Kromatografi lapis tipis adalah metode pemisahan fisiokimiawi senyawa yang didasarkan pada pembagian campuran dua senyawa dalam dua fase dimana fase gerak bergerak terhadap fase diamnya. Fase diam berupa serbuk yang dilapiskan tipis merata pada lempeng kromatografi (plat, gelas, logam atau lempeng yang cocok). Fase diam berfungsi sebagai penyerap. Pada sistem ini dikenal istilah kecepatan rambat suatu senyawa yang diberi simbol Rf (Retardation factor). Harga Rf ditentukan oleh jarak rambat senyawa dari titik awal dan jarak rambat fase gerak dari titik awal. Harga Rf ini dapat digunakan untuk identifikasi senyawa yang dianalisa ( Stahl, 1985 ) Adapun fase gerak senyawa golongan flavonoid yaitu menggunakan eluen sampuran butanol-asam asetat-air ( 4:1:5 ) ( Koeriwa, 2010 ), kloroform- methanol-air ( 9,7:0,2:0,1 ) ( Fitriyani, 2011 ), dan methanol-kloroform ( 1:39) ( Arishadi, 2011 ) akan terbentuk noda –noda dengan fluoresensu kuning, biru lembayung, kuning redup, kuning pucat, hijau kehitaman, jingga dan merah. Noda yang terbentuk diperiksa dengan lampu UV pada panjang gelombang 366 nm. Untuk reagen semprot yang digunakan yaitu aluminium klorida merupakan salah satu pereaksi semprot yang digunakan sebagai pendeteksi adanya suatu golongan senyawa pada analisis kromatografi lapis tipis. Senyawa ini sering digunakan untuk mendeteksi adanya senyawa flavonoid, fosfolipid, trigliserida, kolesterol dan esternya. Cara pembuatan pereaksi semprot aluminium klorida dengan mencampurkan 20 g aluminium klorida ke dalam 100 ml etanol. Senyawa ini akan stabil dalam jangka waktu yang panjang apabila disimpan di dalam lemari pendingin (Jork dkk, 1990). Adanya flavonoid ditandai dengan sampel berpendar kuning intensif, hijau atau jingga di bawah sinar UV 366.
KLT bunga turi putih (Sesbania GrandifloraL.) menggunakan fase diam
silica gel 60 F254 nm dan menggunakan fase gerak sebanyak 10 ml dengan campuran n-heksana : etil asetat ( 2 : 98 ) dengan jarak rambat 8 cm. Kemudian bercak diamatidengan sinar biasa dan sinar ultraviolet 254 nm, 366 nm, dan sinar tampak. Kemudian semprot dengan larutan aluminium klorida LP ( DepKes RI, 1995 ). Untuk standar flavonoid kaemferol me ghasilkan nilai Rf sebesar 0,87 memiliki fluoresensi hijau.