Anda di halaman 1dari 5

OTITIS MEDIA SUPURATIF AKUT DI POLIKLINIK THT-KL

BLU RSU. PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO


PERIODE JANUARI 2010-DESEMBER 2012

William Palandeng
Olivia Pelealu
Steward Mengko

Bagian Ilmu Kedokteran Telinga Hidung dan Tenggorokan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: william_palandeng@rocketmail.com

Abstract: Acute suppurative otitis media (ASOM) is an acute inflammation of the middle ear
that lasted less than three weeks. The age factor is one of the risk factors associated with the
ASOM. Children are more susceptible to ASOM, where the frequency will decrease with age.
From the research ASOM most vulnerable to children due to tubal eustachius in children
horizontally straight,shorter and wide. This research uses descriptive method through
retrospective medical record in Ear, Nose, Throat-Head and Neck Surgery Department of Prof.
R. D. Kandou General Hospital Manado on the period January 2010-December 2012.
keywords: Acute Suppurative Otitis Media, age, clinical symptoms

Abstrak: Otitis media supuratif akut (OMSA) merupakan inflamasi akut telinga tengah yang
berlangsung kurang dari tiga minggu. Faktor usia merupakan salah satu faktor resiko yang
cukup berkaitan dengan terjadinya OMSA. Anak-anak lebih rentan terkena OMSA, dimana
frekuensinya akan berkurang seiring dengan pertambahan usia. Dari hasil penelitian anak paling
mudah terserang OMSA karena tuba eustachius pada anak lebih lurus secara horizontal,lebih
pendek dan lebar. Penelitian ini menggunakan metode retrospektif deskriptif melalui rekam
medik di poliklinik THT-KL RSU. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari 2010-
Desember 2012.
Kata kunci: Otitis media supuratif akut, usia, gejala klinik

OMSA merupakan inflamasi akut telinga memang memiliki posisi yang lebih
tengah yang berlangsung kurang dari tiga horisontal dengan drainase yang minimal
minggu.1 Telinga tengah adalah ruang di dibandingkan dengan usia lebih dewasa.2
dalam telinga yang terletak antara membran Anak-anak berusia 6-11 bulan lebih
timpani dengan telinga dalam serta berhu- rentan terkena OMSA, dimana frekuensinya
bungan dengan nasofaring melalui tuba akan berkurang seiring dengan pertambahan
Eustachius.2 usia, yaitu pada rentang usia 18-20 bulan.
Faktor usia merupakan salah satu faktor Pada usia yang lebih tua, beberapa anak
resiko yang cukup berkaitan dengan cenderung tetap mengalami OMSA dengan
terjadinya OMSA. Kasus OMSA secara persentase kejadian yang cukup kecil dan
umum banyak terjadi pada anak-anak diban- terjadi paling sering pada usia empat tahun
dingkan kalangan usia lainnya. Kondisi dan awal usia lima tahun. Kadang-kadang,
demikian terjadi karena faktor anatomis, individu dewasa yang tidak pernah memiliki
dimana pada fase perkembangan telinga riwayat penyakit telinga sebelumnya, namun
tengah saat usia anak-anak, tuba Eustachius mengalami Infeksi Saluran Pernafasan Atas
646
Palandeng, Pelealu, Mengko; Otitis Media Supuratif Akut di Poliklinik... 647

