Anda di halaman 1dari 4

ISSN 2548-9011 Risalah Fisika Vol. 4 no.

1 (2020) 15-18

Analisis Produksi 99Mo Berbasis Waktu Iradiasi Larutan Uranil Nitrat


Pada Fasilitas Reaktor Kartini
(masuk/received 15 April 2020, diterima/accepted 19 Juni 2020)
Analysis of 99Mo Production Time-Based Irradiation of Uranil Nitrate
Solution in the Kartini Reactor Facility

Puradwi Ismu Wahyono, Syarip


Pusat Sains dan Teknologi Akselerator, Badan Tenaga Nuklir Nasional
Jl. Babarsari, Yogyakarta 55598, Indonesia
puradwii@batan.go.id https://doi.org/10.35895/rf.v4i1.172

Abstrak – Selama ini produksi isotop 99Mo sebagai generator 99mTc untuk diagnosis nuklir dalam bidang kedokteran
adalah berbasis metode iradiasi 6-days curie. Pada makalah ini disajikan suatu analisis produksi 99Mo berbasis waktu
iradiasi target berupa uranil-nitrat (UN), tanpa harus menunggu 6 hari waktu iradiasi. Metode yang digunakan adalah
perhitungan pembentukan radioisotop produk fisi dengan bantuan paket program komputer ORIGEN-2. Perhitungan
dilakukan untuk sampel ukuran standar volume 0,395 liter dengan variasi waktu iradiasi dan fluks neutron sesuai
dengan fleksibilitas operasi reaktor Kartini. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor jam operasi atau waktu iradiasi
tidak terlalu signifikan dalam pembentukan 99Mo dibanding faktor variasi fluks neutron. Produksi 99Mo dari sampel
standar tersebut pada tingkat fluks neutron maksimum 1012 n/cm2s adalah 1,581 curie, sedangkan total radioaktivitas
sampel target UN adalah 168,1 curie.
Kata kunci: produksi isotop, 99Mo, iradiasi, target, uranil-nitrat, fluks neutron, reaktor Kartini

Abstract – So far, the 99Mo isotope production for nuclear diagnosis in the medical field is based on a 6-days curie
method. This paper presents a 99Mo production analysis based on the target irradiation time in the form of uranyl-nitrate
(UN), without having to wait 6 days of irradiation time. The method used is the calculation of the formation of fission
product radioisotopes with the ORIGEN-2 computer code. Calculations were made for a standard sample with a volume
of 0.395 liter with variations in irradiation time and neutron flux in accordance with the operating capability of the
Kartini reactor. The results of the analysis show that the operating hour or irradiation time factor is not quite significant
in the formation of 99Mo compared to the factor of neutron flux variation. The 99Mo production of the standard sample at
a maximum neutron flux level of Kartini reactor of 1012 n/cm2s was 1.581 curies, while the total radioactivity of the UN
target sample was 168.1 curies.
Key words: isotope production, 99Mo, irradiation, target, uranyl-nitrate, neutron flux, Kartini reactor

I. PENDAHULUAN dahulu menjadi uranil-nitrat (UN), baru diiradiasi dan


99 selanjutnya isotop 99Mo yang terkandung di dalamnya
Radioisotop Mo sangat diperlukan sebagai pembangkit
diekstraksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji
radioisotop 99mTc, dimana 99mTc merupakan radioisotop
metode produksi 99Mo yang lebih efisien dan dapat
yang paling banyak digunakan untuk diagnostik di bidang
dilakukan secara berulang (recycle). Analisis serupa ini
kedokteran nuklir. Selama ini isotop 99Mo sebagai
pernah pula dilakukan melalui konsep yang saat ini
pembangkit 99mTc diproduksi menggunakan reaktor
sedang dikembangkan di PSTA-BATAN Yogyakarta
nuklir, yaitu melalui proses pembelahan inti 235U.
yaitu teknologi SAMOP (Subcritical Assembly for 99Mo
Lazimnya produksi 99Mo dilakukan dengan teknik
Production) [5-8]. Dibanding electroplating dengan
penembakan (iradiasi) target oleh sumber neutron
target sekali pakai, proses produksi 99Mo dengan
intensitas tinggi yang biasanya berasal dari suatu reaktor
teknologi SAMOP berbahan bakar dan target larutan
nuklir. Target tersebut berupa serbuk uranium dengan
dapat dipakai berulang.
perkayaan tinggi yaitu lebih besar dari 90% 235U [1,2].
Teknik pembuatan target adalah dengan metode Target berbentuk tabung berisi UN dengan geometri
electroplating, target tersebut hanya digunakan sekali dan ukuran yang sama dengan bahan bakar reaktor
pakai atau sekali produksi 99Mo dan selanjutnya Kartini. Analisis dilakukan dengan variasi waktu iradiasi
dilimbahkan. Bahan target yang berbentuk padatan target dan fluks neutron. Diharapkan dengan metode ini
diiradiasi dalam medan neutron dengan pola 6-days curie akan diperoleh produk 99Mo tanpa harus menunggu
atau sekitar 140 jam, kemudian dilarutkan dan waktu irradias 6 hari sehingga lebih fleksibel dalam
selanjutnya produk fisi 99Mo diekstraksi dari larutan melayani kebutuhan. Kendala perizinan untuk
tersebut [3,4]. mengiradiasi uranium dalam bentuk larutan di dalam
Pada penelitian ini dilakukan metode sebaliknya yaitu teras reaktor dapat dihindari dengan mengiradiasi di luar
sebelum diiradiasi bahan target 235U dilarutkan terlebih teras yaitu pada fasilitas iradiasi beamport dan thermal

