berikut mungkin bisa anda jadikan ajang pembelajaran hidup.

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 74
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

1. Akarkan aktivitas anda pada kebutuhan


Lakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan riil / primer. Agar kebutuhan anda bisa
menjadi peluang maka letakkan kebutuhan sebagai tanggung jawab. Ada penyikapan
terhadap kebutuhan yang kurang mendidik untuk menemukan peluang. Artinya
kebutuhan dianggap sebagai beban yang menyiksa. Anak, istri/suami adalah beban yang
harus ditanggung. Penyikapan seperti ini selain tidak mendidik, bisa membahayakan pola
pikir apabila usaha kita tidak bisa memenuhi kebutuhan. Oleh karena itu pilihlah
penyikapan mental di mana kebutuhan adalah sumber inspirasi dan motivasi untuk
menciptakan cara dan substansi pemenuhan yang lebih berkualitas. Untuk memilih
pemahaman demikian pastilah tidak butuh gerakan fisik apalagi biaya.

2. Akarkan aktivitas anda untuk mempersiapkan peluang


Hal ini tidak bisa dilakukan kalau anda memilih postur diri sebagai pihak yang diintimidasi
kebutuhan. Mempersiapkan peluang yang lebih baik bisa ditempuh dengan menciptakan
cadangan untuk melakukan aktivitas yang menjadi bagian dari realisasi keinginan. Denga
kata lain sisakan "ruang" di tengah kesibukan anda memenuhi kebutuhan. Cara yang bisa
anda tempuh adalah memutar radio mindset hanya "tune ini" pada gelombang keinginan
(the importants) lalu besarkan volumenya supaya tidak terganggu oleh suara-suara lain
yang mengacaukan pikiran (the distraction).

3. Akarkan hidup anda pada kelancaran aktivitas


Merealisasikan kebutuhan riil dan perjuangan meraih keinginan yang belum tercapai
seringkali tidak bisa bebas tantangan. Bahkan kalau anda lengah, tantangan itu bisa
berubah menjadi penyimpangan (the problem). Kalau anda masih lengah juga,
penyimpangan itu akan membesar menjadi krisis (the crisis), seperti yang dialami oleh
negara kita. Kalau sudah krisis tidak ada teori yang bisa menyelesaikan dengan benar
kecuali hanya sebagiannya. Kalau bisnis anda hanya gagal, kegagalan itu adalah
konsekuensi. Kalau sudah rugi, maka kerugian itu lampu kuning. Tidak ada masalah
serius kalau kerugian itu bisa ditutup dengan resource yang anda miliki atau pun dimiliki
oleh teman anda. Ketika kerugian besar menimpa sementara tidak ada resource apapun
yang anda miliki atau dimiliki orang lain yang anda kenal untuk menutupi kerugian
tersebut, sementara jatuh tempo tidak bisa ditawar lagi, maka siapa pun tidak ada yang
berani mengatakan mudah.

Analogi demikian bisa dijadikan gambaran bahwa menciptakan peluang selain harus
menuntut keberanian juga menuntut kehati-hatian dalam arti jangan sampai fokus dan
konsentrasi kita menciptakan peluang diganggu oleh talang-diri yang bocor akibat
pengabaian. Semoga bisa dijadikan acuan mengasah peluang.(jp)

Sumber : http://www.e-psikologi.com/wirausaha/050903.htm

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 75
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Membuat Rencana Bisnis


Oleh : Budi Purnomo

Menemukan ide bisnis merupakan anugerah yang tidak terhingga, karena dalam
realitasnya tidak gampang menemukan ide bisnis. Namun jika ide hanya sebatas bayang-
bayang, Anda tetap tidak akan bisa merealisasikannya dalam bisnis yang nyata.

Para wirausahawan top yang kini namanya muncul di berbagai media bisnis, seringkali
tidak pernah memikirkan tahapan-tahapan dalam merealisasikan ide. Bahkan banyak pula
anggapan bahwa kalau mau berwirausaha tidak usah membuat rencana macam-macam,
nanti malah kandas di tengah jalan.

Mungkin banyak yang membuat rencana macam-macam tapi rencana cuma sebatas
rencana, sehingga realisasinya memang nol besar. Kalau ini yang terjadi tentu anggapan
di atas menjadi benar. Padahal dalam teorinya, bisnis sekecil apapun tetap memerlukan
perencanaan untuk dapat merealisasikan ide bisnis yang lebih matang.

Tujuan membuat rencana bisnis adalah untuk memastikan jalannya operasi bisnis yang
tepat dan memberikan dorongan pada rencana-rencana departemen atau divisi. Selain itu
juga untuk memutuskan rute yang diperlukan organisasi dalam mencapai tujuannya
sekaligus menentukan standar untuk mementukan kinerja bisnis. Yang tidak kalah penting
adalah untuk memperoleh dukungan dari konsumen, investor bahkan pihak-pihak lainnya.

Dalam perspektif Philip Kotler, setidaknya ada beberapa prosedur standar untuk dapat
merealisasikan ide bisnis yang benar dalam bentuk rencana bisnis untuk merealisasikan
bisnis. Yaitu : pembangkitan gagasan, penyaringan, pengembangan dan pengujian
konsep, strategi pemasaran, analisa bisnis, pengembangan produk, pengujian pasar, dan
komersialisasi.

Dengan kata lain, rencana bisnis untuk merealisasikan ide memang menjadi hal yang
sangat penting dalam bisnis. Boleh saja ide yang diperoleh sangat brilliant dan luar biasa,
tetapi tetap saja harus dikaji dalam berbagai hal, terutama aspek ekonomis, teknis, dan
masa depannya.

Aspek ekonomis.
Aspek ini mencakup analisis pasar, penjualan, biaya produksi, maupun profit
margin.Faktor ini sangat penting, karena mempengaruhi tingkat keputusan untuk
merealisasikan ide menjadi bisnis yang sesungguhnya. Aspek ini akan mengkaji sejauh
mana tingkat keuntungan yang diperoleh, dengan daya serap pasar yang ada dan
kemampuan memiliki modal untuk menjalankan operasional bisnis. Meskipun idenya luar
biasa, tetapi kalau dalam perhitungannya merugi, ya buat apa ? Karena itu, Anda harus
paham betul, bagaimana Anda menghasilkan income, dan berapa biaya yang akan
dikeluarkan.

Aspek teknis.
Aspek ini sangat penting untuk mengukur kemampuan untuk menjalankan bisnis dengan
baik. Apakah dengan modal yang ada, sudah mampu memproduksi barang atau jasa yang
bisa dijual ? bagaimana dengan kemampuan sumber daya manusianya ? apakah semua
kekuatan yang dimiliki mampu memberikan nilai tambah yang lebih baik kepada
konsumen dibandingkan dengan usaha-usaha sejenis lainnya ? Suatu rencana bisnis

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 76
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

yang baik, akan memberikan peluang yang lebih baik, sekaligis meminimalisasi
kemungkinan kegagalan bisnis.

Masa depan bisnis.


Aspek ini akan mengkaji lebih komprehensif mengenai masa depan bisnis Anda. Jangan
sampai, kita tahu bahwa bisnis yang digeluti adalah bisnis musiman, namun perencanaan
yang diterapkan adalah untuk bisnis yang permanent. Ini tentu nantinya akan menganggu
aspek teknis. Belum lagi dengan harapan-harapan konsumen yang selalu akan lebih maju
dan up to date. Apakah mampu bisnis yang kita jalankan nanti menyerap pasar seperti ini
? Inilah aspek penting yang harus diperhatikan secara seksama dan dituangkan dalam
rencana bisnis.

