ADAPTASI SEL
BINAR WAHYUNING WIDHI,S.Kep.,Ns.,M.Kep
• Mekanisme adaptasi sel terdiri dari organisasi sel yaitu unit kehidupan,
kesatuan lahiriah yang terkecil menunjukkan bermacam-macam fenomena
yang berhubungan dengan hidup.dan selalu berbuhungan dengan
karakterristik makhluk hidup yaitu : bereproduksi, tumbuh, melakukan
metabolisme dan beradaptasi terhadap perubahan internal dan eksternal.
Aktifitas sel : sesuai dengan proses kehidupan, meliputi :
• a. Ingesti – mengekskresikan sisa metabolisme
• b. Asimilasi – bernafas – bergerak
• c. Mencerna – mensintesis – berespon, dll
Modalitas cedera sel
• 1. Adaptasi
• Adaptasi sel timbul pada saat adanya tekanan fisiologis berlebihan atau rangsangan yg
menyebabkan perubahan keadaan di tubuh dan sel harus beradaptasi.
• Contohnya: hipertrofi pada orang yg sering latian angkat beban. Massa sel akan membesar
• 2. Kerusakan reversibel
• Jika suatu rangsangan diberikan, maka akan terjadi suatu perubahan patologis. Namun saat
rangsangan dihilangkan, maka perubahan patologis tersebut dapat kembali. Atau
penyebabnya hanya bersifat ringan.
• 3. Kerusakan irreversibel
• Nah kalo yg di kerusakan reversibel setelah rangsangan dihentikan kondisi patologis akan
balik, yg ini walau rangsangan dihentikan perubahan patologis tetap g bisa balik.
• 4. Kematian sel
• Sel dapat mati jika kerusakannya sangat berat dan sulit untuk diperbaiki dan lama
Bentuk penyesuaian atau adaptasi organ
• a. Atropi, yaitu pengecilan ukuran sel bagian tubuh yang pernah berkembang sempurna dengan ukuran
normal
• b. Hipertropi, yaitu peningkatan ukuran sel dan perubahan ini meningkatkan ukuran alat tubuh menjadi
lebih besar dari pada ukuran normal.
• c. Hiperplasia, yaitu dapat disebabkan oleh adanya stimulasi atau keadaan kekurangan secret atau
produksi sel terkait.
• d. Metaplasia, ialah bentuk adaptasi terjadinya perubahan sel matur jenis tertentu menjadi sel matur jenis
lain.
• e. Displasia, keadaan yang timbul pada sel dalam proses metaplasia berkepanjangan tanpa mereda dapat
mengalami polarisasi pertumbuhan sel reserve
• f. Degenerasi, yaitu keadaan terjadinya perubahan biokimia intraseluler yang disertai perubahan
marfologik, akhibat jejas nin fatal pada sel.
• g. Infiltrasi.
Penyebab cedera sel
ishkemia
• Iskemia adalah suatu keadaan dimana terjadi penurunan suplai oksigen
terhadap suatu jaringan atau organ tertentu. Iskemia dapat disebabkan oleh
oklusi (bendungan) terhadap aliran darah misal karena aterosklerosis,
trombus atau emboli dan spasme pembuluh darah.
• skemia merupakan penyebab cedera sel yang paling sering terjadi. Iskemia
pada suatu organ menyebabkan terjadinya hipoksia pada sel-selnya, karena
sel mengalami penurunan suplai oksigen sehingga menyebabkan
metababolisme di dalam sel berubah anaerob. Akibatnya terjadi
penurunan produksi ATP sebagai sumber energi terhadap berbagai aktifitas
sel
trombosis
• adalah proses koagulasi
dalam pembuluh darah yang
berlebihan sehingga
menghambat aliran darah,
atau bahkan menghentikan
aliran tersebut
embolisme
• adalah penyumbatan pembuluh
darah yang terjadi di berbagai
bagian tubuh oleh embolus (zat
asing) yang di bawa ke tempat
tersebut oleh aliran darah. Salah
satu embolus adalah trombus,
yaitu gumpalan darah yang
mudah terbentuk di dalam
rongga aneurisma
Akibat nekrosis
• Tujuan
-mengencerkan menghancurkan / menetralkan agen berbahaya
menggerakkan kejadian → menyembuhkan → menyusun kembali tempat
terjadinya jejas.
-proses perbaikan (Membersihkan infeksi ,Penyembuhan luka)
Stimuli inflamasi akut
1. Infeksi
2. Trauma
3. Agen fisik / kimia
4. Nekrosis jaringan
5. Benda asing
6. Reaksi imun
3 komponen penting radang :
• Mengencerkan toksin
• Masuknya antibodi
• Transpor obat
• Pembentukan fibrin
• Mengirim nutrisi dan oksigen
• Merangsang respon imun
• Mencerna jaringan normal
• Pembengkakan
Pembengkakan jaringan yang mengalami radang akut dapat merugikan. Pembengkakan
karena radang akan berbahaya apabila terjadi di dalam ruang yang tertutup seperti
rongga kepala.
• Respon radang yang tidak sesuai
Kadang-kadang respon radang akut tampak tidak sesuai, seperti yang terjadi pada
reaksi hipersensitivitas tipe I, dimana antigen di sekitarnya berkemampuan
menyebabkan reaksi yang tidak mengancam dan merugikan individu. Pada respon
radang karena alergi mungkin dapat mengancam hidupnya, misalnya asma
ekstrinsik.
Proses keganasan
• Setiap hal yang bereplikasi memiliki kemungkinan cacat (mutasi). Namun,
metode koreksi-kecatatan (apoptosis,penuaan) sering kali gagal, terutama di
dalam lingkungan yang membuat kecatatan lebih mungkin untuk muncul dan
menyebar. Sebagai contohnya, lingkungan tersebut mengandung bahan-
bahan yang merusak, disebut dengan bahan karsinogen. Karena itu, kanker
adalah penyakit progresif, dan berbagai kecacatan progresif ini perlahan
berakumulasi hingga sel mulai bertindak berkebalikan dengan fungsi
seharusnya di dalam organisme
Neoplasia:
• Progressive, Purposeless, Pathologic, Proliferation of cells characterized
by loss of control over cell division.
Non-Neoplastic Neoplastic
(Polyclonal) (Monoclonal)
• Karsinogenesis pada manusia adalah sebuah proses berjenjang sebagai akibat
paparan karsinogen yang sering dijumpai dalam lingkungan, sepanjang hidup, baik
melalui konsumsi maupun infeksi. Terdapat empat jenjang karsinogenesis:
a. inisiasi tumor
b. promosi tumor
c. konversi malignan
d. progresi tumor
TNM: Staging of tumor:
•T – Tumor (T1-4)
•N – Node (N1-3)
•M – Metastasis (M0-1)
TNM - Staging of tumors
Stage Definition
Tis In situ, non-invasive (confined to epithelium)
T1 Small, within primary organ/site
T2 more invasive extension out of site/location.
T3 beyond margins of primary organ site
T4 Very large / spread to other region/adjacent organs
N0 No lymph node involvement
N1 Regional lymph node involvement
N2 Extensive regional lymph node involvement
N3 More distant lymph node involvement
M0 No distant metastases
M1 Distant metastases present
Tumor Diagnosis:
• Riwayat dan Clinical examination
• Imaging - X-Ray, USG, CT, MRI
• Tumor markers -Lab analysis- AFP, CEA
• Cytology –Pap smear, FNAB
• Biopsy - Histopathology, markers.
• Molecular Tech – Gene detection.
Kelainan kongenital