digunakan, sediaan tersebut dibuat pada umumnya untuk bahan obat yang tidak stabil dan
tidak larut dalam pembawa air, seperti ampisilin dan amoxicillin (Ofner et al, 1989).
Sirup kering adalah suatu campuran padat yang ditambahkan air pada saat akan
digunakan, sediaan tersebut dibuat padat umumnya untuk bahan obat yang tidak stabil dan
tidak larut dalam pembawa air, seperti ampisilin, amoxicillin, dan lain-lainnya. Agar
campuran setelah ditambah air membentuk dispersi yang homogen, maka dalam
formulanya digunakan bahan pensuspensi. Komposisi suspensi sirup kering biasanya
terdiri dari bahan pensuspensi, pembasah, pemanis, pengawet, penambah rasa/aroma,
buffer, dan zat warna. Sirup kering adalah sediaan berbentuk suspensi yang harus
direkonstitusikan terlebih dahulu dengan sejumlah air atau pelarut lain yang sesuai sebelum
digunakan. Sedian ini adalah sediaan yang mengandung campuran kering zat aktif dengan
satu atau lebih dapar, pewarna, pengencer, pendispersi, dan pengaroma yang sesuai
(Depkes RI,1995).
Dry syrup atau sirup kering atau suspensi kering merupakan preparat serbuk kering
dimasudkan untuk disuspensikan dalam cairan, yang dengan penggojokan tertera cairan
pembawa (biasanya air murni) menghasilkan bentuk suspensi yang cocok untuk diberikan
(Ansel, hal. 354). Selain itu sirup kering adalah suatu campuran padat baik dalam bentuk
serbuk atau granul yang ditambahkan air pada saat akan digunakan. Sediaan tersebut dibuat
pada umumnya untuk bahan obat yang tidak stabil dan bahan pensuspensi.
Keuntungan obat dalam sediaan sirup yaitu merupakan campuran yang homogen,
dosis dapat diubah-ubah dalam pembuatan, obat lebih mudah diabsorbsi, mempunyai rasa
manis, mudah diberi bau-bauan dan warna sehingga menimbulkan daya tarik untuk anak-
anak, membantu pasien yang mendapat kesulitan dalam menelan obat. Kerugian obat
dalam sediaan sirup yaitu ada obat yang tidak stabil dalam larutan, volume bentuk larutan
lebih besar, ada yang sukar ditutupi rasa dan baunya dalam sirup (Ansel, 2008).