Sekali lagi, Anda jangan percaya dengan saran yang berkata “lupakan rencana bisnis,
cukup jalankan saja,” karena Anda bisa kejeblos ke hutan belantara bisnis yang serba
tidak pasti. Lebih baik jika Anda menguji kelayakan rencana bisnis Anda kepada orang-
orang yang lebih sukses dan lebih berpengalaman dalam bisnis, dan kemudian Anda
menjadi sukses. Semoga!

BUSINESS WISDOM : Kunci penting menuju kesuksesan bisnis adalah dengan


memahami kesuksesan bisnis dan menirunya. Tenggelamkan diri Anda dalam buku-buku
dan majalah-majalah kewirausahaan serta bisnis. Lihatlah bagaimana para entrepreneur
bekerja, perhatikan apa yang mereka katakan, dan tirulah. Tidak ada waktu untuk
menemukan kembali roda bisnis. (Kevin Potts & Steven Straus, konsultan bisnis
terkemuka).

Tulisan ini dimuat di Majalah PROSPEKTIF Edisi No 19, Volume 8, 15-21 Mei 2006.

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 77
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Menggali Ide Bisnis


Oleh : Budi Purnomo

Titik awal keberhasilan seorang wirausahawan berawal dari penggalian ide bisnis. Banyak
kisah para pebisnis yang konsisten menggeluti bisnis yang “tidak dianggap” sebelumnya,
kini menjadi pebisnis sukses yang namanya diperhitungkan. Bagaimana kiat menggali ide
bisnis ?

Menggali ide bisnis bukanlah perkara yang gampang. Ketika seorang calon wirausahawan
berpikir : saya akan berbisnis apa ? Saat itulah persoalan menggali ide bisnis mulai
muncul. Belum lagi pertanyaan : apakah produk yang saya jual, akan menghasiklan uang
? Dan, pertanyaan selanjutnya : jasa apa yang akan ditawarkan yang bisa memberikan
pendapatan yang lebih besar ?

Secara teoritis, ide bisnis bisa digali dari apa yang bisa dilihat, didengar dalam kehidupan
kita sehari-hari. Bahkan pakar ekonomi telah membagi kebutuhan manusia menjadi
berbagai jenis kebutuhan mulai yang bersifat primer, sekunder, sampai tertier. Ide bisnis
bisa dipilih dari upaya pemenuhan kebutuhan manusia tersebut.

Persoalannya, bagi mereka yang sama sekali belum pernah berbisnis, mencari ide-ide
bisnis yang bisa memberikan penghasilan alternatif bukanlah perkara yang gampang,
meskipun bukan hal yang mustahil untuk diperoleh. Diperlukan kemauan keras untuk
memupuk jiwa kewirausahaan, mau belajar hal-hal baru, mau mencari peluang, berani
mencoba formula bisnis, dan tentu saja belajar mengelola resiko.

Memang, seringkali ide bisnis mengalir begitu saja ketika kita tidak siap menerimanya.
Begitu juga sebaliknya, saat sedang dipikirkan dan digali, seringkali ide bisnis tidak
datang-datang, bahkan sampai pikiran buntu pun, ide bisnis tidak terlintas sama sekali.
Namun demikian, bukan berarti ide bisnis tidak bisa dipancing keluar.

Beberapa langkah berikut ini, mudah-mudahan dapat membantu Anda untuk menemukan
ide bisnis yang sesuai dengan karakter dan kesenangan Anda. Bagaimana pun, berbisnis
yang sesuai dengan karakter Anda akan lebih menyenangkan, dibandingkan dengan
berbisnis karena keterpaksaan.

Belajar dari yang gagal.


Tidak ada salahnya belajar bisnis dari yang gagal. Mengapa ? karena ada kemungkinan
kita bisa memulainya dengan kesuksesan. Kegagalan bisnis yang dilakukan orang lain,
merupakan pelajaran penting bagi Anda untuk mengoreksi jalan yang salah menjadi benar
dan lebih baik lagi. Namun demikian, belajar dari yang sukses pun sangat dianjurkan,
karena dengan demikian Anda telah belajar memulai sistem yang sudah terbukti berhasil.

Baca informasi terbaru.


Pada saat ini cukup banyak buku-buku yang diterbitkan mengenai kewirausahaan dan
peluang usaha, sehingga Anda dengan leluasa bisa memilih, bisnis apa yang sesuai
dengan Anda. Bahkan tabloid Peluang Usaha, yang secara rutin menyajikan informasi-
informasi mengenai peluang bisnis bisa menyegarkan pikiran Anda untuk menggali ide-ide
bisnis yang lebih segar dan lebih besar.

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 78
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Menemukan ide usaha.


Dari informasi tersebut akan akan memperoleh banyak ide bisnis. Misalnya : melayani
kebutuhan, menjual eceran, menjual penemuan, duplikasi usaha, menjual ketrampilan,
usaha pelatihan, usaha keagenan, barang koleksi, buka kantor konsultan, bisnis MLM,
membeli waralaba, membeli usaha prospektif, membeli usaha yang bangkrut, membuka
kios, atau pun usaha bersama.

Tentu saja, persoalannya tidak berhenti sampai di situ, karena setelah seorang
wirausahawan bisa menangkap ide bisnis sebagai peluang bisnis yang bisa menghasilkan
uang, maka ia harus bisa memperhitungkan berbagai aspek untung-rugi jika ide bisnis
tersebut dijalankan. Termasuk resiko gagal – kemungkinan terburuk yang terjadi.
Setidaknya, ada dua perspektif yang harus diperhatikan jika menangkap ide bisnis.
Pertama, informasi yang berhasil dihimpun mengenai bisnis tersebut harus lengkap dan
akurat. Lebih bagus lagi, apabila akurasinya sangat tepat, karena data dan informasi yang
diperoleh sangat lengkap dan up to date. Hal ini penting, untuk meminimalisasi resiko
gagal.

Kedua, proses pengambilan yang cepat, tidak berarti keputusan yang terburu-buru, tetapi
harus dicermati dengan pola pemikiran yang terbuka dan positif, dan juga perencanaan
yang matang, dengan demikian pengambilan keputusan yang diambil pun bisa lebih
sistematis dan terukur.
Selamat datang menjadi wirausahawan baru.

BUSSINESS WISDOM : Anda dapat menggiring seekor kuda ke tempat air, tetapi Anda
tidak dapat membuatnya minum. Tugas Anda, sebagai seorang pebisnis, adalah
membuatnya haus. Itulah sebabnya Peter F Drucker mengatakan, “business is create a
costumer”. Bisnis bukan semata-mata berusaha bagaimana membuat produk, akan tetapi
bagaimana menciptakan pelanggan. (Indra Ismawan, penulis buku Easy Way To Build
Your Own Business).

Tulisan ini dimuat di Majalah PROSPEKTIF Edisi No 18, Volume 8, 08-14 Mei 2006

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 79
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Berhentilah Merokok, Demi Hari Tua Anda


Oleh : David Odang

Dalam artikel sebelumnya mengenai New Year Resolution, saya telah menyebutkan 10
resolusi yang paling popular. Salah satunya adalah berhenti merokok. Dalam kesempatan
ini saya akan membahas secara khusus mengenai kebiasaan merokok, dari sisi finansial.