(ISPA) yang disebabkan oleh adanya infeksi HASIL PENELITIAN


virus juga mengalami OMSA. Pada Tabel 1. Distribusi penderita OMSA
penelitian terhadap 112 pasien ISPA (6-35 berdasarkan tahun di poliklinik THT-KL BLU
bulan), didapatkan 30% mengalami otitis RSU Prof. DR. R. D. Kandou Manado periode
media supuratif akut dan 8% sinusitis. Januari 2010-Desember 2012
Epidemiologi seluruh dunia terjadinya otitis
Jumlah Jumlah
media berusia 1 tahun sekitar 62%, Tahun Penderita Penderita %
sedangkan anak-anak berusia 3 tahun sekitar Baru Diagnosis OMSA
83%. Di Amerika Serikat, diperkirakan 75% 2010 5914 68 1.1%
anak mengalami minimal satu episode otitis 2011 5180 58 1.1%
media sebelum usia 3 tahun dan hampir 2012 5217 46 0.9%
setengah dari mereka mengalaminya tiga Total 16311 172 1.0%
kali atau lebih.1,3
Di Eskimo sekitar 30% anak-anak
terkena OMSA dan ini adalah penyakit yang Tabel 2. Distribusi penderita OMSA
ditemukan pada ras Amerika Indian yaitu berdasarkan jenis kelamin di poliklinik THT-KL
sebanyak 8099 penderita anak-anak dari BLU RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
10000 penderita OMSA. Berbagai studi periode Januari 2010-Desember 2012
epidemiologi melaporkan angka prevalensi
Jenis 2010 2011 2012
dari OMSA menjadi 17-20% dalam 2 tahun
Kelamin N % N % N %
pertama kehidupan. OMSA adalah penyakit
berulang. Sepertiga dari anak mengalami 6 Laki-laki 31 46% 26 45% 24 52%
atau lebih episode OMSA hingga usia 7 Perempuan 37 54% 32 55% 22 48%
tahun.4,5 Total 68 100% 58 100% 46 100%

METODE PENELITIAN
Tabel 3. Distribusi penderita OMSA
Jenis penelitian ini adalah retrospektif berdasarkan umur di poliklinik THT-KL BLU
deskriptif. Penelitian dilaksanakan pada RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode
bulan November 2012 sampai dengan Januari 2010-Desember 2012
Desember 2012. Penelitian dilaksanakan di Golongan Tahun
Poliklinik THT-KL BLU RSU Prof. Dr. R. Umur Jumlah %
(Tahun) 2010 2011 2012
D. Kandou Manado. Populasi adalah pasien
yang berobat di Poliklinik THT-KL BLU <5 Thn 24 10 20 54 31%
RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado 5-14 Thn 8 8 6 22 13%
periode Januari 2010 – Desember 2012. 15-24
5 5 2 12 7%
Thn
Sampel adalah pasien yang terdiagnosis
25-34
OMSA pertama kali (baru) di Poliklinik 10 7 3 20 12%
Thn
THT-KL BLU RSU Prof. Dr. R. D. Kandou 35-44
6 10 4 20 12%
Manado periode Januari 2010 – Desember Thn
2012. 45-54
5 9 4 18 10%
Penderita OMSA adalah pasien yang Thn
55-65
terdiagnosis OMSA pertama kali (kasus 6 7 2 15 9%
Thn
baru) di Poliklinik THT-KL BLU RSU Prof. >65 Thn 4 2 5 11 6%
Dr. R. D. Kandou Manado dalam periode Total 68 58 46 172 100%
Januari 2010 – Desember 2012.
648 Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 646-650

