Anda di halaman 1dari 2

Belajar Informatika Keperawatan dari RSUD Banyumas

Dalam seminar “NANDA, NIC dan NOC: penerapannya dalam dokumentasi proses
keperawatan berbasis komputer” di Hotel Rosenda Baturaden yang dilanjutkan dengan
workshop di RSUD Banyumas pada 11-12 Desember 2006. Prof.Hari mengatakan bahwa
RSUD Banyumas sudah menerapkan sistem informasi keperawatan berbasis komputer
menggunakan NANDA, NIC dan NOC. Ketiganya merupakan pendekatan sistematik untuk
membuat klasifikasi diagnosis, intervensi dan keluaran (dampak) asuhan keperawatan. Jika
mahasiswa kedokteran harus mengenal ICD (International Classification of Disease),
demikian juga mahasiswa keperawatan pun harus mengenal ketiga istilah tersebut.
Pembakuan klasifikasi dalam asuhan keperawatan merupakan hal yang sangat penting
dalam konteks komputerisasi. Menurut prof Hari, kesepakatan istilah dan terminologi akan
memperbaiki proses komunikasi, menghilangkan ambiguitas dokumentasi serta memberikan
manfaat lebih lanjut terhadap sistem kompensasi, penjadwalan, evaluasi efektivitas intervensi
maupun sampai kepada upaya identifikasi error dalam manajemen keperawatan. Hingga saat
ini, salah satu tantangan besar dalam informatika kesehatan adalah disepakatinya standar
klasifikasi dan terminologi yang mencakup berbagai konsep (kedokteran, keperawatan,
laboratorium, obat, patient safety, images, pertukaran data, demografis dll). Dalam kongres
APAMI yang lalu di Taiwan pun juga tersirat keingingan kuat untuk memasukkan muatan
lokal terhadap berbagai standar internasional yang ada. Pada sesi selanjutnya, DR. Ratna
Sitorus, M.App.Sc menguraikan secara rinci perkembangan NANDA, NIC dan NOC serta
dampaknya bagi praktek keperawatan di Indonesia. Beliau menyambut baik inovasi RSUD
Banyumas yang menjadi pionir penerapan komputerisasi asuhan keperawatan berbasis 3N.
Jasun, SKep, perawat sekaligus perancang sistem informasi asuhan keperawatan di
RSUD Banyumas. Alumnus PSIK FK UGM tersebut, menceritakan tahapan pengembangan
sistem asuhan keperawatan hingga seperti saat ini. Perkembangan awal dimulai pada tahun
1998 dengan diterapkannya billing system berbasis DOS. Baru pada tahun 2002 sistem
berubah menjadi aplikasi berbasis Windows. Pada tahun 2006 program komputer asuhan
keperawatan mulai dibuat dan diterapkan sejak Maret 2006. Saat ini di beberapa bangsal
(kalau tidak salah 3), perawat menggunakan laptop dan komputer desktop untuk membuat
dokumentasi keperawatan. Bangsal yang menjadi uji coba dilengkapi dengan jaringan wi-fi,
laptop dan desktop. Aplikasi komputernya juga terintegrasi dengan modul sistem informasi
rumah sakit lain, misalnya billing system.
Melalui sistem asuhan keperawatan berbasis komputer, beberapa informasi yang
dihasilkan diantaranya adalah:
1) Discharge planning,
2) Jadual dinas perawat,
3) Penghitungan angka kredit,
4) Daftar diagnosis keperawatan terbanyak,
5) Daftar NIC terbanyak,
6) Laporan implementasi,
7) Laporan statsitik,
8) Resume keperawatan dan
9) Daftar sak.
Evaluasi yang dilakukan oleh Khudazi Aulawi, SKp menunjukkan adanya kelebihan maupun
kelemahan sistem tersebut. Dari sisi kelengkapan memang lebih baik, demikian juga dari
aspek kemudahan. Hal yang wajarsekali jika masih ditemukan beberapa keterbatasan,
termasuk dalam hal validasi data. Dengan adanya monitoring dan evaluasi secara
berkesinambungan, inovasi informatika keperawatan di RSUD Banyumas akan semakin
membaik.
Para peserta seminar berkunjung ke rumah sakit dan mendapatkan kesempatan
mencoba aplikasi tersebut bersama-sama disamping berkunjung ke bangsal yang telah
menerapkannya.

Anda mungkin juga menyukai