Mungkin para perokok tidak sadar bahwa merokok itu adalah kebiasaan yang harus
dibayar mahal. Mengapa? Karena merokok itu dapat menyebabkan kecanduan. Begitu
Anda kecanduan rokok, kalau tidak merokok, rasanya beda. Oleh karena itu Anda akan
terus-menerus mengkonsumsi rokok. Asumsi saja dalam sehari, perokok mengkomsumsi
1 kotak rokok yang harganya Rp. 8.000,-. Dalam satu bulan, uang yang dikeluarkan untuk
membeli rokok adalah 30 dikali Rp. 8.000, yaitu Rp. 240.000,-. Dalam setahun, perokok
akan menghabiskan uang sebesar Rp. 2.880.000,- untuk kebiasaannya.

Selain dari sisi uang, perokok juga harus membayar mahal dalam hal kesehatannya.
Pemerintah sudah memberikan peringatan, dan peringatan ini sudah dicantumkan di
setiap iklan rokok, bahkan dalam rokoknya itu sendiri. “Merokok dapat menyebabkan
kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin.” Hasil penelitian
telah menunjukan bahwa merokok dapat menyebabkan banyak penyakit yang berbahaya.
Pada saat perokok jatuh sakit karena kebiasaannya, mereka harus membayar jutaan
untuk berobat.

Sekarang bayangkan apabila perokok bisa menghentikan kebiasaan merokoknya. Artinya


perokok tidak perlu mengeluarkan Rp. 240.000,- setiap bulannya untuk membayar rokok.
Uang yang dihemat ini dapat diinvestasikan ke reksa dana. Kita asumsikan tingkat
kembalian reksa dana 20% per tahun. Apabila umur perokok sekarang adalah 30 tahun
dan ingin pensiun pada umur 55 tahun. Dengan menginvestasikan secara rutin Rp.
240.000,- per bulan selama 25 tahun, maka orang tersebut akan mendapatkan hasil
sebesar Rp. 2.036.468,810-. Hasilnya sebesar dua milyar!!! Luar Biasa!!!

Apabila Anda memiliki kebiasaan merokok, manakah yang Anda pilih?


1. Hari tua yang sakit-sakitan dan tidak memiliki uang.
2. Hari tua yang sehat dan memiliki uang 2 Milyar untuk biaya pensiun.

Apabila Anda memilih yang nomor 2, jangan ragu lagi. Berhentilah merokok dan
investasikan uang yang biasanya Anda gunakan untuk membeli rokok.
NB: Perhitungan hasil investasi pada contoh diatas menggunakan template excel yang
saya sediakan dalam ebook “Tips dan Trik Membuat Rencana Keuangan Pribadi
Menggunakan Excel”. Anda bisa mendapatkan template ini untuk menhitung rencana
keuangan Anda apabila Anda membeli paket panduan pengelolaan keuangan saya yang
dijual secara online hanya di:

http://www.keuanganpribadi.com

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 80
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Kunci Pengelolaan Keuangan Adalah Budgeting


Oleh : David Odang

Saya seringkali mendapatkan email yang isinya kurang lebih seperti ini:
“Pak David, saya ingin sekali berinvestasi seperti yang Anda sebutkan dalam artikel Anda.
Tetapi setiap bulan seluruh pendapatan saya habis hanya untuk berbelanja. Bagaimana
caranya agar saya dapat menyisakan sebagaian uang saya untuk investasi?”
Sebenarnya ini adalah pertanyaan yang bagus sekali. Pertanyaan ini mewakili bagian inti
dari ilmu pengelolaan keuangan pribadi atau keluarga.

Apabila Anda pernah membaca Finansial Revolution, mungkin Anda masih ingat ada 3
tahap yang diajarkan oleh Tung Desem Waringin untuk mencapai finansial freedom:
1. Berbelanja lebih sedikit daripada pendapatan (gaji).
2. Menginvestasikan selisihnya.
3. Menginvestasikan kembali pokok dan bunga investasi untuk pertumbuhan bunga
majemuk.

Disini kita lihat bahwa ilmu dasar untuk mencapai finansial freedom adalah Anda harus
dapat mengatur pengeluaran Anda supaya selalu lebih kecil dari pada pendapatan.
Setelah itu barulah Anda akan mendapatkan sejumlah uang untuk diinvestasikan. Bila
Anda gagal di tahap 1, Anda tidak bisa melangkah ke tahap-tahap berikutnya.

Dalam ebook panduan “Keuangan Pribadi: Resep Rahasia Dibalik Kesuksesan Kaum
Kaya” yang dijual hanya secara online di www.KeuanganPribadi.com saya menuliskan 3
langkah besar untuk menjadi kaya. Langkah-langkahnya kurang lebih sama dengan ajaran
TDW, yaitu:

Memotivasi diri Anda. Dalam langkah ini Anda membuang pikiran-pikiran negatif yang
menghalangi Anda dari jalan menuju kekayaan. Ingat, Anda tidak dilahirkan untuk menjadi
miskin. Meminjam kata dari Andrie Wongso, “Sukses adalah Hak Saya”.

Memberdayakan Dana. Langkah ini adalah jawaban dari pertanyaan diatas. Dalam
langkah ini Anda diajarkan untuk mengoptimalkan penggunaan uang Anda, sehingga
pendapatan Anda akan menjadi lebih besar daripada pengeluaran. Disini Anda akan
mendapatkan sisa uang yang dapat diinvestasikan untuk tahap berikutnya.

Melipatgandakan Kekayaan. Disini saya menuliskan berbagai macam produk investasi


dengan konsep compound interest (bunga majemuk). Konsep bunga majemuk adalah
sama dengan langkah kedua dan langkah ketiga pada ajaran TDW, yaitu Anda
menginvestasikan sejumlah uang. Kemudian Anda menginvestasikan ulang pokok dan
bunga investasi Anda sebelumnya. Sehingga bunga yang Anda dapatkan dari investasi
dapat turut berbunga. Dengan menggunakan konsep ini, maka Anda dapat
melipatgandakan nilai investasi Anda.

Ilmu dasar dari pengelolaan keuangan pribadi atau keluarga terletak pada langkah kedua.
Memberdayakan Dana. Dalam langkah inilah Anda mendapatkan jawaban dari pertanyaan
di atas.

Apakah jawabannya? Kunci jawabannya adalah “Budgeting”. Dalam proses budgeting,


Anda membuat anggaran pendapatan dan belanja Anda. Biasanya secara bulanan.

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 81
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Kemudian, Anda secara disiplin mengatur pengeluaran Anda pada bulan tersebut agar
sesuai dengan anggaran Anda.
Contohnya, misalkan saja pendapatan Anda adalah dari gaji, yaitu Rp. 4.500.000,-

PENDAPATAN:
Gaji Rp. 4.500.000,-
==================================
TOTAL PENDAPATAN Rp. 4.500.000,-

Dari total pendapatan tersebut, bagikan jatah untuk pos-pos pengeluaran Anda. Ingat,
Anda harus menyisakan minimal 10% dari total pendapatan Anda untuk TABUNGAN.
Tabungan inilah yang nantinya akan digunakan untuk berinvestasi.

