Anda di halaman 1dari 6

I.

Tujuan Setelah melaksanakan eksperimen ini praktikan diharapkan dapat : 1. Mengenal dead-time sistem pencacah 2. Mengenal recovery-time sistem pencacah 3. Menentukan laju cacahan bersih seharusnya 4. Menentukan rata rata perbedaan laju cacahan yang tercacah di sistim pencacah

II.

Dasar Teori Ion ion yang terjadi dalam tabung GM sebagai akibat partikel radiasi pertama akan mengurangi kuat medan listrik pada kawat anode. Oleh sebab itu partikel radiasi kedua yang masuk kedalam tabung pada saat itu tidak cukup kuat untuk dapat membentuk pulsa. Selang waktu dimana tidak ada pulsa yang dapat terbentuk atau akibat pulsa radiasi pertama, disebut waktu mati ( dead time). Sedangkan selang waktu untuk kembali ke keadaan semula, yaitu peka lagi untuk dapat terbentuk pulsa yang teramat, setelah dead time, disebut waktu pembentukan kembali (recovery time ). Akibat adanya dead time dan recovery time maka partikel partikel radiasi yang masuk kedalam tabung GM, selama dead time dan recovery time tidak akan tercatat sehingga menimbulkan hilangnya cacahan (ada partikel masuk kedalam tabung GM tetapi tidak tercacah). Dead time dan recovery time disebut waktu resolusi atau resolving time. Resolving time dapat diartikan sebagai selang waktu cacahan samapai cacahan brikutnya yang mungkin teramati. Jika ion ion positif sampai pada katode kemungkinan terjadilah peristiwa terpancarnya foton dari atom atom gas dalam tabung gas yang dapat versifat sebagai pengion juga. Gas quenching yang ada dalam tabung GM bersama-sama gas mulia berfungsi untuk menghindari terjadinya foton pengion ini. Dengan demikian pulsa yang terbentiuk dan kemudian tercacah semata mata berawal dari ionisasi primer akibat datangnya partikel atau foton dari luar. Adanya waktu resolusi pada sistem pencacah bersama tabung GM menyebabkan laju cacahan yang diperoleh akan lebih kecil dari laju cacahan seharusnya ada (laju cacahan = cacahan tiap satuan waktu). Untuk mendapatkan laju cacahan seharusnya perlu ditentukan lebih dahulu resolving time kemudian digunakan untuk mengoreksi laju cacahan yang terbaca, koreksi ini menjadi penting terutama pada laju cacahan yang cukup tinggi. Resolving time merupakan kakarakteristik dari sistem pencacah karena makin kecil resolving time sistem pencacah makin baik untuk mencacah pada laju cacahan yang tingi. Misalkan N= laju cacahan yang seharusnya, n=laju cacahan yang tercacah,dan resolving time, maka jika sistem pencacah menunjukkan laju cacah sebesar n, berarti per satuan waktu ada sebesar n dimana sistem pencacah tidak dapat mencacah. Hal ini berarti

bahwa yang tidak tercacah adalah Nn cacahan per satuan waktu, (laju cacahan tidak tercacah). Laju cacahan yang tidak tercacah adalah N n, jadi N n = Nn, sehingga laju cacahan seharusnyaadalah

Misalkan sumber S 1 pada suatu kondisi tertentu dicacah menghasilkan laju cacahan , maka laju cacahan seharusnya adalah:

Misalkan S 2 ditambahkan di samping sumber S 1 tanpa mengubah kondisinya kemudian dicacah menghasikan laju cacahan adalah , maka laju cacahan seharusnya

Jika kemudian sumber S 1 diambil dan sumber S 2 tanpa diubah kondisinya dicacah dan menghasilkan maka laju cacahan seharusnya adalah :

Oleh karena

dan dengan pendekatan

, maka akan diperoleh

III.

Alat dan Bahan a) GM Tube Mullard b) Harris Sealed Radioactive Source c) Statif dan Klem d) Kabel Koaksial dan Soket e) Sumber Tegangan listrikAC-220 Volt

IV.

Cara Kerja a) Letakan tabung GM pada statif dengan jendela menghadapi ke bawah b) Sebelum Digicounter dihunbungkan dengan listrik terlebih dahulu perhatikan bahwa semua tombol dalam keadaan OF dan posisi tombol tegangan pada- nol c) Setelah Digicounter dihubungkan dengan sumber listrik aturlah MAINS pada posisi ON kemudian tunggu 5 menit untuk memanaskan peralatan d) Aturlah waktu cacahan 100 sekon, kemudian catatlah hasil pengamatannya di daftar yang telah disediakan. e) Letakkan sumber Cs 137 sebagai sumber S 1 ditempatnya 15 cm vertical di bawah tabung (yakinkan bahwa jendela tabung tepat 15 cm di atas titik A pada sumber S 1). f) Cacahlah sumber S 1 sebanyak 10 kali dan catatlah hasil pengamatannya pada daftar yang telah disediakan ( . g) Letakkan sumber Ra 226 sebagai sumber S 2 disamping sumber S 1, kemudian cacahlah kedua sumber S 1 dan S 2 sebanyak 10 Kli dan catatlah hasil pengamatan pada daftar yang telah disediakan( ). h) Ambilah sumber S 1dan biarlah S 2 di tempatnya kemudian cacahlah 10 kali dan catatlah hasil pengamatannya pada daftar yang telah di sediakan ( . i) Ulangi langkah (e) sampai dengan (h) tetapi dengan jarak tabung digicounter 25 cm. j) Catatlah nomor dan jenis tabung GM serta nomor dan jenis digicoumter, catat pula aktivitas dan jenis sumber S 1 dan S 2.

VII.KESIMPULAN Ion-ion yang terjadi dalam tabung GM sebagai akibat partikel radiasi pertama akan mengurangi kuat medan listrik pada kawat anode. Radiasi kedua yang masuk ke dalam tidak cukup untuk dapat membentuk pulsa. Selang waktu dimana tidak ada pulsa yang dapat terbentuk (akibat puisa radiasi pertama). Sedangkan selang waktu untuk kembali ke keadaan semula, yaitu peka lagi untuk dapat terbentuk pulsa yang teramati setelah dead time yang disebut waktu pembentukan kembali (recovery time). Resolving time dapat diartikan sebagai selang waktu satu cacahan sampai cacahan berikutnya yang mungkin teramati. Laju cacahan yang tidak tercacah adalah N n,jadi N n = Nn,sehingga laju cacahan adalah:

Daftar Pustaka

Supati, Gusti Ngurah, S.Si, M.Si. 2012. Penuntun praktikum Fisika Dasar II.Bukit Jimbaran : Universitas Udayana Jamal Abdul dan Tamrin BA.1999.Pintar Fisika . Surabaya: Gita Media Press. Foster, Bob. 2003. Fisika SMU kelas 2. Bandung:Erlangga

LAPORAN BIOFISIKA WAKTU RESOLUSI SISTEM PENCACAH (B.WR)

Nama Nim Hari/ tanggal praktikum Dosen Teknisi

: Leonarda Gunawati :1208305020 :Jumat 12 April : Gusti Ngurah Sutapa, S.Si.,M.Si :I Ketut Artawan

JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA 2013

Anda mungkin juga menyukai