15
16 Puradwi Ismu Wahyono - Analisis Produksi 99Mo Berbasis Waktu Iradiasi Larutan Uranil Nitrat ...

column yang memiliki tingkat fluks neutron termal untuk mendapatkan produk fisi 99Mo dan 99mTc dilakukan
berorde 108 n/cm2s [9-10]. dengan variasi fluks neutron terhadap produk fisi yang
terbentuk tersebut serta radioaktivitas yang terbentuk
II. DESKRIPSI TARGET hasil produk fisi serta faktor perlipatan neutron tak
berhingga
Bentuk geometri dan ukuran target adalah sama dengan
bentuk dan ukuran bahan bakar reaktor Kartini sehingga k∞= εpfη (1)
dapat masuk pada kisi-kisi teras reaktor untuk proses
dengan
iradiasi. Target tersebut berisi larutan uranil nitrat (UN)
atau UO2(NO3)2.6H2O (Uranyl Nitrate Hexahydrate),
ε : faktor fisi cepat yaitu jumlah neutron cepat hasil
semua reaksi fisi/jumlah neutron cepat yang
densitas 300 g/l; volum 0,395 l; perkayaan 235U 19,75% ,
diproduksi oleh neutron termal
sehingga berat U total adalah 118,456 g dan berat 235U
p : faktor probabilitas lepas resonansi yaitu jumlah
adalah 23,395 g.
neutron yang mencapai neutron termal/jumlah
Perbedaan jumlah molekul uranium dalam larutan
neutron cepat yang mengalami penurunan
uranyl nitrate hexahydrate memberikan jumlah
tenaga (slow down)
kandungan 235U diperkaya yang berbeda sesuai jumlah
f : faktor penggunaan termal yaitu jumlah nutron
mol dari U. Komposisi unsur-unsur di dalam target
termal yang diserap bahan fisil/jumlah neutron
adalah seperti yang dilukiskan pada Gambar 1, yaitu
termal yang diserap oleh semua bahan
komposisi UN 1 mol U dan 7 mol U, masing-masing
terdiri dari 235U, 238U, N, O, dan H. Komposisi UN 1 mol
η : faktor reproduksi yaitu jumlah neutron cepat
yang dihasilkan oleh fisi termal/jumlah neutron
U terdiri atas 3,45% U dengan 2,77% adalah 238U dan
termal yang diserap oleh bahan fisil
0,68% adalah 235U serta 6,89% N, 48,28% O, 41,38% H.
Untuk UN 7 mol U terdiri atas 24,14% U dengan 19,37 sehingga reaktivitas pada larutan uranyl nytrate
% adalah 238U dan 4,77 % adalah 235U serta 5,42% N, hexahydrate teriradiasi sebagai kondisi kekritisan reaksi
37,93% O, 32,51% H. fisi tersebut ditunjukan oleh nilai
ρ = (k∞-1)/k∞ (2)
dengan harapan konsep SAMOP terpenuhi pada kondisi
subkritis, artinya k∞ < 1 atau reaktivitas ρ negatif.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil perhitungan jumlah produk fisi 99Mo, 99mTc untuk
Gambar 1. Komposisi target uranil-nitrat. satu sampel standar yang berisi uranil nitrat
UO2(NO3)2.6H2O (Uranyl Nitrate Hexahydrate), densitas
Proses iradiasi bahan fisil 235U mempunyai produk fisi di 300 g/l; volum 0,395 l, perkayaan 235U 19,75% dengan
antaranya adalah 99Mo dan 99mTc. variasi fluks neutron dan untuk fluks neutron tetap 108
III. METODE PENELITIAN n/cm2s masing-masing untuk waktu iradiasi 6 jam,
disajikan pada Gambar 2 dan Gambar 3. Produk 99Mo
Metode analisis adalah dengan melakukan perhitungan dan 99mTc meningkat secara signifikan sebagai fungsi
aktivasi neutron pada sampel target menggunakan fluks neutron.
program komputer ORIGEN-2. Paket program komputer
ORIGEN-2 menyelesaikan 950 nuklida di mana 120 di
antaranya adalah aktinida dengan anak peluruhannya.
Terdapat sekitar 6000 unsur-unsur yang bernilai tidak nol
dalam matriks transmutasi nuklir. Pada program
ORIGEN-2, radionuklida dikelompokkan ke dalam 3
kelompok yaitu produk aktivasi, aktinida beserta anak
luruhnya, dan produk fisi, terdiri dari nuklida-nuklida
yang dihasilkan dari reaksi fisi aktinida beserta anak
luruh dan hasil dari reaksi tangkapan misalnya 135Xe,
85
Kr, 90Sr, 99Mo, dll. [11].
Variabel perhitungan adalah waktu iradiasi dan fluks
neutron (𝜙𝜙) dari reaktor Kartini. Fluks divariasi mulai
dari 𝜙𝜙 = 1×108 sampai 1×1012 n/cm2s. Waktu iradiasi
atau operasi reaktor divariasi dari 0 sampai 140 jam.
Selanjutnya dihitung produk fisi yang terbentuk,
radioaktivitas yang terbentuk dari produk fisi, dan faktor
perlipatan neutron tak-berhingga atau k∞, untuk berat U Gambar 2. Jumlah produk fisi 99Mo, 99mTc pada sampel
dalam target teriradiasi 118,456 g UO2(NO3)2.6H2O. Nilai UO2(NO3)2.6H2O diiradiasi selama 6 jam pada
k∞ dihitung menggunakan persamaan (1). Pada iradiasi variasi fluks neutron.