BELANJA
Makanan/Kebutuhan Harian Rp. 1.500.000,-
Pakaian Rp. 300.000,-
Pendidikan Rp. 500.000,-
Kesehatan Rp. 300.000,-
Rekreasi Rp. 500.000,-
Transportasi Rp. 300.000,-
Asuransi Rp. 250.000,-
Tabungan Rp. 450.000,-
Pembayaran Kredit Rp. 500.000,-
Lain-lain Rp. 400.000.- +

TOTAL BELANJA Rp. 4.500.000,-

Setelah Anda mengatur anggaran Anda, maka jalanilah secara disiplin bulan tersebut agar
sesuai dengan anggaran. Apabila Anda menjatahkan pos pengeluaran untuk pakaian
sebesar Rp. 300.000,-, maka Anda harus konsisten dalam berbelanja. Dalam memilih
pakaian, Anda tidak boleh membeli yang lebih mahal dari secara total Rp. 300.000,-. Dan
apabila Anda sudah membelanjakan seluruh jatah pakaian Anda, maka Anda sudah tidak
boleh membeli pakaian lagi pada bulan yang sama. Begitu juga untuk pos-pos
pengeluaran lainnya.

www.KeuanganPribadi.com

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 82
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Cari Uang Tambahan Dengan Cara Menulis


Oleh : David Odang

Problem klasik dalam pengelolaan keuangan adalah “rasanya pendapatan tidak pernah
cukup untuk memenuhi semua kebutuhan”. Tidak ada salahnya kita mencari pendapatan
tambahan untuk membeli barang-barang yang kita inginkan. Caranya? Ada banyak
caranya, namun dalam kesempatan ini saya akan fokus membahas mengenai
mendapatkan penghasilan tambahan dengan cara Menulis.

Pendapatan yang kita terima dari hasil karya tulisan kita sifatnya residual. Artinya?
Pekerjaan menulis hanya kita lakukan satu kali saja, kemudian kita akan menerima
penghasilan terus-menerus secara berkala. Contoh nyatanya adalah apabila kita menulis
buku. Kita cukup menulis satu kali naskah buku kita, kemudian diserahkan ke penerbit
seperti Elexmedia untuk dicetak. Setiap setengah tahun, Elexmedia akan membayar
royalti ke kita sebesar 10% dari harga buku yang terjual pada periode tersebut (besarnya
royalti berbeda-beda, tergantung dari kebijakan penerbit. Fasilitas yang disediakan oleh
penerbit juga berbeda-beda).

Apabila buku Anda menjadi best seller, jumlah pendapatan akan lumayan loh. Apalagi
kalau sampai dicetak ulang hingga berkali-kali. Kita asumsikan saja penerbit mencetak
5.000 buku per batch dengan harga Rp. 30.000,-. Dalam satu cetakan, Anda akan
menerima:
= 5.000 x Rp. 30.000 x 10%
= Rp 15.000.000

Pendapatan ini akan dipotong pajak royalti sebesar 15%. Ini masih perhitungan untuk satu
kali cetakan. Anda bisa melihat buku-buku best seller bisa dicetak ulang hingga 10 kali.
Tentunya pendapatan royaltinya akan menjadi 10 kali lipat juga.

Jika Anda menginginkan royalti yang lebih besar terhadap tulisan Anda, Anda dapat
menerbitkan sendiri buku Anda. Presentasi royalti yang akan Anda dapat dari buku akan
jauh lebih besar. Namun repotnya juga lebih banyak. Bahkan ada kemungkinan Anda
perlu mengeluarkan modal sendiri untuk biaya mencetak buku. Kemudian Anda juga harus
mengatur cara mendistribusikan buku Anda ke toko-toko buku.

Selain menggunakan jalur biasa (buku dalam bentuk fisik), Anda juga dapat menggunakan
internet untuk mencari pendapatan dengan cara menulis. Saya sendiri sudah mencoba
cara ini. Saya menuliskan satu buah buku yang kemudian di-compile menjadi ebook dan
dijual melalui internet. Anda dapat melihat situs www.KeuanganPribadi.com sebagai
contoh nyatanya. Untuk menjual ebook di internet, Anda memerlukan beberapa keahlian
seperti membuat situs, dan internet marketing.

Sekarang sedang populer istilah “blog”, yaitu fasilitas di internet yang memungkinkan
Anda untuk menuliskan artikel-artikel dalam situs khusus milik Anda. Dan lebih enaknya
lagi, situs ini bisa Anda peroleh secara gratis di www.blogger.com, www.multiply.com,
www.wordpress.com dan masih banyak lagi. Selain gratis, mereka juga menyediakan
fasilitas-fasilitas yang dengan gampang dapat langsung Anda gunakan, seperti foto album,
feedback dalam bentuk komentar, dan lain-lain. Nantinya setelah blog Anda sudah ramai
dikunjungi orang, Anda bisa mendapatkan penghasilan dari iklan-iklan yang dipasang
pada blog Anda. Ada banyak engine untuk periklanan seperti Google Adsense, Adbrite,

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 83
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Widgetbucks, program affiliate, dan lain-lain. Sekarang saya sedang memperkenalkan


engine iklan baru, yaitu www.KlikSaya.com untuk membantu para blogger mendapatkan
penghasilan tambahan dari blognya.

Dan yang menariknya lagi, pekerjaan menulis dapat Anda lakukan dimana saja. Waktunya
juga bisa dilakukan kapan saja, tidak harus pada jam kantor. Ini adalah pekerjaan yang
fleksibel. Topik tulisan Anda juga bermacam-macam, mulai dari cerita harian, motivasi,
bisnis, fashion, musik, film, artis, dan masih banyak lagi. Apapun yang Anda inginkan
dapat Anda tuangkan dalam bentuk tulisan.

Kemampuan untuk menulis dapat dilatih, asalkan Anda memiliki motivasi untuk
melakukannya. Jadi peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan dengan cara
menulis ini terbuka untuk siapa saja. Termasuk Anda.

Tulisan ini dibuat pada tanggal 7 December 2007

http://www.keuanganpribadi.com

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 84
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Menyediakan Lebih Banyak Waktu untuk Keluarga/Teman


Oleh : David Odang

Tahun baru sudah dekat, marilah kita menyediakan waktu untuk melakukan review
terhadap pengalaman-pengalaman kita tahun ini, baik pengalaman baik maupun
pengalaman buruk, sebab kata pepatah “Pengalaman adalah Guru Terbaik”. Saya teringat
dahulu salah satu dosen saya pernah menasihati saya, bahwa walaupun nantinya saya
sudah lulus dari kuliah, bukan berakhir pendidikan saya telah “berakhir”. Melainkan saya
baru memasuki ke jenjang pendidikan baru, yaitu “University of Life”, dimana pengalaman
akan menjadi guru saya. Apapun yang terjadi pada kita pada tahun ini, kita harus tetap
mengingat bahwa ini adalah bagian dari pendidikan kita. Pengalaman-pengalaman inilah
yang akan membangun diri kita.

Dari hasil review terhadap kehidupan kita tahun ini, marilah kita merencanakan tahun
mendatang agar menjadi lebih baik daripada tahun ini. Dalam artikel sebelumnya saya
telah menuliskan mengenai “New Year’s Resolution”, yaitu daftar keinginan yang harus
kita penuhi untuk tahun mendatang. Untuk membaca artikel saya mengenai “New Year’s
Rosolution”, silahkan klik link dibawah ini:
http://www.keuangan-pribadi.com/new-years-resolution/

Pada artikel tersebut saya sudah menuliskan 9 New Year’s Resolution yang paling
populer, salah satunya adalah “Menyediakan Lebih Banyak Waktu untuk
Keluarga/Teman”. Dalam kesempatan ini, saya akan membahas secara detail mengenai
keinginan ini, tentunya dari sisi finansial.
Apabila saya memiliki keinginan untuk menyediakan lebih banyak waktu untuk
keluarga/teman, artinya dalam kehidupan sekarang saya kekurangan waktu yang dapat
saya habiskan bersama keluarga/teman. Mengapa saya bisa kekurangan waktu?

Mari kita lihat bahwa dalam satu hari, kita diberi waktu 24 jam. Dari 24 jam ini, bisa kita
bagi menjadi 3 penggunaan besar, yaitu:
8 jam untuk tidur.
8 jam untuk bekerja.
8 jam untuk lain-lain.