Tabel 4. Distribusi penderita berdasarkan THT-KL BLU RSU Prof. Dr. R. D. Kandou
pekerjaan di poliklinik THT-KL BLU RSU Prof. Manado periode Januari 2010-2012
R. D. Kandou Manado periode Januari 2010-
Desember 2012 Jenis
Jumlah Persentasi
Penanganan
Jenis Medika Mentosa 171 99.5%
Jumlah Persentasi
Pekerjaan Tindakan Bedah
Petani 27 15% Minor + Medika 1 0.5%
Pelajar 22 13% Mentosa
Swasta 17 10%
Pegawai 15 9%
IRT 20 12% 5914 penderita yang baru dirawat. Setelah
Pensiunan 17 10% itu berturut-turut tahun 2011 sebanyak 58
Lain-lain 54 31% (1,1%) dari 5180 penderita baru, tahun 2012
Jumlah 172 100% sebanyak 46 penderita (0.9%) dari 5217
penderita baru
Pada distribusi berdasarkan jenis
Tabel 5. Distribusi penderita OMSA kelamin didapatkan bahwa tidak ada
berdasarkan gejala klinik di bagian poliklinik perbedaan mencolok antara penderita laki-
THT-KL BLU RSU Prof. Dr. R. D. Kandou
laki dan perempuan. Hasil penelitian
Manado periode Januari 2010-Desember 2012
menunjukan bahwa penderita laki-laki
Gejala Klinik Jumlah Persentasi % (47,10%) lebih sedikit dari penderita
Otore 87 41% perempuan (52,90%). Namun antara laki-
Nyeri telinga 47 22% laki dan perempuan tidak didapatkan
Pendengaran perbedaan yang signifikan, sehingga dapat
28 13%
berkurang disimpulkan bahwa penyakit ini tidak
Tinitus 9 4%
menyerang jenis kelamin tertentu.
Demam 4 2%
Batuk & Tabel 3 menunjukkan bahwa umur
30 14% kurang dari 5 tahun dengan jumlah kasus
beringus
Gejala Lain 11 5% terbanyak, yaitu 54 penderita (31%). Hal ini
Jumlah 216 100% sesuai dengan kepustakaan yang menye-
butkan bahwa OMSA merupakan penyakit
yang kebanyakan diderita anak-anak, ter-
Tabel 6. Distribusi penderita OMSA utama bayi dan anak kecil dibawah 2 tahun.
berdasarkan lokasi di poliklinik THT-KL BLU Penyebabnya berhubungan dengan anatomi
RSU Prof. Dr. R. D. Kandou periode Januari dimana tuba eustachius pada anak lebih
2010-Desember 2012 lurus secara horizontal, lebih pendek, telinga
Lokasi Jumlah Persentasi % bagian dalam dan tuba Eustachius yang
Unilateral 131 76% belum berkembang dengan sempurna,
Bilateral 41 24% sehingga bakteri, virus, dan iritan yang lain
Total 172 100% dengan mudah masuk ke telinga lewat
tenggorokan.2
Berdasarkan data tentang distribusi
Berdasarkan hasil penelitian di berdasarkan pekerjaan bahwa penderita
Poliklinik THT-KL BLU RSU Prof. R. D. petani dan pelajar paling sering menderita
Kandou Manado jumlah pengunjung yang OMSA. Pada Periode Januari 2010-
datang berobat selama periode tahun (2010- Desember 2012, yaitu sebanyak 27
2012) berjumlah 16.311 orang, 172 orang penderita pekerja petani (15%) dan pelajar
(1,0%) ditemukan menderita OMSA. Pada 22 (13%). Mungkin ini masih berkaitan
tahun 2010 jumlah penderita 68 (1,1%) dari dengan belum adanya perbaikan kondisi
Tabel 7. Distribusi Penderita OMSA sosial ekonomi masyarakat, kurangnya
berdasarkan jenis penanganan di poliklinik kesadaran dan pengetahuan tentang
Palandeng, Pelealu, Mengko; Otitis Media Supuratif Akut di Poliklinik... 649