Risalah Fisika Vol. 4 no. 1 (2020) 15-18


ISSN 2548-9011
Puradwi Ismu Wahyono - Analisis Produksi 99Mo Berbasis Waktu Iradiasi Larutan Uranil Nitrat ... 17

Gambar 5. Produk 99Mo selama iradiasi.

Gambar 3. Jumlah produk fisi 99Mo dan 99mTc pada sampel Hasil produksi massa 99Mo dan 99mTc dalam gram
UO2(NO3)2.6H2O waktu iradiasi 6 jam pada fluks sebagai fungsi fluks neutron dan faktor jam operasi
neutron 108 n/cm2s. (waktu iradiasi) tidak begitu signifikan. Radioaktivitas
total untuk satu sampel tabung UN atau Uranyl Nitrate
Dari Gambar 3 dan Gambar 4 dapat dilihat bahwa dengan Hexahydrate yang diiradiasi pada tingkat fluks neutron
waktu iradiasi 6 jam pada fluks neutron tetap 108 n/cm2s 1x1012 n/cm2s adalah sebesar 168,1 curie. Sedangkan
yaitu nilai fluks neutron bada bagian luar teras reaktor radioaktvitas total produk 99Mo adalah 1,581 curie, dan
Kartini (pada bagian dalam fasilitas iradiasi beamport radioaktivitas produk 99mTc adalah 1,328 curie.
atau thermal column) akan diperoleh produk 99Mo dan Hasil analisis iradiasi sampel UN untuk produksi
99
99m
Tc yang cukup signifikan. Aktivitas sebesar 0,2 s/d 0,9 Mo pada tingkat fluks neutron 108 n/cm2s ini setara
mCi pada jumlah mol U di dalam larutan uranil nitrat 1 dengan konsep SAMOP (subcritical assembly for molly
sampai 8 mol. production) yang sedang dikembangkann di PSTA
Hasil analisis lebih lanjut untuk produk 99Mo sebagai BATAN [14-15] dan analisis serupa di reaktor TRIGA
fungsi waktu iradiasi antara 100 sampai 140 jam dan secara umum [16]. Larutan UN ini mempunyai faktor
fluks neutron antara 108 n/cm2s sampai 1012 n/cm2s yaitu perlipatan neutron dengan nilai k∞ < 1 diperoleh dengan
tingkat fluks neutron yang tersedia di fasilitas iradias jumlah molekul uranium dalam larutan Uranyl Nitrate
reaktor Kartini, disajikan pada Gambar 4. Dapat dilihat Hexahydrate < 7 mol, hal ini menunjukkan bahwa tabung
bahwa penambahan waktu iradiasi lebih besar dari 100 UN akan memberikan reaktivitas negatif (∆k∞/k∞).
jam tidak memberikan nilai yang signifikan terhadap
produksi 99Mo, tetapi tingkat fluks neutron yang akan V. SIMPULAN
memberikan nilai signifikan. Fenomena hasil analisis ini
sejalan dengan yang selama ini lazim dipakai untuk Hasil analisis produksi 99Mo dengan metode ini
produksi 99Mo pada umumnya (6-days curie) [12-13]. menunjukkan bahwa faktor jam operasi tidak terlalu
signifikan dibanding faktor variasi fluks neutron.
Produksi 99Mo dari sampel standar tersebut pada tingkat
fluks neutron maksimum reaktor Kartini 1012 n/cm2s
adalah 1,581 curie, dan produk 99mTc adalah 1,328 curie.
.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada
Ristekdikti yang telah memberikan dana berupa Insinas
Kemitraan CAMOLYP tahun 2019.
PUSTAKA
1. Ian Hoffman, Rodney Berg, Medical isotope production,
research reactors and their contribution to the global xenon
Gambar 4. Produksi 99Mo sebagai fungsi waktu iradiasi dan background. Journal of Radioanalytical and Nuclear
tingkat fluks neutron. Chemistry 318 (2018) 165–173.
2. Eckelman WC. Unparalleled contribution of technetium-
99m to medicine over 5 decades. JACC Cardiovasc
Hasil perhitungan pada kondisi fluks neutron yang sama Imaging 2 (2009) 364–368.
dan jumlah jam iradiasi produk 99Mo yang berbeda, 3. Maroor Raghavan, Ambikalmajan Pillai et al., Sustained
menunjukan bahwa faktor banyaknya jam iradiasi tidak availability of 99mTc: possible paths forward, J Nucl Med 54
berpengaruh signifikan terhadap produk 99Mo, seperti (2013) 313–323.
dapat dilihat pada Gambar 5. 4. International Atomic Energy Agency (IAEA). Homogen-
eous Aqueous Solution Nuclear Reactors for the Production
of Mo-99 and Other Short Lived Radioisotopes. IAEA
TECDOC Report 1601 Vienna, Austria (2008).