Nah, 8 jam untuk lain-lain ini digunakan untuk hal-hal yang memakan waktu sedikit, seperti
makan, mandi, transportasi, nonton tv dan lain-lain. Bagi yang memiliki karir, waktu yang
bisa dihabiskan bersama keluarga berasal dari 8 jam ini. Sayangnya, setelah digunakan
untuk hal lain-lain, biasanya hanya tersisa waktu 1-2 jam saja untuk keluarga. Ini adalah
pembagian waktu dalam kondisi normal, belum termasuk permintaan lembur dari kantor.

Yang sering merasakan kekurangan waktu untuk keluarga/teman berasal dari kalangan
karyawan. Tuntutan karir akhir-akhir ini, meminta agar karyawan bersedia memberikan
waktu lebih untuk karirnya. Terutama yang bekerja di kota-kota besar. Hasilnya, waktu
yang digunakan untuk bekerja membengkak dari 8 jam menjadi 10 jam. Waktu yang
digunakan untuk lain-lain berkurang menjadi 6 jam. Secara otomatis waktu yang bisa
digunakan untuk keluarga/teman juga berkurang. Hal inilah yang menyebabkan timbulnya
keinginan untuk “meluangkan lebih banyak waktu untuk teman/keluarga”.

Jadi apabila kita bertanya “Mengapa kita kekurangan waktu yang dapat dihabiskan
bersama keluarga?” Kemungkinan besar jawabannya adalah karena waktu saya habis

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 85
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

untuk bekerja. Dan bila pertanyaan diteruskan “Mengapa saya harus bekerja?”
Jawabannya adalah karena saya membutuhkan uang untuk membiayai kehidupan saya
dan keluarga. Jadi disini ujung-ujungnya adalah uang.

Masalah ini terjadi karena pada dasarnya karyawan menukarkan waktu mereka dengan
pendapatan. Akibatnya? Semakin banyak gaji yang diterima oleh karyawan,
mengharuskannya untuk bekerja lebih lama. Bila karyawan sedang membutuhkan uang
lebih banyak, mereka akan bekerja tambahan dengan cara lembur atau mencari pekerjaan
sampingan. Akibatnya semakin sedikit waktu untuk hal lain.

Sebagai solusinya? Dalam konsepnya yang popular “Cashflow Quadrant”, Robert Kiyosaki
mengajarkan kepada kita bahwa “Jangan bekerja untuk uang”, melainkan “Biarkan uang
yang bekerja untuk Anda”. “Bekerja untuk uang” adalah yang terjadi pada quadran kiri,
yaitu karyawan/employee atau self-employee. Prinsip dasar dari quadran kiri adalah
menukarkan waktu untuk uang. Apabila Anda tidak menyediakan waktu untuk bekerja,
Anda tidak mendapatkan uang.
Disisi lain dari Quadrant ini adalah bisnis dan investor, dimana “Uang bekerja untuk Anda”.
Di dalam bisnis, Anda membuat sebuah sistem yang mempergunakan waktu dan tenaga
orang lain untuk menghasilkan uang. Sementara pada quadrant investor, uang Anda akan
bekerja untuk menghasilkan uang bagi Anda. Anda disarankan untuk berpindah ke
quadrant kanan. Pada quadrant kanan, Anda sudah tidak perlu menyediakan waktu
hingga 8 jam per harinya untuk bekerja. Sistem dan uang Anda akan bekerja untuk Anda.
Anda akan memiliki waktu lebih banyak untuk keluarga/teman.

Sayangnya proses perpindahan quadrant ini tidak segampang membalikan telapak


tangan. Diperlukan keterampilan dan pola pikir yang sangat berbeda untuk menjadi
seorang bisnisman ataupun seorang investor. Namun kabar gembiranya adalah ada
banyak hal yang dapat membantu Anda untuk berpindah quadrant. Untuk menjadi
bisnisman, Anda akan sangat terbantu jika membuka bisnis baru melalui franchise.
Mereka memiliki sistem yang sudah terbukti berhasil jalan, Anda tinggal meng-copy sistem
mereka. Dan biasanya mereka juga membantu Anda dalam hal melatih tenaga kerja.

Sementara untuk menjadi seorang investor, Anda perlu mengenal ilmu pengelolaan
keuangan pribadi/keluarga. Sudah ada banyak buku bacaan di Gramedia dengan topik
perencanaan keuangan. Saya sendiri juga sudah menerbitkan satu paket panduan
mengelola keuangan pribadi secara online, yang dapat dipesan di:
http://www.keuanganpribadi.com

Selain mempelajari sendiri ilmu pengelolaan keuangan, Anda juga dapat dibantu oleh
agen-agen penjual produk investasi. Contohnya adalah customer service di bank. Jangan
segan-segan tanyakan ke customer service “Apakah Anda menjual produk investasi?”. Di
jaman sekarang ini, sudah hampir semua bank menawarkan produk investasi. Mereka
bahkan tidak segan2 menyediakan financial consultant untuk membantu Anda. Selain itu,
Anda juga dapat meminta bantuan perencana keuangan indenpendent.

Sekian dahulu artikel saya untuk kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat.

Tulisan ini dibuat pada tanggal 31 December 2007

http://www.keuanganpribadi.com

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 86
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Tingkatkan Penghasilan Anda, Cermati Variabelnya


Oleh : David Odang

Beberapa saran yang diberikan di bawah ini bisa saja terdengar klise bagi sebagian dari
Anda, tetapi satu hal yang jelas, alasan yang klise itu seringkali benar adanya dan selalu
sahih digunakan sampai kapan pun. Namun demikian, jangan disalahartikan setiap
pekerjaan harus selalu dilakukan hanya untuk uang. Banyak juga orang yang bekerja
karena ingin mengisi waktu saja, bersosialisasi, atau untuk aktualisasi diri. Dan itu sah-sah
saja. Karena itu, tips ini hanya untuk Anda yang memang bekerja karena ingin
mendapatkan penghasilan lebih baik.

Pendidikan
1. Tempuh Pendidikan yang Lebih Tinggi
Statistik menunjukkan orang yang memiliki pendidikan lebih tinggi seringkali punya
kesempatan lebih besar untuk mendapatkan penghasilan besar. Tetapi yang harus
diingat, jangan sekali-kali menganggap pendidikan yang lebih tinggi bisa meningkatkan
penghasilan Anda. Pendidikan yang lebih tinggi harus Anda tempuh untuk satu alasan
saja: yaitu, meningkatkan keahlian Anda. Dengan keahlian tersebut, yang tidak selalu
dimiliki orang lain, Anda bisa punya peluang lebih besar untuk dibayar lebih mahal.

2. Pendidikan Bukan Selalu Sekolah


Jangan menganggap bahwa pendidikan harus selalu dalam bentuk formal (sekolah), atau
dalam bentuk gelar sarjana. Pendidikan lebih tinggi bisa Anda dapatkan dengan mengikuti
berbagai macam kursus, misalnya. Bahkan, Anda bisa juga mendapatkan pendidikan
yang lebih tinggi dengan belajar sendiri (otodidak). Presiden kita, misalnya, adalah contoh
yang baik dari seseorang yang belajar secara otodidak. Selain itu, kita sering mendengar
banyak sekali orang menjual keahliannya yang ia pelajari secara otodidak.

Pekerjaan
Kadang-kadang, ada jenis pekerjaan yang memberikan penghasilan lebih besar dibanding
jenis pekerjaan lain. Di sini Anda dituntut mengetahui jenis-jenis pekerjaan apa yang
memberikan penghasilan lebih besar itu. Namun demikian, akan sangat bermanfaat kalau
pekerjaan itu juga Anda sukai. Jadi, Anda tidak hanya bekerja saja, tetapi juga menikmati
bidang kerja itu.

