Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Tinjauan Pustaka

Lignan adalah kelompok besar senyawa fenolik alami yang ditandai dengan dua unit
C6C3 dihubungkan oleh ikatan antara posisi 8 dan 8 '. Lignan diklasifikasikan menjadi
delapan subkelompok: furofuran, furan, dibenzylbutan, dibenzylbutyrolactone, aryltetralin,
arylnaphthalene, dibenzocyclooctadiene dan dibenzylbutyrolactol.

Lignan dari masing-masing subkelompok sangat mudah berubah-ubah karena proses


oksidasi dari cincin aromatic dan rantai propil. Lignan juga memiliki atom c kiral.

Lignan adalah senyawa kimia yang ditemukan pada dinding sel tanaman. Tanaman
mengandung beberapa kandungan alam yang berfungsi sebagai esterogenik atau anti
esterogenik pada manusia. Senyawa-senyawa tersebut, yang disebut fitoesterogen, terdiri
dari beberapa isofalvonoid , flavonoid, dan lignan. Senyawa tersebut dipercaya memiliki
keuntungan kesehatan dalam mengatasi ketergantungan hormon, kanker payudara, kanker
prostad, dan osteoporosis termasuk fungsi otak, penyakit kardiovaskular, fungsi imun dan
reproduksi. Lignan memiliki kemampuan untuk mengikat resptor esterogen dan mencegah
esterogen untuk menyebabkan kanker payudara. Radikal bebas dapat menjadi slah satu
faktor penyebab kanker payudara dan lignan berperan sebagai antioksidan bagi radikal
bebas tersebut.

1
B. Struktur

Contoh senyawa lignan adalah pinoresinol, podofilotoksin, dan steganasin. Rami


(Linum usitatissimum ) adalah salah satu sumber yang kaya akan prekursor lignan. Rami
telah menarik banyak perhatian karena merupakan sumber yang kaya akan alfa linoic acid
dan fitoesterogen (lignan) dsan serat yang dapat larut yang berperan dalam penyakit
kardiovaskular.

C. Fungsi Biologis Lignan

Lignan dapat melindungi terhadap kanker tertentu khususnya kanker yang


disebabkan oleh sensitif hormon seperti kanker payudara, endometrium dan prostat dengan
menggangu metabolisme hormon sex. Lignan telah terbukti merangsang sintesis hepatik
globin yang dapat mengikat hormon sex (SHBG) sehingga dapat meningkatkan
pembersihan sirkulasi estrogen untuk mengikat reseptor estrogen pada SHBG sehingga
estrogen menghambat dan mengikat testosteron.

Perempuan yang menkonsumsi kaya akan lignan menurunkan kemungkinan mereka


terkena kanker payudara. Dari 21 penelitian yang telah terpublikasi pada 13 tahun terakhir,
perempuan yang telah mengalami menopouse yang telah mengkonsumsi lignan 14% lebih
kecil kemungkinan terkena kanker payudara dibandingkan dengan yang tidak
mengkonsumsi.

Lignan mengikat terstosterone di dalam tubuh, dan pada kebanyakan pasien kanker
prostat, testosterone adalah senyawa yang berperan dalam pertumbuhan tumor. Peneliti
mencurigai lignan dapat menghentikan sel tumor prostat untuk tumbuh diluar kontrol.
Tikus, yang diprogram secara genetika memiliki kemungkinan kanker prostat, setelah

2
diberikan makanan yang mengandung rami, kemungkin kanker prostat untuk tumbuh
menjadi menurun.

D. Beberapa contoh senyawa Lignan

C C
[O]
2 C6 C C C C6 C C C C C6
fenilpropanoid lignan
(prazat)
CH3O OCH3 CH3O OCH3
CH3
O .
HO CH2CH C CH OH HO CH CH OH
CH3 CH2 CH
HOCH2 CH2OH
asam guyaretat
olevil

CH3O
CH3O CO
O O
HO CH CH2
HO CH2
CH CH

CH2 CH OCH3
O
OCH3
OH OH

konidendrin pinoresinol

CH3O CH2OH O CO
H2C O
O CH2
HO CH2OH

OH O
OH O CH2

isotaksiresinol hinokinin

3
E. Cara Pembentukan Lignan

+
OH O

a).

CH CH
CHR CHR

+ -
O O O O

prototropik
.
b).
Shift.

CH CH CH CH
CH CH H C C H
R R R R

OH OH
delokalisasi
2 [H]
asam guaiaretat

CH CH
C C
R R

4
Pembentukan Furan-lignan (Olevil dan Pinoresinol) Diturunkan dar ikombinasi
langsung alkohol koniferil yang tidak teroksidasi

O OH

CH3O CH3O
+ -
O O
CH3O OCH3 OH O
CH CH2 C CH2

CH CH CH CH
CH CH CH2 CH H2 C CH
CH CH OH O
.