pentingnya kesehatan dari masyarakat 2. Ditemukan penderita OMSA terbanyak


khususnya mengenai OMSA, higiene dan adalah berjenis kelamin perempuan.
sanitasi dari masing-masing individu, serta
sarana-sarana kesehatan di berbagai tempat 3. Umur yang paling banyak menderita
masih kurang. OMSA adalah kurang dari 5 tahun.
Berdasarkan data yang diperoleh,
keluhan utama terbanyak adalah keluar 4. Jenis pekerjaan terbanyak adalah petani
cairan telinga(otore) pada 87 kasus dari 216 27 penderita, di ikuti pelajar yaitu 22
total gejala klinik penderita OMSA (41%). penderita. Yang kedua hasil
Hal ini mungkin terjadi karena kurangnya pesentasinya tidak jauh berbeda.
pengetahuan masyarakat dalam mengetahui
tanda awal dari OMSA sehingga banyak 5. Gejala klinik otore gejala yang sering
penderita yang datang saat OMSA sudah membawa penderita datang berobat
pada stadium perforasi. khususnya pada bayi dan anak, diikuti
Berdasarkan data yang diperoleh, dengan gejala klinik Nyeri telinga.
keluhan utama terbanyak adalah keluar
cairan telinga(otore) pada 87 kasus dari 216 6. Lokasi OMSA unilateral lebih banyak
total gejala klinik penderita OMSA (41%). dibandingkan dengan bilateral.
Hal ini mungkin terjadi karena kurangnya
pengetahuan masyarakat dalam mengetahui 7. Jenis penanganan medika mentosa
tanda awal dari OMSA sehingga banyak adalah jenis penanganan yang sering di
penderita yang datang saat OMSA sudah berikan yaitu sebanyak 171 kasus dari
pada stadium perforasi. 172 penderita OMSA.
Secara keseluruhan kasus OMSA, dite-
mukan jenis penanganan medika mentosa
SARAN
yakni dengan pemberian antibiotika,
dekongestan, analgetik dan pemberian obat- Setelah melakukan penelitian secara
obat lainnya adalah jenis penanganan yang retrospektif di Poliklinik THT-KL BLU
paling sering diberikan, yaitu sebanyak 171 RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
penderita (99,5%), sedangkan jumlah periode Januari 2010 - Desember 2012,
penderita yang mendapat tindakan bedah maka penulis menyarankan:
minor adalah sebanyak 1 Penderita (0,5%). 1. Perlunya penyempurnaan sistem
Secara keseluruhan kasus OMSA, dite- pencatatan dan penyimpanan data
mukan jenis penanganan medika mentosa pasien.
yakni dengan pemberian antibiotika, 2. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan
dekongestan, analgetik dan pemberian obat- sebagai langkah awal bagi penelitian-
obat lainnya adalah jenis penanganan yang penelitian berikutnya dalam menentukan
paling sering diberikan, yaitu sebanyak 171 diagnosis Otitis media supuratif akut
penderita (99,5%), sedangkan jumlah (OMSA).
penderita yang mendapat tindakan bedah
minor adalah sebanyak 1 Penderita (0,5%). UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kepada dr. Olivia C.
SIMPULAN Pelealu, SpTHT-KL sebagai dosen penguji
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan I, dr. R. E. C. Tumbel, SpTHT-KL sebagai
sebagai berikut : dosen penguji II, serta kepada seluruh pihak
1. Jumlah penderita OMSA sebanyak 172 yang telah membantu baik secara langsung
penderita dari 16.311 penderita baru maupun tidak langsng yang telah
yang datang berobat periode Januari menumbuhkan ide dan gagasan sehingga
2010-Desember 2012. artikel ini telah selesai.
650 Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 646-650

DAFTAR PUSTAKA Otitis Media and Sinusitis Complicating


Upper Respiratory Tract Infection: The
1. Donaldson JD. Acute otitis media. Journal Effect of Age. PEDIATRICS. 2007;119
of medicine [online]. 2011 [cited 2012 Oct (6):e1408-12.
26]. Available from:
4. Waseemn M. Otitis media. Jurnal Ilmu
http://emedicine.medscape.com/article/85931
Pendidikan Kedokteran [online]. 2010
6-over view#a0104. [cited2012 Oct 21]. Available from:
2. Tortora GJ, Derrickson BH. Principles of http://www.emedicine.medscape.com/article/
Anatomy and Physiology (12th Edition)
994656- overview#showall.
International Student Version Volume 1.
5. Ballenger JJ. Diseases of the Nose,
Hoboken: John Wiley and Sons, Inc, 2009; Throat, Ear, Head and Neck (13th Edition).
p.620-1. Philadelphia: Publisher?, 1985; p.1128-34.
3. Revai, Krystal et al. Incidence of Acute

Anda mungkin juga menyukai