Umur
Biasanya, semakin bertambah umur seseorang, semakin banyak pula pengalaman yang
ia miliki, sehingga penghasilan pun biasanya akan semakin besar. Namun demikian,
jangan sekali-kali menganggap umur Anda sebagai penghalang untuk mendapatkan
penghasilan yang lebih besar. Banyak orang berusia muda tetapi sudah mampu
mendapatkan penghasilan yang diatas rata-rata orang seusianya.
Selain itu, bila Anda menekuni suatu bidang secara terus menerus, Anda biasanya akan
mendalami dan menguasai bidang tersebut, hal ini akan membuat penghasilan Anda
makin besar dari tahun ke tahun. Sehingga, makin bertambah umur Anda, makin besar
pula penghasilan yang bisa Anda dapatkan.

Tempat Tinggal
Kadang-kadang, tempat tinggal dan lokasi kerja juga mempengaruhi penghasilan yang
Anda dapatkan. Seseorang yang tinggal di suatu kota tertentu, bisa saja memiliki
penghasilan yang lebih besar dibanding mereka yang tinggal di kota lain, padahal jabatan

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 87
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

mereka sama. Jadikan ini sebagai pertimbangan. Tapi, ingatlah bahwa perpindahan
tempat tinggal ke lain kota biasanya akan membawa aspek yang sangat besar dalam
kehidupan Anda. Mungkin ada keluarga yang akan Anda tinggalkan, mungkin juga ada
teman-teman yang akan Anda tinggalkan. Anda sendirilah yang harus bisa menentukan
prioritas mana yang ingin didahulukan.

Keberuntungan
Pernahkah Anda merasa orang lain kelihatannya selalu lebih beruntung daripada Anda?
Saya pernah, dan itu menyakitkan sekali rasanya. Jadi, jangan pernah beranggapan
bahwa orang lain selalu lebih beruntung, sedangkan Anda tidak. Anda adalah orang yang
beruntung. Kenapa? Karena Anda adalah Anda, dan tidak ada orang lain yang
menyerupai Anda.

Saya sendiri sebetulnya juga tidak terlalu percaya terhadap keberuntungan. Tetapi hal itu
memang terjadi. Ada orang yang berada pada tempat yang tepat dan waktu yang tepat,
sehingga bisa mendapatkan penghasilan yang lebih besar. Namun sebetulnya, yang tidak
saya percayai bukan keberuntungannya, tetapi saya tidak ingin menunggu keberuntungan
akan datang kepada saya.

Begitu juga dengan Anda. Jangan pernah berharap suatu kali keberuntungan akan datang
kepada Anda. Tetapi, semakin giat Anda berusaha dalam pekerjaan, maka semakin besar
pula kemungkinannya keberuntungan itu akan mendekati Anda. Jadi, jangan menunggu
keberuntungan. Dengan giat berusaha dan bekerja keras, maka semakin besar pula
kemungkinannya Anda akan beruntung.

Kerja Keras
Pernah ada cerita tentang seekor kodok yang tercebur ke dalam baskom berisi susu.
Kodok ini berusaha meloncat agar bisa keluar dari permukaan air susu itu, tetapi sulit
sekali. Di atas baskom, telah menanti dua kodok lain yang mengatakan dia akan sulit
sekali meloloskan diri dari susu itu. Mereka mengatakan hal-hal yang melemahkan
semangat si kodok yang tercebur tadi.

Tetapi kodok yang sedang berusaha ini tidak peduli. Ia terus berusaha untuk meloloskan
diri. Sulit sekali. Ia bahkan sudah mencoba sampai tigapuluh kali, tetapi tidak berhasil
juga. Sementara kedua temannya diatas baskom mengatakan percuma saja si kodok
berusaha. Tetapi si kodok malang ini tidak peduli. Ia terus melompat, gagal, kecebur lagi.
Melompat, gagal, kecebur lagi. Sementara kedua kodok diatas terus meremehkan dan
mengatakan percuma.

Tapi tak disangka, pada lompatan yang ke-100, kodok itu meloncat sekuat tenaga, dan
akhirnya berhasil lolos dari permukaan air susu. Akhirnya kodok itu ditanya, kenapa ia bisa
berhasil lolos dari situ, padahal sudah dikatakan agar ia menyerah saja. Kodok yang
ditanya itu malah bertanya kembali: “Apa?” Ternyata kodok itu adalah kodok tuli. Dan
ketika ia berusaha meloncat tadi, ia mengira teman-teman kodoknya yang lain sedang
memberikan motivasi kepadanya agar ia terus berusaha.
Pertanyaannya pembaca, apakah Anda sudah cukup bekerja keras?

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 88
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Memiliki Visi
Pernah ada cerita tentang tiga orang tukang batu yang sedang menumpuk batu bata.
Tukang batu yang pertama ditanya: “Pak, Anda sedang apa?” Orang itu menoleh dan
menjawab: “Oh… saya sedang menumpuk batu.”
Giliran tukang batu kedua ditanya pertanyaan yang sama: “Pak, apa yang sedang Anda
lakukan?” Dia menjawab: “Oh…, saya sedang membuat dinding.”
Giliran tukang batu ketiga ditanya pertanyaan yang sama: “Apa yang sedang Anda
lakukan, Pak?” Orang ini menjawab: “Oh…, saya sedang membuat rumah yang terbesar
di kota ini.”

Anda mengerti maksudnya? Tukang batu pertama tidak memiliki visi atau pandangan
yang jauh ke depan tentang apa yang ia lakukan. Tukang batu kedua lebih lumayan,
dimana ia punya visi yang lebih jauh. Tetapi tukang batu yang ketiga, dia punya visi yang
luar biasa jauhnya, yaitu membuat rumah yang terbesar di kotanya. Anda bisa bayangkan
hasil yang akan mereka dapatkan nanti? Tukang batu ketiga biasanya akan memberikan
hasil kerja yang paling sesuai dengan visi si arsitek, yaitu membangun rumah yang
terbesar di kota, dibanding dengan tukang batu pertama dan kedua. Wajar saja kalau
tukang batu ketiga mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi.

Sekarang pertanyaannya, apa Anda tahu apa yang sedang kerja Anda sekarang? Apakah
Anda memiliki visi ke depan tentang pekerjaan Anda? Apakah Anda memiliki visi tentang
pekerjaan apa yang akan Anda tempuh nanti dalam perjalanan menuju kesuksesan?
Sudahkah Anda menuliskannya di atas sebuah kertas? Atau sebaliknya, apakah Anda
cuma menjalani saja pekerjaan Anda seperti air yang mengalir? Jangan lupa, kesuksesan
datang karena direncanakan. Bila tidak direncanakan, maka kesuksesan tidak akan selalu
datang. Bahkan kalaupun datang, Anda tidak akan tahu kapan waktunya.

Dikutip dari Detik.com


Tulisan ini dibuat pada tanggal 27 December 2007

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 89
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Manajemen Hutang
A man in debt is so far a slave.
Ralph Waldo Emerson

Seseorang yang terlibat dalam hutang adalah seorang budak. Mengapa demikian? Sebab
orang tersebut harus membayar bunga hutang. Dan bunga hutang ini tidak murah.
Bayangkan orang tersebut harus bekerja keras untuk mendapatkan gaji, dan setelah
mendapatkan gaji dia harus memberikan sebagian gajinya untuk membayar bunga
hutangnya.