CH2OH CH2OH
OCH3 OCH3
(a)
O OH
H2O (b) (Pinoresinol)

O OH O OH
CH3O OCH3 CH3O OCH3

H
O
O
CH CH CH CH
CH CH CH CH
HOCH2 HOCH2 HOCH2 HOCH2
(Olivil)

F. Jalur Biosintesa Lignan

Biosintesa lignan dimulai dari 2 molekul coniferol alcohol yang salaing beriktanan
yang menghasilkan pino / resinol (ikatan 8-8 '). Dengan bantuan NADPH dan enzim
pinoresinol-laricisinol reduktase (PLR) akan menghasilkan seco. Selanjutnya seco akan
diubah menadi matai dengan bantuan enzim secoisolariciresinol dehydrogenase (SDH).

Contoh biosintesa dari dibenzylbutyrolactol yang merupakan subkelompok dari


lignan dan aryltetralin lakton.

5
6
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

Steroid dan Lignan dari Kayu Batang Durio oxleyanus (Malvaceae)

I. Hasil & Pembahasan

Senyawa 1 telah dimurnikan sebagai padatan putih dengan berat molekul m/z 284,1674
yang sebanding dengan rumus molekul C19H24O2 sehingga memiliki derajat
ketidakjenuhan sebesar 8. Spektrum 13C-NMR (Tabel 1) menunjukkan adanya 19 sinyal
karbon yang meliputi 2 karbonil ( C 219,9 dan 186,2 ppm), 3 karbon kuarterner ( C 168,2,
47,7 dan 43,4 ppm), 6 karbon metin ( C 155,2, 127,7, 124,2, 52,3, 50,4 dan 35,1 ppm), 6
karbon metilen ( C 35,6, 32,5, 32,3, 31,2, 22,1 dan 21,9 ppm), dan 2 karbon metil ( C 18,7
dan 13,8 ppm). Berdasarkan data 13C-NMR dan derajat ketidakjenuhan tersebut dapat
disarankan bahwa senyawa 1 memiliki kerangka struktur kimia steroid.

Spektrum 1H-NMR (Tabel 1) memperkuat adanya kerangka senyawa steroid dengan


munculnya 2 gugus metil yaitu pada H 1,26 ppm (s), dan H 0,95 ppm (s). Tiga sinyal
proton karakteristik untuk ikatan rangkap dua muncul pada geseran kimia H 7,04 ppm (d, J
= 10,1 Hz, H-1), H 6,24 (dd, J = 1,7; 10,1 Hz, H2) dan sinyal proton pada H 6,09 ppm (d, J
= 1,7 Hz, H-4) menunjukkan adanya sistem diena tidak terkonyugasi yang berada pada satu
cincin. Berdasarkan data 1H-NMR, 13C-NMR dan angka ketidakjenuhan dapat diketahui
bahwa struktur kimia senyawa steroid 1 terdiri dari 2 karbonil, 2 ikatan rangkap dua serta 4
cincin.

Berdasarkan data tersebut serta dukungan data dari MS, senyawa 1 identik dengan androst-
1,4-dien-3,7-dion dengan nama trivialnya boldion. Senyawa steroid ini baru pertama kali
diisolasi dari tumbuhan Durio.

Data HRESIMS memberikan sinyal m/z Steroid dan Lignan dari Kayu Batang Durio
oxleyanus 712,2422 yang sebanding dengan rumus molekul C40H40O12 sehingga
memiliki derajat ketidakjenuhan sebesar 21. Sinyal karakteristik dari 1H-NMR (Tabel 2)
untuk dua sistem transferuloil muncul pada H 7,44 ppm (1H, d, J = 16,0 Hz, H-7"'), H 6,25

7
ppm (1H, d, J = 16,0 Hz, H-8"'), H 7,10 ppm (1H, d, J = 2,0 Hz, H2"'), H 6,77 ppm (2H, d,
J = 7,5 Hz, H-5"' dan H-5), H 7,00 ppm (1H, dd, J = 2,0; 7,5 Hz, C6"') dan pada H 7,40
ppm (1H, d, J = 16,0 Hz, H-7), H 6,22 ppm (1H, d, J =16,0 Hz, H-8), H 7,04 ppm (1H, d, J
= 2,0 Hz, H-2), H 6,95 ppm (1H, dd, J = 2,0; 7,5 Hz, H-6). Lebih lanjut, dua sinyal proton
metin aromatik yang berorientasi meta muncul pada H 6,76 ppm (1H, br s, H-2") dan H 6,73 ppm

8
BAB III

KESIMPULAN

Pada penelitian ini telah diisolasi 4 senyawa dari D. oxleyanus, satu senyawa steroid,
dua senyawa lignan serta satu senyawa turunan kumarin. Struktur senyawa dielusidasi
berdasarkan data 1H-NMR, 13C-NMR, MS serta dibandingkan dengan data spektroskopi
dari literatur.

9
LAMPIRAN

10

Anda mungkin juga menyukai