Risalah Fisika Vol. 4 no. 1 (2020) 15-18


ISSN 2548-9011
18 Puradwi Ismu Wahyono - Analisis Produksi 99Mo Berbasis Waktu Iradiasi Larutan Uranil Nitrat ...

5. Syarip, P. I. Wahyono, W. Susilo and K. Donny, 11. Oak Ridge National Laboratory, RSICC Computer Code
Commissioning preparation of a subcritical experimental Collection ORIGEN 2.2, Oak Ridge National Laboratory,
facility for 99Mo production, J. Phys. Conf. Ser. 1198 (2019) Tennesse (2002).
022023
12. Edi Trijono Budisantoso, Syarip, Studi produksi radioisotop
6. Syarip, S. Tegas, B. Edi Trijono, S. Endang, Design and
Mo-99 dengan bahan target larutan uranil nitrat pada reaktor
development of subcritical reactor by using aqueous fuel for
Kartini, Majalah Iptek Nuklir GANENDRA 5 (2002) 1: 1-8.
Mo-99 production. Proceedings of the Pakistan Academy of
Sciences: A. Physical and Computational Sciences 55 13. M. Iqbal Farezza W and Syarip. Mo-99 isotope production
(2018) 1: 21–26. calculation of SAMOP reactor experimental facility, J.
7. Dedy P Hermawan, Rionaldy and Syarip, Neutronic Phys. Conf. Ser. 1090 (2018) 012013.
analysis of SAMOP reactor experimental facility using
SCALE code system, J. Phys. Conf. Ser. 1090 (2018) 14. L. Wahid, M. I. Farezza W, Syarip, Source term analysis of
012032. SAMOP reactor experimental facility, J. Phys. Conf. Ser.
8. Syarip, E. Togatorop and Yassar, Molybdenum-99 1090 (2018) 012031.
production calculation analysis of SAMOP reactor based on 15. P. I. Wahyono and Syarip, Analysis of uranyl nitrate
thorium nitrate fuel, J. Phys. Conf. Ser. 978 (2018) 012072 hexahydrate composition for optimum neutron
9. T. Sutondo, Syarip, Shielding design for the PGNAA multiplication factor of SAMOP, J. Phys. Conf. Ser. 1402
experimental facility at Kartini reactor, Journal Atom (2019) 044071
Indonesia, 44 (2018) 3 : 131-135.
10. Tegas Sutondo, Syarip, Karakteristik berkas pada beam port 16. Artem V. Matyskin, et.al. Feasibility study for production of
99m
tembus dan singgung reaktor Kartini, Majalah Iptek Nuklir Tc by neutron irradiation of MoO3 in a 250 kW TRIGA,
GANENDRA 17 (2014) 2: 83-90. 298 (2013) J Radioanal Nucl Chem 1: 413-418.

Risalah Fisika Vol. 4 no. 1 (2020) 15-18


ISSN 2548-9011

Anda mungkin juga menyukai