Dunia sekarang marak dengan berbagai bentuk hutang, mulai dari kredit sepeda motor,
kredit rumah hingga yang sedang populer saat ini, kartu kredit. Anda perlu menyadari
bahwa dengan mempergunakan hutang, Anda harus membayar harga yang jauh lebih
mahal untuk membeli sebuah barang. Oleh karena itu, Anda perlu berpikir dua kali terlebih
dahulu sebelum membuat hutang baru. Terutama bila Anda berhutang untuk barang-
barang konsumsi.
Bab 5 buku saya yang berjudul “Keuangan Pribadi: Resep Rahasia Dibalik
Kesuksesan Kaum Kaya” secara khusus membahas mengenai manajemen hutang.
Disini Anda dapat mempelajari:

Bunga hutang itu mahal. Anda akan diajarkan cara menghitung bunga hutang dan
melihat bunga tersebut dari beberapa sudut pandang. Anda akan menyadari bahwa
kebanyakan hutang itu mahal.

Cara membebaskan diri dari hutang. Apabila Anda sudah terlanjur terlibat banyak
hutang, seperti kartu kredit, kredit rumah, kredit furniture atau kredit apa saja, tentunya
Anda ingin agar Anda bisa terbebas dari segala hutang Anda secepat mungkin. Dalam
buku saya, Anda dapat mempelajari bagaimana cara untuk membebaskan diri dari hutang
secepat mungkin dengan bunga yang sekecil mungkin.

Tools untuk menghitung kredit. Apabila Anda terpaksa menggunakan hutang, tentunya
Anda memerlukan alat untuk memperkirakan bunga ataupun jumlah yang perlu Anda
bayarkan setiap bulannya. Nah, di internet Anda bisa menemukan alat-alat ini dan
mempergunakannya gratis, jika Anda tahu situs-situs mana yang menyediakannya.

Dapatkan buku “Keuangan Pribadi: Resep Rahasia Dibalik Kesuksesan Kaum Kaya“,
hanya dijual secara online di KeuanganPribadi.com.

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 90
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Terkadang CERITA itu Lebih Menarik


Oleh : David Odang

Dalam buku favorit saya, “One Minute Millionaire”, pengarangnya menjelaskan bahwa
setiap pembaca memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menangkap isi buku.
Ada yang lebih suka membaca teori dalam bentuk artikel, dan ada juga yang belajar
melalui cerita-cerita (stories). Oleh karena itu, dalam setiap bab bukunya terdapat 2
bagian. Yang pertama adalah cerita (story) mengenai seorang Ibu yang dipaksa
mertuanya untuk mencari uang sebesar satu juta USD untuk menembus anaknya.
Sementara bagian keduanya adalah artikel mengenai teori-teori keuangan yang
berhubungan dengan cerita dalam bab yang bersangkutan.

Saya sependapat dengan pengarang tersebut. Saya percaya ada orang yang lebih cepat
menangkap maksud penulis apabila tulisan dituangkan dalam bentuk cerita. Dan ada
orang yang lebih cepat mengerti apabila tulisan dituangkan dalam bentuk artikel. Oleh
karena itu, ebook saya yang berjudul “Keuangan Pribadi: Resep Rahasia Dibalik
Kesuksesan Kaum Kaya”, setiap bab terdiri dari cerita dan artikel.

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda lebih suka membaca cerita? Atau Anda lebih
suka membaca artikel? Kali ini saya akan memberi kesempatan kepada Anda untuk
menentukan yang mana yang Anda suka. Dibawah ini saya akan menulis mengenai “pasif
income” dalam 2 bentuk. Satunya adalah cerita. Satunya lagi adalah artikel. Silahkan
Anda membaca keduanya, setelah itu Anda dapat menilai yang mana yang Anda lebih
suka.

Cerita
Di sebuah desa yang terpencil, air bersih sangat sulit ditemukan. Penduduk harus berjalan
sejauh 10km untuk ke sungai untuk mendapatkan air bersih. Dalam desa tersebut, Badu
dan Dodi bertugas untuk menyediakan air bersih bagi penduduk. Setiap harinya kerja
mereka adalah membawa ember ke sungai, dan mengangkat air dari sungai tersebut
kembali ke desa.

Walaupun Badu dan Dodi adalah pesaing dalam bisnis air, namun mereka berdua tetap
berteman dan sering saling berbagi cerita satu sama lain.

Suatu hari, Badu mendapatkan satu ide bagus mengenai bisnis airnya. Dan dia
bermaksud mengajak Dodi untuk bekerja sama.
“Dod, kan rasanya cape kalau kita setiap hari mesti mengangkat air dari sungai.
Bagaimana kalau kita bangun saluran air dari sungai ke desa kita?” ajak Badu.
Sayangnya Dodi berpikiran lain. “Apa? Buat apa cape-cape bikin saluran air sepanjang itu.
Buang-buang uang. Buang-buang tenaga saja. Lebih baik tenaganya dipakai untuk
mengangkat air. Toh gua kuat kok tiap hari angkat air ke desa.”

Begitulah akhirnya karena perbedaan pendapatan, Badu dan Dodi menempuh jalannya
masing-masing. Dodi tetap bersikeras untuk mengangkat air seperti biasa dari sungai ke
desa. Sementara Badu memulai usahanya untuk membangun saluran air.
Berhubung pada waktu itu teknologi gak secanggih sekarang, membangun saluran air
membutuhkan waktu yang lama. Kerjaan Badu berganti menjadi menggali saluran. Setiap

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 91
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

hari Badu bekerja tanpa dibayar. Bahkan Badu harus mengeluarkan uang sendiri untuk
membayar pipa air.
Dodi menertawakan kerjaan Badu. “Bodoh. Mau-maunya melakukan pekerjaan yang tidak
dibayar. Dulu sudah bagus masih punya pekerjaan yang bisa dapat uang, sekarang malah
hidup menderita.”

Sepanjang 3 bulan Badu harus bekerja tanpa dibayar. Dia bisa hidup dari uang tabungan,
namun harus hidup super hemat setiap harinya. Uangnya hanya cukup untuk membayar
makanan sederhana.

Akhirnya saluran air Badu berhasil dibangun. Badu bisa mendapatkan air bersih cukup
dari rumahnya di desa. Dan air ini dapat langsung dijual ke desa tanpa perlu berjalan ke
sungai.
Sekarang, Badu telah mendapatkan pendapatan pasif dari saluran airnya. Saluran air ini
tetap terus menghasilkan uang untuk Badu, tanpa perlu bekerja. Sementara Dodi tetap
harus berjalan ke sungai untuk mengambil air untuk menghasilkan uang.
Waktu terus berjalan, akhirnya Dodi dan Badu memasuki usia tuanya. Badan Dodi sudah
tidak sekuat yang dulu lagi. Tenaganya tinggal separuh. Karena dia sudah tidak kuat untuk
berjalan ke sungai, pendapatannya menurun jauh. Bahkan, bila Dodi sedang sakit, Dodi
tidak mendapatkan uang sama sekali.

Pada saat itu Dodi mulai menyesal, mengapa dulunya dia tidak menerima tawaran Badu
untuk bekerja sama. Padahal kalau dia dulunya berpikir seperti Badu, tentunya hidupnya
sekarang tidak sesusah sekarang.

Artikel
Pasif income adalah pendapatan yang datang secara pasif. Artinya kita akan
mendapatkan uang, tanpa harus bekerja. Menarik bukan? Bagaimana cara mendapatkan
pasif income ini?
Dalam konsep Cashflow Quadrant yang diajarkan oleh Robert Kiyosaki, Kiyosaki
mengatakan bahwa yang mendapatkan pasif income adalah mereka yang berada pada
kuadran kanan. Yaitu kuadran bisnis dan kuadran investor. Sayangnya untuk berpindah
dari kuadran kiri ke kuadran kanan itu tidak gampang. Dibutuhkan pola pikir yang berbeda.
Bagaimanakah pola pikir orang di kuadran kanan? Jawabannya adalah seperti ini. Orang-
orang pada kuadran kanan hanya mengerjakan satu hal, yang akan mendatangkan uang
secara terus-menerus bagi mereka. Singkat kata, satu kali kerja, uang akan mengalir
terus.
Contohnya adalah bisnisman. Dalam membangun bisnis, bisnisman pasti membuat suatu
sistem. Sistem ini akan mengatur cara kerja seluruh bisnisnya. Misalnya untuk usaha
dagang, bisnisman akan mengatur siapa yang akan membeli barang, siapa yang akan
menjual barang, siapa yang akan menagih, bagaimana cara uang disetor ke bank, dan
lain-lain.
Jadi tugas utama dari bisnisman adalah men-setup sistem. Dalam sistem bisnisnya, orang
lainlah yang bekerja untuk sang bisnisman. Setelah bisnis dapat berjalan dengan lancar,
tugas bisnisman menjadi lebih ringan, cukup mengawasi bisnis. Bahkan bila bisnis
ditinggalkan oleh bisnisman, untuk liburan ke luar negeri, bisnis tetap dapat berjalan
dengan lancar. Uang akan tetap mengalir masuk. Pasif income.

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 92
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Penutup
Cerita dan artikel diatas memiliki topik yang sama, yaitu pasif income. Yang berbeda
hanyalah gaya penceritaannya. Yang mana yang Anda lebih suka? Cerita? Artikel?
Kalau Anda lebih suka cerita, ada beberapa penulis yang menyampaikan pesan-pesannya
melalui cerita. Salah satunya yang terkenal adalah Andrie Wongso dengan bukunya 15
Wisdom & Success.

Apabila Anda lebih suka artikel, kebanyakan buku yang beredar di toko buku saat ini
berbentuk artikel.

Atau mungkin Anda lebih suka keduanya untuk saling melengkapi sehingga Anda dapat
lebih menangkap pesan dari pengarang, maka ebook saya lebih cocok untuk Anda. Ebook
“Keuangan Pribadi: Resep Rahasia Dibalik Kesuksesan Kaum Kaya”, setiap babnya
didahului dengan cerita, dan kemudian diikuti dengan artikel pendukung cerita tersebut.
Anda akan lebih mudah dalam mempelajari cara-cara pengelolaan keuangan pribadi.
Tertarik? Anda boleh membaca bab pertamanya, GRATIS. Daftarkan email Anda pada
link dibawah ini, kami akan mengirimkan bab pertama ke email Anda:

http://www.keuanganpribadi.com

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 93
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Internet Marketing

Pemasaran lewat internet adalah cara untuk pergi jika Anda ingin seluruh dunia
mengetahui tentang produk, jasa dan rencana bisnis. Bisnis kecil di sekeliling dunia
memanfaatkan kekuatan internet untuk memperuas bisnis mereka, menawarkan. Rencana
baru, atau iklan sederhana dan memasarkan lini produk mereka. Ketika semua ini
bersuaran sangat meminta ijin, sebagai pemilik bisnis kecil Anda butuh untuk mengetahui
rahasia kesuksesan pemasaran online untuk mencapai bisnis Anda ke level selanjutnya.

Tujuan pemasaran online adalah untuk meningkatkan keutungan dengan menyebarkan


kata-kata tentang bisnis Anda. Bagaimana pun, ini telah menjadi kesulitan yang tiba
secara meningkat untuk meningkatkan bisnis yang memiliki target pasar yang sama.
Dengan sebuah pilihan yang lebar dari produk dan layanan tersedia bagi pelanggan
potensial, bisnis mulai bersandar pada tingkah laku pemasaran untuk menilai online
tingkah laku konsumen.

Dengan behavioral marketing, fokus seluruhnya pada studi pola pembelian konsumen di
internet dan untuk memikirkan rencana pemasaran untuk menarik orang-orang tersebut
yang mungkin ditundukkan untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan bisnis kecil.
Penekanannya tidak pada pergantian pandangan konsumen, tetapi mendorong dan
membujuk dengan pesan iklan yang positif.

Petualangan
Meskipun pemasaran berdasarkan peerilaku ditujukan untuk menjadi sangat efektif, telah
menjadi konsentrasi asosiasi privasi dengan bentuk pemasaran ini. Satu dari petualangan
terbesar adalah mengikuti jalan tingkah laku perorangan pembeli online.

Kadang konsumen akan mengganti tingkah laku pembelian online untuk alasan yang tidak
nyata. Mungkin mereka ingin mencoba produk baru atau tidak suka dengan yang mereka
gunakan saat ini. Angka belaka dari pesan pemasaran bahwa konsumen online dibom
oleh sebuah hari membuat analisis tingkah laku pembelian lebih kompleks dan sulit.

Jadi, terkadang informasi yang bersama menggunakan teknik ini dapat menyesatkan
secara total dan mungkin tanpa menggunakan apa pun juga ketika datang untuk
mengalamatkan kelompok target yang benar. Pergantian tingkah laku pribadi
mengalahkan tujuan dari analisis tingkah laku konsumen online. Tambahan lagi, beberapa
program software anti spyware yang menghalangi cara menjejaki pengguna online.

Target Pasar yang Tepat


Sasaran tingkah laku membantu bisnis online menidentifikasi website di mana mereka
dapat memajang iklan banner untuk mempromosikan bisnis mereka dan menarik
konsumen. Contohnya, jika target kelompok Anda adalah wanita dengan umur antara 20-
30 tahun, kemudian menempatkan iklam pada website bahwa menyediakan untuk umur
tersebut akan memberikan hasil yang lebih baik.

Ini membantu bisnis untuk mengelola secara efektif sumber daya mereka dan target
pemasaran mereka. Ditambah lagi, ini juga menyimpan banyak waktu, seperti lebih mudah
untuk menjual kepada kelompok orang yang dimotivasi membeli produk khusus.
Pemasaran berdasarkan tingkah laku dapat sangat bermanfaat untuk pengiklan
memahami tipe pembelian konsumen dalam kelompok target spesial. Menjadi fokus pada

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 94
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

kelompok yang tepat juga memberikan pemilik bisnis sebuah kesempatan untuk
mengkomunikasikan secara lebih efektif. Dengan menggunakan pemasaran berdasarkan
tingkah laku, bisnis kecil Anda dapat mencapai return on marketing investment yang lebih
tinggi dan keuntungan yang lebih besar pada jangka panjang.

sumber: www.morebusiness.com

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 95
www.milyarderindonesia.com
[Cara Cepat Menjadi Seorang Milyarder Indonesia] March 15, 2008

Sonsor Link

Kunjungi juga link berikut :

Iklan baris Gratis Tanpa Daftar…


http://dutaiklan.com

Situs Iklan Baris Gratis…


http://iklanpahe.com

Web Hosting Murah, kualitas handal…


http://id.titikorange.com

Website Pengumpul Rupiah..


http://wpr.titikorange.com

Membangun Cakrawala Baru Bisnis Internet..


http://pribadisukses.com

Ebook SMUO dan Script Sistem Mesin Uang Otomatis


http://bukusmart.com

“Seri Artikel Bisnis Internet” yang diarsipkan dari berbagai sumber. Page 96
www.milyarderindonesia.com

Anda mungkin juga menyukai